• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, perlu dilakukan penelitian tentang :

1. Penelitian lebih lanjut mengenai efek EMMT dalam menurunkan kadar glukosa darah untuk dosis yang lebih kecil dari dosis 0,43 g/kg BB

2. Perlu dilakukan pengambilan sampel pada menit ke-120 untuk menggambarkan kadar glukosa darah postprandial

3. Penelitian efek EMMTmenurunkan kadar glukosa darah dengan pembanding obat antidiabetes golongan α glukosidase inhibitor.

DAFTAR PUSTAKA

Alberti K., G., M., Zimmet P., De Franzo, 1997, International Book of Diabetes

Mellitus, England: John Wiley and Sons Ltd.

Andini, J.B., dan Hendra, P., 2011, Efek Analgesik Ekstrak Metanol-Air Daun

Macaranga Tanarius L. Pada Mencit Betina Galur Swiss, Media Farmasi Indonesia, 6(2), 56-63.

Backer, C. A., Van Den Brink, R.C., 1963, Flora of Java, Vol. 1, NV.D.Noordhoff-Groningen, The Netherland.

Baradero, M., Dayrit, M.W., Siswadi, Y., 2005, Seri Asuhan Keperawatan : Klien

Gangguan Endokrin, EGC, Jakarta, pp. 92.

Cartailler, J.P., 2004, Insulin - from secretion to action, www.betacell.org/content/ articles/print.php?aid=1, diakses tanggal 2 Oktober 2011

Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia, edisi III, 31, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008, Uji Fungsi Alat Kimia Klinis Dan Hematologi, http://www.depkes.go.id/downloads/yandu/uji_fungsi_alat_kimia_klinis_ hematologi.pdf,diakses tanggal 22 November 2011

Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 10-11.

Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1991, Penampisan

Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik, Balai

Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam, Jakarta, pp. 233, 234, 237.

Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope

Indonesia, jilid IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta,

pp. 7, 410.

Gunawan, S, G, 2007, Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Irawan,M.A., 2007, Glukosa dan Metabolisme Energi, http://www.pssplab.com/

journal/06.pdf, diakses tanggal 2 Oktober 2011.

Lanywati, E., 2006, Diabetes Mellitus Penyakit Kencing Manis, Kanisius, Yogyakarta, pp. 13-14, 30.

Lin, J.H., Gen-ichiro N., dan Itsuo N., 1990, Tannins and Related Compounds. XCIV.1) Isolation and Characterization of Seven New Hydrolyzable

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tannins from the Leaves of Macarangan tanarius L. MUELL., et ARG.,

Chem. Pharm. Bull., 38 (5) 1218-1223.

Lim, T.Y., Lim, Y.Y., dan Yule, C.M., 2009, Evaluation of antioxidant, antibacterial and anti-tyrosinase activities of four Macaranga species,

Food Chemistry, 114(2009), 594-599.

Kurniawaty, A., Y., Adrianto, E., Hendra, P., 2011, Uji Praklinik Ekstrak Metanol-Air Daun Macaranga Tanarius L..Kajian : Aktivitas Antiinflamasi dan Hepatoprotektif Pada Tikus Jantan Terinduksi Parasetamol, Kongres Ilmiah IAI XIX dan Rapat Kerja NasionalIAI. Mansjoer, A., Kuspuji , T., Rakhmi, S., Wahyu, I., W., Wiwiek, S., 2000, Kapita

Selekta Kedokteran, Edisi 3, Media Aesculapius, Jakarta, pp. 580-588.

Mangoenprasodjo, A. S., 2005, Hidup Sehat dan Normal dengan Diabetes, Thinkfresh. Yogyakarta.

Matsunami, K., Takamori, I., Shinzato, T., Aramoto, M., Kondo, K., Otsuka, H., dkk, 2006, Radical-Scavenging Activities of New Megastigmane

Glucosides from Macaranga tanarius L. MÜLL.-ARG., Chem. Pharm.

Bull., 54(10), 1403-1407.

Matsunami, K., Otsuka, H., Kondo, K., Shinzato, T., Kawahata, M., Yamaguchi,K., dkk, 2009, Absolute configuration of (+)-pinoresinol 4-O-[600-Ogalloyl]-b-D-glucopyranoside, macarangiosides E, and F isolated from the leaves of Macaranga tanarius, Phytochemistry 70

(2009) 1277-1285.

Mayes, P.A., Murray, R., K., Granner, D., K., 2000, Harper’s Biochemistry, 25th, edition, New York : Mc Graw-Hill, pp. 7-10.

Mycek M. J., Harvey R. A., Champe P. C, 2001, Insulin dan obat-obat

Hipoglikemik Oral, ed.2, Widya Medika, Jakarta, pp. 259-65.

Merentek, E., 2006, Resistensi Insulin Pada Diabetes mellitus Tipe 2, Majalah

Cermin Dunia Kedokteran, No 150, Jakarta, 38, 39.

Ningharmanto, 2009, http://www.ningharmanto.com/2009/04/indonesia-peringkat-empat-dunia-pasien-diabetes/ diakses tanggal 10 Maret 2011. Nolte, M.S., and Karam, J.H., 2002, Hormon Pankreas dan Obat Anti Diabetes,

dalam Katzung, B.G., (Eds.), Farmakologi Dasar dan Klinik, diterjemahkan oleh Bagian Farmakologi Fakultas edokteran Universitas Airlangga, Buku 2, Edisi 8, Salemba Medika, Jakarta,pp. 699.

Nugroho, A., E., 2006, Hewan Percobaan Diabetes Mellitus : Patologi Dan Mekanisme Aksi Diabetogenik, Biodiversitas, 7(4), 378-382.

Plantamor, 2008, Informasi Spesies- Mara Macaranga tanarius L. M.A. http://www.plantamor.com/index.php?plant=804, diakses tanggal 19 Maret 2011.

Phommart, S., Sutthivaiyakit, P., Chimnoi, N., Ruchirawat, R., dan Sutthivaiyakit, S., 2005, Constituents of the Leaves of Macaranga tanarius, J. Nat.

Prod, 68, 927-930.

Prosea, 2010, Prosea- Macaranga tanarius,

http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=162, diakses tanggal19 Maret 2011.

Puteri, M.G., dan Kawabata, J.2010, Novel a-glucosidase inhibitors from

Macaranga tanarius leaves, Food Chemistry, 123, 384–389.

Soegondo, S., 2005, Diagnosis Dan Klasifikasi Diabetes Melitus Terkini, dalam

Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu, Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, Jakarta, pp.17-26.

Subroto, 2006, Ramuan Herbal Untuk Diabetes Melitus, Penebar Swadaya, Jakarta, pp.4-9.

Tahir, Iqmal, 2008, Arti Penting Kalibrasi Pada Proses Pengukuran Analitik:

Aplikasi Pada Penggunaan pHmeter Dan Spektrofotometer Uv-Vis,

http://iqmal.staff.ugm.ac.id/wp-content/iqmal-2008-kalibrasi.pdf,diakses tanggal 21 November 2011

Tjay, T. H., dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting: Khasiat Penggunaan

dan Efek Samping, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

Jakarta , 567-584.

Tony H., B., dan Suharto, 2005, Insulin, glukagon dan antidiabetik oral, Dalam: Sulistia G. Ganiswara, Farmakologi dan Terapi, Edisi 4, Jakarta: Bagian Farmakologi Universitas Indonesia, pp: 467-81.

Wagner, W.L., D.R. Herbst, and S.H. Sohmer, 1999, Manual of the Flowering

Plants of Hawai'I, vol. 2, Bishop Museum Special Publication

83,University of Hawai'i and Bishop Museum Press, Honolulu.

Widowati, L., Dzulkarnain, B., dan Sa’roni, 1997, Tanaman Obat untuk Diabetes Mellitus, Cermin Dunia Kedokteran, Jakarta, 116, 53-60.

Wijayakusuma, H., 2006, Bebas Diabetes Mellitus ala Hembing, Puspa Swara, Jakarta, pp.7-8, 15-16.

World Agroforestry Center, 2011, A tree species reference and selection guide, http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/Products/AFDbases/af/asp/S peciesInfo.asp?SpID=1092, diakses tanggal 20 Maret 2011.

World Health Organization, 1985, Diabetes Mellitus Technical Report

SeriesNo.727, WHO Study Group-World Health Organization, Geneva.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2. Foto tumbuhan M. tanarius

Foto 1. Tanaman M. tanarius

Gambar 2. Foto serbuk daun M. tanariu

Gambar 3.Foto ekstrak metanol-air daun M. tanarius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4. Foto alat penelitian

Foto mortir dan stamper

Foto timbangan elektrik

Foto timbangan analitik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Foto vortex (GENIE)

Foto micro vitalab

Lampiran 5. Preparasi bahan

a. Pembuatan Larutan Stock Glukosa 10 mg/ml

Berat kertas = 0,4040 g Berat kertas + glukosa monohidrat = 1,4051 g Berat kertas + sisa = 0,4048 g - Berat glukosa monohidrat = 1,0003 g

Glukosa Monohidrat sebanyak 1,0003 g dilarutkan dengan aquades dalam labu takar 50 ml sampai tanda.

b. Keseragaman bobot tablet

Berat rata-rata tablet glibenklamida = 202,28 mg. Berdasarkan Anonim 1979 tablet dengan bobot 151mg - 300mg memiliki penyimpangan rata-rata tablet pada kolom A = 7.5 % dan kolom B = 15% Kolom A: 7,5% x 202,28 mg = 15,17 mg ± 202,28 mg. Berdasarkan penimbangan dua puluh tablet, tidak ada tablet yang menyimpang dari range 186,66 mg – 216,92 mg. Kolom B: 15% x 202,28 mg = 30,342 mg ± 202,28 mg. Berdasarkan penimbangan dua puluh tablet, tidak ada tablet yang menyimpang dari range 171, 5215 mg - 232,0585 mg. Ini berarti bahwa semua tablet memenuhi keseragaman bobot tablet.

c. Pembuatan larutan glibenklamida 0,1125mg/ml Berat rata-rata tablet glibenklamida = 202,28 mg

Tiap tablet mengandung 5 mg zat aktif glibenklamida sehingga serbuk yang harus ditimbang untuk mendapatkan 25 mg zat aktif adalah

= (25 mg : 5 mg ) x 202,28 mg = 1,0114 g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sejumlah 1,0114 g dilarutkan dalam labu ukur 10 ml sebagai larutan induk dengan konsentrasi 0,25%. Untuk mendapatkan larutan glibenklamida dengan konsentrasi 0,1125 mg/ml de ngan volume 10 ml, maka :

C1 . V1 = C2 . V2

25 mg/10ml . x = 0,1125 mg/ml . 10 ml x = 0,45 ml

Sebanyak 0,45 ml larutan induk dilarutkan dalam labu ukur 10 ml dengan aquades hingga tanda.

d. Perhitungan Volume Penyuntikan

 Glibenklamida D : 0,45 mg/kgBB C : 0,1125 mg/ml BB : 201,7 g V =(𝐷𝑥𝐵𝐵) 𝐶 + 0,45 mg/kgBB x 201,7 g 0,1125 mg/ml = 0,81 ml  Glukosa D : 1,75 g/kgBB C : 15 g/100ml BB : 201,7 g V =(𝐷𝑥𝐵𝐵) 𝐶 + 1,75 g/kgBB x 201,7 g 15 mg/100ml = 2,35 ml

Lampiran 6. Perhitungan penetapan peringkat dosis ekstrak metanol daun Macaranga tanarius L. pada kelompok perlakuan

Dasar penetapan peringkat dosis:

 Bobot tertinggi tikus = 250 g

 Konsentrasi EMMT yang dapat disedot dan dikeluarkan lewat spuit peroral = 38,4 % atau 384 mg/ml

 Pemberian cairan secara per oral maksimal 5 ml, digunakan separuhnya saja menjadi 2,5 ml

Dengan dasar tersebut maka ditetapkan dosis tertinggi V x C = BB x D

Volume Pemberian x Konsentrasi = Berat badan x Dosis 2,5 ml x 384 mg/ml = 250g BB x Dosis

Dosis = 3,84 mg/gBB

= 3840 mg/kgBB (dosis tertinggi) - Untuk dua peringkat dosis di bawahnya, dosis tertinggi ini dibagi 3

kemudian dibagi 3 lagi sehingga diperoleh 3 peringkat dosis : 3840 mg/kgBB; 1280 mg/kgBB; 426 mg/kgBB.

- Perhitungan konversi dosis dari tikus ke manusia

- Faktor konversi dari tikus 200 gram ke manusia 70 kg = 56,0 - Rata-rata berat badan manusia Indonesia = 50 kg

- Dosis untuk tikus = 3840 mg/kgBB = 3,84 g/kgBB

= 0,00384 g/g BB tikus = 0,768 g / 200 g BB tikus - Dosis untuk manusia = 56,0 x 0,768 g = 43,008 g / 70 kgBB

manusia

= 30,72 g/ 50 kgBB manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7. Perhitungan Konversi Dosis Untuk Manusia

 Angka konversi Tikus 200 g ke Manusia 70 kg = 56,0

 Dosis untuk manusia = Dosis untuk tikus 200 g x (angka konversi ke manusia)

Maka ditetapkan dosis EMMT:

1. Ekstrak metanol-air daun M. tanarius dosis 0,43 g/kgBB tikus:

0,43 g/kgBB = 0,43 g/1000 gBB = 0,086 g/200 gBB 0,086 g/200 gBB x 56,0 = 4,82 g/70 kgBB manusia

2. Ekstrak metanol-air daun M. tanarius dosis 1,280 g/kgBB tikus:

1,28 g/kgBB = 1,28 g/1000 gBB = 0,256 g/200 gBB 0,256 g/200 gBB x 56,0 = 14,33 g/70 kgBB manusia

3. Ekstrak metanol-air daun M. tanarius dosis 3,840 g/kgBB tikus:

3,84 g/kgBB = 3,84 g/1000 gBB = 0,768 g/200 gBB 0,768 g/200 gBB x 56,0 = 43,01 g/70 kgBB manusia

Perhitungan LDDK0-240

Menit 0 15 30 45 60 90 180 240 Kadar 56 94,6 109,6 101,8 109 88,6 84 72,6

LDDK0−240 = 15 − 0 2 𝑥 (94,6 − 56) + 30 − 15 2 𝑥 (109,6 − 94,6) +45 − 30 2 𝑥 (101,8 − 109,6) + 60 − 45 2 𝑥 (109 − 101,8) +90 − 60 2 𝑥 (88,6 − 109) + 180 − 90 2 𝑥 (84 − 88,6) +240 − 180 2 𝑥 (72,6 − 84)

Lampiran 8. Hasil uji distribusi data dengan Tes Kolmogorov Smirnov

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 11. Hasil rendemen ekstrak metanol-air daun M. tanarius

Total ekstrak kering = 7,37 g + 8,1 g +6,82 g + 11,6 g +7,12 g = 41,01 g

125 g serbuk kering di meserasi dengan 1250 ml pelarut methanol-air (50:50) menghasilkan rendemen 41,01 g sehingga diperoleh prosentase sebesar

41,01 g

1250 ml x 100% = 3, 28 %

Keterangan Beaker 1 Beaker 2 Beaker 3 Beaker 4 Beaker 5 Beaker glass kosong 104,19 104,86 109,86 103,71 107,24 Beaker glass + ekstrak 111,56 112,96 116,68 115,31 114,36 Rendemen 7,37 g 8,1 g 6,82 g 11,6 g 7,12 g Total 40,01 g

Lampiran 12. Susut pengeringan ekstrak metanol-air daun M.tanarius Beaker glass Berat beaker glass kosong Hari ke- 1 2 3 4 5 1 104,19 Berat ekstrak 340,69 190,28 132,34 111,57 111,56 2 104,86 348,38 198,18 122,62 112,96 112,96 3 109,86 344,32 194,24 120,12 116,71 116,68 4 103,71 353,65 203,65 136,65 115,35 115,31 5 107,24 343,35 199,54 143,35 114,38 114,36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian

Ekstrak Metanol-Air Daun Macaranga tanarius L. Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Tikus yang Terbebani Glukosa” memiliki nama lengkap Martina Tri

Handayani, merupakan Putri ketiga dari tiga bersaudara dalam keluarga Sunardi dan Almarhumah Lusia Sakijem. Penulis dilahirkan di Lampung pada 25 Maret 1990. Pendidikan formal yang telah ditempuh, yaitu mengawali masa pendidikannya di TK Tunas Bangsa (1994-1996), kemudian melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah Dasar di SD N 1 Sidoharjo, Tulang Bawang, Lampung (1996-2002), Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ditempuh oleh penulis di SMP Xaverius Metro Lampung (2002-2005), kemudian melanjutkan pendidikan tingkat menengah atas di SMA N 1 Depok Sleman (2005-2008). Penulis kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2008. Semasa menempuh kuliah, penulis aktif dalam berbagai kepanitiaan baik dalam fakultas maupun di luar fakultas. Penulis pernah menjadi anggota UKF ISMAFARSI, ketua kegiatan KIO ISMAFARSI 2009. Penulis pernah menjadi pemenang Program Kreativitas Mahasiswa Dikti bidang Kewirausahaan 2011. Penulis pernah menjadi asisten praktikum Toksikologi Dasar 2011.

Dokumen terkait