• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Perlu diadakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan operator dan dilakukan evaluasi hasil pelatihan oleh mentor, terutama terhadap faktor- faktor yang dapat memicu terjadinya stop mesin.

2. Pengawasan perlu ditingkatkan agar kedisiplinan dan awareness para karyawan tetap terjaga, khususnya pada shift 3.

3. Setelah tindakan korektif dilakukan, maka perlu dilakukan evaluasi dengan cara pengambilan data dan analisis data kembali untuk mengetahui sudah seefektif apa tindakan korektif dilakukan.

4. Setelah proses terkendali secara statistik, kapabilitas proses perlu dihitung untuk mengetahui kemampuan proses dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi.

5. Penerapan Statistical Process Control (SPC) untuk selanjutnya dapat diterapkan pada kondisi-kondisi yang menyebabkan reprocess atau reject produk.

6. Perlu dilakukan pelatihan SPC jika SPC akan diterapkan untuk proses pengendalian mutu di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M. 1984. Kimia dan Teknologi Pengolahan Air Susu. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Anonim. 1995. Dairy Processing Handbook. Tetra Pak Processing Systems. Lund, Sweden.

______. 2006. http://www.minitab.com [26 Mei 2007].

Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet dan Wooton, M. 1987. Ilmu Pangan (Terjemahan). Universitas Indonesia, Jakarta.

Dahlgaard, Jens J., Kai Kristensen, dan Gopal K. Kanji. 1998. Fundamentals of Total Quality Management. Chapman & Hall, London.

Feigenbaum, V. A. 1989. Kendali Mutu Terpadu. Terjemahan. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Fryman, M. A. 2002. Quality and Process Improvement. Delmar, Thomson Learning, Inc., United States of America.

Gaspersz, V. 1998. Statistical Process Control, Penerapan Teknik-teknik Statistikal dalam Manajemen Bisnis Total. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

___________. 2001. Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Heath, H.B., dan Reineccius, G. 1986. Flavor Chemistry and Technology. Van Nostrand Reinhold Company, New York.

Hickenbottom, Joe. 2007. What Is Malt and How Can It Improve Your Bagel?

http://www.maltproducts.com/bagels.html. [22 April 2007].

Hubeis, M. 1997. Menuju Industri kecil Profesional di Era Globalisasi Melalui Pemberdayaan Manajemen Industri. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut pertanian Bogor, Bogor.

Ishikawa, K. 1982. Guide to quality Control. Asian Productivity Organization, New York.

__________. 1989. Teknik Penuntun Pengendalian Mutu. Terjemahan. Mediatama Sarana Perkasa, Jakarta.

Lee, P. L., R. B. Newell, dan I. T. Cameron. 1998. Process Control and Management. Chapman and Hall, London.

Montgomery, D.C. 1996. Introduction to Statistical Quality Control, Third Edition. John Willey and Son, Inc., New York.

Muhandri, T. dan D. Kadarisman. 2005. Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor.

Pyzdek, T. 2002. The Six Sigma Handbook. Terjemahan Lusy Widjaja. Salemba Empat, Jakarta.

Ryan, T.P. 1989. Statistical Methode for Quality Improvement. John Wiley and Son, Inc., New York.

Soekarto, S. T. 1990. Dasar-Dasar Pengawasan Mutu dan Standarisasi Mutu Pangan. PAU-IPB, Bogor.

Spreer, Edgar. 1998. Milk and Dairy Product Technology. Terjemahan Axel Mixa. Marcel Dekker, Inc., New York – Basel.

Tapiero, Charles S. 1996. The Management of Quality and its Control. Chapman & Hall, London.

Winarno, F.G. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Lampiran 2. Struktur Organisasi divisi milk processing PT. Greenfields Indonesia. Operational Manager HR&GA Departement Manager F&A Departement Manager QAD Departement Manager PRC Departement Manager Plant Manager – GK (Gunung Kawi) UHT Section Head PCM Section Head UTL Section Head

FIL Section Head QCD Section

Head SCP Section Head

 Garis wewenang dan tanggung jawab

Lampiran 3. Proses penerimaan susu segar dan termisasi.

Susu segar

Farm KUD Mitra

Reception tank 1-2

Cooling tank (maks. 4 0C)

Disaring (slot filter 105 µ)

Preheating (75 0C) Separasi Homogenisasi (150/50 bar) Termisasi (85 0C 20 detik) Precooling (50 0C) Fresh milk storage tank (maks. 4 0C)

Skim milk

storage tank (maks. 4 0C)

Cream storage tank (maks. 4 0C)

Cream tank Reception tank 3 (maks. 4 0C) Balance tank Disaring (filter 200 µ) Balance tank Preheating (55-60 0C) Skim Krim Cooling (4 0C) Termisasi (85 0C 20 detik) Precooling (50 0C) Cooling (4 0C) Termisasi (75 0C 20 detik) Precooling (50 0C) Cooling (4 0C) QC QC QC QC

Lampiran 4. Proses pengolahan produk susu UHT Real Good sereal stroberi. Ingredients Air (90 0C) Dicampur (Bredo mixer) Diaduk Blending/Storage tank (4 0C) Homogenisasi (150/50 bar) Sterilisasi (138 0C 5 detik) Sterilisasi (133 0C 5 detik) Precooling (50 0C) Steam (85-110 0C) Flash cooling (90 0C) Homogenisasi (150/50 bar) Aseptic tank (25-30 0C)

Aseptic filling (AFM) dan packaging

Susu termisasi dari storage tank

TA-Flex VTIS

Disaring (slot filter 200 µ)

Balance tank

Disaring (slot filter 177 µ)

Precooling (50 0C) Steam barrier (85 0C) Cooling (30 0C) Cooling (30 0C) Balance tank QC QC QC

Lampiran 5. Struktur bahan pengemas produk UHT.

Sumber : Departemen FIL PT. Greenfields Indonesia. bau

Bagian dalam Bagian luar

Internal coating 2

Internal coating 1 Alumunium foil

Laminasi Print layer Outer coating Paper board Produk Flavor air cahaya mikroba oksigen

Lampiran 6. Pengawasan mutu selama proses produksi.

Proses Waktu QC Kimia QC Mikrobiologi

Road tanker

(KUD), milk can

(mitra)

Setiap kedatangan susu

Suhu, pH, SG, alkohol, kadar lemak, TS oven, organoleptik, antibiotik, karbonat, peroksida, kadar protein, laktosa, penambahan formalin, pemalsuan

TCC (Total Coliform Count), TSC (Total Sporeformer Count), TTSC, TPC, MSC, MTSC, PBC

Reception tank Setelah collection

atau ¾ tanki penuh

Setiap jam

Suhu, pH, SG, alkohol, kadar lemak, TS oven, organoleptik, antibiotik, karbonat, peroksida, kadar protein, laktosa, penambahan formalin, pemalsuan

Suhu, alkohol, pH

TCC, TSC, TTSC (Total Thermoresistant Sporeformer Count), TPC (Total Plate Count), MSC (Mesophylic Sporeformer Count), MTSC, PBC

Balance tank Setiap milking

(first-middle-last)

Alkohol, TS refraktometer TCC, TSC, TTSC, TPC, PBC

Storage tank Setelah termisasi Suhu, pH, SG, kadar lemak, TS oven dan refraktometer, organoleptik, alkohol

TCC, TSC, TTSC, TPC, MSC, MTSC, PBC (Phsycrophylic Bacteria Count)

Blending tank Setelah blending Suhu, pH, SG, kadar lemak, TS oven dan refraktometer, organoleptik, viskositas (w. cream), warna (flavorized)

TSC, TTSC, TPC, MSC, MTSC (Mesophylic Thermoresistant Sporeformer Count), PBC

Aseptic tank Saat blow Suhu, pH, TS refraktometer,

organoleptik

Filling Setiap filling (first- midle-last)

Suhu, pH, SG, kadar lemak, TS oven dan refraktometer, organoleptik, viskositas (w. cream), warna (flavorized)

Chlorine water Sekali setiap shift pH, kesadahan, klorin bebas (chlorinated), warna, bau

TPC, TCC, E. coli Air test ruang filling Swab test personal equipment valve produk aseptic tank Setelah CIP (sebelum mulai produksi) Setiap 3 bulan TPC, kapang-kamir TPC, enterobacter, E. coli TCC, TSC, TTSC, TPC, PBC Sumber : Departemen QCD PT. Greenfields Indonesia.

Lampiran 7. Konstanta bagan kendali. Bagan kendali R Bagan kendali

X-bar

Simpangan baku proses Ukuran sampel (n) D3 D4 A2 d2 c4 d3 2 0 3.269 1.880 1.128 0.7979 0.853 3 0 2.574 1.023 1.693 0.8862 0.888 4 0 2.282 0.729 2.059 0.9213 0.880 5 0 2.114 0.577 2.326 0.9400 0.864 6 0 2.004 0.483 2.534 0.9515 0.848 7 0.076 1.924 0.419 2.704 0.9594 0.833 8 0.136 1.864 0.373 2.847 0.9650 0.820 9 0.184 1.816 0.337 2.970 0.9693 0.808 10 0.223 1.777 0.308 3.078 0.9727 0.797 11 0.256 1.744 0.285 3.173 0.9754 0.787 12 0.283 1.717 0.266 3.258 0.9776 0.778 13 0.307 1.693 0.249 3.336 0.9794 0.770 14 0.328 1.672 0.235 3.407 0.9810 0.763 15 0.347 1.653 0.223 3.472 0.9823 0.756 16 0.363 1.637 0.212 3.532 0.9835 0.750 17 0.378 1.622 0.203 3.588 0.9845 0.744 18 0.391 1.608 0.194 3.640 0.9854 0.739 19 0.403 1.597 0.187 3.689 0.9862 0.734 20 0.415 1.585 0.180 3.735 0.9869 0.729 21 0.425 1.575 0.173 3.778 0.9876 0.724 22 0.434 1.566 0.167 3.819 0.9882 0.720 23 0.443 1.557 0.162 3.858 0.9887 0.716 24 0.451 1.548 0.157 3.895 0.9892 0.712 25 0.459 1.541 0.153 3.931 0.9896 0.708 Sumber : Fryman (2002).

Lampiran 8. Berat produk Real Good Sereal Stroberi mesin D. subgrup 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata-rata 01-Mei-07 1 193,0 194,1 194,0 193,7 193,5 194,6 193,1 194,7 194,7 194,5 194,0 jam 11:33 12:00 13:15 14:40 14:55 15:10 15:20 15:25 15:30 15:35 02-Mei-07 2 193,4 195,0 193,0 194,4 194,2 192,6 193,8 194,0 194,3 193,6 193,8 jam 4:53 5:15 5:45 6:15 6:45 13:25 17:01 18:00 19:00 19:31 stl CIP 3 194,3 193,4 193,7 193,1 195,2 194,8 192,8 193,8 194,4 180,7 192,6 jam 15:27 23:00 0:00 1:00 2:00 3:01 6:40 7:00 7:30 7:55 06-Mei-07 4 191,3 193,2 192,4 192,3 193,8 192,5 194,1 193,3 194,7 192,9 193,1 jam 8:01 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 13:30 20:00 22:30 22:51 07-Mei-07 5 194,1 192,0 192,6 194,9 194,6 193,0 193,8 193,3 192,5 194,8 193,6 jam 18:23 19:45 20:45 22:45 0:45 1:45 2:45 3:15 4:45 5:45 11-Mei-07 6 194,7 194,2 194,1 193,8 193,9 193,7 193,9 194,0 193,1 193,4 193,9 jam 8:00 8:05 8:05 8:15 12:15 12:15 12:15 13:43 13:43 13:43 stl CIP 7 192,3 192,6 192,6 194,0 194,1 193,3 195,0 191,2 192,6 193,9 193,2 jam 21:53 21:53 22:00 22:10 22:15 22:20 22:30 22:40 22:49 22:49 13-Mei-07 8 193,3 192,8 194,2 193,9 196,1 191,5 191,1 192,4 191,7 193,2 193,0 jam 6:48 7:45 8:45 9:45 10:46 11:45 12:45 13:45 14:15 15:15 15-Mei-07 9 191,4 193,8 193,4 192,3 192,2 193,0 193,4 194,0 192,4 192,9 192,9 jam 19:41 21:05 22:00 23:00 0:01 2:00 4:45 6:45 8:45 9:45 19-Mei-07 10 192,2 192,3 191,0 191,1 191,0 192,7 193,5 191,7 192,5 192,6 192,1 jam 12:15 12:15 12:45 12:45 12:45 12:45 12:45 14:15 14:15 14:15 20-Mei-07 11 191,6 194,0 193,5 192,7 193,1 193,3 193,9 193,8 193,4 193,9 193,3 jam 13:49 14:45 15:45 17:45 19:45 21:45 23:05 1:07 3:05 5:05 sampel ke-

Lampiran 8. Berat produk Real Good Sereal Stroberi mesin D (lanjutan). stl CIP 12 191,7 191,9 192,6 191,5 193,5 192,9 192,1 192,7 194,3 193,8 192,7 jam 3:31 11:32 12:15 16:45 17:45 18:45 19:15 19:45 20:15 21:45 21-Mei-07 13 187,6 190,8 192,5 192,4 191,6 192,1 191,4 189,5 191,0 189,3 190,8 jam 7:07 8:45 9:45 11:45 13:45 15:15 16:15 18:15 20:15 21:45 24-Mei-07 14 189,9 192,0 192,6 190,8 190,9 192,8 191,3 190,1 190,9 190,5 191,2 jam 5:23 6:15 7:15 8:15 9:15 10:15 11:15 12:15 13:15 14:15 04-Jun-07 15 193,9 195,4 194,6 193,4 192,2 191,5 192,8 191,7 191,7 191,6 192,9 jam 3:00 3:15 3:46 4:15 4:45 5:15 5:45 6:15 6:24 6:24 06-Jun-07 16 195,9 195,4 193,1 191,9 192,3 191,7 192,6 191,5 191,5 186,7 192,3 jam 16:45 17:45 19:45 20:45 22:15 0:15 1:15 2:15 3:15 4:06 09-Jun-07 17 190,1 191,3 191,3 192,3 191,2 190,7 193,4 191,9 191,5 190,1 191,4 jam 14:00 15:45 17:45 19:45 23:15 1:15 3:45 6:15 8:15 9:45

Lampiran 9. Berat produk Real Good Sereal Stroberi mesin E. subgrup 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata-rata 01-Mei-07 1 194,3 194,0 194,4 195,8 196,4 196,4 197,1 190,4 196,9 192,6 194,8 jam 1:15 3:45 4:45 5:45 6:30 9:00 10:09 11:00 11:00 11:27 02-Mei-07 2 192,6 190,9 192,2 193,5 192,8 193,2 193,6 191,1 193,6 191,8 192,5 jam 8:39 9:45 12:45 13:15 22:15 22:40 23:00 23:15 23:30 23:59 06-Mei-07 3 198,5 191,9 194,2 191,9 193,2 193,2 193,2 191,9 192,8 192,4 193,3 jam 1:30 2:00 3:33 4:00 7:00 7:38 8:30 9:00 12:00 14:34 11-Mei-07 4 192,2 193,1 193,3 193,0 194,2 190,2 191,8 192,1 189,2 191,0 192,0 jam 18:00 18:30 21:00 22:00 23:00 5:00 5:19 5:30 8:00 8:10 13-Mei-07 5 192,5 193,5 193,0 195,2 194,0 193,9 194,4 194,9 195,7 194,1 194,1 jam 13:00 14:00 16:00 16:30 19:00 20:00 21:00 21:30 22:00 22:36 15-Mei-07 6 195,1 194,0 195,6 192,8 194,6 194,0 194,1 194,7 193,6 194,0 194,3 jam 19:22 20:15 21:00 22:05 23:45 0:45 1:15 1:45 2:15 2:45 19-Mei-07 7 194,1 193,0 192,9 194,0 194,1 193,4 193,5 193,1 194,6 192,5 193,5 jam 2:00 4:00 6:00 7:15 9:15 10:15 11:15 12:45 12:59 13:12 stl short stop 8 194,0 194,0 191,0 191,1 191,5 190,4 192,7 194,7 192,2 194,7 192,6 jam 13:42 13:42 13:45 13:45 14:15 14:45 14:45 15:00 15:08 15:08 20-Mei-07 9 193,7 194,0 194,4 194,7 194,6 194,8 194,9 194,0 193,8 193,6 194,3 jam 18:43 20:35 21:55 23:05 1:05 2:05 3:05 4:00 5:05 6:22 stl CIP 10 198,1 192,0 192,0 191,4 191,7 192,5 192,4 190,9 190,2 190,0 192,1 jam 3:56 5:05 5:05 7:15 7:45 8:15 8:15 8:45 9:45 12:45 21-Mei-07 11 191,5 191,0 190,6 192,5 193,2 192,1 193,6 193,5 193,2 194,1 192,5 jam 7:40 8:15 9:16 9:45 10:15 10:45 12:15 12:45 13:45 15:06 sampel ke-

Lampiran 9. Berat produk Real Good Sereal Stroberi mesin E (lanjutan). 24-Mei-07 12 191,3 191,3 192,9 193,0 191,4 194,2 194,1 192,3 193,6 193,6 192,8 jam 16:05 16:05 17:05 17:05 18:05 19:07 19:07 20:05 21:45 21:45 stl stop 13 191,6 192,3 190,7 192,7 193,0 193,2 191,6 192,6 194,4 193,9 192,6 jam 5:22 6:15 7:15 8:15 9:15 10:45 11:45 12:45 13:45 14:15 08-Jun-07 14 190,2 192,6 191,1 193,4 192,9 193,2 193,2 193,9 190,6 190,5 192,2 jam 0:45 1:15 1:45 2:45 3:15 3:45 4:16 4:45 6:05 6:05 09-Jun-07 15 192,2 193,0 190,8 194,8 193,8 193,7 194,0 190,9 193,3 192,1 192,9 jam 13:52 14:45 16:16 17:15 18:15 19:15 21:15 22:15 0:15 1:15 11-Jun-07 16 192,0 191,9 192,2 192,9 193,5 192,7 194,0 191,8 191,3 192,8 192,5 jam 13:48 13:48 13:48 13:48 14:26 14:26 14:26 15:34 15:34 15:34 14-Jun-07 17 191,9 192,0 192,7 193,5 194,0 193,5 192,9 191,8 189,8 190,0 192,2 jam 6:34 6:34 6:45 6:45 7:45 7:45 8:45 8:45 9:45 9:45

Lampiran 10. Berat produk Real Good Sereal Stroberi mesin G. subgrup 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata-rata 01-Mei-07 1 193,6 193,4 193,1 193,7 193,0 193,2 192,0 192,6 192,8 193,3 193,1 jam 3:00 4:00 5:00 5:45 10:00 12:00 13:00 20:00 21:00 22:00 02-Mei-07 2 194,7 194,1 193,6 193,3 193,3 194,4 193,7 194,0 194,0 194,1 193,9 jam 11:01 18:00 19:00 20:00 20:00 21:00 22:00 23:00 0:00 1:00 06-Mei-07 3 190,2 194,9 195,1 195,2 194,3 194,8 194,5 194,4 194,3 194,6 194,2 jam 1:07 2:00 3:00 4:00 6:00 8:02 11:00 13:00 14:00 15:20 11-Mei-07 4 192,5 194,0 193,3 194,6 195,2 194,7 193,9 194,5 193,9 194,4 194,1 jam 6:00 8:00 10:00 12:00 14:00 16:00 17:00 22:00 23:00 23:56 13-Mei-07 5 190,7 192,2 192,6 192,9 193,8 194,1 195,2 193,2 194,2 194,0 193,3 jam 1:34 2:00 5:00 6:05 11:00 13:00 15:00 17:00 18:00 19:00 15-Mei-07 6 191,2 193,7 194,6 194,3 195,0 194,1 194,0 194,2 193,7 196,4 194,1 jam 15:17 16:00 17:00 18:00 19:00 0:00 2:00 5:00 6:00 7:00 19-Mei-07 7 192,1 194,2 192,4 192,2 191,7 191,6 191,5 191,8 191,2 190,6 191,9 jam 16:45 17:00 18:00 19:00 0:00 2:00 4:00 5:00 6:00 7:00 20-Mei-07 8 193,0 192,4 192,5 192,8 193,0 192,8 192,9 192,9 192,7 191,9 192,7 jam 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 19:00 20:00 22:29 stl CIP 9 190,3 192,8 191,5 192,0 192,0 191,8 191,9 190,6 191,0 192,2 191,6 jam 18:26 19:00 21:00 23:00 0:59 4:02 6:00 7:00 8:00 9:34 21-Mei-07 10 186,7 191,0 187,7 189,4 186,3 189,8 191,9 191,0 191,2 190,5 189,6 jam 22:30 23:00 1:00 3:00 7:24 9:00 11:00 13:00 15:00 17:00 24-Mei-07 11 189,3 192,2 192,2 187,5 190,4 190,6 190,1 189,5 190,7 190,5 190,3 jam 19:32 21:00 23:00 2:00 4:00 6:00 8:00 10:00 12:00 13:00 sampel ke-

Lampiran 10. Berat produk Real Good Sereal Stroberi mesin G (lanjutan). stl CIP 12 188,4 190,9 190,1 188,3 190,4 189,6 189,9 189,7 189,5 189,9 189,7 jam 14:28 16:00 17:00 23:00 1:00 2:00 3:00 4:01 5:00 6:18 04-Jun-07 13 186,3 188,8 189,7 191,3 191,3 191,7 191,5 191,1 191,6 191,1 190,4 jam 3:43 4:00 5:00 7:00 8:00 9:00 10:00 11:00 12:00 14:00 06-Jun-07 14 186,5 191,1 193,7 194,5 192,6 192,8 193,1 193,6 192,3 193,0 192,3 jam 7:09 8:00 10:00 11:00 13:00 15:00 17:00 19:00 21:00 21:42 08-Jun-07 15 186,8 191,3 191,9 192,1 193,0 192,5 191,3 191,4 192,2 192,6 191,5 jam 5:30 6:00 7:00 8:00 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 09-Jun-07 16 187,7 191,0 192,1 192,2 192,0 192,1 192,7 192,6 191,3 191,0 191,5 jam 0:22 1:00 2:00 2:00 3:00 4:00 5:00 5:00 6:00 6:16 11-Jun-07 17 190,1 193,3 192,1 193,0 191,7 191,8 191,6 190,5 191,2 191,9 191,7 jam 14:00 17:00 20:00 22:00 0:00 1:00 2:00 3:00 4:00 4:13 13-Jun-07 18 187,9 188,3 191,5 191,4 192,0 192,3 191,3 191,7 191,2 191,1 190,9 jam 13:58 13:58 15:00 15:00 16:00 16:00 17:00 17:00 17:36 17:36 14-Jun-07 19 187,8 192,9 192,9 192,8 192,8 193,4 193,1 193,0 193,0 188,8 192,1 jam 0:00 1:00 2:00 3:00 5:00 6:00 7:00 8:00 9:00 9:46

Lampiran 11. Jumlah breakdown/stop mesin.

Mesin D Mesin E Mesin G

Sub

grup Jumlah Keterangan Jumlah Keterangan Jumlah Keterangan 1 4 Foult finish TS unit,

pressure roller, alarm pressure, air sensor splicing

7 SA jelek (4), pressure roller, strip keluar jalur, paper putus

0

2 6 Pack, TS tidak panas, strip nyangkut, keluar jalur,

paper melipat, seal trouble

5 SA jelek (2), kode jelek, paper keluar jalur, packer kurang

1 Packer kurang

3 2 Pressure roller, bocor 3 Splicing, SA jelek,

strip putus

0

4 1 Bocor 3 SA jelek, strip keluar jalur, paper sobek

0

5 1 TS tidak panas 0 0

6 1 SA jelek 0 0

7 4 Strip keluar, alarm web, peroxide, paper sobek

1 Konveyor mati 0

8 1 SA jelek 1 Volume kurang 0

9 2 Paper sobek, alarm outfeed 0 0

10 0 3 Kode pack jelek, alarm

out feed, timming belt

putus

1 Kompresor drop

11 1 TS tidak panas 3 Tidak filling, TS jelek,

alarm pintu

2 Packer kurang, LS tidak panas 12 2 Bocor, TS tidak panas 3 Bocor, alarm outfeed,

paper putus

1 Packer kurang

13 2 Pack bertumpuk, kode

jelek

2 TS tidak panas, bocor 0

14 2 Alarm outfeed (2) 1 Volume kurang 0

15 3 Alarm outfeed, spring

volume flap lepas, bocor

1 Kode jelek 1 bocor

16 3 SA jelek, pressure roller (2) 0 0 17 1 Pack bertumpuk 0 0 18 1 Packer kurang 19 0 Total 36 33 7

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

APLIKASI STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DALAM

PENGENDALIAN BOBOT BERSIH SUSU UHT (ULTRA HIGH

TEMPERATURE) REAL GOOD SEREAL STRAWBERRY

DI PT. GREENFIELDS INDONESIA, KABUPATEN MALANG

Fachrial, M.1) dan Nurtama, B. 2)

1)

Sarjana Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor 2)

Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor

RINGKASAN

Pengendalian proses statistikal adalah suatu metodologi pengumpulan dan analisis data mutu, serta penentuan dan interpretasi pengukuran-pengukuran yang menjelaskan tentang proses dalam sistem suatu industri. Pengendalian proses yang dikaji selama melakukan kegiatan magang di PT. Greenfields Indonesia adalah bobot bersih produk susu UHT Real Good sereal strawberry. Tujuan dari kegiatan magang ini adalah mengkaji penyimpangan bobot bersih produk susu UHT Real Good sereal strawberry dengan menggunakan bagan kendali, serta menganalisis penyebab- penyebab penyimpangan tersebut.

Bersadarkan analisis yang dilakukan, nilai CL (Central Line) bagan kendali X-bar untuk mesin D, E, dan G sebesar 192,98. Sedangkan untuk bagan kendali R, mesin D memiliki nilai CL sebesar 4,11, mesin E sebesar 3,971, dan mesin G sebesar 4,126. Hasil analisis diagram sebab akibat menunjukkan bahwa faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap variasi bobot bersih produk adalah mesin, manusia, metode, dan manajemen.

Berdasarkan analisis dengan why-why analisis, saran tindakan pengendalian yang dapat dilakukan adalah : 1) melakukan proses produksi sesuai SOP untuk mengurangi terjadinya stop

mesin saat produksi 2) settingvolume flap mesin G agar menghasilkan berat produk sesuai standar, 3) harus ditekankan untuk dilakukan penimbangan produk pada waktu inspeksi, 4) memindahkan timbangan ke tempat yang tidak dipengaruhi tiupan angin dari blower, dan 5) menyusun jadwal produksi yang memperhitungkan jumlah pekerja sesuai kebutuhan produksi.

Melalui analisis dengan diagram Pareto dapat ditentukan urutan prioritas untuk melakukan tindakan perbaikan berdasarkan urutan frekuensi dan jenis yang paling banyak menyebabkan breakdown/stop mesin. SA (Strip Applicator) yang keluar jalur, tersangkut, atau putus merupakan penyebab stop mesin utama dengan jumlah frekuensi 19 kali dan persentase sebesar 25 % dari keseluruhan penyebab stop mesin yang ada.

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pertumbuhan industri pangan tidak terlepas dari pengembangan penguasaan teknologi, kemampuan inovasi dalam bidang proses dan produk baru, serta pengendalian dan penguasaan mutu yang dikehendaki. Orientasi konsumen saat ini bukan terhadap harga produk yang murah saja, tetapi produk tersebut juga harus

Salah satu teknik pengendalian mutu yang dapat digunakan suatu industri adalah pengendalian mutu secara statistik (statistical process control). Statistical process control

adalah suatu cara pengendalian proses yang dilakukan melalui pengumpulan dan analisis data kuantitatif selama berlangsungnya proses produksi. Selanjutnya dilakukan penentuan dan interpretasi hasil-hasil pengukuran yang telah dilakukan, sehingga diperoleh

tidaknya suatu proses untuk peningkatan mutu produk agar memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan(Gasperz, 1998).

Mutu memerlukan suatu proses perbaikan yang terus menerus (continuous improvement). Perbaikan mutu dapat dilakukan dengan baik jika indikator keberhasilannya merupakan suatu nilai yang terukur. Ketidaksesuaian karakteristik mutu seperti bobot bersih produk akan berdampak kerugian pada salah satu pihak, yaitu produsen atau konsumen. Apabila suatu karakteristik mutu melebihi spesifikasi, pihak produsen akan dirugikan, demikian pula sebaliknya.

PT. Greenfields Indonesia belum pernah menerapkan bagan kendali (control chart) sebagai cara pengendalian mutu dalam unit pengolahan susu yang dimilikinya. Pengendalian bobot bersih produk susu UHT (Ultra High Temperature) Real Good sereal strawberry dilakukan sebagai langkah awal penerapan SPC menggunakan bagan kendali. Pengukuran dilakukan terhadap bobot, bukan volume produk, karena disesuaikan dengan standar yang terdapat di dalam perusahaan. Selain itu, terdapat mesin filling yang baru diinstalasi dan memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan mesin terdahulu yang ingin diketahui kinerjanya di dalam proses produksi.

B. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari kegiatan magang di PT. Greenfields Indonesia, Malang adalah sebagai berikut :

1. Umum

a. Mendapatkan gambaran nyata dunia industri beserta permasalahan yang ada di dalamnya.

b. Meningkatkan keterampilan, sikap kooperatif, serta kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat.

c. Mengembangkan pengetahuan, sikap dan kemampuan profesionalisme mahasiswa melalui penerapan ilmu dan latihan langsung yang

diterapkan di lapangan sesuai dengan bidang keahliannya.

2. Khusus

a. Menerapkan bagan kendali untuk mengendalikan bobot bersih produk susu UHT Real Good sereal strawberry di PT Greenfields Indonesia, Malang. b. Menyusun diagram sebab- akibat untuk mengetahui faktor-faktor yang berpeluang menjadi penyebab ketidaktepatan bobot bersih produk susu UHT Real Good sereal strawberry di PT Greenfields Indonesia, Malang. c. Menghitung kapabilitas proses (process capability) apabila proses sudah terkendali secara statistik.

II. METODOLOGI PENELITIAN

Secara garis besar, diagram alir kegiatan magang dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Diagram alir kegiatan magang.

Ya

Tidak Membuat bagan kendali X-bar dan R

Observasi lapang (pengamatan langsung dan wawancara)

Membuat : Diagram sebab akibat

Why-why analisis Diagram Pareto Menerapkan tindakan pengendalian Identifikasi masalah Pengumpulan data Proses

terkendali? kapabilitas proses Menghitung

Saran peningkatan kinerja

A. OBSERVASI LAPANG

Observasi lapang dilakukan untuk mempelajari proses pengolahan susu dan sistem pengendalian mutu, serta hubungannya dengan pengendalian proses secara statistik untuk menentukan ruang lingkup permasalahan yang akan dikaji. Observasi lapang ini mencakup pengamatan proses pengolahan susu serta mengumpulkan informasi mengenai sistem pengendalian mutu untuk produk susu UHT Real Good sereal strawberry di PT. Greenfields Indonesia, Malang.

B. PENGUMPULAN DATA

Data yang dikumpulkan adalah data yang diambil langsung dari contoh produk susu yang sudah jadi dan dikemas dengan kemasan primer (tetra fino). Pengamatan yang dijadikan dasar dalam pengambilan sampel adalah mesin pengemas yang digunakan dalam lini produksi, yaitu mesin pengemas yang lama dan mesin pengemas yang baru. Jumlah mesin yang dijadikan pengamatan berjumlah tiga buah, yaitu mesin D, mesin E, dan mesin G. Mesin D dan E adalah mesin A1 Fino (baru), sedangkan mesin G adalah mesin TFA (lama).

Frekuensi pengambilan sampel dilakukan terhadap masing-masing mesin dalam setiap kali produksi. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 10 sampel untuk masing- masing subgrup. Subgrup merupakan kondisi perubahan yang ditentukan fluktuasi, seperti waktu (jam, hari),

batch, dan lain-lain. Subgrup ditetapkan dalam bentuk batch, dalam hal ini untuk mesin filling adalah kondisi ketika mesin digunakan setelah sebelumnya berhenti atau setelah CIP (Clean In Place),baik intermediate maupun final. Jika mesin yang digunakan lancar selama proses produksi, maka bisa diperoleh satu subgrup. Namun, jika terjadi CIP seperti yang telah disebutkan sebelumnya, maka bisa diperoleh lebih dari satu subgrup dalam satu kali proses produksi.

Jumlah data untuk setiap subgrup berjumlah 3–10 buah dan diperlukan jumlah subgrup sekitar 25 buah. Setiap

tetapi menurut Dahlgaard, et al. (1998), biasanya jumlah data untuk setiap subgrup disarankan sebanyak 5 buah dan diperlukan sekurang-kurangnya terdapat 16-20 subgrup. Dalam hal ini untuk mesin D dan E sebanyak 17 subgrup serta mesin G sebanyak 19 subgrup.

Karakteristik sampel yang diukur adalah bobotnya. Pengukuran dilakukan melalui penimbangan bobot susu bantal Real Good UHT sereal strawberry yang telah dikemas dengan tetra fino yang diambil dari conveyor saat mesin filling

digunakan dan keeping sample. Penimbangan sampel dilakukan dengan menggunakan timbangan digital yang terdapat di laboratorium QC divisi Milk Processing dengan ketelitian satu desimal. Sampel yang diukur kemudian dirata-rata bobotnya untuk selanjutnya dinyatakan sebagai subgrup.

C. TEKNIK PENYUSUNAN TOOLS

SPC

Beberapa teknik penyusunan yang dilakukan adalah : 1) Bagan kendali X-bar dan R, 2) Kapabilitas proses apabila proses sudah terkendali, 3) Diagram sebab-akibat (fishbone diagram), 4) Why-why analisis, dan 5) Diagram Pareto. Pengolahan data menggunakan software Minitab 14.12.

1. Bagan KendaliX-bar dan R

Langkah-langkah pembuatan bagan kendali X-bar dan R adalah : 1. Kumpulkan data. Data dan cara

pengambilannya harus sama dengan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. 2. Masukkan data ke dalam

subgrup. Subgrup dapat sesuai dengan pengukuran atau urutan lot dan masing-masing harus terdiri dari dua sampai lima sampel. Data tersebut harus dibagi ke dalam subgrup dengan kondisi:

a. Data diperoleh dengan kondisi teknik yang sama harus membentuk satu subgrup.

b. Sebuah subgrup tidak boleh memasukkan data dari lot atau sifat yang berbeda. 3. Catat data pada lembaran data.

4. Cari nilai rata-rata (X) yaitu jumlah x dibagi dengan n (ukuran subgrup).

5. Cari kisaran R (selisih terbesar dan terkecil).

6. Hitung harga rata-rata total (X- bar), yaitu harga X dibagi k (jumlah subgrup).

7. Hitung harga rata-rata R yaitu jumlah R seluruh subgrup dibagi dengan k.

8. Hitung batas-batas pengendalian.

Bagan kendali X-bar :

Garis pusat CL (Control Limit) = X-bar

Batas kendali atas UCL (Upper Control Limit) = X-bar + A2 R Batas kendali bawah LCL (Lower Control Limit) = X-bar – A2 R

Bagan kendali R :

Garis pusat CL (Control Limit) = R

Batas kendali atas UCL (Upper Control Limit) = D4 R

Batas kendali bawah LCL (Lower Control Limit) = D3 R 9. Susun bagan kendali.

10.Gambar titik-titik X-bar dan R untuk setiap subgrup pada garis vertikal yang sama.

11.Tulis informasi yang diperlukan.

2. Kapabilitas Proses

Rumus menentukan kapabilitas proses adalah :

= R / d2

Cp = (USL – LSL) / 6 Cpk = min (CPL, CPU), dimana CPL = (X-bar – LSL) / 3 CPU = (USL – X-bar) / 3 Keterangan :

Cp = Indeks kapabilitas proses (Process Capability Index) Cpk = Indeks performansi Kane (Kane Performance Index) USL = Batas spesifikasi atas (Upper Spesification Limit) LSL = Batas spesifikasi bawah (Lower Spesification Limit) CPL = Indeks performansi bawah (Lower Performance Index) CPU = Indeks performansi atas (UpperPerformance Index)

= Simpangan baku

Nilai-nilai konstanta yang diperlukan dalam perhitungan bagan kendali dan kapabilitas

proses dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Konstanta bagan kendali.

Sumber : Fryman (2002).

3. Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram)

Diagram sebab akibat digunakan dalam menentukan

corretive action plans maupun saran peningkatan kinerja. Menurut Ishikawa (1989), tahapan dalam membuat diagram sebab-akibat adalah sebagai berikut :

1. Menentukan masalah yang digambarkan dalam sebuah kotak disebelah kanan dari garis panah utama,

2. Mencari faktor-faktor yang berpengaruh dan diberi garis panah cabang yang mengarah ke panah utama,

3. Mencari lebih lanjut faktor- faktor utama tersebut, dituliskan sebelah kanan dan kiri dari panah cabang serta

Bagan kendali R

Bagan kendali X-bar

Simpangan baku proses Ukuran sampel (n) D3 D4 A2 d2 c4 d3 2 0 3.269 1.880 1.128 0.7979 0.853 3 0 2.574 1.023 1.693 0.8862 0.888 4 0 2.282 0.729 2.059 0.9213 0.880 5 0 2.114 0.577 2.326 0.9400 0.864 6 0 2.004 0.483 2.534 0.9515 0.848 7 0.076 1.924 0.419 2.704 0.9594 0.833 8 0.136 1.864 0.373 2.847 0.9650 0.820 9 0.184 1.816 0.337 2.970 0.9693 0.808 10 0.223 1.777 0.308 3.078 0.9727 0.797 11 0.256 1.744 0.285 3.173 0.9754 0.787 12 0.283 1.717 0.266 3.258 0.9776 0.778 13 0.307 1.693 0.249 3.336 0.9794 0.770 14 0.328 1.672 0.235 3.407 0.9810 0.763 15 0.347 1.653 0.223 3.472 0.9823 0.756 16 0.363 1.637 0.212 3.532 0.9835 0.750 17 0.378 1.622 0.203 3.588 0.9845 0.744 18 0.391 1.608 0.194 3.640 0.9854 0.739 19 0.403 1.597 0.187 3.689 0.9862 0.734 20 0.415 1.585 0.180 3.735 0.9869 0.729 21 0.425 1.575 0.173 3.778 0.9876 0.724 22 0.434 1.566 0.167 3.819 0.9882 0.720 23 0.443 1.557 0.162 3.858 0.9887 0.716 24 0.451 1.548 0.157 3.895 0.9892 0.712 25 0.459 1.541 0.153 3.931 0.9896 0.708

dihubungkan dengan garis panah yang mengarah ke panah cabang, dan

4. Mencari penyebab-penyebab utama dari diagram yang sudah lengkap dengan teknik

brainstorming.

4. Why-Why Analisis

Tahapan dalam menyusun

why-why analisis adalah sebagai berikut :

1. Menentukan kriteria yang memiliki permasalahan. 2. Membandingkan kondisi aktual

dengan standar untuk selanjutnya diberikan tanda G (Good) jika sesuai standar dan NG (No Good) jika tidak sesuai standar.

3. Membuat alternatif solusi permasalahan terhadap masalah-masalah yang diberi tanda NG.

5. Diagram Pareto

Tahapan dalam membuat diagram Pareto adalah sebagai berikut :

1. Menentukan jenis-jenis permasalahan yang ada berikut frekuensinya.

2. Membuat persentase dari jenis- jenis permasalahan tersebut dan dibuat persentase kumulatifnya.

3. Membuat grafik batang yang mencerminkan frekuensi permasalahan dan grafik garis yang mencerminkan persentase kumulatif.

D. STUDI PUSTAKA

Studi pustaka dilakukan dengan mencari referensi dan literatur yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mendukung serta mencari alternatif pemecahan permasalahan sesuai dengan bidang ilmu yang dikaji dan pendapat para ahli mengenai hal tersebut.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. OBSERVASI TERHADAP

PERMASALAHAN

PT. Greenfields Indonesia,

(control chart) dalam mengendalikan mutu produk-produknya. Sebagai langkah awal, maka dicoba diterapkan untuk menganalisa dan mengendalikan bobot bersih pada produk susu UHT Real Good sereal strawberry.

Susu UHT Real Good sereal

strawberry merupakan varian Real Good yang paling sering diproduksi di PT. Greenfields Indonesia. Produk ini dikemas dalam kemasan fino/bantal dan memiliki isi bersih/netto yang tertera pada kemasan sebesar 180 ml. Walaupun merupakan satuan volume, tetapi proses pengendalian mutu isi bersih/netto produk dilakukan terhadap bobotnya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dan mempercepat pengukuran, karena jika bobot produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi bobot produk yang telah ditentukan, maka volume produk pun akan sesuai dengan jumlah yang tertera pada kemasan.

Bobot produk harus sesuai dengan spesifikasi perusahaan agar konsumen tidak dirugikan dan produsen atau pihak perusahaan dapat dikatakan telah melakukan proses pengendalian mutu dengan baik terhadap produknya sebelum dipasarkan. Bobot produk yang tidak sesuai spesifikasi memiliki indikasi bahwa pihak perusahaan belum melakukan pengendalian mutu dengan baik. Berat produk yang kurang dari spesifikasi akan merugikan pihak konsumen, sedangkan berat produk yang melebihi spesifikasi akan merugikan pihak produsen karena menyebabkan penambahan biaya produksi yang sebenarnya dapat dihindari.

Selama ini, PT. Greenfields Indonesia hanya melakukan pengukuran data berat dari dua produk (untuk mesin TFA) dan dua belas produk (untuk mesin A1 Fino) susu UHT Real Good setiap tiga puluh menit dari masing-

Dokumen terkait