• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang direkomendasikan peneliti sebagai bahan evaluasi dan masukan baik untuk pengembangan pengayaan teori maupuan kebutuhan prkatis guna mendukung program PKH khusunya di Kecamatan Wanasalam adalah sebagai berikut:

1. Tim pelaksana PKH di Kecamatan Wanasalam menggalakan sosialisasi Program PKH tidak hanya kepada peserta PKH, tetapi juga kepada pihak-pihak lain pejabat kecamatan, perangkat desa, RT/RW dan warga masyarakat secara luas, sehingga program PKH mendapat dukungan masyarakat secara masif.

2. Perlu dilakukan pemutakhiran data secara benar sebagai bentuk proses pendataan peserta penerima PKH di Kecamatan Wanasalam. Hal tersebut untuk mengurangi masyarakat yang semestinya masuk dalam kriteria sebagai penerima Program PKH, tetapi belum mendapatkan. Sehingga kecemburuan yang memicu konflik di antara masyarakat bisa diminimalisir.

3. Perlu dilakukan evaluasi pada kinerja pendamping, agar terjadi perbaikan pendampingan secara konsisiten. Perlu adanya pelatihan pemberdayaan kepada pendamping agar lebih siap melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pendamping yang professional. Sehingga bisa mengentaskan kemsikinan di masyarakat sesaui tujuan program PKH.

4. Tim pendamping atau petugas PKH perlu melakukan pengawasan dan pemahaman kepada RTSM agar dana tunai yang diterima dari program PKH bisa digunakan sesuai ketentuan PKH. Baik untuk perbaikan kualitas pendidikan maupun kesehatan peserta PKH. Para stakeholders harus turut serta untuk mengawasi dan mendorong implementasi PKH berjalan baik. 5. Selain itu, perlu juga dilibatkan pihak swasta guna mendukung sarana dan

prasarana dari dana-dana CSR (corporate resposnsiblity) agar terwujud kesatuan sebagai bentuk kebersamaan dalam mengentaskan fenomena kemiskinan yang berkembang, khususnya di Kecamatan Wanasalam dan umumnya di Kabupaten Lebak serta Indonesia secara luas.

150

Agustino, Leo. 2006. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung : CV Alfabeta Bandung.

---. 2006. Politik dan Kebijakan Publik. Bandung : Puslit KP2W Lemlit Unpad.

Dewanti, Ajeng Kusuma. 2012. Implementasi Kebijakan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Gedangsari Kebupaten Genungkidul, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Kaelan, H. 2012, Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner, Yogyakarta: Paradigma.

Laluhang, Sri Masita. 2014. Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan Di Desa Kendahe II Kecamatan Kendahe Kabupaten Sangihe, Ejurnal Unsrat, di akses http//:ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ jurnaleksekutif, pada 02 Desember 2015.

Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. 1992, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru, Jakarta: Univesitas Indonesia (UI Press).

Nawawi, H. Hadari. 1998, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nazara, Suahasil dan Sri Kusumastuti Rahayu, 2013. Program Keluarga Harapan (PKH); Program Bantuan Dana Tunai Bersyarat di Indonesia,

International Policy Centre for Inclusive Growth (IPC-IG), United Nations Development Programme, dan Pemerintah Brazil. dari http://www.ipc-undp.org/pub/bah/IPCPolicyResearch Brief42.pdf, pada 25 Desember 2015.

Purwanto, Slamet Agus, dkk, 2013. Implementasi Kebijakan Program Keluarga Harapan (Pkh) Dalam Memutus Rantai Kemiskinan (Kajian di Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto), Jurnal Wacana Vol. 16, No. 2 (2013), di akses http://wacana.ub.ac.id/index.php/wacana/ article/view/246/245, pada 3 November 2015.

Setiadi, Teguh.2013. Pengaruh Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Peserta Program Di Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis Tahun 2012, Skripsi, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Solekhati , Lusan. 2014. Evaluasi Implementasi Kebijakan PKH (Program Keluarga Harapan) Studi Kasus Kebijakan PKH di Desa Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisip UGM, di akses http://etd.repository. ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&a ct=view&typ=html&buku_id=73371, pada 20 Desember 2015. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta. ---. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

---. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Suharto, Edi. 2007. Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta.

Syamsir, Nurfahira. 2014. Implementasi Program Keluarga Harapan (Pkh) Bidang Pendidikan Di Kecamatan Tamalate Kota Makassar, Skripsi, Program Studi Ilmu Administrasi Negara Unhas, di akses http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/ 8851/ Skripsi.pdf?sequence=1, pada tanggal 20 Desember 2015.

Widyastuti, Astriana. 2012. Analisis Hubungan Antara Produktivitas Pekerja Dan Tingkat Pendidikan Pekerja Terhadap Kesejahteraan Keluarga Di Jawa Tengah Tahun 2009, Economics Development Analysis Journal

EDAJ 1 (2) (2012) Universitas Negeri Semarang, dari

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj, pada 25 Desember 2015. Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik: Teori dan Proses.Yogyakarta: Media

Presindo.

Peraturan Perundang-undangan:

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010, tentang Kesejahteraan Sosial.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang penanganan Fakir Miskin.

Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

Inpres Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan poin lampiran ke 1 tentang Penyempurnaan Pelaksanaan Program Keluarga Harapan.

Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi poin lampiran ke 46 tentang Pelaksanaan Transparansi Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Bersyarat Bagi Keluarga Sangat Miskin (KSM) Sebagai Peserta Program Keluarga Harapan (PKH).

Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, No: 31/KEP/MENKO/-KESRA/IX/2007 tentang "Tim Pengendali Program Keluarga Harapan" tanggal 21 September 200.7

Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia No. 02A/HUK/2008 tentang "Tim Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2008" tanggal 08 Januari 2008.

Surat Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 24/HUK/2015 Tanggal 26 Maret 2015.

Data Lain-Lain:

Badan Pusat Statistik, 2015. Jumlah Penduduk Miskin Menurut Provinsi, 2013-2015, di akses http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1119, pada 03 Januari 2016.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Lebak, 2014. Kecamatan Wansalam Dalam Angka 2014, http://lebakkab.go.id/wp-content/uploads/2015/10/ www.lebakkab.go_.id-media-doc-post-wanasalam-2014.pdf, diakses 20-01-2016.

---, 2015. Lebak Dalam Angka; Lebak in Figures 2015, http://lebakkab.bps.go.id/webbeta/websiteV2/pdf_ publikasi/3602_DDA_LEBAK_2015_WEB.pdf, diakses 10-02-2016. ---, 2015. Statistik Daerah Kecamatan

Wansalam, BPS Kabupaten Lebak.

Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, 2015. Profil Kemiskinan Di Provinsi Banten Maret 2015; Jumlah Penduduk Miskin Maret 2015 Mencapai 702,40 Ribu Orang, BPS Provinsi Banten.

Bantenraya.com, 2015. Banten Raih Penghargaan PKH Award, diakses http://bantenraya.com/utama/10184-banten-raih-penghargaan-pkh-award-, pada 2 Januari 2016.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Direktorat Jaminan Sosial Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI. 2013. Pedoman Umum Program Keluarga Harapan (PKH), Jakarta: Kemensos RI.

Kompas.com. 2015. Dipuji Bank Dunia, Kemensos Naikkan Jumlah Penerima PKH, di akses http://regional.kompas.com/read/2015/12/26/19142891/ Dipuji.Bank.Dunia.Kemensos.Naikkan.Jumlah.Penerima.PKH. pada 26 Desember 2016.

Kompas.com. 2016. Habiskan Dana Besar, Program Penanggulangan Kemiskinan Dinilai Belum Berhasil, di akses http://nasional.kompas.com/read/2016/01/11/11340821/Habiskan.Dan a.Besar.Program.Penanggulangan.Kemiskinan.Dinilai.Belum.Berhasi, pada 12 Januari 2016.

PKH Kemensos. 2015. Profil Program Keluarga Harapan (PKH), diakses http:// pkh.kemsos.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id= 117&Itemid=468, pada tanggal 13 November 2015.

Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Dasar 1945 dan Perubahannya, Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Wongbanten.com . 2014. Inilah Kecamatan Yang Jadi Kantong Kemiskinan di Provinsi Banten, edisi Minggu 6 Juli 2014, http://wongbanten.com/inilah-kecamatan-kantong-kemiskinan-di-provinsi-banten/, diakses 24-12-2015.

Lampiran 1: PANDUAN WAWANCARA

Berikut ini panduan wawancara tidak terstruktur yang menjadi acuan peneliti di lapangan:

1. Bagaiman pengetahuan umum tentang PKH? 2. Seperti apa proses pendataan peserta awal PKH? 3. Bagamimana Sosialisasi Program PKH?

4. Bagaimana Pendampingan yang dilakukan oleh petugas PKH kepada Peserta PKH?

5. Apa saja program PKH untuk RTSM?

6. Bagimana kegiatan Posyandu/Kesehatan Para Peserta PKH? 7. Bagaimana Kegiatan Pendidikan Para Peserta PKH?

8. Bagimana proses pencairan dana PKH kepada RTSM/Peserta PKH? Dan Digunakan Apa saja dana tersebut oleh Peserta PKH?

9. Perubahan apa yang dirasakan setelah mendapatkan program PKH? 10. Faktor-faktor yang memperlancara pelaksanaan PKH di Kecamatan

Wanasalam?

11. Faktor yang menghambat kegiatan pelaksanaan PKH di Kecamatan Wanasalam?

12. Bagaimana Upaya Penyelesaian masalah dalam pelaksanaan kegiatan PKH?

IDENTITAS INFORMAN

Key Informan

No. Kode

Informan Nama Instansi Jabatan

1 I.1 Drs. Bidin Saehabudin Kecamatan Wanasalam

Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial

2 I.2 Dedi Anshori, S.H.

Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan (UPPKH) Ketua Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan 3 I.3 Restu Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan (UPPKH) Pendamping Penerima Bantuan PKH Key Informan No. Kod e In for m an Nama Um u r Status Pekerjaan Anggota Keluarga Penerima Bantuan PKH Alamat 1 I.4 Rosika 36 Penerima Bantuan PKH Ibu Rumah Tangga - Dayat - Afdal Alfarizi - Rian Hidayat - Kholis Nurpila Desa Muara 2 I.5 Tinah 50 Penerima Bantuan PKH Ibu Rumah Tangga - Santani - Tirtayasa - Susi - Nurhayani - Jaenah - Siti Patonah Desa Muara

3 I.6 Warwi 44 Penerima Bantuan Ibu Rumah - Ahmad Badawi Desa Muara

PKH Tangga - Hilmi Audih - Tiyas Subagja - Agus Imadudin 4 I.7 Usih 37 Penerima Bantuan PKH Ibu Rumah Tangga - Sukira - Maesyaroh - Subadri - Irmawati - Sunarsih - Irman - Akbar - Abdul Fatah Desa Muara 5 I.8 Sarmah 32 Penerima Bantuan PKH Ibu Rumah Tangga - Mardi - Ajat - Siti Maemunah - Muhamad Dede Supriatna Desa Cipeucang 6 I.9 Darmah 32 Penerima Bantuan PKH Ibu Rumah Tangga - Juman - M. Apipudin - M. Jumedi - M. Nurholis Desa Cipeucang Secondary Informan No. Kode

Informan Nama Status Alamat

1 I.10 Ahmad Sanusi Ketua RT. 20 Desa Muara

2 I.11 Liyas Ketua RT. 02 Desa Cipeucang

3 I.12 Endin Rapiudin, S.Pd.I

Tokoh Masyarakat

MATRIKS WAWANCARA

Pertanyaan Informan Jawaban

Bagaiman pengetahuan umum tentang PKH? Drs. Bidin Saehabudin Kasi Kesos Kecamatan Wanasalam

“Waduh saya mah kurang begitu paham masalah PKH mah....” Dedi Anshori, S.H.

Ketua UPPKH Kecamatan Wanasalam

“PKH merupakan program dari pusat untuk keluarga sangat miskin, begitu, Fi.”

Restu

Pendamping Penerima Bantuan PKH

“PKH adalah program yang ditujukan untuk keluarga sangat miskin yang mempunyai balita, anak usia sekolah, dan ibu yang sedang mengandung.”

Endin Rafiudin, S.Pd.I Tokoh Masyarakat Kecamatan Wanasalam

“Bapak tidak tau, maslah PKH, soalanya gak pernah ada

pemberitahuan dari pak desa atau Pak Carik, RT tidak begitu paham.”

Ahmad Sanusi Ketua RT

“Kalau saya kurang begitu tahu, tentang PKH karena sibuk, hehe…”

Liyas Ketua RT

“Kalau Bapak kurang begitu paham tentang PKH, karena jadi RT-nya juga baru.”

Rosika Penerima Bantuan

PKH

PKH eta ujang, sanyaho Ibu mah nagabantu anu temampuh, nu boga anak sakola di bangu

SD (sekolah dasar), jeng nu boga balita.”

(PKH adalah program untuk membantu rumah tangga yang mempunyai anak sekolah dan balita)

Tinah Penerima Bantuan

PKH

PKH eta bantuan ti pamarentah kanggo masyarakat miskin anu gaduh putra keur sakola.” (PKH adalah bantuan dari pemerintah untuk masyarakat miskin yang punya anak sekolah.)

Warwi Penerima Bantuan

PKH

PKH eta bantuan ti pamarentah pikeun masyarakat anu gaduh putra sakola.

(PKH adalah bantuan dari pemerintah untuk masyarakat yang punya anak sekolah.) Usih

Penerima Bantuan PKH

PKH eta bantuan kangge jalmi miskin.”

(PKH adalah bantuan untuk orang-orang miskin.)

Sarimah Penerima Bantuan

PKH

PKH eta program kangge ngabantu masyarakat miskin anu gaduh putra sakola.

(PKH adalah program untuk membantu masyarakat miskin yang punya anak sekolah.)

Darmah Penerima Bantuan

PKH

PKH teh bantuan ti pamarentah kanggo masyarakat miskin nu gaduh anak balita sareng anak sekolah.”

(PKH adalah bantuan dari

pemerintah yang diberikan untuk masyarakat miskin yang punya anak balita dan anak sekolah.)

Seperti apa proses pendataan peserta awal PKH?

Drs. Bidin Saehabudin Kasi Kesos Kecamatan Wanasalam

“Untuk proses awal pendataan kurang begitu tahu karena yang langsung turun adalah

pendamping.” Dedi Anshori, S.H.

Ketua UPPKH Kecamatan Wanasalam

“Kalau untuk pendataan awal, datanya dari pusat. Entah

menggunakan data BPS atau data dari siapa. Terus dipilah-pilah, mana yang berhak dapat dan mana yang tidak berhak dapat.” Restu

Pendamping Penerima Bantuan PKH

“Untuk pendataan setelah kita menerima nama-nama calon penerima bantuan PKH terus kita terjun ke lapangan untuk melihat apakah nama yang bersangkutan layak untuk mendapatkan bantuan atau tidak.” Endin Rafiudin, S.Pd.I

Tokoh Masyarakat Kecamatan Wanasalam

“Untuk pendataan tidak begitu paham, tapi banyak masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan malah tidak dapat.” Ahmad Sanusi

Ketua RT

“Untuk pendataan awal kurang begitu tahu karena saya baru jadi RT-nya juga.”

Ketua RT kurang begitu tahu. Terus tidak ada yang ngasih tahu.”

Rosika Penerima Bantuan

PKH

Pendataan na teu terang, pokona meunang surat bae kanggo kumpul di sakola MI.” (Pendataannya tidak begitu tahu, pokoknya dapat surat saja untuk kumpul di sekolah Madrasah Ibtidaiyah.)

Tinah Penerima Bantuan

PKH

Teu terang pokona bareto beres Teh Tinah masar, di imah aya surat geusang kumpul di sakola MI.

(Tidak tahu pokoknya dulu habis Teh Tinah pulang masar di rumah ada surat untuk kumpul di sekolah MI.)

Warwi Penerima Bantuan

PKH

Pendataanna, pokona keur itu Teh Uwar uih ti warung jait, ujug-ujug aya surat, pas dibaca

nya eta aya tulisan PKH.” (Pendataannya, pokoknya dulu ketika Teh Uwar pulang dari warung jahit, tiba-tiba ada surat pas dibaca ya itu ada tulisan PKH.)

Usih Penerima Bantuan

PKH

Teu nyaho, pokona aya anu nganteurkeun surat baeh ka imah.

(Tidak tahu, pokoknya ada yang nganterin surat saja kerumah.)

Sarimah Penerima Bantuan

PKH

Duka nyah teu terang

pendataanna mah, pokona aya surat baeh anu eusina nya titah kumpul.

(Tidak tau pendataannya, pokoknya ada surat saja yang isinya disuruh kumpul.)

Darmah Penerima Bantuan

PKH

Duka, kami mah teu terang nanaon pendataanna mah, abdi masih ingeth harita tahun 2010, abdi karak uih ti sawah aya surat, eusina nya eta titah kumpul di sakola.

(Tidak tahu, saya tidak tahu apa-apa pendataannya, saya masih

ingat waktu itu tahun 2010 saya baru pulang dari sawah ada surat yang isinya supaya kumpul di sekolah.) Bagamimana Sosialisasi Program PKH? Drs. Bidin Saehabudin Kasi Kesos Kecamatan Wanasalam “Mmm.. Untuk sosialisasi kurang begitu paham, karena itu kewenangan Pak Dedi. Begitu kira-kira, Fi.”

Dedi Anshori, S.H. Ketua UPPKH Kecamatan Wanasalam

“Sosialisasi dilakukan bagi yang dapat PKH, bahwa peserta harus melaksanakan kewajibannya sebagai peserta PKH.” Restu

Pendamping Penerima Bantuan PKH

“Untuk sosialisasinya setelah kami kirimkan surat ke masing-masing calon penerima bantuan PKH, di sana kami beritahukan segala sesuatunya tentang PKH.” Endin Rafiudin, S.Pd.I

Tokoh Masyarakat Kecamatan Wanasalam

“Sosialisasinya tidak begitu paham, karena memang yang saya tahu tidak ada sosialisasi.” Ahmad Sanusi

Ketua RT

“Untuk sosialisasi, Bapak kurang begitu tahu, mungkin yang tahu penerimanya.”

Liyas Ketua RT

Kurang begitu tahu (sambil tersenyum)

Rosika Penerima Bantuan

PKH

Keur sosialisasina eta

dikumpulkeun di sakola, dibere nyaho ieu-itu na. Terus dibere nyaho ogeh Teh Rosika ieu meunang bantuan ti pamarentah jeung engke danana kanggo anak sakolah jeung kabutuhan anak

balita.”

(Waktu sosialisasinya itu dikumpulkan di sekolah diberi tahu ini-itunya. Terus dikasih tahu juga Teh Rosika ini dapat bantuan dari pemerintah dan nanti dananya untuk anak sekolah dan kebutuhan anak balita.)

Tinah Penerima Bantuan

PKH

Nah, disakola eta kami dibere nyaho bahwa aya bantuan ti

PKH.”

(Nah, disekolah itu kami diberi tahu bahwa ada bantuan dari

PKH.)

Warwi Penerima Bantuan

PKH

Sosialisasi mah, kami dikumpulkeun di sakola Madrasah Ibtidaiyah terus dibere nyaho ieu-ituna.” (Untuk sosialisasi, kami dikumpulkan di sekolah

Madrasah Ibtidaiyah terus diberi tahu ini itu.)

Usih Penerima Bantuan

PKH

Saanggeus meunang surat, terus kami kumpul di sakola, terus dibere nyaho tentang PKH iyeu.

(Setelah mendapat surat lalu kami kumpul di sekolah terus diberi tahu tentang PKH ini.) Sarimah

Penerima Bantuan PKH

Nah, keur kumpul eta dibere nyaho tentang PKH.

(Nah, disaat kumpul itu dikasih tahu tentang PKH.)

Darmah Penerima Bantuan

PKH

Sosialisasina di sakola eta kami dibere nyaho tentang PKH.” (Sosialisasinya di sekolah itu kami diberi tahu tentang PKH.)

Bagaimana Pendampingan yang dilakukan oleh petugas PKH kepada Peserta PKH? Drs. Bidin Saehabudin Kasi Kesos Kecamatan Wanasalam

“Untuk pendampingan kurang begitu tahu, karena pihak kami hanya mengkoordinir saja. Pendampingan itu ya tugas para pendamping. Yang lebih tahu, ketua pendampingnya.”

Dedi Anshori, S.H. Ketua UPPKH Kecamatan Wanasalam

“Pendampingan yang dilakukan oleh pendamping PKH kepada peserta PKH yaitu berhubung para pendamping itu rumahnya diluar Kecamatan Wanasalam jadi tidak melakukan

pendampingan. Selain itu, alasan tidak melakukan pendampingan karena repot semuanya harus dipantau, mulai dari segi pendidikan anak peserta PKH sampai dengan ke Posyandu juga harus dipantau setiap hari

berdasarkan petunjuk dasar dan petunjuk teknis pendampingan PKH. Jadi repot, Fi. Maklum

lah.”

Restu

Pendamping Penerima Bantuan PKH

“Untuk pendampingan karena saya rumahnya jauh ke desa Cipeucang, maka selama ini saya tidak melakukan pendampingan. Tetapi saya yakin mereka melakukan apa yang harus mereka lakukan sebagai penerima bantuan PKH.” Endin Rafiudin, S.Pd.I

Tokoh Masyarakat Kecamatan Wanasalam

“Untuk pendampingan tidak begitu tahu, karena Pak Endin sehari-harinya di sekolah.” Ahmad Sanusi

Ketua RT

“Untuk pendampingan, kurang begitu paham. Karena penerima PKH cenderung tertutup.” Liyas

Ketua RT

“Pendampingan yah? Waduh, kurang begitu tahu (sambil tersenyum).”

Rosika Penerima Bantuan

PKH

Pendampinganna nya teu aya pendampingan nepi ka kiwari.” (Untuk pendampingan tidak ada pendampingan selama ini.) Tinah

Penerima Bantuan PKH

Teu aya pendampingan ti petugas PKH kana Teh Tinah.” (Tidak ada pendampingan dari petugas PKH kepada Teh Tinah.)

Warwi Penerima Bantuan

PKH

“Selama iyeu teu aya

pendampingan. Tapi Teh Uwar ngerti.”

(Selama ini tidak ada

pendampingan. Tapi Teh Uwar mengerti.)

Usih Penerima Bantuan

PKH

Sampe ayeuna teu aya pendammpingan kana Teh Usih.

(Selama ini tidak ada

pendampingan ke Teh Usih.)

Sarimah Penerima Bantuan

PKH

Teu aya pendampinga kana kami-kami iyeu nu jadi penerima.”

(Tidak ada pendampingan kepada kami-kami ini yang jadi penerima.)

Darmah Penerima Bantuan

PKH

Teu aya pendampingan, meureun ku sabab

meureun nyah..”

(Tidak ada pendampingan mungkin karena pendampingnya orang jauh kali yah..)

Apa saja program PKH untuk RTSM?

Drs. Bidin Saehabudin Kasi Kesos Kecamatan Wanasalam

“Untuk programnya kurang begitu paham, terlalu banyak. Hehehe..”

Dedi Anshori, S.H. Ketua UPPKH Kecamatan Wanasalam

“Program PKH untuk RTSM yaitu anak usia sekolah dari usia SD sampai SLTP harus sekolah dan ibu-ibu harus kepuskesmas untuk memeriksakan kehamilannya.” Restu Pendamping Penerima Bantuan PKH “Program PKH untuk RTSM yaitu penerima bantuan PKH supaya bisa menyekolahkan anaknya. Balita kalau mengalami gangguan kesehatan harus

dibawa ke Puskesmas dan ibu hamil harus memeriksakan kandungannya ke bidan. Begitu kira-kira.”

Endin Rafiudin, S.Pd.I Tokoh Masyarakat Kecamatan Wanasalam

“Program PKH untuk RTSM yang saya tahu untuk

pendidikan.” Ahmad Sanusi

Ketua RT

“Program PKH untuk RTSM yang saya tahu adalah untuk anak sekolah.”

Liyas Ketua RT

“Kurang begitu paham mungkin supaya anak-anaknya sekolah.”

Rosika Penerima Bantuan

PKH

“Program PKH kanggo RTSM nyaeta supaya bias nyakolakeun anak.

(Program PKH untuk RTSM yaitu untuk bisa menyekolahkan anak.)

Tinah Penerima Bantuan

PKH

Programna PKH eta supaya Teh Tinah iyeu bias nyakolakeun anak-anak Teh Tinah.

(Programnya untuk RTSM yaitu supaya Teh Tinah ini bisa menyekolahkan anak-anak Teh Tinah.)

Warwi Penerima Bantuan

PKH

“Program PKH eta kanggo RTSM, diantarana supaya masyarakat nu boga anak sakola

bisa sakola.

(Program PKH itu untuk RTSM diantaranya supaya masyarakat yang punya anak sekolah bisa bersekolah.)

Usih Penerima Bantuan

PKH

“Program PKH pikeun rakyat miskin nu Teh Usih nyaho eta pikeun biaya sakolan anak-anak.”

(Program PKH untuk rakyat miskin yang Teh Usih tahu yaitu untuk biaya sekolah anak-anak.)

Sarimah Penerima Bantuan

PKH

Programna kanggo rakyat miskin nya eta pikeun nu gaduh balita sareng anak nu masih sakola.”

(Programnya untuk rakyat miskin adalah untuk yang punya balita dan anak yang masih sekolah.)

Darmah Penerima Bantuan

PKH

“Program PKH untuk kaluarga

miskin eta masihan bantuan pikeun anak nu sakola sareng balita.”

(Program PKH untuk keluarga miskin yaitu memberikan

bantuan untuk anak yang sekolah dan balita.) Bagimana kegiatan Posyandu/Kesehatan Para Peserta PKH? Drs. Bidin Saehabudin Kasi Kesos Kecamatan Wanasalam

“Kegiatannya kurang begitu tahu karena saya rumahnya di

Malingping.” Dedi Anshori, S.H.

Ketua UPPKH Kecamatan Wanasalam

“Alhamdulillah setelah adanya PKH para peserta PKH jadi mau ke Puskesmas. Ini berkat PKH.” Restu

Pendamping Penerima Bantuan PKH

“Untuk kegiatan kesehatan, yang saya dengar dari mereka kalau anak mereka sakit suka dibawa ke bidan. Tadinya gak suka dibawa ke Puskesmas.” Endin Rafiudin, S.Pd.I

Tokoh Masyarakat