• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif yaitu untuk mengkaji perbandingan perilaku antisosial dan faktor – faktor yang mempengaruhinya pada remaja di SMA Swasta Raksana Medan.

2. Populasi dan Sampel 2.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa SMA Raksana Swasta Medan yaitu sebanyak 951 orang.

2.2 Sampel

Setelah dilakukan identifikasi perilaku antisosial pada 112 siswa yang dipilih secara acak dari populasi sebanyak 951 siswa, diperoleh siswa yang antisosial sebanyak 22 orang. Maka pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan komponen yang sangat penting dalam mendukung terlaksananya penelitian dan harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian itu sendiri. Lokasi penelitian yang akan digunakan adalah SMA Raksana Swasta Medan. Adapun alasan pemilihan lokasi karena tersedianya sampel yang memadai, lokasi mudah dijangkau peneliti, dan

pada remaja belum pernah dilakukan. Waktu penelitian berlangsung pada bulan April 2012.

4. Pertimbangan Etik

Dalam penelitian ini peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang maksud, tujuan serta prosedur penelitian yang dilakukan. Lembar persetujuan menjadi responden sebagai bukti kesediaannya sebagai sampel dalam penelitian. Dalam hal ini responden berhak untuk menolak terlibat dalam penelitian ini. Peneliti akan merahasiakan identitas responden yang sudah dilampirkan di lembar persetujuan responden. Jika responden bersedia diteliti maka harus terlebih dahulu menandatangani lembar persetujuan. Jika responden menolak diteliti maka peneliti tidak dapat memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden (anonymity) pada lembar pengumpulan data yang diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu. Kerahasiaan (confidentiality) informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian (Nursalam, 2003).

5. Instrumen Penelitian

Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Instrumen ini terdiri dari tiga bagian, yang pertama kuesioner yang berkaitan dengan data demografi responden yang terdiri dari 5 pernyataan meliputi jenis kelamin, umur, agama, suku, kelas. Data demografi jenis kelamin

dan umur akan dianalisis karena termasuk dalam faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku antisosial.

Bagian kedua yaitu kuisioner yang berisi tentang pernyataan-pernyataan yang mengidentifikasi penderita yang termasuk antisosial dan yang tidak termasuk penderita antisosial pada remaja SMA Swasta Raksana Medan. Kuisoner ini terdiri dari 14 pernyataan yang peneliti kembangkan dari (Durand, 2006) dan (Nevid, 2003) yaitu kriteria perilaku antisosial. Kuisioner berupa pernyataan dengan pilihan jawaban Ya dan Tidak (dichotomy). Untuk jawaban Ya diberi nilai 2 dan untuk jawaban Tidak diberi nilai 1, sehingga didapat nilai tertinggi adalah 28 dan nilai terendah adalah 14.

Bagian ketiga yaitu kuisioner yang berisi tentang pernyataan-pernyataan yang mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku antisosial pada remaja SMA Swasta Raksana Medan. Kuisoner ini terdiri dari 21 pernyataan yang peneliti kembangkan dari Sumiati (2009) yaitu faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku antisosial terkait dengan kecenderungan kenakalan remaja. Empat pernyataan untuk faktor kontrol diri, empat pernyataan faktor proses keluarga, empat pernyataan pengaruh teman sebaya, tiga pernyataan faktor identitas, dua pernyataan faktor kelas sosial ekonomi, tiga pernyataan faktor lingkungan, tiga pernyataan faktor harapan terhadap pendidikan dan nilai-nilai dari sekolah. Bentuk pernyataan negatif dengan pilihan jawaban Ya dan Tidak (dichotomy). Untuk jawaban Ya diberi nilai 2 dan untuk jawaban Tidak diberi nilai 1 sehingga didapat nilai tertinggi adalah 42 dan nilai terendah adalah 21.

6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data (Nursalam, 2008). Uji validitas pada penelitian ini menggunakan validitas internal rasional (content validity) yang disusun mengacu pada isi yang dikehendaki yang dilakukan oleh ahli dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan dengan mengkonsultasikan kuisioner kepada salah satu dosen keperawatan yang berkompeten dalam bidangnya. Kemudian dilakukan pengecekan terkait isi dari instrument.

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2008). Uji reliabilitas dilakukan sebelum pengumpulan data kepada sampel yang memenuhi kriteria seperti responden sebanyak 10 orang. Uji reliabilitas ini dilakukan sebelum pengumpulan data, responden untuk uji realibilitas harus memiliki karakteristik yang sama dengan responden untuk peneliti, namun tempatnya berbeda. Respoden adalah siswa SMA Swasta Darma Pancasila Medan. Untuk instrumen baru akan realibel jika memiliki reliabilitas lebih dari 0.70 (Polit & Hungler, 1999). Uji reliabilitas ini menggunakan rumus K-R 20, karena jumlah soal kuisioner ganjil (Arikunto, 2010). Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan untuk kuisioner faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku antisosial diperoleh hasil 0.87 sehingga instrumen tersebut reliabel untuk digunakan.

7. Pengumpulan Data

Peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Dekan Fakultas Keperawatan USU dan mengirimkan surat izin ke SMU Swasta Raksana Medan sebagai tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan dari SMU Swasta Raksana Medan, peneliti melakukan pengumpulan data.

Peneliti akan menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan, manfaat dan proses pengisian kuesioner sebelum menanyakan kesediannya untuk terlibat sebagai responden. Peneliti menjelaskan bahwa instrumen penelitian terdiri dari kuesioner data individu yang berisi nama (inisial), kelas, umur, jenis kelamin dan kuesioner mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku antisosial pada remaja. Calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Responden diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti dan diberikan kesempatan untuk bertanya bila ada yang tidak dimengerti. Selanjutnya seluruh data dikumpul untuk dianalisa.

8. Analisa Data

Analisa data dilakukan setelah semua data terkumpul maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahap dimulai dengan editing yaitu memeriksa kelengkapan identitas dan data responden serta memastikan bahwa semua pernyataan telah diisi sesuai petunjuk, kemudian coding yaitu memberi kode atau angka tertentu pada lembar observasi untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Selanjutnya processing yaitu memasukkan data dari lembar observasi kedalam program komputer dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan

Metode statistik deskriptif yaitu suatu prosedur untuk menganalisa data dari suatu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian. Pengolahan data untuk faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku antisosial pada remaja SMA disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dalam bentuk tabel. Pada penelitian ini, analisa data dengan metode statistik deskriptif dengan menentukan proporsi jumlah frekuensi yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku antisosial pada remaja SMA Swasta Raksana Medan.

Untuk mengetahui faktor dominan penyebab perilaku antisosial, metode statistik yang digunakan adalah regresi linear ganda dengan metode backward. Memakai program komputerisasi yaitu memasukkan semua variabel kedalam model, tetapi kemudian satu persatu variabel independen di keluarkan dari model berdasarkan kriteria kemaknaan statistik tertentu.

BAB 5