• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, terdapat beberapa saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembelajaran matematika dengan metode

SQ3R mampu meningkatkan komunikasi matematik siswa, sehingga pembelajaran tersebut dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran matematika yang dapat diterapkan guru dalam kelas.

2. Supaya dapat melaksanakan pembelajaran matematika dengan metode SQ3R dengan baik, guru hendaknya membuat suatu teks yang sederhana tapi dapat mewakili konsep dari materi yang disajikan.

3. Bagi sekolah diharapkan dapat mendukung dan menfasilitasi guru matematika untuk mempelajari pembelajaran matematika dengan metode SQ3R sehingga dapat dikembangkan dilingkungan sekolah.

4. Penelitian ini dilakukan pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel oleh karenanya untuk penelitian selanjutnya lebih dikembangkan pada materi yang lainnya.

5. Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, maka sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut yang meneliti tentang penerapan metode SQ3R pada materi/ pokok bahasan lain untuk mengukur aspek lain atau tingkatan sekolah yang berbeda.

91

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah , Ridwan Sani. Inovasi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2012.

Dalion. Keterampilan Membaca, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013.

Isma Hasanah, “Pengaruh Metode Pembelajaran SQ3R terhadap kemampuan pemahaman konsep Matematika Siswa”, Skripsi pada Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta :2010. tidak dipublikasikan.

Darto. Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematika Dalam Pembelajaran Geometri di Sekolah Dasar. Prosiding seminar Nasional pendidikan Matematika, 2013.

Eko, Fitriyanto dan Wanda, Nugroho Yanuarto, “Peningkatan Kemandirian Belajar dan Kemampuan komunikasi Matematika Melalui Pembelajaran SQ3R”, Jurnal FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 2011, tidak dipublikasikan.

Farris, Pamela J. Teaching Reding: A Balanced Approach For Today’s Classroom. Ney York: MC Graw Hill, 2004.

Firmansya , Dian Teguh., dkk., Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe SQ3R Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Kelas VII.

Unnes Journal of Mathematics Education, 2012.

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Bumi Aksara, 2005. Huda, Miftahul. Model- model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, Cet. I. 2013.

Ina V.S Mullis, et.al., TIMSS 2011 International Results In Mathematics. USA: TIMSS & PIRLS International Study Center, 2012.

Mahmudi, Ali. Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal MIPMIPA UNHALU: vol. 8, no. 1, 2009.

Majid, Abdul. Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Interes Media. 2014. Ngalimun. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Pressindo,

2012.

2013. tidak dipublikasikan.

OECD. Pisa 2012 Result In Focus: What 15-year-olds Know And What They Can Do With What They Know. AS: OECD, 2014.

Oktafian, Ahnaf., dkk., Wawancara. SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, 5 Desember 2014.

Purwanto, Ngalimun. Ilmu Pendidikan teoritis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2011.

Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: lembaga Penelitian UIN, 2007. Sagala ,Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2011. Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan

Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana, 2011.

Satriawati, Gusni. Pembelajaran dengan Pendekatan Open- Ended untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematik Sisw. Algoritma, Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika. CeMED, Vol. 1,No. 1, 2006.

Shadiq, Fadjar. Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional, PPPPTK Matematika, 2009.

Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. ed. Keenam, 2005.

Sugandi, Asep Ikim dan Sumarmo,Utari. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Setting Kooperatif Jigsaw Terhadap Kemampuan Komunikasi matematis Serta Kemandirian Belajar Siswa SMA. Makalah Seminar Nasional Matematika dan pendidikan Matematika, Yogyakarta: 2010. tidak dipublikasikan.

Sugiyono. Metode penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R

& D. Bandung: Alfabeta, 2010.

Suhendra., dkk., Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Suherman, Erman. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA, 2003. Sumarmo, Utari. Berfikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan

Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Jurnal Matematika: FMIPA UPI, 2010.

93

---. Pembelajaran Keterampilan Membaca Matematik pada Siswa Sekolah Menengah. Artikel Penelitian: FMIPA UPI, 2006.

Sumarsih. Wawancara. SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, 5 Desember 2014.

Supardi. Aplikasi Statistika Dalam penelitian. Jakarta Selatan: Ufuk Press, 2012. Umar, Wahid. Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis Dalam

Pembelajaran Matematika. Infinity, Jurnal Jurnal Ilmiah Program Study Matematika STKIP: Vol. 1, No. 1, 2012.

Uno, Hamzah B. Mengelola Kecerdasan Dalam pembelajara: Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 1, 2009. Wardhani, Sri dan Rumiyati,. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika

SMP: Belajar dari PISA dan TIMSS. Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2011.

Wijaya, Ariyadi. Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

Hasil Wawancara Pra Penelitian

Hari/Tanggal : Jum’at , 5 Desember 2014

Nama Guru : Sumarsih, M.Pd

Tempat : SMP Negeri 3 Tangerang Selatan

Daftar pertanyaan Wawancara 1. Bagaimana sikap siswa pada saat pembelajaran metamatika?

“Sikap siswa pada saat pembelajaran berbeda-beda. Ada yang memperhatikan , ada yang diam saja kemudian mengantuk, ada yang malu-malu saat ditanya, ada yang aktif, ada yang cuek dan ada juga yang suka berbicara tentang hal-hal diluar pelajaran matematika dengan teman sebangkunya.Umumnya siswa masih kurang memperhatikan guru pada saat mengajar matematika.”

2. Apakah para siswa aktif bertanya ketika mereka mengalami kesulitan pada saat belajar matematika?

“Siswa yang aktif bertanya masih terbilang sedikit, karena seperti yang dibilang tadi bahwa sikap siswa yang berbeda-beda. Ada yang mau bertanya ketika guru menghampiri siswa, ada juga siswa yang harus ditanya dulu ada kesulitan atau tidak, baru mereka bertanya. Umumnya sebagian besar dari mereka diam dan tidak bertanya”

3. Apakah siswa masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika, dan kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam belajar matematika?

“ Iya, memang kenyataannya siswa masih sangat kesulitan dalam mempelajari matematika. Hal yang sulit bagi siswa pada saat pembelajaran matematika macam- macam, namun kebanyakan siswa terkadang sulit dalam hal menjelaskan ide- ide dari suatu permasalahan Sehingga tidak sedikit siswa yang mudah putus asa dalam menyelesaikan permasalahan matematika, terutama pada soal cerita dan soal aplikasi matematika.

95

4. Upaya apa yang Ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut?

“Biasanya saya harus lebih aktif dalam menangani perbedaan karakteristik siswa yang berbeda-beda, saya harus lebih banyak memberikan contoh soal juga ilustrasi. Umumnya dalam pembelajaran matematika masih terpusat pada guru. “

5. Metode apa yang biasa Bapak gunakan pada saat pembelajaran matematika? “Biasanya saya masih menggunakan metode ceramah atau ekspositori. terkadang siswa juga diajak untuk berdiskusi kelompok.”

6. Bagaimana pemahaman komunikasi matematik siswa?

“Pemahaman komunikasi matematika siswa tergolong masih rendang, seperti sebelumnya saya beritahu bahwa siswa sering kesulitan menyelesaikan soal cerita yang mengharuskan siswa mengubah cerita kedalam simbol matematika, juga siswa kebanyakan masih kurang mampu menghubungkan gambar, diagram kedalam ide dan simbol matematika. Hal ini terjadi karena siswa kesulitan menentukan langkah awal apa yang mesti dilakukan dari informasi yang terdapat dalam soal. Informasi yang diperoleh dari soal tersebut pun tidak dimodelkan dalam bentuk matematika berupa notasi, gambar, grafik dan aljabar. Sehingga siswa merasa kesulitan jika diminta guru untuk menjelaskan kembali secara matematis berupa bahasa atau simbol matematika.”

7. Seberapa penting Kemampuan Komunikasi matematik dalam pembelajaran matematika?

“Sangat penting, karena dengan kemampuan komunikasi matematik, siswa mampu mengilustrasikan dan menginterprestasikan berbagai masalah dalam bahasa dan pernyataan-pernyataan matematika serta dapat menyelesaikan masalah tersebut, selain itu kan kemampuan komunikasi matematik juga merupakan salah satu kemampuan yang dituntut untuk siswa miliki karena kemampuan komunikasi diperlukan untuk mempelajari bahasa dan simbol-simbol matematika serta mengekspresikan ide-ide matematis. Disamping itu komunikasi juga bermanfaat untuk melatih siswa mengemukakan gagasan secara rasional”

8. Menurut Bapak, metode yang sudah Bapak gunakan, sudah cukup untuk meningkatkan kemampuan Komunikasi siswa?

siswa dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa, karena kembali lagi kepada siakp siswa dalam pembelajaran matematika seperti yang sebelumnya dijelaskan.”

Pernyataan-pernyataan tersebut adalah benar telah diajukan kepada guru bidang studi matematika kelas VIII SMP Negeri 3 Tangerang Selatan pada Hari juma’at tanggal 5 Desember 2014 dan telah dijawab oleh guru yang bersangkutan sebagaimana tertulis diatas.

Mengetahui

Guru Matematika SPM Negeri 3 Tangerang Selatan

97

Lampiran 2

Hasil Wawancara Pra Penelitian dengan Siswa

Hari/Tanggal : Jum’at , 5 Desember 2014

Tempat : SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Narasumber : Siswa Kelas VIII-I

Peneli : Bagaimana Pendapat Kamu mengenai Proses Pembelajaran Matematika dikelas ?

Jawaban Siswa :

Ahnaf Oktafian : “ saya suka ngantuk kak kalau belajar matematika”

Idinda Aulia Nur Azizah : “ Sebenarnya saya suka matematika, suka ngantuk kalau diajarin matematika kak”

Alifa Rizki Amalia : “ gurunya galak kak, trus ngajarnya cepet banget. Kalau mau nanya juga takut kak”

Mohammad Abdanarizky : “ suka ngantuk kak kalau dengerin guru ngomong terus, trus juga murid banyak yang berisik karena pada gak ngerti matematika, jadi mereka gak merhatiin”

Candra Wahyu Prasetya : ”pembelajarannya bikin ngantuk kak, jadinya bosen saya.” Kelvin Alfarishi : “ ketika saya gak paham, saya pengen nanya. Tapi, saya gak

berani kak buat nanya, apalagi berpendapat”

Wanda Oktaviani Zahra :”Bosen belajar matematika, gurunya ngejelain terus, pengenya aku ada diskusi bareng temen- temen kak, jadi kalau aku gak ngerti kan bisa nanya- nanaya. Kalau nanyanya pas jam pelajaran usai biasanya udah pada males ngejelasin kak” Syfa Syafira Maulana : “ saya suka kak sama matematika. Tapi gurunya bikin ngantuk

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) kelas Eksperimen

Sekolah : SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Mata pelajaran : Matematika

Kelas : VIII (Delapan)

Semester : Genap

Alokasi Waktu : 16 x 40 menit (8 pertemuan) Tahun Ajaran : 2014/2015

Metode Pembelajaran : Survey , Question, Read, Recite, Review (SQ3R)

A. Standar Kompetensi

2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

2.1Menyelesaikan persamaan linear dua variabel

2.2Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.

2.3Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya. C. Indikator

1. Membuat persamaan linear dua variabel

2. Menyelesaikan Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan diagram perpaduan

3. Menyelesaikan persamaan linear dua variabel dengan cara menentukan koordinat yang memuat nilai x dan y.

99

4. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan metode substitusi

5. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan metode eliminasi

6. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan metode grafik

7. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan metode gabungan (eliminasi- substitusi)

8. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sehari- hari yang melibatkan sistem persamaan linear dua variabel

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran berlangsung siswa dapat: 1. Membuat persamaan linear dua variabel

2. Menyelesaikan Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan diagram perpaduan

3. Menyelesaikan persamaan linear dua variabel dengan cara menentukan koordinat yang memuat nilai x dan y.

4. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan metode substitusi

5. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan metode eliminasi

6. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan metode grafik

7. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan metode gabungan (eliminasi- substitusi)

8. Membuat model matematika dan menyelesaikan masalah sehari- hari yang melibatkan sistem persamaan linear dua variabel

E. Materi Pokok

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (Terlampir)

F. Sumber belajar

1. Buku Guru Matematika Kurikulum 2013 (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI: Jakarta: 2014)

2. Matematika konsep dan aplikasinya, Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni (Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta 2008)

3. Matematika (Contextual Teaching and learning), Endah Budi Rahaju,dkk, (Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta, 2008)

4. Mudah Belajar Matematika, Nunik Avianti Agus (Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta 2008)

G. Media dan Alat Pembelajaran

1. Papan tulis, penggaris, penghapus dan spidol 2. LKS

H. Kegiatan pembelajaran Pertemuan Pertama

Materi: Persamaan linear dua variabel.

Langkah- langkah kegiatan Waktu Tahap

SQ3R

Pendahuluan

Guru memberi salam dan menanyakan kabar kemudian mengecek kehadiran peserta didik.

Memulai pelajaran dengan berdo’a

Guru mengingatkan kembali pembelajaran persamaan linear Satu variabel yang telah dipelajari di kelas VII semester 2.

Menjelaskan materi PLDV bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari

Guru memberikan informasi tentang cara belajar dengan metode SQ3R

Peserta didik dibagi kedalam kelompok yang beranggotakan 4orang. setiap kelompok dibagikan Lembar Kerja siswa untuk didiskusikan

10 menit

Kegiatan inti

Guru membagikan LKS yang memuat materi yang akan dipelajari

Peserta didik mengamati judul dan mencermati teks bacaan pada LKS yang memuat materi SPLDV secara sekilas sesuai perintah yang ada pada LKS.

2 menit Survey

Siswa membuat pertanyaan dengan mengubah judul menjadi sebuah pertanyaan.

Guru berkeliling memantau kegiatan question

101

Langkah- langkah kegiatan Waktu Tahap

SQ3R

bersama dengan teman sekelompoknya, peserta didik membaca dengan cermat dan mendiskusikan materi yang dibagikan sehingga dapat menemukan jawaban dari pertanyaan yang mereka buat sebelumnya.

10 menit Read

peserta didik menuliskan jawaban hasil diskusi bersama kelompoknya

Peserta didik berlatih menyelesaikan soal- soal latihan yang telah disediakan dan

mendiskusikannya bersama teman kelompok.

35 menit Recite

Siswa bersama guru melakukan konfirmasi mengenai hal- hal yang belum dipahami, serta konfirmasi berupa pembahasan soal yang telah dikerjakan.

Meminta perwakilan kelompok untuk menuliskan jawabannya dipapan tulis dan membahasnya secara bersama- sama.

15 menit Review

Kegiatan Akhir

Melalui tanya jawab singkat, peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari

Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya yaitu Menyelesaikan Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan diagram perpaduan.

Menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdallah.

5 menit

Pertemuan kedua

Materi : menyelesaikan persamaan linear Dua variabel dengan menggunakan diagram perpaduan

Langkah- langkah kegiatan Waktu Tahap SQ3R

Pendahuluan

Guru memberi salam dan menanyakan kabar kemudian mengecek kehadiran peserta didik.

Memulai pembelajaran dengan berdo’a

10 menit

Langkah- langkah kegiatan Waktu Tahap SQ3R

Guru mengingatkan kembali pembelajaran persamaan linear dua variabel yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.

Guru memberikan informasi tentang cara belajar dengan metode SQ3R

Peserta didik dibagi kedalam kelompok yang beranggotakan 3 orang. setiap kelompok dibagikan bahan ajar untuk didiskusikan .

Kegiatan inti

Guru membagikan LKS yang memuat materi yang akan dipelajari

Peserta didik mengamati judul dan mencermati teks bacaan pada LKS yang memuat materi SPLDV secara sekilas sesuai perintah yang ada pada LKS.

2 menit

Survey

Siswa membuat pertanyaan dengan mengubah judul menjadi sebuah pertanyaan.

Guru berkeliling memantau kegiatan question

3 menit

Question

bersama dengan teman sekelompoknya, peserta didik membaca dengan cermat dan mendiskusikan materi yang dibagikan sehingga dapat menemukan jawaban dari pertanyaan yang mereka buat sebelumnya.

15 menit

Read

Melalui diskusi dalam kelompok, kemudian menjawab pertanyaan yang sebelumnya telah mereka buat berdasarkan kesimpulan yang mereka peroleh.

Peserta didik berlatih menyelesaikan soal- soal latihan yang telah disediakan dan mendiskusikannya bersama teman kelompok.

siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.

25 menit

103

Langkah- langkah kegiatan Waktu Tahap SQ3R

Siswa bersama guru melakukan

konfirmasi mengenai hal- hal yang belum dipahami, serta konfirmasi berupa pembahasan soal yang telah dikerjakan.

Meminta perwakilan kelompok untuk menuliskan jawabannya dipapan tulis.

20 menit

Review

Kegiatan Akhir

Melalui tanya jawab singkat, peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari

Guru menyampaikan materi selanjutnya.

Menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdallah.

5 menit

Pertemuan ketiga

Materi : Menyelesaikan persamaan linear dua variabel dengan cara menentukan koordinat yang memuat nilai x dan y

Langkah- langkah kegiatan Waktu Tahap SQ3R

Pendahuluan

Guru memberi salam dan menanyakan kabar kemudian mengecek kehadiran peserta didik.

Mengajak peserta didik berdo’a untuk memulai pembelajaran.

Guru mengingatkan kembali pembahasan menyelesaikan persamaan linear Dua variabel dengan menggunakan diagram perpaduan

Guru memberikan informasi tentang cara belajar dengan metode SQ3R

Peserta didik dibagi kedalam kelompok yang beranggotakan 3 orang. setiap kelompok dibagikan bahan ajar untuk didiskusikan .

10 menit

Kegiatan inti

Guru membagikan LKS yang memuat

Langkah- langkah kegiatan Waktu Tahap SQ3R

materi yang akan dipelajari

Peserta didik mengamati judul dan mencermati teks bacaan pada LKS yang memuat materi SPLDV secara sekilas sesuai perintah yang ada pada LKS.

Siswa membuat pertanyaan dengan mengubah judul menjadi sebuah pertanyaan.

Guru berkeliling memantau kegiatan question

3 menit Question

bersama dengan teman sekelompoknya, peserta didik membaca dengan cermat dan mendiskusikan materi yang dibagikan sehingga dapat menemukan jawaban dari pertanyaan yang mereka buat sebelumnya.

15 menit

Read

Melalui diskusi dalam kelompok, kemudian menjawab pertanyaan yang sebelumnya telah mereka buat berdasarkan kesimpulan yang mereka peroleh.

Peserta didik berlatih menyelesaikan soal- soal latihan yang telah disediakan dan mendiskusikannya bersama teman kelompok.

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya.

25 menit

Recite

Siswa bersama guru melakukan

konfirmasi mengenai hal- hal yang belum dipahami, serta konfirmasi berupa pembahasan soal yang telah dikerjakan.

Meminta perwakilan kelompok untuk menuliskan jawabannya dipapan tulis.

20 menit

Review

Kegiatan Akhir

Melalui tanya jawab singkat, peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari

Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya yaitu menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan metode substitusi

105

Langkah- langkah kegiatan Waktu Tahap SQ3R

Menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdallah.

Pertemuan keempat

Materi :Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan metode substitusi

Langkah- langkah kegiatan Waktu Tahap SQ3R

Pendahuluan

Guru memberi salam dan menanyakan kabar kemudian mengecek kehadiran peserta didik.

Memulai pembelajaran dengan berdo’a

Guru mengingatkan kembali pembahasan pada pertemuan sebelumnya.

Guru memberikan informasi tentang cara belajar dengan metode SQ3R

Peserta didik dibagi kedalam kelompok yang beranggotakan 3 orang. setiap kelompok dibagikan bahan ajar untuk didiskusikan .

10 menit

Kegiatan inti

Guru membagikan LKS yang memuat materi yang akan dipelajari

Peserta didik mengamati judul dan mencermati teks bacaan pada LKS yang memuat materi SPLDV secara sekilas sesuai perintah yang ada pada LKS.

2 menit

Survey

Siswa membuat pertanyaan dengan mengubah judul menjadi sebuah pertanyaan.

Guru berkeliling memantau kegiatan question

3 menit

Question

bersama dengan teman sekelompoknya, peserta didik membaca dengan cermat dan mendiskusikan materi yang dibagikan sehingga dapat menemukan jawaban dari pertanyaan yang mereka buat sebelumnya.

15 menit

Read

Langkah- langkah kegiatan Waktu Tahap SQ3R

menjawab pertanyaan yang sebelumnya telah mereka buat berdasarkan kesimpulan yang mereka peroleh.

Peserta didik berlatih menyelesaikan soal- soal latihan yang telah disediakan dan mendiskusikannya bersama teman kelompok.

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya.

menit

Siswa bersama guru melakukan

konfirmasi mengenai hal- hal yang belum dipahami, serta konfirmasi berupa pembahasan soal yang telah dikerjakan.

Meminta perwakilan kelompok untuk menuliskan jawabannya dipapan tulis.

20 menit

Review

Kegiatan Akhir

Melalui tanya jawab singkat, peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari

Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya yaitu Menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan metode eliminasi.

Menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdallah.

5 menit

Pertemuan kelima

Materi :Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan metode eliminasi

Langkah- langkah kegiatan Waktu Tahap SQ3R

Pendahuluan

Guru memberi salam dan menanyakan kabar kemudian mengecek kehadiran peserta didik.

Memulai pembelajaran dengan berdo’a

Guru mengingatkan kembali pembahasan menyelesaikan sistem persamaan linear

10 menit

107

Langkah- langkah kegiatan Waktu Tahap SQ3R

dengan metode substitusi.

Guru memberikan informasi tentang cara belajar dengan metode SQ3R

Peserta didik dibagi kedalam kelompok yang beranggotakan 3 orang. setiap kelompok dibagikan bahan ajar untuk didiskusikan .

Kegiatan inti

Guru membagikan LKS yang memuat materi yang akan dipelajari

Peserta didik mengamati judul dan mencermati teks bacaan pada LKS yang memuat materi SPLDV secara sekilas sesuai perintah yang ada pada LKS.

2 menit

Survey

Siswa membuat pertanyaan dengan mengubah judul menjadi sebuah pertanyaan.

Guru berkeliling memantau kegiatan question

3 menit

Question

bersama dengan teman sekelompoknya, peserta didik membaca dengan cermat dan mendiskusikan materi yang dibagikan sehingga dapat menemukan jawaban dari pertanyaan yang mereka buat sebelumnya.

15 menit

Read

Melalui diskusi dalam kelompok, kemudian menjawab pertanyaan yang sebelumnya telah mereka buat berdasarkan kesimpulan yang mereka peroleh.

Peserta didik berlatih menyelesaikan soal- soal latihan yang telah disediakan dan mendiskusikannya bersama teman kelompok.

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya.

25 menit

Langkah- langkah kegiatan Waktu Tahap SQ3R

Siswa bersama guru melakukan

konfirmasi mengenai hal- hal yang belum dipahami, serta konfirmasi berupa pembahasan soal yang telah dikerjakan.

Meminta perwakilan kelompok untuk menuliskan jawabannya dipapan tulis.

20 menit

Review

Kegiatan Akhir

Melalui tanya jawab singkat, peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari

Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya yaitu Menyelesaikan Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan metode grafik.

Menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdallah.

5 menit

Pertemuan keenam

Materi : Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan metode grafik.

Langkah- langkah kegiatan Waktu Tahap SQ3R

Pendahuluan

Guru memberi salam dan menanyakan kabar kemudian mengecek kehadiran peserta didik.

Memulai pembelajaran dengan berdo’a

Guru mengingatkan kembali pembahasan menyelesaikan sistem persamaan linear dengan metode eliminasi.

Guru memberikan informasi tentang cara belajar dengan metode SQ3R

Peserta didik dibagi kedalam kelompok yang beranggotakan 3 orang. setiap kelompok dibagikan bahan ajar untuk

Dokumen terkait