BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B... Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Rumah Sakit
Saran peneliti kepada pihak rumah sakit lebih menyediakan fasilitas dalam melakukan tindakan keperawatan dalam ruangan khususnya fasilitas yang sangat dibutuhkan oleh pasien leukemia yang menjalani kemoterapi.
β. Perawat ruang kronis IRNA Kebidanan dan Anak
Saran peneliti bagi perawat ruangan diharapakan melakukan pengkajian lebih dalam agar dapat menggali masalah baru, dan pada masalah keperawatan yang diangkat tidak hanya masalah utama saja, perawat diharapkan lebih memperhatikan rencana yang sudah dilakukan dan mempertahankan agar intervensi berjalan secara optimal dan berkesinambungan.
γ. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Diharapkan peneliti melakukan pengkajian komprehensif dan mengambil diagnosa keperawatan pada pasien leukemia secara tepat menurut pengkajian yang didapatkan, melaksanakan tindakan keperawatan dengan lebih dahulu memahami masalah dengan baik, dan mendokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan berdasarkan kepeda teori.
b. Diharapkan peneliti dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu seefektif mungkin, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan leukemia.
DAFTAR PUSTAKA
Apriany, Dyna. β016. Asuhan Keperawatan Anak dengan Keganasan. Bandung : PT Refika Aditama.
Betz & Sowden. β009. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta : EGC
Bulechek, G, M. Butcher, H, K. Dochterman, J, M. Wagner, C, M. (β01γ). Nursing Intervention Classificasion (NIC) (6thed). Mosby: Lowa City Hari. Soetaryo. Kusuma. (β009). The Risk Factor of Urinary tract infection in
patient with leukimia. Berkala Ilmu Kedokteran, Volume 41, nomor 4. Diakses dalam
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=1γ19β7&val=5016&titl e=The%β0risk%β0factor%β0of%β0urinarytract%β0infection%β0in%β0pati ent%β0with%β0leukemiadiakses tanggal 9 Januari.
Herdman. H.T & Kamitsuru. S. (β015). NANDA Internasional, Inc: Nursing Diagnoses, Definitions & Classification 2015- 2017 (10thed). Jakarta : EGC Hidayat, A.Aziz. β01β. Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah edisi 2.
Jakarta : Salemba medika
Hidayat. Gatot. Djer. (β01β). Validasi Sistem Skoring Rondinelli Untuk Mendeteksi Komplikasi Infeksi Berat Pada Pasien Leukemia Limfoblastik Akut L1 Dengan Demam Neutropenia Selama Kemoterapi Fase Induksi. Diakses dalam : http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/15-5-10.pdf tanggal 11 Januari β017
Maharani, Sabrina. β009. Mengenal 13 jenis kanker dan pengobatannya. Jogjakarta : Katahati
Moorhead, S. Johnson, M. Maas, M, L. Swanson, E. (β01γ). Nursing Outcomes Classification (NOC) (5thed). Mosby: Lowa City
Ngastiyah. β01β. Perawatan anak sakit. Jakarta : EGC
Nugroho, Susanto. (β010). Gangguan Keseimbangan Elektrolit Sesudah Kemoterapi Induksi Remisi pada Anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut. Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya Malang
.
Diakses dalamhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=404864&val=4γ87&titl e=Gangguan%β0Keseimbangan%β0Elektrolit%β0%β0Sesudah%β0Kemote rapi%β0Induksi%β0Remisi%β0pada%β0Anak%β0dengan%β0%β0Leukem ia%β0Limfoblastik%β0Akut, diakses tanggal 11 Januari β017
Nugroho, E, D & Rahayu, D, A. Pengantar Bioteknologi (Teori dan aplikasi). Yogyakarta : CV Budi utama.
Nurarif, A, H & Kusuma, H. (β01γ). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis: NANDA NIC- NOC 2015- 2017 (Jilid β) . Yogyakarta: Media Action
Nursalam. (β015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis (edisi 4). Jakarta: Salemba Medika. Diakses dalam: http://ners.unair.ac.id/materikuliah/γ-βMetodologi_Nursalam_EDISI%β04-β1%β0NOV.pdf, diakses tanggal 18 Januari β017
Profil RSUP Dr. M. Djamil Padang diakses dalam
file:///D:/bahan%β0leukimia/10%β0Penyakit%β0Terbanyak%β0Rawat%β0 Inap%β0Tahun%β0β014.html,diakses tanggal 10 Januari β017
Pinontoan, Eunike, dkk. (β01γ). Pengaruh Kemoterapi Terhadap Profil Hematologi Pada Penderita Leukemia Limfoblastik Akut, jurnal Ilmu Kesehatan Anak FK UNSRAT Manado. Diakses dalam :
file:///C:/Users/Userβ7-040715/Downloads/γβ77-61γ6-1-SM.pdf diakses tanggal 6 Januari β017.
Santoso, Monika. (β010). Pengaruh kemoterapi fase induksi dan konsolidasi terhadap mukositis dan mikroorganisme rongga mulut pada pasien anak leukemia limfoblastik akut, Kajian di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Diakses dalam
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=Pene litianDetail&act=view&typ=html&buku_id=487β0diakses tanggal 17 Juni β017.
Silalahi, Jansen. β006. Akanan Fungsional. Yogyakarta : Kanisius
Sulastriana. Muda. Jemadi. (β01β). Karakteristik Anak Yang Menderita Leukemia Akut Rawat Inap Di Rsup H. Adam Malik Medan Tahun β011-β01β.
Diakses dalam http://download.portalgaruda.org/article.php?Article=154γ1β&val=4108&tit le=KARAKTERISTIK%β0ANAK%β0YANG%β0MENDERITA%β0LEU KEMIA%β0AKUT%β0RAWAT%β0INAP%β0DI%β0RSUP%β0H.%β0A DAM%β0MALIK%β0MEDAN%β0TAHUN%β0β011-β01βdiakses tanggal 10 Januari β017
Suriadi & Yuliani. β010. Buku Pegangan Praktek Klinik. Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi 2. Jakarta : CV.Sagung Seto.
Sugiyono. β014. MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :Alfabeta.
Yenni. (β014). Rehabilitasi medik pada anak dengan leukemia limfoblastik akut. Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 1-7. Diakses tanggal 6 Juni β017.
Wolley. Gunawan. Warouw. (β016). Perubahan status gizi pada anak dengan leukemia limfoblastik akut selama pengobatan. Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, nomor 1 diakses dalam
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=4γβ0γ1&val=1001&titl e=Perubahan%β0status%β0gizi%β0pada%β0anak%β0dengan%β0leukemia %β0limfoblastik%β0akut%β0selama%β0pengobatan, diakses tanggal 9 Januari β017.
Wong, D, L. Eaton, M, H. Wilson, D. Winkelstein, M, L. Schwartz. β009. Buku ajar keperawatan pediatrik. Jakarta. EGC
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK A. Pengkajian Keperawatan 1. Pengumpulan data a. Identifikasi klien Nama : An. K Umur : 5 tahun
Tanggal lahir : 15 Desember β011 Jenis kelamin : perempuan
Status kawin : belum kawin
Agama : Islam
Pendidikan : TK
Anak Ke- : Ke-1
Alamat : Jln. Kalung Tapi Kelurahan Koto Tangah Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam
Tanggal masuk RS : βγ Mei β017 pukul 11.15 WIB Tanggal pengkajian : β4 Mei β017 pukul 1γ.00 WIB Diagnos medis : ALL
No.MR : 96944γ
Ruang rawat : Ruang Rawat Kronis IRNA Kebidanan dan Anak RSUP Dr. M.Djamil Padang b. Identifikasi penanggung jawab
Tabel. 4.1
Identitas Penanggung Jawab
Identitas Ibu Ayah
Nama Ny.E Tn.A
Umur γ0 tahun γ0 tahun
Agama Islam Islam
Pekerjaan IRT Wiraswasta Alamat Jln. Kalung Tapi Kelurahan Koto Tangah
Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam c. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang a) Keluhan utama
An. K dibawa ke RSUP Dr. M.Djamil Padang melalui Poliklinik pada tanggal βγ Mei β017 pukul 11.15 WIB dengan keluhan anak demam dan pucat sejak β hari sebelum masuk rumah sakit
b) Keluhan saat di kaji
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal β4 Mei β017 pukul 1γ.00 WIB, Ibu E mengatakan anak batuk berdahak dan flu, nafsu makan berkurang. Ibu mengatakan anak sudah tidak mengalami demam lagi. Anak sekarang menjalankan kemoterapi minggu ke-1β fase konsolidasi.
β. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu E mengatakan anaknya sudah didiagnosis menderita ALL pada bulan Januari β017 dan sudah menjalani kemoterapi.
γ. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan anak, ibu E mengatakan kakak dari orang tua ibu E mengalami kanker.
Genogram :
Keterangan :
= laki-laki = perempuan pasien
= tinggal serumah = menikah = saudara
4. Riwayat imunisasi a) BCG : ada b) DPT : lengkap c) Polio : lengkap d) Hepatitis B : ada e) Campak : ada
Kesimpulan : imunisasi anak lengkap 5. Riwayat perkembangan anak
Usia anak saat :
a) Berguling : γ bulan
b) Duduk : 7 bulan
c) Merangkak : 8 bulan
d) Berdiri : 11 bulan
e) Berjalan : 1β bulan
f) Tersenyum pertama kali : 4 bulan
g) Bicara pertama kali : 8 bulan, kata “maa”, “paa” h) Berpakaian tanpa bantuan: γ6 bulan
Kesimpulannya : An. R tidak mengalami keterlambatan perkembangan
d. Lingkungan
Rumah : permanen, lantai keramik
Sampah : dibuang di TPA dan diangkut setiap pagi oleh petugas Jamban : di dalam rumah
Pekarangan : luas dan masih bertanah Sumber air minum : PDAM
Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun: selalu
Kesimpulan: hygiene baik dan sanitasi lingkungan baik β. Pengkajian khusus
a. Pemeriksaan fisik
Tabel. 4.β Pemeriksaan Fisik
No Pemeriksaan fisik Hasil
1) Kesadaran Kompos mentis
GCS = E4 M6 V5 β) Tanda-tanda vital Nadi =90 x/i
Suhu = γ6,γ0C RR = β0 x/i
γ) Posture BB sebelum sakit = β0 kg BB sekarang = 19 kg TB = 109 cm
5) Kepala Bentuk normal, bersih Benjolan tidak ada
Rambut jarang dan rontok
6) Mata Simetris,
Sklera tidak ikterik Reflek cahaya ada
Konjungtiva tidak anemis
7) Hidung Simetris
Hidung bersih
Pernafasan cuping hidung (-) 8) Mulut Mukosa bibir kering dan pucat
Rongga mulut bersih, ada karies gigi
9) Telinga Simetris
Bersih, pendengaran baik
Posisi puncak pina sejajar dengan kontus mata
10) Leher Tidak ada pembesaran pada kelenjer getah bening
11) Thorak I = simetris ki= ka, tidak adanya
pergerakan dinding dada kedalam saat bernafas
Pa = fremitis ki=ka Pe = sonor
A = bronkovesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
1β) Jantung I = iktus cordis tidak terlihat
Pa = iktus kordis teraba 1 jari medial IMCS RIC V
Pe = tidak dilakukan A = irama jantung reguler 1γ) Abdomen I = distensi (-), simetris
A = bissing usus (+) Pa = nyeri (-)
Pe = thympani 14) Kulit Turgor kembali cepat
15) Ekstremitas atas Capillary reffil < β detik Akral hangat
16) Ekstremitas bawah Capillary reffil < β detik Akral hangat
Tidak ada oedema 17) Genitalia Bentuk normal
Genitalia bersih γ. Kebiasaan sehari-hari Tabel. 4.β Pola Kebiasaan No Pola Kebiasaan a Nutrisi dan cairan Sehat:
Makanan biasa dengan nasi lauk dan sayuran. Porsi tidak habis.
Minum air putih ± 500 cc Sakit:
Diet: makanan biasa TKTP 1500 kkal
Porsi tidah habis, kadang hanya menghabiskan sayur b Istirahat
dan tidur
Siang Sehat:
Pola tidur teratur Tidur β-γ jam
Malam Sehat:
Pola tidur teratur Tidur 8-9 jam c Eliminasi BAK
Sehat:
5- kali sehari, bau khas, warna kuning bening, lebih kurang 400 cc/ kali
Sakit:
BAK lebih dari γ kali, 100
BAB Sehat:
1-β kali sehari, warna kuning, bau khas, konsistensi padat Sakit:
cc, warna kuning pekat bau khas, Menggunakan pampers. Konsistensi padat, Warna kuning d Personal hygiene Sehat:
An. K mandi di kamar mandi, β x sehari pagi dan sore. Keramas setiap pagi, gosok gigi setelah mandi pagi Sakit:
An. K hanya dilap diata tempat tidur oleh ibu β kali sehari mengunakan washlap, gosok gigi pagi hari.
e Aktivitas bermain
Sehat:
Anak bermain di lantai rumah, kadang bermain sendiri dan kadang dengan orang tuadan adiknya.
Sakit:
An.K bermain diatas tempat tidur bersama orang tuanya f Rekreasi Sehat: ada
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tabel. 4.γ
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hemoglobin 1β,6 g/dl 10,β – 15,7 g/dl Leukosit γ.870/mmγ 5.000 – 17.000/mmγ Eritrosit 4,1β juta 4,0 – 5,β juta
Trombosit β51.000/mmγ 150.000 – 50.000/mmγ Hematroklit 40% γ7 - 4γ% Retikulosit 0,86% 0,5 – β% Hitung jenis : Basofil 0% 0 - β%
Eosinofil N.Batang N.Segmen Limfosit Monosit 4% γ% β9% 6β% 1% 1 – 4% 0 – 5% β9 – 65% β9 – 65% β – 11% Sel patologis Blast 1%
5. Terapi medis a. MTX IT 1β mg = dexametason 1mg b. MTX HD 650 mg IV c. Leucovenn 8 x 10 mg IV d. Mesna 1γ0 mg dalam D5% 50 cc e. Mesna 5β0 mg dalam 19β0 cc D5 ¼ NS f. CPA 650 mg dalam 500 cc Nacl 0,9% g. Ambroxol
h. Enystatin 4 x β,5cc i. Betadine obat kumur j. IVFD D5¼ NS
2. Analisa Data
NO. DATA PENYEBAB MASALAH
1. DS:
1. Ibu mengatakan anaknya demam sebelum masuk rumah sakit β. Ibu mengatakan anaknya batuk dan flu
DO:
1. Anak tampak batuk diserta flu β. Nadi: 90 x/ menit
γ. Suhu: γ6,γ0C, pernafasan β0 x/menit 4. Leukosit γ.870/mmγ
imunosupresi Resiko infeksi
β. DS:
1. Ibu mengatakan nafsu makan anaknya berkurang β. Ibu mengatakan berat badan anaknya berkurang DO:
1. Anak tampak malas makan
β. Diet yang diberikan tidak tampak tidak dimakan γ. BB: 19 kg, BB sehat β0 kg
4. Membrane mukosa bibir An. K tampak kering
Kurangnya asupan
makan Ketidak seimbangannutrisi kurang dari kebutuhan
γ DS:
1. Ibu mengatakan setelah selesai kemoterapi anak mengalami sariawan pada bibir dan mulut
β. Ibu mengatakan anak susah makan dan minum γ. Ibu menagtakan anak hanya minum air putih DO:
1. Tampak sariawan pada bibir dan mulut anak β. Anak tampak susah bicara, makan dan minum
Program pengobatan Kerusakan membran mukosa oral
B. Diagnosa keperawatan
No Diagnosa keperawatan TanggalDitemukan masalahParaf TanggalDipecahkan masalahParaf 1. Resiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi β4 Mei β017 β9 Mei β017
β. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan kurangnya asupan makan β4 Mei β017 β9 Mei β017
γ. Kerusakan membran mukosa oral β7 Mei β017 β9 Mei β017
C. Intervensi keperawatan No Diagnosa
keperawatan NOC NIC
1. Risiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi NOC: d. Status imunitas Kriteria hasil: 7. Fungsi gastrointestinal 8. Fungsi respirasi 9. Suhu tubuh 10. Integritas kulit
11. Jumlah sel darah putih absolut 12. Jumlah sel darah putih diferensial e. Respon pengobatan
Kriteria hasil:
6. Perubahan gejala yang diharapkan 7. Pemeliharaan kadar darah yang
diharapkan
NIC:
d. Kontrol infeksi
10. Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan setiap pasien
11. Batasi pengunjung
1β. Tempatkan isolasi sesuai tindakan pencegahan yang sesuai
1γ. Ajarkan cara cuci tangan bagi tenaga kesehatan
14. Anjurkan pasien dan pengunjung untuk mencuci tangan 15. Jaga lingkungan aseptik yang optimal
16. Tingkatkan intake nutrisi
17. Berikan terapi antibiotik yang sesuai
18. Ajarkan pasien dan anggota keluarga mengenai bagaimana menghindari infeksi
8. Respon perilaku yang diharapkan 9. Reaksi alergi 10. Interaksi pengobatan f. Status nutrisi Kriteria Hasil: 7. Asupan gizi 8. Asupan makanan 9. Asupan cairan 10. Energi
11. Rasio berat badan/tinggi badan 1β. Hidrasi
e. Manajemen nutrisi
4. Identifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan yang dimilki pasien
5. Instruksikan pasien mengenai kebutuhan nutrisi
6. Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat mengkonsumsi makanan
f. Monitot tanda-tanda vital
4. Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernapasan 5. Pemantauan suhu tubuh secara terus – menerus dengan tepat 6. Monitor dan laporkan tanda dan gejala hipertermia
β. Ketidakseimbang an nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan untul mengabsorbsi makanan NOC e. Nutritional status Kriteria hasil: 9. Asupan nutrisi 10. Asupan makanan 11. Asupan cairan 1β. Energy
1γ. Berat/ tinggi badan 14. Bentuk otot
15. Hidrasi
f. Nutritional status: food and fluid intake
Kriteria hasil:
5. Asupan makanan oral
6. Asupan cairan slang (NGT/ OGT) 7. Asupan cairan oral
Nutrition Management 10. Kaji adanya alergi makan
11. Tanyakan makanan yang disukai pasien 1β. Kola
1γ. borasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
14. Berikan makan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi
15. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori 16. Berikan informasi mengenai kebutuhan nutrisi anak
Nutrition Monitoring
9. BB pasien dalam batas normal
10. Monitor adanya penurunan berat badan 11. Monitor interaksi anak selama makan 1β. Monitor lingkungan selama makan
8. Asupan nutrisi parenteral
g. Nutritional status: nutrient intake Kriteria hasil: 11. Asupan kalori 1β. Asupan protein 1γ. Asupan lemak 14. Asupan karbohidrat 15. Asupan serat 16. Asupan vitamin 17. Asupan mineral 18. Asupan besi 19. Asupan kalsium β0. Asupan sodium h. Weight: body mess KH:
8. Berat badan
9. Ketebalan lipatan kulit subskapularis 10. Persentase lamak tubuh
11. Lingkar kepala (cm) 1β. Tinggi badan/ cm 1γ. Berat badan percm
14. Monitor turgor kulit 15. Monitor mual muntah
16. Monitor pertumbuhan dan perkembangan
17. Monitor pucat, kemerahan dan kekeringan pada konjungtiva
γ. Kerusakan membran mukosa oral berhubungan dengan program pengobatan 1. tingkat nyeri
β. fungsi sensori pengecapan dan pembau
γ. dan satatus menelan: oral.
manajemen cairan
1. tingkatkan asupan oral seperti sering meberikan anak minum β. distribusikan asupan cairan selama β4 jam
γ. dukung pasien dan keluarga untuk membantu pemberian makanan dengan baik
4. monitor satus hidrasi misalnya membran mukosa lembab, denyut nadi adekuat
pemeliharaan kesehatan mulut
1. lakukan perawatn mulut secara rutin
β. dorong dan bantu pasien untuk berkumur-kumur
γ. instruksikan pasien dan bantu pasien membersihkan mulut setelah makan
4. kolaborasi dalam pemberian terapi manajemen kemoterapi
1. monitor tanda-tanda infeksi dirongga mulut
β. anjurkan pasien untuk melakukan perawatan rongga mulut dengan menggunakan pembersih yang tepat
γ. anjurkan pasien untuk menggunakan nistatin obat kumur untuk mengontrol infeksi jamur.
D. Implementasi keperawatan
Tabel. 4.7
Implementasi keperawatan No Hari/
tanggal keperawatanDiagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
1. Rabu/ β4
Mei β017 Risikoberhubunganinfeksi dengan
imunosupresi
1. Membersihkan lingkungan dengan baik
β. Membatasi pengunjung
γ. Mengajarkan pasien dan keluarga cuci tangan
4. Meningkatkan intake nutrisi dengan cara perbanyak makan buah
5. Memberikan terapi sesuai dengan
S: - Ibu E mengatakan An. K tidak demam lagi
- Ibu mengatakan An. K batuk dan flu
O:
- Pasien tampak batuk dan flu - Pasien diberi obat ambroxol - Suhu γ6,βoC, nadi 8γx/i,
order dokter
6. Memonitor tanda – tanda vital seperti suhu, nadi dan pernapasan
7. Memantau suhu secara terus menerus 8. Menganjurkan pasien memakai
masker apabila keluar ruangan
pernapasan ββx/i
- Pasien tampak menjalani kemoterapi
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan 1 sampai 8 Ketidakseimban gan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kurangnya aspan makan
1. Mengkaji anak mempunyai alergi terhadap makanan
β. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan anak
γ. Menilai jumlah nutrisi dan kandungan kalori yang dibutuhkan anak
4. Memberikan informasi kepada orang tua mengenai kebutuhan anak terhadap nutrisi.
5. Memantau interaksi anak selama makan
6. Mencatat jumlah makanan yang dihabiskan oleh anak setiap kali makan
7. mempersiapkan lingkungan yang aman pada saat anak makan seperti menghilangkan bau- bau yang dapat menghilangkan nafsu makan anak 8. Memantau anak mual muntah selama
makan
S:
- Ibu E mengatakan An. K masih kurang nafsu makan O:
- BB: 19 kg
- Kulit tampak pucat
- Diet makanan biasa TKTP 1500 kkal
- Porsi diet tidak habis A: Masalah belum teratasi P: intervensi dilanjutkan
9. Menganjurkan ibu untuk terus memberikan air putih
β. Kamis / β5
Mei β017 Risikoberhubunganinfeksi dengan
imunosupresi
1. Membersihkan lingkungan dengan baik β. Membatasi pengunjung
γ. Meningkatkan intake nutrisi dengan cara perbanyak makan buah
4. Memberikan terapi sesuai dengan order dokter
5. Memonitor tanda – tanda vital seperti suhu, nadi dan pernapasan
6. Memantau suhu secara terus menerus 7. Menganjurkan pasien memakai masker
apabila keluar ruangan
S: - Ibu E mengatakan An. K masih batuk dan flu
- Ibu mengatakan An.K tidak demam lagi
O:
- Pasien tampak batuk dan flu - Pasien diberi obat ambroxol - Suhu γ6,5oC, nadi 91x/i,
pernapasan β0x/i
- Pasien sudah selesai menjalani kemoterapi
A: Masalah belum teratasi
P: ntervensi dilanjutkan 1 sampai 7 Ketidakseimban gan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kurang asupan makan
1. Mengkaji anak mempunyai alergi terhadap makanan
β. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan anak
γ. Menilai jumlah nutrisi dan kandungan kalori yang dibutuhkan anak
S:
- Ibu E mengatakan An. R masih kurang nafsu makan - Ibu E mengatakan An. R
menghabiskan ¼ makanan yang diberikan
4. Memberikan informasi kepada orang tua mengenai kebutuhan anak terhadap nutrisi.
5. Memantau interaksi anak selama makan 6. Mencatat jumlah makanan yang dihabiskan oleh anak setiap kali makan 7. mempersiapkan lingkungan yang aman
pada saat anak makan seperti menghilangkan bau- bau yang dapat menghilangkan nafsu makan anak 8. Memantau anak mual muntah selama
makan
9. Menganjurkan ibu untuk terus memberikan air putih
muntah setelah menjalani kemoterapi
O:
- BB: 19 kg - Kulit pucat
- An. K menghabiskan dari ¼ makanan yang di berikan A: Masalah belum teratasi P: intervensi dilanjutkan
γ. Jumat/ β6
Mei β017 Risikoberhubunganinfeksi dengan
imunosupresi
1. Membersihkan lingkungan dengan baik β. Membatasi pengunjung
γ. Meningkatkan intake nutrisi dengan cara perbanyak makan buah
4. Memberikan terapi sesuai dengan order dokter
5. Memonitor tanda – tanda vital seperti suhu, nadi dan pernapasan
6. Memantau suhu secara terus menerus 7. Menganjurkan pasien memakai masker
apabila keluar ruangan
S: - Ibu E mengatakan An. K masih batuk dan flu
- Ibu mengatakan An.K pusing
O:
- Pasien tampak batuk dan flu - Pasien diberi obat ambroxol - Suhu γ6,5oC, nadi 90x/i,
pernapasan βγx/i - Pasien banyak istirahat
A: Masalah belum teratasi
P: ntervensi dilanjutkan 1 sampai 7 Ketidakseimban gan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kurang asupan makan
1. Menilai jumlah nutrisi dan kandungan kalori yang dibutuhkan anak
β. Memberikan informasi kepada orang tua mengenai kebutuhan anak terhadap nutrisi.
γ. Memantau interaksi anak selama makan 4. Mencatat jumlah makanan yang dihabiskan oleh anak setiap kali makan 5. mempersiapkan lingkungan yang aman
pada saat anak makan seperti menghilangkan bau- bau yang dapat menghilangkan nafsu makan anak 6. Memantau anak mual muntah selama
makan
7. Menganjurkan ibu untuk terus memberikan air putih
S:
- Ibu E mengatakan An. K masih muntah
- Ibu E mengatakan An. K tidak menghabiskan makanan yang diberikan
O:
- BB: 19 kg
- An. K tampak muntah setelah diberi makan oleh Ibu. E - An. K tidak menghabiskan
makanan yang di berikan - An. K hanya minum teh air
putih
A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan 4. Sabtu/ β7 Mei β017 Risiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi
1. Membersihkan lingkungan dengan baik β. Membatasi pengunjung
γ. Meningkatkan intake nutrisi dengan cara perbanyak makan buah
4. Memberikan terapi sesuai dengan order dokter
S: - ibu mengatakan batuk dan flu pada anaknya mulai berkurang
- Ibu mengatakan anak sariawan
5. Memonitor tanda – tanda vital seperti suhu, nadi dan pernapasan
6. Memantau suhu secara terus menerus 7. Menganjurkan pasien memakai masker
apabila keluar ruangan
O:
- Suhu : γ6,10C - Nadi : 91x/ menit - P: β0x/ menit
- Tampak sariawan di bibir dan mulut pasien
A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan Ketidakseimban gan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kurang asupan makan
1. Menilai jumlah nutrisi dan kandungan kalori yang dibutuhkan anak
β. Memberikan informasi kepada orang tua mengenai kebutuhan anak terhadap nutrisi.
γ. Memantau interaksi anak selama makan 4. Mencatat jumlah makanan yang dihabiskan oleh anak setiap kali makan 5. mempersiapkan lingkungan yang aman
pada saat anak makan seperti menghilangkan bau- bau yang dapat menghilangkan nafsu makan anak 6. Memantau anak mual muntah selama
makan
7. Menganjurkan ibu untuk terus memberikan air putih
S:
- Ibu mengatakan An. K tidak mau makan karna sariawan - Ibu mengatakan An. K hanya
minum teh
- Ibu mengatakan muntah berkurang
O:
- Tampak An. K tidak mau makan dan hanya minum teh dan air putih
- Porsi makan tidak dihabiskan A: masalah belum teratasi P: intervensi dilanjutkan
Kerusakan membran mukosa oral
1. meningkatkan asupan oral seperti sering meberikan anak minum
β. mendukung pasien dan keluarga untuk membantu pemberian makanan dengan
S:
- Ibu E mengatakan anak sariawan setelah kemoterapi - Ibu E mengatakan nyeri
baik
γ. memonitor satus hidrasi misalnya membran mukosa lembab, denyut nadi adekuat
4. menganjurkan pasien untuk berkumur-kumur setelah makan
5. menganjurkan pasien untuk melakukan perawatan rongga mulut dengan menggunakan pembersih yang tepat 6. menganjurkan pasien untuk
menggunakan nistatin obat kumur untuk mengontrol infeksi jamur.
dirasakan anak apabila anak banyak bicara
- Ibu E mengatakan anak susah makan dan minum
O:
- Anak tampak susah bicara - Tampak sariawan pada bibir
dan mulut
- Anak susah makan dan minum - Anak sudah diberi nistatin
4xβ,5 cc
A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan 5. Minggu/ β8 Mei β017 Risiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi
1. Membersihkan lingkungan dengan baik