• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

B. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: sejauhmana warga kota Makassar memenuhi kebutuhannya dimasa pandemi Covid-19 menggunakan jasa ojek online ? C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan tentang pemenuhan kebutuhan warga Kota Makassar di masa pandemi Covid-19 melalui penggunaan jasa Ojek Online.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua orang, termasuk masyarakat, pemerintah, dan perusahaan transportasi, antara lain:

7

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi ojek online, sebagai bahan masukan dalam menganalisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan pemenuhan kebutuhan warga Kota Makassar di masa pandemi Covid-19 melalui penggunaan jasa Ojek Online.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi para pembaca yang tertarik pada ilmu pengetahuan, khususnya dalam pencarian hal yang sama. dan transportasi masyarakat kota makassar dimasa pandemi covid-19 sehingga dapat membantu dalam penyelesaiannya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait Studi Pemenuhan Kebutuhan Warga Kota Makassar Melalui Jasa Ojek Online di Masa Pandemi Covid-19.

b. Untuk memenuhi sebagian dari syarat guna mencapai gelar sarjana ekonomi.

c. Bagi pembaca sebagai bahan acuan, perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat menambah pengetahuan mengenai factor-faktor yang mempengaruhi analisi pelayanan ojek online dalam memenuhi kebutuhan konsumsi dan transportasi masyarakat kota makassar di masa pandemi covid-19.

d. Bagi pengguna transportasi online, dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam memilih drive transportasi online gojek yang tepat.

e. Menetapkan aturan lalu lintas di kota Makassar dengan lebih bijaksana, memungkinkan terciptanya ketertiban umum..

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teori 1. Kebutuhan

a. Pengetian Kebutuhan

Menurut Imam Al-Ghozali kebutuhan (hajat) adalah keinginan manusia untuk mendapatkan sesuatu yang diperlukan dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya. Seperti kebutuhan makanan untuk menolak kelaparan dan melangsungkan kehidupan, kebutuhan pakaian untuk menolak panas dan dingin (Rohman, 2010).

Menurut Nasution (2010) Dari perspektif ekonomi tradisional, ekonomi membuat keputusan tentang penggunaan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi (pada dasarnya tidak terbatas) kebutuhan barang dan jasa, baik dalam hal individu dan masyarakat.

Kebutuhan Dalam ekonomi tradisional, menemukan bahwa kebutuhan selalu didefinisikan sebagai keinginan untuk memperoleh beberapa sumber daya dalam bentuk layanan atau produk. Keinginan adalah apa yang kita inginkan, tetapi kebutuhan harus dipenuhi.

Sebuah produk yang merupakan kebutuhan bisa menjadi kebutuhan jika dipenuhi (Sukirno, 1997).

Dalam konteks utilitas, agama memperkenalkan tiga tingkatan.

Yaitu kebutuhan pokok (primer/darriat), kebutuhan sekunder/hajiyat, dan kebutuhan tersier/kamariat. Ini membuat hidup menjadi lengkap dan menyenangkan.

1. Kebutuhan Primer

Kebutuhan primer Adalah menjadi kebutuhan dasar (esensial) manusia untuk menjaga kemanfaatannya. Dengan tidak adanya mereka, aturan hidup mereka rusak, keuntungan tidak terwujud, dan ada kehancuran dan bahaya di antara mereka.

Dengan pemahaman ini, kebutuhan utama manusia kembali ke lima: agama, jiwa, akal, harga diri, dan harta. Menjaga kelima hal ini adalah kebutuhan utama manusia.

2. Kebutuhan Skunder

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan manusia untuk mempermudah ekspansi dan mengatasi beban dan kesulitan hidup. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, aturan hidup manusia tidak dilanggar dan tidak ada banyak kehancuran di antara mereka, seolah-olah mereka adalah kebutuhan primer. Tidak puas. Namun, mereka akan mengalami kesulitan dan kesulitan.

Kebutuhan sekunder manusia dengan pemahaman ini kembali pada penyelesaian kesulitan, memudahkan mereka menanggung beban, dan memudahkan untuk membentuk, bertukar, dan membangun cara hidup untuk berbagai jenis serikat pekerja.

3. Kebutuhan Pelengkap

Kebutuhan pelengkap adalah mereka yang ditentukan oleh harga diri, norma, dan tatanan hidup, dan bertindak secara lugas.

Jika itu tidak terpenuhi, aturan hidup manusia tidak akan dilanggar seolah-olah kebutuhan primer tidak terpenuhi, dan bisa bermasalah seolah-olah kebutuhan sekunder tidak terpenuhi.

11

Namun, hidup mereka terasing menurut pemikiran logis dan akal sehat. Kebutuhan pelengkap dari mereka yang memiliki pemahaman ini kembali ke kepribadian mulia mereka, tradisi yang baik, dan semua tujuan hidup dengan cara yang terbaik. (Khallaf, 1977).

2. Jasa

a. Pengertian Jasa

Jasa atau layanan adalah aktivitas yang terkait dengan elemen tidak berwujud yang melibatkan interaksi dengan pelanggan atau aset yang dimiliki oleh pelanggan dan tidak mengarah pada transfer kepemilikan. (Muzakki, 2015).

Jasa atau pelayanan adalah pencapaian tidak berwujud dan menghilang dengan cepat, tetapi ketika pelanggan menjadi lebih aktif dalam proses menggunakan layanan tersebut, mereka cenderung tidak dikenali sebagai properti. Namun, kondisi cepat atau lambatnya pertumbuhan suatu jasa sangat bergantung pada penilaian pelanggan terhadap kinerja atau penampilan yang diberikan oleh produsen (perusahaan barang atau jasa). (Wibowo, 2014).

Menurut Gonrooss (dalam Hariati, 2017) menyebutkan bahwa jasa aktivitasi dari suatu hakikat yang tidak berwujud yang berinteraksi antara konsumen dan pemberi jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan system yang memberikan jasa, yang memberikan solusi bagi masalah-masalah konsumen.

Menutur Rambat Lupiyoadi (dalam Ningrati, 2017) mengemukakan bahwa pendidikan tinggi memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Jasa murni (pure sevices).

2) Diberikannya membutuhkan pengguna jasa.

3) Penerima jasa adalah orang.

4) Hubungan pelanggan berdasarkan hubungan keanggotaan (member relationship).

Menurut Dharmesta (dalam Yuliana, 2012) Layanan digambarkan sebagai aktivitas berwujud atau tidak berwujud yang dilakukan pada layanan konsumen.

b. Karakteristik Jasa

Karakteristik jasa menurut Kotler dan Keller (dalam Piri, 2013) adalah sebagai berikut:

Tidak berwujud (Intangibility). Berbeda berdasarkan produk fisik, jasa nir bisa dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum dibeli.

1) Tak terpisahkan (indivisible). jasa biasanya dibuat dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Ini tidak berlaku untuk barang fisik yang diproduksi, dalam persediaan, didistribusikan ke banyak vendor, dan dikonsumsi kemudian. Ketika seseorang menyediakan layanan, penyedia adalah bagian dari jasa itu.

Interaksi yang disediakan pelanggan adalah ciri khas pemasaran jasa, karena pelanggan juga hadir pada saat penyampaian layanan.

13

2) Layanan Volatilitas sangat bervariasi karena bergantung pada siapa yang menyediakan kapan dan di mana.

3) Tidak tahan lama (perishable). Layanan tidak dapat disimpan.

Jika permintaan berjalan dengan baik, layanan sementara tidak menjadi masalah.

c. Klasifikasi Jasa

Menurut Tjiptono dalam Budianto (2012), Secara garis besar, klasifikasi jasa dapat didasarkan pada tujuh kriteria utama:

1) Segmen pasar

Berdasarkan segmen pasarnya, jasa dapat dikategorikan sebagai berikut::

a) Jasa yang ditujukan pada konsumen akhir seperti taksi, asuransi jiwa, katering, layanan tabungan, dan pendidikan.

b) Layanan untuk kelompok konsumen seperti biro iklan, layanan akuntansi dan pajak, layanan konsultasi bisnis.

2) Derajat wujud Berdasarkan derajat wujudnya, jasa dapat dikategorikan sebagai berikut::

a) Rented-good service dengan layanan sewa ini, konsumen menyewa dan menggunakan produk tertentu untuk jangka waktu tertentu berdasarkan harga yang disepakati. B. Sewa kendaraan, VCD, apartemen, dll..

b) Owned Good Service adalah produk milik konsumen jenis ini yang mencapai kesepakatan, pengembangan, atau peningkatan kinerja melalui pemeliharaan atau perawatan oleh

perusahaan jasa seperti jasa perbaikan AC, jam tangan, sepeda motor, komputer, dll tersebut..

c) Non-good service Jenis karakteristik layanan ini bukan merupakan layanan pribadi tidak berwujud yang diberikan kepada pelanggan. Pengemudi, guru, penata rias, pemandu wisata, dll..

3) Keterampilan penyedia jasa

Ada dua jenis jasa utama, berdasarkan tingkat penyedia layanan.:

a) Jasa profesional seperti dosen, konsultan manajemen, pengacara, dokter, dll.

b) Layanan non-profesional seperti sopir taksi, staf parkir, pembawa surat, pemulung, dll.

4) Tujuan organisasi penyedia jasa

Jasa dapat dikategorikan sebagai berikut, berdasarkan sifat dan tujuan organisasi:

a) Layanan komersial / komersial seperti maskapai penerbangan, bank, persewaan mobil, hotel, dll.

b) Layanan masyarakat seperti sekolah, panti asuhan, perpustakaan dan museum. Dan lain-lain.

5) Regulasi

Dari aspek regulasi, jasa dapat dibagi menjadi:

a) Layanan yang diatur seperti layanan perantara, angkutan umum, media massa, bank, dll..

15

b) Layanan yang tidak diatur seperti layanan agen, katering, kost, asrama, kafetaria sekolah, dll.

6) Tingkat intensitas karyawan

Jasa dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan kekuatan karyawan (partisipasi tenaga kerja).:

a) Layanan berbasis perangkat seperti cuci mobil otomatis, layanan telepon internasional dan domestik, dan anjungan tunai mandiri.

b) Layanan pribadi seperti pelatih sepak bola, satpam, akuntan, penasihat hukum, bidan, dokter, dll..

7) Tingkat kontak penyedia jasa dan pelayanan

Layanan umumnya dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat berikut ini:

a) Layanan kontak tinggi untuk universitas, bank, dokter, penata rambut, dll.

b) Layanan low contact seperti bioskop, jasa, PLN, jasa komunikasi, jasa pos, dll.

Berdasarkan uraian di atas, pelayanan atau jasa adalah suatu kegiatan tidak berwujud yang berhubungan dengan dialog dengan konsumen atau pelanggan. Layanan terdiri dari empat karakteristik:

tidak berwujud, tidak dapat dibagi, beragam, dan tidak tetap. Kualitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh kinerja dan penampilan pabrikan.

3. Transportasi Online

a. Pengertian Transportasi

Pengertian transportasi Kata ini berasal dari bahasa Latin transportare. Dimana trans berarti menyamping atau ke seberang, portare berarti mengangkut, mengangkut berarti mengangkut, dan mengangkut sesuatu melalui darat dari satu tempat ke tempat lain Transportasi adalah pergerakan barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain dan memiliki empat bagian penting: jalan, kendaraan, sarana transportasi, penggerak, dan terminal.

Pengertian transportasi secara umum dapat diartikan sebagai kegiatan memindahkan barang atau orang dari tempat asal ke tempat tujuan. Ini disebut transportasi. Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa unsur-unsur transportasi membentuk hubungan tiga bagian. Artinya, (a) kargo sedang diangkut, (b) tersedianya fasilitas sebagai sarana transportasi yang ada di jalan, (d) terdapat terminal asal dan tujuan, dan (e) sumber daya manusia dan transportasi. atau manajer yang mempromosikan aktivitas sedang lewat (Poernomowati, 2019).

Transportasi didefinisikan Layanan membantu memindahkan atau mengangkut orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Transportasi memiliki fasilitas yang sering digunakan oleh masyarakat untuk menunjang segala aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Menurut Miro (2005) dalam Nova (2019) mengemukakan Transportasi dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memindahkan, memindahkan,

17

mengangkut, atau memindahkan sesuatu dari suatu lokasi ke lokasi lain dimana objek tersebut mungkin lebih berguna atau berguna untuk tujuan tertentu di tempat lain.

Menurut Nasution, buku karya Andriansyah (2015), transportasi adalah sarana untuk memindahkan barang dan orang dari tempat asal ke tempat tujuan. Menurut psikolog klinis Universitas Indonesia, transportasi pertama bermanfaat bagi anak untuk melatih kesabaran. Berlatihlah menunggu dengan sabar kedatangan angkutan umum yang tidak aman, sabar menahan panas dan kemacetan angkutan umum, dan sabar menunggu giliran naik turun. Kedua, anak membutuhkan keberanian untuk belajar menghadapi dunia yang penuh dengan orang asing tanpa orang tua dan sanak saudara yang mereka kenal. Dan ketiga, karena anak-anak lain seumuran dengannya, pedagang, pekerja kantoran, dll, melatih kepekaan mereka terhadap lingkungannya sehingga mereka belajar menghargai orang lain.

b. Aspek kebutuhan transportasi

Beberapa hal yang mempengaruhi kebutuhan transportasi adalah: (Budiarto, 2013):

1. Jumlah penduduk secara langsung berhubungan dengan kebutuhan akan aktivitas fisik. Semakin banyak orang dan barang yang perlu dipindahkan, semakin banyak sepeda motor dan mobil yang akan digunakan untuk transportasi darat.

2. Kelompok Penduduk (Usia dan Jenis Kelamin) Anak-anak, remaja, pengusaha, pengangguran, lansia, dan penyandang

disabilitas memiliki tingkat aktivitas fisik yang berbeda-beda tergantung usianya. Demikian pula, perbedaan gender menyebabkan perlunya gerakan yang berbeda..

3. Jumlah keluarga dalam suatu keluarga juga berdampak langsung terhadap kebutuhan aktivitas fisik. Semakin banyak keluarga makan, semakin banyak sepeda motor dan mobil yang akan digunakan daripada transportasi darat.

4. Pendapatan Pendapatan total juga dapat bergantung secara linier pada jumlah permintaan pemindahan. Semakin banyak pendapatan yang Anda miliki, semakin besar kebutuhan untuk aktivitas fisik

c. Layanan transportasi Online

Layanan transportasi online adalah salah satu inovasi layanan terbaru di dunia m-commerce. Layanan transportasi online, atau ride sharing, adalah layanan transportasi yang dipersonalisasi yang memungkinkan pelanggan melakukan pemesanan melalui aplikasi seluler dan pengemudi merespons pesanan melalui aplikasi. (Silalahi, Handayani, & Munajat, 2017). Ada beberapa jenis aplikasi transportasi online yang terdapat di Indonesia seperti Uber Motor, Grab-bike, Go-Jek, Blue Jeck dan lain-lain. Namun, tiga provider utama (seperti Go-Jek, Grab, dan Uber) merupakan top player di Indonesia pada kota-kota besar.

Ojek online pada umumnya memiliki fungsi yang sama dengan ojek tradisional, hanya saja sistem pemesanan dan pembayarannya dilakukan melalui gadget/perangkat mobile yang canggih. Hal ini

19

membuat angkutan ojek tidak lagi dianggap sebagai moda transportasi kelas bawah, karena pengemudi ojek online berasal dari berbagai lapisan ekonomi selama mereka memiliki telepon genggam.

Kemudahan yang ditawarkan oleh ojek online diyakini akan mengganggu transportasi tradisional yang sudah lama berdiri. Ojek online hanya dapat dipesan melalui ponsel, Daripada keluar rumah, tunggu saja dan ojek online akan datang dan siap mengantar. Tidak seperti ojek tradisional dan ojek tradisional, calon penumpang harus menunggu di tepi jalan untuk mendapatkan panggilan taksi atau ojek untuk mempersiapkan pengantaran atau mendekati ojek / ojek tradisional yang dapat diantarkan. Kepraktisan inilah yang membuat mereka lebih memilih ojek online daripada transportasi tradisional..

Menurut Andri, dkk (2018) mengemukakan Salah satu hal yang membuat orang terpesona dengan ojek online adalah harganya yang lebih murah dibandingkan layanan yang sama dengan transportasi mobil. Harga biasanya ditentukan dengan negosiasi antara penumpang dan pengemudi ojek, sedangkan tarif ojek online ditentukan oleh jarak dan jam sibuk.. Untuk menarik minat konsumen, pelaku bisnis jasa transportasi online juga biasanya memberikan promo khusus bagi pengguna jasa ini. Untuk lebih memberikan kemudahan bagi konsumen, layanan transportasi online saat ini tidak hanya melayani antar jemput penumpang. Layanan lain yang ditawarkan antara lain pesan antar makanan, kurir pengantaran, layanan belanja instan, dan pembelian tiket bioskop. Bahkan

beberapa penyedia jasa transportasi online kini menjalin kerjasama dengan perusahaan taksi konvensional. (Putri, dkk. 2019).

Berdasarkan uraian di sebelumnya peneliti menyimpulkan layanan transportasi Online merupakan salah satu inovasi layanan terbaru dalam dunia e-commerce. Layanan transportasi online, atau ride sharing, adalah layanan transportasi individu yang memungkinkan pelanggan memesan tumpangan. (mobil, motor, dan lain-lain) Melalui aplikasi seluler, pengemudi dapat menanggapi pesanan melalui aplikasi Salah satu hal yang membuat orang terpesona dengan ojek online adalah harganya yang lebih murah dibandingkan layanan yang sama dengan transportasi mobil. Harga biasanya ditentukan dengan negosiasi antara penumpang dan pengemudi ojek, sedangkan tarif ojek online ditentukan oleh jarak dan jam sibuk.

B. Tinjauan Empiris

Tinjauan empiris merupakan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Nantinya penelitian empirik ini disandingkan untuk melihat persamaan dan perbedaannya dengan hasil penelitian ini.

Beberapa hasil penelitian terdahulu, dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Malang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pendapatan, harga gojek, harga ojek tradisional, dan usia responden dalam survei ini. Ini menunjukkan

21

Malang) variabel pendapatan, harga

gojek, dan harga tradisional.

Ojek, usia dan jenis kelamin memiliki dampak yang sama terhadap permintaan. terhadap permintaan jasa transportasi online (GOJEK). Hasil ini sesuai dengan hipotesis bahwa tarif berpengaruh positif terhadap permintaan jasa ojek online dan diasumsikan tidak signifikan..

2. Pendapatan masyarakat juga berdampak positif terhadap permintaan jasa transportasi online (GOJEK). Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa permintaan ojek online berpengaruh positif dan kecil terhadap permintaan jasa transportasi online..

1. Variabel pendapatan, tarif/biaya moda lain (Angkot), kepuasan pelayanan, dan jumlah keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan GoJek di Jakarta Pusat..

2. Variabel tarif/biaya Go-Jek dan kepemilikan kendaraan roda dua dan roda empat berpengaruh negatif signifikan terhadap permintaan GoJek di Jakarta Pusat.

3. Dalam penelitian ini, semua faktor seperti pendapatan, tarif GoJek, tarif transportasi perkotaan, kepuasan layanan, jumlah keluarga kepemilikan sepeda motor dan mobil, dll, sebagian atau secara bersamaan signifikan atau mendominasi permintaan layanan GoJek (GoRide).

efek positif. kota

Ojek Online di Kota Makassar

dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pendapatan, tarif, jarak dan kepemilikan mobil pribadi, besarnya faktor tersebut adalah 59,88 dan sisanya termasuk dalam model regresi, tidak dipengaruhi oleh faktor lain.

Semua variabel bebas tersebut secara bersama-sama mempengaruhi permintaan jasa ojek online.

Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas uji-F lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Dimana nilai probabilitasnya adalah 0,00..

2. Pendapatan masyarakat berdampak positif terhadap permintaan jasa ojek online.

Hal ini tidak sesuai dengan

hipotesis bahwa

permintaan ojek online berpengaruh positif dan signifikan terhadap

3.Tarif berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan jasa ojek online.

Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis yang mengatakan bahwa diduga tarif berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan jasa ojek online.

4. Jarak berpengaruh positif terhadap permintaan jasa ojek online, hal ini sesuai dengan hipotesis awal bahwa jarak diharapkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan jasa ojek online di perkotaan. Makassar.

Sehingga dapat dikatakan bahwa jarak tidak serta merta mempengaruhi permintaan konsumen terhadap pengguna jasa transportasi ojek online di

23

Kota Makassar.

5. Memiliki mobil pribadi berdampak buruk terhadap permintaan jasa ojek online.

Kepemilikan mobil pribadi dalam penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian berpengaruh negatif dan signifikan terhadap permintaan jasa ojek online.

Oleh karena itu, kepemilikan mobil pribadi tidak mempengaruhi terdapat hubungan yang sangat kuat antara permintaan ojek online di Surabaya (Y) dengan variabel umum 76,8.

Sisanya 23,3% adalah kondisi irasional yang dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disarankan pengaruh yang signifikan terhadap permintaan ojek online di Surabaya (Y).

3. Menurut perhitungan SPSS, tingkat signifikansi tarif 0,000 kurang dari 0,05 dan Ha dapat diterima.

Artinya variabel tarif berpengaruh signifikan dan positif terhadap permintaan ojek online GoJek di Surabaya. Tingkat signifikansi diskon sebesar 0,001, lebih kecil dari 0,005 yang berpengaruh signifikan terhadap permintaan ojek

online di Surabaya.

Sebelum munculnya ojek online, permintaan akan layanan Bentor cukup tinggi.

Hal ini terlihat dari meningkatnya minat pelanggan dan meningkatnya pendapatan Bentor Puller yang mampu menghasilkan hingga Rp 300.000,00 per hari. Setelah munculnya ojek online, permintaan akan layanan Bentor terlihat dari minat pengguna yang menurun sangat tajam.

Pengguna lebih memilih menggunakan ojek online yang memberikan efisiensi berbasis penggunaan.

Akibatnya, permintaan akan jasa Bentor Puller akan menurun, dan selanjutnya pendapatan akan menurun. Grab dan tingkat penyerapan tenaga kerja pengemudi Grabbike, kini menjadi semakin penting bagi pengemudi Grabbike untuk sepenuhnya mematuhi Kode Etik yang telah ditetapkan.

Agar perusahaan Grab dan pemerintah dapat menjalin kerjasama dan keberlanjutan sistem transportasi yang lebih baik. Dalam studi ini ditemukan bahwa baik

pengemudi maupun

pelanggan merasakan perubahan dan peningkatan

25

positif dalam aktivitas mereka, di mana proses modernisasi mengarah ke perbaikan, transisi dari kehidupan tradisional ke kehidupan modern. Jika ditelaah lebih lanjut, sebenarnya perkembangan transportasi online telah memberikan banyak manfaat bagi banyak orang selain

Studi ini menunjukkan bahwa niat perilaku pengguna untuk menggunakan GO-JEK dipengaruhi oleh faktor persepsi internal (perceived ease of use), faktor eksternal (norma subjektif), karakteristik inovasi (compatibility) dan faktor lainnya (perceived kenikmatan dan variasi layanan). Namun, inovasi, kepercayaan, dan manfaat yang dirasakan tidak mempengaruhi niat perilaku

pengguna untuk

menggunakan Go-JEK di Indonesia. Lebih lanjut, penelitian ini menemukan bahwa kompatibilitas tidak dirasakan manfaatnya oleh pengguna. kenyamanan dan keamanan transaksi antara pelanggan dan pengemudi sangat penting. Meski regulasi dan kebijakan diterapkan untuk menghindari penipuan, langkah pengamanan dari sisi aplikasi perlu dilakukan untuk menutup kemungkinan pengguna melakukan kecurangan. Skema transaksi

layanan pesan antar makanan yang diusulkan dapat memberikan solusi untuk menghindari kerugian bagi pengemudi dan

penyedia layanan

transportasi online. Skema ini juga dapat menghindari pesanan fiktif oleh pelanggan yang tidak bertanggung jawab.

C. Kerangka Konsep Penelitian

Penelitian ini didasarkan pada konsep teori kebutuhan dan jasa transportasi.

Morlok (1988) mengemukakan bahwa barang, orang dan jasa dipertukarkan antar daerah karena perbedaan tingkat kepemilikan sumber daya dan terbatasnya kapasitas daerah untuk memenuhi kebutuhan penduduk daerah. Pertukaran ini dimulai dengan proses penawaran dan permintaan. Sarana transportasi diperlukan sebagai alat bantu proses supply and demand yang perlu disediakan ke daerah lain. Sarana transportasi yang memungkinkan adanya transportasi berupa angkutan umum. (Silondae, 2016).

Hurst (1974) yang dikutip oleh Armin Atmajaya (2011) mengemukakan bahwa interaksi antar wilayah tercermin dalam kondisi sarana transportasi dan arus orang, barang dan jasa. Transportasi merupakan ukuran interaksi antar daerah dan memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung proses pembangunan daerah. Daerah dengan kondisi geografis yang berbeda memerlukan integrasi moda transportasi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada dasarnya, sistem transportasi dirancang untuk menghubungkan dua lokasi

27

penggunaan lahan yang mungkin berbeda. Transportasi digunakan untuk memindahkan orang dan barang dari satu tempat ke tempat lain untuk meningkatkan nilai ekonominya. (Silondae, 2016).

Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan untuk mengetahui permintaan sarana transportasi (ojek online) oleh penggunan jasa, dalam hal ini warga masyarakat lokal dalam memenuhi kebutuhannya pada situasi tertentu (pandemi Covid-19), yaitu dengan kerangka berpikir yang digambarkan seperti berikut.

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Dokumen terkait