• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

C. Saintifik

g. Guru lebih mudah mengetahui peserta didik yang gemar membaca dan yang malas membaca.

Kelemahan strategi pembelajaran reading guide

a. Karena strategi reading guide lebih ditekankan untuk membaca dan menjawab soal maka peserta didik cenderung tidak terkondisi.

b. Peserta didik merasa bosan dalam membaca teks yang diberikan.

c. Seringkali peserta didik tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup mengerjakan pekerjaan temannya.27

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas maka proses pembelajarannya dirancang sedemikian rupa agar peserta didik dapat lebih aktif serta dapat berfikir sistematis dan kritis dalam upaya pemecahan masalah.

2. Tujuan Pembelajaran Saintifik

Pertama, pendidik memberikan kesempatan pada peserta didik untuk membaca materi pembelajaran yang akan di bahas sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dan kegiatan ini berkaitan dengan kegiatan mengamati dalam pendekatan saintifik.

Kedua, pendidik memberikan kesempatan peserta didik untuk membuat pertanyaan sesuai materi pembelajaran yang sudah di baca sebelumnya dan kegiatan ini berkaitan dengan kegiatan menanya dalam pendekatan saintifik.

Ketiga, pendidik mempersilahkan kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang dibuat atau yang dibuat temannya dan kegiatan ini berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan informasi dalam pendekatan saintifik

Keempat, pendidik memberikan kesempatan kepada seorang peserta didik untuk mengemukakan pertanyaan yang dibuatnya, setelah itu menanyakan kepada peserta lainnya, apakah ada pertanyaan yang sama dengan pertanyaan tersebut? Setelah itu pendidik memberikan kesempatan kepada salah seorang peserta didik untuk menjawab pertanyaan tersebut, dan setelahnya dapat mengonfirmasikan apakah ada jawaban yang berbeda. Jika ada yang berbeda dari jawaban–jawaban atas pertanyaan yang sama, maka pendidik mengarahkan terhadap jawaban yang sesuai dan mengingatkan peserta didik untuk membuka kembali bukunya dan dapat menentukan konsep yang seharusnya sampai menjadi kesimpulan, kegiatan ini berkaitan dengan kegiatan menalar atau mengasosiasi dalam pendekatan saintifik.

Kelima, pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan kesimpulan dari hasil kegiatan menalar di atas, kegiatan ini berkaitan dengan kegiatan menalar atau mengasosiasikan dalam pendekatan saintifik. Sebenarnya membacakan pertanyaan atau menyampaikan pendapat dikatagorikan dalam kegiatan mengkomunikasikan29

Jadi dapat disimpulkan tujuan pembelajaran berbasis saintifik adalah untuk mengembangkan karakter peserta didik selain itu untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik sehingga peserta didik memiliki kemampuan untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.

3. Karakteristik Pendekatan Saintifik

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memaparkan minimal ada 7 kriteria dalam pendekatan ini. Adapun 7 kriteria ini adalah sebagai berikut:

a. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kirakira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

b. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru dengan siswa terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

c. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

d. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran

29Aris Shoimin, Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h. 92-102.

e. Mendorong dan menginspirasi siswa dalam memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan obyektif dalam merespon materi pembelajaran.

f. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.

g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, tetapi menarik sistem penyajiannya.30

4. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientfic approach) dalam proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik) meliputi :

a. Mengamati

Dalam kegiatan mengamati mengutamakan pada kebermaknaan proses pembelajaran, dalam kegiatan mengamati peserta didik diajak untuk melihat, mendengar, menyimak dan membaca suatu materi yang diberikan oleh guru agar peserta didik mampu menemukan fakta yang ada hubungannya dengan materi31.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan mengamati adalah kegiatan yang menggunakan semua alat indera manusia seperti penglihatan, pendengaran, untuk mendapat suatu informasi atau data-data agar peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru

b. Menanya

30Maria Emanuela Ine. Penerapan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahan Dasar, Jurnal Ekonomi. 2015. h. 6

31Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 211.

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak atau dibaca. Kegiatan “menanya” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapat informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).

Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.32

Jadi, kegiatan bertanya yaitu membangkitkan rasa ingin tahu, minat dan perhatian peserta didik tentang suatu tema pembelajaran untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat dan dibaca atau disimak.

c. Mengumpulkan Informasih

Kegiatan “mengumpulkan informasi” merupakan tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu, peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas wawancara dengan narasumber dan sebagainya. Adapun kompotensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,

32Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, h. 64-65.

kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat33.

Kegiatan ini memiliki peran yang penting dalam melatih peserta didik untuk memperoleh data dan fakta dari hasil pengamatan dan bukan hanya opini semata. Selain itu, ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ini diharapkan dapat bertahan lama dalam ingatan peserta didik.

d. Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/Menalar

Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan34

Jadi, menalar yaitu menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya yang kemudian peserta didik membuat kesimpulan baik secara kelompok maupun secara individu.

e. Mengomunikasikan

Pembelajaran Pada pendekatan saintifik, guru diharapkan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Pada tahapan ini, diharapkan peserta didik dapat mengomunikasikan hasil pekerjaan yang telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok atau secara individual dari hasil kesimpulan yang telah dibuat

33Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 (Bogor:

Ghalia Indonesia, 2014, h. 57-67.

34Misykat Malik Ibrahim, Implementasi Kurikulum 2013; Rekonstruksi Kompetensi, Revolusi pembelajaran dan Reformasi Penilaian, h. 95.

bersama. Kegiatan mengomunikasikan ini dapat diberikan klarifikasi oleh guru agar peserta didik akan mengetahui secara benar apakah jawaban yang telah dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki. Hal ini dapat diarahkan pada kegiatan konfirmasi sebagaimana pada standar proses.

Keterampilan berkomunikasi sangat penting dimiliki oleh setiap orang, termasuk peserta didik. Hal ini berkaitan dengan proses penyampaian informasi atau data-data, baik secara tertulis atau secara lisan. Bentuk komunikasi yang baik adalah yang dapat dipahami dan dimengerti oleh penerima informasi.

Kegiatan yang termasuk keterampilan berkomunikasi diantaranya menyajikan data dan informasi dalam bentuk lisan dan tulisan, menyajikan data dan informasi dalam bentuk model, gambar, grafik, diagram tabel, dan lain-lain35

Jadi, mengkomunikasikan yaitu hasil akhir dari kegiatan pembelajaran, dimana peserta didik mampu mengekspresikan sikap, pengetahuan dan keterangan dari bentuk lisan dan tulisan.

Dokumen terkait