BAB V PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis menganggap perlu adanya saran – saran mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Paviliun Shafa An-Nissa RSIJ Cempaka Putih, maka penulis mengemukakan beberapa saran :
1. Untuk mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, menambah pengalaman agar lebih optimal dalam memberikan asuhan keperawatan.
2. Di ruangan Paviliun Shafa An-Nissa RSIJ Cempaka Putih diharapkan tersedianya alat tekanan darah untuk mengukur tekanan darah bayi. 3. Di ruangan Paviliun Shafa An-Nissa RSIJ Cempaka Putih diharapkan
dapat meningkatkan kinerjanya dalam memeberikan Asuhan Keperawatan terutama pada Bayi Baru Lahir.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A. H. (2009). Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita Buku Praktikum
Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : EGC.
Bahiyatun. (2009). Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Profil Kesehatan
Indonesia.Jakarta.
Green, Carol. J., Wilkinson, Judith. (2012). Rencana Asuhan Keperawatan
Maternal dan Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC.
Indrayani., Djami, M. E. U. (2013). Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Trans Info Media.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta.
Lowdermilk, D. L., Perry, Shannon. (2013). Keperawatan Maternitas. Buku 2. Edisi 8. Jakarta : Salemba Medika.
Mubarak, WI. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori & Aplikasi
dalam Praktik. Jakarta : EGC.
Nursalam., Susilaningrum, Rekawati. (2008). Asuhan Keperawatan Bayi dan
Anak ( Untuk Perawat dan Bidan ). Jakarta : Salemba Medika.
Oktariana, Mika. (2016). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi
Baru Lahir. Edisi I. Yogyakarta : Deepublish.
Rukiyah, A. Y., Yulianti, Lia. (2012). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Jakarta : Trans Info Media.
Sondakh, Jenny J. S. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. MJakarta : Erlangga
Suririnah. (2009). Buku Pintar Merawat Bayi 0 – 12 Bulan. Jakarta : Gramedia Pusaka Utama.
Putrono, Wagiyo. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal dan Bayi
Wilkinson, Judith. M. (2014). Buku Saku Diagnosis Keperawatan NANDA
NICNOC. Edisi 9. Jakarta : EGC.
Kemenkes RI. (2015). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : ( http://www.depkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-data-pusat-data-dan-informasi.html) diakses pada tanggal 06 April 2018 pukul 16.00 WIB
World Health Organization. (2018). Neonatal Mortality Rate. America : (http://www.who.int/gho/neonatal/en/) diakses pada tanggal 06 April pukul 16.30 WIB
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Topik : Perawatan Payudara
Sasaran : Perawatan payudara pada Ibu Post-Partum Hari/tanggal : selasa 09 Mei 2018
Jam : 11.30 WIB Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang an nisa rs. islam Jakarta cempaka putih
A. Latar Belakang
Pentingnya pemberian ASI pada usia 0 – 6 bulan pertama tak dapat disangkal lagi, banyak ibu-ibu muda maupun ibu-ibu yang belum berpengalaman mengalami kesulitan-kesulitan dalam penyaluran ASI pada bayinya. Breast Care atau perawatan payudara setelah melahirkan dapat membantu ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya, karena dengan Breast Care payudara menjadi terangsang dalam memproduksi air susu dan juga puting ibu dapat terkelola dengan tepat.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit tentang perawatan payudara, diharapkan ibu mampu mengetahud dan memahami pengertian perawatan payudara, tujuan perawatan payudr, manfaat perawatan payudara, pengertian ASI, manfaat ASI, teknik perawatan payudara (pijat payudara) sehingga dapat melaksanakan perawatan payudara dengan benar.
b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan peserta dapat: 1. Menjelaskan pengertian perawatan payudara 2. Menyebutkan tujuan perawatan payudara 3. Menyebutkan manfaat perawatan payudara 4. Menjelaskan pengertian ASI
6. Menyebutkan persiapan alat perawatan payudara dengan lengkap dan benar
7. Mendemonstrasikan caraperawatan payudara dengan benar.
C. Materi Terlampir D. Metode 1. Ceramah 2. Demonstrasi 3. Tanya jawab E. Media 1. Materi SAP 2. Leaflet F. Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Materi Sasaran Waktu 1 Pembukaan 1. Ucapan salam
2. Perkenalkan diri 3. Menyampaikan tujuan 4. Menjelaskan topik penyuluhan 5. Kontrak waktu 6. Melakukan apresepsi Menjawab salam Menyimak Menjawab atau menjelaskan mengenai topic tersebut 5 menit 2 Pelaksanaan penyuluhan Menjelaskan materi : 1. Pengertian Perawatan Payudara 2. Tujuan Perawatan Payudara 3. Manfaat Perawatan Payudara 4. Pengertian ASI 5. Manfaat ASI 6. Persiapan alat-alat untuk perawatan payudara 7. Teknik atau cara
perawatan
Menyimak
20 menit
payudara 3 Penutup 1. Memberikan kesempatan kepada audience untuk bertanya 2. Menyimpulkan hasil penyuluhan 3. Evaluasi kepada peserta 4. Salam penutup Bertanya Menyimak kesimpulan Menjawab salam 5 menit G. Metode 1. Ceramah 2. Demonstrasi 3. Tanya jawab H. Media 1. Materi SAP 2. Leaflet I. Evaluasi
1. Mengajukan pertanyaan secara lisan kepada peserta penyuluhan - Tes awal
Mengapa perawatan payudara perlu dilakukan setelah melahirkan? - Tes akhir
Bagaimana cara melakukan perawatan payudara? 2. Observasi
- Respon ibu dan audien saat diberi pertanyaan - Ibu dan audien antusias atau tidak
- Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun.(2009). Buku Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC. Dewi, Vivian Nanny Lia dan Sunarsih, Tri.(2012). Asuhan Kebidanan pada Ibu
Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Depkes RI. 2006. Perawatan Payudara. From: http://www.depkesRI.co.id (diakses Mei 2018)
Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
LAMPIRAN MATERI
PERAWATAN PAYUDARA
A. Perawatan Payudara Payudara
Payudara (mammae) adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit, diatas otot dada.Payudara memiliki fungsi sebagai produksi ASI untuk nutrisi bayi. Manusia memiliki sepasang payudara yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui mencapai 800 gram. Payudara disebut pula glandula mamalia yang ada baik pada wanita maupun pria.Pada pria secara normal tidak berkembang, kecuali jika dirangsang dengan hormon.Pada wanita terus wanita terus berkembang pada pubertas, sedangkan selama kehamilan terutama berkembang pada masa menyusui.
1. Letak setiap payudara terletak pada sternum dan meluas setinggi kosta ke II dan ke VI. Payudara ini terletak pada fascia superfisialis pada dinding rongga dada yang disangga oleh ligamentum suspensorium. 2. Bentuk: masing – masing payudara berbentuk tonjolan setengah bola
dan mempunyai ekor (cauda) dari jaringan yang meluas ke ketiak atau aksila.
3. Ukuran payudara berbeda pada setiap manusia, juga tergantung pada stadium perkembangan dan umur. Tidak jarang salah satu payudara ukurannya agak lebih besar daripada yang lainnya (Dewi dan Sunarsih, 2012).
Perawatan Payudara Post – Partum
Perawatan payudara post – partum adalah suatu tindakan untuk merawat payudara pada masa nifas (masa menyusui) untuk memperlancar pengeluaran ASI (Sitti Saleha, 2009).Post-natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI.
Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari.Perawatan payudara untuk ibu nifas yang menyusui merupakan salah satu upaya dukungan terhadap pemberian ASI bagi buah hati.
Perawatan payudara masa nifas sering disebut Post-NatalBreast Care bertujuan untuk memilihara kebersihan payudara, memperbanyak atau memperlancar pengeluaran ASI sehingga produksi ASI lancar (Anggraini Y, 2010).
Perawatan payudara dilakukan atas berbagai indikasi, antara lain tidak menonjol atau bendungan payudara. Tujuannya adalah memperlancar pengeluaran ASI saat masa menyusui.Untuk pascapersalinan, lakukan sedini mungkin yaitu 1 sampai 2 hari dan dilakukan 2 kali sehari (Dewi dan Sunarsih, 2012).
B. Tujuan Perawatan Payudara Post – Partum
Menurut Depkes RI (2006) tujuan perawatan payudara pasca persalinan antara lain:
1. Untuk menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan puting susu agar terhindar dari infeki.
2. Melenturkan dan menguatkan puting susu.
3. Payudara yang terawatakan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi.
4. Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan lecet sewaktu bayi menyusu.
5. Melancarkan aliran ASI.
6. Mengatasi puting susu datar supaya dapat dikeluarkan sehingga siap untuk disusukan kepada bayi.
C. Manfaat Perawatan Payudara Post – Partum Manfaat perawatan payudara post-partum, antara lain:
1. Memelihara kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu. 2. Melenturkan dan menguatkan puting susu.
3. Mengeluarkan putting susu yang masuk kedalam atau datar.
4. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.
5. Agar waktu menyusui, ASI dapat keluar dengan lancar dan menghindari dari kesulitan menyusui.
D. Pengertian ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan – bulan pertama kehidupan yang mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbuh kembang bayi dan sesuai dengan kebutuhannya.ASI tidak hanya memberikan manfaat untuk bayi saja, melainkan untuk ibu, keluarga dan negara(Dewi dan Sunarsih, 2012).
E. Manfaat ASI
Manfaat ASI untuk bayi adalah sebagai berikut :
1. Nutrient (zat gizi) dalam ASI sesuai dengan kebutuhan bayi
Zat gizi yang terdapat dalam ASI antara lain: lemak, karbohidrat, protein, garam, mineral serta vitamin. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energy selama 1 bulan pertama, separuh atau lebih nutrisi selama 6 bulan kedua dalam tahun pertama dan 1/3 nutrisi atau lebih selama tahun kedua.
2. ASI mengandung zat protektif
Dengan adanya zat protektif yang terdapat dalam ASI, maka bayi jarang mengalami sakit. Zat-zat protektif tersebut antara lain sebagai berikut.
a) Lactobacsilus bifidus(mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat, yang membantu memberikan keasaman pada pencernaan sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme) b) Laktoferin, mengikat zat besi sehingga membantu menghambat
pertumbuhan kuman
c) Lisozim, merupakan enzim yang memecah dinding bakteri dan antiinflamatori bekerjasama dengan peroksida dan aksorbat untuk
menyerang E. Colli dan Salmonella, serta menghancurkan dinding sel bakteri, terdapat dalam ASI dalam konsentrasi 5.000 lebih banyak dari susu sapi
d) Komplemen C3 dan C4. Membuat daya opsenik.
e) Immunoglobulin (Ig C, Ig M, Ig A, Ig D, Ig E). melindungi tubuh dari infeksi, dari semua yang paling penting adalah Ig A, zat ini melindungi permukaan mukosa terhadap serangan masuknya bakteri pathogen serta virus. Zat ini memungkinkan masukknya kuman-kuman E. Colli, Salmonella, Shihela, Streptococcus,
Stapphylococcus, Pneumonococcus, Poliovirus, dan Rotavirus.
f) Faktor-faktor anti – alergi
Mukosa usus bayi mudah ditembus oleh protein sebelum bayi berumur 6-9 bulan, sedangkan protein dalam susu sapi bisa bekerja sebagai allergen
3. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan bagi ibu dan bayi. Pada masa bayi kontak kulit dengan ibunya, maka akan timbul rasa aman dan nyaman bagi bayi. Perasaan ini sangat penting untuk menimbulkan rasa percaya (basic sense of trust).
4. Menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi baik. Bayi yang mendapatkan ASI akan memiliki tumbuh kembang yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan bayi dan kecerdasan otak bayi
5. Mengurangi kejadian karies dentis
Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan ASI. Kebiasaan menyusu dengan botol atau dot akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula sehingga gigi menjadi lebih asam
6. Mengurangi kejadian maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusui dengan botol dan dot.
7. Membantu proses involusi yaitu pengembalian kandungan yang tadinya ditempati oleh janin ibu, karena ibu menyusui maka perut ibu
akan terasa mulas, hal ini merupakan tanda kandungan ibu mulai menyusut dan akan kembali ke ukuran normal pada saat belum hamil. 8. Menjalin kasih sayang antara ibu dan anak.
9. Mencegah terjadinya kanker payudara.
F. Persiapan Alat dan Bahan Perawatan Payudara Post – Partum Persiapan Alat:
Baby oil
Waslap 2 buah
Handuk bersih (besar) 1 buah
Handuk bersih (kecil) 1 buah
2 baskom berisi air (hangat dan dingin)
G. Teknik atau Cara Perawatan Payudara Post - Partum 1. Memposisikan pasien senyaman mungkin
2. Menjelaskan maksud dan tujuan perawatan
3. Memasang sampiran atau tempat penutup untuk menjaga privasi klien 4. Membuka baju bagian atas dan bra, handuk kering diletakkan dibahu
dan pangkuan pasien
5. Perawat mencuci tangan, mengompres kedua puting susu dan aerola mammae dengan menggunakan baby oil, diamkan ± 3 menit untuk mengeluarkan kotoran yang ada di puting dan aerola mammae
6. Melicinkan kedua telapak tangan dengan minyak
7. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, lakukan gerakan kecil dengan dua atau tiga jari tangan kanan, mulai dari pangkal payudara dan berakhir pada gerakan spiral pada daerah puting susu (dilakukan
8. Buatlah gerakan memutar sambal menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu diseluruh bagian payudara. Lakukan gerakan ini pada payudara kanan (dilakukan sebanyak 20-30 kali).
9. Letakkan kedua telapak tangan diantara dua payudara. Urutlah dari tengah ke atas sambal mengangkat kedua payudara dan lepaskan keduanya perlahan. Lakukan gerakan ini 20-30 kali.
10. Variasi lainnya adalah gerakan payudara kiri dengan kedua tangan ibu jari di atas dan empat jari lainnya di bawah peras dengan lembut payudara sambal meluncurkan kedua tangan ke depan kea rah puting susu. Lakukan hal yang sama pada payudara kanan.
11. Sanggah payudara dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal payudara
ke arah puting susu. Lakukan gerakan ini 20-30 kali. Setelah itu, letakkan satu tangan disebelah atas dan satu lagi di bawah payudara. Luncurkan kedua tangan secara bersamaa kea rah puting susu dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini sampai semua bagian payudara terkena urutan.
12. Kompres payudara dengan air hangat menggunakan waslap selama 2 menit untuk mengurangi nyeri, kemudian ganti dengan kompres dingin
selama 1 menit untuk mengurangi stasis pembuluh darah vena dan rasa nyeri. Kompres bergantian selama tiga kali berturut-turut akhiri dengan kompres hangat.
13. Keringkan payudara dengan handuk yang kering dan bersih 14. Persilahkan ibu untuk memakai bra dan baju
15. Anjurkan ibu melakukan perawatan sebanyak 2 kali sebelum mandi 16. Merapikan alat, perawat mencuci tangan.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
Topik : Perawatan Tali pusat
Sasaran : Perawatan tali pusat pada Ibu Post-Partum Hari/tanggal : selasa 09 Mei 2018
Jam : 09.00
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang an nisa rs. islam Jakarta cempaka putih
A. Tujuan Intruksional
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada Ny. I selama 30 menit, diharapkan Ny. I dapat memngetahui dan memahami cara merawat tali pust pada bayi nya dengan baik dan benar
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhuan klien atau orang tua mampu : k. Menyebutkan pengertian perawatn tali pust dengna benar l. Menyebutkan tujuan perawatan tali pusat dengan benar
m. Menyebutkan persipan sebelum melakukan perawtan taliu pusat dengna benar
n. Menyebutkan tahapan pelaksanaan perawawtan tali pusat dengan benar
B. Materi
1. Pengertian pearwatan tali pusat 2. Tujuan dariperwatan tali pusat
3. Persiapan pelaksanaan perawtan tali pusat 4. Tahapan pelaksaan perawatan tali puat
C. Metode 1. Ceramah 2. Demonstrasi 3. Tanya jawb D. Media Leaflet E. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan Penyuluh Sasaran Waktu
1 1 1 1 1 1 . 1 Pembukaan Mengucapkan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan pembelajaran Menjelaskan topic penyuluhan Melakukan kontrak waktu Melakukan apresepsi Menjawab salam Menyimak Melakukan konfirmasi trekait kontrak waktu yang dilakukan Mengeluarkan pendapat tentang cara perawatan tali pusat dengan benar 5 menit 1. Inti Menjelaskan materi : 1. Pengertian perawatan tali pusat 2. Tujuan perawtan tali pusat 3. Persiapan sebelum melakukan perawatan tali pusat Mendemonstrasik an perawtan tali pusat Menyimak 10 menit 2. Memberikan kesempatan kepada audience untuk bertanya Menyimpulkan hasil penyuluhan Mengajukan pertanyaan Menyimak kesinpulan Memberikan jawaban 15 menit
Evaluasi kepada peserta Salam penutup evaluasi dari penyuluh Menjawab salam F. Evaluasi
Jenis evaluasi : Uji lisan Soal :
1. Apa pengertian perawatan tali pusat ? 2. Bagaimana tujuan perawatan tali puat ?
3. Apa persiapan sebelum melakukan perawatan tali pusat ? 4. Bagaimana tahapan pelaksanaan perawatan tali pusat ? Jawaban :
1. Memberikan perawatan tali pusat pada baiyi baru lahir sampai tali pusat mengering dan lepas dengan spontan.
2. Mencegah terjadinya infeksi
Mempercepat proses pengeringan tali pusat Mempercepat terlepasnya tali pusat
3. Persiapan
a. Persiapan alat
Air hangat/ air streril
Kassa steril 1 buah
Lidi waten (bila dibutuhkan)
b. Persiapan klien
Setelah dimandikan dan dikeringkan, bayi dibaringkan diatas meja khusus atau tempat tidur.
4. Tahapan pelaksanaan perawatan tali pusat 1) Cuci tangan
2) Buka kassa pembungkus tali pusat, bila susah dibuka sebaiknnya kassa pembungkus dibasahi dengan air hangat
3) Bil tali pusat masih basah/lembab bersihkan tali pusat dengn lidi waten/kain bersih dari pangkal menuju ujung tali pusat sampai bersi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Banati Sabrina
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 25 Juni 1997 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Kramat asem no.37 RT/RW : 07/05 Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur
Riwayat Pendidikan Formal:
1. Tk ra. Persistri Matraman Jakarta 2002-2003
2. SDN 05 Pagi Jakarta 2003-2009
3. SMPN 118 Jakarta Jakarta 2009-2012
4. SMAN 27 Jakarta Jakarta 2012-2015
5. D III Keperawatan FIK-UMJ Cempaka Putih Jakarta 2015-2018
Pendidikan Tambahan :