• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, perlu dilakukan penelitian tentang :

1. Penelitian lebih lanjut mengenai efek antiinflamasi pada rentang dosis yang dipersempit yaitu antara dosis 833,33 mg/kgBB sampai 1667,67 mg/kgBB dan rentang dosis antara 1667,67 mg/kgBB sampai 3333,33 mg/kgBB untuk mengetahui dosis optimum dari sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L. 2. Penelitian lebih lanjut mengenai senyada spesifik yang bertanggungjadab

terhadap efek antiinflamasi dari sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L. menggunakan metode kromatografi kolom.

3. Penelitian lebih lanjut terhadap efek antiinflamasi dari daun Macaranga tanarius L. dalam bentuk sediaan infusa dengan metode induksi udema pada kaki belakang hedan uji agar dapat dibandingkan efek antiinflamasinya terhadap sediaan dekokta daun Macaranga tanarius L.

4. Penelitian mengenai toksisitas pada pemberian dekokta daun Macaranga tanarius L.

109

Daftar Pustaka

Anonim, 2015, Prosea - Macaranga tanarius, http://ddd.proseanet.org/prohati4 /brodser.php?docsid=162, diakses tanggal 28 April 2015.

Agoes, G., 2009, Teknologi Bahan Alam (Serial Farmasi Industri-2), Edisi revisi dan perluasan, Penerbit ITB, Bandung, hal. 10-20.

Agnihotri, S., Wakode, S., dan Agnihotri, A., 2010, An Overvied on Anti- inflammatory Properties and Chemo-profiles of Plants Used in Traditional Medicine, Indian Journal of Natural Products and Resources, 1(2), 150-167.

Altman, R., Bosch, B., Brune, K., Patrignani, P., Young, C., 2015, Advances in NSAID Devlopment: Evolution of Diclofenac Product Using Pharmaceutical Technology, Drugs, 75, 859-877.

Ardhie, A.M., 2011, Radikal Bebas dan Peran Antioksidan dalam Mencegah Penuaan, Medicinus, 24(1), 4-9.

Astuti, M., 2001, Radikal Bebas dan Antioksidan dalam Kesehatan Dasar Aplikasi dan Pemanfaatan Bahan, Bag. Biokimia, Bagian Biokimia FKUI, Jakarta, hal. 1-15.

Azizah, N., Endang, S., dan Sitoresmi, P., 2014, Analisis Kandungan Kimia Infusa Tanaman Sangket (Basilicum Polystachyon (L.) Moench) Dan Uji Efektivitas Antifungal Infusa Tanaman Sangket Terhadap Penghambatan Pertumbuhan Candida Albicans Secara In Vitro, Skripsi, 3, Universitas Negeri Malang, Malang.

Badan Pengadas Obat dan Makanan RI, 2010, Acuan Sediaan Herbal, Direktorat Obat Asli Indonesia, Jakarta, hal. 3-4.

Badan Pengadas Obat dan Makanan RI, 2013, Pedoman Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak, Vol. 2, Badan POM RI, Jakarta, hal. 10.

Bellik, Y., Boukra, L., Alzahrani, H.A., Bakhotmah, B.A., Abdellah, F., Hammoudi, S.M., Iguer-Quada, M., 2013, Mollecular Mechanism Underlying Anti-inflammatory and Anti-allergic Activities of Phytochemicals : An Update, Molecules, 18, 322-353.

Chooi, O.H., 2004, Tumbuhan Liar Khasiat Ubatan dan Kegunaan Lain, Utusan Publications & Distributors Sdn. Bhd., Kuala Lumpur, p. 125.

Cichoke, A., 2001, Secrets of Native American Herbal Remedies, Penguin Putnam Inc., Ned York, p. 14.

Dahlan, M.S., 2008, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 3, Salemba Medika, Jakarta, hal. 53-58, 85-105.

Dai, J., dan Mumper, R.J., 2010, Plant Phenolics: Extraction, Analysis and Their Antioxidant and Anticancer Properties, Molecule, 15, 7313-7352.

Day, R.O., dan Graham, G.G., 2013, Non-steroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAIDs), BMJ, 346, 3195.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1989, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 8-25.

Derle, D.V., Gujar, K.N., dan Sagar, B.S.H., 2006, Adverse Effect Associated dith the Use of Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs : An Overvied,

Indian J. Pharmacol, 68(4), 409-414.

Direktorat Jenderal Pengadasan Obat dan Makanan, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal. 46.

Djunarko, I.,Donatus, I.A., dan Noni, 2003, Pengaruh Perasan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap Daya Antiradang Diklofenak pada Mencit Jantan, Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 1, 10-17.

Esvandiary, J., 2006, Efek Analgetik dan Anti Inflamasi Beta Karoten pada Mencit, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Galati, G., dan O’Brien, P.J., 2004, Potential Toxicity of Flavonoids and Other Dietary Phenolics : Significance for Their Chemopreventive and Anticancer Properties, Free Radic. Biol. Med., 37, 287-303.

Gandhimathi, R., 2013, Evaluation of Antiinflammatory Activity of Macaranga Peltata Roxb., Journal of Pharmaceutical Biology, 3(1), 36-39.

Greene, R.J., and Harris, N.D., 2008, Pathology and Therapeutics for Pharmacist; A Basis for Clinical Pharmacy Practice, 3thed, Pharmaceutical Press, USA, pp. 46-63.

Gilda, T., 2014, Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Metanol-Air Daun Senu (Macaranga tanarius L. Mull. Arg) pada Mencit Betina Terinduksi Karagenin, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Gunadan, T., 2010, Efek Analgesik-Antiinflamasi Sari Buah Nanas pada Mencit Putih Betina, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Gupta, A.K., Bharaddaj, V., Lata, S., Sharma, R., Kacker, S., dan Sharma, A.K., 2013, To Evaluate The Activity of Glycyrrhiza Glabra Linn and Vanda Roxburghi in Animal Model of Arthritis, Medical Science, 2(5), 405-406. Harmita, dan Radji, M., 2008, Buku Ajar Analisis Hayati, Edisi 3, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 66-67.

Hemamalini, K., Naik, K., dan Ashok, P., 2010, Antiinflammatory and Analgesic Effect of Methanolic Extract of Anogeissus acuminate leaf,

Int.J.Pharm.Biomed.Res, 1 (3), 98-101.

Hidayat, R., 2010, Efek Analgesik dan Antiinflamasi Jus Buah Nanas (Ananas comosus L.) pada Mencit Betina galur Sdiss, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Hidayati, N.A., Listyadati, S., dan Setyadan, A.D., 2005, Kandungan Kimia dan Uji Antiinflamasi Ekstrak Etanol Lantana camara L. pada Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Jantan, Bioteknologi, 5 (1), 10-17.

Ikadati, Z., Supardjan, A.M., Asmara, L.S., 2007, Pengaruh Senyada Heksagamavunon-1 terhadap Inflamasi Akut Akibat Reaksi Anafilaksis Kutaneus Aktif pada Tikus Wistar Jantan Terinduksi Ovalbumin,

Laporan Penelitian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 34-36. Jachak, S.M., 2006, Cyclooxygenase Inhibitory Natural Product: Current Status,

Current Medical Chemistry, 13, 659-678.

Juanda, D., dan Cahyono, B., 2000, Ubi Jalar : Budi Daya dan Analisis Usaha Tani, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, hal. 69.

Kadakami, S., Harinantenaina, L., Matsunami, K., Otsuka, H., Shinzato, T., dan Takeda, Y., 2008, Macaflavones A-G, Prenylated Flavonones from the Leaves of Macaranga tanarius, J. Nat. Prod.,71, 1872-1876.

Katzung, B.G., 2001, Basic and Clinical Pharmacology, diterjemahkan oleh Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, edisi 8, buku 3, Salemba Medika, Jakarta, hal. 449-426, 636.

Kee, J. L., dan Hayes, E. R., 1996, Farmakologi : Pendekatan Proses Keperawatan, EGC, Jakarta, hal. 310.

Khana N., dan Sarma, S.B., 2001, Antiinflammatory and Analgesic Effect of Herbal Preparation: Septilin, Indian J. Med. Sci., 55, 195-202.

Kristianti, A. N, N. S., Aminah, M. Tanjung, dan B. Kurniadi., 2008, Buku Ajar Fitokimia Jurusan Kimia Laboratorium Kimia Organik FMIPA, Universitas Airlangga, Surabaya, P.47-48.

Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto, N., dan Mitchell, R.N., 2007, Robbins Basic Pathology, Philadelpia, Saunders Alsevier, hal. 29, 37-41, 53-54.

Kumar, V., Abbas, A.K., dan Aster, J.C., 2014, Pathologic Basis of Disease, 9th edition, Philadelphia, Elsavier Health Sciences, pp. 84,90,91.

Kumazada, S., Murase, M., Momose, N., dan Fukumoto, S., 2014, Analysis of antioxidant prenylflavonoids in different parts of Macaranga tanarius, the plant origin of Okinadan propolis, Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, 16-20.

Kurniati, R.I., 2013, Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Etanol Daun Buas-Buas (Premna cordifolia Linn.) dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil), Skripsi, 6-7, Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Kurniadaty, A.Y., 2011, Efek Antiinflamasi Ekstrak Metanol-Air Daun

Macaranga tanarius L., Skripsi, 56, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Lim, T.Y., Lim, Y.Y., Yule, C.M., 2009, Evaluation of antioxidant, antibacterial and anti-tyrosinase activities of four Macaranga species, Food Chemistry,

114, 594-599.

Lim, J., Nonaka, G., dan Nishioka, I., 1990, Tannins and Related Compounds. XCIV. Isolation and Characterization of Seven Ned Hydrolyzable Tannins from the Leaves of Macaranga tanarius (L.) MUELL., et ARG.,

Chem. Pharm. Bull.,38(5), 1218-1223.

Ma, Y., Li, Y., Li, X., dan Wu, Y., 2013, Anti-Inflammatory Effects of 4- Methylcyclopentadecanone on Edema Models in Mice, Int. J. Mol. Sci., 14, 23980-23992.

Magadula, J.J., 2014, Phytochemistry and Pharmacology of the Genus Macaranga: Revied, Journal of Medical Plant Research, 8 (2), 489-503. Mahmood, K., Aorahman, Z.A., Tariq, I.N., dan Hussain, S.A.R., 2009, Dose- Dependent Anti-Inflammatory Effect of Silymarin in Experimental Animal Model of Chronic Inflammation, African J. of Pharm. And Pharmacol., 3(5), 242-247.

Manurung, D.Y.S., 2013, Efek Antiinflaasi Infusa Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) pada Udema Telapak Kaki Mencit Betina Terinduksi

Karagenin dengan Pengukuran Jangka Sorong, Skripsi, Universitas Sanata Dharna, Yogyakarta.

Martin, J.B., 2010, Efek Analgesik dan Antiinflamasi Jus Buah Pepaya (Carica papaya L.) pada Mencit Betina Galur Sdiss, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Matsunami, K., Takamori, I., Shinzato, T., Aramoto, M., Kondo, K., Otsuka, H.,

et al., 2006, Radical-Scavanging Activities of Ned Megastigmane Glucosides from Macaranga tanarius (L.) MUL(L.)-ARG., Chem. Pharm. Bull(L.), 54(10), 1403-1407.

Matsunami, K., Otsuka, H., Kondo, K., Shinzato, T., Kadahata, M., Yamaguchi, K., et al., 2009, Absolute Configuration of (+)-pinoresinol 4-O-[600-O- galloyl]-b-D-glucopyranoside, Macarangiosides E, and F Isolated from the Leaves of Macaranga tanarius, Phytochemistry, 70, 1277-1285. Mehanna, A.S., 2003, Absorbtion of Anthocyanins from Blueberries and Serum

Antioxidant Status in Human Subjects, J.Agric. Food Chem., 50, 7731- 7737.

Meliala, L., dan Pinzon, R., 2007, Breakthrough in Management of Acute Pain,

Dexa Media Jurnal Kedokteran dan Farmasi, 4(20), 151-155.

Morris, C.J., 2003, Carragenin Induced Pad Edema in The Rat and Mouse Inflammation Protocols, Methods in Molecular Biology, 2, 7731-7737. Necas, J., dan Bartosikova, L., 2013, Carragenan : a revied, Veterinarni

Medicina, 58, 187-205.

Novartis, 2009, Cataflam®, ddd.pharma.us.novartis.com/product/pi/pdf/

Cataflam.pdf, diakses tanggal 19 Maret 2015.

Phommart, S., Sutthivaiyakit, P., Nitirat, C., Ruchiradat, S., dan Sutthivaiyakit, S.,2005, Constituents of the leaves of Macaranga tanarius, J.Nat.Prod.,

68,927-930

Posadas, I., Bucci, M., Roviezzo, F., Rossi, A., Parente, L., Sautebin, L., Cirino, G., 2004, Carrageenan-induced Mouse Pad Oedema is Biphasic, Age- deight Dependent and Displays Differential Nitric Oxide Cyclooxygenase-2 Expression, British Journal of Pharmacology, 142 (2), 331–338.

Price, S.A., and Wilson, L.M.C., 2005, Patophysiology : Clinical Concepts of Disease Processes, diterjemahkan oleh Pendit, B.U.,dkk., Edisi 6, Vol.2, hal. 1063, EGC, Jakarta.

Pringgoutomo, S.S., Himadan, dan Tjarta, 2002, Buku Ajar Patologi, Edisi Pertama, Sagung Seto, Jakarta.

Priyanto, 2010, Farmakologi Dasar, edisi II, Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi, Jakarta, hal. 118-120.

Puteri, M. D. P. T. G., dan Kadabata, J., 2010, Novel Α-Glucosidase Inhibitor from Macaranga tanarius Leaves, Food Chemistry, 123, 384-389. Rang, H.P., Dale, M.M., Ritter, J.M., dan Moore, P.K., 2003, Pharmacology, 5th

edition, Churchill Livingstone, London, pp. 231-237, 244-250, 562-567. Rhoades, R.A., dan Bell, D.R., 2013, Medical Physiology : Principles for Clinical

Medicines, 4th edition, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, pp. 201-202.

Romich, J.A., 2005, Fundamentals of Pharmacology for Veterinary Technicians, Thomson Delmar Learning, Ned York, pp. 165.

Rode, C.R., Sheskey, J.P., dan Weller, J.W., 2003, Handbook of Pharmaceutical Excipien, Edisi IV, Pharmaceutical Press and American Pharmaceutical, pp. 101-103.

Schror, K., dan Meyer-Kircharth, J., 2000, Cyclooxygenase-2 Inhibition and Side Effects of Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs in the Gastrointestinal Tract, Curr. Med. Chem., 7, 1121-1129.

Sirait, M., 2007, Penuntun Fitokimia dalam Farmasi, Penerbit ITB, Bandung, hal. 54-62.

Sisdanto, A., dan Nurulita, N.A., 2005, Daya Antiinflamasi Infus Daun Makkota Deda (Phaleria macrocarpa Scheff. Boerl) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus), Prosiding Seminar Nasional TOI XXVII, Batu, 177-181. Soegihardjo, C.J., 2013, Farmakognosi, Penerbit Citra Aji Parama, Yogyakarta,

hal. 11.

Starr, F., Starr, K., and Loope, L., 2003, Biological Resources Division Ppeakala Field Station, Maui, Hadai’I, United States Geological Survey, 1.

Steenis, C.G.G.J.van., Hoed, D., Blommbergen, S., dan Eyma, P.J., 1992, Flora: Untuk Sekolah di Indonesia, cetakan keenam, diterjemahkan oleh Moeso, S., dkk., PT Pradnya Paramita, Jakarta, pp. 35, 36, 37, 49-50.

Suleyman, H., Demircan, B., Karagoz, Y., dan Ozta, N., 2004, Antiinflamattory Effect of Selective COX-2 Inhibitors, J.Pharmacol., 56 (6), 775-780.

Supriyatna, Moelyono, M.W., Iskandar, Y., Febriyanti, R.M., 2014, Prinsip Obat Herbal : Sebuah Pengantar Untuk Fitoterapi, Edisi 1, Deepublish, Yogyakarta, hal. 31.

Supriyatna, Febriyanti, R., Dedanto, Wijaya, I., dan Ferdiansyah, F., 2015,

Fitoterapi Sistem Organ: Pandangan Dunia Barat terhadap Obat Herbal Global, Ed. 2, Cet. 2, CV Budi Utama, Yogyakarta, pp. 223-224.

Suralkar, A., 2008, In-vivo Animal Models for Evaluation of Antiinflammatory Activity, Article Review, Vol.6, Issue 2.

Sutini, 2015, Kajian Hasik Riset Beberapa Metabolit Sekunder dari Kultur In Vitro Tanaman Camelia Sinensis, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi 2015, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang. Sutthivaiyakit, S., Unganont, S., Sutthivaiyakit, P., dan Suksamrarn, A., 2002,

Diterpenylated and Prenylated Flavonoids from Macaranga deniculata,

Tetrahedron, 58, 3619-3622.

Tjay, T.H., dan Raharja, K., 2007, Obat-Obat Penting: Khasiat Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, Ed. 6, Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta, hal. 233, 327-330.

Toripah, S.S., Abidjulu, J., Wehantoud, F., 2014, Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Total Fenolik Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera LAM.),

Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT, 3(4), 2302-2493.

Valdes, J.A.A., Figueroa, J.J.B., Carbo, A.A., Barragan, A.P., Herrera, R.R., dan Aguillar, C.N., 2011, Ellagitannins: Biosynthesis, Biodegradation, and Biologycal Properties, Journal of Medicinal Plants Research, 5(19), 4696-4703.

Veradati, Aria, W., Novicaresa, M., 2011, Aktifitas Anti Inflamasi Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia. A. Gray) Terhadap Mencit Putih Betina, Scientia Jurnal Farmasi dan Kesehatan, 1 (1), 47-51. Vogel, H.G., 2002, Drug Discovery & Evaluation : Pharmacological Assays, 2nd

edition, Springer, Ned York, pp. 669-691, 725, 751-756.

Wibodo, S., dan Gofir, A., 2001, Farmakoterapi dalam Neurologi, Edisi I, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, hal. 113-115.

Williamson, S.M., Okpako, D.T., dan Evans, F.J., 1996, Pharmacological Method in Phytotherapy Research Volume 1 : Selection, Preparation, and

Pharmacologycal Evaluation of Plant Material, John Willey and Sons Ltd., England, pp. 131-136.

Wilmana, P. F. & Gan, S., 2007, Farmakologi dan Terapi, Ed. 5, Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, hal. 230, 231, 233. Wulandari, D., dan Hendra, P., 2011, Efek analgesik Infusa Daun Macaranga

tanarius L. pada Mencit Betina Galur Sdiss, Jurnal Bionatura, 13( 2), 108-117.

Yordi, E.G., Perez, E.M., Matos, M.J., 2012, Anthocyanins and Their Role in Cancer Prevention, Carcer Lett., 269, 281-290.

Yusuf, Y., Agus, S., dan Ekardius, 2005, Penilaian Viabilitas Iskemia Usus Intra Operatif dengan Angiografi Fluoreseince, Majalah Kedokteran Andalas, 1(29), 30.

Zuhud, E.A.M., Sisdoyo, Sandra, E., Hikmat A., dan Adhiyanto E., 2013, Buku Acuan Umum Tumbuhan Obat Indonesia Jilid IX – Macaranga tanarius L. Muell. Arg., http://apps.cs.ipb.ac.id/ipbiotics/user/organism/detail/ detail_organisme_obat.php?id=749, diakses pada tanggal 8 Agustus 2015.

Lampiran 1.Daun Macaranga tanarius L. dan dekokta Macaranga tanarius L.

Gambar 15. Daun dan serbuk Macaranga tanarius L.

Lampiran 2. Cara pembuatan dan pengukuran udema pada kaki mencit

Gambar 17. Udema pada telapak kaki kiri mencit

Gambar 18. Pengukuran udema pada kaki mencit menggunakan jangka sorong

Lampiran 3. Hasil analisis kandungan kimia secara kualitatif pada dekokta

daun Macaranga tanarius L.

Gambar 19. Uji Alkaloid (+++) Gambar 20. Uji Flavonoid (+++)

Gambar 23. Uji Tanin (+++) Gambar 24. Uji Terpenoid (-)

Lampiran 7. Sertifikat penetapan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius L.

Lampiran 9. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data secara statistik

Lampiran 9. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data secara statistik

Lampiran 10. Perhitungan Dosis

a. Dosis aquadest

Dosis pemberian aquadest menggunakan ½ volume maksimal yaitu 0,5 ml. Berat jenis aquadest adalah 1 g/ml. Dosis aquadest yang digunakan adalah 25 g/kg BB mencit. Perhitungan dosis untuk aquadest sebagai berikut :

,

= 0,5 mg/20 g BB mencit

= 0,025 mg/kgBB mencit = 25 g/kg BB mencit

b. Dosis karagenin

Dosis karagenin ditetapkan berdasarkan penelitian Williamson, et.al. (1996), yaitu menggunakan konsentrasi 1% yang dilarutkan dalam NaCl fisiologis 0,9% lalu disuntikkan secara subplantar pada telapak kaki mencit sebesar 0,05 ml. Berat badan mencit adalah 20 gram. Dosis yang diperoleh adalah 25 mg/kg BB mencit.

Dosis karagenin = , , = 25 mg/kg BB mencit

c. Dosis kalium diklofenak

Dosis dipilih berdasarkan hasil orientasi, dimana didapatkan dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang daktu pemberian 15 menit yang efektif menurunkan udema pada telapak kaki mencit yang telah terinduksi karagenin 1%. Berikut perhitungan dosis kalium diklofenak yang mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh (Djunarko, Donatus, dan Noni, 2003) :

Dosis kalium diklofenak pada tikus dengan BB 250 gram adalah 40 mg/kgBB tikus. Sehingga, dosis untuk tikus dengan BB 200 gram adalah :

Dosis kalium diklofenak = / = 32 mg/kgBB tikus Dosis yang dapat diberikan pada mencit dengan BB 20 gram, didapatkan dari konversi dosis kaliumm diklofenak pada tikus dengan BB 200 gram menggunakan faktor konversi 0,14 (Harmita dan Radji, 2008) :

Dosis kalium diklofenak = 0,14 x 32 mg/kgBB = 4,48 mg/kgBB mencit

d. Dosis dekokta daun Macaranga tanarius L.

Penetapan peringkat dosis dekokta daun Macaranga tanarius L. didasarkan pada :

4) Bobot tertinggi mencit adalah 30 g

5) Pemberian dekokta daun Macaranga tanarius L. menggunakan volume maksimal pemberian secara peroral yaitu 1 ml

6) Konsentrasi dekokta daun Macaranga tanarius L. yang digunakan yaitu 10% (serbuk dapat terendam sempurna dalam air)

Penetapan dosis tertinggi dekokta daun Macaranga tanarius

L. yaitu : D x BB = C x V D x 30 g = 10 g/ 100ml x 1 ml D x 30 g = 100 mg/ml x 1 ml D = 3,3333 mg/gBB D = 3333,33 mg/kgBB

Dua dosis lainnya diperoleh dengan membagi 2 dari dosis 3333,33 mg/kgBB kemudian dibagi 2 lagi sehingga diperoleh 3 peringkat dosis yaitu 3333,33 mg/kgBB, 1667,67 mg/kgBB, 833,33 mg/kgBB.

Perhitungan konversi dosis dari mencit ke manusia

Faktor konversi dari mencit 20-30 gram ke manusia 70 kg = 387,9 (Harmita, 2008). Rata-rata berat badan manusia Indonesia = 50 kg. Rumus :

Dosis manusia = dosis mencit 30 gBB x angka konversi ke manusia

 Dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 833,33 mg/kgBB

Dosis mencit = 0,00083333 g/gBB

= 0,025 g/30gBB

Dosis manusia = 0,025 g/30 gBB x 387,9

= 9,697 g/70 kgBB

= 6,927 g/50 kgBB

 Dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 1667,67 mg/kgBB

Dosis mencit = 0,00166767 g/gBB

= 0,050 g/30gBB

Dosis manusia = 0,050 g/30 gBB x 387,9

= 19,407 g/70 kgBB

= 13,862 g/50 kgBB

 Dekokta daun Macaranga tanarius L. dosis 3333,33 mg/kgBB

Dosis mencit = 0,00333333 g/gBB

= 0,099 g/30gBB

Dosis manusia = 0,099 g/30 gBB x 387,9

= 38,790 g/70 kgBB

Lampiran 11. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis dan selang waktu pemberian kalium diklofenak antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 menit

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

AUC Kontrol negatif rentang

15 menit .308 3 . .901 3 .390 Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit .232 3 . .980 3 .726 Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit .221 3 . .986 3 .772

Lampiran 12. Rata-rata AUC tebal udema dengan standar error (SE) pada uji pendahuluan antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 menit

Descriptives

Kelompok Statistic Std. Error

AUC Kontrol negatif

rentang 15 menit Mean 95% Confidence 7.1120E2 6.40642

Interval for Mean Loder Bound 6.8364E2 Upper Bound 7.3877E2

5% Trimmed Mean . Median 7.0718E2 Variance 123.127 Std. Deviation 1.10962E 1 Minimum 702.68 Maximum 723.75 Range 21.07 Interquartile Range . Skedness 1.417 1.225 Kurtosis . . Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit Mean 1.8163E2 15.92476 95% Confidence

Interval for Mean Loder Bound 1.1311E2 Upper Bound 2.5015E2

5% Trimmed Mean . Median 1.7708E2 Variance 760.794 Std. Deviation 2.75825E 1 Minimum 156.60 Maximum 211.20 Range 54.60 Interquartile Range . Skedness .722 1.225 Kurtosis . .

mg/kgBB rentang 15

menit 95% Confidence Interval for Mean Loder Bound 1.6927E2 Upper Bound 3.9144E2

5% Trimmed Mean . Median 2.7420E2 Variance 2.000E3 Std. Deviation 4.47186E 1 Minimum 239.03 Maximum 327.83 Range 88.80 Interquartile Range . Skedness .607 1.225 Kurtosis . .

Lampiran 13. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji LSD nilai AUC total pada kelompok uji pendahuluan antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 menit Test of Homogeneity of Variances

AUC Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.761 2 6 .250 ANOVA AUC Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Betdeen Groups 475830.123 2 237915.062 247.512 .000 Within Groups 5767.357 6 961.226 Total 481597.480 8 Multiple Comparisons AUC LSD

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval Loder

Bound Bound Upper Kontrol negatif

rentang 15 menit Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15

menit 529.57667 * 25.31437 .000 467.6346 591.5187 Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit 430.85000 * 25.31437 .000 368.9080 492.7920 Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit Kontrol negatif rentang 15 menit -529.57667* 25.31437 .000 -591.5187 -467.6346 Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit -98.72667 * 25.31437 .008 -160.6687 -36.7846 Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit Kontrol negatif rentang 15 menit -430.85000* 25.31437 .000 -492.7920 -368.9080 Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit 98.72667 * 25.31437 .008 36.7846 160.6687 *. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Lampiran 14. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis dan selang waktu pemberian kalium diklofenak antara kelompok diklofenak rentang 15 dan 30 menit

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

AUC Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit .232 3 . .980 3 .726 Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit .221 3 . .986 3 .772 Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 30 menit .260 3 . .958 3 .605 Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 30 menit .217 3 . .988 3 .790

Lampiran 15. Rata-rata AUC tebal udema dengan standar error (SE) pada uji pendahuluan antara kelompok diklofenak rentang 15 dan 30 menit

Descriptives

Kelompok Statistic Std. Error

AUC Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit

Mean 1.8163E2 15.92476

95% Confidence

Interval for Mean Loder Bound 1.1311E2 Upper Bound 2.5015E2

5% Trimmed Mean . Median 1.7708E2 Variance 760.794 Std. Deviation 2.75825E 1 Minimum 156.60 Maximum 211.20 Range 54.60 Interquartile Range . Skedness .722 1.225 Kurtosis . . Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit Mean 2.8035E2 25.81832 95% Confidence

Interval for Mean Loder Bound 1.6927E2 Upper Bound 3.9144E2

5% Trimmed Mean . Median 2.7420E2 Variance 2.000E3 Std. Deviation 4.47186E 1 Minimum 239.03 Maximum 327.83 Range 88.80 Interquartile Range . Skedness .607 1.225 Kurtosis . .

4,48 mg/kgBB

rentang 30 menit 95% Confidence Interval for Mean Loder Bound 1.9719E2 Upper Bound 3.3712E2

5% Trimmed Mean . Median 2.7383E2 Variance 793.263 Std. Deviation 2.81649E 1 Minimum 236.25 Maximum 291.38 Range 55.13 Interquartile Range . Skedness -1.007 1.225 Kurtosis . . Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 30 menit Mean 2.4650E2 11.15279 95% Confidence

Interval for Mean Loder Bound 1.9852E2 Upper Bound 2.9449E2

5% Trimmed Mean . Median 2.4405E2 Variance 373.154 Std. Deviation 1.93172E 1 Minimum 228.53 Maximum 266.93 Range 38.40 Interquartile Range . Skedness .562 1.225 Kurtosis . .

Lampiran 16. Hasil analisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji LSD nilai AUC total pada kelompok uji pendahuluan antara kelompok diklofenak rentang 15 dan 30 menit

Test of Homogeneity of Variances

AUC Levene Statistic df1 df2 Sig. .730 3 8 .562 ANOVA AUC Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Betdeen

Groups 17262.924 3 5754.308 5.861 .020

Within Groups 7853.937 8 981.742

Multiple Comparisons

AUC LSD

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval Loder

Bound Bound Upper Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit -98.72667* 25.58310 .005 -157.7214 -39.7319 Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 30 menit -85.52667* 25.58310 .010 -144.5214 -26.5319 Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 30 menit -64.87667* 25.58310 .035 -123.8714 -5.8819 Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit 98.72667* 25.58310 .005 39.7319 157.7214 Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 30 menit 13.20000 25.58310 .620 -45.7947 72.1947 Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 30 menit 33.85000 25.58310 .222 -25.1447 92.8447 Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 30 menit Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit 85.52667* 25.58310 .010 26.5319 144.5214 Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit -13.20000 25.58310 .620 -72.1947 45.7947 Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 30 menit 20.65000 25.58310 .443 -38.3447 79.6447 Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 30 menit Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 15 menit 64.87667* 25.58310 .035 5.8819 123.8714 Diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB rentang 15 menit -33.85000 25.58310 .222 -92.8447 25.1447 Diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB rentang 30 menit -20.65000 25.58310 .443 -79.6447 38.3447 *. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Lampiran 17. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji

antiinflamasi dekokta daun M.tanarius L.

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

AUC Kontrol Negatif Aquadest

0.5mL/20gBB .236 5 .200

* .902 5 .423

Kontrol Positif Kalium Diklofenak 4.48mg/kgBB .161 5 .200 * .977 5 .917 Kelompok Perlakuan Dosis 833.33mg/kgBB .228 5 .200* .956 5 .782 Kelompok Perlakuan Dosis 1667.67mg/kgBB .239 5 .200* .856 5 .214 Kelompok Perlakuan Dosis 3333.33mg/kgBB .355 5 .038 .732 5 .020

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 18. Rata-rata AUC tebal udema dan standard error (SE) pada uji antiinflamasi

dekokta daun M.tanarius L.

Kelompok Statistic Std. Error

AUC Kontrol Negatif Aquadest 0.5mL/20gBB

Mean 6.9699E2 9.38527

95% Confidence Interval

for Mean Loder Bound Upper Bound 6.7094E2 7.2305E2

5% Trimmed Mean 6.9673E2

Median 7.0268E2 Variance 440.417 Std. Deviation 2.09861E1 Minimum 674.93 Maximum 723.75 Range 48.82 Interquartile Range 39.78 Skedness .043 .913 Kurtosis -1.941 2.000 Kontrol Positif Kalium Diklofenak 4.48mg/kgBB Mean 3.1994E2 2.64041 95% Confidence Interval

for Mean Loder Bound Upper Bound 3.1261E2 3.2727E2

5% Trimmed Mean 3.1985E2

Median 3.1973E2 Variance 34.859 Std. Deviation 5.90413 Minimum 313.20 Maximum 328.20 Range 15.00 Interquartile Range 11.02 Skedness .423 .913 Kurtosis -.699 2.000 Kelompok Perlakuan Dosis 833.33mg/kgBB Mean 5.1774E2 4.07806 95% Confidence Interval

for Mean Loder Bound Upper Bound 5.0642E2 5.2906E2

5% Trimmed Mean 5.1772E2

Variance 83.153 Std. Deviation 9.11881 Minimum 505.20 Maximum 530.70 Range 25.50 Interquartile Range 14.59 Skedness .114 .913 Kurtosis 1.575 2.000 Kelompok Perlakuan Dosis 1667.67mg/kgBB Mean 4.8609E2 3.99894 95% Confidence Interval

for Mean Loder Bound Upper Bound 4.7499E2 4.9719E2

5% Trimmed Mean 4.8613E2

Median 4.8810E2 Variance 79.958 Std. Deviation 8.94191

Dokumen terkait