• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.2 Saran

1. Dalam meneliti proses morfofonemik yang terdapat dalam bahasa Jepang diperlukan pemahaman yang lebih mendalam terutama perubahan- perubahan yang terjadi pada proses morfemis, yaitu pada proses afiksasi, reduplikasi, dan komposisi bahasa Jepang, karena proses peubahan fonem tersebut ada yang sama dan ada yang berbeda dengan perubahan fonem dalam bahasa Indonesia.

2. Perubahan fonem dalam bahasa Jepang selain yang terjadi pada nomina, ada lagi jenis kata lainnya yang mengalami proses morfofonemik,

misalnya pada verba dan adjektiva. Penulis berharap ada penelitian lanjutan tentang hal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Yudi.B, 1995. Kristal- Kristal Ilmu Bahasa, Surabaya : Airlangga University Press.

Chaer, Abdul, 2007. Linguistik Umum, Jakarta : Rineka cipta.

Koizumi, Tamotsu, 1993. Gengogakunyumon, Tokyo : Daishukan Shoten.

Kridalaksana, Harimurti, 2007. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Makino, Seichi dan Michio Tsutsui, 2003. A Dictionary of Intermediate Japanese Grammar, Tokyo : The Japan Time, ltd.

Matsuura, Kenji, 1994. Kamus Bahasa Jepang-Indonesia, Japan : Kyoto Sangyo University Press.

Muchtar, Muhizar, 2006. Morfologi ( kompilasi ), Medan : USU Press.

Nomura, Masaki, 1992. Nihongo no Jiten ’ Kamus Bahasa Jepang’. Seiji Koike. Parera, J. Daniel, 1994. Morfologi Bahasa, Jakarta : Gramedia Pustaka utama. Samsuri, 1980. Analisa Bahasa, Jakarta : Erlangga.

Situmorang, Hamzon. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang, Medan : USU Press.

Sudaryanto, 1988. Metode Linguistik, Yokyakarta : Gadjah Mada University Press. Sudjianto dan A. Sahidi. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang, Jakarta :

Kesaint Blanc.

Sutedi, Dedi, 2003. Dasar- dasar Linguistik Bahasa Jepang, Bandung : Humaniora Utama press.

Suzuki, Daikichi, 1975. Tanoshii Nihongo no Bunpo, Tokyo : Kabushiki Kaisha. Tarigan, Henry. G, 2003. Pengajaran Morfologi, Bandung : Angkasa.

Wirjosoedarma, Soekono, 1985. Tatabahasa, Bahasa Indonesia ( edisi Lengkap ), Surabaya : Sinar Wijaya Press.

Yanagisawa, Yoshiaki dan Eriko Ishii, 1998. Japanese Language Resource 1000 Book ( Nihon go Kyouiku Juuyouyougo ). Baberu Press.

ABSTRAK

Bahasa yang digunakan oleh setiap bangsa memiliki keragaman tata bahasa. Misalnya, bahasa Jepang, yang juga mempunyai keragaman tata bahasa sendiri. Oleh karena itu, untuk mempermudah pemahaman tentang bahasa Jepang, yang merupakan bahasa asing, maka perlu untuk mengetahui tentang linguistik bahasa Jepang. Linguistik bahasa Jepang disebut dengan ‘Nihon go-

gaku’, artinya ilmu bahasa Jepang.

Salah satu cabang linguistik bahasa Jepang adalah morfofonemik.

Morfofonemik adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan fonem yang timbul sebagai akibat pertemuan morfem dengan morfem lain. Dalam bahasa Jepang, morfofonemik disebut dengan ‘igyoutai no koutai’ atau

‘keitai on inron’.

morfofonemik

morfofonemik

Misalnya, perubahan fonem vokal /e/ menjadi fonem /a/ pada kata ame ( hujan ) dan fonem konsonan /k/ menjadi fonem /g/ pada kata kasa ( payung ), yang berubah setelah kedua kata tersebut digabungkan, yakni :

/ame-/ + /-kasa/ /amagasa/

ame /e/ /a /

kasa /k/ /g/

: /ame-/ + /-kasa/ /amagasa/

Dari contoh tersebut, terlihat jelas bahwa fonem-fonem yang berubah akibat pertemuan morfem dengan morfem lain, bisa terjadi pada fonem vokal dan fonem konsonan. Dalam bahasa Jepang perubahan fonem disebut dengan

‘On in koutai’ dan terbagi dua, yaitu :

:

3. Perubahan fonem vokal ( ‘bouin koutai’ ).

Proses perubahan fonem ‘On in koutai’ bisa terjadi pada : Nomina

majemuk ( ‘Fukugou meishi’ ), Adjectiva I ( ‘Keiyoushi

teki’ ), dan Verba I ( ‘Doushi teki’ ).

:

Dalam skripsi ini penulis hanya membahas tentang perubahan fonem yang terjadi pada Nomina majemuk ( ‘Fukugou meishi’ ) saja. Baik

perubahan fonem vokal maupun fonem konsonan yang terjadi dalam proses morfologi ( afiksasi, reduplikasi, dan komposisi ).

Nomina atau kata benda adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Nomina adalah kalimat berpredikat “ kata benda “. Dalam bahasa Jepang, nomina disebut dengan

‘meishi’. Semantara itu, nomina majemuk disebut dengan

Nomina Nomina majemuk

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka perubahan fonem ( on in koutai ) yang terjadi dalam bahasa Jepang jika ditinjau dari segi

morfofonemik adalah :

f) Proses morfofonemik dalam bahasa Jepang ada 6, yaitu : 1. On in datsuraku ( elipsis / pelesapan fonem )

2. On in shukuyaku ( kontraksi / penyingkatan fonem )

3. On in koutai ( disimilasi / perubahan fonem )

4. On in tenkan ( pergeseran fonem )

5. On in tenka ( penambahan fonem )

6. On in yuugou ( asimilasi / peleburan fonem )

- : a) :

g) Perubahan fonem dalam bahasa Jepang terdapat pada proses morfologi ( afiksasi, reduplikasi, dan komposisi ).

b)

h) Proses perubahan vokal ( bouin koutai ) bahasa Jepang yang terjadi

pada nomina majemuk ( ‘Fukugou meishi’ ), yaitu :

c) :

4. Afiksasi ( pengimbuhan / ‘setsuji’ )

Jika prefiks ( awalan / ‘settouji’ ), Sufiks ( akhiran /

‘setsubiji’ ), dan Infiks ( sisipan / ‘setsuchuuji’ ) ditambahkan pada

morfem dasar yang bermula dengan fonem vokal maka bentuknya tidak berubah. Tetapi pada fonem vokal /i/ ketika digabungkan dengan prefiks /me-/ dan /o-/ terjadi penambahan fonem /su/ sehingga menjadi /mesu-/ dan /osu-/.

/i/ /me-/ /o-/

5. Reduplikasi ( pengulangan / ’juufuku’ ) pada fonem vokal tidak

berubah bentuk.

6. Komposisi ( pemajemukan / ‘fukugougo’ )

f) Fonem vokal /a/ tidak mengalami perubahan bentuk, hanya terjadipenambahan fonem di awal kata kedua menjadi fonem /s/.

g) Perubahan fonem vokal /i/ di akhir kata pertama ada yang berubah menjadi fonem volak /o/ dan ada yang berubah menjadi fonem vokal /u/.

h) Dalam pemajemukan fonem vokal /u/ tidak mengalami perubahan bentuk.

i) Perubahan fonem vokal /o/ di akhir kata pertama berubah menjadi fonem vokal /a/.

j) Perubahan fonem vokal /e/ di akhir kata pertama berubah menjadi fonem vokal /a/ dan ada juga uang berubah menjadi semi vokal /w/.

a) /a/ /s/

b) /i/ /o/ /u/

c) /u/

e) /e/ /w/

i) Perubahan Fonem Konsonan ( Shiin Kotai ) Bahasa Jepang yang terjadi pada nomina majemuk ( ‘Fukugou meishi’ ), yaitu :

d) :

1. Afiksasi ( pengimbuhan / ‘setsuji’ )

c. Prefiks ( awalan / ‘settouji’ ), ditambahkan pada morfem dasar yang

bermula dengan fonem konsonan maka bentuknya tidak berubah.

a

d. Prefiks yang mengalami perubahan pada fonem konsonan, yaitu :

b :

1. Prefiks /me-/ dan prefiks /o-/

Jika prefiks /me-/ dan /o-/ ditambahkan pada morfem dasar yang bermula dengan fonem /k/ /g/, /s/ /j/, /t/ /d/, /h/ /b/, selebihnya tidak berubah bentuk.

/me-/ /o-/ /k/

/g/ /s/ /j/ /t/ /d/ /h/ /b/

2. Prefiks /kaku-/ /kaku-/

Jika prefiks /kaku-/ ditambahkan pada morfem dasar yang bermula dengan fonem /k/, maka bentuknya akan berubah menjadi /kak-/dengan penghilangan fonem /u/.

/kaku-/ /k/

/u/ /kak-/

c. Sufiks ( akhiran / ‘setsubiji’ ), ditambahkan pada morfem dasar yang

diakhiri dengan fonem konsonan maka bentuknya tidak berubah. c

2. Reduplikasi ( pengulangan / ’juufuku’ ) pada fonem konsonan yang

berubah bentuk hanya fonem /k/ /g/, /s/ /j/, /h/ /b/, selebihnya tidak. /k/ /g/ /s/ /j/ /h/ /b/

3. Komposisi ( pemajemukan / ‘fukugougo’ ) pada fonem konsonan yang

berubah bentuk hanya fonem /k/ /g/, /ch/ /j/, /h/ /b/, /t/ /d/, /s/ /z/, selebihnya tidak.

/k/ /g/ /ch/ /j/ /h/

/b/ /t/ /d/ /s/ /z/

j) Proses morfofonemik dalam bahasa Jepang yang mengalami perubahan fonem, baik perubahan fonem vokal maupun perubahan fonem konsonan terjadi, untuk mempermudah dan memperlancar ucapan serta dapat dijadikan sebagai acuan.

Dokumen terkait