• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sajian Data

Dalam dokumen Tesis Septiana Juwita S021308077 (Halaman 86-94)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Sajian Data

1. Profil Pasangan Informan 1 (Pasangan Bapak S dan Ibu M)

Bapak S merupakan kepala keluarga di dalam rumah tangga ini. Bapak S usia 40 tahun dengan pendidikan terkahir SMP. Bapak S bekerja sebagai

satpam di salah satu BMT di daerah Karanganyar. Selain itu, Bapak S juga memiliki pekerjaan sambilan, yaitu dengan membuka layanan jasa pajak untuk menambah penghasilan keluarga. Di dalam kegiatan rumah tangga, terkadang bapak S juga membantu. Penghasilan bapak S selama satu bulan RP 1.700.000,-. Penghasilan tambah dari pajak setiap bulannya sekitar Rp 2.000.000,- sampai dengan Rp 2.500.000,-.

Bapak S memiliki istri yang bernama ibu M, usia 37 tahun dengan pendidikan terakhir SMP. ibu M sebagai ibu rumah tangga (IRT). Ibu M sekarang hamil yang ketiga dan usia kehamilan sekarang sudah memasuki trimester ketiga, yaitu memasuki usia kehamilan 37 minggu. Ibu M dulu pernah berjualan es di perempatan dekat rumahnya, tapi semenjak hamil ibu M tidak berjualan karena mulai musim hujan turun, penghasilan dari penjualan es menurun sehingga ibu M berhenti berjualan. Kehamilan ibu M memiliki tanda bahaya kehamilan berupa tekanan darah tinggi serta usia ibu saat hamil diatas 35 tahun. Sehingga ibu dikatakanibu hamil dengan risiko tinggi.

Bapak S dan ibu M bertempat tinggal di alamat dukuh Ceplukan RT 2 RW 17 Kelurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Pasangan ini sudah dikaruniai dua anak. Anak pertama perempuan usia 17 tahun, masih sekolah di SMA. Anak kedua laki-lakai usia 10 tahun. Bapak S sudah menyiapkan tabungan untuk persiapan anak yang akan dilahirkan ibu M walaupun bapak S sudah ikut asuransi BPJS yang

diselenggarakan dari kantornya dengan potong gaji tiap bulan. Bapak S mengikutkan keluarga asuran BPJS kelas dua.

2. Profil Pasangan Informan 2 (Bapak D dan Ibu Ma)

Bapak D merupakan kepala rumah tangga di kluarga ini. Bapak D usia 50 tahun dengan pendidikan terkahir SD. Bapak D bekerja sebagai buruh di salah satu rumah makan dan toko batik Maya Ratna di daerah Karanganyar. Bapak D disana melakukan pekerjaan seperti melayani pembeli yang beli soto ataupun baju batik. Selain itu, bapak D juga memiliki pekerjaan sambilan, yaitu dengan sebagai supir angkot untuk menambah penghasilan keluarga. Di dalam kegiatan rumah tangga, terkadang bapak D juga membantu. Penghasilan bapak D selama satu bulan sekitar RP 1.200.000,- itu sudah termasuk bonus dari baju batik yang dijualkan oleh bapak D.

Bapak D memiliki istri yang bernama Ibu Ma, usia 37 tahun dengan pendidikan terakhir SD. Ibu Ma ini merupakan istri kedua, begitu juga bapak D merupakan suami kedua dari ibu Ma. Ibu Ma sebagai ibu rumah tangga (IRT). Ibu M sekarang hamil yang ketiga dan usia kehamilan sekarang sudah memasuki trimester ketiga, yaitu memasuki usia kehamilan 35 minggu. Ibu Ma memiliki pekerjaan sambilan yang dikerjakan di rumah, yaitu ngelas plastik yang diambil dari pengepul. Yang perbendelnya dihargai dari pengepul RP 1.500,-. Isi plastik perbendelnya sekitar 1000 lembar. Dalam sehari ibu Ma mendapat 5 bendel plastik yang dilas, itupun kalau ibu Ma bisa mengerjakan. Dalam kehamilan ibu Ma memiliki salah satu tanda gejala

kehamilan, yang berupa tekanan darah tinggi, kaki bengkak, kadang disertai pusing dan usia ibu saat hamil lebih dari 35 tahun. Sehingga ibu dikatakan ibu hamil dengan risiko tinggi.

Bapak D dan ibu Ma bertempat tinggal di alamat Dukuh Jeruksawit kelurahan Banyu Urip Kecamatan Wonorejo Kabupaten Karanganyar. Pasangan ini baru akan dikaruniai anak pertama. Bapak D di dalam pernikahan dengan istri pertama dikaruniai satu anak perempuan yang usianya 15 tahun, anak tersebut masih sekolah di bangku SMP, dan hidup bersama ibunya. Ibu Ma dari pernikahan pertamanya juga memiliki dua anak laki-laki, yaitu anak pertama usia 18 tahun dan sudah bekerja, sedangkan anak kedua usia 5 tahun dan masih sekolah TK. Pasangan ini sudah memiliki tabungan untuk biaya persalinan ibu sebanyak Rp 500.000,-. Pasangan ini tidak memiliki jaminan kesehatan apapun. Namun pasangan ini akan mencari BPJS untuk mengcover biaya persalinan ibu Ma dengan sudah mempersiapkan kartu keluarga, KTP suami istri dan surat-surat pengantar dari RT, RW, Kepala Desa dan Kecamatan setempat.

3. Profil Pasangan Informan 3 (Bapak P dan Ibu N)

Bapak P merupakan kepala rumah tangga di kluarga ini. Bapak P usia 42 tahun dengan pendidikan terkahir SMP. Bapak P bekerja sebagai buruh di tempat pemotongan hewan sebaggai tukang jagal hewan di daerah dekat rumah. Bapak P disana melakukan pekerjaan seperti melayani pembeli yang beli soto ataupun baju batik. Bapak P tidak memiliki pekerjaan sambilan. Di

dalam kegiatan rumah tangga, terkadang bapak P juga membantu. Penghasilan bapak P selama satu bulan sekitar RP 1.500.000,-.

Bapak P memiliki istri yang bernama Ibu Ng, usia 38 tahun dengan pendidikan terakhir SMP. Ibu Ng sebagai ibu rumah tangga (IRT). Ibu Ng sekarang hamil yang ketiga dan usia kehamilan sekarang sudah memasuki trimester ketiga, yaitu 40 minggu. Ibu Ng tidak memiliki pekerjaan sambilan. Dalam kehamilan ibu Ma memiliki salah satu tanda gejala kehamilan, yang berupa Haemogloobin) Hb termasuk rendah, yaitu 8,6 gr/dl, usia ibu saat hamil lebih dari 38 tahun dan dengan usia kehamilan sudah lebih dari tanggal perkiraan. Sehingga ibu dikatakan ibu hamil dengan risiko tinggi.

Bapak P dan ibu Ng bertempat tinggal di alamat Dukuh Tuban Kidul RT 6 RT 05 Kelurahan Tuban Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Pasangan ini memiliki 2 anak. Anak pertama laki-laki usia 16 tahun dan anak kedua juga laki-laki usia 11 tahun. Pasangan ini tidak memiliki tabungan untuk biaya persalinan ibu. Namun pasangan ini memiliki jaminan kesehatan apapun yaitu Jamkesmas dan masih bisa digunakan untuk nati kalau ibu bersalin.

4. Profil Pasangan Informan 4 (Bapak WS dan Ibu Si)

Bapak WS merupakan kepala keluarga di dalam rumah tangga ini. Bapak S usia 40 tahun dengan pendidikan terkahir SD. Bapak WS bekerja sebagai buruh bangunan di Solo. Selain itu, Bapak WS juga memiliki pekerjaan sambilan, yaitu mencari barang bekas. Di dalam kegiatan rumah

tangga, terkadang bapak WS juga membantu seperti menyapu. Penghasilan bapak WS selama sehari RP 50.000,-. Penghasilan tambah dari dari hasil jual rongsok sekitar Rp 6.000,-. Penghasilan selama satu bulan Rp 1.200.000,-.

Bapak WS memiliki istri yang bernama Ibu Si, usia 38 tahun dengan pendidikan terakhir SD. Ibu Si sebagai ibu rumah tangga (IRT). Ibu Si sekarang hamil yang keempat dan usia kehamilan sekarang sudah memasuki trimester ketiga, yaitu memasuki usia kehamilan 36 minggu. Ibu Si memiliki riwayat kehamiln yang buruk, yaitu pernah mengalami keguguran. Dalam kehamilan ibu Si merupakan ibu hamil dengan risiko tinggi karena ibu Si sudah mengandung lebih dari dua kali (grandemultipara), pernah kegugran, tensi darah tinggi, kaki bengkak serta usia ibu saat hamil lebih dari 35 tahun. Sehingga ibu dikatakan ibu hamil dengan risiko tinggi.

Bapak WS dan ibu Si bertempat tinggal di alamat Dukuh Gunung Duk Rt 1 Rw 5 Kelurahan Bulurejoo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Pasangan ini sudah dikaruniai empat anak. Anak pertama laki-laki usia 18 tahun, dulu lahir ditolong duku. Anak kedua laki-laki-laki-laki usia 13 tahun, dulu lahir di bidan. Anak ketiga perempuan usia 11 tahun, dulu lahir di bidan. Pasangan ini tidak memiliki tabungan untuk persiapan anak yang akan dilahirkan ibu Si. Pasangan ini memiliki jaminan asuransi kesehatan yang berupa Jamkesmas yang diperoleh waktu mencari kartu keluarga setelah anak pertama lahir. Walapun sudah lama mendapatkan kartu Jamkesmas, namun keluarga ini masih bisa memakai kartu Jamkesmas sampai sekarang.

5. Profil Pasangan Informan 5 (Bapak Su dan Ibu Su)

Bapak Su merupakan kepala keluarga di dalam rumah tangga ini. Bapak Su usia 36 tahun dengan pendidikan terkahir SD. Bapak Su bekerja sebagai tukang batu di daerah selatan stadion Manahan Surakarta. Selain itu, Bapak Su tidak memiliki pekerjaan sambilan. Bapak Su berangkat bekerja pukul 7 pagi dan muai bekerja jam 8 pagi sampai dengan jam 4 sore. Sampai di rumah jam 5 sore. Dalam kegiatan rumah tangga, bapak Su sering juga membantu dalam kegiatan rumah tangga. Penghasilan bapak Su seharinya mendapat upah antara Rp 60.000,- sampai dengan Rp 65.000,- dan upah tersebut diterima tiap hari sabtu.

Bapak Su memiliki istri yang bernama Ibu Su, usia 36 tahun dengan pendidikan terakhir SD. Ibu Su sebagai buruh di pasar Legi, disana ibu Su menemani kakak perempuan jualan empon-empon (bumbu dapur). Ibu Su bekerja dari pagi sampai sore dan memiliki pnghasilan tiap harinya Rp 40.000,-. Ibu Su sekarang hamil yang kelima dan usia kehamilan sekarang sudah memasuki trimester ketiga, yaitu memasuki usia kehamilan 39 minggu. Ibu Su memiliki riwayat kehamilan yang buruk yaitu tensi darah tinggi sejak kehamilan keempat. Kehamilan sekarangpun ibu juga memiliki tensi darah inggi yaitu 180 - 190. Oleh karena itu ibu tidak dapat memakai alat kontrasepsi yang berupa pil KB, suntik KB dan implant. Selain itu juga ibu hamil lebih dari dua kali dan usia ibupun juga sudah lebih dari 35 tahun. Maka dari itu ibu termasuk ibu hamil berisiko tinggi.

Bapak Su dan ibu Su bertempat tinggal di alamat dukuh Watu Ireng, Kelurahan Selorejo Kecamatan Gindangrejo Kabupaten Karanganyar. Pasangan ini sudah dikaruniai empat anak. Anak pertama laki-laki usia 15 tahun, anak kedua laki-lakai usia 12 tahun, anak ketiga perempuan usia 8 tahun dan anak keempat perempuan usia 4 tahun. Bapak Su dan ibu Su tidak memiliki tabungan untuk persiapan bersalin ibu Su. Bapak Su dan ibu Su juga tidak memiliki jaminan kesehatan baik berupa jamkesmas maupun BPJS. Alasan tidak ikut BPJS karena bapak Su dan ibu Su tidak mampu dalam mengangsur biaya BPJS tiap bulannya.

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan dua model yaitu analisis Harvard I satu mengenai analisis gender dan juga menggunakan model kerangka interaktif. Analisis gender adalah suatu metode atau alat untuk mendeteksi kesenjangan atau disparitas gender melalui penyediaan data dan fakta serta informasi tentang gender yaitu data yang terpilah antara laki-laki dan perempuan dalam aspek akses, peran, kontrol dan manfaat. Analisis gender dapat disimpulkan sebagai suatu proses menganalisis data dan informasi secara sistematis tentang laki-laki dan perempuan untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan kedudukan, fungsi, peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, dalam penelitian ini berfokus pengambilan keputusan rujukan ke rumah sakit pada ibu hamil berisiko tinggi dalam perspektif gender.

Dalam menghadapi kehamilan risiko tinggi pada beberapa informan tersebut, maka keluarga tersebut harus mampu mengelola sumberdaya yang mereka miliki dengan seefektif dan seefisien mungkin agar persiapan persalinan sebagai tujuan jangka panjang dapat tercapai untuk menekan terjadinya kematian ibu dan bayi. Terkait dengan sumberdaya yang dimiliki oleh keluarga tersebut, maka setiappotensi yang ada setidaknya dapat diikutsertakan dalam berbagai kegiatan rumah tangga. Dalam hal ini tidak hanya istri saja yang didorong untuk memaksimalkan perannya, tetapi juga suami. Suami dan istri terkadang dituntut berperan ganda, disamping sebagai pengurus rumah tangga, maka dituntut pula untuk sebagai pencari nafkah untuk menambah pendapatan.

Dalam dokumen Tesis Septiana Juwita S021308077 (Halaman 86-94)

Dokumen terkait