• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Undang-Undang Perkawinan perlu disempurnakan sebab ada kekosongan hukum tentang perkawinan beda agama. Pentingnya penyempurnaan Undang-Undang tersebut disebabkan karena beberapa hal yaitu, pertama, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tidak mengatur perkawinan beda agama, kedua, masyarakat Indonesia adalah masyarakat plural yang menyebabkan perkawinan beda agama tidak dapat dihindarkan, ketiga, persoalan agama adalah menyangkut hak asasi seseorang, dan keempat, kekosongan hukum dalam bidang perkawinan tidak dapat dibiarkan begitu saja sebab akan dapat mendorong terjadinya perzinaan terselubung melalui pintu hidup bersama tanpa ikatan.

2. Hendaknya disahkan pengaturan khusus yang mengatur tentang kedudukan perkawinan beda agama, sehingga ada kejelasan bagi seluruh pihak apakah perkawinan beda agama itu diperbolehkan atau tidak dalam sistem hukum kekeluargaan perdata di Indonesia.

3. Hendaknya perkawinan beda agama ini tidak dilakukan oleh pasangan yang akan menikah. Hal ini mengingat dampak yang ditimbulkannya berpengaruh terhadap masa depan keluarga, anak dan harta benda. Selain itu yang paling penting bahwa tidak ada satu agamapun yang membolehkan adanya perkawinan beda agama. Selain itu hendaknya semua pasangan yang menikah mencatatkan perkawinannya. Hal ini untuk menjelaskan status suami dan istri dan memberi perlindungan kepada pasangan serta menempatkan hak anak hasil perkawinan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU-BUKU:

A. Mudjab Mahalli, Menikahlah, Engkau Menjadi Kaya, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 2001.

Abdul A’a Maududi, Kawin dan Cerai Menurut Islam, terjemahan Achmadi Rais, Gema Insani Press, Jakarta, 1995

Ahmad Ichsan, Hukum Perkawinan bagi Yang Beragama Islam, Suatu Tinjauan dan Ulasan Secara Sosiologis Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta, 1987.

Bahder Johan Nasution dan Sri Warijati, Hukum Perdata Islam, Kompetensi Peradilan Agama, Tentang Perkawinan, Waris, Wasiat, Hibah, Wakaf dan shodaqah, Mandar Maju, Bandung, 1997.

Daniel Suganda, Pernikahan WNI di Luar negeri dan Pola Pencatatannya, (Jakarta, Penuntut Fajar, 2005).

Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, Tata cara dan Mekanisme Pengurusan Perkawinan dan Rujuk di Indonesia, Jakarta: Departemen Agama RI, 2005

Djoko Prakoso dan I Ketut Murtika, Azas-azas Hukum Perkawinan di Indonesia, Bina Aksara, Jakarta, 1987.

Djuhaendah Hasan, Hukum Keluarga: Setelah Berlakunya UU No. 1 Tahun 1974 (Menuju Ke Hukum Keluarga Nasional), Armico. Bandung, 1998

EOH, O.S, Sh, MS. , Perkawinan Antar Agama Dalam Teori dan Praktek, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1996, Cet. ke-1.

H. Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih UU No. 1 /1974 sampai KHI, Prenada Media, Jakarta, 2004.

H. Rahmat Hakim, Hukum Perkawinan Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2000.

Hartono Ahmad Jaiz, Ahmad Jaiz, Hartono, Menangkal Bahaya JIL dan FLA, Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2004, Cet. ke-3.

Hazairin, Tinjauan Mengenai Undang-undang Perkawinan No 1/1974, Jakarta, Tintamas, 1986

Hilman Hadikusuma, Hukum Perkawinan Indonesia Menurut Perundangan, Hukum Adat, Hukum Agama., Mandar Maju Bandung, 1990

Iman Sudiyat, Hukum Adat : Sketsa Asas. Liberty, Yogyakarta, 1981.

K. H. M. Hamdan Rasyid, Fiqih Indonesia, Himpunan Fatwa-fatwa Aktual, Al Mawardi Prima (ed), Jakarta, 2003.

Lili Rasjidi, Hukum Perkawinan dan Perceraian, di Malaysia dan di Indonesia, Remaja Rosdakarya, Bandung ,1991.

Mahjudin, Masailul Fiqhiyah, Berbagai Kasus Yang Dihadapi Hukum Islam Masa Kini, Kalam Mulia,1992.

Martimah Prodjohamidjojo, Tanya Jawab UU Perkawinan dan Peraturan Pelaksanaan, PT. Pradnya Paramita Jakarta, 1991.

Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, Jakara, CV Haji Mas Agung, 1993

Mohammad Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan Islam, Suatu Analisis Dari Undang- undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1996.

Nurdin Ilyas, Pernikahan yang Suci, Berlandaskan Tuntunan Agama, Bintang Cemerlang, Yogyakarta, 2000.

OK. Chairuddin, Sosiologi Hukum (Jakarta: Sinar Grafika, 1991).

P. N. H. Simanjuntak, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta, Djambatan, 1999. R. Soetojo Prawirohamidjojo dan Asis Safioedin, Hukum Orang dan Keluarga,

Alumni, 1982

Rusli & R. Tama, Perkawinan Antar Agama Dan Masalahnya. Pionir Jaya, Bandung.1986.

S.U Jarwo Yunu, Aspek Perkawinan Beda agama di Indonesia, (Jakarta, Penerbit: CV. Insani, 2005).

Soedharyo Soimin, Hukum Orang dan Keluarga, rev. ed. (Jakarta: Sinar Grafika, 2002).

Soedharyo Soimin, SH, Hukum Orang dan Keluarga, Jakarta, Sinar Grafika, 2002. Sri Rahayu, Berbagai Solusi Untuk Pernikahan Beda agama di Indonesia, (Jakarta,

Penerbit: Bina LusMi, 2005).

Subekti, R, Pokok-Pokok Hukum Perdata, (Jakarta, Penerbit: FT. Pembimbing Masa, Cetakan 9,1970).

Sudhar Indopa, Perkawinan Beda agama, Solosi dan Pemecahannya, (Jakarta, Penerbit FH UI, 2006).

Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, cet. 3 (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2002).

Suryadi Suganda, Hukum Perkawinan di Indonesia, (Semarang, FH UNDIP, 2005). Sutandyo Wigjosoebroto, Apakah Sesungguhnya Penelitian Itu, Kertas Kerja,

Universitas Erlangga, Surabaya.

Sution Usman Adji, Kawin Lari dan Kawin Antar Agama (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1989).

T. Mulya Lubis, Hak Asasi Manusia dan Pembangunan (Jakarta: Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, 1987).

W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993)

Wahyono Darmabrata, Tinjauan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Beserta Undang-Undang dan Peraturan Pelaksanaannya (Jakarta: CV. Gitama Jaya, 2003).

Wahyono Darmabrata, Tinjauan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Beserta Undang-Undang dan Peraturan Pelaksanaannya (Jakarta: CV. Gitama Jaya, 2003).

KARYA ILMIAH DAN SITUS INTERNET:

Ahmad Fikri, Perkawinan Tak Dicatatkan Bisa Dikategorikan Kumpul Kebo, makalah Seminar Tindak Pidana Kesusilaan, Kampus Universitas Parahyangan, Bandung, 2003

Bismar Nasution, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Perbandingan Hukum, Makalah Disampaikan Pada Dialog Interaktif Tentang Penelitian Hukum dan Hasil Penulisan Penelitian Hukum Pada Makalah Akreditasi Fakultas Hukum USU Tanggal 18 Februari 2003.

Brosur Akta Perkawinan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan.

Karni Ilyas, Widi Yarmanto, Agung Firmansyah, Ardian T. Gesuri, dan Sugrahetty Dyan K, Buka Tutup Pintu Kawin Campuran,

http://majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/ 1989/06/24 /HK/mbm.19890624.HK20844.id.html, diakses tanggal 20 November 2009.

Lies Soegondo, Administrasi Kependudukan dari Aspek Hak Keperdataan, makalah Konperensi Nasional Pengembangan Pelayanan Publik di Bidang Kependudukan, Mei 2002

M.Muhibuddin, Tafsir Baru Perkawinan Beda Agama di Indonesia, makalah, http://www.pa-wonosari.net/asset/nikah_beda_agama.pdf, diakses tanggal 30 Oktober 2009.

Masalah Hukum Keabsahan Kawin Beda Agama di Luar Negeri”http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=14922&cl=Berita,

Notaris Herman, Perceraian Dalam Perkawinan Beda Agama, http://herman- notary.blogspot.com/2009/06/opini-perceraian-dalam-perkawinan-beda.html, diakses tanggal 14 Nopember 2009.

Perkawinan Antar-agama Rawan Penyelundupan Hukum, http://www.kompas. com/kompas-cetak/0303/31/ dikbud/229187.htm

Perkawinan Beda Agama dipandang dari Aspek Hak Asasi Manusia”, http://bh4kt1.multiply.com/journal/item/18/Perkawinan_Beda-

Agama_Dari_Aspek_Hak_ Asasi_Manusia,.

Perkawinan Beda Agama”, http://hukumonline. com/detail.asp?id= 15656&cl=Berita, diakses tanggal 5 Agustus 2009

Priskalista, Pernikahan Beda Agama, http://priskalista.wordpress. com/2009 /08/20/pernikahan-beda-agama/, diakses tanggal 30 Oktober 2009.

Raimond Lamandasa, Polemik Kawin Beda Agama, http://nimrodhambuako.wordpress. com/ 2009/03/04/polemik-kawin-beda-

Runtung, “Perkawinan Antar Agama Dilema dan Solusinya” , makalah tt.

Salmah Zuhriyah, “Pernikahan Beda Agama; Tinjauan Hukum Islam & Hukum Negara”, http://tafany.wordpress.com/2009/03/23/pernikahan-beda- agama-tinjauan-hukum-islam-hukum-negara/, diakses tanggal 5 Agustus 2009.

Zaldi Munir, Perkawinan Beda Agama Dalam Perspektif Agama-Agama, http://zaldym.wordpress.com/2008/07/15/perkawinan-beda-agama-dalam- perspektif-agama-agama /,diakses tanggal 20 November 2009.

PERUNDANG-UNDANGAN

Kitab Undang-undang Hukum Perdata

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- undang Perkawinan.