• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, saran/harapan yang dapat peneliti berikan untuk asuhan keperawatan anak yang mengalami bronkopneumonia dengan masalah keperawatan hipertermi antara lain :

1. Bagi perawat

Meningkatkan pengetahuan, keterampilan agar mampu merawat pasien secara komprehensif dan optimal. Perawat juga harus menjaga komunikasi dengan tim kesehatan lainnya agar perawatan pasien bisa optimal.

2. Bagi rumah sakit

Bahan masukan dan pertimbangan bagi tempat penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada pasien secara optimal, khususnya pada kasus bronkopneumonia.

3. Bagi institusi kesehatan

Bahan informasi bagi mahasiswa di institusi pendidikan dan sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa.

4. Bagi klien

Menjaga kesehatan semua anggota keluarganya serta mengetahui cara perawatan demam yang baik pada penyakit bronkopneumonia.

5. Bagi peneliti selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Aryanti, w. (2016). Perbandingan efektifitas pemberian kompres hangat dan tapid sponge terhadap penurunan suhu tubuh anak yang mengalami demam diruang alamanda rsud dr hi abdul moeloek provinsi lampung tahun 2015. Jurnal kesehatan holistik.

Cahyaningsih, d. (2011). Pertumbuhan perkembangan. Jakarta timur: cv. Trans info medika.

Carpenito & lynda, j. (2012). Buku saku diagnosa keperawatan edisi 8. Definisi dan klasifikasi. Jakarta: egc.

Dharma, k. (2011). Metodologi penelitian keperawatan. Jakarta: trans info media. Ditya, d. (2012). Laporan pendahuluan bronchopneumonia. Dipetik 04 04, 2018,

dari http://dityanurse.blogspot.co.id/2012/02/laporan-pendahuluan-bronchopneumonia.html

Dwi, s. (2015). Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan paada pasien dengan masalah hipertertermi. Dipetik 29 maret, 2018, dari

https://www.academia.edu/8880172/laporan_pendahuluan_dan_asuhan_ke perawatan_pada_pasien_dengan_masalah_hipertermi

Hidayat, a. (2012). Pengantar ilmu keperawatan anak, buku 2. Jakarta selatan: salemba medika.

Isnaeni, m. (2014). Efektifitas penurunan suhu tubuh antara kompres hangat dan water tepid sponge pada pasien anak usia 6 bulan - 3 tahun dengan demam di puskesmas kartasura sukuharjo. Jurnal ums.ac.id.

Maling, b. (2012). Pengaruh kompres tepid sponge hangat terhadap penurunan suhu tubuh pada anak usia 1-10 tahun dengan hipotermia (studi kasus di rsud tugurejo, semarang). Portal garuda.

Marwan. (2017). Faktor yang berhbungan dengan penanganan pertama kejadian kejang demam pada anak usia 6 bulan- 5 tahun di puskesmas. Caring nursing journal.

Mirzal. (2010). Tahap perencanaan keperawatan. Dipetik 29 maret, 2018, dari

Ngastiyah. (2014). Perawatan anak sakit. Edisi 2. Jakarta: egc .

Nurarif, a. H. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis dan nanda nic-noc edisi revisi jilid 1. Yogyakarta: mediaction.

Nursalam. (2013). Asuhan keperawatan bayi dan anak (untuk perawat dan bidan). Jakarta: salemba medika.

Potter, p. (2010). Fundamental of nursing: concep, proses and practice (7 ed., vol. 3). Jakarta: egc.

Rahmawati, s. F. (2013). Perbedaan penurunan suhu tubuh anak bronkopneumonia. Jurnal unpad.ac.id.

Rekam medik. (2017). Data keadaan morbiditas pasien rawat inap rumah sakit. Bandar lampung: rsud dr. H. Abdul moeloek provinsi lampung.

Reza, a. (2016). “studi kasus asuhan keperawatan maternitas pada bayi dengan asfiksia neonatorum di ruang perinatologi rsud dr. Abdul aziz singkawan tahun 2016". Kti, poltekes pontianak, pontianak.

Soetjiningsih. (2013). Tumbuh kembang anak. Jakarta: egc.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, r&d. Bandung: cv. Alfabeta.

Tarwoto dan wartonah. (2011). Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan. Jakarta: salemba medika.

Yenichrist. (2008). Pengkajian keperawatan. Dipetik 29 maret, 2018, dari https://yenibeth.wordpress.com/2008/05/31/pengkajian-keperawatan-3/ Zikri, a. (2017). “asuhan keperawatan pada anak yang mengalami

bronkopneumonia dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas di rumah sakit umum daerah dr. Hi. Abdul moeloek provinsi lampung tahun 2017”. Kti, stikes muhammadiyah pringsewu.

LEMBAR PERNYATAAN

PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat : Jenis Kelamin :

Setelah mendapat penjelasan oleh peneliti tentang penelitian Asuhan

Keperawatan Pada Anak Bronchopneumonia Dengan Masalah Keperawatan Hipertermi Di Ruang Alamanda Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

Maka dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini, tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Saya akan menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan oleh peneliti dengan jujur dan apa adanya.

Demikianlah surat pernyataan ini saya perbuat untuk dapat digunakan sebaik-baiknya.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TAPID WATER SPONGE

No. Aspek yang dinilai

Dilakukan Keterangan Tanggal Ya Tidak A. Persiapan alat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Bengkok

Air hangat dengan suhu 37oc Termometer mandi

Waslap besar

Handuk berukuran sedang Pengalas mandi

Selimut mandi Etil alkohol Termometer

Sarung tangan bersih

B. Persiapan klien dan lingkungan 1

2 3

Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan Jaga privasi klien

Beri klien posisi supine di tempat tidur

C. Langkah-langkah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Mencuci tangan

Memasang sarung tangan bersih Bantu klien melepaskan pakaiannya

Tempatkan alas mandi di bawah punggung klien

Pasang selimut mandi di area tubuh yang tidak dilakukan tepid water sponge

Cek kembali temperatur air, rendam waslap dan handuk di air hangatlalu di peras

Pasang waslap basah di bawah aksila dan selangkangan paha (karena terdapat pembuluh darah yang besar) serta pasang pula handuk di bagian tubuh anterior agar terjadi perpindahan panas dengan cara konduksi, jika digunakan bak mandi “tub”, rendam klien selama 20-30 menit

Ganti waslap dan handuk tiap 5 menit

Jika sudah selesai keringkan bagian tubuh klien

Ukur kembali nadi dan temperatur badan klien, observasi kembali respons klien terhadap terapi

Lanjutkan kembali tepid water sponge ini di bagian tubuh posterior selama 3-5 menit, kaji kembali nadi dan temperatur setiap 15 menit.

Hentikan tindakan jika suhu tubuh klien sudah kembali dalam batas normal, jika suhu turun dibawah batas normal tindakan tidak dilanjutkan

Keringkan seluruh tubuh dan bantu klien memakai pakaian Alat-alat dan pasien di rapikan, ganti linen jika basah Lepaskan sarung tangan

Cuci tangan

Dokumentasi prosedur D. Sikap

1 2

Melakukan tindakan dengan sistematis Komunikatif dengan klien

Dokumen terkait