• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.2. Saran

a. Penurunan tingkat emisi yang lebih besar dari kendaraan dapat dicapai bila dilakukan pengembangan sistem transportasi umum menuju pusat-pusat aktivitas ekonomi dan terintegrasi dengan wilayah penyangga (bodetabek). Sehingga besar kemungkinan penggunaa kendaraan pribadi akan menurun. b. Penerapan kebijakan pengendalian pencemaran udara yang ada di DKI

Jakarta sesuai dengan Perda nomor 2 tahun 2005 terutama untuk sistem P dan P sebaiknya segera dilaksanakan, sehingga beban emisi dari kendaraan bermotor dapat segera berkurang.

c. Adanya kebijakan bahan bakar minyak sesuai standart internasional di Indonesia perlu segera direalisasikan mengingat salah satu sumber tingginya

70

pencemaran udara dari kendaraan adalah adanya bahan bakar yang tidak ramah lingkungan.

d. Perlu adanya kebijakan pemberian keringanan pajak bagi kendaraan yang menggunaan bahan bakar alternatif, sehingga dapat memicu jumlah kendaraan yang ramah lingkungan lebih banyak lagi.

71

DAFTAR PUSTAKA

Ammari, F. 2005. Transport and Traffic Draft Working Paper, Urban Air

Quality Improvement Sector Development Program (UAQ-i SDP), UAQi

ADB TA Consultant

[ARPEL] Regional Association of oil and Natural Gas Companies in Latin America and the Caribbean. 2001. Systemic Approach to Vehicular Emission Control in Latin America and the Caribbean. Argentina.

[BPHMIGAS] Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas. Komoditas dan Pemasaran Bahan Bakar Minyak. http:// www.bphmigas.go.id. [23 Oktober 2008] [BPS] Badan Pusat Statistik. 2007. Jakarta dalam Angka Tahun 2007. Badan

Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta

[Bappenas] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2006. Strategi dan Rencana Aksi Lokal DKI Jakarta untuk Peningkatan Kualitas Udara Perkotaan, Jakarta.

Canter. 1996. Environmental Impact Assessment Second Edition : Impact Prediction and Assessment of Air Quality. Kota penerbit :, McGraw Hill Godhish, T. 2004. Air Quality 4th Edition, Atmospheric Pollution and Pollutants,

Chapter 2 pages 31-33 and 49-50. Kota penerbit : Lewis Publisher

Eggleston, S. and Walsh, M. 2000. Emissions : Energy, Road Transport. Paper Good Practice Guidance and Uncertainty Management in National Greenhouse Gas Inventories.

Gorham, R. 2002. Air Pollution from Ground Transportation ; An assessment of causes, strategies and tactics, and proposed actions for the international community, United Nations.

Hidayat, A. 2005. Konsumsi BBM dan Peluang Pengembangan Energi Alternatif, Inovasi online 5/XVII/November 2005 [15 Oktober 2008].November 2005 [6 September 2008]

[IPCC] Intergovermental Panel on Climet Change. 2006. Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories: Reference Manual

[JICA] Japan International Cooperation Agency. 1997. The Study on the Integrated Air Quality Management for Jakarta Metropolitan Area. Draft Final Report. Nippon Koei Co. Ltd, Suuri Keikaku Ltd.

72

[JICA] Japan International Cooperation Agency. 2004. The Study on Integrated

Transport Master Plan fo JABODETABEK (SITRAMP) Vol. I and Vol II.

Kannan, K. 1997. Fundamentals of Environmental Pollution. S. Chand and Company Ltd. New Delhi. India

Kazakhstani. 2002. GHG Emissions Inventory from Coal Mining and Road

Transportation. Almaty. Kazakhtan. http ://www.pnl.gov/aisu/pubs/

kazakemm.pdf, [7 Juni 2008]

Kementerian Lingkungan Hidup. 2007. Fuel Quality Report 2007. Clean Fuel : A Requirement for Air Quality Improvement. Jakarta

Kementerian Lingkungan Hidup. 2008. Draft Petunjuk Teknis Penghitungan Beban Emisi dari Kendaraan Bermotor Volume 1. Jakarta

{NAP] National Academic Press. 2001. Evaluating Vehicle Emissions Inspection

and Maintenance Programs. National Academy of Sciences. Washington,

D.C. http ://www.nap.edu/catalog/10133.html [8 Juli 2008]

Satudju, D. 1991. Studi Pencemaran Udara Oleh Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta. Program Studi Ilmu Lingkungan – UI. Jakarta.

Soedomo, M. 2001. Pencemaran Udara, Kumpulan Karya Ilmiah. ITB Bandung, Suhadi dan Damantoro. 2005. Emission Strengths and Spatial Distribution of

Emissions of Primary Pollutants in Agglomeration of Jakarta.

Sukarto,H. 2004. Sistem lalu lintas perkotaan berwawasan lingkungan. Jurnal Lingkungan dan Pembangunan 24 (3) : 228-239.

Sutomo H. dan Ammari, F. 2008. Sistem Transportasi yang Berkesinambungan di DKI Jakarta. Inovasi.online 10 (XX)Maret 2008[10 September 2008]. Stewart, R. 2005. Earth’s Radiation Balance and Oceanic Heat Fluxes,

Department of Oceanography, Texas A&M University

Syahril, S., Resosudarmo, B.P., and Satriyo Tomo, B. 2002. Indonesian Multi- Sector Action Plan Group on Vehicle Emission Reduction, Integrated

Vehicle Emission Reduction Strategy for Greater Jakarta, RETA 5937

Asian Development Bank.

Swisscontact. 2001. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pekan Urun Turun Emisi IV. Jakarta.

UNEP. 2006. Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia (versi bahasa Indonesia).

73

Walsh M, Faiz, A., Weaver, C.S. 1996. Air pollution from Motor Vehicles. Standards

and Technologies for Controlling Emissions.World Bank Washington D.C.

USA

World Bank. 1997. Urban Air Quality Management Strategy in Asia. World Bank Technical Paper No. 378

Wilton, E. 2001. Good Practice Guide for Preparing Emission Inventory, Ministry for The Environment - Sustainable Management Fund

ANALISIS PENERAPAN KEBIJAKAN

PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR

BERDASARKAN ESTIMASI BEBAN EMISI

(Studi Kasus : DKI JAKARTA)

RAHMAWATI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

RINGKASAN

RAHMAWATI. Analisis Penerapan Kebijakan Pengendalian Pencemaran Udara dari Kendaraan Bermotor Berdasarkan Estimasi Beban Emisi (Studi Kasus : DKI Jakarta). Dibimbing oleh IMAM SANTOSA dan ANA TURYANTI.

Meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor di Jakarta mengakibatkan menurunnya kualitas udara ambien yang disebabkan oleh meningkatnya pencemar yang diemisikan oleh kendaraan bermotor. Jenis dan besarnya pencemar tergantung pada kondisi kendaraan dan kualitas bahan bakar yang digunakan. Proses pembakaran bahan bakar akan mengeluarkan unsur dan senyawa-senyawa pencemar (polutan) ke udara, seperti partikel debu, karbon monoksida, hidrokarbon, oksida-oksida nitrogen (NOx), sulfur dioksida (SO2) dan gas rumah kaca (CO2, CH4, N2O). Apabila kadar dari unsur pencemar yang di keluarkan itu melebihi baku mutu emisi yang ditentukan maka dapat mengganggu kualitas lingkungan (udara, air, tanah dan bangunan) serta kesehatan manusia.

Hasil uji emisi yang dilakukan pada ruas-ruas jalan arteri di DKI Jakarta tahun 2007 menunjutkan bahwa di DKI Jakarta masih terdapat banyak kendaraan yang tidak ramah lingkungan. Pencemar dominan yang dihasilkan dari kendaraan bermotor dan mengganggu kesehatan dan lingkungan adalah karbon monoksida, partikel, dan oksida-oksida nitrogen Sedangkan menurut data pemantauan udara ambien di DKI Jakarta tahun 2008 masih terdapat 19 hari yang dinyatakan tidak sehat.

Pada tahun 2005 dalam mendukung terciptanya kualitas udara yang sehat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan peraturan daerah tentang Pengendalian Pencemaran Udara yaitu Peraturan Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta nomor 2 tahun 2005. Ruang lingkup peraturan daerah tersebut adalah pengendalian pencemaran udara dari sumber bergerak, sumber tidak bergerak dan pengendalian pencemaran udara di dalam ruangan. Khusus untuk pengendalian pencemaran udara dari sumber bergerak yang merupakan sumber dominan di daerah perkotaan, upaya-upaya pencegahan terdiri atas ; (1) pemeriksaan emisi dan perawatan bagi kendaraan pribadi dan (2) penggunaan bahan bakar gas untuk

kendaraan umum. Upaya tersebut diharapkan dapat menurunkan beban emisi dari kendaraan bermotor secara efektif. Efektifitas pelaksanaan program-program tersebut dimasa mendatang dalam menurunkan beban emisi perlu dikaji secara ilmiah. Bertolak dari hal tersebut maka penelitian ini dibutuhkan untuk meninjau besarnya beban emisi dari kendaraan bermotor dan mengetahui besarnya pengaruh kebijakan yang ada terhadap penurunan beban emisi di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban emisi pencemar CO, PM10 dan NOx tahun 2008, menduga beban emisi pada tahun 2014 dan tahun 2020 tanpa adanya pengendalian dari sumber bergerak di DKI Jakarta serta menganalisis pengaruh kebijakan pengendalian pencemaran udara dari sumber bergerak di DKI Jakarta dalam menurunkan emisi CO, PM10 dan NOx tahun 2014 dan tahun 2020.

Beban emisi dalam penelitian ini dihitung dengan pendekatan panjang perjalanan kendaraan (vehicles kilometers travel-VKT) pada setiap kategori kendaraan yang ada di DKI Jakarta. Nilai VKT didapatkan dari survei pembacaan odometer yang terpasang pada setiap kendaraan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai VKT terbesar adalah kendaraan bis sedangkan sepeda motor memiliki nilai VKT terkecil. Perjalanan kendaraan bis yang relatif tetap setiap hari dan cenderung jauh mengakibatkan nilai VKT yang dihasilkan besar, hal yang sebaliknya terjadi pada sepeda motor dimana kebanyakan digunakan untuk jarak yang tidak jauh dan waktu yang singkat.

Berdasarkan parameter pencemar yang diteliti, kontribusi terbesar emisi di DKI Jakarta didominasi pencemar CO sebesar 72,7%, NOx sebesar 24,6% dan PM10 sebesar 2,7%. Tanpa adanya pengendalian pencemaran udara, beban emisi dari kendaraan bermotor pada tahun 2014 diperkirakan meningkat 1,4 kali lipat dari tahun 2008 dan dua kali lipat pada tahun 2020. Sedangkan konsentrasi pencemar diperkirakan akan meningkat 1,2 kali lipat pada tahun 2014 dan 2,3 kali lipat pada tahun 2020.

Pengendalian pencemaran udara dengan sistem pemeriksaan emisi dan perawatan kendaraan bermotor pribadi (sistem P dan P) dimaksudkan untuk mengidentifikasi kendaraan yang beroperasi (in-use vehicles) yang tidak memenuhi ambang batas emisi pencemar kriteria CO, HC, dan opasitas.

Kendaraan yang tidak memenuhi ambang batas tersebut dipersyaratkan untuk diperbaiki hingga emisinya memenuhi ambang batas.

Penurunan total beban emisi dengan diterapkannya sistem P dan P pada tahun 2014 untuk pencemar CO sebesar 32%, NOx sebesar 6% dan PM10 sebesar 23%. Sedangkan pada tahun 2020, penurunan total beban emisi dengan diterapkannya sistem P dan P untuk pencemar CO sebesar 37%, NOx sebesar 4% dan PM10 sebesar 27%.

Sebagaimana diketahui bahwa kualitas bahan bakar minyak yang beredar di pasaran Indonesia belum cukup ramah lingkungan, maka penggunaan bahan bakar alternatif seperti bahan bakar gas (BBG) sangatlah diperlukan dalam rangka penurunan tingkat emisi dari kendaraan bermotor. Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah pemanfaatan BBG sebagai pengganti BBM untuk kendaraan umum dan kendaraan operasional pemerintah daerah. Penurunan total beban emisi dengan penggunaan BBG bagi kendaraan umum dan kendaraan operasional pemerintah tahun 2014 untuk pencemar CO sebesar 8% dan pencemar NOx sebesar 21% serta pencemar PM10 sebesar 28% sedangkan tahun 2020 CO sebesar 5% dan pencemar NOx sebesar 18% serta pencemar PM10 sebesar 21%.

Penurunan total beban emisi bila kebijakan sistem P dan P serta kebijakan penggunaan BBG bagi kendaraan umum dan kendaraan operasional pemerintah dilakukan secara bersamaan pada tahun 2014, untuk pencemar CO sebesar 44% dan pencemar NOx sebesar 33% serta pencemar PM10 sebesar 57%. Pada tahun 2020, potensi penurunannya untuk pencemar CO sebesar 47%, NOx sebesar 33% dan PM10 sebesar 56%.

ANALISIS PENERAPAN KEBIJAKAN

PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR

BERDASARKAN ESTIMASI BEBAN EMISI

(Studi Kasus : DKI JAKARTA)

RAHMAWATI

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

Judul Tesis : Analisis Penerapan Kebijakan Pengendalian Pencemaran Udara dari Kendaraan Bermotor Berdasarkan Estimasi Beban Emisi (Studi Kasus : DKI Jakarta)

Nama : Rahmawati

NIM : P051064124

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Imam Santosa, M.S Ana Turyanti, S.Si, M.T

Ketua Anggota

Diketahui :

Ketua Program Studi Pengelolaan Dekan Sekolah Pascasarjana Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Prof. Dr.Ir. Surjono H. Sutjahjo, M.S. Prof. Dr.Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S.

Penguji Luar Komisi Ujian Tertutup : Arif Sabdo Yuwono, MSc, Phd.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 29 Januari 1972 dari ayah Mustari dan ibu Rini Mistrini. Penulis merupakan putri bungsu dari empat bersaudara. Penulis menikah dengan Achmad Syaifuddin dan dikaruniai dua orang anak , M. Irsyad Ramadhani dan Jihan Nadhifa Putri.

Penulis setelah menyeselaikan pendidikan dasar dan menengah pertama, melanjutkan studi di Sekolah Menengah Analis Kimia Caraka Nusantara sampai tahun 1992. Pendidikan sarjana ditempuh di Universitas Satya Negara Indonesia jurusan teknik lingkungan tahun 2002. Pada tahun 2007 penulis mendapat beasiswa dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melanjutkan pendidikan ke Pascasarjana dan diterima di jurusan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan IPB.

Penulis adalah pegawai negeri sipil yang bekerja di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 1995 sampai saat ini. Selama ini penulis ditempatkan di Laboratorium Lingkungan

iv

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL ... v DAFTAR GAMBAR ... vi DAFTAR LAMPIRAN ... vii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Kerangka Pikir ... 4 1.4 Tujuan Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pencemaran Udara ... 7 2.2 Sumber Pencemar Udara ... 7 2.3 Pencemaran dari Kendaraan Bermotor ... 8 2.4 Karbon Monoksida (CO) ... 10 2.5 Partikel (PM10) ... 11

2,6 Nitrogen Oksida (NOx) ... 14

2.7 Pengendalian Pencemaran Udara dari Kendaraan Bermotor ... 15 2.7.1 Sistem Pemeriksaan dan Perawatan Emisi Kendaraan... 17 2.7.2 Penggunaan Bahan Bakar Gas pada Kendaraan Umum... 18 2.5 Bahan Bakar Minyak ... 20 2.5.1 Bensin ... 20 2.5.2 Solar ... 20

2.6 Bahan Bakar Gas ... 21 2.7 Inventory Emisi ... 23

III. GAMBARAN WILAYAH STUDI

3.1 Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta ... 27 3.2 Kondisi Kependudukan, Ekonomi dan Transportasi ... 27 3.2.1 Kependudukan ... 27 3.2.2 Ekonomi ... 28 3.2.3 Transportasi ... 29

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32 4.2 Objek Penelitian ... 32 4.3 Jenis dan Sumber Data ... 32 4.4 Pengumpulan Data ... 33 4.5 Pengolahan Data ... 33 4.6 Perhitungan dan Analisis Data ... 36 4.6.1 Estimasi Jumlah Kendaraan ………. 36 4.6.2 Nilai Panjang Perjalanan Kendaraan ... 37 4.6.3 Penentuan Faktor Emisi ... 37 4.6.4 Estimasi Beban Emisi Tahun 2008, 2014 dan 2020 ... 38

v

4.6.5 Analisis Pengaruh Kebijakan Pengendalian Pencemaran Udara dari Kendaraan Bermotor dalam Mereduksi Beban

Emisi……. ... 39 4.6.6 Estimasi Konsentrasi Pencemar CO, NOx dan PM10 dengan

Model Kotak ... 40

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Beban Emisi Pencemar dari Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta 42 5.1.1 Pertumbuhan Kendaraan Bermotor pada Tahun 2003 sampai 2007 ……… 42 5.1.2 Estimasi Jumlah Kendaraan Bermotor Tahun 2008, 2014 dan

2020 ……….. 44 5.1.3 Estimasi Panjang Perjalanan Kendaraan ……….. 46 5.1.4 Beban Emisi tahun 2008 ……… 49 5.1.4 Estimasi Beban Emisi Tahun 2014 dan Tahun 2020 ……. 52 5.2 Analisis Pengaruh Kebijakan Pengendalian Pencemaran Udara

dari Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta dalam Mereduksi Beban Emisi. ………. 55 5.2.1 Pengaruh Kebijakan Sistem Pemeriksaan dan Perawatan

Kendaraan Bermotor dalam Mereduksi Beban Emisi... 56 5.2.2 Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Gas untuk Kendaraan

umum dalam Mereduksi Beban Emisi ... 59 5.2.3 Pengaruh kedua Kebijakan diterapkan Bersamaan

dalam Menurunan Beban Emisi... 62 5.3 Estimasi Konsentrasi Pencemar CO, NOx dan PM10 dengan Model

Kotak ... 64

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ... 69 6.2. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN ... 74

iv

DAFTAR TABEL

1. Volume pergerakan komuter di Jabodetabek ... 9

Dokumen terkait