• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian

4.3.2 Sampel penelitian

4.3 Penentuan Sumber Data

4.3.1 Populasi penelitian

Populasi target penelitian ini adalah anak sekolah taman kanak-kanak di Bali. Populasi terjangkau adalah anak sekolah taman kanak-kanak yang berusia 4 tahun sampai 6 tahun di enam sekolah taman kanak-kanak di Denpasar.

4.3.2 Sampel penelitian

Sampel penelitian ini adalah anak sekolah taman kanak-kanak berusia 4 sampai 6 tahun di enam sekolah taman kanak-kanak di Denpasar yang diambil dengan mengunakan teknik random sampling.

4.3.2.1 Kriteria pemilihan

Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini meliputi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi. Kriteria inklusi meluputi:

1. Subjek anak usia 4 sampai 6 tahun yang bersekolah di taman kanak-kanak Denpasar

2. Subjek yang orangtuanya menyetujui dan bersedia mengisi informed consent

untuk ikut serta dalam penelitian ini. Kriteria eksklusi meliputi:

1. Subjek yang menderita penyakit bawaan seperti penyakit malformasi anorektal bawaan, termasuk kelainan kongenital anus dimana tidak terdapat lubang anus (atresia ani) atau lumen anus menyempit (stenosis ani) dan kelainan yang berhubungan dengan kolon dan rektum seperti irritable bowel syndrome, hirschprung disease.

44

2. Subjek yang menderita penyakit kronis seperti penyakit infeksi, inflamasi atau neoplasma yang menetap lebih dari 2 bulan.

3. Subjek yang sedang atau sudah mendapat terapi pencahar sebelumnya. 4.3.2.2 Perhitungan besar sampel

Pada penelitian ini dilakukan perhitungan rumus besar sampel minimal sebagai berikut (Sastroasmoro dan Ismael, 2010) :

n = Zα2PQ d2

Zα = derivat baku alfa untuk α = 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95% sebesar 1,96

P = estimasi kejadian konstipasi pada anak, diambil dari kepustakaan/penelitian sebelumnya yaitu sebesar 29% (Ip dkk., 2005)

Q = 1 – P, sebesar 0,71

d = Tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki, ditetapkan sebesar 0,05. Berdasarkan perhitungan di atas jumlah sampel minimal sebesar 316 orang. 4.3.2.3 Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan cara multistage random sampling, yaitu dari 4 kecamatan yang ada di Bali yaitu Denpasar barat, Denpasar selatan, Denpasar timur, Denpasar utara dilakukan pemilihan 2 kecamatan untuk menjadi tempat pengambilan sampel menurut stratifikasi wilayah berdasarkan kecamatan dalam kota (urban) dan kecamatan pinggiran kota

(sub-urban) di Denpasar. Daerah urban adalah wilayah dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi

45

pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi yaitu meliputi Denpasar barat dan Denpasar utara. Daerah sub-urban adalah perkembangan desa menjadi kota yang terjadi oleh ekstensi atau penjalaran kota, yang sering dikenal sebagai perkembangan pinggiran kota meliputi Denpasar selatan dan Denpasar timur.

Pada masing-masing stratifikasi wilayah yang ada di Denpasar (terdapat 2 macam wilayah) akan diambil masing-masing 1 kecamatan dengan menggunakan metode stratified random sampling, dari 2 kecamatan tersebut ditetapkan 6 kelurahan sebagai tempat pengambilan sampel dengan menggunakan metode

cluster sampling, distribusi 6 kelurahan yang terpilih ditetapkan sejumlah 6 sekolah dasar sebagai tempat pengambilan sampel dengan menggunakan metode

cluster sampling, tahapan multistage random sampling sebagai berikut: (Dahlan, 2009)

1. Wilayah urban ditetapkan 1 Kecamatan Denpasar barat, wilayah sub-urban ditetapkan 1 Kecamatan Denpasar selatan, karena memiliki karakteristik wilayah yang hampir sama.

2. Kecamatan Denpasar barat terdiri 11 kelurahan. Kecamatan Denpasar selatan terdiri dari 10 kelurahan. Dari 2 kecamatan ditetapkan 6 kelurahan yaitu Kecamatan Denpasar Barat ditetapkan kelurahan Dauh puri, kelurahan padang sambian, kelurahan pemecutan. Kelurahan Denpasar Selatan ditetapkan kelurahan panjar, kelurahan serangan, kelurahan sesetan. Tiap kelurahan diberi nomor urut dan sampel diambil secara acak melalui pengocokan.

46

3. Wilayah urban yaitu Denpasar Barat ditetapkan 3 sekolah taman kanak-kanak dari masing-masing kelurahan yaitu TK Santo Yosep, TK Kumara Santi, TK Sari Kumara. Wilayah sub-urban yaitu Denpasar Selatan ditetapkan 3 sekolah taman kanak-kanak yaitu TK Tadika putri, TK Permata bunda, TK Kristen Harapan. Tiap Taman-kanak di kelurahan diberi nomor urut dan sampel diambil secara acak melalui pengocokan.

Pada sekolah TK Santo Yosep, TK Kristen Harapan, TK Tadika putri dan Permata bunda ditetapkan 53 siswa sebagai sampel dan TK Kumara Santi dan TK Sari Kurama ditetapkan 52 siswa sebagai sampel berdasarkan jumlah siswa masing-masing sekolah, sampel didapatkan sebanyak 316 sampel. Penentuan siswa/anak yang terpilih pada masing-masing sekolah taman kanak-kanak dilakukan dengan metode simple random sampling. Tiap anak di sekolah taman kanak-kanak diberi nomor urut dan sampel diambil secara acak melalui pengocokan. Pada penelitian ini akan dilakukan pengambilan sampel penelitian dengan skema yang tampak pada gambar 4.2.

47

Penelitian ini dilakukan pengambilan sampel penelitian dengan skema sebagai berikut (Gambar 4.2).

Gambar 4.2 Skema alur pemilihan sampel penelitian Kota Denpasar

Daerah dalam kota (Urban) :

Denpasar Utara, Denpasar Barat

Daerah pinggiran kota (Sub urban) : Denpasar Selatan, Denpasar Timur Kecamatan A Kelurahan (11) Jumlah TK: 67 Kecamatan B Kelurahan (10) Jumlah TK: 54 Jumlah Kelurahan (3) (Sebagai sampel berdasarkan proporsi kelurahan dari kecamatan A) Jumlah Kelurahan (3) (Sebagai sampel berdasarkan proporsi kelurahan dari kecamatan B) Jumlah TK (3) dan

siswa sebagai sampel pada Kecamatan A

Penentuan siswa sebagai besar sampel Jumlah TK (3) dan siswa sebagai sampel pada Kecamatan B

Penentuan siswa sebagai besar sampel

Stratified random sampling Penggolong an daerah berdasarkan statifikasi wilyah Simple random sampling Simple random sampling Simple random sampling

48 4.4 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:

Variabel bebas : riwayat keluarga dengan konstipasi, riwayat pemberian susu formula, jumlah asupan serat makanan dan asupan cairan kurang

Variabel tergantung : konstipasi

Variabel perancu : umur, jenis kelamin. 4.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini:

1. Konstipasi adalah kesulitan defekasi dengan tinja keras dan rasa sakit dengan frekuensi defekasi kurang dari 2 kali dalam seminggu.

2. Konstipasi fungsional adalah konstipasi yang didiagnosis berdasarkan kriteria

Rome III, minimal ada dua dari enam gejala, dua bulan terakhir:

a. Frekuensi defekasi dua kali atau kurang dalam seminggu tanpa pemberian laksatif.

b. Terdapat minimal satu kali episode soiling/enkopresis dalam seminggu. c. Riwayat retensi tinja yang berlebihan.

d. Riwayat nyeri atau susah defekasi.

e. Riwayat pengeluaran feses yang besar sampai dapat menyumbat toilet. f. Teraba masa fekal yang besar di rektum.

3. Riwayat keluarga dengan konstipasi didefinisikan sebagai ada tidaknya anggota keluarga yang mempunyai riwayat menderita konstipasi. Diketahui berdasarkan wawancara dengan kuisioner.

49

4. Riwayat pemberian susu formula didefinisikan sebagai pemberian susu formula selama enam bulan pertama kehidupan tanpa pemberian ASI, diketahui berdasarkan wawancara dengan kuisioner.

5. Asupan cairan adalah total jumlah asupan cairan yang dikonsumsi responden selama 24 jam bedasarkan metode food recall 24 jam. Dikatakan asupan cairan cukup jika ≥ 7 gelas/hari, asupan cairan kurang jika <7 gelas/hari. Diperoleh melalui wawancara dengan kuisioner food recall 24 jam.

6. Jumlah asupan serat makanan adalah hasil pengukuran berdasarkan data analisis food recall 24 jam yaitu ibu atau pengasuh diwawancarai oleh tenaga kesehatan yang telah dilatih. Ibu atau pengasuh diminta untuk mengingat dan melaporkan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam atau di hari sebelumnya sebanyak 1 kali. Pencatatan langsung dilaporkan setelah wawancara kemudian ditentukan kecukupan asupan serat menggunakan kaidah berdasarkan usia anak (dalam tahun) ditambah 5 gram/hari. Dikatakan asupan serat cukup: bila kadar serat dalam gram yaitu ≥ usia anak (dalam tahun) ditambah 5 gram/hari, asupan serat rendah: bila kadar serat dalam gram yaitu < usia anak (dalam tahun) ditambah 5 gram/hari diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner food recall 24 jam dan food model.

7. Usia anak adalah usia anak yang dihitung sejak tanggal lahir sampai waktu penelitian yang dinyatakan dalam tahun. Diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner.

50

8. Jenis kelamin anak didasarkan pada pemeriksaan fisik genitalia eksterna yang akan dikategorikan menjadi laki-laki dan perempuan. Diketahui berdasarkan wawancara dengan kuisioner.

9. Penyakit bawaan didefinisikan sebagai penyakit malformasi anorektal bawaan, termasuk kelainan kongenital anus yaitu tidak terdapat lubang anus (atresia ani) atau lumen anus menyempit (stenosis ani) dan kelainan yang berhubungan dengan kolon dan rekrum seperti irritable bowel syndrome, hirschprung disease, diketahui berdasarkan wawancara dengan kuisioner. 10. Penyakit kronis didefinisikan sebagai penyakit infeksi seperti tuberkulosis,

gangguan neurologis (cerebral palsy,epilepsi), atau neoplasma yang menetap lebih dari 2 bulan, diketahui berdasarkan wawancara dengan kuisioner.

11. Sedang/sudah mendapat terapi pencahar sebelumnya didefinisikan sebagai mendapat obat pencahar dalam waktu paling lambat 1 minggu sebelum dijadikan sampel penelitian, diketahui berdasarkan wawancara dengan kuisioner.

Dokumen terkait