• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

4.2 Saran

Kreatifitas dalam membuat iklan memang sangat diperlukan untuk menarik minat konsumen. Kreatifitas juga membuat dunia periklanan menjadi tidak monoton. Saat ini terdapat banyak iklan yang beredar. Iklan-iklan tersebut berlomba-lomba untuk memamerkan produknya, bahkan sebagian tidak sungkan menyindir secara eksplisit produk pesaing. Hal ini tentu sedikit mengganggu dan memunculkan hawa persaingan yang kurang sehat. Oleh sebab itu peneliti memberikan saran agar biro iklan, khususnya pada media televisi Indonesia agar lebih kreatif lagi sehingga mampu mempersuasif khalayak tanpa melupakan unsur etika dan estetika.

Selain merupakan sarana dalammempromosikan suatu barang ataupun jasa, iklan dapat juga menjadi suatu sarana kontrol sosial. Akan tetapi saat ini iklan yang mengandung kritik sosial sangat jarang ditemui, dengan ini peneliti berharap periklanan di media televisi Indonesia tidak hanya berisi hal-hal yang mempersuasif khalayak menjadi konsumtif saja. Iklan juga dapat menjadi sarana

xcii

mendidik khalayak agar menjadi individu yang lebih kritis dengan mengangkat isu-isu sosial ke dalam iklan.

xciii

DAFTAR PUSTAKA

Adji, S. E. Peni. 2015. “Jenis Iklan”. Bahan Ajar Mata Kuliah Pembuatan Iklan. Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Arifin, E. Zaenal, Zulkarnaen, Jumariam, Pemakaian Bahasa dalam Iklan Berita dan Papan Reklame, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992.

Barthes, Roland, Elements of Semiology, New York: Hill and Wang, 1973

Barthes, Roland, Petualangan Semiologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2007.

Birowo, M Antonius, Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Gitanyali, 2004).

Budiman, Kris, Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas, Yogyakarta: JALASUTRA, 2011

Bungin, M Burhan, Kontsruksi Sosial Media Massa, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

Copley, Paul dan Litza Jansz, Introducing Semiotics. New York: Icon Books – Totem Books, 1999.

Danesi, Marcel, Pengantar Memahami Semiotika Media, Yogyakarta: Jalasutra, 2010.

Danesi, Marcel, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenaik Semiotika dan Teori Komunikasi,Yogyakarta: Jalasutra 2010.

Khairuddin, Indra. 2015. “Diam-diam Tri Sudah Punya 50 Juta Pelanggan”.

http://selular.id/news/telco/2015/04/diam-diam-tri-sudah-punya-50juta-pelanggan/. Diakses pada tanggal 10 Mei 2016, 17.37 WIB.

Kriyantono, Rachmat, Teknik Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, cetakan ke-4 Jakarta: Kencana, 2009.

Kuswandi, Wawan, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, Jakarta: PT. Rineka Cipta Group 2006.

Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Jakarta: Kencana, 2008.

xciv

Noviani, Ratna, Jalan Tengah Memahami Iklan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2002.

Sastrapratedja, SJ, M, Pancasila Sebagai Visi dan Referensi Kritik Sosial, Yogyakarta Penerbit Universitas Sanata Dharma, 2001.

Scholes, Robert, Semiotics and Interpretation, New York: Yale University, 1982

Shrum, L.J, Psikologi Media Entertainment, Yogyakarta: Jalasutra, 2010.

Sobur, Alex, Analisis Teks Media, Bandung: Rosdakarya, 2009.

Sobur, Alex, Semiotika Komunikasi, Bandung: Rosdakarya, 2003.

Sumandiria As, Harus, Bahasa Jurnalistik Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2006.

Syahputra, Iswandi, Jurnalistik Infotainment: Kancah Baru Jurnalistik dalam IndusTri (3) Televisi, Yogyakarta: Pilar Media, 2006.

Tinarbuko, Sumbo, Semiotika Komunikasi Visual, Yogyakarta: Jalasutra, 2008. Widyatama, Rendra, Pengantar Periklanan, Jakarta: Buana Pustaka Indonesia,

2005.

Sumber Online:

https://www.youtube.com/watch?v=r6_E3z2rpao (diakses pada 10 Mei 2016) https://www.youtube.com/watch?v=0OnQ-m3vx1o (diakses pada 10 Mei 2016) https://www.youtube.com/watch?v=5XW-yaaNYgo (diakses pada 10 Mei 2016) https://www.youtube.com/watch?v=N9azN0gbAQU (diakses pada 10 Mei 2016) https://www.youtube.com/watch?v=vaQ2q2-MrwE (diakses pada 10 Mei 2016) https://www.youtube.com/watch?v=8YIQXSlHPY8 (diakses pada 10 Mei 2016) https://www.youtube.com/watch?v=2MtrPVJTiCo (diakses pada 10 Mei 2016) https://www.youtube.com/watch?v=AWvvFMpaLpo (diakses pada 10 Mei 2016)

xcv

PROFIL PENULIS

Nicholash Riandika Pratama lahir di Yogyakarta pada 24 Maret 1995. Pada tahun 2000-2001, ia menempuh pendidikan Taman Kanak-kanak di TK Pangudi Luhur Yogyakarta. Pada tahun 2001-2007, ia menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Pada tahun 2007-2010, ia menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Maria Immaculata Marsudirini Yogyakarta. Pada tahun 2010-2013, ia menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Pada tahun 2013 ie memulai studi S1 di Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Nicholash Riandika Pratama aktif dalam beberapa komunitas. Pada tahun 2014-2016 ia bergabung dengan UKM PT Radio Masdha Jogja sebagai penyiar, music director, dan audio kreatif. Selain itu ia juga menjadi anggota HMPS Sastra Indonesia pada tahun 2014-2015 dan Student Staff Hubungan Masyarakat (Humas) Universitas Sanata Dharma tahun periode 2016-2017.

Pada tahun 2017, ia mengakhiri masa studinya dengan penelitiian tugas akhir yang berjudul “Kajian Semiotika Iklan Always On “Bebas itu Nyata” dari Provider Tri (3)”.

ABSTRAK

Pratama, Nicholash Riandika. 2017. “Iklan Always On “Bebas Itu Nyata” dari

Provider Tri (3)”. Skripsi Strata Satu (S-1) Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah iklan Always On “Bebas itu Nyata”

dari provider Tri (3). Terdapat dua masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu

makna denotasi dan konotasi dalam Iklan Always On “Bebas itu Nyata” dari provider Tri (3) serta kritik sosial yang terdapat dalam Iklan Always On “Bebas itu Nyata” dari

provider Tri (3). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna denotasi, konotasi serta kritik sosial yang terdapat dalam iklan

Penelitian ini menggunakan metode simak untuk pengumpulan data. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap, sedangkan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik simak bebas cakap serta teknik catat. Data dianalisis dengan menggunakan metode agih. Teknik yang diterapkan adalah teknik bagi unsur langsung (BUL) kemudian dianalisis dengan menerapkan metode padan pragmatis dan menggunakan teori tanda Roland Barthes untuk menemukan makna denotasi dan konotasi Iklan Always On “Bebas itu Nyata” dari provider Tri (3). Setelah mendapatkan makna denotasi dan konotasi, kemudian data dianalisis menggunakan metode padan pragmatis untuk menafsirkan kritik sosial yang terdapat pada Iklan Always On “Bebas itu Nyata” dari provider Tri (3).

Berdasarkan analisis makna denotasi dan konotasi, secara keseluruhan iklan Always On “Bebas itu Nyata” dari provider Tri (3) menggunakan kebebasan dan ketidakbebasan di dalam kehidupan sosial sebagai tema untuk mempromosikan layanan Always On.Di dalam makna konotasi, kebebasan dalam kehidupan sosial tersebut menggambarkan kebebasan berinternet dari layanan Always On dan ketidakbebasan dalam kehidupan sosial menggambarkan kebebasan palsu layanan internet provider lain. Kritik sosial yang terdapat dalam iklan Always On “Bebas itu Nyata” dari provider Tri (3) adalah kebebasan menjalin hubungan percintaan, kebebasan menjalin hubungan pertemanan, dan kebebasan berekspresi.

ABSTRACT

Pratama, Nicholash Riandika. 2017. “Iklan Always On “Bebas itu Nyata” dari

provider Tri (3).” An Undergraduate Thesis of Indonesian Letters

Department, Faculty of Letters, University of Sanata Dharma.

What is discussed in this thesis is the advertisement Always On “Bebas itu Nyata” from Tri (3) provider. There are two problems discussed in this research:

denotation connotation meaning and social criticisms which are included in the

advertisement Always On “Bebas itu Nyata” from Tri (3) provider. This rersearch is

on purpose to describe the meaning of denotation, connotation, and social criticism included in the the service advertisement.

This research used observation method for data collection. The used basic technique was tapping technique, while the next used technique was the uninvolved conversation observation technique and writing technique. The data was analysed by using distributional method. The applied techniques was segmenting immediate constituents technique which then is analysed by applying pragmatic comparing

method and using Roland Barthes’ sign theory to find denotation and connotation meaning service advertisement Always On “Bebas itu Nyata” from Tri (3) provider.

After achieving denotation and connotattion meaning, the data is then analysed by using pragmatic comparing method to interpret the social criticism included in the

advertisement Always On “Bebas itu Nyata” from Tri (3) provider.

According to the analysis od denotation and conotation meaning, the overall

of advertisement Always On “Bebas itu Nyata” from Tri (3) provider uses freedom

and non-freedom in life as the theme to promote the Always On. In the connotation meaning, that freedom of social life describes the freedom to access the interenet from Always On and the non-freedom in the social life describes the fake freedomof

the other providers’s internet service. The social criticisms in the advertisement Always On “Bebas itu Nyata” from Tri (3) provider are the freedom of having

relationship, freedom of friendship, and expressing freedom.

Dokumen terkait