Nilai KIP
4.2 Saran dan Rekomendasi
Keberhasilan pencapaian kinerja Sekretariat Jenderal pada Tahun Anggaran 2016 sebagai penunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian Perhubungan tentunya tidak terlepas dari peran serta seluruh jajaran unit kerja eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal.
Saran/rekomendasi yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan guna perbaikan dan peningkatan kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal :
1. Pada tahun anggaran 2017 diusulkan untu mempercepat Revisi Permenhub Nomor 68 Tahun 2012 tentang Penetapan IKU di Lingkungan Kementerian Perhubungan yang berpedoman pada Permen PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Diharapkan masing-masing unit kerja eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal dalam menentukan indikator kinerja yang akan dituangkan dalam penetapan/perjanjian kinerja Sekretaris Jenderal berorientasi pada outcome; 3. Menghimbau kepada setiap unit kerja eselon II di lingkungan Sekretariat
Jenderal untuk selalu mempedomani peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam pengumpulan data kinerja dan pengukuran indikator kinerja termasuk dalam kepatuhan melaksanakan e-performance;
4. Untuk peningkatan kualitas penyusunan Laporan Kinerja di tingkat unit kerja eselon II, perlu dilaksanakan kegiatan sosialisasi format penyusunan Laporan Kinerja yang diikuti dengan paket pelatihan bagi para penyusun Laporan Kinerja, atau jika memang diperlukan, dapat menghadirkan tim ahli dari Kementerian PAN dan RB untuk menjadi narasumber guna memberikan pencerahan dan pendalaman secara substansial dalam rangka transfer of knowledge. Hal ini penting, agar setiap IKU Sekretariat Jenderal terakomodasi secara benar sesuai tautannya (cascading) di
Laporan Kinerja setiap Unit Kerja Eselon II dan dapat menyampaikan deskripsi tingkat capaian sesuai IKK nya;
5. Diharapkan setiap unit kerja eselon II dapat secara benar menyampaikan tingkat kinerja sesuai IKK dan memberikan evaluasi faktor penyebab dan upaya pencegahannya jika tingkat capaian kinerja dibawah 100%. Hal ini dimaksudkan agar dokumen Laporan Kinerja di masa mendatang dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu sebagai bahan evaluasi/alat kontrol bagi pimpinan unit kerja dalam rangka peningkatan kinerja di unit kerja eselon II maupun kinerja di tingkat atasnya yakni eselon I atau Unit kerja Sekretariat Jenderal. 4. Berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal nilai AKIP Sekretariat Jenderal
mengalami penurunan sehingga dalam penyusunan Lapora Kinerja tahun 2016 dilakukan perbaikan, diantaranya dengan :
a. Penyusunan reviu Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019;
b. Penyempurnaan Indikator Kinerja Utama sejalan dengan reviu Renstra Kementerian Perhubungan;
c. Pengembangan aplikasi e-performance;
d. Koordinasi dengan Unit Kerja Eselon (UKE) 2 di lingkungan Sekretariat Jenderal untuk merumuskan IKU yang berorientasi pada outcome atau output penting lainnya.
6. Dalam rangka menuju peningkatan kualitas sistem AKIP Kementerian Perhubungan, khususnya pada Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal agar Unit Kerja Sekretariat Jenderal melakukan langkah-langkah konkrit sebagai berikut: a) Pada tahun 2017 dilakukan reviu RENSTRA Sekretariat Jenderal 2015-2019
terkait adanya perubahan struktur organaisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal dan diikuti reviu Renstra tingkat Setjen dan seluruh Unit Eselon II di bawahnya;
b) Melakukan pengisian data (inputing, updating) hasil pengukuran kinerja pada aplikasi e-Performance oleh Unit Kerja Sekretariat Jenderal dan Unit Kerja Eselon II di Lingkungan Sekretariat Jenderal;
c) Pelaksanaan Bimbingan Teknis pengembangan/revisi aplikasi e-Performance
ditujukan untuk memudahkan bagi aparat dalam memasukkan data dalam rangka pelaksanaan monitoring;
d) Diusulkan pemberian reward bagi unit kerja yang melaksanakan sistem aplikasi
% TW I TW II TW III TW IV
N/A N/A N/A N/A N/A N/A
0 0 0 79.95 (BB) 79.95 (BB) 85.51 2. 3) Jumlah Aparatur Kementerian Perhubungan yang
ditingkatkan kualitas dan kompetensinya
Orang 355 355 0 0 171 389 389 109.58
4) Tersusunnya dokumen kebijakan terkait SDM Aparatur di lingkungan Kementerian Perhubungan
Dokumen Kebijakan
3 3 0 0 0 3 3 100
3. 5) Penataan organisasi/ kelembagaan dan tata laksana di lingkungan Kementerian Perhubungan
Dokumen Kebijakan
3 3 0 0 0 3 3 100
6) Jumlah laporan pelaksanaan program Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Perhubungan
Nilai (laporan) 3 74 (BB)/1 0 0 0 92,26 (AA) 92,26 (AA) 124.68 7) Opini BPK atas laporan keuangan Kementerian
Perhubungan
Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
8) Jumlah aset BMN/Kekayaan Negara Sekretariat Jenderal yang terinventarisasi
Rp 1,216,415,694,513 1,216,415,694,513 0 1,113,153,578,415 0 1,239,791,584,415 1,239,791,584,415 101.92 9) Tingkat penyerapan anggaran di lingkungan
Sekretariat Jenderal
% 90 90 7.52 26.33 50 89.3 89.3 99.22
10) Jumlah Kerjasama Kemitraan/Investasi Dalam Negeri yang ditindaklanjuti
Proyek 3 3 0 0 0 0 0 0
11) Jumlah Perjanjian internasional yang ditindaklanjuti dalam kerangka Regional/Sub Regional, Bilateral dan Multilateral
Proyek 4 4 0 0 0 6 6 150
6. 12) Jumlah peraturan perundang-undangan di sektor transportasi
Peraturan 50 50 22 56 70 88 88 176
13) Jumlah peraturan perundang-undangan terkait pelaksanaan tugas Sekretariat Jenderal
Peraturan 10 10 11 25 42 65 65 650
7. Peningkatan dalam pelayanan dan penyelesaian masalah hukum
14) Persentase penyelesaian perkara hukum % 85 85 70 71 72 73 73 85.88 85.88 15) Tingkat ketepatan waktu pelayanan administrasi
perkantoran
% 100 100 100 100 100 100 100 100
16) Penghematan konsumsi listrik, air dan biaya telepon di lingkungan kantor pusat Kementerian Perhubungan
% 10 10 4,16 15,9 22,09 44.45 44.45 444.500 17) Tingkat kecukupan sarana dan prasarana kantor
pusat Kementerian Perhubungan
% 100 100 1,75 30,25 49,86 70.16 70.16 70.16 18) Jumlah pengunjung museum transportasi orang 205,000 205,000 69,576 120,270 210,956 304,420 304,420 148.50
MATRIK CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2016 URAIAN BERDASARKAN IKU TAHUN 2016
SASARAN PROGRAM (SP) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SATUAN TARGET TAHUN 2016
TARGET PK REVISI TAHUN 2016
REALISASI PK REVISI TAHUN 2016
TOTAL CAPAIAN SP PENANGGUNG JAWAB 1. Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal
Kementerian Perhubungan melalui tersedianya Dokumen Perencanaan, Pemrograman, Kebijakan Pentarifan, dan dokumen Analisa dan Evaluasi sebagai acuan dalam penyelenggaraan perhubungan
1) Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Perhubungan berdasarkan hasil evaluasi Kemenpan dan Reformasi Birokrasi
Nilai 71 (BB) 71 (BB)
4. Terwujudnya Laporan Keuangan Kementerian Perhubungan dengan penilaian opini WTP
100.38
Biro Keuangan dan Perlengkapan 42.75
Biro Perencanaan 2) Nilai Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal
berdasarkan hasil evaluasi Inspektorat Jenderal
Nilai 93.50 (AA) 93.50 (AA)
Peningkatan penetapan dan kualitas regulasi dalam implementasi kebijakan sektor transportasi
413
Biro Hukum Terwujudnya Pengelolaan SDM Aparatur Perhubungan
yang berintegritas, netral, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera serta beretika
104.79
Biro Kepegawaian dan Organisasi Terwujudnya Organisasi yang Tepat Fungsi dan Tepat
Sasaran melalui sistem, proses dan tata laksana yang rasional, jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan visi Reformasi Birokrasi
112.34
5. Peningkatan Kerjasama Kemitraan/Investasi Dalam Negeri dan Kerjasama Luar Negeri dalam Kerangka Regional/Sub Regional, Bilateral dan Multilateral di Bidang Transportasi
75
Biro Kerjasama
8. Peningkatan kinerja layanan administrasi serta sarana dan prasarana di lingkungan Kantor Pusat Kementerian Perhubungan
190.79
19) Persentase Kehandalan Sistem Informasi % 96 96 97.95 97.82 97.82 97.81 97.81 101.89 20) Jumlah Sistem Aplikasi yang dibangun,
dikembangkan, diintegrasikan dan dipelihara
Aplikasi 50 50 31 39 45 51 51 102
21) Jumlah Dokumen Perencanaan dan Tata Kelola TIK
Dokumen 7 9 0 0 3 9 9 100
22) Jumlah laporan pengelolaan data dan layanan operasional TIK
Laporan 7 19 3 5 10 19 19 100
23) Prosentase pemenuhan dokumen lingkungan proyek pembangunan infrastruktur transportasi
% 70 70 0 0 0 44.96 44.96 64.23
24) Jumlah unit pelayanan publik sektor transportasi yang dinilai dan dievaluasi telah memenuhi standar kriteria pelayanan prima
Unit kerja 163 163 0 0 0 117 117 71.78 25) Keterbukaan Informasi Publik Nilai KIP 97 97 0 0 0 92.74 92.74 95.61 26) Jumlah dokumen rekomendasi hasil analisis
informasi untuk penyempurnaan kebijakan sektor transportasi
Dokumen Rekomendasi
75 75 25 41 97 172 172 229.33
12. Terselenggaranya persidangan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
27) Data Kecelakaan kapal yang ditindaklanjuti dan diputus tepat waktu
Sidang 30 30 6 16 23 33 33 110 110
Mahkamah Pelayaran 13. Peningkatan kinerja pelaksanaan investigasi
kecelakaan transportasi
28) Ketepatan waktu pelaksanaan investigasi kecelakaan sampai dengan penyusunan laporan final/akhir
% 100 100 32.5 43.63 48.28 59.75 59.75 59.75 59.75
KNKT 127.88 125.09
9. Terselenggaranya tata kelola teknologi informasi dan komunikasi di Kementerian Perhubungan
100.97
Pusat Teknologi Informasi dan
Komunikasi 10. Terselenggaranya Manajemen Pengelolaan Kebijakan
Lingkungan Hidup, Penataan Sistem dan Inovasi Pelayanan Transportasi yang berkelanjutan
68.00
Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan 11. Terwujudnya Komunikasi dan Pelayanan Informasi
sektor transportasi kepada publik yang didukung SDM aparatur perhubungan dengan kompetensi kehumasan untuk meningkatkan citra positif Kementerian Perhubungan
162.47
Biro Komunikasi dan Informasi Publik