• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS EVALUASI PROGRAM DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA MELALU

B. Saran-Saran

Terdapat beberapa saran terkait dengan pelaksanan kegiatan program yang mungkin bisa bermanfaat sebagai masukan untuk pelaksaanaan kegiatan program selanjutnya. Beberapa saran tersebut meliputi:

1. Bagi peserta program (warga perempuan) yang terdeteksi kelainan payudaranya, sebaiknya peserta program tersebut diberikan pengarahan berupa sugesti, motivasi, dan lain-lainnya terkait dengan hal-hal yang membuat dirinya tidak takut untuk diperiksa lebih lanjut di rumah sakit Dharmais. Hal ini penting,

dikarenakan pada saat peneliti melakukan wawancara kepada peserta program, ada dari warga yang takut dan cemas untuk diperiksa lebih lanjut di rumah sakit Dharmais, sehingga mereka memilih untuk tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit dharmais.

Padahal pemeriksaan lebih lanjut ini, ingin mengetahui lebih jelas dan menentukan hasil pemeriksaan dengan alat mammografi, apakah hasil temuan kelainan payudara dengan mammografi tersebut termasuk kanker atau bukan. Jika hasil pemeriksaan lebih lanjut, peserta program mengidap kanker payudara, peserta program tersebut akan dibantu oleh pihak Yappika terkait dengan pengurusan jaminan pelayanan kesehatan seperti: Sktm/Gakin/Askeskin guna memperoleh pembebasan atau peringanan biaya pengobatan lebih lanjut pada penyakit kanker payudaranya.

2. Saat sosialisasi rencana pelaksanaan kegiatan ke masyarakat, misalnya: di pengajian-pengajian atau di tempat acara-acara yang banyak berkumpul para ibu-ibu, sebaiknya ada perwakilan dari stap pelaksana program (relawan), yang memberikan informasi dengan jelas mengenai pelaksanaan kegiatan program dan memberikan keyakinan kepada warga setempat mengenai pentingnya kegiatan ini, sehingga warga perempuan dapat ikut serta pada kegiatan ini.

Perwakilan dari staf saat sosialisasi rencana pelaksanaan kegiatan ke masyarakat, penting agar tidak terjadi miss komunikasi informasi mengenai rencana pelaksanaan kegiatan program dan agar warga tidak merasa takut untuk diperiksa payudaranya. Karena dari hasil wawancara peneliti kepada peserta program, ada dari warga perempuan yang tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut, dikarenakan takut untuk diperiksa dan menganggap kegiatan ini tidak penting, dan hanya mencari penyakit pada diri sendiri. Selain itu ada dari warga, tidak mengikuti kegiatan penyuluhan, dikarenakan informasi mengenai dilaksanakan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara oleh pihak kader PKK setempat baru disampaikan kepada warga, setelah kegiatan itu berjalan. Hal ini berarti terjadi miss komunikasi informasi pada saat sosialisasi rencana pelaksanaan kegiatan program.

3. Saat dimulai kegiatan penyuluhan, sebaiknya panitia pelaksana program, menginformasikan kepada para peserta program mengenai tahapan-tahapan dalam kegiatan program yang harus diikuti oleh peserta program. Atau sebaiknya informasi mengenai tahapan-tahapan kegiatan program ditempel di tempat-tempat yang bisa dilihat oleh peserta program. Hal ini penting, dikarenakan dari pengamatan peneliti, ada dari peserta program yang tidak mengetahui tahapan-tahapan kegiatan program yang harus mereka ikuti, seperti, ada dari peserta program yang tidak mengetahui setelah dilakukan pemeriksaan payudara oleh bidan selanjutnya harus ke mana lagi.

4. Setiap kali pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara, para staf pelaksana program, sebaiknya menggunakan tanda pengenal berupa kartu kepanitiaan yang ditempel dibaju. Tanda pengenal ini penting, ketika ada dari peserta program yang ingin bertanya langsung mengenai hal-hal yang belum diketahui oleh peserta program pada kegiatan tersebut. Selain itu dari pengamatan peneliti pada saat kegiatan program sedang berlangsung, ada beberapa peserta program terlihat bingun untuk bertanya kepada siapa, mengenai alur tahapan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara yang harus diikutinya.

5. Pelayanan masyarakat yang dilaksanakan dalam rangka pemenuhan hak-hak masyarakat terhadap akses pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan dalam penanganan penyakit kanker payudara ini, harus lebih menekankan pada aspek pemberdayaan masyarakat, dan bukan dalam bentuk charity dan proyek sementara, artinya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat harus mampu membuat masyarakat dapat mengembangkan kemandirian, membangkitkan kesadaran, dan mampu melakukan pembelaan terkait dengan hak-haknya terhadap pelayanan kesehatan yang harus diterimanya dengan mudah, murah, dan nyaman.

Dengan demikian masyarakat tidak selalu harus pasrah diri dengan bentuk layanan yang diterimanya, tampa berpikir kritis dan melakukan pembelaan terhadap hak-haknya pada pelayanan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Adi. Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas, Pengatar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003.

Arikunto. Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineke Cipta, 1997.

Arif. “Bimbingan Penyuluhan Sosial”. Artikel diakses pada 12 Mei 2008 dari http// elearning.unej.ac.id.

Amoyepai. “Peningkatan Kualitas Layanan Publik”. Artikel diakses pada 8 Maret 2008 dari WWW.Walhi.or.Id. At 02: 02.

Bahan proposal program deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan klinis dengan melibatkan bidan. Jakarta, 2008.

Bahan materi pembekalan dan pelatihan para relawan “Diskripsi Tugas Relawan Untuk Kegiatan Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan Payudara”. Jakarta 2008.

Hidayati. Nurul, Metode Penelitian Dakwah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006.

Hikmat, Harry, Strategi Pemberdayaan Masyarakat, Bandung: Homaniora Utama Press, 2004.

Indiyastuti, Sri. ”Liku-liku Pengurusan Jaminan Kesehatan Warga Miskin”. Artikel diakses pada 20 Maret 2008 dari WWW. Yappika@Indosat.Net.Id, 2007/11/08.

Indrasufian.”Pengertian Pelayanan Publik”. Artikel diakses pada tanggal 19 Maret 2008 dari Blog.Com, 2007/09/12/. Kanker Payudara, Apa dan Bagaimana, Diakses pada 12 Mei 2008 dari http://www.pitapink.com/id/.

Lady Asher. “Gratis Deteksi Kanker Payudara dari Yappika dan Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta”. Artikel diakses pada 8 Maret 2008 dari Blog: http: //WWW.Pewarta-Kabarindonesia. blogspot.com, 2007/06/15, 15:59:24 Wib.

Nasuhi. Hamid, Ropi. Ismatu. dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Desertasi). Jakarta: Center For Quality Developmen and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Nggao. Ferdy S, Evaluasi Program, Bahan Presentasi Untuk Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatulla”. Jakarta, 18 Januari 2006.

New Life Options. Pelayanan Publik”. Artikel diakses pada 15 Maret 2008 dari

Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Com.

Moleong. Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.

Masyarakat Peduli Pelayanan Publik (Mp3)” Info Seputar RUU Pelayanan Publik”. Jakarta, 2008. Poerwandi. E. Kristini, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: LPSP3-UI, 1998. Primahendera, Evaluasi Program. Jakarta, 2002.

Partanto. Pius A dan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola, 1994.

Periksa Payudara Sendiri (Sadari), diakses pada 12 Mei 2008 dari www.dharmais.co.id.

Roestomo, Bambang. “Wajah Buram Pelayanan Publik Kita”. Artikel diakses pada 8 Maret 2008 dari WWW. Pewarta-Kabar Indonesia.bogspot.com.

Suharto. Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama, 2005.

Simatupang. Landung R., Asas-Asas Penelitian Behavioral. Bandung: Gadjah Mada University Press (UGM), 1990. Tayibnapis. Farida Yusuf, Evaluasi Program. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000.

Tentang kami> Sejarah, Visi, Misi dan Peran Yappika, diakses pada 12 Mei 2008 dari http://www.yappika.or.id. Tentang profil YKPJ, diakses pada 12 Mei 2008 dari http://www.pitapink.com/id/ sejarah-visi-misi-tujuan.php. Tentang Kanker Payudara, diakses pada 12 Mei 2008 dari http://www.pitapink.com/id/ Kajian.

Wawancara pribadi dengan Sri Indiyastuti (Staf Maneger Kampanye Publik Yappika). Jakarta, 18 Juni 2008. Wawancara pribadi dengan Nia (Staf Pendukung Sekertaris YKPJ). Jakarta, 16 Juni 2008.

Wawancara pribadi dengan Elita Triandayani (Kordinator Relawan). Jakarta, 18 Juni 2008.

Wawancara pribadi dengan peserta program (warga perempuan kelurahan RBU). Jakarta, 14 Juni-5 Juli 2008. Wawancara pribadi dengan para bidan. Jakarta, 21 Juni- 5 Juli 2008.

Wawancara pribadi dengan para relawan. Jakarta 14-28 Juni 2008.

Wawancara dengan Warga Perempuan Kelurahan RBU (Klien/sasaran penerima kegiatan program)

Nama :

Tempat : Rumah warga dan Kantor kelurahan RBU

Tanggal : 14 Juni sampai 5 Juli 2008

A. Pertayaan-pertayaan

1. Tentang latar belakang karakteristik demografi dan biografi Warga perempuan Kelurahan RBU (Klien/sasaran penerima kegiatan program):

a. Nama :

b. Alamat :

c. Usia :

d. Pekerjaan :

e. Penghasilan perbulan (gaji)/penghasilan suami :

2. Apakah sebelum mengikuti kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara, Ibu mengetahui bahwa kanker payudara dapat dikenali secara dini?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah sebelum mengikuti kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara, Ibu mengetahui cara periksa payudara sendiri (SADARI)?

a. Ya b. Tidak (lanjutan pertanyaan No. 5)

4. Bila ya, bisa Ibu sebutkan bagaimana cara periksa payudara sendiri(SADARI)?

5. Apakah sebelum mengikuti kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara, Ibu mengetahui waktu- waktu dilakukan SADARI?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah para panitia pelaksana kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara (deteksi dini kanker payudara), bersikap ramah dan baik memberikan pelayanannya kepada Ibu?

a. Tidak b. Ramah dan baik c. Cukup ramah dan baik d. Sangat ramah dan baik

7. Menurut Ibu, posisi atau tempat pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara (deteksi dini kanker payudara) ini, posisinya strategis dan dapat dijangkau tidak oleh Ibu?

a. Ya b. Tidak

1. Latar belakang karakteristik demografi dan biografi Warga perempuan kelurahan RBU (Klien/sasaran penerima kegiatan program)

No Nama Alamat Usia Pekerjaan Penghasilan perbulan (gaji)/penghasilan suami

1 Juriyah Jln. B. 4. No. 35 Gg. G. 1. Rt. 08/05

51 Ibu rumah

tangga

500 Ribu (Buruh kuli) 2 Suci Ati Jln. B. 4. No. 31

Gg. G. 1. Rt. 08/05

39 Ibu rumah

tangga

1 Juta (Buruh kuli) 3 Karsih Jln. B. 4. No. 1 Gg.

G. 1. Rt.08/05

37 Idem 40 Ribu/hari

(Buruh kuli) 4 Umi Kulsum Jln. B. 4. No. 24

Gg. G. 1. Rt. 08/05 45 Wiraswasta (dagang) 1 Juta(Suami meninggal) 5 Ani Jln. B. 3. No.22 Rt. 05/05 57 Ibu rumah tangga

Tidak tentu, sedikasihnya anak (Suami pengangguran) 6 Anna Jln. B. 3. No. 23 Rt. 05/05 54 Idem Idem 7 Siti Fatimah Jln. B. 2. Rt. 07/05

46 Idem 1 Juta (Suami wiraswasta) 8 Turini Jln. B. 4. No. 31

Gg. G. 1. Rt. 08/05

58 Idem Tidak tentu, sedikasihnya anak (Suami meninggal) 9 Supriyanti Jln.Rawa binangun

3. No. 12. Rt. 07/08

42 Idem 1 Juta (Buruh pabrik) 10 Umaroh Jln.Rawa binangun

3 No. 12. Rt. 07/08

36 Idem 1.5 Juta

(Wiraswasta/dagang) 11 Suliharti Jln.Rawa binangun

3 No. 10. Rt. 07/08

34 Idem 1 Juta (Swasta buruh) 12 Onah Jln. Gg. M. No. 13

Rt. 06/09

60 Idem Tidak tentu, sedikasihnya anak(Suami meninggal) 13 Surtini Jln. Gg. B. No. 36

Rt. 05/09

55 Idem Dari anak (Pegawai

swasta) 14 Cucu Jln F. Gg. G. No. 19

Rt. 08/04

54 Idem 1 Juta (Ustad)

15 Sukaisih Jln Rawa binangun 2. No. 20. Rt. 07/08

49 Idem 7 Ratus (Dagang bakso) 16 Sumeri Jln B Rawa badak

Rt. 02/09 32 Karyawati 1.5 Juta 17 Tanimah Jln E 1. No. 37. Rt. 09/05 47 Ibu rumah tangga Ga tentu (Serabutan) 18 Sariyah Jln Rawa binangun

Rt. 08/08

47 Idem Ga tentu (Kuli borongan) 19 20 Sarwi Kurniati Jln Cibateng 1 No. 42. Rt. 07/02

Jln sawah baru No. 8. Rt. 2/11 42 50 Idem Idem 500 ribu (Wiraswasta /dagang bakso keliling)

1 juta (Wirasawasta)

1. Nama: Juriyah

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

2. Nama: Suci Ati

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

3. Nama: Karsih

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

4. Nama: Umi Kulsum

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No.7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

5. Nama: Ani

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

6. Nama: Anna

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

7. Nama: Siti Fatimah

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

8. Nama: Turini

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

9. Nama: Umaroh

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

10. Nama: Surtini

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

11. Nama: Cucu

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

13. Nama: Tanimah

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No.7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

14. Nama: Sariyah

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

15. Nama: Sarwi

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

q. Nama: Meli

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

r. Nama: Rochti

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Tidak b.Tidak - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

s. Nama: Siti Oni

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Ya b.Ya - b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

t. Nama: Onah

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

b.Tidak b.Tidak Payudara diraba- raba,dicari ada benjolan atau tidak

b.Tidak b.Ramah dan baik a.Ya

u. Nama: Kurniati

No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7

Wawancara dengan Para Bidan lokal

Nama :

Tanggal : 21 Juni sampai 5 Juli 2008

Tempat : Kantor kelurahan

Pertayaan-pertayaan

1. Tentang latar belakang biografi para bidan:

a. Nama :

b. Pendidikan terakhir : c. Asal pendidikan terakhir : d. Bidang study pendidikan :

e. Pekerjaan :

2. Apakah sebelum mendapatkan pelatihan yang diberikan oleh pihak pelaksana program (YKPJ), Ibu mempunyai pengetahuan tentang penyakit kanker payudara dan cara pemeriksaan kesehatan payudara?

a. Ya b. Tidak

3. Dari mana Ibu mendapatkan pengetahuan tentang penyakit kanker payudara dan pelatihan cara pemeriksaan kesehatan payudara melalui perabaan dengan SADARI (periksa payudara sendiri)?

a. Pendidikan kebidanan b. Lainya: sebutkan

4. Apakah sebelum mendapatkan pelatihan yang diberikan oleh pihak pelaksana program (YKPJ), Ibu memiliki keahlian tentang cara melakukan pemeriksaan kesehatan payudara melalui perabaan dengan SADARI (periksa payudara sendiri)?

a. Ya b. Tidak

Kolom jawaban

Tentang latar belakang biografi para bidan

N o Nama Pendidikan terakhir Asal pendidikan terakhir Bidan Study pendidikan Pekerjaan 1 Ellyne Agustina Elisabet. S.Am. keb D 3 Medan, Akbid Senior Kesehatan Bidan 2 Yogiana. M Sekolah Umum perawan bidan

3 Usdah D1 Rs Budi

Kemuliaan Jak-Pus

Kebidanan Bidan

a. Nama: Ellyne Agustina Elisabet. S, Am. Keb

No. 2 No. 3 No. 4

b. Tidak. - b. Tidak. b. Nama: Bd. Yogianna. M

No. 2 No. 3 No. 4

b. Tidak b. - b. Tidak c. Nama: Bd. Usdah

No. 2 No. 3 No. 4

b. Tidak - b. Tidak

Data-data Relawan

Tgl. No. Nama Hp/Telf

29/5/07 1 Fanti Yusnita 2 Abdul Hamid 3 Zainy Warsika 4 Siska Apriani 5 Mba Tuti 09/10/2007 6 Elita Triyandayani 7 Solfa Silvia 8 Yulianti 9 Ali Pahlevi 06/05/2008 10 Sary Ningsih 99985437 11 Amanda Putri R 94888649 12 Erna Ambarini 99098494 13 Halyza Fauziah 91353546 14 Achmad Romadhan 94826094 15 Prayit S.A 085695689180 16 Althea Maria R 085710481244 17 Leonardo 99996597 18 Fahminudin 93234703

Wawancara dengan Kordinator Relawan Yappika Nama : Elita Triandayani

Tanggal : 18 Juni 2008

Tempat : Kantor Yappika

A. Pertayaan-pertayaan

1. Tentang latar belakang Biografi kordinator relawan Yappika

a. Nama :

b. Pendidikan terakhir :

c. Pendidikan yang ditempuh saat ini :

d. Pengalaman organisasi :

2. Berapa jumlah relawan yang ditargetkan oleh YAPPIKA untuk mengikuti dan mendapatkan pelatihan dalam program?

3. Siapa saja yang terlibat dari Yappika dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara (deteksi dini kanker payudara) di kelurahan RBU?

4. Setiap kali pelaksanaan kegiatan di 1 kelurahan, berapa jumlah relawan yang terlibat? 5. Bagi Ibu sendiri, apa mekanisme kerja atau peran Ibu dalam kegiatan program?

6. Apakah Ibu mendapatkan pelatihan khusus mengenai mekanisme kerja Ibu pada kegiatan pelaksanaan program ini?. Jika ya, pelatihan apa saja yang Ibu dapatkan?

7. Persiapan dan perlengkapan apa saja (sarana atau fasilitas) yang digunakan pada saat pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara (deteksi dini kanker payudara) di kelurahan RBU?

8. Dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara (deteksi dini kanker payudara), siapa saja yang diajak untuk bekerja sama dalam pelaksanaan program?

9. Dalam pelaksanaan kegiatan ini di satu kelurahan, berapa kali diadakannya kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara hingga selesai kegiatan?

10. Dari jam berapa kegiatan penyuluhan dan pemeriksaaan kesehatan payudara (deteksi dini kanker payudara) dilaksanakan hingga selesai?

11. Setiap kali pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara, berapa jumlah bidan setempat yang dilibatkan?

12. Setiap kali pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara, berapa jumlah warga yang diperiksa oleh bidan?

13. Bagaimana proses tahapan sosialisasi rencana pelaksanaan kegiatan program dan pengorganisasian masyarakat di lokasi target kegiatan?

14. Kepada siapa saja sosialisasi rencana kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara diinformasikan?

C. Jawaban

1. Tentang latar belakang Biografi kordinator Relawan Yappika

a. Nama : Elita Triandayani

b. Pendidikan Terakhir : SMA

c. Pendidikan yang di tempuh saat ini : Strata (S-1) Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Jakarta

d. Pengalaman Organisasi : Bendahara Dept Hubungan Sosial Badana Eksekutif Mahasiswa Jurusan

2. 30 Volunter.

3. Manajer Humas Yappika dan Volunteer. 4. + 8 Volunter.

5. Mengatur persiapan kegiatan pemeriksaan dan penyuluhan di lintas kelurahan.

6. Ya….mendapat training tentang kanker payudara dan prosedur jaminan kesehatan serta informasi tentang pelayanan publik khususnya di bidang kesehatan.

7. Mobil mamograpi, ruang CBE, dan ruang penyuluhan. 8. Lurah, Kader PKK, Karang Taruna, dan Puskesmas. 9. 5 kali kegiatan.

10. Mulai pukul 09.00 sampai pukul 13.00 Wib. 11. Sekitar + 6 bidan.

13. Sosialisasikan tentang kegiatan pada Lurah dan Aparat setempat, lalu turun lapangan mengunjungi kader untuk membantu mempertemukan dengan masyarakat yang dituju dan membagikan poster dan leaflet terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

14. Lurah, Kader PKK, Karang Taruna, dan Puskesmas.

Wawancara dengan Maneger Humas dan Kampanye Publik Yappika.

Nama : Sri Indriyastuti

Tanggal : 18 juni 2008.

Tempat : Kantor Yappika

A. Pertayaan-pertayaan

1. Tentang latar belakang biografi Maneger Humas dan Kampanye Publik Yappika

b. Nama :

c. Pendidikan terakhir : d. Asal pendidikan terakhir : e. Bidang study pendidikan : f. Bidang pekerjaan : g. Masa pekerjaan :

2. Bagaimana awal mula sejarah munculnya program deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan klinis dengan melibatkan bidan. Dan apa yang melatar belakangi terbentuknya kerja sama untuk melaksanakan program dengan YKPJ?

3. Bagaimana rangkaian kegiatan tahapan-tahapan pelaksanaan program, dari mulai perencanaan hingga pada tahap evaluasi?

4. Bagaimana standar kerja yang baik pada mekanisme kerja relawan, pada saat pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan payudara?

5. Berapa jumlah relawan yang ditargetkan Yappika, untuk dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan program? 6. Bagaimana Yappika menindak lanjuti hasil temuan warga yang terjangkit penyakit kanker payudara?

B. Jawaban.

1. Tetang Tentang latar belakang biografi Maneger Humas dan Kampanye Publik Yappika

a. Nama : Sri Indiyastuti

c. Asal pendidikan terakhir : Universitas Katolik Atmajaya, Yogyakarta d. Bidang study pendidikan : Biologi Lingkungan

e. Bidang Pekerjaan : Maneger Humas dan Kampanye Publik Yappika f. Masa pekerjaan : 2003 sampai sekarang

2. Awal mulanya, Yappika tahun 2006 lalu proaktif mengajukan kerjasama dengan YKPJ (Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta) untuk melakukan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kanker payudara secara gratis, yang dilakukan di 5 lokasi yang menjadi basis simpul-simpul relawan Yappika di Jakarta, yang sebelumnya kegiatan ini belum menjadi program yang sekarang ini.

Kegiatan yang dilakukan di 5 lokasi yang menjadi basis simpul-simpul relawan Yappika ini yaitu, di kantor Yappika dengan melibatkan masyarakat sekitar, kemudian di simpul pasar minggu, di simpul pangkalan jati, kemudian simpul pondok gede dan terakhir simpul Jakarta utara. Relawan Yappika yang berada di lokasi tersebutlah yang kemudian mengorganir pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan yang dilaksanakan di 5 lokasi simpul tersebut, peran Yappika tidak dari segi medisnya, karena Yappika bukan lembaga medis, tapi di lihat dari segi pelayanan publiknya, dalam hal ini masih sangat minim informasi tentang kanker payudara di puskesmas-puskesmas, dan juga untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat terkait dengan hak pelayanan publik, dalam hal ini hak atas pelayanan kesehatan, khususnya tentang kanker payudara masih sangat ekslusif di publik, dan itu merupakan resfentetasi dari salah satu hak pelayanan yang harus diterima oleh masyarakat, melihat kecenderungan penyakit kanker payudara semakin tinggi.

Berawal dari situ, kemudian YKPJ melihat kegiatan ini cukup stategis untuk dikembangkan lebih jauh, dalam arti secara sturuktural untuk mendukung sebuah proses penelitian, untuk mengetahui sejauh mana sebenarnya kecenderungan penyakit kanker payudara menyerang kaum perempuan, kemudian ada semangat juga untuk mengkomunikasikan atau meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan bahaya penyakit kanker payudara. Kemudian YKPJ menawarkan kepada Yappika untuk membuat program bersama-sama untuk diajukan ke The Brearst Health Global Inititive atau BHGI yang kebetulan membuka kesempatan untuk kegiatan penelitian terkait dengan kanker payudara.

BHGI mendanai program ini dari segi medisnya, tapi kemudian kita mendiskusikan, ketika akan bekerja sama dengan Yappika, maka Yappika tidak bisa mengakomodir kegiatan program ini dari segi medisnya, karena Yappika bukan lembaga medis. Kemudian ditemukan titik temu, bahwa YKPJ akan bertanggung jawab dalam kegiatan program ini untuk mengkomunikasikan dari medisnya, melakukan pemeriksaan, dan menindak lanjuti temuan-temuan kanker secara medis, sementara Yappika berfungsi untuk mengkomunikasikan hak pelayanan publik secara terintergrasi dalam program ini. Caranya bagaimana, caranya adalah dengan mengkomunikasikan apa sih hak pelayanan publik. kemudian secara langsung melakukan advokasi di tingkat warga, artinya

melakukan pendampingan terhadap pasien (warga) yang yang terkena kanker payudara atau kelainan payudara yang memerlukan tindak lanjut medis, namun Dia tidak mempunyai biaya cukup untuk melakukan itu, karena dia tidak mampu. Disinilah peran Yappika sangat penting untuk melakukan advokasi bagaimana kemudian si pasien (warga) itu dapat tertangani secara dini penyakit yang ditemukan itu dengan menggunakan skema jaminan asuransi kesehatan yang sediakan oleh pemerintah melaui Gakin dan juga untuk warga yang tidak mempunyai Gakin dengan menggunakan mekanisme surat keterangan tidak mampu yang juga berfungsi sebagai Gakin. Kemudian sama-sama disepakati dan setelah proposal selesai disetujui. Selanjutnya dilaksanakanlah program yang sekarang ini di Jakarta Utara.

3. Secara keseluruhan program terdiri dari 4 tahapan: pertama, tahap persiapan. Kedua, tahap uji coba program. Pada tahapan ini untuk melihat bagaimana respon masyarakat terkait dengan program ini, dan kita ingin mengetahui dan melihat sejauh mana alat-alat komunikasi dan perlengkapan-perlengkapan yang digunakan dalam pelaksanaan program ini, pas sesuai dengan sasarannya. Tahap uji coba ini dilakukan di Rawa Badak Selatan, sebanyak 4 kali kegiatan. Setelah dilakukan tahap uji coba program, dilakukanlah evaluasi atas uji coba

Dokumen terkait