• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai indeks glikemik nasi ubi jalar orange dengan komposisi perbandingan lain sebagai campuran dalam pembuatan nasi ubi jalar orange. Sehingga tidak menaikkan nilai indeks glikemik secara drastis.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengukuran nilai indeks glikemik pangan olahan lain berbahan ubi jalar (Ipomoea batatas L). Sehingga dapat menambah daftar pangan yang memiliki nilai indeks glikemik.

3. Pangan yang memiliki nilai indeks glikemik tinggi boleh dikonsumsi oleh orang normal (bukan penderita diabetes mellitus) namun porsi pangan nasi ubi jalar orange harus tetap diperhatikan.

DAFTAR PUSTAKA

Adya, R. 2011. Serba Serbi Diet Sehat Kumpulan Metode Diet Pilihan yang Mudah dan Praktis. Jakarta: Bukune.

Almatiser, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ambarsari, I, Sarjana, & A. Choliq., 2009. Rekomendasi Dalam Penetapan

Standar Mutu Tepung Ubi Jalar. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Tengah

Anonima. 2008. Ubi Jalar Ungu sebagai Solusi Gizi Masyarakat. Dalam http://www.sancang.net/node/9. Diakses pada tanggal 19 Februari 2015 Anonimb. 2008. Karbohidrat. Dalam http://oje83.blogspot.com/2008_08_01_

archive.html. Diakses pada tanggal 19 Februari 2015

Anonimc. 2009. Ubi Jalar Merah. Dalam tabloidgallery.wordpress.com/2009/02/ 20/ubi-jalar-merah/. Diakses pada tanggal 21 Februari 2015

AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of Analysis of The Association of Analytical Chemists. Washington D.C

Bustan, DR M N. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.

Cakrawati, D dan Mustika NH. 2012. Bahan Pangan, Gizi dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta cv.

Chandalia, M., A. Garg, D. Lutjohann, K. Bergmann, S.M. Grundy, dan L.J. Brinkley. 2000. Beneficial Effects of High Dietary Fiber Intake in

patients with Type 2 Diabetes Mellitus.

http://content.nejm.org/cgi/content/full/342/19/1392. Diakses Tanggal 2 Februari 2015

Dede, J dan Bambang C. 2009. Ubi Jalar, Budi Daya Dan Analisis Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius.

Departemen Kesehatan RI. 1995. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia.

Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan (Depkes). 2009. Prevalensi diabetes mellitus di Indonesia. http://www.depkes.go.id. Diakses tanggal 15 Januari 2015. Departemen Kesehatan (Depkes). 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas),

Kesehatan, Depkes RI. http://www.litbang.depkes.go.id. Diakses tanggal 15 Mei 2014.

Food Agricultural Organization (FAO). 1998. Carbohydrates in Human Nutrition. Rome: FAO

Gardjito, M, Djuwardi A & Harmayani E. 2013. Pangan Nusantara Karakteristik dan Prospek untuk Percepatan Diversivikasi Pangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ginting, S. 2010. Pemanfaatan Ubi Jalar Orange Sebagai Bahan Pembuat Biskuit Untuk Alternatif Makanan Tambahan Anak Sekolah Dasar di Desa Ujung Bawang Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun. Universitas Sumatera Utara. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Skripsi. Ide, P. 2007. Diet South Beach. Jakarta: PT Elex Media Computindo.

Isa, E. 2014. Hidup Sehat dengan Makan Nasi dari Beras Berwarna Gelap. Dalam https://www.jagita.com/news/2014/04/hidup-sehat-dengan-makan-nasi-dari-beras-berwarna-gelap. Diakses pada tanggal 1 Maret 2015. Jenkins, AL. DJA Jenkins, U Zdravkovic, P Wursch, & V Vuksan. 2002.

Depression of The Glycemic Index by High Levels of β-glucan Fiber in Two Functional Foods Tested in Type 2 Diabetes. European Journal of Clinical Nutrition, 622-628

Jenkins, David J. A, Wolever TM, Taylor RH, Barker H, Fielden H, Baldwin JM, Bowling AC, Newman HC, Jenkins AL & Goff DV. 1981. Glycemic index of foods: a physiological basis for carbohydrate exchange. The American Journal of Clinical Nutrition, 362-366

Jairani, E N. 2010. Uji Daya Terima Nasi Dengan Penambahan Tepung Ubi Jalar Ungu (Nabilar). Universitas Sumatera Utara. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Skripsi.

Karimah, I. 2011. Nilai Indeks Glikemik Bubur Instan Pati Singkong dan Bubur Instan Pati Resisten Singkong. Institut Pertaniasn Bogor. Skripsi. Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Olahraga Prestasi. Jakarta: Kementrian

kesehatan RI 2014.

Larasati, A S. 2013. Analisis Kandungan Zat Gizi Makro dan Indeks Glikemik Snack Bar Beras Warna Sebagai Makanan Selingan Penderita Nefropatidiabetik. Universitas Diponegoro. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran. Artikel Penelitian.

Lisnan, V. 2008. Pengembangan Beras Artificial dari Ubi Kayu (Manihot esculenta Crant) dan Ubi Jalar (Ipomoea batatas) sebagai Upaya Diversifikasi Pangan. Institut Pertanian Bogor. Skripsi.

Listiati, Ika Farida. 2011. Konsumsi Makanan Sumber Indeks Glikemik Pangan Terkait Dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan Di RS Tugurejo Semarang. Universitas Muhammadiyah Semarang. Tesis.

Maulana, B. 2012. Pengaruh Berbagai Pengolahan Terhadap Indeks Glikemik (IG) Ubi Jalar (Ipomea Batatas) Cilembu. Institut Pertanian Bogor. Skripsi.

Mudiarti, A dan Amaliah. 2013. Panduan Penyiapan Pangan Sehat Untuk Semua. Jakarta: Kencana Prenamedia Group.

Murni, M dan Moeljaningsih. 2011. Pengaruh Jenis Ubi Jalar Dan Campuran Ubi Jalar :KAcang Hijau Terhadap Kualitas Nasi Ubi Jalar Instan.Jurnal Berita Litbang Industri, 118 (3): 48-57.

Murtiningsih dan Suyanti. 2011. Membuat Tepung Umbi dan Variasi Olahannya. Jakarta Selatan: PT Agro Media Pustaka.

Priyowidodo, T. 2014. Cara Budidaya Ubi Jalar. Blog Alamtani. Dalam http://alamtani.com/budidaya-ubi-jalar-organik.html. Diakses pada tanggal 23 Februari 2015.

Purwani, E Y, S Yuliani, S D Indrasari, S Nugraha & R Thahir. 2007. Sifat Fisiko–Kimia Beras dan Indeks Glikemiknya. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 8 (1): 59-66.

Purwono dan Purnamawati H. 2009. Budi Daya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.

Putri, A M E dan Fithri Choirun Nisa. 2015. Modifikasi Pati Ubi Jalar Putih (Ipomoea batatas L) Menggunakan Enzim Amylomaltase menjadi Pati Thermoreversible. Universitas Brawijaya Malang. Fakultas Teknologi Pertanian. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(2): 749-755. Rakhmawati, FKR, Rimbawan dan Leily Amalia. 2011. Nilai Indeks Glikemik

Berbagai Produk Olahan Sukun (Artocarpus altilis). Institut Pertanian Bogor: Departemen Gizi Masyarakat. Jurnal Gizi dan Pangan 6(1):28-35 Ratnawati, Burhanuddin Bahar & Saifuddin Sirajuddin. 2012. The Effect of

Gelatin Addition Toward The Level of Preference Fiber Content and Glycemic Index of White Rice. Universitas Hasanuddin. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Program Studi Ilmu Gizi. Artikel Penelitian, 38-44.

Rimbawan dan Albiner Siagian. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Rukmana, R. 1997. Ubi Jalar, Budidaya dan Pascapanen. Yogyakarta: Kanisius.

Rusilanti, DR. 2008. Menu Sehat Untuk Pengidap Diabetes Melitus. Jakarta Selatan: Kawan Pustaka.

Septiyani, I. 2012. Indeks Glikemik Berbagai Produk Tiwul Berbasis Singkong (Manihot esculenta Crantz) pada Orang Normal. Institut Pertanian Bogor. Departemen Gizi Masyarakat. Skripsi.

Shreeve, Dr.C. M. 2005. Makanan Pembakar Lemak. Jakarta: Erlangga.

Siagian, A. 2005. Pengaruh Indeks Glikemik, Komposisi dan Cara Pemberian Pangan terhadap Profil Lipid Plasma. Universitas Sumatera Utara. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Jurnal Penelitian, 8 – 17.

Siagian, A. 2006. Pengaruh Indeks Glikemik, Komposisi Zat Gizi Pangan, serta Frekuensi Pemberian Makan pada Respons Glisemik, Nafsu Makan, dan Profil Lipid Orang Dewasa Obes dan Normal. Institut Pertanian Bogor. Disertasi.

Sugiyono, Prof, Dr. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif, R & D. Bandung: Alfabeta

Sundari, D F. 2014.. Pengukuran Nilai Indeks Glikemik Cookies Tepung Talas Belitung (xanthosoma sagittifolum) Universitas Sumatera Utara. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Skripsi.

Susilowati, E. 2010. Kajian Aktivitas Antioksida , Serat Pangan dan Kadar Amilosa pada Nasi yang Disubtitusi dengan Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Sebagai Bahan Makanan Pokok. Universitas Sebelas Maret. Fakultas Pertanian. Skripsi.

Ullfah, S. 2013. Desain Penelitian Eksperimen. Dalam http://desainpenelitian.desain-penelitian-eksperimen.html. Diakses pada tanggal 19 April 2015

Wartadiani, M D. 2014. Potensi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batats) sebagai Alternatif Makanan Bagi PenderitaDiabetes di Indonesia. Dalam http://mariaditya--namcheyk.blogspot.com. Diakses pada tanggal 22 Februari 2015.

Waspadji, S, dan Sukardji. 2003. Pengkajian Status Gizi Studi Epidemiologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Wijaya, Y dan Widya Dwi Rukmi. 2015. Karakterisasi Beras Tiruan Berbahan Baku Tepung Ubi Jalar Oranye (Ipomoea batatas L.var Ase Jantan) Hasil Modifikasi STTP (Soduim Tripolyphospat). Universitas Brawijaya. Fakultas Teknologi Pangan. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3 (1): 1-10.

Winarno, FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Yusof, B N M, Ruzita Abd Talib & Norimah A Karim. 2005. Glycaemic Index of Eight Types of Commercial Rice. Departement of Nutrition & Dietetics. Universiti Kebangsaan Malaysia. Faculty of Allied Health Sciences. Mal Journal Nutrition, 11(2): 151-163.

Formulir Informed Consent

ANALISA INDEKS GLIKEMIK PADA NASI CAMPURAN ANTARA BERAS (Oryza sp) DENGAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L)

Setelah memperoleh penjelasan tentang tujuan, manfaat, prosedur, dan kemungkinan risiko, serta jawaban atas pertanyaan saya yang diberikan oleh tim peneliti pada penelitian ANALISA INDEKS GLIKEMIK PADA NASI CAMPURAN ANTARA BERAS (Oryza sp) DENGAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L), maka saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : NIM : Stambuk :

dengan ini menyatakan dengan penuh kesadaran bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian tersebut di atas dan bersedia untuk menjalani pemeriksaan darah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dalam penelitian ANALISA INDEKS GLIKEMIK PADA NASI CAMPURAN ANTARA BERAS (Oryza sp) DENGAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L), dengan catatan semua data mengenai diri saya dirahasiakan. Selanjutnya, bila suatu ketika, dalam masa penelitian, saya merasa dirugikan karena penelitian ini, saya berhak mengundurkan diri dari keterlibatan saya serta membatalkan persetujuan ini,

tanpa sanksi apa pun dan dari pihak manapun.

Medan, Mei 2015 Mengetahui,

Yang membuat pernyataan Peneliti

(……….) (……….)

Saksi,

(……….)

Dokumen terkait