• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sampel Analisis Data Uji Coba Terbatas

KAJIAN PUSTAKA

HASIL PENELITIAN A. Data Pengembangan

4. Sampel Analisis Data Uji Coba Terbatas

Hasil simulasi dan uji coba secara one to one menjadi rujukan uji coba secara terbatas produk CerdasCAT di lapangan.

a. Sampel uji coba terbatas CerdasCAT menggunakan metode Futsuhilow

Sampel uji coba ujian peserta tes dengan metode Futsuhilow atas nama Moh. Adli Akbar mempunyai nomor peserta 10100101001_021 dari SD 1 Lamappoloware pada Lampiran J_1. Moh. Adli Akbar mempunyai theta awal sama dengan -2, artinya Moh. Adli Akbar hanya mampu menjawab benar satu butir soal dengan tingkat kesukaran rendah sehingga merespon butir soal dengan tingkat kesukaran lebih kecil -2 yakni -2,091. Theta akhir pada putaran pertama sebesar -2,091. Nilai tersebut sudah memenuhi aturan basis pengetahuan metode

155

fuzzy Tsukamoto. Selanjutnya diperoleh galat baku 2,002 dan skor akhir 23,682

serta waktu respon 1:07 (satu menit lebih tujuh detik) untuk butir soal tersebut. Butir soal tersebut direspon salah kemudian tingkat kesukaran diturunkan sebesar 0,2 atau lebih besar sehingga diperoleh butir soal dengan tingkat kesukaran -2,324. Butir tersebut direspon benar sehingga butir soal selanjutnya dinaikkan 0,1 atau lebih diperoleh -1,672 dengan nilai galat baku 1,42, selisih galat baku 0,58, dan skor 20,95 serta waktu respon 1:14 (satu menit lebih 14 detik). Naik turun nilai tersebut sudah memenuhi aturan metode high low. Mekanisme tersebut berlanjut sampai penaksiran kemampuan peserta tes konvergen dimana selisih galat baku lebih kecil atau sama dengan 0,01.

Moh. Adli Akbar mempunyai data tambahan yakni panjang tes 17 butir soal dan jumlah waktu respon tes 56:21 (56 menit 21 detik) serta kemampuan akhir sebesar -0,566, Selanjutnya, Moh. Adli Akbar mempunyai data kemampuan -0,566. Data tersebut salah satu indikator seleksi kelulusan menggunakan konsep

DSS.

Moh. Adli Akbar mempunyai panjang tes sebesar 17 butir soal yang berasal dari SKL ukuran 5 butir, bangun 4 butir, data 4 butir, dan bilangan 4 butir soal. Proporsi jumlah butir soal setiap SKL yang direspon terkait inisialisasi kemampuan dan urutan prioritas. Urutan butir soal sudah tetap yakni dilakukan secara siklus ukuran, bangun, data, bilangan, ukuran, bangun, data, bilangan dan seterusnya seperti pola respon Moh. Adli Akbar. Urutan tersebut tidak dapat berubah sehingga butir soal pertama yang direspon peserta tes yang paling menentukan. Panjang tes dari keseluruhan peserta tes yang mengambil ujian dengan metode Fusuhilow pada Lampiran D_7 kolom 1 dan pada Lampiran E_3.

156

Rerata panjang tes yang ditempuh sebanyak 17 butir soal dengan panjang tes paling pendek 15 butir dan paling panjang 18 butir soal.

Moh. Adli Akbar mempunyai theta awal -2. Nilai tersebut merupakan nilai tengah himpunan fuzzy rendah dengan domain -4 sampai nol. Semua butir soal yang direspon oleh Moh. Adli Akbar berada dalam domain theta awal. Artinya metode Futsuhilow dapat mengendalikan tingkat exposure butir soal. Selanjutnya, korelasi antara kemampuan Moh. Adli Akbar dengan tingkat kesukaran butir soal yang dikerjakan 0,826 sangat tinggi (Lampiran F_8), dan secara deskriptif selisih rerata dan simpangan baku antara theta awal dan tingkat kesukaran masing-masing 0,084 dan 0,019 (Lampiran F_7). Hal tersebut menunjukkan bahwa butir soal yang dikerjakan oleh Moh. Adli Akbar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

Moh. Adli Akbar mempunyai galat baku penaksiran parameter butir pertama 2,002 dimana nilai 2,002 terjadi karena P dan Q mempunyai nilai yang hampir sama 0,5. Nilai galat baku semakin menurun seiring dengan meningkatnya jumlah butir yang ditempuh. Nilai galat terakhir 0,492 sampai penaksiran parameter kemampuan konvergen. Data galat baku penaksiran parameter kemampuan terdapat pada Lampiran H_1. Selanjutnya, Lampiran J_1 menunjukkan semakin banyak butir soal yang direspon peserta tes maka galat baku penaksiran tiap butir soal semakin kecil walaupun penurunannya berbeda-beda sesuai dengan karakterisk butir soal dan kemampuan peserta tes yang direspon saat ini. Lampiran E_3 menunjukkan rerata jumlah galat baku penaksirannya 0,818 dengan jumlah galat baku yang paling kecil sampai konvergen 0,776 dan jumlah galat baku yang paling besar 0,879.

157

Moh. Adli Akbar merespon butir soal selama 24 menit 48 detik sebanyak 17 butir soal sehingga rerata waktu respon tiap butir soal adalah 1 menit 27 detik. Selama waktu respon tersebut, butir soal paling cepat direspon 33 detik dengan jawaban salah pada butir soal ke-16 berasal dari SKL bilangan dengan tingkat kesukaran butir soal -0,531 dan nomor ID butir soal 315, sedangkan paling lama selama 2 menit 6 detik dengan jawaban benar pada butir soal ke-8 berasal dari SKL ukuran dengan tingkat kesukaran butir soal -0,94 dan nomor ID butir soal 313. Data waktu respon tiap peserta tes pada tiap butir soal terdapat pada Lampiran I_1. Selanjutnya pada Lampiran I_4 menunjukkan waktu respon tiap butir soal bervariasi secara keseluruhan, yakni paling cepat adalah 4 detik dan paling lama adalah 2 menit 23 detik. Rerata waktu respon keseluruhan peserta tes sebesar 1 menit 17 detik sampai penaksiran konvergen. Waktu paling cepat 1 menit 2 detik dan waktu paling lama 1 menit 38 detik pada Lampiran E_3.

b. Sampel uji coba terbatas CerdasCAT Menggunakan Metode Fusuhilow

Sampel uji coba ujian peserta tes dengan metode Fusuhilow atas nama Moh. Habibi Akbar mempunyai nomor peserta 10100101001_062 dari SD 1 Lamappoloware terdapat pada Lampiran J_2. Moh. Habibi Akbar mempunyai theta awal 0, artinya hanya mampu menjawab butir soal benar pada dengan tingkat kesukaran (rendah,cukup) atau cukup sehingga Moh. Habibi Akbar merespon butir soal dengan tingkat kesukaran lebih kecil 0 yakni -0,008 dengan theta akhir pada putaran pertama -0,007. Nilai tersebut sudah memenuhi aturan basis pengetahuan metode fuzzy Sugeno. Selanjutnya, nilai galat baku 2 dan skor 49,913 dengan waktu respon 1:34 (satu menit lebih tiga puluh empat detik). Butir soal tersebut direspon benar sehingga dinaikkan sebesar 0,1 atau lebih sehingga

158

diperoleh butir soal dengan tingkat kesukaran 0,216. Butir tersebut direspon benar dan nilai galat baku 1,419, selisih galat baku 0,58 dan skor 52,713 dengan waktu respon 1:43 (satu menit lebih 43 detik). Nilai tingkat kesukaran naik turun tersebut sudah sesuai dengan aturan metode high low. Mekanisme tersebut berlanjut sampai penaksiran kemampuan peserta tes konvergen dimana selisih galat baku sama dengan 0,01. Moh. Habibi Akbar mempunyai data tambahan yakni panjang tes 15 butir, rerata galat baku penaksiran parameter kemampuan 0,871 dengan galat baku terakhir saat penaksiran konvergen 0,53 dan waktu respon tes 25:02 (25 menit 2 detik) serta kemampuan akhir sebesar 2,912. Selanjutnya, Moh. Habibi Akbar mempunyai data kemampuan 2,912. Data tersebut salah satu indikator seleksi kelulusan menggunakan konsep DSS.

Moh. Habibi Akbar mempunyai panjang tes 15 butir soal yang terdiri dari SKL ukuran 4 butir, bangun 4 butir, data 4 butir, dan bilangan 3 butir. Proporsi munculnya jumlah butir setiap SKL terkait dengan urutan yang paling menentukan adalah inisialisasi kemampuan kemudian prioritas. Proporsi jumlah butir setiap SKL yang direspon terkait inisialisasi kemampuan dan urutan prioritas. Urutan butir soal sudah tetap yakni dilakukan secara siklus ukuran, bangun, data, bilangan, ukuran, bangun, data, bilangan dan seterusnya seperti pola respon Moh. Habibi Akbar. Urutan tersebut tidak dapat berubah sehingga butir soal pertama yang direspon peserta tes yang paling menentukan. Panjang tes keseluruhan peserta tes yang mengambil ujian pada metode Fusuhilow pada Lampiran E_1 kolom 2 dan pada Lampiran E_3 dimana diperoleh rerata panjang tes yang ditempuh sebanyak 14 butir soal dengan panjang tes paling pendek 11 butir dan paling panjang 17 butir soal.

159

Moh. Habibi Akbar mempunyai theta awal 0 merupakan nilai tengah dari himpunan fuzzy sedang dengan domain -2 sampai 2. Data butir soal yang direspon berada pada domain theta awal sehingga dalam sampel tersebut metode Fusuhilow dapat mengendalikan tingkat exposure butir soal. Selanjutnya, korelasi antara kemampuan Moh. Habibi Akbar dengan tingkat kesukaran butir soal sebesar 0,713 sangat tinggi (Lampiran F_8), dan secara deskriptif selisih rerata dan simpangan baku antara theta awal dan tingkat kesukaran masing-masing 0,193 dan 0,113 (Lampiran F_7). Hal tersebut menunjukkan bahwa butir soal yang dikerjakan oleh Moh. Habibi Akbar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

Moh. Habibi Akbar mempunyai galat baku penaksiran parameter butir pertama 2 karena nilai P dan Q mempunyai nilai sama 0,5. Nilai galat baku akan semakin menurun seiring dengan meningkatnya jumlah butir dimana nilai galat baku terakhir 0,53 sampai penaksiran parameter kemampuan konvergen. Data galat baku penaksiran parameter kemampuan terdapat pada Lampiran H_2. Selanjutnya, Lampiran J_2 menunjukkan galat baku penaksiran tiap butir soal semakin kecil seiring dengan bertambah banyaknya jumlah butir soal walaupun penurunannya berbeda sesuai dengan karakterisk butir soal dan kemampuan peserta tes saat ini. Lampiran E_3 menunjukkan rerata jumlah galat baku penaksiran 0,877 dengan jumlah galat baku yang paling kecil sampai konvergen 0,809 dan jumlah galat baku yang paling besar 0,954.

Moh. Habibi Akbar merespon butir soal selama 25 menit 2 detik dengan jumlah butir soal 15 butir sehingg rerata tiap butir 1 menit 4 detik. Selama waktu respon tersebut, butir soal yang paling cepat adalah butir ke-8 pada SKL bilangan dimana nomor ID butir soal 404 dengan jawaban benar selama 48 detik, sedangkan yang paling lama adalah butir ke-9 pada SKL ukuran dimana nomor ID

160

butir soal 193 dengan jawaban benar selama 2 menit 17 detik dengan jangka waktu yang diberikan 3 menit. Data waktu respon tiap peserta tes pada tiap butir soal pada Lampiran I_2 dan I_5. Data tersebut menunjukkan waktu respon tiap butir soal bervariasi antara 4 detik sampai 2 menit 23 detik. Rerata waktu respon keseluruhan peserta tes sebesar 1 menit 24 detik sampai penaksiran konvergen. Waktu paling cepat 1 menit 6 detik dan waktu paling lama 1 menit 46 detik pada Lampiran E_3.

c. Uji Coba CerdasCAT Menggunakan Metode Fumahilow

Sampel uji coba ujian peserta tes dengan metode Fumahilow atas nama Moh. Dliyaul Haq mempunyai nomor peserta 10100101001_010 dari SD 1 Lamappoloware terdapat pada Lampiran J_3. Moh. Dliyaul Haq mempunyai nilai theta awal -2, artinya Moh. Dliyaul Haq dapat menjawab butir soal dengan benar dengan tingkat kesukaran rendah. Butir soal selanjutnya mempunyai tingkat kesukaran lebih kecil -2 yakni -2,091 dan theta akhir pada putaran pertama -1,591. Nilai tersebut sudah memenuhi aturan basis pengetahuan metode fuzzy Mamdani. Selanjutnya nilai galat baku 2,002 dan skor 22,586 serta waktu respon 2:19 (dua menit lebih sembilan belas detik). Butir soal tersebut direspon salah sehingga diturunkan 0,2 atau lebih besar sehingga diperoleh butir soal dengan tingkat kesukaran -2,324 dan tingkat kemampuan -1,824. Butir tersebut direspon benar sehingga butir soal selanjutnya dinaikkan 0,1 atau lebih diperoleh -1,672 dengan nilai galat baku 1,42, selisih galat baku 0,58 dan tingkat kemampuan -1,172 atau skor 35,35 dengan waktu respon 1:22 (satu menit lebih 22 detik). Nilai tingkat kesukaran naik turun tersebut sudah memenuhi aturan metode high low Mekanisme tersebut berlanjut sampai penaksiran kemampuan peserta tes

161

konvergen dimana selisih galat baku 0,01 atau lebih kecil. Moh. Dliyaul Haq mempunyai data tambahan yakni panjang tes 17 butir dan waktu respon tes 26:25 (26 menit 25 detik). Jadi Moh. Dliyaul Haq membutuhkan jumlah butir soal 17 butir sampai penaksiran konvergen dengan kemampuan akhir -1,197 atau skor 35,038. Selanjutnya, Moh. Dliyaul Haq mempunyai data kemampuan -1,197. Data tersebut salah satu indikator seleksi kelulusan menggunakan konsep DSS.

Moh. Dliyaul Haq mempunyai panjang tes 17 butir yang terdiri SKL ukuran 5 butir, bangun 4 butir, data 4 butir, dan bilangan 4 butir . Data panjang tes keseluruhan dari peserta tes yang mengambil ujian dengan metode Fumahilow pada Lampiran E_1 kolom 3. Selanjutnya, pada Lampiran E_3 menunjukkan rerata panjang tes yang ditempuh 16 butir dengan panjang tes paling pendek 14 butir dan paling panjang 18 butir.

Moh. Dliyaul Haq mempunyai nilai theta awal -2 dimana nilai tersebut merupakan nilai tengah dari himpunan fuzzy rendah dengan domain -4 sampai nol. Semua butir soal tersebut yakni butir ke-1 sampai butir ke-17 menunjukkan nilai theta setiap putaran berada antara -4 sampai nol sehingga pola respon peserta tes tersebut tetap dalam kategori tinggi. Selanjutnya, korelasi antara kemampuan Moh. Dliyaul Haq dengan tingkat kesukaran butir soal 0,802 (Lampiran F_8). Secara deskriptif menunjukkan selisih rerata dan simpangan baku antara theta awal dan tingkat kesukaran masing-masing 0,053 dan 0,032 (Lampiran F_7). Hal tersebut menunjukkan bahwa butir soal yang dikerjakan oleh Moh. Dliyaul Haq sesuai dengan tingkat kemampuannya.

Moh. Dliyaul Haq mempunyai galat baku penaksiran parameter butir pertama sebesar 2,002 karena nilai P dan Q mempunai nilai hampir sama yakni sekitar 0,5. Nilai galat baku akan semakin menurun seiring dengan meningkatnya

162

jumlah butir yang ditempuh dimana nilai galat baku yang terakhir sebesar 0,49 sampai penaksiran parameter kemampuan konvergen. Data galat baku penaksiran parameter kemampuan pada Lampiran H_3. Selanjutnya, Lampiran J_3 menunjukkan galat baku penaksiran tiap buti soal semakin kecil seiring dengan bertambah banyaknya jumlah butir soal yang direspon peserta tes walaupun penurunannya berbeda-beda sesuai dengan karakterisk butir soal dan kemampuan peserta tes saat ini. Lampiran E_3 menunjukkan rerata jumlah galat baku penaksiran parameter kemampuan sebesar 0,839 dengan jumlah galat baku yang paling kecil sampai konvergen 0,782 dan jumlah galat baku yang paling besar 0,887.

Moh. Dliyaul Haq merespon butir sola selama 24 menit 48 detik dengan jumlah soal sebanyak 17 butir, artinya rerata waktu respon tiap butir soal selama 1 menit 32 detik sampai penaksiran parameter kemampuannya konvergen (Lampiran I_6). Selama waktu respon tersebut, Moh. Adli Akbar merespon butir soal paling cepat pada butir ke-10 mengenai SKL bangun dengan tingkat kesukaran butir soal -2,262 dan nomor ID butir soal 335 dengan jawaban salah selama 7 detik, sedangkan yang paling lama pada butir ke-12 mengenai SKL bilangan dengan tingkat kesukaran butir soal -0,633 dan nomor ID butir soal 312 dengan jawaban salah selama 2 menit 23 detik.

Selanjutnya, pada Lampiran I_6 menunjukkan waktu respon tiap butir soal bervariasi, yakni yang paling cepat 2 detik sedangkan paling lama 2 menit 23 detik. Sedangkan rerata tiap butir direspon oleh setiap peserta tes sekitar 1 menit lebih dimana yang paling cepat adalah 1 menit 6 detik. Data rerata waktu respon keseluruhan peserta tes 1 menit 25 detik sampai penaksiran konvergen dan waktu paling cepat 1 menit 6 detik serta paling lama 1 menit 46 detik pada Lampiran E_3.

163