• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. SARAN

1. Sebaiknya dilakukan pengamatan struktur gel dengan mikroskop mikro pada tahap pemilihan gel terbaik agar lebih terlihat struktur gel dan stabilitasnya.

2. Sebaiknya dilakukan pengamatan dengan mikroskop mikro pada tahap penyimpanan (setelah diberi pewangi) selama tiga minggu, yang dilakukan setiap minggunya, agar terlihat perubahan struktur dan penurunan kandungan minyak yang terisolasi di dalam jaringan gel.

3. Dilakukan penambahan K+, potassium, atau komponen lain yang dapat membentuk ikatan/sinergisme yang lebih baik antara kappa karagenan dan glukomanan. Dengan ini diharapkan kekuatan gel menjadi lebih tinggi dengan konsentrasi tepung yang lebih rendah serta diperoleh sineresis yang lebih rendah.

4. Sebaiknya pengecekan kekuatan gel dilakukan pada waktu tunggu yang sama untuk meminimalisasi perbedaan peningkatan kekuatan gel.

DAFTAR PUSTAKA

Anggadireja J, Zantika A, Sujatmiko W, Istini S, Noor Z. 1993. Teknologi produk perikanan dalam industri farmasi : potensi dan pemanfaatan makro algae-laut. Makalah pada Stadium General Teknologi dan Alternatif Produk Perikanan dalam Industri Farmasi, Bogor.

Angka SL, Suhartono MT. 2000. Bioteknologi Hasil Laut. Bogor : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor.

Anonim. 2009. Kebijakan Pengembangan Industri Minyak Atsiri. Direktorat Industri Kimia dan Bahan Bangunan, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Departemen Perindustrian. Seminar

International Essential Oil II, 28 April 2009 (tidak dipublikasikan).

Ansel. 1989. Pengantar Bentuk Sedian Farmasi. Jakarta : Universitas Indonesia.

Bhattacharya S, Banerjee S. 2011. Compressive textural attributes, opacity and syneresis of gels prepared from gellan, agar and their mixtures. Journal of Food Engineering 102 (2011) 287–292.

BBP2TP. 2011. Manfaat limbah nilam sebagai pengendali opt. http://Ditjenbun.Deptan.Go.Id/Bbp2tpbon/ Index.Php?Option=Com_Content&View=Frontpage&Itemid=21&Limitstart=85. [20 Februari 2012].

Bubnis WA. 2000. Carrageenan. http://www.fmcbiopolymer.com/. [ 16 Juli 2012].

DAI. 2009. Minyak Atsiri Indonesia. Editor: Dr. Molide Rizal, Dr. Meika S. Rusli dan Ariato Mulyadi. Bogor : Dewan Atsiri Indonesia dan IPB.

Departemen Pertanian. 2010. Multifungsi glukomannan dari umbi iles-iles. http://perkebunan. litbangdeptan.go.id/?p=berita.2.184. [ 16 Juli 2012].

DepKes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi ke-3. Jakarta : Departemen Kesehatan.

De Roos KB. 2003. Effect of Texture and Microstructure on Flavour Retention and Release. Review. International Dairy Journal 13 (2003) 593–605.

Dorna TS. 2009. Karakteristik Minyak Atsiri Jerangau (Acorus calamus). Medan : Universitas Sumatera Selatan.

Eliasson A. 1996. Carbohydrates in Food. New York : Marcel Dekker Inc.

Fardiaz D. 1989. Hidrokoloid. Bogor : Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.

Guenther. 1990. Minyak Atsiri Jilid I dan IVA. Semangat Ketaren, penerjemah. Terjemahan dari : The Essential Oils. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Glicksman. 1979. Gelling Hydrocolloids in Food Product Appliction di dalam Polysaccharides in Food. J. M. V. Blanshard dan J. R. Mitchell (eds.). Butteworths, London.

Glikcsman. 1983. Food Hydrocolloids. Volume I. Florida: CRC Press Boca Raton. p 207

Hargreaves. 2003. Chemical Formulation; An Overview of Surfactant-Based Preparations Used In Everyday Life. RSC Paperbacks. P 119.

Harijati N, Azrianingsi R, Widyarti S. 2009. Laporan penelitian hibah bersaing : studi penurunan obesitas menggunakan glukomannan asal Amorphophallus endemik Indonesia. Malang : Universitas Brawijaya.

Harsojuwono BA. 2005. Laporan survai kawasan porang di Jawa Timur. Jakarta : P.T. FIM.

Ichad. 2011. Minyak essensial seimbangkan pikiran. http://ichadchemical.wordpress.com/minyak-essensial- seimbangkan-pikiran/. [20 Februari 2012].

Imeson. 2000. Carrageenan. Phillips GO dan Williams PA, editor. Di dalam Handbook of Hydrocolloids. CRC Press. BocaRaton.

Johnson A. 2002. Konjac glucomanan. http://www.glucomannan.com/.[12 Agustus 2012].

Ketaren S. 1985. Teknologi Minyak Atsiri. Bogor : IPB Press.

Ketaren S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta : Balai Pustaka.

Kiswanti ED. 2009. Pemanfaatan karagenan yang ditambahkan minyak sereh wangi pada formula gel penolak nyamuk Culex quinquefasciatus [skripsi]. Bogor : Program Sarjana Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Lawrence BM. 1993. Perfumer and Flavorist 18 (1993) 43.

Lutony TL, Rahmayati Y. 1999. Minyak Atsiri. Jakarta : Penebar Swadaya.

Ma’mun SS. 2009. Karakteristik Minyak Atsiri Potensial. Bogor: Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik.

Maryadhi A. 2007. Pembuatan Bahan Acuan Minyak Nilam. Cianjur : Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian LIPI.

McHugh. 2003. A guide to seaweed industry. Fisheries and Aquacultures Department. FAO.

Mikonnen KS. 2009. Mannans as film formers and emulsion stabilizers [Disertasi]. Helsinki : Departemen Teknologi Pangan, Universitas Helsinki.

Nerio LS, Olivero J, Stashenko E. 2010. Repellent Activity of essential oils : a review. Bioresource Technology, 101 (1) :372-378.

Oroojalian F, Kasra-Kermanshahi R, Azizi M, Bassami MR. 2010. Phytochemical composition of the essential oils from three apiaceae species and their antibacterial effects on food-borne pathogens. Food Chemistry (120)3: 765-770.

Pandey R, Karla A, Tandon S, Mehrotra N, Singh HN, Kumar S. 2000. Essential oils as potential sources of nematicidal compounds. J. Phytopatho-logy. 148:501-502.

Pebrianata E. 2005. Pengaruh pencampuran kappa dan iota karagenan terhadap kekuatan gel dan viskositas karagenan campuran [skripsi]. Bogor : Program Sarjana Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Rahmaisni A. 2011. Aplikasi minyak atsiri pada produk gel pengharum ruangan anti serangga [skripsi]. Bogor : Program Sarjana Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Rowe, Raymond C, Paul JS, Paul JW. 2003. Handbook of Pharmaceutical Excipients. London: Pharmaceutical Press.

Rukmana R. 2003. Nilam Prospek Agribisnis dan Teknik Budi Daya. Yogyakarta : Kanisius.

Rusli S. 1991. Pemurnian atau peningkatan mutu minyak nilam dan daun cengkeh. Prosiding Pengembangan Tanaman Atsiri di Sumatera, Bukit Tinggi, 4-8-1991. Bogor : Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. 89 - 96.

Sabini D. 2006. Aplikasi minyak atsiri pada produk home care dan personal care. Prosiding Pengembangan Produk Baru danTurunannya. Solo: Konverensi Nasional Minyak Atisiri, 83-85.

Saccketti G, Maietti S, Muzzoli M, Scaglianti M, Manfredini S, Radice M, Bruni R. 2005. Comparative Evaluation of 11 Essential Oils of Different Origin as Functional Antioxidants, Anti-radicals, and Antimicrobials in Food. Food Chemistry 91:621-632.

Sait S. 1991. Potensi minyak atsiri daun indonesia sebagai sumber bahan obat. Di dalam Prosiding Forum Komunikasi Ilmiah Pengembangn Atsiri di Sumatera. Bukut Tinggi, 31 Agustus 1991. Bogor : Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.

Sait S, Lubis EH. 1991. Pengaruh Cara Isolasi Minyak Atsiri dan Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) terhadap Sifat Wangi Dasar (Fragrant Principle) Aslinya. Bogor : Balai Penelitian Kemurgi dan Aneka Industri.

Sarwono B. 1986. Jeruk dan Kerabatnya. Jakarta : Penebar Swadaya.

Sastrohamidjojo H. 2002. Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta: FMIPA, UGM.

Sato A, Asano K, Sato T. 1990. The chemical composition of Citrus hystrix dc (Swangi). J. Ess. Oil Res., 2 : 179 – 183

Satrohamidjojo H. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Savary G, Elisabeth G, Jean-Louis D, Nathalie C. 2006. Mixture of aroma compounds: Determination of partition coefficients in complex semi-solid matrices. Food Research International 39 (2006) 372–379.

Setiawati R. 2009. Kajian penggunaan daun pepaya, daun belimbing, wuluh, daun cente, daun jeruk purut, dan bunga kecombang sebagai insektisida alami terhadap perkembangan Sitophilus zeamais motsch dan aplikasinya pada penyimpanan beras [Skripsi]. Bogor : Program Sarjana Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Sinurat E, Murdinah, Peranginangin R. 2009. Pengaruh campuran semi refined carrageenan (src) dan locust bean gum (lbg) terhadap sifat fisik dan sensori gel pengarum ruangan. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan. Vol.4. No. 1. Juni 2009.13-20.

Sukamto. 2009. Prospek Tanaman Nilam Penghasil Minyak Atsiri; Pengembangannya Melalui Sistim Pola Tanam. Bogor : Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik.

Sulaeman S. 2006. Pengembangan agribisnis komoditi rumput laut melalui model klaster bisnis. Infokop Nomor 28 Tahun XXII. www.smecda.com/ deputi7/file_Infokop/EDISI%2028/komoditi_rumput_ laut.pdf. [8 September 2012].

Thomas WR. 1997. Konjac gum di dalam thickening and gelling agents for food. A. P. Imeson (ed.). London : Blackie Academic and Professional.

Kementrian Perdaganagan RI. 2011. Indonesian essential oil the scents of natural life. Trade Polici Analysis and Development Agency (Trecyda) Ministry of Trade, Republic of Indonesia.

Phillips, Williams PA. (eds.). New York : CRC Press.

Thomas WR. 1997. Konjac Gum di dalam Thickening and Gelling Agents for Food. A. P. Imeson (ed.). London : Blackie Academic and Professional.

Van de Velde F, De Ruiter GA. 2005. Carrageenan. Steinbüchel A dan Rhee SK, editor. Didalam Polysaccharides and Polyamides in the Food Industry. Vol 1. Weinheim : Wiley-VCH Verlag GmbH and Co. KGaA.

Verawaty. 2008. Pemetaan tekstur dan karakteristik gel hasil kombinasi karagenan dan konjak [skripsi]. Bogor : Program Sarjana Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Wicaksono B. 1999. Formulasi pengharum ruangan dari karaginan [skripsi]. Bogor : Program Sarjana Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Widjanarko SB. 2008. Bahan pembentuk gel. http://simonbwidjanarko.files.wordpress.com. [14 Agustus 2012].

Wijaya GS. 1994. Pengaruh penambahan antioksidan dan anti penggumpal terhadap mutu flavor bubuk daun jeruk purut (Citrus hystrix dc) selama penyimpanan [skripsi]. Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Dokumen terkait