• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Bagi peneliti selanjutnya perlu melakukan penelitian keanekaragaman capung di kawasan Rawa Jombor pada musim kemarau, peralihan musim kemarau ke musim hujan, dan peralihan musim hujan ke musim kemarau untuk melengkapi data keanekaragaman capung Rawa Jombor, selain itu perlu dilakukan pengamatan jenis nimfa pada masing-masing lokasi pengamatan untuk mengetahui penyebaran jenis nimfa di kawasan Rawa Jombor. Data penelitian ini

107

dapat dituangkan ke dalam bentuk media yang lebih mudah diakses untuk mengetahui jenis-jenis capung yang ada di kawasan Rawa Jombor.

108

DAFTAR PUSTAKA

Agus Dharmawan, Ibrohim, Hawa Tuarita, Hadi Suwono, & Pudyo Susanto. (2005). Ekologi Hewan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Arellea Revina Dewi. (2015). Keanekaragaman Jenis dan Distribusi Burung berdasarkan Ketinggian di Lereng Utara dan Lereng Selatan Gunung Merapi.

Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Balai TNGM. (2011). Survey Kondisi Tumbuhan dan Satwa Liar Taman Nasional Gunung Merapi Paska Erupsi Tahun 2010. Yogyakarta: DIPA BA 029 Balai TamanNasional Gunung Merapi.

Borror, Donald J., Triplehorn, Charles A., & Johnson, Norman F. (1992).

Pengenalan Pelajaran Serangga. edisi VI. (Alih bahasa: Soetijono Partosoedjono). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Corbet, Philips S. (1962). A Biology of Dragonflies. London: H. F. & G. Witherby Ltd.

Corbet, Philips S. (1980). Biology of Odonata. Annu. Rev. Entomol. 25: 189-217. Dolný, A., Harabiš, F., & Mižičová, H. (2014). Home Range, Movement, and

Distribution Patterns of the Threatened Dragonfly Sympetrum depressiusculum (Odonata: Libellulidae): A Thousand Times Greater

Territory to Protect? Plos ONE 9(7): e100408. doi:

10.1371/journal.pone.0100408.

Endri Priyanto. (2009). Perencanaan Lanskap Rawa Jombor Klaten sebagai Kawasan Rekreasi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Gillot, C. (2005). Entomology. Third Edition. Netherland: Springer. 831 pp. 1-8.

IUCN Red List. (2009). The Status and Distribution of Dragonflies of The Mediterranean Basin. Malaga: IUCN.

Kalkman, V. J., et. al. (2008). Global Diversity of Dragonflies (Odonata) in Freshwater. Freshwater Animal Diversity Assessment, Hydrobiologia (2008) 595.Hlm. 351-363.

Magdalena P. N., dkk. (2014). Peluit Tanda Bahaya, Capung Indikator Lingkungan, Panduan Penilaian Kualitas Lingkungan Melalui Capung. Yogyakarta: IDS.

Melati Ferianita Fachrul. (2012). Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Michael, P. (1994). Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium.(Alih bahasa: Yanti R. Koestoer). Jakarta: UI-Press.

109

Morse, John C. (2009). Insect Biodiversity: Science and Society. (Editor: Robert G. Foottit & Peter H. Adler). Malden: Blackwell Publishing Ltd.

Novita Patty. (2006). Keanekaragaman Jenis Capung (Odonata) di Situ Gintung Ciputat, Tangerang. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Odum, Eugene P. (1993). Fundamentals of Ecology. 3rd. ed. (Dasar-Dasar Ekologi). edisi ketiga. (Alih bahasa: Ir. Tjahjono Samingan, Msc.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Schowalter, Tomothy D. (2006). Insect Ecology: An Ecosystem Approach. 2nd. ed. Oxford: Elsevier Inc.

Shanti Susanti. (1998). Seri Panduan Lapangan: Mengenal Capung. Bogor: Puslitbang Biologi-LIPI.

Siregar, A. Z., Che Salmah Md. Rawi, & A. Hassan Ahmad. (2005). The Diversity of Odonata in Relation to Ecosystem and Land Use in Northern Peninsular Malaysia. Jurnal Imiah Pertanian Kultura. Vol. 40. No. 2. Hlm. 106-112.

Southwood, T. R. E. & Henderson, P. A. (2000). Ecological Methods. 3rd. ed. Oxford: Blackwell Science Ltd.

Staf Desa Krakitan. (2013). Buku Monografi Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Pemerintah Desa Krakitan. Klaten.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Tang, H. B., Wang, L.K., & Hämäläinen, M. (2010). A Photographic Guide to The Dragonflies of Singapore. Singapore: Raffles Museum of Biodiversity Research.

Terence de Fonseka. (2000). The Dragonflies of Sri Lanka. Sri Lanka: WHT Publications (Private) Limited.

Theischinger, G. (2009). Identification Guide To The Australian Odonata.

Sydney: Department of Environment, Climate Change and Water NSW. Wahyu Sigit Rhd, dkk. (2013). Keanekaragaman Capung Perairan Wendit,

Malang, Jawa Timur.. Malang: Indonesia Dragonfly Society.

Wakhid, Roni Koneri, Trina Tallei, dan Pience V. Maabuat. (2014). Kelimpahan Populasi Capung Jarum (Zygoptera) di Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Sulawesi Utara. Jurnal Bioslogos, Agustus 2014. Vol. 4 Nomor 2.

110

111

Lampiran 1. Nilai Indeks Keanekaragaman Jenis, Jumlah Individu Tiap Jenis, dan Kemelimpahan Relatif Jenis Capung pada Tiap Lokasi Pengamatan di Kawasan Rawa Jombor

Tabel 35. Indeks Keanekaragaman Jenis Capung pada Tiap Lokasi Pengamatan

Famili Spesies

Indeks Keanekaragaman Jenis Capung (H’) padaTiap Lokasi Pengamatan

Indeks Keanekaragaman Jenis Capung (H’) Kawasan

Rawa Jombor 1 2 3 4 5 6

Chlorocyphidae Libellago lineata 0,079 0,020

Coenagrionidae Agriocnemis femina 0,054 0,363 0,177 0,366 0,264 0,285

Agriocnemis pygmaea 0,023 0,059 0,061 0,025

Ischnura senegalensis 0,092 0,059 0,076 0,034 0,059

Pseudagrion microcephalum 0,023 0,061 0,014

Pseudagrion rubriceps 0,132 0,208 0,061 0,158 0,111

Platycnemididae Copera marginipes 0,054 0,059 0,099 0,194 0,084

Aeshnidae Anax guttatus 0,033 0,008

Gynacantha subinterrupta 0,176 0,039

Gomphidae Ictinogomphus decoratus 0,023 0,008

Libellulidae Acisoma panorpoides 0,353 0,314 0,190 0,248

Aethriamanta aethra 0,136 0,020 Agrionoptera insignis 0,333 0,061 0,102 Brachydiplax chalybea 0.132 0,219 0,061 0,090 Brachythemis contaminata 0,224 0,034 0,294 0,103 0,167 Crocothemis servilia 0,122 0,206 0,188 0,316 0,185 Diplacodes trivialis 0,023 0,059 0,020 Lathrecista asiatica 0,160 0,061 0,039 Neurothemis terminata 0,094 0,206 0,366 0,144 Orthetrum sabina 0,113 0,346 0,277 0,232 0,364 0,290 Orthetrum testaceum 0,034 0,008 Pantala flavescens 0,023 0,080 0,264 0,103 0,059 0,111 Potamarcha congener 0,146 0,094 0,165 0,079 0,080 Rhodothemis rufa 0,121 0,025 Tholymis tillarga 0,023 0,034 0,099 0,061 0,034 Urothemis signata 0,359 0,160 0,208 0,266 0,183 0,303 Zyxomma obtusum 0,121 0,103 0,034 Zyxomma petiolatum 0,099 0,020 Total 1,641≈ 1,64 1,771≈ 1,77 2,227≈ 2,23 1,999≈ 2,00 2,091≈ 2,09 1,73 2,573≈2,57 Keterangan: H’ = indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (< 1= rendah, ≤ 1 ≤ 3 = sedang, > 3 = tinggi)

112

Tabel 36. Jumlah Individu Tiap Jenis Capung dan Kemelimpahan Relatif Jenis Capung di Kawasan Rawa Jombor

∑ Individu Capung Tiap Lokasi Pengamatan

Spesies Pi Jenis Capung pada Tiap Lokasi Pengamatan

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 0 0 0 0 0 3 Libellago lineata 2,04% 3 62 10 36 0 19 Agriocnemis femina 1,24% 42,76% 6,45% 33,03% 12,93% 1 2 0 0 1 0 Agriocnemis pygmaea 0,41% 1,38% 1,45% 6 2 3 0 0 1 Ischnura senegalensis 2,48% 1,38% 1,94% 0,68% 1 0 0 0 1 0 Pseudagrion microcephalum 0,41% 1,45% 0 6 13 0 1 8 Pseudagrion rubriceps 4,14% 8,39% 1,45% 5,44% 3 2 0 3 0 11 Copera marginipes 1,24% 1,38% 2,75% 7,48% 0 0 1 0 0 0 Anax guttatus 0,65% 0 0 0 7 0 0 Gynacantha subinterrupta 6,42% 1 0 0 0 0 0 Ictinogomphus decoratus 0,41% 65 0 29 0 5 0 Acisoma panorpoides 26,86% 18,71% 7,25% 0 0 0 0 3 0 Aethriamanta aethra 4,35% 0 0 0 24 1 0 Agrionoptera insignis 22,02% 1,45% 10 0 0 10 1 0 Brachydiplax chalybea 4,13% 9,17% 1,45% 23 1 25 0 2 0 Brachythemis contaminata 9,50% 0,69% 16,13% 2,90% 9 12 11 0 0 28 Crocothemis servilia 3,72% 8,28% 7,10% 19,05% 1 2 0 0 0 0 Diplacodes trivialis 0,41% 1,38% 0 0 0 6 1 0 Lathrecista asiatica 5,51% 1,45% 0 0 4 9 28 0 Neurothemis terminata 2,58% 8,26% 40,58% 8 36 22 0 7 62 Orthetrum sabina 3,31% 24,83% 14,19% 10,15% 42,18% 0 1 0 0 0 0 Orthetrum testaceum 0,69% 1 3 20 0 2 2 Pantala flavescens 0,41% 2,07% 12,90% 2,90% 1,36% 0 7 4 0 4 3 Potamarcha congener 4,83% 2,58% 5,80% 2,04% 0 0 0 4 0 0 Rhodothemis rufa 3,67% 1 1 0 3 1 0 Tholymis tillarga 0,41% 0,69% 2,75% 1,45% 109 8 13 0 9 10 Urothemis signata 45,04% 5,52% 8,39% 13,04% 6,80% 0 0 0 4 2 0 Zyxomma obtusum 3,67% 2,90% 0 0 0 3 0 0 Zyxomma petiolatum 2,75% 242 145 155 109 69 147 Total

Keterangan: Lokasi 1=kawasan waduk; 2=kawasan sungai aliran masuk menuju waduk; 3=kawasan rawa; 4=kawasan kolam; 5=kawasan sungai aliran keluar dari waduk; dan 6=kawasan sawah

113

Lampiran 2. Kondisi Lokasi Penelitian

Gambar 39. Kenampakan Kawasan Rawa Jombor Via Satelit

Gambar 40. Lokasi Pengamatan 1, Waduk, Berbatasan Langsung dengan Kebun Jagung

114

Gambar 41. Lokasi Pengamatan 2, Sungai Aliran Masuk menuju Waduk

115

Gambar 43. Pintu Air Kecil menuju Sawah dari Sungai Aliran Masuk

Gambar 44. Lokasi Pengamatan 3, Rawa yang Dominan Ditumbuhi Eceng Gondok, Kangkung, dan Beberapa Rumput Teki,

Gambar Gamb r 45. Lokasi bar 46. Loka Ditumbuhi i Pengamata asi Pengama Tanaman B 116 an 4, Kolam atan 5, Sung Budidaya H m, Dikeliling gai Aliran K oltikultura d gi Pepohon Keluar dari W di Kedua Te an yang Ra Waduk yan epinya apat ng

117

Gambar 47. Lahan Basah yang Dikelilingi Pohon Berkanopi Rapat yang Terletak tidak Jauh dari Sungai Aliran Keluar

118

Gambar 49. Pohon-Pohon Besar di Tepi Sawah yang Terdapat Semak-Semak di Bawahnya dan Aliran Air Jernih di Sepanjang Tepi tersebut

119

Lampiran 3. Alat, Bahan, dan Buku Panduan Identifikasi

Gambar 50. Insectnet Gambar 51. Cat Berbahan Nitrocellulose

Gambar 52. Jangka Sorong Gambar 53. GPS Garmin 62s

Gambar 54. Indikator pH universal Gambar 55. Buku Panduan Identifikasi di Lapangan

120

Lampiran 4. Kegiatan Penangkapan, Penandaan, dan Morfometri Capung

Gambar 56. Proses Penangkapan Capung menggunakan Insectnet

121

Dokumen terkait