BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut:
1. untuk mengetahui kandungan zat aktif mana yang memiliki efek antibakteri paling besar pada Aloe vera;
2. untuk mengetahui MIC dari ekstrak etanol Aloe vera dengan menggunakan metode yang lain;
3. untuk mengetahui MBC dari ekstrak Aloe vera antara konsentrasi 6,25% sampai 12,5% dengan menggunakan metode yang lain;
4. mengenai keefektifan ekstrak etanol Aloe vera sebagai alternatif bahan medikamen saluran akar secara in vivo sebagai lanjutan penelitian ini sehingga bahan ini dapat digunakan secara klinis;
5. tentang efek antibakteri dari ekstrak etanol Aloe vera terhadap bakteri pathogen endodontic lain.
DAFTAR PUSTAKA
1. Athanassiadis B, Abbott PV, Walsh LJ. The use of calcium hydroxide, antibiotics and biocides as antimicrobial medicaments in endodontics. Aust Dent J 2007; 52 (1Suppl): S64-82.
2. Johnson WT, Noblett WC. Cleaning and shaping. In: Walton RE, Torabinejad M. Endodontics principles and practice. 4th ed. India: Thomson Press,2009: 258-83. 3. Anusavice KJ. Phillips buku ajar ilmu bahan kedokteran gigi. Edisi ke-10. Alih
bahasa : Johan AB, Susi P. Jakarta: EGC, 2004: 85-7.
4. Brodumlu E, Semiz M. Antibacterial activity of a new endodontic sealer against Enterococcus faecalis. J Can Dent Assoc 2006; 72(7): 637a-c.
5. Charles HS, Scott AS, Thomas JB, Christoper BO. Enterococcus faecalis: Its role in root canal treatment failure and current concepts in retreatment. JOE 2006; 32 (2): 93-8.
6. Evans M, Davies JK, Sundqvist G, Figdor D. Mechanisms involved in the resistance of Enterococcus faecalis to calcium hydroxide. Int Endod J 2002; 35: 221-8.
7. Kundabala M, Suchitra U. Enterococcus faecalis: An endodontic pathogen. J Endod 2002; 11-3.
8. Kayaoglu G, Orstavik D. Virulence factors of Enterococcus faecalis: Relationship of endodontic disease. Crit Rev Oral Biol Med 2004; 15(5): 308-20
9. Biro Hukum dan Humas. Keputusan Menteri Ristek RI: Kebijakan strategis nasional dan ilmu pengetahuan dan teknologi (Jakstranas Iptek) 2010-2014. 30 April 2010.
http://www.ristek.go.id/file/upload/File/profil/jakstra2010/193MKpIV2010%20J AKSTRANAS.pdf ( 30 maret 2011)
10.Furnawanthi I. Khasiat dan manfaat lidah buaya. Jakarta: Agromedia Pustaka, 2002:1-50.
11.Kathuria N, Gupta N, Manisha, Prasad R, Nikita. Biologic effects of Aloe vera gel. Internet J Microbiol 2011; 9(2).
12.Trelia B. Daya antibakteri pada beberapa konsentrasi dan kadar hambat tumbuh Minimal dari Aloe vera. Dentika Dent J 2002; 7(1): 58-66.
13.Nevi Y, Roza A, Aprilia MR. Antifungal and antibacterial effects of Aloe vera Powder and ethanol extract as intracanal medicament against Candida albicans and Fusobacterium nucleatum ATCC 25586 : Jakarta, Proceeding Student Table Clinic Competition, 2009.
14.Kristich CJ, NguyenVT, Le T, et al. Development and use of an efficient system for random mariner transposon mutagenesis to identify novel genetic determinants of biofilm formation in the core Enterococcus faecalis genome.
AEM 2008; 74(11): 3377-86.
15.Portenier I, Waltimo T, Haapasalo M. Enterococcus faecalis-the root canal survivor and star in post treatment disease. Endodontic Topics 2003; 6: 135-59. 16.Jawetz, Melnick, Adelberg. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke-1. Alih bahasa:
Bagian Mikrobiologi FK UNAIR. Jakarta: Salemba Medika, 2005: 11-38
17.Estrela C, Sidney GB, et al. A model system to study antimicrobial strategies in endodontic biofilms. J. Appl. Oral Sci 2009; 17(2).
18.Jatnika A, Saptoningsih. Meraup laba dari lidah buaya. Jakarta: Agromedia Pustaka, 2009: 1-26.
19.Naim R. Senyawa antimikroba dari tanaman.
http://www.kompas.com/kesehatan/htm (18 oktober 2010)
20.Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia harper. Alih bahasa: Andry H, Editor: Anna PB, Tiara MNS. Ed ke-25. Jakarta, 2003: 480-5. 21.Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta: Departemen Kesehatan, 2000: 1-12.
22.Farnsworth, NR. Biological and phytochemical screening of plants. J Pharmaceutical Sci 1966; 55(3): 257-66.
23.Rosa OPS, Torres SA, Ferreira CM, Ferreira FBA. In vitro effect of intracanal medicaments on strict anaerobes by means of the broth dilution method. Pesqui Ondontol bras 2002; 16(1): 31-6.
24.Nevi Y, Sanny. The antimicrobial effect of Lerak properties as intracanal irrigants on Fusobacterium nucleatum : Faculty of Dentistry Trisakti University, Proceedings of the 9th Scientific Forum, 2008.
25.Murray PR et al. Bacterial morphology. 7th Ed. Editor: Medical Microbiology. Missouri: Mosby inc, 2002.
26.Signoretto C, Tafi MC, Canepari P, et al. Cell wall chemical composition of Enterococcus faecalis in the viable but nonculturable state. AEM 2000; 66(5):1953-9.
LAMPIRAN 1 Alur Pikir
Bahan medikamen saluran akar Tujuan :
Memperoleh aktivitas antimikroba di saluran akar.
Menetralkan sisa-sisa debris di saluran akar.
Mengontrol dan mencegah nyeri. Ca(OH)2
Bahan antimikroba→ medikamen saluran akar
Kelemahan
: toksik, sulit dihilangkan dari saluran akar.
Enterococcus faecalis
Bertanggung jawab terhadap 80-90% infeksi enterococci dalam saluran akar. Ditemukan pada pengisian saluran akar yang gagal disertai periodontitis apikalis (Sundqvist, 1998)
Resisten terhadap Ca(OH)2
Faktor-faktor virulen: aggregation substance (AS), surface adhesion, sex pheromones, lipoteichoic acid (LTA), extraceluller superoxide production (ESP), gelatinase lytic enzyme, hyalurodinase, dan cytolysin toxin.
Aloe vera
Komponen & kandungan→ asam amino, antrakuinon, enzim, mineral, vitamin, lignin, monosakarida, polisakarida, asam salisilat, saponin, sterol, tanin,, senyawa anti- prostaglandin, magnesium laktat dan protein.
Aplikasi & kegunaan→ Medis, industri makanan & minuman, industri kosmetik
Daya antibakteri
- Saponin→memiliki molekul ampifatik (mengandung regio hidrofilik dan hidrofobik)→ujung hidrofobik berikatan dengan ujung hidrofobik protein→ujung hidrofilik yang bebas membawa protein ke dalam larutan sebagai kompleks deterjen- protein→protein membran larut.
- antrakuinon→ gugus quinon→ membentuk kompleks dengan asam amino nukleofilik dalam protein→inaktivasi protein→protein kehilangan fungsi
- Tanin→senyawa golongan fenolik→ membentuk kompleks dengan protein→ menginaktivasii enzim dan protein transport cell envelope.
Rumusan masalah
Apakah ada efek antibakteri Aloe vera terhadap Enterococcus faecalis sebagai bahan medikamen saluran akar?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak etanol Aloe vera terhadap Enterococcus faecalis sebagai bahan medikamen saluran akar.
Judul penelitian :
Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Aloe vera Terhadap Enterococcus faecalis Sebagai Bahan Dari uraian diatas maka diperlukan bahan alami yang dapat dikembangkan sebagai alternatif medikamen
LAMPIRAN 2
Alur Ekstraksi Tanaman Aloe vera
Daun Aloe vera (1015,5 gr) diiris tipis Disusun di dalam cawan
Dimasukkan ke dalam freeze dryer Didapatkan Aloe vera kering
Dihaluskan di dalam blender
Dimaserasi dalam etanol 96% selama 6 hari dan diremaserasi setiap 2 hari Disaring dengan kertas saring biasa melalui corong Buchner
Ekstrak cair
Diuapkan dalam rotavapor hingga diperoleh ekstra kental Disimpan dalam botol kaca tertutup,simpan di lemari pendingin
LAMPIRAN 3 Alur Uji Identifikasi Fitokimia
Uji Antrakuinon
Ekstrak etanol Aloe vera 2 tetes Ekstrak cair dari ampas Aloe vera 2 tetes Masukkan ke dalam tabung
Tambahkan asam sufat 2 N dan panaskan
Setelah dingin, tambahkan 5 ml benzen, kocok dan diamkan Lapisan benzen dipisahkan dan disaring, kocok dengan 1ml NaOH 2 N Lapisan air berwarna merah dan lapisan benzen tidak berwarna menunjukkan
ada antrakuinon
Uji Saponin
Ekstrak etanol Aloe vera 5 tetes Ekstrak cair dari ampas Aloe vera 5 tetes Masukkan ke dalam tabung
Tambahkan 5 ml air panas, dinginkan, kocok kuat
Terbentuk busa stabil 10 menit dan tidak hilang dengan penambahan 1 tetes HCl 2N menunjukkan adanya saponin
Uji Tanin
Ekstrak etanol Aloe vera 5 tetes+aquades Ekstrak cair dari ampas Aloe vera Didihkan selama 3 menit 100 ml, disaring
Filtrate ditambah 1-2 tetes FeCl 1% Endapan kehijauan menunjukkan adanya tanin
LAMPIRAN 4
Alur Penyiapan Suspensi Bakteri
Pembuatan media pertumbuhan
Mueller Hinton Agar 12 gram + akuades 240 ml Diaduk sampai melarut
Dituangkan ke dalam petri (20ml/petri) Disterilkan dengan autoklaf selama 15 menit
Diinkubasi selama 24 jam untuk melihat kontaminasi bakteri lain Kalau tidak ada kontaminasi, siap digunakan untuk membiakkan spesimen
Pembiakan Spesimen Bakteri
Bakteri Enterococcus faecalis yang dibiakkan pada Mueller Hinton Agar Ambil beberapa koloni bakteri lalu disuspensikan dengan 10 ml NaCl 0,9% Setarakan dengan 0,5 Mc Farland Standard menggunakan spektrofotometer (108
CFU/ml)
Lakukan pengenceran 0,1 biakan bakteri dalam 9,9 ml NaCl 0,9% Konsentrasi 106 CFU/ml
LAMPIRAN 5
Alur Pengujian Efek Antibakteri Bahan Coba
Ektrak etanol Aloe vera
(masing-masing konsentrasi 1ml + suspensi bakteri 1ml) Dimasukkan dalam inkubator CO2 dengan suhu 37oC selama 24 jam
Membandingkan kekeruhan dengan kontrol Mc Farland Masing-masing kelompok konsentrasi divorteks
Ambil 50 µl dan teteskan pada media padat (Mueller Hinton Agar) Direplikasi 4 kali
Dimasukkan dalam inkubator CO2 dengan suhu 37oC selama 24 jam
Hitung nilai rerata jumlah koloni bakteri pada tiap petri dan kelompok perlakuan Hasil
LAMPIRAN 6
Tabel hasil uji antibakteri ekstrak etanol Aloe vera terhadap Enterococcus
faecalis Bahan Uji Replikasi Kons. 100% Kons. 50% Kons. 25% Kons. 12,5% Kons. 6,25% (CFU/ml)* Kons. 3,125% Kons. 1,56% Kontrol Mc Farland (CFU/ml)* Kontrol Negatif Ekstrak etanol Aloe vera 1 0 0 0 0 1,72. 103 TBUD TBUD 264. 1015 0 2 0 0 0 0 1,4. 103 TBUD TBUD 3 0 0 0 0 1,26. 103 TBUD TBUD 4 0 0 0 0 1,94. 103 TBUD TBUD
Keterangan : CFU/ml = Colony Forming Unit/ml
* = sudah dikali dengan 20 (faktor pengali)