• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Pejabat lelang sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan adalah pihak yang paling berwenang dalam pembuatan risalah lelang. Hal ditegaskan dengan penggunaan azas hukum lex specialist derogat lex generalis, dimana Peraturan Menteri Keuangan nomor 305/KMK.01/2002 tentang Pejabat Lelang, berkedudukan sebagai peraturan yang lebih khusus dan spesifik dalam peraturan mengenai pembuatan risalah lelang. Menilai fakta-fakta hukum tersebut, maka dibutuhkan adanya keseriusan dari pembuat undang-undang untuk dengan segera mengakhiri tumpang tindih semacam ini. Adanya konflik dengan Undang-Undang mengenai Jabatan Notaris membuat penulis memberikan solusi atau saran untuk supaya Undang-Undang tsb diadakan sebuah revisi mengenai kewenangan notaris dalam membuat risalah lelang dengan menambah atau mengadopsi satu klausul sebagaimana yang tertera dalam Peraturan yang lebih khusus. Sehingga dengan demikian, segala proses pembentukan hingga kedudukan risalah lelang dapat memiliki satu kepastian norma hukum. Segala kesimpang-siuran dan konflik norma dapat tereduksi dengan baik.

2. Mata kuliah Lelang yang diberikan di pendidikan Notariat sebaiknya lebih mendalam sehingga Notaris yang ingin menjadi Pejabat Lelang kelas II tidak

perlu lagi mengikuti diklat Pejabat Lelang dan hendaknya Proses pelelangan lebih disederhanakan sehingga masyarakat tidak lagi takut untuk melakukan penjualan barang melalui pelelangan, dengan melakukan Penjualan secara Online Misalnya dan menyederhanakan mekanisme Pembayaran sehingga tidak merepotkan sebagian masyarakat yang memiliki mobilitas yang tinggi.

3. Organisasi profesi Notaris mengadakan kerjasama dengan instansi yang terkait dengan lelang misalnya dengan Balai Lelang, sehingga dapat turut berpartisipasi dalam mensosialisasikan lelang di masyarakat dan kewajiban untuk membuat laporan frekuensi penggalian potensi lelang apabila Notaris menjadi Pejabat Lelang dapat dilaksanakan. Media sosialisasi yang dipilih hendaknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan jaman seperti sekarang, dengan menggunakan Media Internet, atau mengiklankan di TV mengenai proses, persyaratan dan keuntungan melakukan Jual Beli Secara Lelang.

DAFTAR PUSTAKA

Buku – Buku

Amri Syamsuddin, Pro dan Kontra Pengaturan Kewenangan Notaris Sebagai Pejabat Lelang, amrisyamsuddin.blogspot.com, Senin 16 Maret 2009.

Adi Rianto,Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum,Granit, Jakarta 2004

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada Jakarta, 2001.

Bismar Nasution, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Perbandingan Hukum. Disampaikan pada dialog Interaktif tentang Penelitian Hukum dan Hasil Penulisan Hukum pada Majalah Akreditasi, Fakultas Hukum USU, Tanggal 18 Februari 2003.

Bachtiar Sibarani, Kendala dan Prospek Lelang Negara; Sebuah Tinjauan Hukum,

Jurnal Hukum Bisnis, 2003, Vol.22 No.3.

---, Masalah Hukum Privatisasi Lelang, Jurnal Keadilan Vol.4 No.1 (2006).

Burhan Ashshofa,Metode Penelitian Hukum,Rineka Cipta Jakarta, 1998.

Effendi Parangin-Angin, SH,Peraturan Lelang,Jakarta, Esa Study Club, 1994.

FX.Ngadijarno, Badan Lelang; Teori dan Praktek, Jakarta: Departemen Keuangan Republik Indonesia, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, 2008.

F.X. Sutardjo, Prospek Dan Tantangan Lelang Di Era Globalisasi, Makalah Perkuliahan Peraturan Lelang, Universitas Indonesia, Depok, 2006.

---. Lelang Dalam Rangka Pemberesan Boedel Pailit, Makalah Pada Pelatihan Intensif Lima Hari Tentang Hukum Kepailitan Khusus Hakim Niaga Baru Angkatan Tahun 2004, Bogor, 2004.

JJJ M. Wuismen, Penelitian Ilmu Sosial, Jilid 1, Penyunting M. Hisman, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 1996.

DR. Purnama T. Sianturi, SH, M.Hum, Perlindungan Hukum Terhadap Pembeli Barang Jaminan Tidak Bergerak Melalui Lelang,Mandar Maju, Bandung.

---, “Tanggung Jawab Kantor Lelang Negara, Penjual, Pembeli dan Balai Lelang Dalam Penjualan Aset Badan Penyehatan Perbankan Nasional (Studi Kasus di Kantor Lelang Negara Medan Kurun Waktu 1999-2000)”, Tesis Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Koentjoroningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Edisi Ketiga, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997.

M. Yahya Harahap, Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata, PT. Gramedia, Jakarta, 1994.

Mariam Darus Badrulzaman,KUH Perdata Buku III Tentag Hukum Perikatan dengan Penjelasan, Bandung, 1996.

Onong Uchjana Efendy,Kamus Komunikasi,CV. Mandar Maju, Bandung, 1989.

Rohmat Soemitro, Peraturan dan Instruksi Lelang, PT. Eresco, Bandung 1987. Solly Lubis,Filsafat Ilmu dan Penelitian, Mandar Maju Bandung 1994.

R. Soegondo Notodisoerjo, Hukum Notariat di Indonesia ; Suatu Penjelasan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

R. Subekti, R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1990.

Soerjono Soekanto dan Sri Mamdji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995.

Sutansyo Wigjosoebroto, Apakah Sesungguhnya Penelitian Itu, Kertas Kerja, Universitas Erlangga, Surabaya.

Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum (suatu pengantar), Liberty, Yogyakarta, 1986.

S. Montayborbir, SH,MH. Imam Jauhari, SH, MH, Hukum Lelang Negara Di Indonesia,Pustaka Bangsa, Jakarta, 2003.

Jurnal dan Blog Internet

Prof. Muhammad Abduh SH, Materi Perkuliahan Program Pasca Sarjana Magister Kenotariatan,Universitas Sumatera Utara, September 2009.

Fitri Anggraini, Mafia Lelang Dalam Pelelangan Aset-Aset Negara, http://fitriaanggraini.wordpress.com, 27 April 2011

Megapolitan Pos.com, Notaris Tidak Berwenang Membuat Akta Lelang , Kamis, 17 Maret 2011 15:09

Media Kekayaan Negara,Sales Means Auction,Edisi No. 6 Tahun II/2011

Rian Sudiarto, Bisnis Balai Lelang Swasta Cepat dan Murah, Majalah Swa 06/XIV/19 Maret _ 1 April 1998.

Contoh sosialisasi lelang melalui media massa adalah di Marian Media Indonesia tanggal 27 Maret 1995 dengan judul “Persyaratan Tidak Boleh Hambar Peserta Lelang”,tanggal 19 Juni 1995 berupa judul “Mengamankan barang-barang Pemerintah Melalui Lelang”, tanggal 17 Juli 1995 dengan judul “Mengenai Pejabat lelang, Peranan dan Fungsinya”, tanggal 14 Agustus 1995 dengan judul “Penjualan Secara Lelang dalam Tinjauan Islam”, dan tanggal 18 September 1995 dengan judul “Rank Garansi dan Kartu Kredit Cara Pembayaran dalam Lelang”.

Peraturan Perundang-Undangan

- Undang – Undang Jabatan Notaris No. 30 Tahun 2004 - Vendu Reglemen Staatsblad 1908 Nomor 189.

- Vendu Instructie Staasblad 1908 Nomor 190.

- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang

- Peraturan Menteri Keuangan No. 175/PMK.06/2010 Tentang Pejabat Lelang Kelas II

- Keputusan Menteri KeuanganNo. 305/KMK.01/2002 tentang Pejabat Lelang. - Keputusan Menteri Keuangan Nomor 306/KMK.01/2002 tentang Balai

WAWANCARA

- Penelusuran Data di KP2LN Wilayah II Medan, 25 Januari 2012.

- Notaris Aslely Asrol, SH. Jl. Hindu (Pejabat Lelang Kelas II Wilayah Medan) - Dra. Sondang Anna Sitohang,SH.Mkn, Jl. Letda Sujono (Pejabat Lelang

Dokumen terkait