BAB V PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, beberapa saran dari penulis sebagai berikut:
1. Pendidikan karakter dalam implementasinya harus didukung dan melibatkan semuawarga sekolah dari tenaga kebersihan/tukang kebun, guru, tenaga kependidikan, komite sekolah bahkan warga sekitar dan orang tua. Oleh karenanya kebijakan dan figur kepala sekolah sangat menentukan keberhasilan.
2. Organisasi rohani Islam (Rohis) harus didampingi oleh pembina atau guru pendamping secara intensif dan senantiasa berusahameningkatkan kegiatan yang bervariasi dan menarik, mengingat siswa/i SMA adalah usia rawan, labil, sedang mencari identitas dan jati diri sehingga sangat mudah terbawa oleh tindakan dan aliran menyimpang seperti radikalisme dan terorisme.
3. Kegiatan pembiasaan keagamaan harus lebih ditingkatkan dan melibatkan semua warga sekolah sekaligus harus menjadi teladan bagi warga yang lain bukan sekedar memberi contoh.
4. Semuapelaksanaan implementasi pendidikan karakter baik melalui ekstrakurikuler RohaniIslam (Rohis) maupun kegiatan pembiasaan keagamaan harus selalu dievaluasi dalam rangka peningkatan kualitas pembentukan watak atau karakter siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Syamsuddin. Agama dan Masyarakat, Pendekatan Sosiologi Agama.
Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 1997.
Ali, Syed Ameer. The Spirit of Islam: A History of the Evolution and Ideals of Islam. London: Chistoper, 1946.
Alim, Muhammad. Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.
Al-Shiddieqy, Hasbi. Al Islam Jilid I. Jakarta : Bulan Bintang, 1977.
Amri, Sofan, Ahmad Jauhari & Tatik Elisah. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran, (Strategi Analisis dan Pengembangan Karakter Siswa dalam Proses Pembelajaran). Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2011.
Arifin. Ilmu Perbandingan Pendidikan. Jakarta: Golden Torayon Press, 2003. Arikunto, Suharsimi. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: CV. Rajawali, 1998 .
Asmani, Jamal Ma’mur. Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Arruzz Media, 2011.
Astuti, Ririn, “Peran Organisasi Kerohanian Islam dalam Membentuk Perilaku Keagamaan Siswa di SMA Negeri 1 Godean Sleman Yogyakarta”, Tesis,Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2010.
Baidhawy, Zakiyuddin. Studi Islam Pendekatan dan Metode. Yogyakarta: PT.Bintang Pustaka Abadi (BIPA), 2011.
Bajtan Adz-Dzaky, Handayani. Konseling dan Psikoterapi Islam. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2002.
Benninga, Jacques S. Moral Character and Civic Education in the Elementary School. New York: Teachers College, 1991.
Berkowitz, Marvin W. “The Science of Character Education”, In William Damon,
Bringing In a New Era in CharacterEducation. California: Hoover Institution Press Stanford University, 2002.
Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2007.
Faqih, Ainur Rohim. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Yogyakarta: UII Press, 2001.
42
Hornby, A.S. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. New York; Oxford University Press, 1995.
Jalaludin. Psikologi Agama Memahami Perilaku Keagamaan dengan Mengaplikasikan Prinsip-prinsip Psikolog. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.
Kementerian Agama RI. Panduan Esktrakurikuler Rohani Islam (Rohis). Jakarta: Direktorat Pais, 2015.
Kesuma, Dharma, Cepi Priatna & Johar Permana. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. PT. Rosdakarya, 2011.
Koesoema, Doni A. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo, 2010.
Lapsley, Daniel, K & Narvaez, Darcia. Character Education. London: Praeger, 2005. Listyarti, Retno. Pendidikan Karakter dalam metode Aktif, Inovatif, dan Kreatif.
Jakarta: Erlangga, 2012.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2005.
Muhaimin. Perkembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2009.
Muhajir, Noeng. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996.
Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008.
Mu’in, Fatchul. Pendidikan Karakter, Konstruksi Teoritis dan Praktik, Urgensi
Pendidikan Progesif dan Revitalisasi Peran Guru dan orang tua. Yogyakarta: Arruzz media, 2011.
Narwati, Sri. Pendidikan Karakter: Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk Karakter dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Familia Grup Relasi Inti Media, 2003.
Nawawi, Akhmad,“Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Umum dan Madrasah melalui PKN (Studi kasus di SD Candimulyo dan MI Karen, Magelang)”, Tesis, Salatiga: Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga, 2015.
Nugraha, Heri, “Implementasi Pendidikan karakter Dalam Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 3 Semarang”, Tesis, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2012.
Nugroho Widiyantoro & Koesmarwanti. Dakwah Sekolah di Era Baru. Solo: Era Inter Media, 2000.
LAMPIRAN BELAKANG
1. SILLABUS PAI KARAKTER (ada) 2. RPP KARAKTER (ada di RPPku)
3. SURAT IJIN PENELITIAN ( surat keterangan penelitian..ada) 4. FOTO2 WAWANCARA ( ada..tggal cetak)
5. FOTO2 KEGIATAN KEAGAMAAN ( MUNGKIN) 6. PEDOMAN WAWANCARA (ada)
BIOGRAFI PENULIS
NGAIDIN Lahir di Desa Gebugan, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah, pada tanggal 18 Nopember 1973. Anak keenam dari delapan bersaudara, terlahir dari pasangan Djanadi dengan Kasmilah. Saat ini penulis bertempat tinggal di Jalan Hasanudin Gang. Cakra No.18 Salatiga atau Banjaran RT.01 RW.12, Mangunsari, Sidomukti, Salatiga. Pada tahun 1999 menikah dengan Fitri Extiar Setiarsih, S.T, dikaruniai oleh Allah SWT dua putri yakni Nur Hikmah Aulia Sukma lahir tahun 2000 saat ini kelas XI SMA, dan Nasywa Agna „Arifah lahir tahun 2006, kls V SD. Sedangkan istri sampai sekarang sebagai wiraswasta di kota Salatiga.
Jenjang pendidikan diawali dari Madrasah Ibtidaiyah Gebugan kecamatan Bergas lulus tahun 1986, belajar tingkat SMP di Madrasah Tsanawiyah Karangjati kecamatan Bergas lulus tahun 1989, melanjutkan di PGAN Salatiga lulus tahun 1992. Di tahun yang sama, memulai pendidikan sarjana di IAIN Walisongo di Salatiga pada fakultas Tarbiyah jurusan PAI dan lulus tahun 1997. Satu tahun kemudian yakni pada tahun 1998 bersamaan dengan masa reformasi mengikuti tes CPNS Departemen Agama, diterima dan ditempatkan di MAN 2 Salatiga sampai tahun 2006. Penulis juga sempat mengabdi di SLB Bina Putra Salatiga sejak tahun 1997-2007. Karena ada regulasi pusat, pada tahun 2006 MAN 2 Salatiga direlokasi ke kabupaten Batang, saat itu pula penulis melimpah menjadi Guru agama di lingkungan Kementerian Agama kota Salatiga dan ditugaskan di SMA
Negeri 2 Salatiga, disamping diberi amanah sebagai pembina ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) dan staff kesiswaan sampai sekarang. Sebagai rasa syukur dan sekaligus memenuhi nadzar program pencairan tunjangan sertifikasi, pada tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan program Magister di IAIN Salatiga dengan NIM :MI.14.027 bersama sahabat-sahabat tercinta lebih kurang 30 mahasiswa.
Kiprah sebagai pengurus organisasi sosial keagamaan yakni sebagai khotib tetap di masjid At Taqwa dan Miftakhul Jannah dukuh Banjaran, Masjid Al Hidayah dukuh Ngawen, kelurahan Mangunsari kecamatan Sidomukti, masjid Suffi Tegalrejo dan masjid Baitun Nasiir, dukuh Kenteng, Tegalrejo kecamatan Argomulyo kota Salatiga.
Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan tugas mengajar, mengikuti Diklat Fasilitator Tingkat Nasional di LPMP DKI Jakarta tahun 2009, dan beberapa Diklat Peningkatan Kualitas Guru Mata Pelajaran Tingkat Propinsi
45
Lampiran 1
Kode Penelitian
Implementasi pendidikan Karakter melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) dan Kegiatan Pembiasaan Keagamaan pada Siswa
SMA Negeri Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016
1. Informan
a. SMA N 1 Salatiga
1). SY (Suyitno) : Jabatan Kepala Sekolah 2). JK (Jaka Rebawa) : Jabatan Guru PAI 3). MZ (Malik Ziyad) : Siswa SMAN 1 Salatiga 4). AW (Al Ghazaly W) : Siswa SMAN 1 Salatiga 5). MFH (M.Fadli Hasan) : Siswa SMAN 1 Salatiga
b. SMA N 2 Salatiga
1). WA (Wahyu Tri Astuti) : Jabatan Keepala Sekolah 2). WQ (Waqof Adroi) : Jabatan Guru PAI
3). HS (Hadhiq Subhan) : Siswa SMA N 2 Salatiga 4). AM (Abriza Mahandis) : Siswa SMA N 2 Salatiga 5). RN (Rizka Novika) : Siswa SMA N 2 Salatiga
c. SMA N 3 Salatiga
1). YE (Yuliati Eko Atmodjo) : Jabatan Kepala Sekolah 2). SR (Sugeng Riyanto) : Jabatan Guru PAI
3). SI (Suko Irawan) : Siswa SMA N 3 Salatiga 4). DF (Diskila Muh.Firdaus) : Siswa SMA N 3 Salatiga 5). MU (Miratul Umam) : Siswa SMA N 3 Salatiga 2. Metode
Kode Metode Penelitian W P D O Wawancara Pengamatan Dokumentasi Observasi
47
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA
A. KEPALA SEKOLAH
1. SMA NEGERI 1 SALATIGA : Drs.SUYITNO, M.Pd
2. SMA NEGERI 2 SALATIGA : Dra.WAHYU TRI HASTUTI, M.Pd 3. SMA NEGERI 3 SALATIGA : Dra.YULIATI EKO ATMODJO,M.Pd
Materi : Implementasi Pendidikan Karakter Pertanyaan :
1. Bagaimana pengertian pendidikan karakter ! 2. Sejauhmana pentingnya pendidikan karakter !
3. Karakter apa saja yang dapat diterapkan di lembaga pendidikan yang Bapak/Ibu pimpin !
4. Bagaimana implementasi pendidikan karakter di lembaga pendidikan yang Bapak/Ibu pimpin !
B. Ketua/pengurus harian Rohis dan siswa yang bukan aktivis Rohis (SMA Negeri 1, 2 dan 3 Salatiga)
Materi : Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis). Pertanyaan :
1. Bagaimana pandangan Anda terhadap eksistensi Organisasi Rohis ! (setuju atau tidak dan beri alasan).
5. Bagaimana hasil dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Rohis! 6. Apa saja program kerja organisasi rohis itu ?.
7. Sejauhmana peran rohis terhadap implementasi pendidikan karakter?
C. GURU AGAMA/PEMBINA ROHIS DAN SISWA-SISWI Materi : Kegiatan Pembiasaan Keagamaan
Pertanyaan :
1. Bagaimana pendapat Anda tentang kegiatan pembiasaan keagamaan ! (setuju atau tidak, beri alasannya)
2. Kegiatan apa saja yang termasuk dalam kegiatan pembiasaaan keagamaan?.
3. Apa saja kendala kegiatan pembiasaan keagamaan dan bagaimana cara mengatasinya ?.
4. Sejauhmana peran kegiatan pembiasan keagamaan terhadap implementasi pendidikan karakater di lemabaga pendidikan anda ?
5. Apa saja yang dirasakan siswa setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler rohis dan kegiatan pembisaan keagamaan ?.
49
PEDOMAN WAWANCARA KEPADA KEPALA SEKOLAH
A. IDENTITAS NARASUMBER Nama : Tanggal Wawancara : Tempat : Jam :
1. Bagaimana pengertian pendidikan karakter
2. Sejauhmana pentingnya pendidikan karakter !
3. Karakter apa saja yang dapat diterapkan di lembaga pendidikan yang Bapak/Ibu pimpin !
4. Bagaimana implementasi pendidikan karakter di lembaga pendidikan yang Bapak/Ibu pimpin !
PEDOMAN WAWANCARA
KEPADA KETUA/PENGURUS ORGANISASI ROHANI ISLAM (ROHIS)
A. IDENTITAS NARASUMBER
Nama : Tanggal Wawancara : Tempat : Jam :
1. Bagaimana pandangan Anda terhadap eksistensi Organisasi Rohis ! (setuju atau tidak dan beri alasan).
2. Bagaimana hasil dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Rohis!
3. Apa saja program kerja organisasi rohis itu ?.
51
PEDOMAN WAWANCARA
KEPADA GURU AGAMA/PEMBINA ROHIS DAN SISWA-SISWI
A. IDENTITAS NARASUMBER
Nama : Tanggal Wawancara : Tempat : Jam :
1. Bagaimana pendapat Anda tentang kegiatan pembiasaan keagamaan ! (setuju atau tidak, beri alasannya)
2. Kegiatan apa saja yang termasuk dalam kegiatan pembiasaaan keagamaan?.
3. Apa saja kendala kegiatan pembiasaan keagamaan dan bagaimana cara mengatasinya ?.
4. Sejauhmana peran kegiatan pembiasan keagamaan terhadap implementasi pendidikan karakater di lemabaga pendidikan anda ?
5. Apa saja yang dirasakan siswa setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler rohis dan kegiatan pembiasaan keagamaan ?.
Lampiran 3
HASIL WAWANCARA KEPADA KEPALA SEKOLAH
Nama dengan kode : SY
Tanggal Wawancara : 19 Mei 2016 Tempat : SMAN 1 Salatiga Jam : 08.35 WIB.
1. Bagaimana pengertian pendidikan karakter ?
Pendidikan karakter adalah suatu konsep dasar yang diterapkan ke dalam pemikiran seseorang untuk menjadikan akhlak jasmani rohani maupun budi pekerti agar lebih berarti dari sebelumnya sehingga dapat mengurangi krisi moral suatu bangsa.
2. Sejauhmana pentingnya pendidikan karakter !
Pendidikan karakter sangat penting bagi bangsa Indonesia sepanjang untuk meningkatkan kualitas peradaban, untuk pengakuan sebagai bangsa tetap dipertahankan dan dijadikan sebagai simbol kedaulatan bernegara. Dengan pendidikan sangat diharapkan untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara yang bermartabat sepanjang masa.
3. Karakter apa saja yang dapat diterapkan di lembaga pendidikan yang Bapak/Ibu pimpin !
53
Mandiri, Demokratis, Rasa ingin tahu, Semangat kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat/komunikatif, Cinta damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial dan Tanggung jawab.
4. Bagaimana implementasi pendidikan karakter di lembaga pendidikan yang Bapak/Ibu pimpin !
Dalam pendidikan, mata pelajaran adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengembangkan nilai-nilai pribadi anak, untuk mendukung keberhasilan itu diperlukan isi dari kurikulum, proses PBM, penilaian, pengelolaan sekolah, dan kegiatan di luar pembelajaran formal.
54 HASIL WAWANCARA
KEPADA KETUA/PENGURUS ORGANISASI ROHANI ISLAM (ROHIS)
Nama dengan kode : MZ
Tanggal Wawancara : 19 Mei 2016 Tempat : SMAN 1 Salatiga Jam : 08.45 WIB.
1. Bagaimana pandangan Anda terhadap eksistensi Organisasi Rohis ? (setuju atau tidak dan beri alasan).
Saya setuju, karena rohani Islam (Rohis) merupakan organisasi Islam yang sangat bermanfaat baik dalam belajar berorganisasi maupun belajar ilmu agama. 2. Bagaimana hasil dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Rohis!
Alhamdulillah, berjalan dengan baik dan telah mencapai tujuan diantaranya terwujudnya lingkungan yang religius.
3. Apa saja program kerja organisasi rohis itu ?.
Diantara program kerja Rohis SMAN 1 Salatiga adalah Hafalan asmaul khusna, jamaah salat Dhuhur dan Asar, kajian rutin, latihan rebana, khotmil quran, gerakan sayang masjid, penerbitan buletin, LDK Rohis, Mujahadah, PHBI. 4. Sejauhmana peran rohis terhadap implementasi pendidikan karakter?
55 HASIL WAWANCARA KEGIATAN PEMBIASAAN KEAGAMAAN
KEPADA GURU AGAMA/PEMBINA ROHIS
Nama dengan kode : JR
Tanggal Wawancara : 19 Mei 2016 Tempat : SMA N 1 Salatiga Jam : 10.05 WIB
1. Bagaimana pendapat Anda tentang kegiatan pembiasaan keagamaan ! (setuju atau tidak, beri alasannya).
Sangat setuju, karena agama membutuhkan pengamalan, sementara pengamalan itu harus melalui pembiasaan.
2. Kegiatan apa saja yang termasuk dalam kegiatan pembiasaaan keagamaan?. Bimbingan akhlakul karimah, infak dan sedekah, kepedulian sosial dan lingkungan.
3. Apa saja kendala kegiatan pembiasaan keagamaan dan bagaimana cara mengatasinya ?.
a. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi b. Tingkat kesadaran yang masih rendah
c. Keterbatasan waktu bersosialisasi dengan masyarakat karena adanya kebijakan lima hari kerja.
56
4. Sejauhmana peran kegiatan pembiasan keagamaan terhadap implementasi pendidikan karakater di lembaga pendidikan anda ?
Kegiatan pembiasaan keagamaan dilaksanakan melalui pengamalan ajaran agama. Hal itu sangat berperan terhadap terwujudnya lingkungan yang agamis dan sangat mendukung keberhasilan pendidikan karakter.
5. Apa saja yang dirasakan siswa setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler rohis dan kegiatan pembiasaan keagamaan ?.
57 HASIL WAWANCARA KEGIATAN PEMBIASAAN KEAGAMAAN
KEPADA PESERTA DIDIK
Nama dengan kode : MFH
Tanggal Wawancara : 19 Mei 2016 Tempat : SMA N 1 Saalatiga Jam : 09. 25 WIB.
1. Bagaimana pendapat Anda tentang kegiatan pembiasaan keagamaan ! (setuju atau tidak, beri alasannya)
Sangat setuju, dengan kegiatan pembiasaan keagamaan menjadikan siswa makin paham dan mendapatkan hal-hal yang baru tentang keagamaan sehingga terwujud lingkungan yang agamis.
2. Kegiatan apa saja yang termasuk dalam kegiatan pembiasaaan keagamaan?. Salat jamaah, PHBI, Khotmul quran dan Asmaul husna.
3. Apa saja kendala kegiatan pembiasaan keagamaan dan bagaimana cara mengatasinya ?.
Waktu yang terbatas dan kesadaran rendah sehingga terkesan para peserta didik pasif.
4. Sejauhmana peran kegiatan pembiasan keagamaan terhadap implementasi pendidikan karakater di lemabaga pendidikan anda ?
menjadi pendukung utama keberhasilan pendidikan karakter, oleh karena itu sangat dibutuhkan kerjasama dengan semua pihak.
5. Apa saja yang dirasakan siswa setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler rohis dan kegiatan pembiasaan keagamaan ?.
Semakin tenang, hidup lebih mengarah dan makin bangga sebagai seorang muslim.
KEPADA KEPALA SEKOLAH
Nama dengan kode : WA
Tanggal Wawancara : 17 Mei 2016 Tempat : SMAN 2 Salatiga Jam : 08.05 WIB.
1. Bagaimana pengertian pendidikan karakter ?
Pendidikan karakter adalah usaha yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan suasana anak belajar sehingga menjadi generasi yang sehat, cerdas dan berbudi pekerti yang mulia demi kelangsungan hidupnya.
2. Sejauhmana pentingnya pendidikan karakter ?
Karakter menjadi faktor yang paling penting untuk membangun bangsa ini, negara akan dapat berkembang bahkan maju apabila warga negaranya memiliki akhlak dan moral yang bermartabat dan wibawa, oleh karena itu pendidikan karakter wajib diselenggarakan di lembaga formal, yang selalu mendapat dukungan penuh dari lingkungan informal maupun non formal.
3. Karakter apa saja yang dapat diterapkan di lembaga pendidikan yang Bapak/Ibu pimpin !
Pendidikan karakter harus melibatkan semua warga sekolah dan harus selalu dievaluasi, adapun nilai-nilai karakter yang dimaksud antara lain: Religius,
Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa ingin tahu, Semangat kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi Bersahabat/komunikatif, Cinta damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial dan Tanggung jawab.
4. Bagaimana implementasi pendidikan karakter di lembaga pendidikan yang Bapak/Ibu pimpin !
Implementasi pendidikan karakter di SMAN 2 Salatiga dengan melalui strategi
KEPADA KETUA/PENGURUS ORGANISASI ROHANI ISLAM (ROHIS)
Nama dengan kode : HS
Tanggal Wawancara : 17 Mei 2016 Tempat : SMAN 1 Salatiga Jam : 09.15 WIB.
1. Bagaimana pandangan Anda terhadap eksistensi Organisasi Rohis ? (setuju atau tidak dan beri alasan).
Saya setuju, karena keberadaan rohani Islam (Rohis) sangat membantu dalam pelaksanaan kegiatan Islam.
2. Bagaimana hasil dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Rohis!
Kegiatan rohani Islam (Rohis) di SMAN 2 Salatiga sudah berjalan dengan baik, namun perlu selalu koordinasi dengan semua warga sekolah.
3. Apa saja program kerja organisasi rohis itu ?.
Pertemuan rutin satu minggu sekali, gerakan salat Duha bersama, salat duhur berjamaah, rebana, gebyar Ramadan, pawai ta‟aruf, bakti sosial, mujahadah, Mabit , PHBI dan lain-lain.
4. Sejauhmana peran rohis terhadap implementasi pendidikan karakter?
keimanan untuk mencapai terwujudnya generasi yang berkarakter.
HASIL WAWANCARA KEGIATAN PEMBIASAAN KEAGAMAAN KEPADA GURU AGAMA/PEMBINA ROHIS
Nama dengan kode : WQ
Tanggal Wawancara : 17 Mei 2016 Tempat : SMA N 2 Salatiga Jam : 15. 30 WIB.
1. Bagaimana pendapat Anda tentang kegiatan pembiasaan keagamaan ! (setuju atau tidak, beri alasannya).
Sangat setuju, karena dalam kegiatan pembelajaran mapel PAI metode pembiasaan dan keteladanan akan lebih mampu menginternalisasi nilai dalam kerangka mempersiapkan pesrta didik yang soleh/solehah, beriman dan bertaqwa serta berakhlakul karimah, baik dalam tataran ilmu maupun implementasi nilai
2. Kegiatan apa saja yang termasuk dalam kegiatan pembiasaaan keagamaan?. Kegiatan rutin: Salat Duha bersama, salat Jumat dan Dhuhur berjamaah, memberi salam dan berjabat tangan dengan bapak/ibu guru dan infak/sedekah. Adapun kegiatan Insidental : Pesantren Ramadan, Pengumpulan zakat fitrah, salat Idul Adha dan penyembelihan serta pembagian daging kurban.
3. Apa saja kendala kegiatan pembiasaan keagamaan dan bagaimana cara mengatasinya ?.
Kendala: Kesadaran beragama dan beribadah rendah, kualitas keagamaan yang beragam dan kepedulian yang belum maksimal.
Solusi: -pembiasaan keagamaan selalu dibangkitkan melalui kegiatan akademik maupun non akademik (Rohis).
-perlu kerjasama dan koordinasi yang solid oleh seluruh warga sekolah 4. Sejauhmana peran kegiatan pembiasan keagamaan terhadap implementasi
pendidikan karakater di lembaga pendidikan anda ?
Penanaman nilai/pembiasaan keagamaan secara rutin dapat berjalan dengan baik, namun secara kualitas masih terus ditingkatkan.
5. Apa saja yang dirasakan siswa setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler rohis dan kegiatan pembiasaan keagamaan ?.
a. Pengalaman bersosialisasi/berorganisasi
HASIL WAWANCARA KEGIATAN PEMBIASAAN KEAGAMAAN KEPADA PESERTA DIDIK
Nama dengan kode : RN
Tanggal Wawancara : 17 Mei 2016 Tempat : SMA N 1 Saalatiga Jam : 10. 15 WIB.
1. Bagaimana pendapat Anda tentang kegiatan pembiasaan keagamaan ! (setuju atau tidak, beri alasannya)
Setuju, karena dengan kegiatan pembiasaan keagaaman dapat membantu siswa menjadi lebih dekat dan bertaqwa kepada Allah SWT, dan sadar akan kewajibannya sebagai umatyang beragama.
2. Kegiatan apa saja yang termasuk dalam kegiatan pembiasaaan keagamaan?. Sholat Dhuha serentak setiap hari Rabu dan Kamis, pembacaan Surat Yasin pada hari Jum‟at, infak/shodakoh setiap pembelajaran agama islam, koin peduli teman, dan menjalankan setiap event yang berkaitan dengan keagamaan (Isra‟Miraj, Idul Adha, Zakat dll).
3. Apa saja kendala kegiatan pembiasaan keagamaan dan bagaimana cara mengatasinya ?.
4. Sejauhmana peran kegiatan pembiasan keagamaan terhadap implementasi pendidikan karakater di lemabaga pendidikan anda ?
Memberikan cukup dampak positif terhadap sekolah kami, membantu meningkatkan ketaqwaan kami terhadap Allah SWT, makin bersikap peduli, simpatik dan empati sesama melalui koin peduli teman dan karakter yang lain. 5. Apa saja yang dirasakan siswa setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler rohis
dan kegiatan pembiasaan keagamaan ?.
HASIL WAWANCARA KEPADA KEPALA SEKOLAH
Nama dengan kode : YE
Tanggal Wawancara : 18 Mei 2016 Tempat : SMAN 3 Salatiga Jam : 09.05 WIB.
1. Bagaimana pengertian pendidikan karakter ?
Suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
2. Sejauhmana pentingnya pendidikan karakter ?
Pendidikan karakter sangat penting diterapkan di sekolah, hal ini untuk mengatasi degradasi moral atau krisis moral yang sedang melanda di negara kita, terutama pada anak-anak muda yang notabenya adalah merupakan generasi penerus bangsa yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, sehingga menjadi masalah sosial. Krisis tersebut antara lain meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain.
pimpin !
Karakter yang ingin dibentuk seluruh warga SMA Negeri 3 Salatiga terutama peserta didiknya adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian diantaranya jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, hormat pada orang lain, disiplin, mandiri, kerja keras, kreatif.
4. Bagaimana implementasi pendidikan karakter di lembaga pendidikan yang Bapak/Ibu pimpin !
a. Pengintegrasian nilai dan etika pada mata pelajaran
b. Internalisasi nilai positif yang di tanamkan oleh semua warga sekolah ( warga sekolah, guru, dan orang tua)
c. Pembiasaan dan latihan d. Pemberian contoh dan teladan
e. Penciptaan suasana berkarakter di sekolah
HASIL WAWANCARA
KEPADA KETUA/PENGURUS ORGANISASI ROHANI ISLAM (ROHIS)
Nama dengan kode : DF
Tanggal Wawancara : 20 Mei 2016 Tempat : SMAN 3 Salatiga Jam : 08.15 WIB.
1. Bagaimana pandangan Anda terhadap eksistensi Organisasi Rohis ? (setuju atau tidak dan beri alasan).
Saya setuju, karena keberadaan rohani Islam (Rohis) sangat menunjang terwujudnya lingkungan sekolah yang religius .
2. Bagaimana hasil dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Rohis!
sangat berpengaruh terhadap budi pekerti dan akhlak siswa, akan tetapi minat anak masih rendah terutama pada kegiatan tilawah.
3. Apa saja program kerja organisasi rohis itu ?.