• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Kepala Desa, Dusun dan Ketua RT/RW setempat harus lebih aktif dan berinisiatif menggerakan masyarakat untuk saling peduli serta mau berpartisipasi langsung untuk membantu kepada warga atau tetangga yang sedang membutuhkan pertolongan baik berupa bantuan tenaga atau materi.

2. Masyarakat Desa Tarikolot harusnya menyadari pentingnya gotong royong sebagai bentuk solidaritas dan kerukunan dalam lingkungan bertetangga juga sebagai wujud kebersamaan.

3. Peneliti lain yang hendak meneliti penelitian yang sama, supaya mengambil tema lain agar lebih inovatif sekaligus menambah wawasan bagi masyarakat umum.

62

DAFTAR PUSTAKA

Buku Teks

Abdulsyani. Sosiologi Skematika, teori, dan Terapan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012)

Ahmadi, Abu dkk, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta; PT Rineka Cipta, 2009)

Chaplin, J.P. Kamus Lengkap Psikologi Diterjemahkan Kartini Kartono, (Jakarta: PT Radja Grafindo Persada, 2011)

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (PT Bumi Aksara, 2013

Jhonson, Doyle Paul. Teori Sosiologi Klasik dan Modern, terj. Robert M.Z Lawang, (Jakarta: PT Gramedia, 1998)

Komariah, Aan dan Djam’an Satori. Metodologi penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2013

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran Analils,

Perencanaan,Pengendalian,Prentice Hall (Jakarta: Salemba Empat, 2007), Edisi Bahasa Indonesia

Lapau, Buchori. Metode Penelitian Kesehatan, Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2013)

M. Echols, John dan Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 2005), Cet.KeXXVI

Meleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009)

Munawwir, Achmad Warson. Al-Munawwir: Kamus Indonesia-Arab, (Surabaya: Pustaka Progressif, 2007)

Notoatmojo, Soekidjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011)

Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Pieter, Herri Zan dan Namora Lumongga Lubis, Pengantar Psikologi untuk Kebidanan, (Jakarta:Kencana, 2010)

Raharjo, Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian, Gajah Mada University Press, (Yogyakarta, 2010)

Ritzer, George. Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern, (Jakarta: Kencana, 2011

Sarwono, Sarlito W. Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 2002)

Scott, John. Teori Sosial: Masalah-masalah Sosial dalam Sosiologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012)

Soelaeman, M. Munandar. Ilmu Sosial Dasar Edisi Revisi, (Bandung: PT Eresco, 1995)

Sutinah, Bagong Syanto. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011)

Sumantri, Arif. Metodologi Penelitian Kesehatan. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011)

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)

Walgito, Bimo. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar (Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET, 2003)

Wirawan, I.B. Teori-teori dalam Tiga Paradigma, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013)

Skripsi

Anugrahati, Rifa Dwi Styaning. 2014, Gaya Hidup Shopaholic sebagai bentuk Perilaku Konsumtif pada Kalangan Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, Skripsi Sarjana Ilmu Sosial, UNY

Choerunisa, Hafiah. ‘Pergeseran Nilai-nilai Solidaritas Sosial Masyarakat di Kawasan Industri (Studi Kasus di Desa Cintamulya Kecamatan Jatinagor Kabupaten Sumedang’ Skripsi Kearsipan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, UPI, 2015

E. Sonia. Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi Unika Soegijapranata Ditinjau dari External Locus Of Control, Semarang, 2008. Skripsi

Fikriyah, Fatimatul. 2009, Hubungan Antara Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa Program Non Reguler Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Skripsi Sarjana Psikologi

Gumelar, Febri Cahya. ‘Dampak Perubahan Mata Pencaharian terhadap Perilaku Masyarakat (Studi Psikolog Sosial di Pantai Harapan Jaya Kabupaten Bekasi)’ Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2012.

Habibah. 2014, Dampak Tunjangan Sertifikasi terhadap Gaya Hidup Konsumtif,

Skripsi Sarjana PAI UIN JKT

Irfani, Fitri. 2010, Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa SMAN 2 Kota Tangsel, Skripsi Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah

Sholihah, Siti. ‘Peran Masjid Cinere dalam Meningkatkan Solidaritas Sosial Mayarakat Cinere Depok)’ Skripsi Kearsipan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Jakarta, 2009

Suprihatin, “Perubahan Perilaku Bergotong Royong Masyarakat sekitar Persahaan Tambang Batubara di Desa Mulawarman Kecamatan Tenggarong Seberang”, Skripsi pada Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur Jurnal

Hastuti, Sri. Gaya Hidup Masyarakat Pedesaan, jurnal FISIP Universitas Sumut,

Januari 2007, vol 1 no 2.

Nur Fitriyani dkk. Hubungan antara Konformitas dengan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa di Genuk Indah, jurnal psikolog Undip, 2013

Samaun, Indra. “Solidaritas Masyarakat Pluralisme dalam Tradisi Perkawinan (Suatu Penelitian Pada Masyarakat Etnik Gorontalo dan Masyarakat Etnik Jawa di Desa Bandung Rejo Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo)”, Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Sosial, (Gorontalo, 2015), h. 3 Santosa, Ayi Budi. 2010. Sikap Gotong Royong Pada Masyarakat Perdesaan

(Studi Kasus Kampung Batu Reog, Lembang). Lembang. Internet

Departemen Perindustrian RI. Kebijakan Pembangunan Industri, http://www.dprin.go.id/kebijakan/10KPAIN-Bab6.pdf

http://Bogor.bps.go.id

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online

Keputusan Presiden No.41 Tahun 1996 tentang Pembangunan Kawasan Industri Rary, 2012, Bentuk-bentuk Gotong Royong Masyarakat Desa

Sumabi, Retno. Konsep Konsumsi, konsumen, Konsumtif, Konsumerisme, Universitas Gunadarma.

Kisi-kisi Pedoman Wawancara

Variabel Dimensi Pernyataan

Perilaku Masyarakat di Lingkungan Kawasan Industri Desa Tarikolot Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor, Jawa Barat Kehidupan Sosial

1. Perkembangan wilayah sebelum dan setelah masuknya industri

2. Tanggapan terhadap kedatangan para migran di lingkungan

3. Kegiatan bekerja mempengaruhi

interaksi dengan lingkungan sekitar 4. Penggunaan waktu luang yang dimiliki

5. Kepedulian masyarakat terhadap

tetangga yang tertimpa musibah

6. Kepedulian masyarakat terhadap

kepentingan umum

7. Kepedulian masyarakat terhadap dalam pesta atau hajatan

8. Masyarakat pendatang tidak

mendominasi dalam kegiatan sosial

9. Kegiatan yang dilakukan untuk

menjalin keakraban dan kebersamaan

Kehidupan Ekonomi

1. Sebelum dan sesudah beralih profesi menjadi aktif dalam mengkonsumsi (barang)

2. Barang apa saja yang dibeli

3. Jika berbelanja mengikuti trend yang sedang berkembang melalui majalah atau sosial media

4. Jika berbelanja mementingkan

keinginan atau kebutuhan

Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Identitas Informan : Nama : Jenis Kelamin : Status : Alamat : Pendidikan :

2. Bagaimana perkembangan wilayah sebelum dan sebelum masuknya industry?

3. Bagaimana tanggapan terhadap kedatangan para migran di lingkungan masyarakat?

4. Apakah masyarakat pendatang mendominasi/tidak mendominasi dalam kegiatan sosial?

5. Apakah kegiatan bekerja mempengaruhi interaksi dengan tetangga, teman kerja, dan masyarakat?

6. Bagaimana penggunaan waktu luang yang di miliki?

7. Apakah sebelum dan sesudah beralih profesi Anda dan keluarga aktif dalam berkonsumsi (barang)?

8. Barang apa saja yang Anda beli?

9. Apakah Anda jika berbelanja mengikuti trend yang sedang berkembang? Jika iya, dari mana memperoleh informasinya?

10.Apakah Anda jika berbelanja mementingkan keinginan atau kebutuhan? 11.Apakah Anda jika berbelanja direncanakan atau tidak?

12.Kegiatan apakah yang dilakukan untuk menjalin keakraban dan kebersamaan?

13.Bagaimana kepedulian masyarakat terhadap tetangga yang tertimpa musibah?

14.Bagaimana kepedulian masyarakat dalam pesta atau hajatan?

15.Bagaimana kepedulian masyarakat di bidang kepentingan umum, seperti kegiatan pembuatan jalan/jembatan, perbaikan jalan/jembatan, membersihkan parit, renovasi tepat-tempat ibadah?

REKAP BERITA WAWANCARA WARGA DESA

TARIKOLOT

Identitas Interview 1

Nama : Sodikan

Usia : 45

Pekerjaan : Buruh pabrik dan Tukang ojeg

Alamat : Desa Tarikolot RT 04/07

Saya : Assalamu’alaikum wr wb

Sodik : Wa’alikumsalam wr wb Ada apa?

Saya : ini pak, Saya dari UIN Jakarta sedang melakukan penelitian skripsi yang berjudul “Perilaku masyarakat di lingkungan kawasan industry Desa Tarikolot”. Saya ingin bertanya sedikit kepada bapak, apakah bapak bersedia?

Sodik : boleh…. mau nanya apa?

Saya : bapak di sini pendatang apa penduduk asli? Sodik : pendatang, Saya sudah 22 tahun tinggal di sini. Saya : tentunya banyak tau tentang desa tarikolot Sodik : iya

Saya : nih pak.. Di sini kan bisa dikatakan kawasan industri ya pak. Nah sebelum adanya kawasan industri lahan di sini apa sih sebelumnya?

Sodik : sawah Saya : terus?

Sodik : terus sekarang sudah berubah menjadi banyak bangunan-bangunan pabrik

Saya : berarti semakin sini semakin berkembang ya? Bagaimana sih perkembangannya dari tahun ke tahun?

Sodik : ya kalau bisa dibilang di sini perkembangannya cukup pesat.. perkembangannya kaya nambah bangunan-bangunan pabrik lagi, tapi ga kaya yang lain ya perkembangannya ke infrastruktur juga diperhatikan. Disini juga bisa dilihat ya banyak kontrakan atau kos kosan yang berdiri dan untuk kerapihan ya kurang

Saya : dengan adanya industri otomatis menjadi daya tarik masyarakat luar. Bagaimana tanggapan masyarakat?

Sodik : ya seperti saya dulu pas datang ke desa ini ngerasa hubungannya sama pribumi seakan tidak cocok yak arena bisa dilihat di desa ini kan kebanyakan pendatang jadi yang kebanyakan berhasil ya dari pendatang daripada pribumi. Pribumi kebanyakan perkembangannya kurang bagus. Seperti tanah.. mungkin sekarang sudah kebanyakan milik pendatang. Nah dari kerja juga peribumi gamau dia.. males-maslesan gitu (dulu ya). Terus dulu banyak preman ya kalau bekerja ditegur udah diancam-ancam.. itu dulu. Kalau sekarang udah mulai beradaptasi antara pendatang dan pribumi. Kebanyakan sih pendatang dari Jawa, lampung

Saya : apakah masyarakat pribumi atau pendatang mendominasi dalam kegitan sosial seperti gotong royong?

Sodik : ya ada yang ikut ada yang engga, yang pribumi atau pendatang begitu. Apalagi pendatang kurang ya untuk kebersamaannya

Saya : biasanya kalau ada kegiatan sosial diberitahunya kumpulan gitu pak? Sodik : iya ada kumpulan dulu

Saya : bapak kan pekerja pabrik ya, apakah ada pengaruh terhadap mayarakat seperti dalam interaksi?

Sodik : ya namanya kerja ya lamaan di tempat kerja jadi intensitas ketemu orang ya jadi berkurang tetapi paling ketemu di tempat kerja kalaupun sama daerahnya. Jadi kalau ketemu ya biasa aja gitu gitu aja

Saya : bagaimana penggunaan waktu luang?

Sodik : kalau pun libur dipake buat tidur aja. Tapi kadang keluar sekedar nyenengin anak

Saya : nah.. bapak kan sudah berkeluarga ya? Apakah sebelum dan sesudah adanya kawasan industri aktif mengkonsumsi barang? (elektronik, baju, dll.) lebih mendahulukan keinginan atau kebutuhan

Sodik : iya betul. ya butuh ya hehe tapi yang namanya ngeliat barang yang dipengen meskipun ga butuh pengen beli juga.. istilahnya gapapa sesekali. Saya : apakah kalau berkonsumsi mengikuti trend?

Sodik : kadang engga.. kadang iya ya. Tapi masih dibatas wajar dan ukuran pengahsilan. Kaya baju kita beli tapi karena punya anak ya jadi pentingin mereka

Sodik : ya kita kalau ada waktu pasti diluangkan waktu ya, misal kalau ada tetangga yang meninggal. Kalau kita punya ya sekalian bantu semampunya. Entah tenaga atau sumbangan

Saya : bagaimana kepedulian masyarakat terhadap kepentingan umum?

Sodik : balik lagi ke waktu ya. Kalau ada waktu ya ikut kalau engga ya berarti belum sempet. Kan buruh pabrik kadang minggu juga ada yang masuk. Kalau tidak bisa ikut ya paling sekedar bantu memberi buat beli makanan kecil

Sodik : selain sebagai buruh pabrik apakah ada pekerjaan lain? Sodik : iya.. ya kaya ngojek kalau ada libur.

Identitas Interview 2

Nama : Wahyu

Usia : 23

Pekerjaan : Buruh Pabrik

Alamat : Desa Tarikolot RT 04/07

Saya : Assalamu’alaikum wr wb Wahyu : Wa’alikumsalam wr wb

Saya : saya sedang melakukan penelitian nih mau nanya-nanya sedikit boleh ga? Hehe

Wahyu : ya kalau saya bisa jawab mau aja hehe. Emang apa? Saya : mas nya kerja di pabrik bukan?

Wahyu : oh iya benar. Knapa tuh?

Saya : hehe mau nanya nih mas tau gak dulu daerah sini sebelum adanya kawasan industri keadaannya gimana?

Wahyu : yang saya tau sih di sini sawah dan perkebunan yang luas sekali

Saya : nah bagaimana perkembangannya semakin ke sini setelah masuknya industri?

Wahyu : ya menurut saya banyak berdirinya pabriik-pabrik, kos kosan dan penduduk kan makin padat

Saya : otomatis menjadi daya tarik masyarakat luar untuk bekerja atau bermukim dong? Bagaimana responnya?

Wahyu : biasa aja sih. Dia dia saya saya hubungannya. Asal jangan mengganggu aja selagi dia baik mah

Saya : apakah kalau ada kegiatan sosial mas atau masyarakat lainnya ikut? Wahyu : tergantung sih. Ada yang ikut ada yang engga. Kalau ada waktu ya ikut,

kalau engga ah berarti belum sempet apalagi kan kerja. bisa dilihat kalau ada kegiatan begitu ga begitu rame ya jadi yang mau aja

Saya : membahas pendatang nih mas, dari mana aja sih?

Wahyu : kebanyakan sih orang jawa. Jawa timur, jaw tengah misalnya purbalingga, purwkerto, lampung dan sumatera

Saya : dengan bekerja, masing-masing pabrik tentunya mempunyai peraturan sift misalnya. Nah apakah dengan bekerja mempengaruhi interaksi dengan orang sekitar?

Wahyu : tergantung ya. Tergantung kitanya terhadap mereka. Ya kalau kita duluan nyapa ya nyapa tapi kalau engga ya biasa aja. Tergantung waktu juga, kalau kerja pulangnya masih siang bisa lah mainmain sebentar dengan teman

Saya : kalau ada libur, waktu luang anda digunakan ngapain aja? Apa jalan-jalan, apa belanja?

Wahyu : kalau misalnya waktu luang ya paling digunakan untuk main bola kalau ada jadwalnya itu juga hehe. Ngeband juga sama temen-temen keluar ya kemana aja namanya libur kan. Misalnya makan atau liat-liat

Saya : selanjutnya.. apakah sebelum dan sesudah beralih profesi menjadi pekerja pabrik anda aktif berkonsumsi? Misal barang elektronik dll.

Wahyu : ya begitu lah. Dulu mah belum kerja kan gak punya penghasilan paling minta sama orang tua. Tapi sekarang udah kerja jadi gaminta lagi. Bedanya sekarang pake uang sendiri pengen beli apa aja Alhamdulillah bisa. misalnya beli baju sering, sepatu, beli apa aja.

Saya : apakah rutin setiap gajian membeli sesuatu?

Wahyu : bisa dikatakan rutin. Kaya beli bajukan sering hehe. Saya : apakah ada perkembangan drastis dulu dan sekarang? Wahyu : ada.

Saya : seperti apa?

Wahyu : ya kaya sekarang, pengen ini pengen itu ada.. kebeli gitu alhamdulilah lah

Saya : apakah kalau berbelanja mengikuti trend? Wahyu : sering sih mengikuti.

Saya : darimana mengetahuinya/

Wahyu : banyak sih dari sosmed kaya facebook, instagram, dari temen juga ada Saya ; balik lagi pertanyaan tentang masyarakat. Kegiatan apakah yang anda

lakukan untuk menjalin kebersamaan?

Wahyu : paling ngumpul sama temen kaya gitar-gitaran ya namanya juga masih muda bu hehe

Saya : bagaimana kepedulian masyarakat terhadap tetangga yang terkena musibah? seperti sakit, meninggal atau kecelakaan

Wahyu : ya gitu sih responnya. Ngebantu.

Saya : bagaimana? Apa kolektifan atau individu

Wahyu : ada ada. Kolektifan seikhlasnya. Kadang juga disuruh RT nya kan gaenak juga kalau ga lakuin apa apa

Saya : kegiatan masyarakat dikepntingan umum seperti membersihkan jalan atau renovasi masjid. Bagaimana kepedulian masyarakat dalam hal itu? Wahyu : peduli. Tapi ada juga yang engga ikut.. ga semuanya lah. Tergantung

orangnya

Saya : mungkin sampai disini saja. Terimakasih Wahyu : sama sama.

Identitas Interview 3

Nama : Edi Mulyono

Usia : 58

Pekerjaan : Ketua Komite Pendidikan SD

Alamat : Kp. Tarikolot RT 04/07

Saya : langsung saja pak ke pertanyaan Edi : boleh

Saya : di desa ini kan bisa dikatakan kawasan industri ya pak? Edi : ya sebagian besar betul

Saya : nah sebelum adanya kawasan industri tuh daerah sini gimana pak? Apa lahan pertanian apa permukiman warga?

Edi : awalnya sih ga begitu tau karena kami pendatang tapi pendatang lama sekitar 26 tahunan memang sudah ada pabrik tapi ada juga persawahan. Terus saja juga liat dulu ada pembuatan batu bata atau lio tapi semakin

kesini sudah tidak ada lagi. Tapi di sini warga nya hampir bekerja pabrik semua 90% bisa dilihat disini banyak dibangunnya kontrakan

Saya : nah setelah masuknya kawasan industri perkembangannya gimana sih? Misalnya ekonomi, sosial atau budayanya?

Edi : kalau budaya ya otomatis berubah yak karena kan disini kawasan industri tentu menerima masuknya semua suku bangsa ya dari seluruh Indonesia barangkali. Disini ekonomi ada juga sebagian penduduk yang memang mata pencahariannya diperdagangan entah itu jualan makanan jadi, toko-toko tapi secara umum kalau di kita sih ga terlalu terasa ya. Di sini standar aja hidupnya karena dominasikan karyawan jadi pola hidupnya seperti itu aja tapi ada juga yang mempunyai penghasilan lebih hidupnya seneng Saya : ini kan kawasan industri, otomatis kan menjadi daya tarik masyarakat

luar untuk menetap atau bekerja di sini. Bagaimana sih tanggapan adanya mereka?

Edi : kalau buat kami welcome aja ya. Selagi mereka baik. Kalau mereka datang dengan baik-baik kami terima tapi kalau mereka tidak baik ya begitu. Kebanyakan pendatang perempuan yak arena kan pabrik di sini seperti garmen. Kalau yang lakinya ga terlalu banyak

Saya : mereka mendominasi atau engga sih pak kalau ada kegiatan sosial? Edi : tidak terlalu juga. Kami berupaya mengajak. Jadi dalam kegiatan sosial

seperti hari kemerdekaan, PHBI kami tetep libatkan. Entah mereka datang atau engga tapi tetep berkontribusi kan lari-larinya ke uang ya yang bertujuan untuk mensukseskan acara juga

Saya : apakah kegiatan bekerja mempengaruhi interaksi dalam masyarakat? Edi : biasa aja. Normal. Ada juga kan setiap daerah ga semua islam nah

misalnya kalau ada kegiatan qurban tetep kami kasih

Saya : kegiatan apakah yang dilakukan untuk menjalin kebersamaan antar masyarakat?

Edi : biasanya yang terasa itu pas tujuh belas agustusan ya kita di sini ada pengajian tapi balik lagi lah ke orang nya. Ada yang datang ada yang engga

Saya : bagaimana kepedulian masyarakat terhadap orang yang terkena musibah?

Edi : Alhamdulillah kalau disini barang kali bisa dicontoh ya barang kali. Saya ambil contoh baru seratus tiga puluh hari istri saya meninggal itu sejak pulang dari rumah sakit dan selesai hampir semua terlibat mebantu

Saya : bagaimana kepedulian masyarakat dikepentingan umum? Edi : biasa aja

Saya : kalau ada kegiatan misalnya gotong royong melakukan apa gitu apa dibertahu dulu misal kumpul dulu?

Edi : kita cukup umumkan di mushola. Yang sempet tinggal bergabung. Itu aja ya begitu ada yang gabung sebagian. Kan ada yang males juga apalagi kalau libur apalagiyang bekerja mungkin alasannya cape atau apa jadi seadanya aja. Apalgi kan sekarang jarang ya padahal penting gotong royong untuk silaturahmi juga tapi tau sendirisekarang apa apa bayar istilahnya

Saya : mungkin itu aja yang ditanyakan hehe terimakasih pak.

Identitas Interview 4

Nama : Ujang Jarkasih

Usia : 42

Status : Kawin, Ketua RT dan Security Pemda

Alamat : Desa Tarikolot RT 05/07

Saya : bismillah. Assalamu’alaikum pak Ujang : wa’alaikumsalam

Saya : bapak pendatang pak apa asli sini? Ujang : bisa dibilang asli lah

Saya : lagsung saja ke pertanyaan pak. Bapak kan asli sini ya.. nah di sini bisa dikatakan kawasan industri, sebelumnya apasih pak?

Ujang : di sini sawah yah kebun dan pengrajin kaya ember, batu bata pekerjaan pribuminya tapi sekarang banyak pabrik dan kontrakan yang ditemui padat Saya : nah sesudah adanya kawasan industri perkembangannya seperti apa? Ujang : ada sih. Misalnya dari bidang keamanan

Saya ; adanya kawasan industri berarti menjadi daya tarik masyarakat luar. Nah bagimana sih responnya?

Ujang : nerima nerima aja sih asal tau peraturannya. Tapi kalau misal gaada laporan ya maaf maaf saja saya tidak membantu apabila ada keperluan. Misalnya banyak maslah yang dari luar dibawa ke sini gitu kita kena imbasnya makanya yang begitu saya ga akui. Dengan itu bukan gila hormat tetapibiar saling menghormati. Yang kita takutkan ya kalau adamasalah misal ada yang celaka atau apaterus nyari alamatnya kesini kan dari awal tidak lapor bagaimana saya tau. Tapi kalau lapor dari awal pasti kita bantu

Saya : banyak yang seperti itu?

Ujang : banyak. Misalnya sudah tinggal sekian bulan lagi sakit dating ke rumah. Saya jawab aja saya bukan dokter dan anda saja kesini tidak lapor, memberi salam itulah yang gapunya aturan tapi masih aja yang cuek-cuek aja

Saya : apakah masyarakat mendominasi dalam kegiatan sosial?

Ujang : kalau kegiatan sosial ya semua tergantung kepengurusan ya. Kalau kita agak jauh dengan masyarakat mungkin mereka juga agak cuek. Saya menafsikan di sini kebanyakan masyarakat pekerja yang cuek ada juga males. Saya menafsirkan juga masyarakat disini kalau soal gotong royong ya Alhamdulillah ada yang hadir. Tapi banyak nya ya yang ogah-ogahan. Kebanyakan apa apa dikerjain orng bukan kita semua yang ngerjain. Ya gimana orang-orangnya susah. Kita di sini ada linmas ya tentunya kalau di RT lain mungkin ada pungutan misal sebulan 10-15 ribu kalau disini tidak ada. Saldo kita nol pisan ya jadi kalau adakegiatan apapun ya paling maintain ke masyarakat. Ada yang tidak datang tapi kan bayar mah kudu Saya : bagaimana interaksi masyarakat terhadap lingkungan sekitar? Apakah

dengan bekerja mempengaruhi?

Ujang : ya secara kasat mata biasa aja. Soalnya bisa kita pantau biasa aja. Tetap akur

Saya : seanjutnya, kegiatan apakah untuk menjalin keakraban dengan masyarakat?

Ujang : ya itu dengan pendekatan kaya pengajian. Intinya saling komunikasi misalnya saya nih kalau ada yang diperluin ya kadang saya samperin kaya tadi yang baru pindah

Dokumen terkait