BAB VII PENUTUP
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan kesehatan
a) Pelayanan kesehatan perlu pemahaman struktur kekuasaan keluarga yang komponen utamanya adalah pembuatan keputusan, hal ini penting dalam memberikan perawatan kesehatan efektif, terutama jika keluarga mempunyai masalah dalam memutuskan kebutuhan perawatan kesehatan. Tenaga kesehatan yang memahami teknik yang digunakan dalam pembuatan keputusan keluarga, akan lebih mampu mengidentifikasi kekuasaan dari tiap anggota keluarga dan peran serta mereka dalam pembuatan keputusan.
2. Institusi Keperawatan
Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan dalam mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai family decision making terutama dalam kaitannya dengan kesehatan.
3. Penelitian keperawatan
a) Perlu diadakan penelitian yang lebih mendalam lagi tentang gambaran keluarga dalam memutuskan tindakan kesehatan untuk waktu yang lebih lama dan karakteristik partisipan yang lebih beragam. Selain itu, penelitian terkait pembuatan keputusan keluarga yang berkaitan dengan keputusan dalam kepatuahan minum obat pasien, olahraga, pengelolaan stress, menghentikan penggunaan rokok dapat dilakukan untuk melihat begaimana keluarga dalam membuat keputusan.
b) Menggunakan focus group discussion (FGD) dan wawancara, sehingga memungkinkan terlihatnya lingkup pada proses pengambilan keputusan dalam keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin Haji. (2010). Pengantar perawatan keluarga. Jakarta: EGC
Amelia, Susi. (2012). Hubungan Antara Tugas Kesehatan Keluarga Dengan Kejadian Stroke Berulang Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang 2012. Universitas Andalas [dikutip pada 21 Mei 2013]. Tersedia di URL: http://www.thedigilib.com/go/out/src/111983
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2008. Riskesdas 2007. [dikutip pada 2 November 2012]. Tersedia di URL: http://www.litbang.depkes.go.id/bl_riskesdas2007
Basyaib, Fachmi. (2006). Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta: PT Grasindo Bowman, Lisa. (2009). Management Of Client With Acute Stroke. In: Black, Joice
M. & Jane Hokanson Hawks, Medical Surgical Nursing: Clinical Management For Positive Outcome (8th ed., pp 1843-1871). Philadelpia:
WB. Saunders Company
Bungin, Burhan. (2008). Analisis data penelitian kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers Burns, Nancy dan Susan K. Grove. (2008). The Practice of Nursing Reasearch:
Conduct, Critique, and Utilization 5th ed . Missouri: Elsevier Saunders
Brown, Hilary. (2011). The Role of Emotion in Decision-Making. The Journal of Adult Protection, Vol. 13, pp. 194-202 doi: 10.1108/14668201111177932 Cialdini Robert B. (2007). Descriptive Social Norms as Underappreciated
Sources of Social Control. Psychometrika, 72:263-268. DOI: 10.1007/s11336-006-1560-6
Denim, Sudarwan. (2003). Riset Keperawatan: sejarah dan metodologi. Jakarta: EGC
Dewanto, G., Suwono W., Ryanto B., Turana Y. (2009). Panduan Praktis Diagnosis & Tata Laksana Penyakit Saraf. Jakarta: EGC
Drummond, Helga. (1993). Pengambilan Keputusan yang Efektif: Petunjuk Praktis dan Komprehensif untuk Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Efendi, Ferry & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori Dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC
Effendy, Nasrul. (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Ed 2. Jakarta: EGC
Ennen, Kathleen Ann. (2004). Knowledge of Stroke Warning Symptoms and Risk Factors: Variations By Rural and Urban Categories. UMI Number: 3140123
Friedman, Marilyn M. (1998). Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik. Jakarta : EGC
Friedman, Marilyn M. (2010). Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik. Jakarta : EGC
Go, Alan S., Mozaffarin, D., Roger, Veronique L., Benjamin, Emelia J., Berry, Jarett D., Borden, William D. (2013). Heart Disease and Stroke Statistics— 2013 Update: A Report From the American Heart Association. 127, e132-e139.
Goldszmidt, Adrian J & Caplan, Louis R. (2011). Esensial Stroke. Jakarta: EGC Graneheim, U. H. and B. Lundman. (2004). Qualitative Content Analysis in
Nursing Research: Concept, Procedures, and Measures to Achieve Thruthworthiness. Elsevier Nurse Education Today 24, 105-112 doi: 10.1016/j.nedt.2003.10.001
Hankey, Graeme J. (2007). Antiplatelet Therapy For The Prevention Of Recurrent Stroke And Other Serious Vascular Enents – A Review Of The Clinical Trial Data And Guidelines. Current Medical Reserch and opinion Vol. 23,6, pp 1453 – 1462.
Hardie, Kate.,Hankey, Graeme J., Jamrozik, Konrad., Broadhurst, Robin., Craig, Anderson. (2004). Ten-Year Risk of First Recurrent Stroke and Disability After First-Ever Stroke in the Perth Community Stroke Study. United States of America
Harnowo, Putro Agus. (2012). Terapi untuk Pemulihan Pasien Stroke. [dikutip
pada 20 Desember 2013]. Tersedia di URL:
http://health.detik.com/read/2012/07/04/151429/1957605/775/terapi-untuk-pemulihan-pasien-stroke
Hashmi, Saman K., Maria B. Afridi., Kanza Abbas., et al. (2007). Factors Associated with Adherence to Anti-Hypertensive Treatment in Pakistan. PLoS ONE 2 (3), e280 doi:10.1371/journal.pone.0000280
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
Holloway, Immy. (2008). A-Z of Qualitative Research in Nursing and Healthcare. Humphrey, Peter., Jo Gibson., Stephanie Jones. (2010). Reducing The Risk Of
Stroke. In: Williams, Jane et al, Acute Stroke Nursing. United States of America: Wiley – Blackwell
JNC 7 Express. (2003). The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. United States of America: U.S. Depertement of Health and Human Service. [dikutip pada 5 Maret 2013]. Tersedia di URL : www.nhlbi.nih.gov
Kon, Zeida Rojas. (2010). Ethnic Disparities in Obtaining Medical Care and Perceptions of Health Care in Post-Apartheid South Africa. UMI Number: 3432627
Lawrence, M., Fraser, H., Woods, C., McCall, J. (2011). Secondary Prevention Of Stroke And Transient Ischaemic Attack. Nursing Standard. 26, 9, 41-46 Lindsay, M. P., Gubitz G., Bayley M., Phillips S. (2012). Canadian Best Practice
Recommendations For Stroke Care Fourth Edition. [Dikutip pada 21 April 2013]. Tersedia di URL : www.strokebestpractices.ca
McEvoy, Claire T., Norman Temple and Jayne V Woodside. (2012). Vegetarian Diets, Low-Meat Diets and Health: A Review. Public Health Nutrition: 15(12), 2287–2294
Moleong, Lexy Dr. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mulyatsih, Enny dan Airiza Ahmad. (2008). Stroke: Petunjuk Perawatan Pasien Pasca Stroke di Rumah. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
National Stroke Association. (2012). STARS - Steps Against Recurrent Stroke. [dikutip pada 24 Desember 2012]. Terdapat di URL: http://www.stroke.org/site/PageServer?pagename=stars
National Stroke Association. (2013). Caregivers and Families. [dikutip pada 31
Maret 2013]. Terdapat di URL:
http://www.stroke.org/site/PageServer?pagename=care
National Stroke Foundation. (2007). Clinical Guidelines for Acute Stroke Management. [dikutip pada 15 Maret 2013]. Terdapat di URL www.nhmrc.gov.au/publications.
Nichol, James., Elizabeth A. Thompson and Alison Shaw. (2011). Beliefs, Decision-Making, and Dialogue About Complementary and Alternative Medicine (CAM) Within Families Using CAM: A Qualitative Study. The Journal of Alternative and Complementary Medicine, Volume 17, Number 2, pp. 117–125 DOI: 10.1089/acm.2010.0171
Nguyen, Long T., Roger B. Davis., Ted J. Kaptchuk and Russell S. Phillips. (2010). Use of Complementary and Alternative Medicine and Self-Rated Health Status: Results from a National Survey. J Gen Intern Med, 26(4):399–404 doi: 10.1007/s11606-010-1542-3
O’Carroll, Ronan., Jennifer Whittaker., Barbara Hamilton., Marie Johnston., Cathie Sudlow., Martin Dennis. (2010). Predictors of Adherence to Secondary Preventive Medication in Stroke Patients. Ann Behav Med, (2011) 41:383–390 doi 10.1007/s12160-010-9257-6
Price, Sylvia Anderson. (2005). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC
Pinzon, Rizaldy. (2012). Mengapa Pasien Stroke Datang Terlambat ke Rumah Sakit?. Jurnal Medicinus Volume 25, Nomor 1. Edition April 2012
Quain, Debbi A., et al. (2008). Improving access to acute stroke therapies: a controlled trial of organized pre-hospital and emergency care. MJA Volume 189 Number 8
Sacco, Ralph L., et al. (2006). Guidelines for Prevention of Stroke in Patients With Ischemic Stroke or Transient Ischemic Attack. Stroke, 37:577-617 [dikutip pada 19 Desember 2013]. Terdapat di URL: http://stroke.ahajournals.org/content/37/2/577.full
Saleha, Qoriah., Hartoyo., Dwi Hastuti. (2002). Manajemen Sumberdaya Keluarga: Suatu Analisis Gender dalam Kehidupan Keluarga Nelayan di Pesisir Bontang Kuala, Kalimantan Timur. [dikutip pada 20 November 2013]. Tersedia di URL : ikk.fema.ipb.ac.id
Schaber, Patricia Louise. (2004). Family Decision Making: Examining the Decision Context, Process, and Outcome when Employees are Offered Long Term Care Insurance. United State of America
Scottish Intercollegiate Guidelines Network. (2008). Management of Patients With Stroke or TIA: Assessment, Investigation, Immediate Management and Secondary Prevention. ISBN: 978 1 905813 40 7
Setiadi. (2007). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Setiadi, Nugroho J. (2003). Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Kencana: Bogor
Shang, Ty Tiesong., Dileep R. Yavagal., Jose G. Romano., Ralph L. Sacco. (2012). Acute Stroke Evaluation and Management. In: Roos, Karen L. Emergency Neurology (pp. 154 - 171). New York: Springer
Smelzer, Suzanne C dan Brenda Bare. (2003). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing 10th ed. Philadelpia: Lippincot Williams & Wilkins
Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC
Smith, Wade S., Joey D. English., S. Claiborne Johnston. (2012). Cerebrovascular Diseases. In: Longo, Dan L., Dennis L. Kasper., J. Larry Jameson., Anthony S. Fauci., Stephen L. Hauser., Joseph loscalzo. Harrison’s Principles Of Internal Medicine (18th pp 3270 - 3299). USA:
McGraw-Hill
Sugiono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sumantri, Arif. (2011). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Kencana
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: EGC
Stanhope, Marcia., Jeanette Lancaster. (2004). Community & Public Health Nursing (6th ed., 132-133). United States of America: Elsevier Mosby
Syamsi, Ibnu. (1995). Pengambilan Keputusan dan System Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
Taylor, Shelley E. (2006). Health Psychology 6th ed. America: McGraw Hill Teanu, Aurora Dragomiri., Constanta Mihaescu-Pintia. (2010). Decision Makers’
Perception Of The Relevance Of Health Information In Romania. Romanian Journal of Bioethics, Vol. 8, No. 4
Thompson, Vetta L Sanders., Cavazos-Rehg P., Jupka K., Caito N., Gratzke J., Tate KY., Deshpande A., Kreuter MW. (2008). Evidential Preferences: Cultural Appropriateness Strategies in Health Communications. Health Educ Res,23:549-559
Thompson, Vetta L Sanders. (2012). Making decisions in a complex information environment: evidential preference and information we trust. BMC Medical Informatics and Decision Making, doi:10.1186/1472-6947-13-S3-S7
Wainwright, Susan Flannery., Katherine F. Shepard., Laurinda B. Harman., James Stephens. (2011). Factors That Influence the Clinical Decision Making of Novice and Experienced Physical Therapists. American Physical Therapy Association Vol. 91
West, Richard dan Lynn H. Turner. (2008). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis Dan Aplikasi ed 3. Jakarta: Salemba Humanika
Williams, Jane., Lin Perry., Carolin Watkins. (2010). Acute Stroke Nursing. United Kingdom: Wiley-Blackwell
Wiszniewska, Malgorzata et al. (2011). Knowledge of Risk Factors and Stroke Symptoms Among Nonstroke Patient. Eur Neurol 2012;67:220–225 doi: 10.1159/000335569
World Health Organization. (2005). WHO STEPS Stroke Manual: the WHO STEPwise approach to stroke surveillance / Noncommunicable Diseases and Mental Health. [dikutip pada 5 Maret 2013]. Tersedia di URL : http://www.who.int/chp/steps/Stroke/en/
World Health Organization. (2006). Neurological Disorders : Public Health Challenges. pp 151-162. Switzerland: WHO Press
World Health Organization. (2013). STEPwise approach to stroke surveillance. [dikutip pada 5 Januari 2013]. Tersedia di URL : http://www.who.int/chp/steps/stroke/en/
Yayasan Stroke Indonesia. (2011). Sekilas Tentang Stroke. [dikutip pada 19 Desember 2013]. Tersedia di URL: http://www.yastroki.or.id/berita.php Zomorodi, Meg. (2011). Nursing Management Stroke. In: Lewis, Sharon L et al,
Medical Surgical Nursing: Assessment And Management Of Clinical Problem (8th ed., pp. 1459-1484). United States of America: Elsevier Mosby
Kepada Yth, Ciputat, Juni 2013 Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
Di Tempat
Assalamu’alaykum, Wr. Wb
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang saya hormati,
Sehubungan dengan tugas akhir dalam penyelesaian studi untuk mendapatkan gelar sarjana (S.Kep), saya sebagai peneliti:
Nama : Nining Ratnasari NIM : 109104000035
Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kontak : 081283057270
Mohon kiranya Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dapat menjadi informan dalam penelitian saya dengan judul Gambaran Keluarga Dalam Memutuskan Tindakan Kesehatan Pada Keluarga Dengan Stroke Berulang Di Wilayah Kerja Pukesmas Ciputat Timur. Informasi yang Bapak/Ibu/Saudara/Saudari berikan sebagai responden sangat berharga dalam penelitian ini. Jika ada pertanyaan berkaitan penelitian ini Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dapat menghubungi peneliti.
Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari, peneliti mengucapkan terima kasih. Wassalamu’alaykum, Wr. Wb.
Ciputat, Juni 2013 Hormat Saya,
Nining Ratnasari PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
LEMBAR PERSETUJUAN INFORMAN
Saya telah diminta dan memberikan izin untuk terlibat dalam penelitian ini dan berperan serta sebagai responden dalam penelitian yang berjudul Gambaran Keluarga Dalam Memutuskan Tindakan Kesehatan Pada Keluarga Dengan Stroke Berulang Di Wilayah Kerja Pukesmas Ciputat Timur yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti telah menjelasakan tentang penelitian yang akan dilakasanakan dan wawancara mendalam berlangsung selama satu jam. Saya mengetahui bahwa tujuan penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Saya mengerti bahwa informai yang saya berikan akan direkam dengan tape recorder dan catatan mengenai penelitian ini akan dirahasiakan. Kerahasiaan ini dijamin selegal mungkin. Semua berkas yang mencantumkan identitas subyek peneliti hanya akan digunakan untuk keperluan pengelolaan data penelitian dan bila sudah tidak digunakan lagi akan dihapus. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data. Saya telah diberitahukan bahwa saya memiliki hak untuk menghentikan wawancara ketika saya merasa ada ketidaknyamanan selama proses wawancara berlangsung.
Demikian dengan sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya berperan sebagai responden dalam penelitian ini.
Ciputat, Juni 2013 Informan
... PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM INFORMAN
A. Petunjuk Umum 1. Tahap Perkenalan 2. Tahap Pencairan
3. Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam
B. Petunjuk Wawancara Mendalam
1. Wawancara mendalam dilakukan oleh peneliti dan didampingi oleh seorang pencatat
2. Anggota keluarga mempunyai kebebasan untuk menyampaikan pendapat, pengalaman, saran, dan komentar.
3. Pendapat, pengalaman, saran dan komentar dari anggota keluarga tidak ada yang salah/benar
4. Jawaban untuk kepentingan penelitian dan tidak mempengaruhi tugas dari anggota keluarga.
5. Semua pendapat, pengalaman, saran dan komentar akan dijamin kerahasiaannya.
6. Izin untuk akan direkam oleh tape recorder untuk membantu pencatatan agar tidak ada pernyataan yang terlewatkan akan dimintakan dari setiap partisipan
7. Partisipan dapat menarik informasi yang diberikan kapan aja tanpa sanksi apapun.
C. Identitas Pewawancara 1. Nama Pewawancara : 2. Tanggal Pewawancara : 3. Waktu Wawancara : 4. Tempat Wawancara : D. Identitas Informan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Alamat : 6. Waktu : E. PanduanWawancara
1. Pertanyaan mengenai mengenal masalah kesehatan anggota keluarga. a. Apakah bapak/ibu mengetahui sakit yang diderita oleh pasien? b. Apakah Bapak/Ibu mengetahui penyebab sakit yang diderita
pasien?
c. Apakah Bapak/Ibu mengetahui jika sudah pernah terkena serangan stroke, pasien memiliki kemungkinan untuk terserang stroke kembali?
d. Apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk mencegah agar tidak terjadi serangan stroke berikutnya?
e. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu ketika pasien sakit kembali dengan diagnosa yang sama?
2. Pertanyaan seputar memutuskan tindakan kesehatan yang tepat.
a. Siapakah yang biasanya membuat keputusan terutama terkait dengan masalah kesehatan di keluarga Bapak/Ibu?
b. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu ketika harus menjadi pengganti dalam membuat keputusan?
c. Hal-hal apa saja yang menjadi pertimbangan Bapak/Ibu dalam membuat keputusan?
d. Dapatkah Bapak/Ibu menceritakan / menjelaskan bagaimana cara Bapak/Ibu membuat keputusan?
e. Coba ceritakan Bapak/Ibu, mengenai hambatan-hambatan / kesulitan yang Bapak/Ibu rasakan dalam pembuatan?
MATRIKS ANALISIS TEMATIK
PERNYATAAN SIGNIFIKAN
KATEGORI SUB TEMA TEMA P1 P2 P3
“Yang pasti tentang penyakit ibu nih. mengenai kesehatan ibu, penyakit ibu gimana kira-kira, kondisinya gimana”.
Kondisi penyakit pasien Pertimbangan berdasarkan kondisi pasien Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan √
“Stroke yang ke dua, ayah saya jatuh, lalu pingsan. Saya ga langsung di bawa ke rumah sakit. Setelah sadar, saya kasih minum teh manis anget. Bapak bilang badannya berat, saya siapin kendaraan baru saya bawa ke rumah sakit”.
Gangguan fisik yang dialami pasien saat stroke
√
“Waktu kena stroke langsung di bawa ke rumah sakit, soalnya udah ga bisa jalan, jadi ga di
√ Lampiran 7
bawa ke puskesmas”.
Saya ga bawa ke rumah sakit karena dirumah sakit kan hanya untuk kalo tensinya turun, udah pulang. Ga ada solusinya. Jadi saya bawa ke klinik dokter.
Pelayanan rumah sakit Persepsi terhadap
pelayanan kesehatan
√
“Saya sih yang bilang udah ikut terapi aja. Abis berobat rutin ke rumah sakit tiap bulan itu, ga banyak perubahan tangan sama kakinya itu kan masih kaku kaya apa yaa kaya lumpuh gitu sih. Ya udah coba aja terapinya, itu kan terapi totok. Yaa terusin aja kalo emang di terapi jadi enakan mah. Yaa biaya juga sih. Terapikan engga terlalu mahal yaa”
√
alternatif kan memang pernah juga yaa. Karena kan denger-denger ada orang yang sembuh kesana, saya coba-boba waktu itu. Tapi waktu itu ga ada perubahan. Keluarga juga bilang lebih baik ke dokter aja. Dokter kan lebih tau penyakitnya gimana nanganinnya”.
kesehatan
“Karena saya sering ngalamin, anak saya juga sering sakit jadi karena udah sering ngurusin orang sakit”.
Sudah sering
mengurus orang sakit
Pengalaman
partisipan dan
keluarga
√
“Karena udah ada kesan ayah saya kena stroke”.
Kejadian stroke
sebelumnya
√
“Tetangga saya memberi
keyakinan coba aja di bawa ke klinik dokter”.
Masukan dari tetangga Informasi orang lain √
nanyakan juga sama orang-orang gimana ibu sakitnya gini istri saya sakitnya ini-ini-ini, yaa nantikan saya pikirin juga kalo ntar dikasi tau sama orang bawa kesini aja ya entar saya pikirin lagi. Baiknya kemana atau gimana gitu.”
Perasaan aja. Kaya gini, ya pas, ya udah
Perasaan partisipan √
“Yaa konsultasi dengan anak-anak. Bagaimana cara jalan keluarnya, bagaimana cara pengobatannya, gitu.” Meminta pertimbangan dari orang lain Diskusi dengan anggota keluarga Proses pengambilan keputusan √ √
“Yaa… Ibu si dilimpahkannya ke anak-anak aja, tanggung jawabnya. Diomongin bareng
sama anak-anak. Masalah
keuangan, apakan, Ibu kan ga
bisa nyari, nungguin Bapak kayak gini.”
“Saya sendiri. Sampe sekarang
saya sendiri yang buat
keputusan. Saya punya ade dua tapi keliatannya engga terlalu ini lah sama orang tua. Juga kan mereka ga tinggal deket sini. Ya masalah biayanya, masalah waktu dari pada saya anak pertama itu ribut sama keluarga karena orang tua, yaa saya ngambil tindakan, keputusan sendiri.”
Keputusan diambil
oleh anak pertama laki-laki
Keputusan dibuat
individu
√
“Bapak pernah membuat
keputusan tanpa membicarakan
dulu dengan anak-anak,
keluarga hanya di informasikan melalui telepon”.
Cara lain kelurga
dalam membuat keputusan Modifikasi cara pengambilan keputusan √
“Anak yang membawa ke rumah sakit, setelah itu saya baru di beritahu”.
√
“Langsung di bawa ke rumah sakit waktu itu, Saya yang ambil keputusan baru telpon anak-anak.”
√
“Pembiayaan sih ya saya sama-sama aja. Kalo anak ada… ya anak. Kebetulan kan saya juga masih kerja. Tar kurangannya anak nambahin” Pembiayaan pengobatan secara bersama-sama Sumber pembiayaan pengobatan pasien Keluarga dalam memutuskan pembiayaan pengobatan √
“Ya masalah pengobatan
bapaknya, gimana
pembiayaanya, masalah
pengobatankan kan udah di
tunjang ama anak-anak.
Misalnya sakit yaudah manggil anak-anak.”
“Biaya orang tua, saya yang nanggung”. Pembiayaan pengobatan ditanggung anak pertama √
“waktu ibu sakit itu, langsung di bawa aja ke rumah sakit, kebetuan juga waktu itu anak-mantu disini semuanya jadi ga nyampe lama dibiarinya.”
Rumah sakit Pelayanan kesehatan
yang dipilih saat serangan stroke
Keluarga dalam
memutuskan penggunan pelayanan kesehatan
√
“Jadi tuh setiap bapak sakit kita bawanya ke rumah sakit ga pernah ke tempat lain, rumah sakit dulu, kan dokter yang tau harus bagaimana”.
√
“Kena stroke yang sebelah badah itu, yang pertama kena tahun 1996 kemudian berobat ke klinik dokter di pondok indah, setiap minggu”.
“Dari dulu sih pas sakit yang pertama, kalo ibu berobat gitu nyampe sekarang tiap bulan mah rutin ke dokter di rumah sakit”.
Rumah sakit Pelayanan kesehatan
yang dipilih pasca serangan stroke
√
“Sekarang ke klinik dokter udah engga, tapi ke dokter yang di rumah sakit, tiap tiga bulan sekali.”
√
“kalo sekarang udah engga ke rumah sakit, kan biaya nya gede. Dokter aja yang datang ke rumah buat periksa sebulan sekali.
Visit dokter √
“Sekarang sih ikut terapi juga, tukang terapinya ke rumah udah 2-3 bulan ini lah terapinya”.
Pengobatan alternatif √
“Iyaa, takut ini, dari dulu kan saya cuma ngikutin suami.
Perasaan setelah
pengalihan pembuat
Respon pembuat
keputusan yang baru
Dampak psikologis
terhadap pendelegasian
Binggung awalnya, suami sakit kan. Trus gimana kalo saya mutusinya salah, dari dulu kan saya ngikutin bapak doang. Ga pernah gitu harus mikirin kaya gini, ya takutnya gitu sih mba.
Ngerasa sulit ngadepin
segalanya sendiri, anak-anakkan masih pada perlu biaya tar kalo bapaknya ga ada gimana, kan kerjanya swasta bukan pegawai negeri. Sedangkan anaknya masih kuliah ada yang masih SMP, SMA gitu, biayanya kan masih banyak. Bapaknya udah sakit.”.
keputusan pembuatan keputusan
“Saya ngambil hikmahnya ja sih mba, artinya kalo memang waktu itu sampe stroke juga yaa
saya terima. Kalo nyampe ajal dateng juga saya terima. Tapi karena kewajiban kan saya jadi saya buat enjoy aja.”
“Daging-daging, ikan asin,
kambing, garam agak
dikurangi”
Makanan diolah oleh keluarga sendiri
Pengaturan diet Cara untuk pencegahan
stroke berulang
√ √
“Waktu stroke itu, makan sih Ibu yang masak tetep tapi kalo untuk nyuapin makan kadang saya kadang Ibu.”
√
“Terutama dari makanannya,