• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian ini, saran yang dapat penulis berikan antara lain:

1. Bagi Rumah Sakit Baptis Batu Jawa Timur disarankan untukmenyepakati dan menuyusun Standar Pelayanan Medik. Pemberian alternatif antibiotika profilaksis dapat diberikan kombinasi antibiotika profilaksis yang ada di pasaran seperti metronidazole dengan ampisilin atau gentamisin.

2. Bagi peneliti lain disarankan melakukan penelitian ini secara prospektif agar dapat memberikan rekomendasi pemilihan jenis, waktu, dosis, dan lama pemberian antibiotika profilaksis yang sesuai dengan pedoman secara langsung kepada dokter bedah untuk pasien operasi apendisitis akut berikutnya.

54

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2000, Informasi Obat Nasional Indonesia 2000 (IONI), 210, Depkes RI, Jakarta

Applegate K.E.,Sivit C.J., Salvator A.E., Borisa V.J., Dudgeon D.L., Stallion A.E. et al., 2001> Effect of Cross-Sectional Imaging on Negative Appendectomy Perforation Rates in Children, Pediatric Imaging, RSNA, pp. 103 – 107 American Society of Health-System Pharmacists, 2013, Ceftriaxone

(Systemic), http://www.ashp.org/s_ashp/docs/files/practice_and_policy/ceftri axone.pdf, diakses tanggal 19 Agustus 2014.

American Society of Health-System Pharmacists, 2013, ASHP Therapeutic Guidelines on Antimicrobial Prophylaxis in Surgery, Am. J. Health-Syst. Pharm., 56, 1839-1888.

Banieghbal, B., and Lakhoo, K., 2011, Appendicitis, in Ameh, A., Bickler, S. W., Lakhoo, K., Nwomeh, B. C., and Poenaru, D., Paediatric Surgery: A Comprehensive Text for Africa, Global HELP Organization, Seattle, pp. 453-454.

Bernard A. Birnbaum, MD and Stephanie R. Wilson, MD, 2000. Appendicitis at the Millennium http://radiology.rsnajnls.org/cgi/content/full/215/2/337 diaksestanggal 6 November 2013

Bryant, B. J., Knights, K. M., Salerno, E., 2010, Pharmacology for Health Professionals, Elsevier, Sydney, pp. 129-134.

Craig, S., 2005, Appendicitis Acute http://www.emedicine.com/emerg, diakses tanggal 6 November 2013

Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Matzke, B. R., Wells, B. G., Posey, M. L., 2005, Pharamacotherapy a Pathophysiologic Approach, 6th ed., Appleton and

Lange, Stampord Conecticut, USA2217-2227

Doherty, G. M. dan Way, L. W., 2006, Current Surgical Diagnosis & Treatment, 21th edition, 106-107, Lange Medical Books/McGraw-Hill Companies Inc, North America

Eylin, 2009, Karakteristik Pasien dan Diagnosis Histologi pada Kasus Apendisitis Berdasarkan Data Registrasi di Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo pada Tahun 2003-200, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

Faiz, Omar dan David Moffat, 2004, Anatomy at a Glance, Erlangga, Jakarta. Gnann, J. W., Goetter, W. E., Elliot, A. M., and Cobbs, C. G., 1982, Ceftriaxone:

In Vitro Studies and Clinical Evaluation, Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 22 (1), 1-9.

Gootz, T. D., 1990, Discovery and Development of New Antimicrobial Agents, Clin. Lin. Microbiol. Rev., 3 (1), 17-25.

Hessen, M. T., and Kaye, D., 2004, Principles of Use of Antibacterial Agents, Infect. Dis. Clin. N. Am., 8, 435-450.

Imelda, 2008, Studi Penggunaan Antibiotika pada Kasus Bedah Apendiks: Instalasi Rawat Inap Bedah RSU Dr. Soetomo Surabaya, Skripsi, 33, UniversitasAirlangga, Surabaya.

James, M., and Martinez, A. A., 2008, Antibiotics and Perioperative Infections, Clinical Anaesthesiology, 22 (3), 571-582.

Kakkilaya, S., 2008, Rational Medicine : Rational use of antibiotics http://www.rationalmedicine.org/antibiotics.htm , diakses tanggal 12 Maret 2015.

Kalman, B., and Barriere, S. L., 1990, Review of the Pharmacology, Pharmacokinetics, and Clinical Use of Cephalosporins, Department of Pharmaceutical Services and Division of Infectious Diseases, Department of Medicine, UCLA Medical Center, Los Angeles, 17(3), 204-205.

Kanji, S., and Devlin, J. W., 2008, Antimicrobial Prophylaxis in Surgery, in Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M., Pharmacotherapy: A Pathophysiology Approach, 7th edition, McGraw-Hill Companies, Inc., United States of America, pp. 2218-2224. Kozar, R. A., and Roslyn, J. J., 2003, The Appendix, in Schwartz, S. I., Shires, G.

T., Spencer, F. C., Daly, J. M., Fischer, J. E., and Galloway, A. C., Principles of Surgery, 7th edition, McGraw-Hill Companies, Inc., United States of America, pp. 27.

Lacy, C. F., Armstrong, L. L., Goldman, M. P., and Lance, L. L., 2002, Drug Information Handbook, 11th edition, Lexy-Comp. Inc., Canada, pp. 269-270. Mansjoer Arief, Triyanti Kuspuji, Savitri Rakhmi, Wardhani Wahyu Ika,

Setiowulan Wiwiek., 2000, Penyakit Hirschsprung, Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2, Penerbit Media Aesculapius FK UI, Jakarta, hal. 380-381

Papaziogas B., Tsiaousis, P., Koutelidakis, I., Giakoustidis, A., Atmatzidis, S., and Atmatzidis, K., 2009, Effect of Time on Risk of Perforation in Acute Appendicitis, Acta. Chir. Belg., 109, 75-80.

Pasaribu, IC, 2010, Karakteristik Penderita Apendisitis, Universitas Sumatra Utara, Medan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011 Pieter, John, 2005, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II, Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta, hal. 646-647

Pratiwi, S. T., Mikrobiologifarmasi, Erlangga, Jakarta, pp 151, 154 – 164.

Rolfe, R. D., and Finegold, S. M., 1982, Comparative In Vitro Activity of Ceftriaxone Against Anaerobic Bacteria, Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 22 (2), 338-341.

Schmitz, G., Hans, L., and Michael H., 2009, Farmakologi dan Toksikologi, Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 487-494.

Setiabudy, R., (2007). Pengantar Antimikroba Farmakologi dan Terapi, Edisi kelima, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, hal. 585, 592-593

Silen, W., Kasper DL, Fauci AS, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL, 2005, Harrisons’s principles of internal medicine, sixth edition, Mc-Graw Hill, New York

Sjamsuhidajat R, de Jong W, 2011, Buku ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, EGC, Jakarta Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Brunner dan Suddarth, Edisi 8, EGC, Jakarta

Steinberg, J. P., Braun, B. I., Hellinger, W. C., Kusek, L., Bozikis, M. R., Bush, A. J., et al., 2009, Timing of Antimicrobial Prophylaxis and the Risk of Surgical Site Infections: Results From the Trial to Reduce Antimicrobial Prophylaxis Errors, Ann. Surg., 250, 10-16.

Tan H.T., dan Rahardja, K., 2003, Obat-obat Penting, Edisi ke-5, Gramedia, Jakarta, pp. 56

Ward, P. A., Smith, C. A., Shaikh, I. A., and Yalamarthi, S., 2009, Prolonged Use of Antibiotics in Complicated Appendicitis: Does It Prevent Post-appendicectomy Complications?, The Internet Journal of Surgery, 21 (1). WHO, 2004, Globlal burden disease, http://www.who.int, diakses tanggal 15

Maret 2015

World Health Organization, 2013, Guidelines for ATC Classification and DDD Assignment, 16th edition, WHO Collaborating Centre for Drug Statistics Methodology Norwegian Institute of Public Health, Oslo, pp. 15-22.

Yuma, 2009, Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis pada Pasien yang Menjalani Operasi Apendisitis Akut di RS Panti Rapih, Skripsi, 31, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

58 (No. RM: ) (Lama keluhan)

Umur: Tanggal: Nyeri perut Dosis Jam operasi mulai

Suhu Badan (demam) Cara pemberian Jam operasi selesai

Jenis kelamin : Nama dokter Mual / Muntah Dosis Hari masuk rumah sakit

Berat Badan : Diagnosis Diare Lama pemberian Hari keluar rumah sakit

Luka Paska operasi (Kondisi)

59

No. Usia BB L/P Lama Diagnosis Lama Diagnosis Jenis Antibiotika Waktu Cara Dosis Lama Kondisi Lama

RM (thn) (kg) Keluhan Pre- Operasi Post- Profilaksis Pemberian Pemberian Pemberian Perawatan

(hari) operasi (menit) operasi (menit) (hari) (hari)

Sefotaksim Seftriakson IV PO Luka Tidak

Baik Baik

Januari (2)

50055 20 53 L 3 App akut sederhana 70' App akut sederhana 30' 2g 1x1 1 3

50068 31 45 P 2 App akut sederhana 75' App akut sederhana 55' 2g 1x1 1 3

Februari (3)

50392 24 53 L 4 App akut sederhana 30' App akut sederhana 30' 2g 1x1 1 2

47532 31 50 L 2 App akut sederhana 70' App akut sederhana 60' 1g 1x1 1 2

50711 39 54 L 3 App akut sederhana 50' App akut sederhana 45' 1g 1x1 1 3

Maret (9)

50914 44 77 L 2 App akut sederhana 50' App akut sederhana 40' 1g 1x1 1 4

50955 34 51 P 2 App akut sederhana 40' App akut sederhana 55' 2g 1x1 1 2

50965 25 62 L 3 App akut sederhana 40' App akut sederhana 30' 2g 1x1 1 2

45626 47 53 L 2 App akut sederhana 40' App akut sederhana 30' 1g 1x1 1 3

51040 42 55 P 3 App akut sederhana 70' App akut sederhana 60' 1g 1x1 1 3

51128 35 50 L 3 App akut sederhana 70' App akut sederhana 60' 2g 1x1 1 2

51218 44 58 P 4 App akut sederhana 50' App akut sederhana 40' 2g 1x1 1 2

15412 30 50 P 2 App akut sederhana 40' App akut sederhana 30' 1g 1x1 1 2

51256 20 50 P 2 App akut sederhana 35' App akut sederhana 30' 2g 1x1 1 2

April (5)

45617 28 81 L 2 App akut sederhana 35' App akut sederhana 55' 2g 1x1 1 2

51326 10 21 P ≤1 App akut sederhana 65' App akut sederhana 35' 1g 1x1 1 4

51397 34 59 P ≤1 App akut sederhana 50' App akut sederhana 40' 1g 1x1 3 2

51303 33 57 L ≤1 App akut sederhana 15' App akut sederhana 30' 2g 1x1 1 2

51763 20 49 L 2 App akut sederhana 65' App akut sederhana 30' 2g 1x1 1 4

60

52340 20 45 L ≤1 App akut sederhana 50' App akut sederhana 30' 2g 1x1 1 2

52373 48 62 P 2 App akut sederhana 70' App akut sederhana 60' 2g 1x1 1 4

52515 11 35 P 2 App akut sederhana 35' App akut sederhana 30' 1g 1x1 1 2

Juni (1)

48868 35 54,5 L ≤1 App akut sederhana 50' App akut sederhana 35' 1g 1x1 1 3

Juli (2)

45646 10 32 P ≤1 App akut sederhana 30' App akut sederhana 40' 1g 1x1 1 3

53573 19 47 P ≤1 App akut sederhana 45' App akut sederhana 30' 2g 1x1 1 2

Agustus (1)

24775 15 45 L ≤1 App akut sederhana 30' App akut sederhana 45' 2g 1x1 1 4

September (8)

54193 27 67 P 2 App akut sederhana 30' App akut sederhana 30' 2g 1x1 1 2

54022 45 57 P 3 App akut sederhana 50' App akut sederhana 30' 2g 1x1 1 2

54286 9 46,5 L 2 App akut sederhana 30' App akut sederhana 40' 1g 1x1 1 4

54417 50 80 L ≤1 App akut sederhana 40' App akut sederhana 35' 2g 1x1 2 3

52349 15 44,5 P 2 App akut sederhana 30' App akut sederhana 30' 2g 1x1 1 2

27089 47 70 L 2 App akut sederhana 50' App akut sederhana 30' 2g 1x1 1 3

54526 50 48 P 2 App akut sederhana 50' App akut sederhana 35' 2g 1x1 1 4

54617 39 50 L 2 App akut sederhana 30' App akut sederhana 35' 2g 1x5 1 3

November (2)

55341 22 47 P ≤1 App akut sederhana 45' App akut sederhana 55' 1g 1x1 1 2

55463 15 50 P ≤1 App akut sederhana 30' App akut sederhana 45' 1g 1x1 1 4

Desember (1)

61

1. Apakah dokter selalu memberikan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi?

Iya, saya selalu memberikan profilaksis.

2. Alasan apa yang mendasari dokter untuk selalu memberikan antibiotika profilaksis? Begini saya selalu memberikan antibiotik profilaksis pada operasi apendisitis akut karena operasi ini termasuk dalam operasi bersih terkontaminasi dan untuk mencegah terjadinya infeksi serta mengurangi angka kejadian infeksi.

3. Antibiotika profilaksis apa yang biasanya dokter berikan pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut ini? Alasannya?

Biasanya saya memberikan seftriakson mbak karena Jarang terjadi silang alergi pada seftriakson bila dosisnya sesuai yaitu 1 sampe 2 gram selain itu juga karena disini kebanyakan pasien dengan askes sosial sehingga ada pertimbangan biaya dalam pemilihan. Sejauh ini tidak terjadi apa –apa dengan pasien-pasien saya.

4. Lalu Dok, apakah RS Baptis Batu ini mengatur pemilihan antibiotika profilaksis dan dosis yang diberikan pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut ini?

Enggak ada deh mbak semua saya yang menentukan hehehe

5. Berdasarkan data yang saya dapat keseluruhan pasien yang menjalani operasi apendisitis akut ini menerima antibiotika profilaksis sebelum operasi berkisar antara 30 menit hingga 1 jam, apa yang menjadi pertimbangan dokter untuk memberikan antibiotika dalam rentang waktu tersebut?

Biar antibiotikanya bisa bekerja maksimal mbak benar-benar melindungi dari mikroorganisme-mikroorganisme yang bisa menyebabkan infeksi. Untuk waktu pemberian profilaksis ini diberikan setengah jam atau satu jam pre op tapi itu juga

sehingga profilaksis yang diberikan menjadi molor waktunya.

6. Terus Dok, disini dari data yang saya dapat dokter memberikan antibiotika profilaksis ini hanya dalam 1 hari saja, apa yang menjadi pertimbangan dokter?

Hehe saya rasa sudah cukup diberikan dalam 1 hari saja mbak sejauh ini enggak ada pasien saya yang kenapa-kenapa setelah operasi jadi ya cukuplah satu kali sebelum operasi di hari itu.

7. Kemudian apakah dokter mencermati peresepan antibiotika seftriakson ini sudah dapat mencegah terjadinya infeksi setelah operasi?

Sudah sih mbak...sejauh ini enggak ada pasien saya yang mengeluh luka operasi kenapa-kenapa

8. Oh ya adakah keluhan yang disampaikan oleh pasien mengenai biaya yang harus dikeluarkan, efek samping, semua yang berkaitan dengan penggunaan antibiotika profilaksis ini Dok?

Mengenai biaya kebanyakan pasien saya ini ditanggung oleh askes jadi mereka tidak pernah ada keluhan kalau misalnya ada obat yang diganti sehingga mereka harus membayar di luar itu pihak rumah sakit selalu menginformasikan, untuk penggunaan profilaksis ini enggak ada keluhan kayaknya sejauh ini baik-baik saja respon dari para pasien.

63

1. Apakah dokter selalu memberikan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi?

Iya dokter selalu memberikan profilaksis kan untuk mencegah infeksi setelah operasi toh...

2. Lalu biasanya dokter memberikan antibiotik profilaksis yang apa ya Bu? Biasanya sih yang dipesan ke farmasi itu seftriakson, sefotaksim gitu

3. Apakah di rumah sakit ini terdapat standar prosedur operasi apendisitis akut? Hahaha enggak ada ini masih rencana mau dibuat

4. Lalu bagaimana dengan pemilihan dosisnya Bu?

Biasanya dosisnya sudah ditentukan dokter waktu kamar bedah telpon ke farmasi minta antibiotik untuk diantarkan ke sana itu sudah menginformasikan jenis dan dosisnya kita tinggal antar aja ke kamar bedah

5. Apakah ibu pernah diajak dokter untuk diskusi dalam pemilihan antibiotika ini dan dosisnya?

Enggak pernah mbak pokoknya kamar bedah mintanya apa ya kita sediakan itu 6. Terus kira-kira apa yang menjadi pertimbangan dokter memilih seftriakson untuk

pasien apendisitis akut ini ya Bu?

Biasanya dokter memilih antibiotika yang waktu patuhnya panjang untuk menghindari terjadinya infeksi, kalau sampai terjadi infeksi kan membuat dokter bekerja dua kali mbak nah seftriakson ini kan waktu paruhnya panjang toh mbak

7. Berdasarkan data yang saya dapat seluruh pasien mendapatkan antibiotika profilaksis ini 30 menit sampai 1 jam sebelum operasi dan hanya dalam waktu 1 hari, mengapa begitu Bu?

30 menit sampai 1 jam mbak, biasanya waktu mau start operasi kamar operasi minta lewat telpon untuk diantarkan antibiotik 30 – 60 menit langsung kita antarkan cuma kadang setelah tiba di kamar bedah tidak langsung diberikan mungkin menunggu dokternya datang dulu kalau enggak kamar operasinya masih digunakan

8. Kemudian apakah ibu mencermati peresepan antibiotika seftriakson ini sudah dapat mencegah terjadinya infeksi setelah operasi?

Sudah...kayaknya enggak ada yang infeksi mbak hehehe kalau pun ada nanti dokter yang meresepkan obatnya kita tinggal menyediakan yang dokter minta

9. Adakah keluhan yang disampaikan oleh pasien mengenai biaya yang harus dikeluarkan, efek samping, semua yang berkaitan dengan penggunaan antibiotika profilaksis ini Bu? Keluhan biaya enggak ada sih kan kebanyakan sudah ditanggung askes BPJS atau yang lainnya mbak, kalau yang berkaitan sama antibiotikanya sebelumnya pasti dokter sudah melakukan kayak skin test gitu mbak untuk memastikan pasien itu tidak ada alergi

65

Lampiran 5 : Hasil wawancara dengan wakil kepala kamar bedah

1. Apakah dokter selalu memberikan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi?

Iya dokter selalu memberikan antibiotik profilaksis pada semua operasi biar enggak infeksi nanti

2. Lalu biasanya dokter memberikan antibiotik profilaksis yang apa ya? Biasanya sih dokternya ngasi seftriakson soalnya itu yang selalu dikirim sama farmasi

3. Apakah di rumah sakit ini terdapat standar prosedur operasi apendisitis akut?

Ada harusnya ya hehehe kurang tahu saya

4. Berdasarkan data yang saya dapatkan Pak, semua pasien menerima antibiotika profilaksis 30 menit sampai 60 menit sebelum operasi, menurut bapak bagaimana?

Ya untuk mencegah infeksi jadi dikasi sebelumnya 30 menit sampai 60 menit tapi enggak semua bisa tepat sih mbak kan kadang ruangannya masi dipakai operasi pasien lain kadang pasien tiba di kamar operasi ini juga enggak selalu 1 jam sebelum operasi...ya pokoknya pasiennya sudah masuk kamar operasi dokternya sudah di ruangan langsung dikasikan profilaksisnya itu, tergantung dokter sama pasiennya hehehe

5. Kemudian apakah bapak mencermati peresepan antibiotika seftriakson ini sudah dapat mencegah terjadinya infeksi setelah operasi?

6. Adakah keluhan yang disampaikan oleh pasien mengenai biaya yang harus dikeluarkan, efek samping, semua yang berkaitan dengan penggunaan antibiotika profilaksis ini Pak?

Enggak ada mbak kan sama dokter pasti sudah dijelaskan semuanya, pasti dokter sudah memberikan informasi yang jelas dan semua pasien yang tiba di kamar operasi ini semuanya pasti sudah siap menjalani operasi

67

Lampiran 6 : Pedoman wawancara mendalam dengan dokter bedah, kepala instalasi farmasi dan wakil kepala kamar bedah RS Baptis Batu

Pengantar :

• Memberi salam dan ucapan terima kasih yang diberikan responden dalam kesempatan dan kesediaan untuk melakukan wawancara

• Memperkenalkan diri, menyebutkan nama, latar belakang pendidikan dan asal instansi

• Menjelaskan waktu yang digunakan dalam wawancara ini kurang dari 60 menit

• Menjelaskan secara singkat tujuan dari wawancara ini untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun 2011 Tujuan :

• Memperoleh informasi dan keterangan secara lisan terkait dengan penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun 2011

• Memperoleh alasan yang menjadi dasar pemilihan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun 2011

Prosedur :

• Meminta responden untuk memberikan pendapatnya baik yang portif maupun negatif

• Menjelaskan tentang penggunaan perekam suara sebagai alat bantu agar tidak kehilangan informasi yang sudah didapat dalam wawancara ini • Memberi jaminan bahwa hasil wawancara hanya untuk tujuan penelitian

dan akan menjaga kerahasiaan nama responden dan informasi yang didapatkan

• Meminta ijin untuk memulai wawancara Daftar pertanyaan :

1. Apakah dokter selalu memberikan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi?

• Jika ya, apa alasan dokter selalu memberikan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut?

• Jika tidak, apa alasan dokter tidak memberikan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut? 2. Antibiotika profilaksis apa yang biasanya dokter berikan pada pasien yang

menjalani operasi apendisitis akut ini? Alasannya?

3. Apakah terdapat standar prosedur operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu?

4. Berdasarkan data yang saya dapat keseluruhan pasien yang menjalani operasi apendisitis akut ini menerima antibiotika profilaksis sebelum operasi berkisar antara 30 menit hingga 1 jam, apa yang menjadi pertimbangan dokter untuk memberikan antibiotika dalam rentang waktu tersebut?

5. Berdasarkan data yang saya dapat dokter memberikan antibiotika profilaksis ini hanya dalam 1 hari saja, apa yang menjadi pertimbangan dokter?

6. Apakah (dokter,kepala instalasi farmasi,wakil kepala kamar bedah) mencermati peresepan antibiotika seftriakson ini sudah dapat mencegah terjadinya infeksi setelah operasi?

7. Adakah keluhan yang disampaikan oleh pasien mengenai biaya yang harus dikeluarkan, efek samping, semua yang berkaitan dengan penggunaan antibiotika profilaksis ini?

74

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Angelina Ananta Wikrama Tungga Dewi lahir pada tanggal 19 April 1990 di Batu, Jawa Timur. Penulis merupakan putri tunggal dari pasangan Petrus Dandut Mideranto, S. Pd. dan Subaikah, S. Pd. Penulis telah menempuh pendidikan di TK Citra Bunda Batu pada tahun 1993-1996, SD Citra Bunda Batu pada tahun 1996-2002, SMPK Widyatama Batu pada tahun 2002-2005, SMAK St.Albertus Malang 2005-2008, dan pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dokumen terkait