• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

C. Saran

1. Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar

2. Merencanakan program pengadaannya 3. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana 4. Mengelola, perawatan, perbaikan dan pengisian 5. Mengatur pembukuan/ administrasi sarana prasarana 6. Menyusun laporan

d. Hubungan Masyarakat

1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah dan peranan komite sekolah.

2. Menyelenggarakan bakti sosial dan karya wisata 3. Membina hubungan dengan masyarakat sekitar 4. Mengenalkan sekolah kepada masyarakat

5. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar sekolah)

6. Mengoptimalkan peran dan fungsi alumni 7. Menyusun laporan.

Daftar Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstra Kurikuler : 1. KIR

2. Peleton Inti

3. Palang Merah Remaja

4. Cheersleader

5. Pecinta Alam 6. Futsal

7. Bola Basket

8. Vocal Group/ Paduan Suara

9. Jurnalistik 10. Fotografi

Daftar Kegiatan Pembinaan Prestasi Unggulan : 1. Olimpiade Matematika

2. Percakapan Bahasa Inggris 3. KIR

e. . Guru

SMA Pangudi Luhur St. Louis IX, Sedayu, Bantul, Yogyakarta memiliki 20 guru, yang terdiri dari guru Yayasan Pangudi Luhur. Selain bertugas sebagai pengajar, ada beberapa guru yang menjadi wali kelas dan secara bergantian bertugas piket. Wali kelas dapat membantu bagian TU dalam mengatur administrasi kelas, membantu guru BP dalam mengelola siswa dan terutama mempersiapkan siswa dalam proses kenaikan kelas.

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :

1. Membuat Program Tahunan, Semesteran, Mid Semester, RPP, Silabus serta Alokasi Waktu Pembelajaran

2. Melaksanakan Proses Pembelajaran (menggunakan power point) 3. Mengelola kelas dengan baik

4. Melaksanakan kegiatan penilaian/ evaluasi belajar (tengah semester, semester, tahunan)

5. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya

6. Meneliti daftar hadir siswa sebelum mulai pelajaran

7. Membuat dan menyusun lembar kerja (job sheet) untuk mata pelajaran yang membutuhkan lembaran kerja

8. Menjelaskan KKM, sistem ulangan, dll

9. Pembuatan daya serap, perbaikan nilai, program pengayaan

10. Memberikan pembinaan tentang kedisiplinan, tata tertib, kekeluargaan, kebersihan, kerapian, keamanan, keindahan kelas dan cara belajar efektif dan efisien sehingga menunjang keberhasilan belajar

11. Mengenal identitas dan budi pekerti peserta didiknya 12. Membantu mengatasi masalah/ kesulitan belajar siswa 13. Membantu pengembangan kecerdasan siswa

14. Memberikan pelayanan, bantuan, memotivasi dan nasehat kepada siswa agar belajar lebih giat demi masa depannya

15. Memberi masukan kepada wali kelas tentang perkembangan peserta didiknya.

16. Menjaga kebersihan ruang kelas, praktik, pengembalian alat, pemeliharaan dan keamanan alat praktik

17. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa

18. Memberikan laporan kepada Kepala Sekolah secara langsung atau tidak langsung mengenai pelaksanaan tugasnya.

Berikut ini adalah bagan struktur organisasi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu:

Bagan 4.1 Struktur Organisasi

SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

Sumber: Dokumen SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu 2012 Yayasan Pangudi Luhur (YPL)

YPL Cabang Yogya

YPL Sedayu YPL Yogya

YPL Kali Bawang

SMP PL St. Vincentius Sedayu SMP PL St. Paulus Moyudan SD PL St. Aloysius Sedayu SMA PL St. Louis IX Sedayu Play Grup PL TK PL SD PL SMP PL 1 dan 2 SMA PL SMP PL Boro SD PL Gejlik Bruder FIC

E. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Tabel 4.2

Daftar Pegawai SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

No Nama NIP/ No G Jabatan

1 Drs. Br. Agustinus

Mujiyo, FIC No. G. 10949 - Kepala Sekolah

2 Drs. Paena Andreas

NIP. 19630409 199003 1 004

- Wakasek Bidang Kurikulum - Guru Matematika

3

Drs. Markoes

Padmonegoro No. G. 11062 - Wakasek Bidang Humas - Guru Biologi

4

Drs. Yulius Ujang

Sukasna No. G. 11199 - Wakasek Bidang Kesiswaan - Guru Penjaskes

5 Agustinus Budi Susanto, S.Pd.

No. G. 11835

- Wakasek Bidang Sarana Prasarana

- Guru Bahasa Indonesia - Guru Bahasa Jawa

6

Dra. Christina Sri Purwaningsih NIP. 19590812 198603 2 005 - Guru B.Indonesia 7 Drs. Yohanes Yosef Purwoko Agus Subroto NIP. 19620829 199003 1 005 - Guru Matematika 8 Drs. Alex Sutaryo Dwidoso NIP . 19650626 199003 1 007 - Guru Geografi - Guru Sejarah 9 Drs. Paulus Samsuhari NIP. 19620727

10

Drs. Aloysius Candra Widayantara

No. G. 10737 - Guru Ekonomi

- Guru Akutansi

11

Fransiskus Xaverius

Purwonggo, S.Pd.

No. G. 11157 - Guru Fisika - Guru Pkn

12

Yohanes Bambang

Suharyo, S.Pd. No. G. 11296 - Guru Bahasa Inggris

13

Cicilia Ratna Siswi

Widayanti, S.Pd. No. G. 11662 - Guru Kimia

14 Fx. Suranto, S. Pd. No. G. 11718 - Guru Pkn

15

Agnes Erna

Setyarini, S.Pd. No. G. 11833 -Guru Bahasa Inggris

16

Yuliana Eni

Purwaningsih, S.Si. No. G. 11834 - Guru Biologi - Guru Membatik

17 Martinna Lisna Indrawati, S.Psi.

No. G. 12179 -Guru BK

18

Paula Weni Triana,

S.E. No. G. 12276

- Guru Ekonomi - Guru Sosiologi - Guru Bahasa Jawa 19

Agustinus Suradi,

S.Kom. No. G. 12277 - Guru Teknik Informatika

20 Sr. Cornelia, HK - - Guru Agama

21

Antonius Waris

Haryana - - Guru Seni Musik

22

Anastasia

Krismastuti No. G. 11164 Tata Usaha/Administrasi

23 Kristina Septiasih NO. G. 11701 Tata Usaha/Administrasi

24

Johanes Maria

Budi Antoro No. G. 11732 Administrasi

25

Chicilia Sri

26 Y.P. Lasiman No. G. 11166 Tenaga Pelaksana

27 Petrus Sumarji No. G. 11165 Tenaga Pelaksana/jaga malam

28

Antonius

Sugiyanto No. G. 12275 - Capeg Tenaga

- Pelaksana dpk

29 F.X. Suradiya No. G. 10593 Tenaga Administrasi

30

Petrus Wawan

Setiadi - Laboran

31

Makarius

Ngadimin - Tenaga Pelaksana

F. Siswa SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

a. Berikut adalah data siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 4.3

Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

XA 18 15 33 XB 16 17 33 XC 18 16 34 XD 11 24 33 XI IPS 1 19 18 37 XI IPS 2 19 17 36 XI IPA 1 7 23 30 XI IPA 2 8 24 32 XII IPS1 15 21 36 XII IPS 2 15 20 35 XII IPA 16 19 35 JUMLAH 166 208 374

b. Berikut adalah data siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berdasarkan agama:

Tabel 4.4

Daftar Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Berdasarkan Agama Siswa

Kelas Katolik Islam Kristen AGAMA Hindu Budha Jumlah

XA 28 - 5 - - 33 XB 27 2 4 - - 33 XC 29 - 5 - - 34 XD 28 2 3 - - 33 XI IPS 1 34 2 1 - - 37 XI IPS 2 33 2 - 1 - 36 XI IPA 1 29 - 1 - - 30 XI IPA 2 29 2 - 1 - 32 XII IPS 1 33 2 1 - - 35 XII IPS 2 32 2 1 - - 36 XII IPA 31 1 3 - - 35 Jumlah 332 15 26 2 - 374

G. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berlokasi di Jalan Wates Km. 12 Sedayu Bantul Yogyakarta 55752. SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memiliki batas di antara sawah-sawah, sekolah SD, asrama putri, dan beberapa rumah penduduk. SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu juga terletak tepat di sebelah selatan rel kereta api, kondisi ini terkadang membuat kegiatan belajar-mengajar sedikit terganggu ketika ada kereta api yang melintas.

Bentuk SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu hampir sama seperti sekolah pada umumnya dan ada sebagian gedung yang bertingkat dan gedung yang ditempati bersifat permanen. Keadaan gedung secara umum masih baik, misal: tembok masih kokoh, cet tembok masih baik, genteng masih baik.

Lingkungan di sekitar sekolah bersih, teratur dan rapi dan ditunjang dengan banyaknya bunga-bunga, tanaman perindang di depan kelas, sehingga menimbulkan kesan sejuk, hijau dan asri yang mendukung proses belajar mengajar. Semua ini terawat dengan baik karena sikap saling memiliki dan menjaga dari semua warga sekolah.

Semua ruangan kelas dan sebagian besar ruangan berada di lantai satu. Di lantai dua tersebut hanya ada dua ruangan, yaitu ruangan untuk kelas XA dan Ruangan Komputer yang digunakan untuk pelajaran TI (Teknologi Informasi). Untuk kegiatan olahraga terdapat di sebelah selatan (lapangan basket) dan disebelah barat (lapangan voli dan lapangan futsal). Jika hujan atau kondisi lapangan tidak memungkinkan untuk digunakan, sekolah telah menyediakan sebuah aula besar yang bisa digunakan untuk pelajaran olah raga.

SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dikelilingi pagar permanen yang terbuat dari batu bata dan batako, dengan rincian sebagai berikut:

a. Timur : gedung aula sekaligus sebagai pagar b. Selatan : tembok batako setinggi 2 meter c. Barat : tembok batako setinggi 2 meter

d. Utara : tembok batu bata setinggi 1 meter dengan 2 buah pintu gerbang dari besi.

Untuk pengamanan, kecuali pagar, maka dibuat pintu-pintu besi yang menghubungkan halaman luar dengan halaman dalam sebanyak 5 pintu. Halamannya tergolong sempit namun sangat indah, yang terbagi menjadi:

a. Bagian dalam : taman dengan kolam ikan, dari petak taman yang satu dengan yang lain dibuat jalan penghubung antarkelas bagian utara dengan selatan.

b. Bagian luar : halaman luar dimanfaatkan untuk lapangan olah raga yaitu lapangan bola basket permanen, lapangan futsal, voli dan atletik

Ada 10 ruang kelas di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Adapun ruangan-ruangan lain yang ada di SMA Pangudi Luhur Sedayu antara lain:

a. Ruang Kepala Sekolah : 1 (5 x 6 m)

b. Ruang Guru : 1 (7 x 8 m)

c. Ruang Tata Usaha : 2 (3 x 5 m)

d. Ruang BK : 1 (4 x 5 m) e. Perpustakaan : 1 (12 x 7 m) f. Ruang Doa : 1 (2 x 8 m) g. Aula : 1 (15 x 40 m) h. Kantin : 1 (7 x 8 m) i. Lab. Fisika : 1 (7 x 8 m) j. Lab. Biologi : 1 (7 x 8 m) k. Lab. Kimia : 1 (7 x 8 m) l. Ruang Multimedia : 1 (8 x 8 m) m. Ruang Komputer : 1 (7 x 8 m) n. Dapur : 1 (2 x 2 m)

p. Toilet Guru : 2 (1 x 1 m) q. Tempat Parkir Guru : 2 (2 x 5 m) r. Tempat Parkir Siswa : 1

s. Rumah Penjaga Sekolah : 1

t. Gudang : 2

u. UKS : 2

v. Ruang Fotokopi : 1

H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan

Tersedianya sarana dan prasarana suatu lembaga pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu telah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai supaya tercipta lingkungan yang kondusif sehingga tercipta tujuan pendidikan secara optimal. Adapun fasilitas untuk menunjang proses pendidikan tersebut antara lain:

a. Perpustakaan

Tujuan didirikannya perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk

menunjang kegiatan belajar-mengajar. Demikian pula dengan

perpustakaan SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu yang selalu memperbanyak perbendaharaan buku-buku dan meningkatkan kualitas agar senantiasa memperluas pengetahuan warga di sekolah di samping meningkatkan budaya membaca.

b. Laboratorium

SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu memiliki 3 unit laboratorium yaitu laboratorium komputer, fisika, kimia dan biologi. Laboratorium yang sangat memadai memungkinkan siswa untuk dapat menerapkan teori yang telah didapat dengan praktik yang sesungguhnya. Adapun penjaga laboratorium yang ditunjuk oleh pihak sekolah adalah Bapak P. Wawan Setiadi.

c. Ruang Media

Ruang media yang cukup luas dan memiliki berbagai fasilitas yang lengkap seperti: TV, VCD player, tape recorder, komputer, LCD dan OHP. Berbagai fasilitas ini memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang kontekstual. Siswa dapat melihat secara langsung contoh-contoh yang divisualisasikan lewat VCD ataupun televisi. Proses pembelajarannya pun bisa dibuat lebih bervariasi untuk menghindarkan siswa dari kebosanan. d. Ruang Bimbingan dan Konseling

Salah satu tujuan diadakannya layanan bimbingan dan konseling adalah

untuk menyalaraskan kebutuhan jasmani dan rohani sehingga

perkembangan siswa dapat sejalan, yang pada akhirnya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif.

e. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan pertolongan pertama bagi seluruh warga sekolah. Siswa dapat berpartisipasi dalam usaha menjaga kesehatan sekolah melalui kegiatan Palang Merah Remaja (PMR). f. Ruang Doa

Ruang doa berbentuk seperti kapel kecil. Ruangan ini terletak diantara Ruang Multimedia dan Ruang Guru. Seluruh warga sekolah bisa menggunakan Ruang Doa ini untuk berdoa ataupun hanya ingin sekedar memperoleh ketenangan batin dan menenangkan diri dari hiruk pikuk keadaan sekolah.

g. Ruang Fotokopi

Ruang fotokopi terletak di sebelah laboratorium Kimia. Ruangan ini berukuran 3x8m. Penjaga ruang fotokopi adalah Bapak Wawan Setiadi. Dengan adanya ruang fotokopi ini mempermudah bagi seluruh anggota sekolah untuk memperbanyak surat dan handout.

73 BAB V

HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ekonomi ini telah dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 2, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Penelitian diawali dengan kegiatan pra penelitian yang dilakukan dua kali yaitu pada hari Senin tanggal 15 Oktober 2012 pada jam kelima dan keenam di kelas XI IPS 1 dan pada hari Jumat tanggal 19 Oktober 2012 pada jam ketiga dan keempat di kelas XI IPS 2. Kegiatan pra penelitian meliputi observasi terhadap guru, observasi terhadap kelas, observasi terhadap siswa, wawancara dengan guru dan siswa, serta pembagian kuesioner motivasi. Kuesioner motivasi dibagikan kepada siswa kelas XI IPS 1 untuk mengukur validitas dan reliabilitas kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian.

Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui keadaan awal kegiatan pembelajaran di kelas XI IPS, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Setelah melakukan observasi, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan hari Sabtu tanggal 20 Oktober 2012 pada pukul 09.20 WIB sampai dengan pukul 10.40 WIB dan siklus kedua dilaksanakan hari

Sabtu tanggal 10 November 2012 pada pukul 09.20 WIB sampai dengan 10.40 WIB. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Observasi pra penelitian

Observasi pendahuluan (pra penelitian) dilakukan di kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2. Observasi pendahuluan ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 15 Oktober 2012 pada jam pelajaran ke- 5 dan 6 di kelas XI IPS 1 dan hari Jumat, 19 Oktober 2012 pada jam pelajaran ke- 3 dan 4 di kelas XI IPS 2. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Bapak Drs. Al. Candra Widyantara sebagai guru bidang studi ekonomi dan akuntansi. Observasi ini bertujuan untuk membandingkan situasi dan kondisi belajar siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kelas mana yang tepat untuk diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2 dapat dilihat bahwa kelas XI IPS 2 tingkat motivasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas lebih rendah dibandingkan dengan kelas XI IPS 1. Hal tersebut dapat dilihat dari respon siswa ketika guru memberikan pertanyaan kepada siswa hanya beberapa siswa yang bisa menjawab pertanyaan dari guru dan timbal balik siswa ketika guru memberikan tugas yang harus dikerjakan secara berkelompok, siswa tidak langsung berkumpul dengan kelompoknya dan harus menunggu guru untuk menegur mereka. Jumlah siswa kelas XI IPS 2 sebanyak 36 siswa, dengan siswa berjenis kelamin

perempuan 17 siswa dan siswa berjenis kelamin laki-laki 19 siswa. Berikut ini diuraikan hasil observasi pendahuluan sebelum adanya penerapan TGT:

a. Observasi guru (observing teacher)

Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan guru (lampiran 1a, hal 159). Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam, dan mengulas kembali materi sebelumnya. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan cara bertanya jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan untuk merangsang perhatian siswa sehingga siswa dapat mengerti akan materi yang akan dipelajari.

Pada observasi ini, kondisi kelas belum kondusif untuk pembelajaran karena masih ada siswa yang mengobrol dengan teman sebangku atau belakangnya dan melakukan aktifitas sendiri seperti menyanyi. Dalam hal ini guru berusaha untuk mengendalikan kelas dengan cara menyapa dan menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran akan segera dimulai. Secara perlahan kondisi kelas menjadi tenang dan kondusif untuk belajar. Guru menyampaikan materi kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan bimbingan individu. Selesai menyampaikan materi pembelajaran, guru memberikan tugas kepada siswa dan dikerjakan secara berkelompok. Setelah pembelajaran selesai, guru mengucapkan

salam penutup dan mengingatkan siswa untuk belajar kembali mengenai materi yang dipelajari ketika proses pembelajaran.

Tabel 5.1

Hasil Observasi Aktivitas Guru Sebelum TGT

No Deskriptor Ya Tidak

1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √

2 Guru mengorganisasikan bahasan yang

bersifat umum menjadi pokok bahasan yang

lebih sempit untuk membantu siswa

memahami materi

3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas

√ 4 Guru ikut berperan dalam pembentukan

kelompok

√ 5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada

siswa agar terlibat aktif dalm diskusi kelompok

√ 6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa

dalam pengerjaan lembar kegiatan

√ 7 Guru memotivasi siswa agar ada kerjasama

yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya

√ 8 Guru mengamati atau mengobservasi proses

pembelajaran dalam kegiatan diskusi

kelompok

√ 9 Guru berinteraksi dengan siswa dan terlibat

dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan

√ 10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri

√ 11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak

menjelaskan cara kerja kelompok dan bekerja sama dalam kelompok

√ 12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan

di dalam kelas

√ 13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan

kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan

√ 14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan

pekerjaannya masing-masing sehingga

suasana kelas menjadi kaku.

15 Guru meninggalkan kelas saat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan

√ 16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil

pembelajaran

√ 17 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu

kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif

√ 18 Guru memberikan penghargaan bagi

kelompok yang memiliki skor terbaik

√ 19 Guru melakukan evaluasi terhadap

peningkatan hasil belajar melalui pretest dan posttest

b. Observasi kelas (observing classroom)

Keadaan kelas selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan kelas (lampiran 2a, hal 160). Secara fisik ruang kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 sangat mendukung untuk kegiatan belajar mengajar. Fasilitas di kelas lengkap, misalnya papan tulis, meja guru, kursi guru, meja siswa, kursi siswa, papan presensi, kipas angin, almari, dan penghapus. Ruang kelas bersih, dengan pencahayaan yang cukup karena terdapat beberapa ventilasi. Selain itu di depan kelas juga terdapat taman sehingga suasana terasa sejuk. Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk kegiatan pembelajaran karena jauh dari jalan raya. Tetapi kadang juga terganggu dengan suara kereta api yang sedang melintas karena letak SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu berseberangan dengan rel kereta api.

Pada awal kegiatan pembelajaran, siswa terlihat belum siap mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga kelas terlihat gaduh. Dari kegiatan di kelas tersebut dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2

Instrumen Pengamatan Kelas Sebelum TGT

No Deskriptor Ya Tidak

1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda

√ 2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oeh

para siswa √

3 Siswa mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan √

4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah) √

5 Kerja di dalam kelompok terhambat

dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas)

√ 6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa

lain dalam kerja kelompok √

7 Para siswa tampak antusias dengan kerja

kelompoknya √

8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas

pembelajaran √

9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru

jika menghadapi kesulitan √

10 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak

dapat dipahami dengan jelas √

11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang

tinggi √

12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber

referensi yang digunakan √

13 Kelas terdiri dari berbagai individu yang

tidak mengenal satu sama lain dengan baik √

14 Sebagian besar siswa menganggap materi

yang diberikan sulit √

15 Kelas dapat terorganisir dengan baik √

16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan

c. Observasi siswa (observing student)

Keadaan siswa selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal (lampiran 3a, hal 161). Saat pelajaran akan dimulai, siswa masih sibuk dengan kegiatannya sendiri, seperti mengobrol dengan temannya dan menyanyi-nyanyi. Setelah guru mengucapkan salam, siswa mulai memperhatikan penjelasan dari guru. Ketika guru bertanya jawab dengan siswa ada siswa yang aktif menjawab tetapi ada juga siswa yang hanya diam saja. Setelah selesai menjelaskan, guru memberikan latihan soal kepada siswa dan siswa pun menanggapi dengan baik. Guru memberi kebebasan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. Saat membuat kelompok siswa cenderung berkelompok dengan teman sebangku atau hanya dengan teman yang disukai saja. Di dalam kerja kelompok ada yang mengerjakan, ada yang jalan-jalan di dalam kelas, ada juga yang mencontek pekerjaan teman dengan alasan buku paket hilang. Peneliti melihat tidak adanya motivasi belajar yang baik ketika proses pembelajaran, hal tersebut dapat dilihat dari tingkah laku siswa yang tidak semuanya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dan ketika tugas tersebut dicocokan hanya siswa yang aktif dalam kerja kelompok saja yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Berdasarkan keadaan tersebut, peneliti menyimpulkan kurangnya motivasi belajar siswa yang menyebabkan kurang aktifnya siswa di dalam kerja kelompok.

Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dan keaktifan siswa. Kegiatan siswa dan keaktifan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut (lampiran 10a, hal 162).

Tabel 5.3

Hasil Observasi Keaktifan atau Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran (Pra Penelitian)

No Komponen yang diobservasi Jumlah Siswa Presentase (%) 1 Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru/kelompok

mengenai materi yang diajarkan 6 6/34*100% = 17,65% 2 Siswa menjawab pertanyaan guru/kelompok 23 23/34*100% = 67,65% 3 Siswa mengemukakan/menang gapi pendapat 4 4/34*100% = 11,76%

4 Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok

16 16/34*100% =

47,06%

5 Siswa yang

mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban

9 9/34*100% = 26,47%

6 Siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru

23 23/34*100% =

67,65%

Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru, observasi kegiatan kelas, dan observasi kegiatan siswa serta wawancara dengan guru dan

siswa dapat disimpulkan bahwa selama proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan latihan soal. Metode tersebut memang mudah diterapkan akan tetapi metode

Dokumen terkait