• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran-saran

Saran yang ingin disampaikan peneliti terkait dengan penelitian ini adalah: 1. Untuk Film “Surga yang Tak Dirindukan”

Membuat produksi film yang bisa diterima oleh masyarakat luas memang tidak mudah akan tetapi film ini mampu menyampaikan pesan moral dan kritik sosialnya dengan halus. Dalam film ini banyak pesan agama yang bisa diambil. Banyak hal yang harus diperhatikan saat membuat film, terutama unsur-unsurnya. Terkait hal tersebut saran penelitian adalah untuk memperhatikan unsur-unsur tersebut agar lebih menarik dan pesan yang terkandung dalam film pun mudah dipahami masyarakat luas.

2. Untuk Penonton dan masyarakat umum

Sebagai masyarakat diharapkan bisa dan mampu untuk memahami pesan- pesan yang terkandung dalam sebuah film. Selain itu diharapkan juga bisa menilai mana film yang layak ditonton dan yang tidak baik atau tidaknya film tidak bisa diukur dari siapa tokoh yang bermain dalam film itu saja, akan tetapi film tersebut sudah mencakup semua aspek yang berpengaruh terhadap film. Maka dari itu sebagai penikmat dunia perfilman semua itu harus diperhatikan.

3. Universitas

Diharapkan universitas menyediakan saran yang memadai untuk mendukung perkuliahan khususnya bidang broadcast dan perfilman. Agar bisa memperaktekan teori-teori yang sudah didapatkan, serta mempunyai skill

yang memadai untuk terjun dalam dunia broadcast dan perfilman. Serta memberikan dosen yang mempuni dibidangnya terutama di bidang broadcast

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Akbar, Budiman. 2015. Semua Bisa Menulis Panduan Teknik Menulis Skenario

Untuk Film dan Sinetron, Jakarta: Erlangga.

Al-Asyqar, Umar Sulaiman Abdullah. 2007. Ikhlas Beramal Agar Amal Tak Sia- Sia, Jakarta: Gema Madinah Makkah.

Ardianto, Elvinaro dkk. 2014. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Arifin, Anwar. 2011. Sistem Komunikasi Indonesia.Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Armando, Ade. 2007. Komunikasi Internasional. Jakarta: Universitas Terbuka. Ash-Shabuni, Syeikh Muhammad Ali . 1988. Persepsi-persepsi Dusta dan Batil

tentang Kasus Poligami Rasulullah SAW. Jakarta: Bulan Bintang.

Baskin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Biran. Misbach Yusa. 2009. Sejarah Film 1900-1950: Bikin Film di Jawa,

Jakarta: Komunitas Bambu.

Bungin, Burhan. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Group. Danesi, Marcel. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta:

Jalasutra.

_____, Marcel. 2012. Pesan, Tanda dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Denis, McQuail. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika. Effendi, Heru. 2014. Mari Membuat Film, Jakarta : Erlangga.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi Bandung: Citra Aditya Bakti.

Mulyati, Sri. 2004. Relasi Suami Istri dalam Islam. Jakarta: Pusat Studi Wanita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Fiske, John. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi, Depok: Raja Grafindo Persada. Hamka. 1987. Tasawuf Modern. Jakarta: Pustaka Panjimas.

Harahap, Arifin S. 2007. Jurnalistik Televisi Tehnik Memburu dan Menulis Berita, Jakarta: Indeks.

Hoed, Benny H. 2014. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Komunitas Bambu.

Kamal, Abu Malik. 2015. Shahih Fiqih Sunnah Wanita Hukum-hukum Islam

yang Wajib Diketahui oleh Setiap Muslimah. Sukoharjo: Al-Hambra.

Makmun, Rodli. 2009. Poligami Dalam Tafsir Muhammad Syahrur. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press.

Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa.Jakarta : Prenadamedia Group.

Morrisan. 2013. Teori Komunikasi Massa, Bogor: Galia Indonesia.

Poerwadarminta, W.J.S. 2003. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Jakarta Timur: PT Balai Pustaka.

Priyatna, Haris & Rahayu, Lisdy. 2015. Perempuan Yang Menggetarkan Surga, Bandung: Mizan Media.

Salam, Syamsir. 2006. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:UIN Jakarta Press. Shihab, M. Quraish. 2011. Perempuan. Ciputat: Lentera Hati.

Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

_____, Alex.2006. Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, Dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suprapto, Andi. 2015. Ada Mitos dalam D.K.V (Desain Komunikasi Visual),

Jakarta: Lintas Kreasi Imaji.

Tinarbuko, Sumbo . 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra. Trianton, Teguh. 2013. FILM sebagai Media Belajar. Yogyakarta: Graha Ilmu. Qardhawi, Yusuf. 2015. Ikhlas & Tawakal Ilmu Suluk menurut Al-Qur’an & As-

Sunnah. Jakarta: Istanbul.

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. 2013. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Internet

Andre, “Delapan Tanda Orang Ikhlas” , artikel dilihat pada 19 Januari 2016 dari www.dakwatuna.com/2009/0825/3616/delapan-tanda-orang-

Johar, Altov. “ Comic Casino Kings Akui Surga yang Tak Dirindukan Lebih Unggul” , artikel dilihat pada tanggal 9 November 2015 dari http://www.bintang.com/film/read/2288757/comic-8-casino-kings-akui-

surga-yang-tak-dirindukan-lebih-unggul

Octaviany, Devi. “10 Film Terlaris 2015”, artikel dilihat pada tanggal 2 Januari 2016 dari http://www.detik.com/hot/top-tren/3109250/10-film-indonesia- terlaris-2015

Ramadhan, Risyad Abdala. “Sejarah Perkembangan Film Indonesia” , artikel dilihat pada 28 Februari 2016 dari http://www.filmpelajar.com/blog/sejarah- perkembangan-film-indonesia

Riadi, Muchlisin. “Pengertian Sejarah dan Unsur-unsur Film” artikel diakses pada 28 Februari 2016 dari http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian- sejarah-dan-unsur-unsur-film.html

Supriyanto. “Daftar Lengkap Pemenang Indonesia Box Office Movie Awards

(IBOMA)” , artikel diakses pada tanggal 19 Maret 2016 dari www.tabloidbintang.com/article/film-tv-awards-iboma-2015

Sutadi, Heru. “Sejarah Perkembangan Film Indonesia” , artikel diakes pada 28 Februari 2016 dari http://perfilman.perpusnas.go.id/artikel/detail/127

“Video Wanita ini Bahagia Dipoligami Agar Masuk Surga Karena Mematuhi suami”, artikel ini diakses pada 19 April 2016 dari www.berantai.com/detail/video-wanita-ini-bahagia-dipoligami-agar-masuk- surga-karena-mematuhi-suami.html

“Izin Poligami ke istri pertama bukan syarat dan kewajiban”, artikel diakses pada 15 Februari 2016 dari http://www.detik.com/hot/celeb/23338305/ustad- solmed-izin-poligami-ke-istri-pertama-bukan-syarat-dan-kewajiban

“Surga yang tak dirindukan berpotensi jadi film nasional terlaris 2015”, artikel

diakses pada 9 November 2015 dari http://www.21cineplex.com/slowmotion/surga-yang-tak-dirindukan-

berpotensi-jadi-film-nasional-terlaris-2015,6104.html

“Pengertian film menurut para ahli”, artikel diakses pada 28 Februari 2016 dari http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-film-definisi-menurut- para.html

“Semiotika”, artikel diakses pada 29 Januari 2016 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Semiotika

“Manoj Punjabi”, artikel diakses pada 3 Maret 2015 dari www.wikipedia.org/wiki/Manoj_Punjabi

“Kuntz Agus”, artikel dikases pada 3 Maret 2016 dari www.wikipedia.org/wiki/Kuntz_Agus

“Laudya Cynthia Bella”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari www.wikipedia.org/wiki/Laudya_Cynthia_Bella

“Fedi Nuril”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org/wiki/Fedi_Nuril

“Raline Shah”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org/wiki/Raline_Shah

“Tanta Jorekenta Ginting”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /Tanta_Jorekenta_Ginting

“Ahmad Kemal Pahlevi”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /wiki/Ahmad_Kemal_Pahlevi

“Zaskia Adya Mecca”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /wiki/Zaskia_Adya_Mecca

“Vitta Mariana”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /wiki/Vitta_Mariana

“Landung Simatupang”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /wiki/Landung_Simatupang

Sumber Lain

Mitos Perempuan dalam Pesantren Analisis Semiotik Film “Perempuan berkalung Surban, Palastren, Vol 2 No 1 Juli 2009.

Semiotika Film Laskar Pelangi, Institut Seni Indonesia Surakarta Vol. 7 No.1 Juli 2011.

Perbedaan antara Teori Semiotika Pierce dan Barthes, Al-Turas, Vol. XIV, No.3, September, 2008.

Kajian Semiotik Dalam Film. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol.1, No, April 2011 ISSN: 2008-981X. Surabaya: Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, 2011. Semiotika Metode Analisis dalam Penelitian Komunikasi, Jurnal IDEA FISIPOL

1

BAB IV

ANALISA DATA

Film yang menjadi penelitian peneliti berjudul “Surga yang Tak Dirindukan”. Film yang berdurasi 126 menit ini, berkisah tentang keikhlasan seorang wanita yang bernama Arini yang dipoligami oleh suaminya yang bernama Pras. Awalnya Arini dan Pras hidup bahagia, namun ketika saat diperjalanan pras bertemu dengan Mei yang ingin menabrakan mobilnya karena kesal dengan hidupnya yang dia fikir tidak ada laki-laki yang mau dengannya. Mei telah dihamili oleh laki-laki yang berjanji akan menikahinya, akhirnya pras menolong Mei dan merasa kasihan dengan Mei hingga pras menikahi Mei tanpa sepengetahuan Arini. Namun pada akhirnya Arini mengetahui kejadian itu, awalnya Arini tidak menerima tapi akhirnya Arini menerima semuanya dengan ikhlas.

A. Analisis makna judul film “Surga yang Tak Dirindukan”

Judul film yang menjadi subjek penelitian ini adalah “Surga yang Tak Dirindukan” memiliki makna yang terdiri dari makna denotasi dan makna konotasi dan mitos, yaitu:

1. Makna denotasi “Surga yang Tak Dirindukan”

Surga memiliki arti alam akhirat yang membahagiakan roh manusia yang hendak tinggal di dalamnya dalam keabadian.1 Rindu memiliki arti keinginan yang kuat untuk bertemu.2

1

Poerwadarminta. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, h. 980.

2

Surga adalah salah satu tempat alam akhirat yang dihuni oleh orang-orang yang saleh. Walaupun tempat ini hanya untuk orang-orang yang saleh, namun tempat ini sangat dirindukan oleh setiap manusia yang hidup.

2. Makna konotasi “Surga yang Tak Dirindukan”

Surga merupakan tempat alam akhirat untuk orang-orang yang melakukan kebaikan di dunia, maka dari itu banyak manusia yang ingin melakukan kebaikan untuk mendapatkan surga. Namun, maksud dari surga yang tak dirindukan bertolak belakang dengan tujuan awal untuk mendapatkan surga tersebut.

Judul film ini menggambarkan tentang kisah hidup seorang istri bernama Arini yang mengikhlaskan suaminya berpoligami. Awalnya Arini hanya ingin mendapatkan surga dengan taat terhadap suami tanpa adanya orang ketiga di dalam rumah tangganya, namun pada kenyataannya Arini mendapatkan surga dengan cara mengikhlaskan adanya wanita lain. Karena dengan ikhlas, dapat melatih kesabaran yang bisa menjadi salah satu penyebab masuk surga.

Keikhlasan yang Arini lakukan dapat dilihat dari tanda-tandanya, yaitu: sabar, bersyukur, Gemar kepada amal yang lebih bermanfaat (membantu orang lain), Menjadikan keridhaan dan kemurkaan karena Allah SWT bukan karena diri sendiri (memaafkan orang lain, Tidak pelit memuji orang yang berhak memperoleh pujian, Menaruh keperhadap Ridha Allah SWT bukan ridha manusia (tawakal), Kesamaan Amal dalam qiyadah (kepemimpinan) dan

3. Mitos

Film ini menegaskan mitos, jika kita ingin mendapatkan surga, maka kita harus berlaku baik selama di dunia, salah satu contohnya taat dengan suami misalnya dengan mengikhlaskan suami berpoligami.

Sesuai sabda Rasulullah dari Annas Bin Malik R.A. beliau bersabda:

ْﻦِﻣ ُﻞُﺧْﺪَﺗ ﺎَﻬَﺟْوَز ْﺖَﻋﺎَﻃَاَو ﺎَﻬَﺟْﺮَـﻓ ْﺖَﻈَﻔَﺣَو ﺎَﻫَﺮْﻬَﺷ ْﺖَﻣﺎَﺻَو ﺎَﻬَﺴَْﲬ ْﺖَﻠَﺻ اَذِا ُةَاْﺮَﻤْﻟَا

(ﻢﻴﻌﻧاﻮﺑا ﻩاور) ِﺔﱠﻨَْﳉا ِباَﻮْـﺑَا ْﻦِﻣ ْﺖَﺋﺎَﺷ ٍبﺎَﺑ ﱢيَا

Artinya: Seorang perempuan apabila melaksanakan sholat lima waktu, berpuasa sebulan (puasa ramadhan), memelihara farjinya atau kemaluannya, dan menaati suaminya, maka akan masuk surga dari pintu mana yang ia

kehendaki (H.R. Abu Na’im).2 F

3

Tetapi, untuk mendapatkan surga yang diimpikan dalam membangun bahtera rumah tangga tak semudah membalikan telapak tangan. Karena surga yang diimpikan dalam berumah tangga harus ada komitmen dari kedua belah pihak tanpa menyakiti salah satu dari mereka berdua.

Seperti di dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”, bila kita melakukan kebaikan di dunia, akan mendapatkan surga dan sebaliknya jika kita berbuat kejahatan di dunia, maka kita akan masuk ke dalam neraka. Berdasarkan firman Allah SWT:

















Artinya: Dan Itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-

amal yang dahulu kamu kerjakan. (Qs. Az-Zukhruf/43:72).















Artinya: …..masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". (Qs. An-Nahl/16:32).

3

Allah SWT menciptakan surga sebagai tempat kembali bagi orang-orang yang mendapatkan pahala sesuai dengan perbuatan masing-masing. Oleh karena itu, Allah SWT menciptakan surga bertingkat-tingkat. Jarak antara satu surga dan surga yang lainnya sama dengan jarak langit dan bumi, sebagaimana hadis Nabi:

ِﰱ

ِضْرَﻷاَو ِءﺎَﻤﱠﺴﻟا َْﲔَـﺑﺎَﻣ ٍﺔَﺟَرَد ُﺔَﻋ ﺎِﻣ ِﺔﱠﻨَﳉا

Sesungguhnya surga itu ada seratus tingkat. Setiap satu tingkat dan tingkat

lainnya jaraknya sama dengan jarak langit dan bumi.” (HR. Bukhari,

Turmidzi dan Ahmad).3F

4

Diantara tingkatan surga, adalah: surga firdaus, surga adn, surga na’im, surga ma’wa, surga Darussalam, surga darul muqomah , surga al-maqomul amin dan surga khuldi.

Allah SWT sudah pernah memperlihatkan surga kepada nabi Adam agar ia dapat menceritakan kepada anak cucunya sehingga mereka seakan-akan sudah pernah melihatnya. Surga selalu digambarkan dengan indah dan menakjubkan penghuninya duduk dengan dipan yang bertahtahkan emas, ditemani dengan bidari-bidadari yang sangat cantik, buah-buah dapat dengan mudah dipetik dan rasanya begitu nikmat serta adanya taman-taman dan mata air yang mengalir jernih.

Dengan gambaran surga yang begitu indah, setiap orang akan selalu mendambakan surga, sehingga mereka mempersiapkan diri dengan melakukan kebaikan selama di dunia.

4

B. Analisis Tanda dan Pembahasan

a. Sabar

SCENE 82

IN. RUANG MAKAN. MALAM Tabel 4.1

VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT

Nadya: Tante Mei, hari ini nginep ya, biar Nadya bisa main sama dede Akbar.

Mei: dede Akbar nya aja ya yang nginep, tante Mei dirumah, nanti yang jaga rumah tante Mei siapa? Nadya: gamau, Nadya mau dogeng cerita tentang Putri Sabrina sama tante Mei.

Pras: Ah, bosen ah, dogengnya itu-itu terus.

Nadya: Kali ini beda, kali ini Putri Sabrina berteman dengan putri yang baik banget. Mau ya tante Mei, mau ya. Please.

Arini: yaudah sekarang Nadya duduk dulu, makan yang banyak, nanti selesai makan bunda siapin kamar buat tante Mei.

Long Shot: gambar

diambil dari jarak jauh, sehinga objek dan belakangnya nampak jelas.

Medium Close up:

gambar diambil dari mulai dada sampai kepala.

Medium Close up:

gambar diambil dari mulai dada sampai kepala.

Medium Close up:

gambar diambil dari mulai dada sampai kepala.

Medium Close up:

gambar diambil dari mulai dada sampai kepala.

Medium Close up:

gambar diambil dari mulai dada sampai kepala.

Denotasi Pada gambar pertama menjelaskan, Arini, Pras, Nadya dan Mei sedang makan malam di ruang makan. Dalam dialog gambar pertama, Nadya meminta agar Mei menginap dirumahnya.

Gambar kedua, terlihat jelas wajah Mei yang sedang tersenyum sambil mengatakan bahwa dia tidak mau menginap dan mengizinkan Akbar (anak Mei) saja yang menginap. Gambar ketiga, terlihat wajah Nadya yang menginginkan agar Mei menginap. Sambil mengatakan dia akan menceritakan cerita tentang Putri Sabrina pada Mei.

Gambar keempat, menujukkan muka Pras yang kaget mendengar permintaan anaknya. Dengan dialog ia bosan mendengar dongeng Nadya tentang cerita tentang Putri Sabrina terus.

Gambar kelima, Nadya tetap memaksa agar Mei diizinkan untuk menginap, sambil mengatakan dogeng yang akan diceritakan berbeda dengan sebelumnya.

Gambar selanjutnya menggambarkan wajah Arini yang tersenyum, dan dialog digambar ini Arini mengizinkan Mei serta Akbar untuk menginap dan akan menyiapkan kamar untuk Mei.

Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas

lebih menggunakan medium close up dan hanya mengguanakan satu long shot. Menggambarkan lebih detail percakapan diantara Pras, Mei, Nadya dan Arini.

Pada gambar keenam memperlihatkan sikap Arini yang sabar, terlihat dari wajahnya yang tersenyum ketika anaknya yang bernama Nadya memintanya agar Mei dan Akbar (anak Mei) untuk menginap dirumahnya.

Sabar dapat diartikan menenangkan seseorang dikala mendapat cobaan. Sabar bukanlah berhenti berdiam atau menyerah bahkan pasrah terhadap apapun cobaan yang diberikan Allah SWT, namun sabar seharusnya bersikap tegar dan kuat dalam menghadapi cobaan, dengan cara usaha untuk mengatasi cobaan tersebut dan mencari penyelesaiannya.

Dengan sabar mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Mitos Mitos yang tergambar adalah sabar. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang- orang yang sabar dan Allah SWT bersama orang-orang yang sabar.

Menurut ulama ahlus sunnah wal jama’ah

sabar termasuk ke dalam bentuk ibadah. Bahkan ia termasuk diantara ibadah yang paling utama.

Para pakar pendidikan mengatakan bahwa sabar adalah senantiasa tersenyum dan senang terhadap apa yang ditentukan atau ditakdirkan Allah SWT.

Sabar dalam menghadapi cobaan sebenarnya sudah dicontohkan oleh Nabi Nuh AS dalam menyiarkan agamanya selama 950 tahun, namun tidak ada yang beriman bersamanya kecuali hanya beberapa orang saja.

Pada dasarnya sabar adalah tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati), tabah, tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu.

Dalam menggambarkan sabar, Allah SWT mengaitkannya dengan cobaan yang menimpa umatnya sehingga umat tersebut selalu berusaha untuk tabah dan bangkit dan terus berusaha sehingga umat tersebut tidak pernah mengeluh apalagi berputus asa.

b. Bersyukur

SCENE 80

EX. HALAMAN. MALAM

Tabel 4.2

VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT

Arini : Malam ini adalah malam yang paling bahagia dalam hidup saya,

kebahagiaan saya pada malam ini nyaris sempurna. Yang pertama saya bahagia sekali karna karya kedua saya telah lahir dan yang

Long shot: gambar

diambil dari jarak jauh, sehinga objek dan belakangnya nampak jelas.

kedua saya senang sekali akhirnya saya kembali untuk mengenal arti sabar dan ikhlas.

Manusia mempunyai kehendak tapi tidak ada kehendak

manusia yang mampu mengalahkan

kehendak Allah SWT.

Coba kalian renungkan apakah kita sebagai manusia, kita bisa menerima secara ikhlas dan rela pada apapun

kehendak Allah SWT.

Semua jawabannya sudah saya tulis di karya kedua saya Istana Bintang.

Denotasi Pada adegan ini terlihat Arini yang sedang

berbicara di depan umum.

Dialog yang dijelaskan dalam gambar ini yaitu rasa syukur Arini karena karya keduanya yang berjudul Istana Bintang sudah diterbitkan.

Arini juga menjelaskan di dalam bukunya, ia membahas tentang arti sabar dan ikhlas yang dialami olehnya.

Konotasi Type of shot pada gambar di atas lebih

menggunakan long shot. Menggambarkan Arini yang sedang berbicara di depan umum karena karyanya sudah diterbitkan.

Arini dalam gambar di atas, memperlihatkan salah satu bentuk dari sikap bersyukur. Terlihat dari wajahnya yang tersenyum, sebagai salah tanda bersyukur dia kepada Allah SWT.

Di dalam karyanya dia bersyukur karena dengan masalah yang menghampirinya dia dapat mengerti arti ikhlas dan sabar.

Walaupun banyak musibah yang melanda kita, jangan mudah menyerah, putus asa maupun mengeluh, namun seharusnya kita

dapat melanjutkan kehidupan dengan percaya bahwa adanya musibah ataupun cobaan dari Allah SWT, pasti mempunyai hikmah dibalik semua itu.

Salah satu bentuk syukur, kita juga dapat mengucapkan Alhamdulillah.

Mitos Makna mitos yang terbangun dari cuplikan

ini adalah pentingnya dalam bersyukur. Dengan kita bersyukur, maka Allah SWT akan menaikan derajat kita dan menambahkan nikmat kita.

Nikmat bisa berupa uang, kebahagiaan dan sebagainya, namun jika kita tidak mensyukuri apa yang ditakdirkan oleh Allah

SWT kepada kita maka kita akan

mendapatkan azab dari Allah SWT dan azabnya itu sangat pedih.

Pada dasarnya bersyukur adalah rasa terimakasih kepada Allah SWT apa yang sudah ditakdirkan kepada kita. Berupa rahmat dan kenikmatan, meskipun dalam menjalani kehidupan banyak sekali cobaan yang kita hadapi, kita harus tetap bersyukur.

c. Gemar kepada amal yang lebih bermanfaat (Menolong orang lain)

SCENE 59

IN. KAMAR MEI. SIANG

Tabel 4.3

VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT

Pras: Hallo Arini: Muntahnya padat atau cair? mas? Pras: bun, muntahnya padat atau cair? Mei : cair Arini: Mas?

Pras: muntahnya cair Arini: Suhu badannya tinggi?

Pras: Sebentar- sebentar, suhu badan- suhu badan?

Mei: Suhu badannya normal mba

Medium Shot:

Pengambilan gambar pada tehnik ini dari batas kepala sampai pinggang.

Arini: buang-buang air gak?

Mei: iya 3x sejak tadi pagi

Arini: kalau menurutku sih, ini cuma masuk angin. Jadi kamu olesin aja pake minyak kayu putih ya

Mei : ok mba Arini: tapi kalau masih buang-buang air, muntah juga kamu bawa kerumah sakit.

Mei: ok mba, makasih ya.

Medium Shot:

Pengambilan gambar pada tehnik ini dari batas kepala sampai pinggang.

Denotasi Pada gambar pertama, terlihat Pras sedang

berkomunikasi melalui handphone. Dengan dialog menceritakan tentang kondisi Akbar mengenai tanda-tanda yang dialami oleh Akbar.

Gambar kedua, terlihat Arini yang sedang bekomunikasi melalui handphone. Dengan dialog, ia memberikan solusi dengan menolong serta memberikan saran untuk keadaan Akbar kepada Pras.

Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas

menggunakan medium shot memperlihatkan saat Arini berkomunikasi dengan Pras melalui handphone.

Arini dalam gambar di atas, memperlihatkan sikap tolong menolong. Kita harus peka terhadap apapun yang terjadi di sekitar kita, jika ada sesuatu yang menimpa siapapun, kita harus menolong dengan ikhlas tanpa memikirkan imbalan atau pamrih, maupun membeda-bedakan siapa yang akan kita tolong.

Seperti halnya dengan Arini yang menolong Akbar anak dari Meirose istri kedua Pras, walaupun dia tau ketika saat itu, seharusnya Pras datang ke acara pertunjukkan donggeng anaknya yang bernama Nadya, namun karena Akbar sakit, Pras menemui Akbar terlebih dahulu.

Dokumen terkait