BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Saran yang dapat dipertimbangkan sesuai hasil penelitian ini adalah perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai validasi metode analisis KLT-densitometri terkait dengan identifikasi kandungan kafein dalam ekstrak etanolik daun teh.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1977, Materia Medika, Jilid I, xx, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia III, 782, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, 4, 7, 10, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 8, 25, 32, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1987, Analisis Obat Tradisional, Jilid 1, 58, 60, Dirjen POM, Jakarta. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia IV, 7, 254, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2001, Herbal Drugs and Phytopharmaceuticals, Edisi 2, 491, CRC Press, America.
Anonim, 2009, http://www.farsinet.com/hottea/greenblacktea.html, diakses tanggal 8 Desember 2009.
Arisandi, 2006, Khasiat Berbagai Tanaman Untuk Pengobatan, 457, Eska Media, Jakarta.
Anonim, 2007, Pemastian Mutu Obat : Kompendium Pedoman dan Bahan-bahan Terkait, GMP dan Inspeksi, diterjemahkan oleh Fabiola C.R. Hutabarat, S.Si., Apt., Volume 2, Penerbit EGC, Jakarta.
Backer, C.A. dan R.C. Bakhuizen Van Den Brink Jr, 1963, Flora of Java, Vol.1, 3-6, 29-34, 47, 318-320, N.V.P., Noordhoff, Groningen, The Netherlands.
Bruneton, J., 1999, Pharmacognosy Phytochemistry Medicinal Plants, 2nd edition, 371, Lavoisier Publishing, Perancis.
Gritter, R.J., 1985, Introduction to Chromatography, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, Edisi II, 6, 8, 107, ITB, Bandung.
Hardjono, S., 1983, Kromatografi, 45, Laboratorium Analisa Kimia Fisika Pusat, UGM, Yogyakarta.
47
Hartoyo, A., 2003, Teh & Khasiatnya bagi Kesehatan, Sebuah Tinjauan Ilmiah, 11, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Hiroshi, A., 1996, Biosynthesis of Caffeine in Leaves of Coffee, www.ncbi.nlm.nih.gov, diakses tanggal 3 Februari 2010.
Hutapea, J.R., 1994, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid 3, 155, Depkes RI, Jakarta.
Jork, H., 1990, Thin-Layer Chromatography Reagents and Detection Methods, 12, VCH, New York.
Kuntari, C., 2002, Uji Aktivitas Penangkapan Radikal Hidroksil oleh Ekstrak Etanol Daun Teh hijau dan Teh Hitam dengan Metode Deoksiribosa, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Lin, Y.L., 1996, Composition of Polyphenols in Fresh Tea Leaves and Associations of Their Oxygen-Radical-Absorbing Capacity with Antiproliferative Actions in Fibroblast Cells, http://www.pubs.acs.org, diakses tanggal 3 Februari 2009.
Mintarsih, E.R.R., 1990, Penetapan Kadar Alkaloid Kinina dalam Akar, Batang, dan Daun Chinchona Succirubra Pavon et Klotzsch dari Daerah Kaliurang secara Spektrodensitometri (TLC-scanner), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Pertiwi, M.V., 2002, Penetapan Kadar Flavonoid Total Terhitung sebagai Kuersetin dengan Menggunakan Metode Kolorimetri dalam Teh Hijau dan Teh Hitam (Merk X), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Purnamasari, G., 2009, Perbandingan Daya Antioksidan Infusa Teh Hijau (Camellia sinensis L.) dari Daerah Wonosobo dan Daerah Karanganyar dengan Menggunakan Metode Deoksiribosa, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Popl, M., 1990, Chromatographic Analysis of Alkaloids, 43, Marcel Dekker Inc., New York.
Rangga, H.C.S., 1995, Pengaruh Sari Daun Teh (Camellia sinensis L.) dan Herba Urang-Aring (Eclipta prostrata L.) Terhadap Pertumbuhan Rambut Kelinci Jantan serta Skrining Fitokimianya, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Robbers, J.E., 1996, Pharmacognosy and Pharmacobiotechnology, 146, 147, 184, Lea & Febiger, Pennsylvania.
Roberts, M.F., 1998, Alkaloids Biochemistry, Ecology, and Medicinal Applications, 23, Plenum Press, New York.
Samuelsson, G., 1999, Drugs of Natural Origin, a Text Book of Pharmacognosy, 47, Swedish Pharmaceutical Press, Stockholm.
Sethi, P.H., 1996, High Performance Thin Layer Chromatography Quantitative Analysis of Pharmaceutical Formulations, 40, CBS Publishers, New Delhi.
Setyamidjaja, D., 2000, Teh Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen, 22-25, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Stahl, E., 1985, Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi, 3-17, Penerbit ITB, Bandung.
Sudjadi, 1988, Metode Pemisahan, 75, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Supardjan, A. M., 1987, Pemisahan Tetrasiklin dan Hasil Pemisahannya dalam Sediaan Tetrasiklin secara KLT-densitometri, Lembaga Penelitian Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Voigt, 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi 5, 579-582 Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Yuningsih, Y., 1998, Uji Hepatoprotektif Infus Daun Teh (Camellia sinensis.(L.).O.K) pada Tikus Jantan Terangsang Parasetamol, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
49
LAMPIRAN
Hasil determinasi tanaman teh sebagai berikut :
1b-2b-3b-4b-12b-13b-14b-17b-18b-19b-20b-21b-22b-23b-24b-25b-26b-27b-28b- 29b-30b-31b-403b-404b-405b-414a-415b-451b-466b-467b-468b-469b-470f-617b-618c-619b-620b-621b-622b-623a-624b-625a Familia 625. Theaceae -1a-2b-Genus 1. Camellia -1a-2b – Spesies Camellia sinensis L.
Berdasarkan hasil determinasi, tanaman yang digunakan benar-benar tanaman teh dengan nama ilmiah Camellia sinensis L..
51
Lampiran 2. Foto bahan dan alat penelitian
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) Keterangan :
(a) : Tanaman teh dari perkebunan di Boyolali, Jawa Tengah (b) : Daun teh
(c) : Timbangan analitik (Mettler Toledo, Model AB-204)
(d) : Vaccum Rotary Evaporator (Janke & Kunkel Kika-Labortechnik, RV 05- ST)
(e) : Shaker (Innova 2100) (f) : Oven (Memmert) (g) : UV Cabinet
Lampiran 3. Data pengentalan ekstrak etanolik daun teh Vaccum Rotary Evaporator Ekstrak Daun Teh (Camellia
sinensis L.)
∆p (%) 50
Suhu (° C) 50
∆p (mbar) 10
Volume awal (ml) 500
Tekanan (mbar) 175 dan 72
Waktu 1 jam 30 menit
Oven
Suhu (° C) 45
53
Lampiran 4. Perhitungan perolehan ekstrak kental
Hasil Ekstrak
Kental Replikasi I Replikasi II Replikasi III Berat serbuk awal
(g) 105 105 105 Berat cawan kosong (g) 61,57 78,74 74,48 Berat cawan + ekstrak kental (g) 83,60 105,19 103,93 Berat ekstrak kental (g) 22,03 26,45 29,45 Rata-rata ekstrak kental (g) 25,98
Lampiran 5. Perhitungan rendemen ekstrak kental daun teh
Replikasi I
Berat bahan kering = 105 gram Berat ekstrak kental = 22,03 gram
Rendemen ekstrak kental = 105 03 , 22 x 100% = 20,98% Replikasi II
Berat bahan kering = 105 gram Berat ekstrak kental = 26,45 gram
Rendemen ekstrak kental = 105 45 , 26 x 100% = 25,19% Replikasi III
Berat bahan kering = 105 gram Berat ekstrak kental = 29,45 gram
Rendemen ekstrak kental = 150
45 , 29
55
Lampiran 6. Hasil pengukuran AUC standar kafein dengan TLC densitometry scanner pada panjang gelombang 274 nm
Lampiran 7. Hasil pengukuran AUC sampel dengan TLC densitometry scanner pada panjang gelombang 274 nm
65
Lampiran 8. Perhitungan kadar kafein dalam sampel Persamaan kurva baku : y = 48782,5 x + 28037,7 1. Untuk y = 39019,1 39019,1 = 48782,5 x + 28037,7 39019,1– 28037,7 = 48782,5 x 10981,4 = 48782,5 x 0,2251 = x x = 0,2251% b/v = 0,2251g/100 ml = 0,002251 g/ml Jumlah yang ditotolkan = 5 µl
Berat kafein dalam 5 µl = 0,002251 g/ml x 0,005 ml = 1,1255 x 10-5 g
Penimbangan sampel
Berat cawan kaca = 17,3173 g Berat cawan kaca + ekstrak = 18,3197 g Berat ekstrak = 1,0024 g
Berat kafein dalam 5 ml = ,
, x 5 ml = 0,0113 g Berat kafein dalam 25,98 g ekstrak = ,
, x 25,98 g = 0,2929 g Berat kafein dalam 105 g serbuk = ,
, x 105 g = 1,1838 g
2. Untuk y = 39062,0 39062,0 = 48782,5 x + 28037,7 39062,0 – 28037,7 = 48782,5 x 11024,3 = 48782,5 x 0,2260 = x x = 0,2260 % b/v = 0,2260 g/100 ml = 0,002260 g/ml Jumlah yang ditotolkan = 5 µl
Berat kafein dalam 5 µl = 0,002260 g/ml x 0,005 ml = 1,1300 x 10-5 g Penimbangan sampel
Berat cawan kaca = 17,3170 g Berat cawan kaca + ekstrak = 18,3196 g Berat ekstrak = 1,0026 g
Berat kafein dalam 5 ml = ,
, x 5 ml = 0,0113 g Berat kafein dalam 25,98 g ekstrak = ,
, x 25,98 g = 0,2928 g Berat kafein dalam 105 g serbuk = ,
, x 105 g = 1,1834 g
67 3. Untuk y = 39436,0 39436,0 = 48782,5 x + 28037,7 39436,0 – 28037,7 = 48782,5 x 11398,3 = 48782,5 x 0,2337 = x x = 0,2337% b/v = 0,2337 g/100 ml = 0,002337 g/ml Jumlah yang ditotolkan = 5 µl
Berat kafein dalam 5 µl = 0,002337 g/ml x 0,005 ml = 1,1685 x 10-5 g
Penimbangan sampel
Berat cawan kaca = 17,3174 g Berat cawan kaca + ekstrak = 18,3202 g Berat ekstrak = 1,0028 g
Berat kafein dalam 5 ml = ,
, x 5 ml = 0,0117 g Berat kafein dalam 25,98 g ekstrak = ,
, x 25,98 g = 0,3031 g Berat kafein dalam 105 g serbuk = ,
, x 105 g = 1,2250 g
4. Untuk y = 43283,1 43283,1 = 48782,5 x + 28037,7 43283,1 – 28037,7 = 48782,5 x 15245,4 = 48782,5 x 0,3125 = x x = 0,3125 % b/v = 0,3125 g/100 ml = 0,003125 g/ml Jumlah yang ditotolkan = 5 µl
Berat kafein dalam 5 µl = 0,003125 g/ml x 0,005 ml = 1,5625 x 10-5 g
Penimbangan sampel
Berat cawan kaca = 17,3174 g Berat cawan kaca + ekstrak = 18,3212 g Berat ekstrak = 1,0038 g
Berat kafein dalam 5 ml = ,
, x 5 ml = 0,0156 g Berat kafein dalam 25,98 g ekstrak = ,
, x 25,98 g = 0,4038 g Berat kafein dalam 105 g serbuk = ,
, x 105 g = 1,6320 g
69 SD = ∑ = 0,2078 Kadar rata-rata = , , , , = 1,2439 % b /b SE = = , √ = 0,1039 CV = x 100% = , , x 100% = 8,35%
BIOGRAFI PENULIS
Penulis lahir sebagai anak pertama dari dua bersaudara pada tanggal 5 Maret 1988 di Yogyakarta. Lahir dari ayah bernama Soenarto dan ibu bernama Dewi Ratnawati, memiliki adik laki-laki yang bernama Edwin Yakub Winarto. Pendidikan formal yang dialami oleh penulis yaitu TK Tarakanita Yogyakarta (1993-1994), SD Tarakanita Yogyakarta (1994-2000), SMP Stella Duce 1 Yogyakarta (2000-2003), SMU Stella Duce 1 Yogyakarta (2003-2006), dan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (2006-sekarang). Penulis pernah menjadi panitia Pelepasan Wisuda Fakultas Farmasi 2007 sebagai Sie Dekorasi dan Dokumentasi.