• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Teori –Teori Terkait Penelitian

3. Saham

a. Pengertian Saham

Saham adalah surat berharga yang dapat dibeli atau dijual oleh perorangan atau lembaga dipasar tempat tersebut diperjual- belikan (Hadi, 2013:67). Menurut Robert Ang, saham merupakan instrumen ekuitas, yaitu tanda pernyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroaan terbatas (Hadi, 2013:67). Menurut Dahlan Siamat (2005:507) saham atau stocks adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perseroaan terbatas.

b. Jenis Saham

Sejalan dengan pertumbuhan industri keuangan, saham mengalami perkembangan dengan variance return dan risiko investasi. Adapun pembagian jenis saham dijelaskan sebagai berikut (Hadi, 2013:68):

1) Dilihat dari hak yang melekat pada saham a) Saham biasa (common stock)

Saham biasa adalah saham yang dikenal dikenal dilingkungan masyarakat. Diantara emiten (perusahaan yang menerbitkan surat

23

berharga), saham biasa merupakan saham yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat.

Saham biasa memiliki karakteristik sebagai berikut (Martalena & Malinda, 2011:13):

1. Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidas

2. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusahn lain yang ditetapkan pada rapat umum pemegang saham.

3. Deviden, jika perusahan memperoleh laba dan disetuji di dalam rapat umum pemegang saham

4. Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyrakat.

b) Saham preferen (preferred stock)

Merupakan gabungan antara obligasi dan saham biasa. Artinya, disamping memiliki karakteristik seperti obligasi, juga memiliki karakteristik saham biasa. Saham preferen memiliki karakteristik (Martalena & Malinda, 2011:13):

1. Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap

2. Hak klaim lebih dahulu dibandingkan saham biasa jika perusahaan dilikuidasi

3. Dapat dikonversikan menjadi saham biasa. 2) Dilihat dari cara peralihan

24

a) Saham atas unjuk (bearer stock), artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemilik saham jenis ini sangat mudah dipindah tangankan (dialihkan) kepemilikan (seperti uang) sehingga memiliki likuiditas lebih tinggi.

b) Saham atas nama (registered stock), merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, menggunakan prosedur tertentu.

3) Dilihat dari nilai kapitalisasi

a) Big- Cap atau sering disebut saham blue chip

Merupakan kelompok saham yang berkapitalisasi besar dengan nilai kapitalisasi diatas Rp 1 triliun. Saham- saham ini diterbitkan oleh perusahaan yang mapan dan memiliki kinerja baik.

b) Mid-Cap

Merupakan sekelompok saham yang berkapitalisasi besar antara Rp 100 miliyar sampai dengan Rp 1 triliun. Saham ini sering disebut saham lapis kedua.

c) Small- Cap

Merupakan saham nilai kapitalisasinya dibawah Rp 100 miliar, biasa disebut saham lapis ketiga.

4) Dilihat dari kinerja keuangan a) Income stocks

25

Saham yang mampu memberikan dividen yang lebih besar dari rata- rata dividen yang memberikan saham lain

b) Growth stocks

Saham yang emitennya perusahaan memiliki pertumbuhan penjualan dan pendapatan tinggi.

c) Speculative stocks

Saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang pendapatannya tidak stabil.

d) Cyclical stocks

Saham yag pergerakannya searah dengan pergerakan perekonomian makro dan pendapatannya berfluktuasi bisnis industri.

e) Defensive stocks

Saham yang tidak terpengaruh oleh perekonomian makro.

c. Keuntungan Saham

Keuntungan yang diperoleh pemodal dengan memiliki saham :

1) Dividen

Pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.

26

Merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

d. Risiko Memiliki Saham

Risiko yang dihadapi pemodal dengan memiliki saham:

1) Tidak mendapatkan dividen

Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. Sebaliknya, perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika perusahaan tersebut mengalami kerugian.

2) Capital loss

Dalam aktivitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Adakalanya pemodal harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli, sehingga pemodal / investor mengalami capital loss.

3) Perusahaan bangkrut atau likuidasi

Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di Bursa efek, jika perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara oto,atis saham perusahaan akan dikeluarkan dari bursa atau di delist. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, pemegang saham akan menepati posisi lebih rendah dibanding kreditur atau pemegang obligasi.

27

Suatu saham perusahaan didelist dari Bursa umumnya karena kinerja yang buruk mengalami kerugian berturut- turut, tidak membagikan deviden secara berturut- turut beberapa tahun dan kondisi lainnya, sesuai dengan peraturan bursa efek maka perusahanaan akan di delist dari bursa.

e. Nilai Saham

Nilai dari suatu saham dapat memiliki empat konsep (Martalena dan Malinda, 2011: 57) :

1) Nilai nominal

Merupakan nilai perlembar saham yang berkaitan dengan akuntasi dan hukum. Nilai ini diperlihatkan pada neraca perusahaan dan merupakan modal disetor penuh dibagi dengan jumlah saham yang sudah diedarkan (Martalena dan Malinda, 2011: 57). Nilai nominal (par value) untuk dasar pencatatan modal yang disetor penuh dalam perusahaan. Modal disetor penuh merupakan perkalian antara jumlah saham yang dikeluarkan perusahaan dikalikan dengan nilai nominalnya. Nilai tersebut merupakan ekuitas perusahaan yang dicantumkan dalam neraca sisi ekuitas (Hadi, 2013: 71)

2) Nilai buku perlembar saham

Menunjukkan nilai aktiva bersih per lembar saham yang merupakan nilai ekuitas dibagi dengan jumlah saham lembar saham.

28

Nilai suatu saham yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang terbentuk di busa saham.

4) Nilai intirinsik

Merupakan harga wajar saham yang mencerminkan harga saham yang sebenarnya. Nilai intirisik ini merupakan nilai sekarang dari semua arus kas di masa mendatang (yang berasal dari capital gain dan dividen).

f. Karakterisik Saham

Karakteristik dari saham biasa sebagai berikut (Martalena dan Malinda, 2011:57):

1) Berhak atas pendapatan perusahaan berupa deviden. Deviden yang dibagikan dapat berupa dividen tunai maupun dividen saham.

2) Berhak atas harta perusahaan jika perusahaan dilikuidasi di urutan yang terakhir. Jaminan investor dapat dilihat dari buku per lembar saham. memiliki hak suara dalam Rapat Pemegang Saham (RUPS). 3) Tanggung jawab terbatas, tanggung jawab pemegang saham hanya

sebatas nilai saham yang dimiliki dan tidak dimiliki tanggung jawab pribadi yang menjadikan harta pibadi menjadi jaminan.

Dokumen terkait