• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka penulis menyampaikan saran-saran yang dianggap positif dan diharapkan dapat membantu meningkatkan pelaksanaan komunikasi interpersonal yang efektif antara kepala sekolah dengan anggota organisasi lainnya, khususnya dengan guru sebagai berikut:

1. Kepala sekolah hendaknya dapat meningkatkan rasa empati dalam menjalin komunikasi efektif dengan cara lebih memahami kebutuhan dan harapan dari anggota organisasi seperti meluangkan waktu untuk menjenguk guru yang sedang terkena musibah tanpa melihat personalnya dan jarak lokasi agar hubungan komunikasi dapat terjalin lebih baik. 2. Hendaknya kepala sekolah dapat memberikan apresiasi terhadap hasil

kerja guru baik yang sudah dianggap berhasil maupun yang masih dianggap belum berhasil seperti dengan sekedar memberikan pujian atau ucapan terima kasih agar guru dapat termotivasi untuk terus lebih baik dalam bekerja.

3. Guru dan warga sekolah lainnya dapat ikut serta berpartisipasi mendukung kepala sekolah dalam menciptakan komunikasi interpersonal yang efektif antar individu agar terwujud lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan.

Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. Ke-9, 2009.

Aw, Suranto. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu, Ed. 1, 2010. ---. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu, Ed. 1, 2011.

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007.

Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-7, 2008.

Handoko, T. Hani. Manajemen Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, Ed. 2, Cet. 13, 1998.

Hardjana, Agus M. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta: KANISIUS, 2003.

Harun, H. Rochajat dan Elvinaro Ardianto. Komunikasi Pembangunan Perubahan Sosial: Perspektif Dominan, Kaji Ulang, dan Teori Kritis. Jakarta: Rajawali Pers, Ed. 1, Cet. 1, 2011.

Hidayat, Dasrun. Komunikasi Antarpribadi dan Medianya. Yogyakarta: Graha Ilmu, Ed. Pertama, 2012.

Hidayat, Rahmat. Strategi Komunikasi Organisasi Di SMP Muhammadiyah 17 Rempoa Ciputat, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Liliweri, Alo. Komunikasi Antarpribadi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, Cet. 2, 1997.

---. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana, Ed. 1, Cet.1, 2011. Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara, Ed. 1, Cet. 12,

2011.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-6, 2004.

Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-13, 2011.

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-28, 2012.

Robbins, Stephen P. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi, Edisi Kelima. Terj. dari

Essential of Organizational Behavior, 5th oleh Halida dan Dewi Sartika. Jakarta: Erlangga, 2002.

Soetopo, Hendyat. Perilaku Organisasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 1, 2010.

Solihin, Ismail. Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga, 2009.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, Ed. 1, 2012.

Suharsaputra, Uhar. Administrasi Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama, Cet. 1, 2010.

Sutikno, M. Sobry. Manajemen Pendidikan: Langkah Praktis Mewujudkan Lembaga Pendidikan yang Unggul (Tinjauan Umum dan Islami). Lombok: Holistica, 2012.

Thoha, Miftah. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, Ed. 1, 2007.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Ed. 3, Cet. 3, 2005.

Usman, Husaini. Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Ed. 3, Cet. 1, 2009.

West, Richard dan Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi Edisi 3. Terj. dari Introducing Communication Theory: Analysis and Application, 3rd ed., oleh Maria Natalia Damayanti Maer. Jakarta: Salemba Humanika, 2009.

Widjaja, H. A. W. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara, Ed. 1, Cet. 5, 2008.

Zulkarnain, Wildan. Dinamika Kelompok: Latihan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 1, 2013.

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Informan

Nama : Drs. Suhardi, M. Pd Jabatan : Kepala Sekolah

Hari/tanggal : Jum’at, 14 November 2014

Tempat : MTs Negeri Tangerang II Pamulang

B. Hasil Wawancara Penelitian

1. Berapa lama bapak menjabat sebagai kepala sekolah?

Jawab: Saya menjabat selama 2 periode, menjelang 8 tahun, ke bulan

Mei nanti 8 tahun.

2. Apakah bapak sering melakukan komunikasi interpersonal dengan guru-guru, dan komunikasi apa yang biasa bapak lakukan?

Jawab: Sangat sering, komunikasi yang dilakukan meliputi komunikasi

formal dan informal. Kalau informal itukan ketika punya ide-ide atau saya mencari inspirasi, ada masukan-masukan dari guru itu sering dilakukan melalui komunikasi informal, kalau komunikasi formal seperti melalui rapat-rapat koordinasi yang dilakukan sebulan sekali dan rapat penting yang biasanya kita lakukan ketika ada keperluan.

3. Apakah menurut bapak komunikasi secara langsung dapat mengubah sikap dan perilaku guru menjadi lebih baik?

Jawab: Ya, sepanjang komunikasinya itu tidak menyinggung, saling

menghargai, bahkan dengan komunikasi itu malah menginspirasi. Kalau komunikasi yang dasar-dasar biasa ya tidak mengubah jadi tergantung pada pesan komunikasi apa yang disampaikan kepada guru.

4. Bagaimana cara bapak melakukan komunikasi dengan guru ketika bapak sedang tidak berada di sekolah?

Jawab: Pertama saya membuat sistem, jadi kalau ada apa-apa guru itu

bisa melakukan satu tindakan melalui sistem itu. Misalnya kalau guru tidak masuk nanti ada inval dan apabila saya tidak ada di tempat, sekarangkan ada alat komunikasi seperti handphone dengan macam

Jawab: Keterbukaan itu berarti kalau ada gagasan, usulan itu harus clear. Umpamanya gagasan saya tidak benar, ya kita harus mau mengubah begitupun dengan guru. Jadi ada keterbukaan bahwa disini kepala sekolah bukan berarti tidak di kritik tapi boleh di kritik kalau memang gagasan-gagasannya dianggap tidak bagus, termasuk dalam bidang finansial, dan membuat peraturan-peraturan semua anggota dilibatkan kecuali dalam keadaan darurat.

6. Seperti apa bapak mempraktikkan sikap empati kepada guru?

Jawab: Iya, kita pertama memang harus mau mendengarkan

keluhan-keluhan mereka, mau merasakan keluhan-keluhan-keluhan-keluhan mereka, kemudian menunjukkan rasa secara verbal bahwa kita juga empati, dari sikap, mimik kita, perilaku kita juga menunjukkan rasa empati.

7. Bagaimana cara bapak menunjukkan dukungan dan sikap positif kepada guru melalui kegiatan komunikasi interpersonal?

Jawab: Kadang kala dalam bentuk pujian di depan forum, kemudian

dalam bentuk pemberian reward ketika mereka meraih prestasi, memberi pemakluman ketika mereka gagal tapi juga memberi support, saya kira seperti itu juga terjadi komunikasi, pemberian pemaafan dalam keadaan bersalah, jadi tidak boleh dendam.

8. Apakah dalam melakukan komunikasi bapak menjunjung tinggi kesamaan?

Jawab: Oh iya, disini tidak ada beda. Bahkan dalam rapat-rapat seperti

rapat kerja semua punya suara hak pilih dan hak dipilih. Disini pemilihan wakil-wakil itu dipilih secara demokratis, semua dilibatkan, perumusan anggaran juga dilakukan secara transparan dan semua berhak untuk mengajukan anggaran. Semua bisa saling koreksi, memberi mediasi, dan tidak ada diskriminasi.

komunikasi. Intinya membangun trust atau kepercayaan antar anggota organisasi. Kalau kepercayaan sudah dibangun saya kira kondisi apapun itu bisa diselesaikan.

Jakarta, 14 November 2014 Mengetahui,

Interviewer Interviewee

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Responden

Nama : Drs. Nurabdillah Jabatan : Guru Bidang Studi

Hari/Tanggal : Jum’at, 24 September 2014 Tempat : Ruang Guru

B. Hasil Wawancara

1. Bagaimana komunikasi yang dijalin kepala sekolah?

Jawab: Komunikasi antara kepala sekolah dengan guru itu

mekanismenya banyak, disini kita ada rapat bulanan, supervisi, rapat kerja, seperti itulah komunikasi secara formal yang dijalin kepala sekolah. 2. Apakah kepala sekolah menyampaikan pesan atau informasi secara

langsung?

Jawab: Ya tergantung sub-subnya disini misalkan terkait bagian

kesiswaan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yang menyampaikan informasi, tapi tidak selalu begitu ya. Ada hal-hal lain yang terkadang disampaikan langsung oleh kepala sekolah kepada guru seperti masalah disiplin, tanggung jawab, KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).

3. Apakah kepala sekolah menjunjung unsur kesamaan dalam melakukan komunikasi?

Jawab: Menurut saya unsur perbedaan sebagai atasan dan bawahan itu

selalu ada ya dalam kegiatan komunikasi dalam organisasi, akan tetapi komunikasi yang dijalin kepala sekolah baik, komunikasi yang dilakukan dalam suasana yang hangat, kekeluargaanlah.

4. Bagaimana bentuk dukungan kepala sekolah melalui komunikasi interpersonal?

Jawab: Kepala Sekolah memberikan dukungan kepada guru melalui

kegiatan bimbingan seperti kegiatan workshop, diklat, kegiatan-kegiatan seperti itu dan disini hal tersebut sudah menjadi program untuk peningkatan kualitas guru.

diberi apresiasi seperti pujian-pujian terhadap guru yang berprestasi di dalam forum-forum tertentu.

6. Bagaimana empati yang ditunjukkan kepala sekolah kepada guru?

Jawab: Sikap empati yang ditunjukkan kepala sekolah ya salah satunya

kepala sekolah siap membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi guru. Kepala sekolah pada dasarnya bersedia mendengarkan permasalahan yang dihadapi guru, tapi kadang-kadang guru-gurunya yang malas untuk mengeluhkan permasalahannya, ya karena kita memaklumi bahwa kepala sekolah itu sangat sibuk, jadi terkadang beliau sulit punya waktu luang ditengah-tengah kesibukannya. Tapi apabila ada permasalahan kemudian kita mendiskusikannya dengan kepala sekolah, beliau langsung merespon.

7. Bagaimana keterbukaan kepala sekolah melalui komunikasi interpersonal?

Jawab: Kepala sekolah pemimpin yang terbuka, demokratis. Dalam

segala hal beliau terbuka termasuk manajemen keuangan sekolah. Kepala sekolah juga mau menerima kritik dan saran selama masukan-masukan dari guru itu untuk kemajuan dan kelancaran organisasi, kepala sekolah menanggapinya secara positif.

8. Menurut bapak, apakah kepala sekolah seseorang yang komunikatif?

Jawab: Beliau termasuk orang yang komunikatif, cuma memang satu hal

ya beliau merupakan orang yang idealis, orang yang memiliki cita-cita tinggi jauh kedepan sehingga terkadang kita bawahan tidak mengerti mau dibawa kemana karena kemauan beliau yang idealis itu. Terkadang karena keterbatasan dari guru jadi apa yang diharapkan dari pesan yang disampaikan kepala sekolah dengan kemampuan guru itu kadang belum

semuanya berbasis kinerja bukan berbasis anggaran, jadi ya diharapkan pengahargaan tidak hanya diberikan kepada hasil kerja atau prestasi guru yang terlihat luar biasa saja. Karena sebenarnya kalau kita dari bawahan

reward itu tidak harus berbentuk materi, jadi meskipun hasilnya belum maksimal tapi diharapkan tetap diberikan apresiasi.

Jakarta, 24 September 2014 Mengetahui,

Interviewer Interviewee

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Responden

Nama : Dra. N. Supriati, M. Pd Jabatan : Guru Bidang Studi

Hari/Tanggal : Jum’at, 24 September 2014 Tempat : Ruang Guru

B. Hasil Wawancara

1. Menurut ibu bagaimana kepemimpinan kepala sekolah saat ini?

Jawab: Apa ya, bisa disebut juga demokratis. Tergantung apa yang harus

diputuskan, apakah hanya oleh pimpinan atau memerlukan musyawarah. Tidak semua hal dimusyawarahkan ya kalau itu berkaitan kebijakan pimpinan ya itu hanya pimpinan.

2. Bagaimana komunikasi yang dijalin kepala sekolah?

Jawab: Kalau secara kedinasan atau hal-hal yang terkait kedinasan ya

menurut saya bagus, semua hal dikomunikasikan. Kitakan ada rapat koordinasi sebulan sekali semua hal yang terkait kedinasan disampaikan pada forum itu, kita juga kalau ada masalah berkaitan dengan kedinasan bisa disampaikan pada forum tersebut.

3. Apakah kepala sekolah sering melakukan komunikasi interpersonal dengan guru?

Jawab: Kalau sering si enggak, kadang-kadang saja karena beliaukan

sibuk juga banyak tugas keluar. Saya enggak ngerti juga rincian tugasnya tapi memang sering tidak ditempat, kalau lagi disekolah si suka, tapi tidak selalu ya kadang-kadang suka nongkrong, nyamperin kemudian kitakan disini dikelompokkan berdasarkan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) beliau datang ke MGMP mana kemudian ngobrol, tanya-tanya seperti itulah.

4. Apakah kepala sekolah menggunakan media dalam berkomunikasi?

Jawab: Tergantung situasi kalau bertemu pasti langsung menyampaikan

informasinya tapi kalau jaraknya jauh dan tidak sempat ya menggunakan media dalam menyampaikan pesan.

5. Bagaimana menurut ibu/bapak tentang komunikasi interpersonal untuk keterbukaan di MTs ini (termasuk masalah manajemen keuangan)?

Jawab: Ya sebatas itu memang terkait dengan kedinasan terbuka,

termasuk dalam pengelolaan keuangan. Kalau pengelolaan keuangankan memang disini kita selalu dijelaskan di awal tahun, berapa pemasukan, dari siswa berapa, bantuan pemerintah berapa, kita punya kebutuhan apa itu biasanya dibuka dan dibahas bersama.

6. Apakah kepala sekolah mau menerima kritik dan saran dari bawahannya?

Jawab: Sepertinya begitu, karena saya tidak terlalu sering, tidak intens

menjalin komunikasi dengan beliau. Kalau yang sudah-sudah diantara teman-teman yang berani mengajukan kritik dan saran ya beliau menerima selama itu menurut beliau masuk akal dan untuk kemajuan, setahu saya seperti itu.

7. Menurut ibu/bapak bagaimana empati yang ditunjukkan kepala sekolah dalam menjalin komunikasi interpersonal yang efektif?

Jawab: Yang namanya manusiakan pasti ada kekurangannya walaupun

dari segi kualitas dan sebagainya, idealisnya bagus, kejujurannya juga teruji tetapi kalau empati rada kurang, seperti contoh diantara kita ada yang sakit atau terkena musibah ya karena kesibukannya itu terkadang beliau tidak tahu. Terkadang orangkan butuh diberikan support seperti ditanya bagaimana keadaan kita tetapi hal-hal seperti itulah yang kurang, karena kesibukan-kesibukannya itu mungkin empati tersebut kurang. 8. Apakah kepala sekolah memberikan waktu khusus bagi guru yang ingin

berkonsultasi sebagai bentuk dukungan yang diberikan kepala sekolah dalam menciptakan komunikasi interpersonal?

Jawab: Setahu saya selagi beliau ada di sekolah boleh saja kita

mendatangi beliau untuk membicarakan atau mengeluhkan apa saja boleh, akan tetapi karena kesibukannya itu beliau tidak setiap hari ada. 9. Apakah kepala sekolah selalu memberikan reward sebagai bentuk sikap

positif yang ditunjukkan kepada guru?

Kalau beliau tahu kita punya prestasi pasti diberikan reward, tapi ya itu tadi karena kesibukannya itu beliau kadang lupa misalnya guru ini berprestasi. Kalau beliau tahu pasti memberikan reward walaupun hanya sekedar ucapan saja.

10. Apakah kepala sekolah menjunjung tinggi kesamaan dalam melakukan komunikasi (tidak membeda-bedakan)?

Jawab: Ya menyamaratakan tapi kadang begini ada guru yang memang

merasa dekat secara personal dan ada yang dekat sebatas kedinasan, ada yang berani bicara kepada atasan dan ada yang tidak. Dan adapun ada jarak itu sebenarnya dari kitanya kalau dari kepala sekolah tidak ada. 11. Menurut ibu/bapak dari kelima pendekatan dalam mengembangkan

komunikasi interpersonal yang efektif seperti keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif dan kesamaan, mana yang perlu ditingkatkan oleh kepala sekolah?

Jawab: Empatinya. Ya itulah karna banyaknya kesibukan, kadang beliau

enggak ngeh dengan apa yang terjadi dilingkungan kita. Misalnya ada yang sakit atau ada yang terkena musibah beliau tidak tahu.

12. Menurut bapak/ibu apakah kepala sekolah adalah seseorang yang humble?

Jawab: Ya, beliau bijak apa yang disampaikan dari bawahan selama itu

benar, baik, positif untuk kemajuan dari siapapun beliau sangat menerima dan apabila beliau ada salah beliau tidak segan untuk meminta maaf.

Jakarta, 24 September 2014 Mengetahui,

Interviewer Interviewee

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Informan

Nama : Abdul Rozak, S.H., M.A Jabatan : Guru Bidang Studi Hari/tanggal : Kamis, 30 Oktober 2014

Tempat : MTs Negeri Tangerang II Pamulang

B. Hasil Wawancara Penelitian

1. Komunikasi interpersonal (komunikasi secara langsung) kepala sekolah seperti apa yang dilakukan dengan bapak/ibu?

Jawab: Komunikasi, kadang-kadang kalau ada informasi cepat

disampaikan kepada kita kemudian kita disuruh menindaklanjuti informasi tersebut. Menurut saya itu cukup bagus.

2. Menurut bapak/ibu apakah kepala seorang yang komunikatif dan humble

(rendah hati)?

Jawab: Ya, menurut saya kepala sekolah adalah orang yang komunikatif

dan humble, beliau berjiwa besar mau memaafkan kesalahan bawahan dan orangnya bijaksana dalam kedinasan.

3. Apakah kepala sekolah menggunakan bahasa nonverbal dalam berkomunikasi dengan bapak/ibu?

Jawab: Kalau sekarang sudah lebih baik ya. Saya jujur awal-awalnya

jarang, harus kita yang duluan tapi sekarang sudah banyak perubahan karena banyak masukan-masukan dari teman-teman terutama orang yang dekat dengan beliau mungkin menyampaikan tanggapan guru terkait sikap yang ditunjukan kepada guru seperti apa sehingga sekarang sudah ada perubahan yang lebih baik.

4. Apakah bapak/ibu pernah ditegur saat datang terlambat ke sekolah?

Jawab: Kepala sekolah tidak menegur langsung, biasanya itu dibahas

ketika rapat namun itu disampaikan secara umum saja seperti memberikan masukan-masukan kepada guru agar mencontohkan sikap dan perilaku yang baik untuk murid tidak menegur secara langsung.

6. Seperti apa sikap empati yang ditunjukkan kepala sekolah kepada guru?

Jawab: Menurut saya kalau empati itu kayaknya dibilang tidak empati

ya empati, dibilang empati kadang kok sikapnya seperti itu. Kalau ke guru mungkin 40% tapi dari bawahan ke atasan harus tinggi 100% pedulinya. Contohnya kalau ada yang sakit kadang-kadang beliau masih melihat siapa yang sakit. Kalau orang yang dianggap penting menurut beliau ya diprioritaskan, tetapi yang dianggap biasa-biasa saja menurut beliau ya kalau sempat datang kalau enggak yasudah. Terkadang beliau hanya menunjukkan empatinya lewat media komunikasi seperti telepon tapi kita sebagai manusia merasa kenapa ada perbedaan seperti itu kalau ke kita hanya sekedar telepon atau titip salam kepada teman lain yang menjenguk tapi ke orang yang diprioritaskan beliau menganjurkan kita menjenguknya.

7. Bagaimana dukungan yang diberikan kepala sekolah kepada program kerja bapak/ibu guru?

Jawab: Kalau support kerja itu luar biasa. Kalau ada program itu cepat

disampaikan ke kita dan harus dilaksanakan. Apabila ada program yang diajukkan guru kepada kepala sekolah, beliau mempertimbangkannya terlebih dahulu karena harus disesuaikan dengan keuangannya, kalau dana memenuhi kepala sekolah pasti mendukung tapi apabila dananya tidak memenuhi maka dilihat mana yang lebih prioritas atau lebih penting, seperti itu.

8. Seperti apa sikap positif yang ditunjukkan kepala sekolah kepada bapak/ibu?

Jawab: Kalau sikap positif, beliau selalu memberikan motivasi baik itu

dalam hal kegiatan belajar mengajar, pendidikan gurunya seperti mendorong guru-guru untuk harus melanjutkan pendidikan agar kita

usaha dari guru tersebut. Untuk menentukan guru yang berprestasi tersebut biasanya dilihat dari hasil angket yang disebar kepada siswa. 9. Apakah dalam berkomunikasi kepala sekolah menjunjung tinggi

kesamaan?

Jawab: Menurut saya masih ada pemisah, ada hal-hal yang guru boleh

tahu dan ada yang tidak. Tapi tidak semua harus dikomunikasikan dengan guru, kalau memang tidak melanggar kode etik itu sudah baik tapi kalau hal-hal tertentu paling diberitahu secara garis besar saja dan hanya orang-orang tertentu yang mengetahui detailnya.

10.Menurut bapak/ibu dari lima poin cara mengembangkan komunikasi interpersonal yang efektif, mana yang dirasa masih kurang dan perlu ditingkatkan oleh kepala sekolah?

Jawab: Menurut saya empati yang perlu ditingkatkan karena seperti tadi

yang saya sampaikan kalau misalkan kita sakit, kepala sekolah tidak langsung menyampaikan empatinya secara personal, sehingga guru kadang berpikir seperti ini kenapa ke kita kok begini ya tidak seperti kepada orang yang dianggap dekat dan penting bagi beliau.

Jakarta, 30 Oktober 2014 Mengetahui,

Interviewer interviewee

HASIL WAWANCARA

A. Identitas Informan

Nama : Dasril, S. Pd., M. Pd. Jabatan : Guru Bidang Studi Hari/tanggal : Kamis, 30 Oktober 2014

Tempat : MTs Negeri Tangerang II Pamulang

B. Hasil Wawancara Penelitian

1. Komunikasi interpersonal (komunikasi secara langsung) kepala sekolah seperti apa yang dilakukan dengan bapak/ibu?

Jawab: Komunikasi yang personal itu biasanya masalah kegiatan

pengembangan diri, terus paling sharing program kerja.

2. Apakah kepala sekolah menggunakan bahasa nonverbal dalam berkomunikasi dengan bapak/ibu?

Jawab: Di sekolah ini kan tegur sapa itu harus ya, jadi bahasa nonverbal

yang dilakukan kepala sekolah salah satu contoh ya biasanya yaitu kalau bertemu selalu berjabat tangan/salam dan hal itu sudah menjadi kebiasaan di sekolah ini.

3. Apakah bapak/ibu pernah ditegur saat datang terlambat ke sekolah?

Jawab: Kalau masalah terlambat itu enggak, paling kita ditegur kalau ada

masalah intern pribadi misalnya kita sedang ada masalah dengan seorang guru lainnya kepala sekolah menegur kenapa begini terus diselesaikan, kalau masalah keterlambatan guru ya karena kan guru sudah lebih dewasa jadi kesadaran diri sendiri saja.

4. Menurut bapak/ibu bagaimana keterbukaan kepala sekolah?

Jawab: Keterbukaan sangat fair sekali apalagi masalah anggaran sangat

terbuka uang masuk sekian, uang keluar sekian selalu dikomunikasikan kepada guru.

5. Seperti apa sikap empati yang ditunjukkan kepala sekolah kepada guru?

Jawab: Kalau empati kayaknya emang tergantung personalnya,

contohnya ada yang sakit itu dilihat dulu personalnya maksudnya dilihat yang sakit itu siapa, terus mungkin jarak juga jauh atau dekat. Kalau

seandainya dekat mungkin dikunjungi tapi kalau jauh mungkin cukup titip salam saja ke teman yang datang. Tapi untuk mendengarkan keluhan dan menanggapi kendala-kendala yang guru hadapi dalam program kerja beliau menunjukkan kesediaanya mendengarkan, membantu seperti itu. 6. Bagaimana dukungan yang diberikan kepala sekolah kepada program

kerja bapak/ibu guru?

Jawab: Kepala sekolah mendukung program kerja yang memang positif,

akan tetapi tidak semua program kerja yang diajukan guru diterima karena setiap program kerja itu dipertimbangkan, disesuaikan dengan keuangan yang ada dan disesuaikan juga dengan kebutuhan mata pelajaran.

7. Seperti apa sikap positif yang ditunjukkan kepala sekolah kepada bapak/ibu?

Jawab: Kalau sikap positif yang ditunjukan kepala sekolah salah satu

contohnya ya kepala sekolah memberikan ucapan selamat pada guru yang

Dokumen terkait