• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Dari kesimpulan tersebut, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Masyarakat

a. Masyarakat yang bertempat tinggal di komplek Sekretariat Negara RI dan masyarakat sekitar komplek Sekretariat Negara RI, penulis berharap agar masyarakat dapat meningkatkan kepedulian terhadap pengajian mingguan agar lebih antusias lagi.

b. Masyarakat yang tidak aktif dalam pengajian keagamaan di Masjid Al-Ikhlas hendaknya ikut berpartisipasi dalam kegiatan hari besar Islam yang diadakan oleh pengurus Masjid Al-Ikhlas.

c. Masyarakat yang aktif hendaknya saling mengingatkan kepada

masyarakat yang tidak aktif untuk mengikuti pengajian keagamaan Islami di Masjid Al-Ikhlas.

2. Bagi Pengurus Masjid

Diharapkan pengurus masjid untuk selalu mengingatkan kepada warga komplek dan warga sekitar yang tidak aktif ataupun kurang aktif untuk mengikuti kegiatan pengajian keagamaan Islami. Kemudian pengurus masjid melakukan pertemuan dengan pengurus masjid lainnya dalam rangka bertukar pikiran dalam hal memakmurkan masjid. Diharapkan juga nantinya pada kepengurusan masjid juga melibatkan warga sekitar.

Peneliti juga mengharapkan ada penelitian selanjutnya dari pihak lain mengenai integrasi sosial dalam kegiatan keagamaan Islami, dengan mengambil contoh kasus di wilayah lainnya.

78

DAFTAR PUSTAKA

Buku Referensi

Abdulsyani, Sosiologi Sistematika, Teori dan Terapan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002)

Abercrombie Nicholas, Hill Stephen, Kamus Sosiologi (Yogyakarta: Pustaka Pela 2010)

Ahmad Abu Dkk. Ilmu Sosial Dasar. (Jakarta: Bina Aksara IKAPI 1988)

Bahasa Pusat, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III (Jakarta: Balai Pustaka, 2007)

Bosswick Wolfgang & Heckmann Friedrich, Journal Integration of Migrants: Contribution of Local and regional Authorities, (Germany: European Forum for Migration Studies (EFMS) University of Bamberg, 2006) Elly M. Setiadi. Pengantar Sosiologi. (Jakarta Kencana: Prenada Media Grup,

2009)

Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya,( Jakarta: Kencana, 2011)

Hasan Hamid, Pengantar Imu Sosial. (PT Bumi Aksara Jakarta, 2008) Hendropuspito. Sosiologi Agama. (Yogyakarta: Gunung Mulia 1984)

Hendropuspito, Sosiologi Sistematika, (Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1989) Jajat Ardiwinata, Sosiologi Antropologi Pendidikan, (Bandung:UPI PRESS, 2007) Kahmad Dadang, Sosiologi Agama, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi 1, (Jakarta: Rineka Cipta, Cetakan

Ketiga, 2005)

Noviana Rahmawati, Sosiologi, (Klaten: Pakarindo 2006)

Paul Johnson Doyle, Teori Sosiologi Klasik dan Modern 2, (Jakarta: PT. Gramedia anggota IKAPI, 1986)

Pranowo Bambang. Sosiologi Sebuah Pengantar. (Jakarta: Lembaga Sosiologi Agama, 2008)

Tumanggor Rusmin, Ilmu Jiwa Agama. (Jakarta: Kencana Prenamedia Grup, 2014)

Salam Syamsir, Sosiologi pedesaan. (Lembaga Penelitian UIN Jakarta 2008) Soekanto Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2006)

Soekanto Soerjono, Sosiologi suatu pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012)

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Jakarta: ALFABETA, cv. 2012). h. 1 Susanto. S. Astrid , Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, (Bandung: Bina

cipta, 1979)

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Jakarta: ALFABETA, cv. 2012). h. 1 Sunarto Kamanto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Lembanga Penerbit FE-UI,

2000)

Sutrisno dkk, Sosiologi 2, (Jakarta: Grasinso, 2004)

Skripsi dan Thesis

Asri Simani Huruk, Analisis Proses Integrasi Sosial Karyawan dan Masyarakat di PT. Allegrindo Di Desa Urung Panei Kec. Purba, Kab. Simalungun, Medan, Januari 2009. Skripsi Universitas Sumatra Utara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Tidak dipublikasikan

Retnowati, Refleksi Kehidupan beragama di Indonesia: Belajar dari Komunitas Situbondo membangun Integrasi Pasca Konflik 2014. Jurnal Universitas Kristen Satya Wacana. Tidak dipublikasikan

Zalbi Ikhsan, Integrasi sosial antar etnik di daerah pemukiman transmigrasi Di unit pemukiman transmigrasi desa Sidorahayu Kecamatan Babat Toman-Kabupaten Musi Banyu Asin Propinsi Sumatera Selatan. Universitas Indonesia. Depok: 2000. Tidak dipublikasikan

Web Referensi

Nama : Moh. Ibnu Ardani

NIM : 1111015000112

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Prodi : Sosiologi

Angkatan : 2011

Instansi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 30 Desember 1992

Alamat : Komplek Puri Megah Blok D 2 No 1 RT. 03 RW. 011 Cipondoh – Kota Tangerang

Email : Ibnuard@gmail.com

Anak kedua dari tiga bersaudara, putra Bapak Basiran dan Ibu Siti Nurkhamiyah. Menuntut ilmu mulai dari Madrasah Ibtidaiyah Baidhaul Ahkam di tahun 1999 dan MTs. Daar El-Qolam tahun 2005 kemudian melanjutkan ke SMA Daar El-Qolam di Balaraja, Tangerang Banten pada tahun 2008 sampai 2011. Dan meneruskan di perguruan tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2011 jurusan Pendidikan IPS prodi Sosiologi.

81

1. Sudah berapa lama bapak menjadi pengurus Masjid disini?

2. Sudah berapa lama pengajian yasinan antara kedua warga di Masjid ini berlangsung? 3. Bagamana sejarah/awal mula terjadinya pengajian yasinan antara kedua warga yang

berbeda ini menjadi menyatu? Mengapa bisa, apa alasannya pak?

4. Bagaimana awal mula membentuk suatu kelompok yang terstruktur seperti yang kita lihat saat ini?

5. Selain kegiatan yasinan, kegiatan Islami apa yang membuat warga sekitar mengikuti serta? Mengapa bisa, apa alasannya pak?

6. Mengapa integrasi / pembauran antara warga terjadi hanya dalam kegiatan keagamaan Islami saja?

7. Bagaimana jika datang hari besar Islami seperti Idul Fitri,dan Idul Adha? Apakah kedua warga saling membaur seperti kegiatan yasinan? Mengapa bisa, apa alasannya?

8. Seberapa banyak kedua warga yang secara sadar merasakan proses awal terbentuknya pengajian Islam yang dibuat dan dijalankan sehingga membentuk suatu kelompok yang terstruktur hingga saat ini?

9. Seberapa banyak kedua warga yang secara tidak sadar merasakan proses awal terbentuknya pengajian Islami yang sudah terstruktur? Mengapa bisa, apa alasannya? 10.Bagaimana dengan kegiatan diluar keagamaan Islami seperti 17 agustus dll? Mengapa

bisa, apa alasannya pak?

11.Bagaimana integrasi sosial / pembauran ini dapat terjadi terhadap dua kelompok yang memiliki karakteristik dan interaksi berbeda dalam hal pemahaman keagamaan?

13.Selama bapak menjadi pengurus Masjid disini kendala apa yang bapak dapatkan selama pengajian disini?

14.Bagaimana hubungan antara kedua warga tersebut, setelah adanya pembauran tentang keagamaan Islami? Mengapa bisa, apa alasannya?

15.Menurut bapak, seberapa antusias kedua warga tersebut dalam berintegrasi pengajian keagamaan Islami?

16.Bagaimana sikap warga komplek Setneg yang tidak aktif dalam pembauran pengajian antara kedua warga? Setujukah dengan terbentunya pengajian di komplek ini? Mengapa bisa, apa alasannya pak?

17.Bagaimana sikap warga yang memiliki agama berbeda (non muslim) di komplek Setneg? Apakah mereka berintegrasi dan berinteraksi diluar kegiatan keagamaan Islami? Mengapa bisa, apa alasannya pak?

18.Apa saja yang bapak sudah lakukan untuk mendorong agar kedua warga yang tidak aktif untuk mengikuti pengajian yasinan?

19. Harapan bapak kedepannya bagaimana terkait dengan pembauran antara kedua warga ini dalam kegiatan Islami yang sudah lama berjalan ini?

1. Apa kesibukan bapak sekarang?

2. Sudah berapa lama bapak tinggal di sini? (komplek atau sekitar)

3. Sudah berapa lama bapak aktif dalam pengajian yasinan antara kedua warga diMasjid ini?

4. Bagaimana awal mula bapak ikut serta dalam pengajian Islami yang di jalankan antara kedua warga yang berbeda ini?

5. Selain kegiatan yasinan, kegiatan Islami apa lagi yang bapak jalankan di komplek setneg? Mengapa bisa, apa alasannya pak?

6. Bagaimana jika datang hari besar Islami seperti Idul Fitri,dan Idul Adha? Apakah bapak saling membaur seperti kegiatan yasinan? Mengapa bisa, apa alasannya pak?

7. Apakah bapak merasakan proses awal terbentuknya pengajian Islam yang dibuat dan dijalankan sehingga membentuk suatu kelompok yang terstruktur hingga saat ini? Mengapa bisa, apa alasannya pak?

8. Bagaimana dengan kegiatan diluar keagamaan Islami seperti 17 agustus dll? Apakah bapak berintegrasi dan berinteraksi? Mengapa bisa, apa alasannya pak?

9. Selama bapak mengikuti kegiata keagamaan disini, kendala apa yang bapak dapatkan selama pengajian disini?

10.Bagaimana hubungan bapak terhadap warga sekitar / warga komplek tersebut, setelah adanya pembauran tentang keagamaan Islami? Mengapa bisa, apa alasannya?

11.Bagaimana sikap bapak terhadap warga komplek / warga sekitar yang tidak aktif dalam pembauran pengajian? Mengapa bisa, apa alasannya pak?

13.Harapan bapak kedepannya bagaimana terkait dengan pengajian yasinan yang sudah lama berjalan ini?

14.Apa saja yang bapak sudah lakukan untuk mendorong agar kedua warga yang tidak aktif untuk mengikuti pengajian yasinan?

15. Harapan bapak kedepannya bagaimana terkait dengan pembauran antara kedua warga ini dalam kegiatan Islami yang sudah lama berjalan ini?

1. Apa kesibukan bapak sekarang?

2. Sudah berapa lama bapak tinggal di sini? (komplek atau sekitar)

3. Apakah bapak aktif dalam pengajian yasinan yang di laksanakan antara kedua warga di Masjid Al Ikhlas Setneg? Mengapa bisa, apa alasannya?

4. Apakah bapak sebelumnya pernah ikut / aktif dalam kegiatan pengajian ini? Mengapa bisa, apa alasannya?

5. Apa alasan bapak untuk tidak aktif dalam pengajian yang dilaksanakan antara kedua warga tersebut? Mengapa bisa, apa alasannya?

6. Bagaimana awal mula bapak tidak aktif ikut serta dalam pengajian Islami yang di jalankan antara kedua warga yang berbeda ini?

7. Sudah lamakah bapak tidak aktif dalam pengajian yasinan ini?

8. Bapak tidak aktif dalam pengajian ini, apakah bapak berintegrasi / berinteraksi antara warga komplek / sekitar? Mengapa bisa, apa alasannya?

9. Bagaimana sikap bapak terhadap warga komplek / warga sekitar yang aktif dalam kegiatan Islami? Mengapa bisa, apa alasannya pak?

10.Bapakan tidak aktif nih, menurut bapak, seberapa antusias kedua warga tersebut dalam berintegrasi / berinteraksi pengajian keagamaan Islami? Mengapa bisa, apa alasannya? 11.Bapakan tidak aktif nih, harapan bapak kedepannya bagaimana terkait dengan pengajian

86 Partisipan : S.Z & SO

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat : Dalam Masjid Al-Ikhlas Tanggal : 20 Desember 2015 Waktu : 19:30 WIB

Pewawancara : Assalamu’alaikum..

Partisipan : Wa’alaikumsalam..

Pewawancara : gimana pak kabarnya ?

Partisipan : Alhamdulillah baik, sehat (sambil tersenyum)

Pewawancara : Saya Ibnu Ardani pak yang ingin meneliti dan wawancari bapak tentang komplek ini dan ini Firdaus dan yang ini Sadam teman seperjuangan saya pak, kami bertiga dari mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Partisipan : Ohh iya iya iya kamu yang kemarin kesini ya? Hehe (sambil tertawa) ini

mau wawancara apa ya ?

Pewawancara : iyaa pak saya yang kemarin kesini.. hehe saya ingin wawancara tentang Pembauran yang terjadi dikomplek ini pak tentang pengajian Islami Partisipan : oh iya iya bener, bagaimana bagaimana..

Pewawancara : Iyaa pak.. hehe maaf pak sebentar saya mau rekam dulu yaa pak.. hehe Partisipan : oh direkam? Hahaha (sambil tertawa)

Pewawancara : Saya tanya datanya dulu yaa pak, nama bapak siapa yaa pak? Partisipan : SZ sama Pak SO

Pewawancara : Alamat lengkapnya pak SZ?

Partisipan : Komplek Setneg RT 02 RW 06 Blok C 6 Pondok Kacang Barat Ciledug Tangerang Selatan

Pewawancara : Kalo pak SO?

Partisipan : Komplek Setneg RT 05 RW 06 Blok A 4 Pewawancara : umur bapak SZ berapa tahun pak?

Partisipan : Maunya berapa? Hehehe (sambil tertawa) umur saya 50 Tahun

Pewawancara : Disinikan ada pengajian yaa pak ngajinya ada yang yasinan aja ada tausiah ada yang doa atau seperti apa yaa pak?

Partisipan : jika malam ini ngaji yasinan karna bendahara kita meninggal dunia jadi dua hari ini kita yasinan. kalo Pengajian rutin yang berada dikomplek setneg itu minggu malam dan sabtu bada subuh, kalau kalau apa kalau kamis malam jumat itu seperti yasinan. Ungkap pak SZ Intinya sih ada kajian beberapa kajian menggunakan beberapa kitab yang sudah umum kemudia ada juga ee apa malam jumat yasinan aja intinya sih gtu. Ungkap pak SO Pewawancara : Kalao jamaahnya dari mana aja pak?

Partisipan : Jamaahnya sih dari mayoritas dalam dan tetangga sebelah yang diatas yang dekat sd yaa sekeliling sini aja yang dari luar gak sampe wisma tajur

Pewawancara : kalo pengajian rutin itu biasanya ngundang ustad dari luar apa dari komplek ya pak?

Partisipan : ngundang ustad dari luar itu rutin, kalo hari ahad itu tadarus quran Pewawancara : kalo hari besar juga rutin pak kaya mauled, isra mi’raj?

Partisipan : Yaa rutin Insya Allah

Pewawancara : Kalo misalnya kaya, kan kalo inikan bapa-bapak yaa pak, kalo misalkan anak remaja dan ibu-ibunya ada gak ya pak pengajian rutinnya?

Partisipan : Ibu-ibu ada pengajian rutin setiap hari senin, majlis talim ibu-ibu hari senin iya senin dan ada juga bulanannya itu setiap hari sabtu, kalo untuk remajanya juga ada yaa kaya apa itu.. TPA itu ada setiap hari dan ada setiap pagi ada sore ada kecuali hari sabtu sama minggu itu diliburkan. Pewawancara : Itu ada tidak ya pak remaja yang dari masyarakat sekitar?

Partisipan : Kalo untuk remaja kita hanya ada di dalam komplek aja, karna kalo remaja sekitar biasanya mereka aktif di masjid mereka sendiri.

Pewawancara : Kita nanya sejarah masjidnya pak, untuk sejarah masjidnya itu dari kapan sih pak?

tawa)

Partisipan : Jadi masjid ini dibangun tahun 2000, jadi ini masjid terakhir dibangun pak harto ini, dari yayasan mmuslim pancasila itu loh emmm yayasan amal bakti pancasila udah itu aja sejarahnya dah.. haha (ungkap Pak S.Z sambil tersenyum)

Pewawancara : Itu kompleknya udah kebangun ya pak?

Partisipan : Iyaa komplek ini dulu baru masjidnya. (ungkap Pak S.Z sambill memegang kakinya)

Pewawancara : Teruskan inikan komplek sekretaris Negara yaa pak ada campur baur warga luar gak pak untuk membangun masjid ini?

Partisipan : Yaitu yayasan itu aja yang membangun, gak ada sama sekali warga luar membantu membangun gk ada swadaya gk ada yaa.. warga sini hanya menyiapkan lahannya saja, (ungkap Pak S.Z sambil tersenyum)

Pewawancara : Terus bapak dari tahun 2000 juga yaa pak, maksudnya bapak tinggal di komplek ini dari kapan yaa pak, atau bapak warga pendatang?

Partisipan : Ooh kita sudah lama tinggal disini sebelum masjid ini dibangun saya sudah berada disini (ungkap Pak S.Z ketua DKM Setneg Pondok Kacang Barat)

Pewawancara : Kalo disini pak, setrukturnya pak, misalnyakan kalo masjid sayakan ada dewan suro kaya gitu-gitu lah pak, kalo disini seperti apa yaa pak?

Partisipan : Kalo disini gk ada dewan suro, (ungkap Pak SO wakil DKM Setneg Pondok Kacang Barat sambil menaruh pecinya)

Pewawancara : Terus pak struktur organisasinya bagaimana pak?

Partisipan : Ada ketua wakil bendahara sekertaris penasehat dan ada remaja remajanya gitu. (ungkap Pak SZ sambil menguap)

Pewawancara : Terus pak struktur ini ada yang dari luar komplek gk yaa pak?

Partisipan : Yaa gk ada laah, dan untuk tahun ini periode ini belum ada yang dari luar, dari kita semua yaa mungkin ada orang luar yang menetap disini

Pewawancara : Kalau datang hari besar islam itu panitianya ada yang dari luar juga gk pak bukan hanya tamu undangan saja gitu pak?

Partisipan : Kita panitia itu karena kita udah punya bidang, bidangnya itu lebih difokuskan kebidangnya saja yaakalo disini PHBI karena kan jika ada acara lain ada PHBI jadi hanya dari dalam komplek saja, begitu mas.. (ungkap pak Suminarso sambil tersenyum)

Pewawancara : Sikap warga terhadap pengajian disini bagaimana pak?

Partisipan : Yaa umumnya Alhamdulillah antusias yaa disini kemudian kalau misalnya eee apa namanya kalau sabtu pagi itu kalao gurunya belum dateng yaa ditungguin sampe yakin kalo eang gurunya itu gak dating baru mereka bubar, artinya mereka semangat enuntut ilmunya Alhamdulillah tinggi kalo pengajian yasinan biasanya kalo dimasjid ini hanya sebagian saja yang mau ngaji. (ungkap Pak SO sambil tersenyum & garuk-garuk kepala)

Pewawancara : Kendalanya apa yaa pak pengajian dikomplek ini? Misalnya pas lagi ngaji sepia tau kadang ngadain acara tapi yang dating dikit atau bagaimana yaa pak?

Partisipan : Umumnya pada setiap kegiatan, apalagi kegiatan hari besar islam Alhamdulillah banyak dalam artian itu tidak ada kendala laah, kalo ta’lim

sabtu subuh itu bisa sampai 30 s/d 40 jamaah yang datang yaa kalo diitung kadang bisa sampai 4 shaft laah kecuali jika hari minggu malam senin agak berkurang karenakan banyak aktifitas lain yaa kaya besoknya kerja dan ada juga warga sekitar yang ikut ngaji. (ungkap Pak SO sambil mengurut kakinya sendiri)

Pewawancara : Kalau acara diluar kegiatan Islami seperti 17 agustusan ada tasakuran itu menghendel dari masjid atau bagaimana pak?

Partisipan : Oh kalo itu dari RW kita hanya mensuport aja kalo ada kegiatan kaya gitu, kalo penceramah yaa kita carikan bantu, kalo butuh karpet yaa kita

Pewawancara : Kalo dikomplek ini agamanya mayoritasnya apa yaa pak? Partisipan : kalo disini mayoritasnya Islam

Pewawancara : Tapi gak ada toleransikan yaa pak terhadap warga setneg yang non muslim?

Partisipan : Ooh Alhamdulillah gk ada.

Pewawancara : Harapan bapak sebagai ketua dan wakil DKM terhadap kedepannya untuk Masjid ini bagaimana ya pak?

Partisipan : Yaaa tentunya sebagai pengurus dan kewajiban bagaimana masyarakat agar lebih banyak berjamaah dan aktif dalam kegiatan-kegiatan pengajian lain. (ungkap Pak SO sambil bercanda)

Pewawancara : Bagaimana jika datang hari besar Islami yaa pak seperti Idul Fitri, dan Idul Adha? Apakah kedua warga saling membaur seperti kegiatan Islami?

Partisipan : Disini kalo Idul Fitri Idul Adha gk muat ini masjidnya sampe keluar-keluar, jadi semua warga sekitar komplek milihnya malah pada ke masjid sini, jangankan idul Fitri sholat jumat aja banyak warga sekitar yang solat disini, yaa Alhamdulillah kotak amal lebih besar uangnya.. hahaha (Ungkap Pak SZ sambil tertawa-tawa)

Pewawancara : Disini kalo abis sholat Magrib atau sholat Isa biasanya ada ngobrol atau interaksi dengan warga sekitar tidak pak?

Partisipan : Abis sholat magrib, tadi liatkan dipojok sana kita lagi ngobrol, itu orang luar bukan orang dari dalam aja, dari atas dari mana aja.. hahaha (ungkap Pak SO sambil tertawa-tawa)

Partisipan : kadang kadang kita biasanya kita juga bakar singkong bareng-bareng kalo disitu.. hahaha (ungkap Pak SZ sambil tertawa)

Pewawancara : jadi kaya tidak ada bedanya ya pak?

Partisipan : iya tidak ada bedanya, dan ada juga marbot disini itu kita ambil diluar yang tadi itu bapak diluar bapak tadi kita ambil dari atas itu, keamananpun dari luar, jadi kalo dibilang hubungan kita dengan mereka sangat erat yaa

luar. (Ungkap Pak SO sambil tersenyum senyum)

Pewawancara : Terus pak pengajian disini dimulai dan berbaur dengan warga sekitar itu sejak kapan yaa pak?

Partisipan : sejak masjid berdiri

Pewawancara : Itu rutin juga pak dari dulu seperti sekarang ini yaa pak?

Partisipan : Iyaa rutin, jadi dulu ada masjid ta’lim ibu-ibu itu biasanya apa dari sana dateng pasti banyak dari luar (Ungkap Pak SZ sambil tersenyum senyum) Pewawancara : Itu kalo mauled nabi ngundangnya dari mana aja pak? Itu ngundangnya komplek sini sama warga sekitar sini aja.. suka itu apah, pernah konsultasi gtu atau kerjasama gtu dengan masjid luar unntuk gabung dalam acara maulidan tidak ya pak?

Partisipan : Gak itu, itu sih biasanya rata’ biasanya pake undangan.. hahaha ungkap

pak suminarso sambil tertawa..

Pewawancara : Nanti dulu yaa pak ini banyak catetannya pak.. hehehe

Partisipan : Soal khilafiah gk masuk yaa, soal khilafiah gtu loh.. hehehe tapi jangan deh.. hahaha (ungkap Pak SZ sambil bercanda)

Pewawancara : kan ini saya jurusannya tentang sosiologi pak bukan agama islam jadi nelitinya tentang sosial bukan agama.. hehe

Pewawancara : Disini gk semua aktif ikut dalam pengajian islami disini, itu cara menyikapi antusias terhadap masjid seperti apa ya pak? Kan bapak udah pengalaman nih?

Partisipan : Yang pertama, yang pertama yaah itu membuat orang percaya terhadap masjid dan pengurus masjid, ini nih ini nih perjuangan juga nih jadi kadang-kadang orang luar itu kalau melihat apalagi dalam masalah keuangan itu bisa sensitive itu, kalo tidak terpola denga baik itu kan orang

jadi curiga itukan, waah itu nyumbang kan jadi tdk… bagaimana membuat

orang percaya dalam menjalankan amanah dengan baik untuk mengelola masjid ini jadi untuk apapun mereka yan sumbangkan kemasjid ini untuk itu benar benar untuk kita jaga dengan baik misalnya mereka nyumbang

percaya terhadap kita, itu yang utama.. dan kalo ada dari kelompok lain kesini itu tidak diterima seperti khalafiah atau apalah, jadi bisa dipercaya terhadap warga komplek dan sekitar, dan dulu tempat wudhu bukan seperti itu dulu kecil, dan itu butuh kerjasama dari satu pengurus ke pengurus lain dan didukung oleh masyarakat Alhamdulillah.. hahaha (ungap pak SZ sambil tertawa)

Pewawancara : Dan ada acara lain tidak pak di komplek ini yang berkaitan dengan warga komplek dan warga sekitar?

Partisipan : Ya itu paling acara nikahan doank palingan, ya jadi ada orang mau nikah biasanya pestanya diaula dan nikahnya dimasjid ini yaa ada, dan itu gk dari dalam aja, dari luar jugaa.. hehehe (ungkap Pak SO sambil tertawa) Pewawancara : Selain kegiatan islami, kegiatan apalagi yaa pak yang berbaur dengan

masyarakat sekitar?

Partisipan : Kalo kerja bakti itu udah pasti yaa karena udah berurutan rt mana dan itu tidak bergabung dengan warga sekitar kalo hubungannya diluar kegiatan Islami selain itu kaya lomba 17 agustus juga biasanya kita hanya membantu sebagai panitia yaa seperti yang tadi sudah kita bicarakan bantu-bantu dan kita suportnya dari rohaniyahnya saja... hahaha (ungkap Pak SO sambil tertawa)

Pewawancara : Proses kegiatan pengajiannya positifnya bagaimana ya pak, sosial dulu atau bagaimana yaa pak?

Partisipan : Ini sih umumnya pada unsur lain sepertii pembukaan ini prosesnya kan pembukaan sekertaris ketua karena waktu sangat singkat jadi langsung

pengajian saja kecuali yaa mungkin ibu” biasanya ada tahlilan lalu

Dokumen terkait