BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.2 Saran
Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya ditambahkan fitur direct record agar nada yang sudah dihasilkan oleh aplikasi ini, bisa langsung direkam tanpa harus menggunakan aplikasi lain.
DAFTAR PUSTAKA
Fatta, Al, Hanif. 2007. Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing. Andi : Yogyakarta
Friedman, Dean. 1985. Synthesizer Basics. The New York School of Synthesis : New York
Hermawan, Julius. 2000. Analisa Desain & Pemrograman Berorientasi Obyek dengan UML dan Visual Basic.NET. Andi : Jakarta
Kendall, E , Kenneth and Kendall, E, Julie. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Indeks :Jakarta
Kleimola, Jeri. 2005. Design and Implementation of a Software Sound Synthesizer. Helsinki University of Technology : Finlandia
Kristianto, Sumoro, Hadi. 2008. Suara, Getaran, dan Pendengaran. Nalar : Jakarta
Li, Ze-Nian, and Mark S.Drew. 2004.Fundamentals Of Multimedia. Pearson Education : New Jersey
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. Sosiologi untuk SMS dan MA kelas XII. Erlangga : Jakarta
Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Graha Ilmu : Jakarta Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Galia Indonesia : Bogor
NIIT.2001. Introducing to Unified Modelling Language.Sona Printers Pvt, Okhla Pressman, S, Roger. 2005. Software Engineering: A Practitioner’s Approach.
McGraw-Hill : Singapura.
Rodiyansyah, Fajar, Sandi. 2010. Spectrogram dan Analisis Kemiripan Sinyal Suara dengan Pendekatan Euclidian Distance. Universitas Gajah Mada : Yogyakarta
Sartono, Sri. 2008. Teknik Penyiaran dan Produksi Program Radio. Televisi dan Film Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan : Jakarta Schmuller, Joseph. 2004. Sams Teach Yourself UML in 24 Hours, Third Edition.
Smith, Steve. 2006. The Scientist and Engineer’s Guide to Digital Signal Processing. Booksoft : USA
Sugiyono, Dr, Prof. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta : Bandung
Watkinson, John. 1994. An Introduction to Digital Audio. Clays Ltd : United Kingdom
Zolzer, Udo. 2008. Digital Audio Signal Processing. John Wiley & Sons Ltd : United Kingdom
www.synthmaker.co.uk
Diakses 3 Maret 2010 Pukul 21.00
http://analisiswahyuhadi.blogspot.com/2009/12/analog-digital-filter-menggunakan.html
Diakses 4 April 2010 Pukul 14.00
http://www.synthtopia.com/content/2010/09/27/free- virtual-synth-for-mac-windows-gets-update/
Diakses 4 April 2010 Pukul 12.30
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=10%3Ajaringan &id=425%3Aprotokol-h323&option=com_content&Itemid=15
LAMPIRAN A
WAWANCARA 1
Tanggal : 25 Juni 2011
Tempat : Studio Prima Mitra, Jalan Pahlawan, No.37/A, Rempoa, Jakarta Selatan Responden : Eris Wahyudianto (Sound Engineer)
Tanya : Assalamualaikum, jika tidak keberatan dapatkah anda ceritakan tugas anda sebagai seorang Sound Engineer ?
Jawab : Walaikumsalam, saya bertugas untuk melakukan proses konfigurasi setting pada alat-alat studio, seperti amplifier, mixer, dan lain-lain, selain itu saya juga bertugas untuk melakukan proses perekaman apabila ada yang ingin membuat rekaman musik atau sebagainya.
Tanya : Apa saja tools yang umumnya anda gunakan untuk melakukan tugas anda sehari hari?
Jawab : Saya biasanya menggunakan beberapa tools, yaitu seperti mixer, keyboard, synthesizer dan amplifier. Untuk software saya menggunakan Pro tools atau Nuendo untuk melakukan proses perekaman audio.
Tanya : Menurut pendapat anda sebagai seorang Sound Engineer, apakah dengan menggunakan software-software virtual ,seperti virtual keyboard, virtual synthesizer dan lain-lain dapat memberikan kemudahan di dalam pekerjaan anda? Dan harap berikan alasannya!
Jawab : Ya tentu, dengan mengunakan software-software virtual seperti itu maka pekerjaan saya akan menjadi lebih mudah dan efisien, karena selain dari segi biaya yang tentu saja lebih murah, untuk pengoperasiannya sendiri lebih mudah, karena dijalankan melalui PC, dan juga tidak membutuhkan banyak ruangan untuk menyimpan alat-alat.
Tanya : Menurut anda, apakah dari segi kualitas suara yang dihasilkan, software-software virtual seperti itu dapat menyamai kualitas dari instrument yang sebenarnya.?
Jawab : Menurut saya, kuallitas suara yang dihasilkan oleh software-software virtual itu tidak jauh berbeda dengan instrument yang sebenarnya, karena suara yang ada di dalam software-software virtual itu juga berasal dari proses sampling dari instrument aslinya juga.
Tanya : Salah satu dari software-software virtual tersebut adalah virtual synthesizer, apa yang anda ketahui tentang virtual synthesizer?
Jawab : Yang saya tahu tentang virtual synthesizer adalah salah satu software untuk membuat sampling suara tersendiri dengan memodifikasi beberapa
gelombang sinyal.
Tanya : Menurut anda apa kekurangan yang dimiliki oleh aplikasi virtual synthesizer yang sudah ada pada saat ini? dan menurut anda bagaimana solusinya?
Jawab : Menurut saya aplikasi virtual synthesizer yang ada pada saat ini masih berupa plugin, sehingga menggunakan aplikasi seperti nuendo atau fruty loops sebagai host untuk menjalankannya, karena masih menggunakan teknologi VST (Virtual Studio Technology). Karena itu menurut saya harus dibuat aplikasi yang stand alone, yang menjalankannya tanpa harus ada aplikasi lain sebagai host
Tanya : Apabila dari segi fitur-fitur, apa yang sebaiknya ada pada sebuah aplikasi virtual synthesizer itu sendiri?
Jawab : Dari segi fitur-fitur sendiri harus memenuhi standar saja pada sebuah synthesizer yang sebenarnya, seperti oscillator, delay dan lain-lain, namun apabila ada fitur-fitur tambahan lain yang bisa memodifikasi sinyal yang masuk itu lebih bagus, karena pasti suara yang dihasilkan menjadi lebih variatif.
LAMPIRAN B
WAWANCARA 2
Tanggal : 25 Juni 2011
Tempat : Studio Prima Mitra, Jalan Pahlawan, No.37/A, Rempoa, Jakarta Selatan Responden : Eris Wahyudianto (Sound Engineer)
Tanya : Saya sudah membuat sebuah aplikasi virtual synthesizer dengan tipe frequency modulation ( FM ) , apakah anda bersedia untuk melakukan pengujian terhadap aplikasi saya ?
Jawab : Ya, saya bersedia
Tanya : Menurut anda dari segi fitur-fiturnya, apakah aplikasi ini sudah sesuai dengan instrument yang sebenarnya ? mohon diberikan alasannya !
Jawab : Menurut saya, dari segi fitur-fiturnya,aplikasi ini sudah memenuhi standar dalam perancangan sebuah synthesizer yang bertipe FM, karena disini saya melihat ada penambahan pada fitur multi oscillator yang menggunakan penggabungan dua sinyal yang sama atau berbeda sebagai prinsip dari FM itu sendiri
Tanya : Menurut anda, apa kelebihan dan kekurangan dari aplikasi ini? dan harap berikan sarannya !
Jawab : Menurut saya kelebihan aplikasi ini ada pada fitur multi oscillator nya, karena disana kita dapat menggabungkan dua sinyal yang berbeda, sehingga suara yang dihasilkan akan lebih variatif, serta dibandingkan dengan aplikasi virtual synthesizer lainnya, aplikasi ini merupakan aplikasi stand alone, sehingga tidak membutuhkan aplikasi lainnya sebagai host dan juga mudah dalam pengoperasiannya.
Kekurangan dari aplikasi ini sendiri mungkin, tidak adanya fitur perekaman secara langsung sehingga harus menggunakan aplikasi lain untuk melakukan proses perekaman. Saran saya mungkin, harus ditambahkan
Tanya : Baik, terima kasih atas waktu dan saran nya, Assalamualaikum Jawab : Sama sama, Waalaikumsalam
PERANCANGAN APLIKASI VIRTUAL
SYNTHESIZER BERTIPE FREQUENCY
MODULATION UNTUK PEMBUATAN DIGITAL
AUDIO SAMPLE
Wahyu Hari Santosa1, Arini2 dan Viktor Amrizal3 1
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika/Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hp : 08567123425
2
Pembimbing Skripsi
Staff Pengajar Program Studi Teknik Informatika/Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Hp : 081317545464
3
Pembimbing Skripsi
Staff Pengajar Program Studi Teknik Informatika/Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Ho : 08569000911
ABSTRACT
In today's computer technology has penetrated into the business sector, including the creative audio recording using a multimedia technology as the device, but the business sector is still using many of the hardware or audio hardware to produce a variety of sample needed to fill the backsound or the soundtrack of the movie, music or gaming applications. One of the device to produce the audio sample is to use a synthesizer, but at the moment it becomes necessary because of constraints cost quite expensive to buy the device. Therefore the author created a synthesizer application used to generate the audio sample are cheap and easy to operate. Application of virtual synthesizer designed at penenelitian this is a virtual synthesizer-like frequency modulation, which has a multi oscillator. This application is a stand alone application which is different from other application of virtual synthesizer VST Plugins or other type. This application was developed by DSP programming language and Synth Maker v. 1.1.7 for making the scheme and application interface. The development of these applications use the methods of the development of Rapid Application Development System. The application virtual synthesizer that was created to make it easier to do a creative process that applies to the making of an audio sample.
Keywords : Audio Recording, Audio Sample, Virtual Synthesizer, Frequency Modulation, Rapid
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang sangat pesat dari waktu ke waktu membawa kita ke era digital, yaitu suatu era yang segala sesuatunya diatur dengan sistem yang terkomputerisasi dan bersifat digital. Walaupun dalam pengoperasian-nya masih membutuhkan tenaga manusia sebagai operatornya, namun teknologi digital saat ini sangat memudahkan manusia dalam menjalankan sistem terkomputerisasi tersebut.
Jika dibandingkan dengan teknologi konvensional yang telah ada sebelumnya, maka bisa dikatakan bahwa sistem yang terkomputerisasi pada saat ini, jauh lebih mempunyai tingkat efisiensi dan efektifitas yang lebih menguntungkan, baik dari segi biaya maupun kualitas. Walaupun mungkin saat ini sistem terkomputerisasi sudah begitu pesatnya dan menjamah setiap sektor kehidupan, tapi pada kenyataannya masih banyak juga yang masih menggunakan sistem yang konvensional, dikarenakan karena tingkat pengetahuan yang masih kurang atau belum terbiasa.
Dalam perkembangannya, sistem terkomputerisasi tidak hanya menjamah sektor kehidupan yang bersifat penyampaian informasi maupun sarana komunikasi saja seperti internet, Namun juga sudah merambah kepada sektor-sektor usaha, dalam hal ini sektor-sektor usaha kreatif yang menggunakan teknologi multimedia sebagai sistem yang digunakan untuk memudahkan proses kreatifitas mereka, yaitu para pelaku sektor usaha kreatif, seperti stasiun tv, rumah produksi, dan lain lain.
Audio recording adalah salah satu dari sektor usaha kreatif yang saat ini menggunakan teknologi teknologi multimedia sebagai perangkatnya, untuk menghasilkan berbagai audio sample yang diperlukan untuk mengisi backsound atau soundtrack dari film, musik atau pembuatan game. Namun pada umumnya saat ini, sektor usaha kreatif ini masih banyak menggunakan hardware atau perangkat keras seperti mixer atau synthesizer untuk menghasilkan audio sample yang diinginkan.
Pada dasarnya hardware tersebut membutuhkan banyak biaya, yaitu selain harganya yang mahal serta perawatannya yang cukup sulit. maka dari itu, dibutuhkan sebuah solusi alternatif untuk membuat aplikasi yang lebih murah dan efisien di dalam penggunaannya. Oleh karena itu penulis
mengambil judul “Perancangan Aplikasi Virtual
Synthesizer Bertipe Frequency Modulation
Untuk Pembuatan Digital Audio Sample”.
2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan di dalam penelitian ini adalah metode Rapid Application Development (RAD) yang dikemukakan oleh James Martin, yang dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu tahapan perencanaan, perancangan, konstruksi , dan pelaksananan.
Gambar 1. Fase-fase RAD James Martin. (Sumber : Kendall & Kendall, 2003 : 238)
A. Fase Perencanaan Syarat-Syarat
Pada tahap ini, penulis menentukan aktor dan membuat user story serta merumuskan syarat-syarat yang diperlukan untuk merancang aplikasi ini, yaitu dalam segi perancangan sistem yang akan dibuat sampai hardware maupun software yang akan digunakan
1. Penentuan aktor Dalam aplikasi ini, hanya terdiri dari satu aktor yaitu, endpoint (user) saja. User memiliki kemampuan untuk Memodifikasi berbagai fitur-fitur yang disediakan, untuk menghasilkan suara yang diinginkan. Lalu Menyimpan dan menampilkan modifikasi dari fitur-fitur yang telah dibuat.
2. Membuat User Story User story yang dapat digambarkan dari kebutuhan aplikasi ini antara lain :
-Endpoint dapat melakukan input melalui keyboard atau mouse.
-Endpoint dapat membuat modifikasi tarhadap fitur-fitur yang disediakan.
-Endpoint dapat menyimpan sample suara yang dibuat.
-Endpoint dapat menampilkan sample suara yang dibuat.
-Endpoint dapat mengedit nama sample. -Endpoint dapat melihat tampilan sinyal yang dihasilkan.
B. Fase Perancangan
1. Use case diagram menggambarkan
fungsionalitas dari sebuah sistem dan juga menggambarkan hubungan antara use case dengan actor. Gambar berikut merupakan use case diagram dari user stories yang telah di jelaskan sebelumnya.
Gambar 2. Use Case Diagram 2. Class diagram merupakan perwakilan dari
kelas, bagian-bagian dari kelas dan menggambarkan hubungan antara satu kelas dengan kelas yang lain. Gambar berikut merupakan class diagram dari user stories yang telah di jelaskan sebelumnya.
Gambar 3. Class Diagram
3. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek yang ada di dalam aplikasi. Berikut ini merupakan gambar sequence diagram yang mewakili setiap user stories.
4. Rancangan Awal Aplikasi, Berikut ini adalah gambar rancangan awal dari aplikasi yang akan dibuat.
Gambar 5. Rancangan Awal Aplikasi
C. Fase Konstruksi
1. Instalasi Software
Pada tahap ini akan dilakukan penginstalan dari software yang digunakan untuk merancang aplikasi ini, yaitu tahap penginstalan software Synth Maker. Dibawah ini adalah gambar dari tampilan Synth Maker tersebut.
Gambar 6. Tampilan Synth Maker 2. Pembuatan Skema Aplikasi
Pada tahap ini, akan dibuat skema dari komponen-komponen yang diperlukan dan skema dari aplikasi virtual synthesizer dengan menggunakan synth
maker, sehingga menghasilkan skema
aplikasi seperti gambar ini.
File Browse Signal Displaye Equal izer Signal Modified Tools
3. Coding
Pada tahap ini pengkodean hanya dilakukan untuk beberapa komponen tertentu saja, karena tidak semua komponen membutuhkan pengkodean di dalam perancangan menggunakan synth maker. Berikut ini coding yang digunakan pada beberapa komponen. Seperti contoh dibawah ini adalah coding untuk komponen Distortion.
streamin in; streamout out; float p; float x; stage(0) { p = 4.0/27.0; } stage(1) { x = in - (in*in*in*p);
out = (x + (in > 1.5 & (1 x)) + (in < -1.5 & (-1 - x)));
}
4. Pembuatan standalone application.
Pada tahap ini, akan dirancang sebuah interface dari aplikasi virtual synthesizer, sesuai dengan rancangan awal aplikasi yang telah digambarkan pada sub-bab 4.2.4, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan standalone application sehingga nantinya aplikasi tersebut dapat dijalankan.Dibawah ini adalah gambar aplikasi virtual synthesizer.
Gambar 8. Aplikasi virtual synthesizer D. Fase Pelaksanaan
1. Pengujian aplikasi
Pada tahapan pengujian,pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya, atau masih diperlukan suatu penyempurnaan. Pengujian yang dilakukan penulis menggunakan metode black box Hasil pengujian sistem dilakukan agar dapat mengetahui apakah proses yang
- Pengujian input signal - Pengujian display signal - Pengujian modifikasi signal
- Pengujian penyimpanan dan menampilkan modifikassi signal
- Pengujian pemilihan audio sample - Pengujian merubah nama audio sample - Pengujian slot penyimpanan modifikasi signal
2. Pembuatan Audio Sample
Audio Sample yang dibuat dalam penelitian ini berformat *WAV. Untuk membuat audio
sample dengan format *WAV, maka
diperlukan salah satu software untuk merekam output sound dari aplikasi virtual synthsizer tersebut, oleh karena itu penulis memakai software perekam audio yaitu audio recorder deluxe. Dibawah ini adalah gambar tentang proses pembuatan audio sample.
Gambar 9. Proses pembuatan audio sample. Audio sample yang sudah dibuat, dapat langsung dibuka dengan aplikasi pemutar
audio seperti Winamp atau Windows
Media Player, seperti gambar dibawah ini.
Gambar 10. Windows media player.
3. Pengujian Audio Sample dengan menggunakan aplikasi Rightmark Audio Analyzer V 6.2.3 ( RMAA ).
berformat *WAV. berikut ini adalah salah satu contoh pengujiannya.
Gambar 11. Pengujian audio sample yang menggunakan sinyal square 4. Pemanfaatan Audio Sample
Audio sample yang telah dibuat menjadi
format *WAV dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam kegunaan, diantaranya adalah sebagai pengisi backsound atau soundtrack dari sebuah video atau film, dengan menggunakan windows movie maker seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 12. Windows Movie Maker
3.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Aplikasi virtual synthesizer ini adalah solusi alternatif untuk pembuatan digital audio sample yang murah serta mudah di dalam penggunannya 2. Manfaat audio sample yang telah
dibuat yaitu dapat digunakan sebagai backsound atau soundtrack dari sebuah video,
REFERENSI
[1] Friedman, Dean. 1985. Synthesizer Basics. The New York School of Synthesis : New York
[2] Hermawan, Julius. 2000. Analisa Desain & Pemrograman Berorientasi Obyek dengan
UML dan Visual Basic.NET. Andi : Jakarta
[3] Kendall, E , Kenneth and Kendall, E, Julie. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Indeks :Jakarta
[4] Kleimola, Jeri. 2005. Design and Implementation of a Software Sound
Synthesizer. Helsinki University of
Technology : Finlandia
[5]Kristianto, Sumoro, Hadi. 2008. Suara, Getaran, dan Pendengaran. Nalar : Jakarta [6]Li, Ze-Nian, and Mark S.Drew.
2004.Fundamentals Of Multimedia. Pearson Education : New Jersey
[7]Maryati, Kun dan Juju Suryawati. Sosiologi untuk SMS dan MA kelas XII. Erlangga : Jakarta
[8]Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Graha Ilmu : Jakarta
[9]Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Galia Indonesia : Bogor
[10]NIIT.2001. Introducing to Unified
Modelling Language.Sona Printers Pvt,
Okhla
[11]Pressman, S, Roger. 2005. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. McGraw-Hill : Singapura.
[12]Rodiyansyah, Fajar, Sandi. 2010. Spectrogram dan Analisis Kemiripan
Sinyal Suara dengan Pendekatan
Euclidian Distance. Universitas Gajah
Mada : Yogyakarta
[13]Schmuller, Joseph. 2004. Sams Teach Yourself UML in 24 Hours, Third Edition. Sams Publishing : USA
[14]Smith, Steve. 2006. The Scientist and Engineer’s Guide to Digital Signal Processing. Booksoft : USA
[15]Sugiyono, Dr, Prof. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta : Bandung
[16]Watkinson, John. 1994. An Introduction to Digital Audio. Clays Ltd : United Kingdom [17]Zolzer, Udo. 2008. Digital Audio Signal Processing. John Wiley & Sons Ltd : United Kingdom