BAB V PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa saran yang perludisampaikan sebagai bahan pertimbangan mahasiwa Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk memanfaatkan media sosial WhatsApp sebagai salah satu alternatif untuk menambah wawasan keagamaan dan implikasinya dalam kehidupan nyata dapat optimal, yakni sebagai berikut:
1. Mahasiswa
Bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk memanfaatkan media sosial WhatsApp sebagai sarana memperoleh informasi keilmuan.
2. Narasumber
Bagi narasumber atau admin yang memberi kajian keagamaan dapat memanfaatkan ftur-fitur yang ada.Sehingga, penyampaian kajian menjadi lebih optimal serta memberikan materi kajian secara konsisten baik dalam konten kajian maupun waktu dibukanya kajian dan berlangsung secara terstruktur dan terarah.Serta memanfaatkan metode penyampaian kajian yang bervariasi agar lebih menarik dan tidak monoton, seperti:
quiz, polling question (dengan menautkan link pool), discussing.
3. Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya akan lebih baik untuk mencari faktor lain yang dapat membantu dalam penerimaan informasi berupa kajian ke-Islaman selain media sosial WhatsApp sebagai sarana memperoleh keilmuan yang mudah, luas pembahasannya dan praktis serta efisien dalam pemanfaatannya.
68
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Abdul Fatah, Rohadi dan Sudarsono. Ilmu dan Teknologi dalam Islam. Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. 2, 1992.
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan terjemahnya.Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2005.
Daradjat, Zakiah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: PT Bulan Bintang, Cet. Ke-17, 2005. Dyah Alyusi, Shiefti. Media Sosial: Interaksi, Identitas, dan Modal Sosial. Edisi
Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group, Cet. Ke-2, 2018.
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 24 Tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah melalui Media Sosial, Komisi Fatwa Majelis Ulama
Indonesia
Hafidhuddin, Didin. Dakwah Aktual. Jakarta: Gema Insani Press, Cet. 1, 1998. Hamid Hakim, Abdul.Mabādi Awaliyah. Jakarta: Sa’adiyah Putra.
Hartono dan Soedarmadji, Boy.Psikologi Konseling. Jakarta: Kencana, 2012. Hasan, M. Ali. Perbandingan Mazhab. Jakarta: PT RajaGeafindo Persada, ),Ed. 1,
Cet. 4, 2002.
Kasman, Suf. Jurnalisme Universal: Menelusuri Prinsip-prinsip Da’wah bi
Al-Qalam dalam Al-Qur’an. Jakarta Selatan: Penerbit Teraju, Cet. 1, 2004.
Mustofa, A..Akhlak Tasawuf. Bandung: CV Pustaka Setia, 1999.
Nasrullah, Rulli. Media Sosial: Prosedur, Tren, dan Etika. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, Cet. Ke-1, 2015.
Nasution, Harun Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI-Press, Cet. 5, 1985.
Nata, Abuddin. Metodolog Studi Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Cet. 2, 1999.
Nugrahani, Farida. “Ebook:Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian
Pendidikan Bahasa”. Surakarta, 2014.
Rahman, Fatchur.Ikhtisar Musthalahul Hadits. Bandung: PT Alma’arif, 1974. Rachman Shaleh, Abdul. Pendidikan Agama dan Keagaamaan Visi, Misi, dan
Aksi.Jakarta: PT. Gemawindu Pancaperkasa, Cet. 1, 2000.
Roesma, Joey dan Mulya, Nadia.Media Sosialita: Eksis Narsis jadi Daring
Rosyada, Dede. Hukum Islam dan Pranata Sosial Belajar Mudah Fiqih, Ragam
Mazhab & Pembaharuan.Jakarta: LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2017.
Saleh, Marhamah dan HakimA. Latif, Lukmanul.Optimizing The Education for
Generation Z in The Era Of Demography Bonus.Proceeding The 3rd
International Conference on Education in Muslim Society (ICEMS), October, 25-26th 2017: “Education in the 21st Century: Knowledge, Professionalism, and Values”, Vol. 3, Oktober 2017. Tidak dipublikasikan. Suryani dan Hendrayadi.Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada
Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana, 2015.
Tim Penyusun. Pedoman Akademik Program Strata 1 UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2015-2016.Jakarta: Biro Administrasi Akademik, 2018.
Ya’qub, Hamzah. Publistik Islam: Teknik Da’wah dan Leadership. Bandung: c.v. Diponegoro, 1981.
Yunus, Mahmud.Kamus Bahasa Arab-Indonesia.Jakarta: Hidakarya Agung, Cet. Ke-8, 1990.
SKRIPSI/JURNAL
Aisyah, Siti. ”Pengaruh Pemanfaatan WhatsApp terhadap Interaksi Anak dan Orangtua Peserta Didik SMPN 10 Pontianak, Skripsi pada Sarjana Universitas Tanjungpura Pontianak, Pontianak, 2018.Dipublikasikan.
Amri, Rivan dan Hendrastomo, Grendi.Dinamika Gerakan Kritis Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Edisi…Tahun…Ke…20.Dipublikasikan.
A. Sukrillah, dkk., “Pemanfaatan Media Sosial melalui WhatsApp Group FEI sebagai Sarana Komunikasi”, Jurnal Komunikatio, Vol. 3, No. 2, 2017. Firdiana, Rizki, “Intensitas Penggunaan Materi Dakwah IAIN Purwokerto”,
Skripsi pada IAIN Purwokerto, Purwokerto, 2019, dipublikasikan.
Harahap, Hamida Syari dan Kurniawati, Dessy Indah.“WhatsApp sebagai Media Strategi Komunikasi Ustadzah dalam Menyampaikan Dakwah (Studi Deskriptif Kualitatif Komunitas Belajar Islam Seru)”, Jurnal DiMCC
Conference Proceeding, Vol. 1, 2018.Dipublikasikan.
Islam, Md. Tarequl. “The Impact of Social Media on Muslim Society: From Islamic Perspective”,International Journal of Humanities and Social
Science (IJSHS), 3 (3): 95-114, November 2019. Dipublikasikan.
Khairuni, Nisa. “Dampak Positif dan Negatif Sosial Media terhadap Pendidikan Akhlak Anak”.Jurnal Edukasi, Vol 2, Nomor 1, Januari 2016.Dipublikasikan.
70
Eva F. Nisa, “Social Media and The Birth of an Islamic Social Movement: ODOJ (One Day ne Juz) in Contemporary Indonesia”, JurnalIndonesia and The
Malay World, Vol. 46, No. 134, 24-43, Februari 2018. Dipublikasikan.
Saleh, Gunawan dan Pitriani, Ribka.“Pengaruh Media Sosial Instagram dan
WhatsApp terhadap Pembentukan Budaya Alone Together”,
JurnalKomunikasi, Vol. 10, No. 2, Desember 2018.
Sihombing, Mega Ulva Sari dan Sugianto, Arifin.“Pengaruh Komunikasi melalui Grup WhatsApp untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan di Hotel Grandhika Medan”, Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi.Dipublikasikan.
Suryadi, Edi, Ginanjar, M. Hidayat, Priyatna, M. “Penggunaan Sosial Media
WhatsApp dan Pengaruhnya terhadap Disiplin Belajar Peserta Didik pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam”,Edukasi Islam, Jurnal Pendidikan Islam, Vol.07, No. 1. Dipublikasikan.
Trisnani, “Pemanfaatan WhatsApp sebagai Media Komunikasi dan Kepuasan dalam penyampaian Pesan di Kalangan Tokoh Masyarakat”, Jurnal
Komunikasi Media dan Informatika, Vol. 6, No. 3, 2017.
SUMBER LAIN/INTERNET
Alvi Soraya, Dea dan Sasongko, Agung. Kalangan Muda Muslim Pilih Kajian
Agama di Internet, diakses pada tanggal 19 Juli 2019 pukul: 20:52,
(https://khazanah.republika.co.id/berita/pud6iy313/kalangan-muda-muslim-pilih-kajian-agama-di-internet?utm_source=dable)
_____. Minat Literasi Keagamaan Muda Muslim Masih Rendah, diakses pada
tanggal 21 Juli 2019 pukul: 14:56,
(https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/pud6r2313)
Getty, Facebook beli WhatsApp seharga $19 Miliar, diakses pada tanggal 16 Juli
2019 Pukul 21:23 WIB
(https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2014/02/140220_bisnis_facebook _whatsapp)
Google Play Store, diakses pada tanggal 27 Juli 2019, pukul 09:59 WIB
Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 28 Juli 2019.
Kemp, Simon. Digital 2020: Indonesia, diakses pada tanggal 27 April 2020 Pukul 20:26, (https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia)
Kompas.com, Ini Alasan Facebook Beli WhatsApp, dikases pada tanggal 16 Juli
2019 Pukul 21:40 WIB
(https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/tekno/read/2014/02/0905 497/Ini. Alasan.Facebook.Beli.WhatsApp)
Listiyani, Dini. Jumlah Pengguna WhatsApp Kini Caai 2 Miliar, diakses pada
(https://www.inews.id/amp/techno/internet/jumlah/-pengguna–whatsapp-kini-capai-2-miliar)
Marzuki, Konsep Agama Islam,
http://staffnew.uny.ac.id/upload//132001803/pendidikan/Dr.%2BMarzuki,%
M.Ag_.%2B%2BBuku%2BPAI%2BUNY%2B-%2BBAB%2BB3.%2BKonsep%2BAgama%2BIslam, 31 Maret 2019.
Milenial Indonesia Lebih Suka Dakwah Online, diakses pada tanggal 19 Juli 2019
pukul: 20:37, (https://internasional.republika.co.id/berita/internasional/abc- australia-network/19/02/17/pmytz1-milenial-indonesia-lebih-suka-dakwah-online)
Pratnyawan, Agung. Saat Dibeli Facebook, Privasi Pengguna Aplikasi WhatsApp
Dijual, hitekno.com diakses pada tanggal 16 Juli 2019 Pukul 22:38 WIB
(https://www.google.com/amp/s/hitekno.com/internet/2018/09/27/203000/sa at-dibeli-facebook-privasi-pengguna-aplikasi-whatsapp-dijual)
Saras. Daftar Negara Pengguna WhatsApp terbesar di Dunia, diakses pada
tanggal 27 April, 2020 Pukul 21:56,
(https://m.utakatikotak.com/kongkow/detail/17033/Daftar-Negara-Pengguna-WhatsApp-Terbesar -di-Dunia)
Sulistya, Rahma dan Sasongko, Agung.Dunia Digital Tantangan bagi Orangtua
dan Pendakwah, (Rabu 10 Juli 2019) diakses pada tanggal 19 Juli 2019
pukul: 22:30 WIB (https://khazanah.republika.co.id/berita/puf5ur313/dunia-digital-tantangan-bagi-orang-tua-dan-pendakwah?utm_source=dable)
Wardani, Agustin Setyo. Dua Tahun Beli WhatsApp Rp. 293 Triliun, Apa
Keuntungan Facebook?, diakses pada tanggal 16 Juli 2019 Pukul 22:15
WIB (http://m.liputan6.com/tekno/read/2591468/dua-tahun-beli-whatsapp-rp-293-triliun-apa-keuntungan-facebook)
WhatsApp.com, di akses pada tanggal 03 Mei 2020 pukul 23:26 WIB (https://www.whatsapp.com/faetures/?lang=id)
73
HASIL WAWANCARA
Informan : Mulyanah Asih Jenis Kelamin : Perempuan
Prodi : Pendidikan Agama Islam
No. PERTANYAAN JAWABAN
1.
Apa latar belakang mengikuti grup kajian agama Islam di WhatsApp?
“Ingin memperbaiki diri dan seengganya ada
yang mengingatkan untuk berbuat baik, sehingga menjadi motivasi karena ada yang mengingatkan.“
2. Sudah berapa lama
mengikuti grup kajian
WhatsApp?
“Awal masuk kuliah kayanya, udah lama juga”
3. Memabahas tentang apakah
kajian tersebut? “Materinya biasanya lebih buat perempuan, karena khusus akhwat, macem-macem, ada tentang waktu mustajab dalam berdo’a, hukum shalat jum’at bagi wanita, wanita shalat tarawih di masjid, dan macam-macam lainnya sesuai temanya.”
4. Apakah anda juga
mengikuti kajian Islam lainnya?
“Tidak. Saya tidak mengikutinya”
5. Bagaimana materi kajian tersebut disamapaikan?
“Kajian disampaikan setiap hari Jum’at, biasanya melalui chat grup. Ada juga yang mengirim PDF atau semacam ebook tentang fiqih dari anggota lainnya dan saling sharing ilmu atau broadcast
6. Kapan materi kajian tersebut disampaikan?
“Seminggu sekali setiap hari jum’at”
7. Apakah anda dapat
memberikan contoh
pertanyaan yang sering diajukan dalam grup?
“Waktu itu saya ingat kalau ngga salah ada yang pernah bertanya, “Bagaimana hukum wanita shalat di masjid? Apakah lebih utama jama’ah di masjid atau dirumah saja sendirian”
8. Darimana anda dapat mengikuti grup kajian tersebut?
“Dari teman pondok ngesahre dan sampai sekarang masih mengikuti grup kajian tersebut”
9. Bagaimana pendapat anda tentang kajian tersebut?
“Bagus, karena ada informasi-informasi penting yang saya tidak ketahui atau lupa, berupa ilmu-ilmu agama seperti fiqih tadi bagaimana hukum ini, dan ini, kaya gitu…”
81
10. Apa faktor pendukung dan
penghambat dalam
mengikuti grup kajian tersebut?
“Faktor pendukung alasan masih ikut kajian dalam grup tersebut, karena sayang jika ditinggalkan dengan informasi-informasi atau ilmu-ilmu yang bermanfaat seperti itu, terus lebih enak aja mudah, tidak terikat waktu dan relevan sama yang kita butuhin. Kalau penghambatnya, rasa malas untuk membaca, kuota, dan pembahasannya terbatas”
11. Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti grup kajian tersebut?
“Bagus. Jadi lebih bersemangat dalam beribadah, ada yang mengingatkan, sedikit demi sedikit diamalkan, walau kadang lupa seengganya diri jadi berusaha lebih baik”
12. Adakah referensi yang digunakan narasumber
dalam menyampaikan
materi kajian, jika ada apa sumbernya?
“Ada. dari Al-Qur’an dan hadis, sama kisah-kisah yang pernah terjadi sebagai pelajaran”
13. Apa saran anda untuk grup kajian WhatsApp yang anda ikuti saat ini?
“Semoga anggotanya jadi lebih aktif dalam bertanya, dan admin atau ustadzahnya lebih responsif dan kreatif sehingga lebih deket dengan para membernya ”
HASIL WAWANCARA
Informan : Nada Bikriyah Jenis Kelamin : Perempuan
Prodi : Pendidikan Agama Islam
No. PERTANYAAN JAWABAN
1.
Apa latar belakang mengikuti grup kajian agama Islam di WhatsApp?
“Karena penasaran dan pengencari wawasan baru, peagalaman, baru dan relasi”
2. Sudah berapa lama
mengikuti grup kajian
WhatsApp?
“2 tahun”
3. Memabahas tentang apakah kajian tersebut?
“Tentang Al-quran hadis, membaca satu ayat, nasihat-nasihat, cerita-cerita kejadian islam, tentang perempuan bagaimana menjadi istri yang baik, seperti itu. Lebih tentang perempuan, tentang cinta, bagaimana memilih suami yang baik, ikhtiyari zauj, begitulah pokoknya, terus tentang apalagi ya, kaya Cuma kaya misalkan annazofatu minal iman, pokoknya seperti
membaca walau satu ayat”
4. Apakah anda juga
mengikuti kajian Islam lainnya?
“Iya”
5. Bagaimana pendapat anda mengenai proses kajian islam di WhatsApp?
“Misalkan ada ustad-ustadzahnya menyampaikan satu ilmu, kita sebagai anggotanya melakukan sharing, “oh ya saya juga pernah dapat kajian ini dari ustadz yang mana gitu misalkan, terus sama kaya tanya jawab setelah sharing nanti dijawab sama ustadz/ustadzahnya dan sebenarnya kadang juga bisa ketemu tidak hanya di grup saja, seperti diskusi bareng di luar”
6. Kapan materi kajian tersebut disampaikan?
“Seminggu sekali setiap jum’at”
7. Apakah anda dapat
memberikan contoh
pertanyaan yang sering diajukan dalam grup?
“Misalkan tentang kehidupan kenapa manusia galau, pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan, tergantung materinya, misalnya memilih pasangan yang baik, aku sering mengikuti kajian tersebut, karena sesuai dengan kebutuhan mengingat usia, seputar itu. Sebenarnya perempuan menjadi seorang istri yang baik tuh gimana sih, menjadi perempuan yang baik di mata pasangan. Jika tentang kehidupan, kenapa manusia sering galau”
8. Darimana anda dapat mengikuti grup kajian tersebut?
“Dari temen sharing ke saya Kalau ikut kajian di luar banyak itu karena di tag sama temen, karena banyak di media sosial pamflet-pamflet tentang kajian”
9. Bagaimana pendapat anda
tentang kajian tersebut? “Selagi membahas yang baik, yang dimengerti bagus untuk perkembangan zaman, oke. Dari pada digunakan untuk hal yang bersifat hiburan, hal-hal yang menyenangkan saja tetapi kita juga dapat menggunakannnya untuk menimba ilmu, kecuali jika grup tersebut melenceng dari Al-Qur’an dan hadis baru ditinggalkan. Tapi kalau grup ini memberi manfaat untuk diri aku sendiri dan menambatkan relasi yang banyak, meskipun kajian tersebut tidak selamanya tentang ustadz-ustadz memberikan materi tetapi tentang info-info kajian itu juga banyak banget”
10. Apa faktor pendukung dan
penghambat dalam
mengikuti grup kajian tersebut?
“Faktor pendukung, pertama karena ustadzahnya
menyampaikan dengan bahasa yang mudah
dipahami, isi materi up to date, seperti memilih jodoh yang banyak disenangi di zaman sekarang ini,
83
percintaan bagaimana cara move on, dan mengingat Allah, Seperti itu. Penghambat, karena itu melalui grup kadang kalau ada acara di luar kita ngga
sempet utuk mantengin grup tersebut jadi
ketinggalan, dan kurang leluasa”
11. Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti grup kajian tersebut?
“Yang pasti merasa lebih baik, merasa, wah ada
ilmu baru, perlu diterapin nih. Apalagi tentang ortu, bagaimana allah memberikan banyak nikmat, cara bersyukur, dan sangat menyentuh, karena sebagai manusia harus punya banyak masukkan agar sadar berusaha istiqomah. Tapi yang jelas setelah mengikuti kajian tersebut jadi merasa lebih baik dari sebelumnya, namun tetap perlu sering diingatkan karena hati manusia cepet berubah”
12. Adakah referensi yang digunakan narasumber
dalam menyampaikan
materi kajian, jika ada apa sumbernya?
“Al-qur’an dan hadis, cerita2, kitabnya tidak tahu namanya apa, tapi dari sumber terpecaya sih kayanya, seperti dari kitab ta’lim muta’lim. Materi tersebut berdasarkan pengalaman yang banyak orang tanyain juga, jawabannya pasti banyak dari al-qur’an dan hadis karena menurut ku juga lengkap pembahasannya, seperti tafsir juga”
13. Apa saran anda untuk grup kajian WhatsApp yang anda ikuti saat ini?
“Lebih aktif lagi, dan mengadakan kajian secara langsung sehinga lebih saling mengenal antar anggota untuk meningkatkan relasi juga ke depannya”
HASIL WAWANCARA
Informan : Mirawati Jenis Kelamin : Perempuan
Prodi : Pendidikan Agama Islam
No. PERTANYAAN JAWABAN
1.
Apa latar belakang
mengikuti grup kajian agama Islam di WhatsApp?
“Awalnya saya ikut majlis, kemudian ikut grup kajiannya juga di WA karena yang lain sepakat untuk membuat grup. Tujuannya untuk memperbaiki diri dan menuntut ilmu, karena kalau bukan dari kajian dari mana lagi?.“
2. Sudah berapa lama
mengikuti grup kajian
WhatsApp?
“Kurang lebih enam bulan”
3. Memabahas tentang apakah kajian tersebut?
“Kadang-kadang fiqih, tapi juga materi seputar bahasa Arab seperti mufrodat, menyusun kalimat
dan percakapan yang setiap minggunya harus setoran”
4. Bagaimana materi kajian tersebut disampaikan?
“Saat menyampaikan materi kajian, kadang-kadang ustadznya menggunakan pesan suara, karena materinya cukup panjang. Ustadz juga biasanya memberikan materi bahasa Arab, baik mufrodat baru, kata-kata mutiara, dan video tausiah”
5. Apakah anda juga mengikuti kajian Islam lainnya?
“Saya hanya mengikuti kajian itu saja”
6. Bagaimana pendapat anda mengenai proses kajian islam di WhatsApp?
“Awalnya ustadz yang memberikan materi-materi baru, dan sekarang untuk pembelajaran lebih lanjut dan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab setiap jama’ah, masing-masing jama’ah diberikan jadwal untuk menshare mufrodat baru yang kemudian jama’ah lainnya menyetor percakapan sesuai dengan mufrodat tersebut”
7. Kapan materi kajian tersebut disampaikan?
“Setiap seminggu 3kali (Senin, Rabu, dan Jum’at)”
8. Apakah anda dapat
memberikan contoh
pertanyaan yang sering diajukan dalam grup?
“Mayoritas jama’ah menannyakan arti dari mufordat yang disampaikan ustadz melalui voice note karena terlalu panjang.”
9. Darimanaanda dapat
mengikuti grup kajian tersebut?
“Sebab saya mengikuti suatu majlis yang juga terdapat grup WhatsApp di dalam majlis tersebut”
10. Bagaimana pendapat anda tentang kajian tersebut?
“Menurut saya sangat bagus. Karena dengan grup tersebut saya menjadi terus belajar dan mengetahui ilmu yang sebelumnya tidak diketahui. Tidak hanya dalam memahami kosa kata bahasa Arab melainkan juga dalam dakwah/tausiyah yang disampaikan, terlebih dalam bahasa Arab”
11. Apa faktor pendukung dan
penghambat dalam
mengikuti grup kajian tersebut?
“Faktor pendukung: secara pribadi saya merasa ketidaktahuan akan bahasa Arab, melalui grup ini hati saya menjadi tergerak untuk terus belajar. faktor penghambat: waktu, saya hanya dapat mengikutinya pada waktu kosong dalam satu hari”
12. Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti grup kajian tersebut?
“Alhamdulillah sangat bermanfaat untuk saya”
13. Adakah referensi yang
digunakan narasumber
“Saat kajian dalam grup WA berlangsung tidak disampaikan sumber yang diperoleh, melainkan
85
dalam menyampaikan materi kajian, jika ada apa sumbernya?
disampaikan pada saat kajian dalam majlis, namun saya tidak mengingat referensi/sumber yang menjadi pedoman”
14. Apa saran anda untuk grup kajian WhatsApp yang anda ikuti saat ini?
“Semoga ada tutor yang sebaya dan jama’ah grup saling menyemangati dan memotivasi jama’ah lainnya, sehingga saling merangkul dalam belajar”
HASIL WAWANCARA
Informan : Muhammad Sofyan Jenis Kelamin : Laki-laki
Prodi : Pendidikan Agama Islam
No. PERTANYAAN JAWABAN
1.
Apa latar belakang mengikuti grup kajian agama Islam di
WhatsApp?
“Untuk menambah/memperluas wawasan dan relasi pertemanan”
2. Bagaimana materi kajian tersebut disampaikan?
“Terkadang narasumber menggunakan jurnal-jurnal pilihan sesuai dengan tema yang dibahas dan peserta diminta membuka melalui PDF”
3. Memabahas tentang apakah kajian tersebut?
“Materi kesetaraan gender menurut perspektif Islam dan lebih sering membahas isu yang sedang hangat seputar keislaman”
4. Apakah anda juga mengikuti kajian Islam lainnya?
“Pernah”
5. Bagaimana pendapat anda mengenai proses kajian islam di
WhatsApp?
“Cukup menarik dan sangat luas
pembahasannya”
6. Kapan materi kajian tersebut disampaikan?
“Pada sore hari”
7. Apakah anda dapat memberikan contoh pertanyaan yang sering diajukan dalam grup?
“Apa yang dapat kita lakukan sebagai generasi muda dalam menanggapi isu tersebut”
8. Darimana anda dapat mengikuti grup kajian tersebut?
“Masuk menggunakan link yang dibagikan dalam grup WhatsApp tertentu”
9. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam mengikuti grup kajian tersebut?
“Faktor pendukungnya efisiensi waktu dan tempat sedangkan penghambatnya ialah serba
terbatas dalam memahami penjelasan
peserta juga terbatas dalam sesi bertanya”
10. Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti grup kajian tersebut?
“Saya jadi bisa lebih memahami permasalahan
atau isu yang sedang beredar hangat
diperbincangkan banyak orang karena sudah mendisukusikannya”
11. Adakah referensi yang
digunakan narasumber dalam menyampaikan materi kajian?
“Ya, ada”
12. Apa saran anda untuk grup kajian WhatsApp yang anda ikuti saat ini?
“Kiranya pemateri dapat lebih menjelaskan dengan mengambil sumber yang lebih relevan
dan menarik serta memberikan banyak
kesempatan bertanya yang lebih banyak”
HASIL WAWANCARA
Informan : Ruhmina Ulfa Jenis Kelamin : Perempuan
Prodi : Pendidikan Agama Islam
No. PERTANYAAN JAWABAN
1.
Apa latar belakang mengikuti grup kajian agama Islam di
WhatsApp?
“Alasan saya mengikuti grup kajian
WhatsApp untuk mengingat kembali
pengetahuan agama yang sebenarnya telah
saya ketahui namun tertutupi oleh
pengetahuan yang lain , memperbaharui
pemahaman agama, mengubah
kesalahpahaman ddalam ilmu agama dan memperluas tali silaturahim dengan teman-teman dan saudara seiman”
2. Bagaimana materi kajian
disaampaikan?
“Materi disampaikan secara tertulis dan juga voice note”
3. Memabahas tentang apakah kajian tersebut?
“Materi kajian yang biasa disampaikan terkait materi ibadah, kewanitaan, serta
parenting sebagai persiapan sebagai
orangtua, akan tetapi terkadang materi grup saya juga membahas fenomena-fenomena yang sedang hangat-hangatnya terjadi”
4. Apakah anda juga mengikuti kajian Islam lainnya?
“Tidak saya hanya mengikuti kajian di lico dengan anggta SMA dulu”
5. Bagaimana pendapat anda
mengenai proses kajian islam di
WhatsApp?
“Ya. Grup kajian yang saya ikuti memberikan dengan membahas apa yang saya butuhkan”
87
6. Kapan materi kajian tersebut disampaikan?
“Materi disampaikan dalam satu hari dua kali, sehabis shalat shubuh dan shalat maghrib”
7. Apakah anda dapat memberikan contoh pertanyaan yang sering diajukan dalam grup?
“Saya pernah bertanya ketika materi di grup saya membahas mengenai wanita, pertanyaan saya yaitu, “Apakah ada larangan wanita untuk berkarir dalam Islam, sedangkan Islam menekankan bahwa wanita harus menjadi