• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.3. Variable Penelitian

3.4.2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Teknik sampling yang digunakan untuk penelitian ini adalah teknik sampling purposive yakni menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII A dan VII B. Karena pada kedua kelas tersebut, merupakan kelas unggulan yang terdapat siswa-siswa mendapatkan pelayanan khsusus dalam proses kegiatan belajar. Pada sampel kelas eksperimen peneliti memilih kelas VII A, dan sampel kelas kontrol peneliti memilih kelas VII B.

3.5. Instrument Penelitian

Sebagai upaya untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap mengenai hal-hal yang ingin dikaji dalam penelitian ini, maka dibuat seperangkat instrumen meliputi instrumen eksperimen (Perlakuan) dan pengumpulan data (tes), seluruh instrumen tersebut digunakan peneliti untuk mengumpulkan data kualitatif dan data kuantitatif dalam penelitian. a. Instrument eksperimen

Instrument ini berupa multimedia pembelajaran interaktif model Drill and Practice, dimana isi instrument tersebut disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar diambil dari indicator yang terdapat dalam RPP 2012-2013

b. Pengumpulan data

Instrument ini untuk mengetahui hasil belajar setelah siswa mendapat perlakuan dari instrument multimedia pembelajaran interaktif model

Drill and Practice, setelah itu diberi tes objektif yang berupa prestest untuk mengetahui hasil awal dan posttest untuk mengetahui hasil akhir.

3.6. Tahapan Penelitian

3.6.1. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah–langkah kegiatan yang ditempuh dalam penelitian. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu sebgai berikut :

1. Tahap persiapan

a. Menentukan populasi dan sampel penelitian.

b. Menentukan pokok bahasan yang akan dipergunakan dalam penelitian ini dangan cara melaksanakan studi literatur dari KTSP dan Silabus.

c. Mengobservasi sarana dan prasarana sekolah untuk mendukung keterlaksanaan penelitian tersebut.

d. Merancang dan memproduksi program multimedia interaktif model drill and practice yang dibuat dengan menggunakan program aplikasi Macromedia Flash 8 dan program

pendukung lainnya yang dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, guru, dan dosen.

e. Menyusun instrumen penelitian berbentuk tes objektif yang dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, dan guru

f. Melakukan judgment instrument dengan penimbang dari dosen dan guru

g. Analisis dan revisi hasil judgment instrument

h. Pengujian instrumen penelitian untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran kepada 24 siswa kelas VII sebuah SMP Negeri 2 Semarang sebagai subjek uji coba.

i. Analisis hasil uji instrument penelitian. 2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan penelitian ini, penelti terjun langsung ke lapangan. Dalam hal ini sekolah MTs N Petarukan yang dijadikan sebagai tempat penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah sebgai berikut :

a. Mengambil sampel penelitian berupa kelas yang sudah ada b. Memberikan pretest

c. Melaksanakan pembelajaran menggunakan model Drill and Practice kepada kelas eksperimen dan pembelajaran menggunakan modul kepada kelas kontrol selama dua kali pertemuan.

d. Memberikan posttest.

Secara lebih rinci pelaksanaan pada tiap pertemuan akan dijelaskan berikut ini.

Pertemuan Pertama

a. Memberikan pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol

b. Melaksanakan pembelajaran menggunakan model Drill and Practice kepada kelas eksperimen dan pembelajaran menggunakan modul pada kelas kontrol dengan pokok bahasan pertemuan pertama.

c. Memberikan posttest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pertemuan Kedua

a. Memberikan pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol

b. Melaksanakan pembelajaran menggunakan model Drill and Practice kepada kelas eksperimen dan pembelajaran menggunakan modul pada kelas kontrol dengan pokok bahasan pertemuan pertama.

c. Memberikan posttest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

a. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian sehingga akan dapat disimpulkan apakah Ha diterima atau ditolak.

b. Pelaporan hasil penelitian.

3.6.2. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu tes hasil belajar bentuk objektif (pilihan ganda). Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif siswa dalam mengaplikasikan konsep yang telah diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran (perlakuan) sebagai pretest dan posttest. Instrument tes ini dibatasi hanya aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3).

Instrumen tes objektif terdiri dari 34 soal dengan 5 alternatif jawaban. Sebelum digunakan, insturmen terlebih dahulu di-judge oleh guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, kemudian diuji cobakan pada kelas yang bukan merupakan subjek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda dari instrument tersebut, sehingga layak untuk digunakan.

Adapun langkah-langkah penyusunan intrumen adalah sebagai berikut :

1. Menentukan konsep dan subkonsep berdasarkan kurikulum mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi tahun ajaran 2012/2013

2. Membuat kisi-kisi instrument berdasarkan kurikulum mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi MTs kelas VII semester 2 tahun ajaran 2011/2012 dengan materi mempraktikan satu program aplikasi ( Ms Word 2007).

3. Membuat soal tes dan kunci jawaban.

4. Menjudgement soal yang telah dibuat kepada guru bidang studi. 5. Menggunakan soal yang telah di-judgement dalam uji coba soal

kepada 24 siswa kelas VII sebuah SMP Negeri 2 Semarang sebagai subjek uji coba .

6. Menganalisis instrument hasil uji coba.

7. Menggunakan soal yang valid dan reliable dalam penelitian.

3.6.3. Pengembangan Instrument

Instrumen tersebut digunakan sebagai alat evaluasi untuk mengumpulkan data pada metode tes yang dalam hal ini adalah kegiatan pretest dan posttest. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelas. (Arikunto, 2006: 150)

Instrumen tersebut berbentuk tes formatif dengan teknik pilihan ganda (Multiple choice) yang memerlukan jawaban pendek, singkat namun tepat. Test tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program

tertentu sehingga akan terlihat perbedaan kemajuan hasil belajar antara kondisi awal dengan kondisi akhir.

Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik tentunya diperlukan alat evaluasi yang kualitasnya baik pula, oleh karena itu untuk mendapatkan alat evaluasi yang mempunyai kualitas yang baik maka perlu dilakukan pengujian dan analisis terhadap instrumen atau alat evaluasi. Salah satu teknik pengujian yang biasa dilakukan adalah uji validitas, reliabilitas, derajat kesukaran, dan daya pembeda.

Pada tes objektif tersebut digunakan sebanyak 20 butir soal pilihan ganda tentang materi TIK dengan SK No.3 Mempraktikan keterampilan dasar komputer dengan KD No.3.4 Mempraktikan satu program aplikasi. Dan pokok bahasan yang diambil adalah tentang menu dan ikon program aplikasi pengolah kata yaitu Microsoft Word. Soal-soal tersebut disusun berdasarkan indikator-indikator yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Soal yang dibuat berdasarkan hasil pertimbangan dengan dosen pembimbing dan telah di uji cobakan terhadap kelas siswa yang bukan merupakan sampel penelitian.

1) Uji Validitas

Validitas berkaitan dengan kesesuaian alat ukur terhadap aspek yang diukur. Teknik yang digunakan untuk mengetahui uji validitas ini menggunakan rumus korelasi biserial. Namun sebelum menggunakan rumus korelasi biserial, terlebih dahulu kita

mencari nilai simpangan baku dengan menggunakan rumus simpangan baku untuk sampel (Riduwan & Sunarto, 2009: 54), yaitu

Setelah nilai simpangan baku telah diketahui, kemudian baru menggunakan rumus korelasi biserial yang dikemukakan oleh (Suherman E. , 2003: 128) untuk mengetahui validitas butir soal.

Keterangan :

= koefisien korelasi biserial

= rerata skor yang menjawab benar = rerata skor total

= simpangan baku skor total

= proporsi siswa yang menjawab benar = proporsi siswa yang menjawab salah

Setelah koefisien korelasi diperoleh kemudian di interpretasikan dengan menggunakan klasifikasi koefisien korelasi menurut Guilford (Suherman E. , 2003: 112) yang diinterpretasikan dalam kriterium sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kriteria Koefesien Validitas

Berikut ini pencarian validitas instrumen menggunakan sampel sebanyak 24 siswa yang dilakukan pada kelas VII SMP N 2 Semarang dengan 1 kelas. Dari perhitungan korelasi biserial, diperoleh hasil analisis butir dimana skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Dengan diperolehnya nilai korelasi setiap butir dapat diketahui dengan butir-butir manakah yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya.

Setelah dilakukan analisis uji validitas butir soal, hasil uji coba instrumen yang dilakukan terangkum pada tabel 3.4

Tabel 3.4 Hasil uji validitas butir soal

Variabel Jumlah soal Validitas soal

Invalid SR R S T ST Hasil belajar siswa

pada materi pokok mempraktikan satu program aplikasi

34 8 6 5 13 2

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2006: 178). Realibel artinya dapat dipercaya, atau dapat diandalkan.

Secara garis besar terdapat dua jenis realibilitas yaitu realibilitas eksternal dan realibilitas internal. Realibilitas eksternal diperoleh menggunakan teknik paralel dan teknik ulang. Apabila menggunakan teknik paralel, peneliti mau tidak mau harus menyusun dua setel instrumen. Kedua instrumen diujicobakkan kepada sekelas responden saja (responden mengerjakan dua kali) kemudian hasil dari dua kali uji coba tersebut dikorelasikan menggunakan teknik korelasi

product moment atau korelasi pearson. Dari data dua kali uji coba salah satu instrumen dipandang sebagai nilai X, dan satunya nilai Y. Tinggi rendahnya index korelasi inilah yang menunjukan tinggi rendahnya realibilitas instrumen.

Teknik realibilitas berikutnya adalah teknik ulang, dengan teknik ini peneliti hanya menyusun satu perangkat instrumen. Instrumen tersebut diuji cobakan kepada sekelas responden, dan hasilnya dicatat. Pada kesempatan lain instrumen tersebut diberikan kepada kelas yang semula untuk dikerjakan lagi, dan hasilnya dicatat. Kemudian kedua hasil tersebut dikorelasikan, sehingga peneliti hanya

menggunakan satu kali tes tetapi dilaksanakanya pada waktu yang berbeda.

Berikutnya reliabilitas internal, diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Ada bermacam-macam cara untuk mengetahui realibiltas internal seperti menggunakan rumus Spearman Brown, rumus Flanagan, rumus

Rulon, rumus K-R. 20, rumus K-R. 21, rumus Hoyt, rumus Alpha. Pemilihan suatu teknik didasarkan atas bentuk instrumen maupun selera peneliti. Kadang-kadang pengguanaan teknik yang berbeda menghasilkan indeks realibilitas yang berbeda pula. Hal ini wajar karena kadang-kadang dipengaruhi oleh sifat dan karakteristik datanya sehingga dalam perhitngan diperoleh angka berbeda sebagai akibat pembulatan angka. Namun untuk beberapa teknik diperlukan persyaratan-persyaratan tertentu sehingga peneliti tidak begitu saja memilih teknik tersebut.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis reliabilitas internal. Dalam mencari reliabilitas menggunakan rumus product moment memakai angka kasar (raw score) dari Karl Pearson (Suherman E. , 2003: 139) berikut:

Keterangan :

= Banyaknya subyek

= Kelas data belahan pertama = Kelas data belahan kedua = Koefesien reliabilitas bagian

Setelah koefesien reliabilitas bagian diperoleh kemudian untuk menghitung koefesien reliabilitas alat evaluasi keseluruhan yaitu menggunakan rumus dari S. Brown (Suherman E. , 2003: 140) berikut:

Setelah koefisien reliabilitas keseluruhan diperoleh kemudian di interpretasikan dengan menggunakan derajat reliabilitas alat evaluasi menurut Guilford (Suherman E. , 2003: 139) yang diinterpretasikan dalam kriterium sebagai berikut:

Tabel 3.5 Derajat Reliabilitas Alat Evaluasi

Uji realibilitas menggunakan realibilitas internal. Yaitu dengan cara menganalisis data dari satu kali pengetesan. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk reliabilitas soal dapat dilihat pada tabel 3.6

Tabel 3.6 Hasil uji reliabilitas soal

Variabel Jumlah soal Hitung Hasil belajar siswa

pada materi pokok mempraktikan satu program aplikasi

34 0,62

Untuk uji reliabilitas diperoleh r11 = 0,62, sehingga tergolong reliabel dengan kriteria reliabilitas sedang. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.

3) Indeks Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Suatu perangkat evaluasi yang baik akan menghasilkan skor atau nilai yang membentuk distribusi normal. Untuk menguji tingkat kesukaran soal digunakan rumus :

Keterangan:

Setelah nilai indeks kesukaran diperoleh kemudian diinterpretasikan dalam kriterium sebagai berikut:

IK = Indeks Kesukaran

JBA = Jumlah siswa kelas atas yang menjawab soal dengan benar

JBB = Jumlah siswa kelas bawah yang menjawab soal dengan benar

Tabel 3.7 Interpretasi Indeks Kesukaran

Berdasarkan hasil pengujian indeks kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 3.8. Rincian selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 12

Tabel 3.8 Hasil uji indeks kesukaran soal

variabel

Jumlah soal

Taraf kesukaran soal MS M SD S SS Hasil belajar siswa pada

materi pokok mempraktikan satu program aplikasi 34 13 20 4) Daya Pembeda

Soal yang memiliki daya pembeda yang baik akan dapat membedakan antara siswa yang menguasai materi dengan siswa yang tidak menguasai materi pelajaran. Daya pembeda dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

Setelah nilai daya pembeda diperoleh kemudian diinterpretasikan dalam kriterium sebagai berikut:

Tabel 3.9 Interpretasi Daya Pembeda.

Berdasarkan hasil pengujian daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel 3.10

Tabel 3.10 Rangkuman hasil uji coba instrumen untuk uji Daya Pembeda soal.

Variable Jumlah soal

Daya pembeda soal

SB B C PB PSB Hasil belajar siswa pada

materi pokok mempraktikan satu program aplikasi

34 2 8 9 4 9

Untuk selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

DP = Daya Pembeda

JBA = Jumlah siswa kelas atas yang menjawab soal dengan benar

JBB = Jumlah siswa kelas bawah yang menjawab soal dengan benar

3.7. Teknik Analisis Data

Dokumen terkait