• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Bagi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan perawat lebih optimal dalam memberikan pelayanan terhadap kebutuhan dasar oksigenasi sehingga dapat mencegah masalah kebutuhan dasar oksigenasi yang lebih buruk.Diperlukan dokumentasi intervensi dan implementasi agar ada sinkron antara perawat di masing-masing shift.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan bagi staf pengajar dapat meningkatkan pengayaan, penerapan, dan pengajaran asuhan keperawatan kepada mahasiswa, meningkatkan ilmu pengetahuan dan memberikan keterampilan yang lebih kepada mahasiswa dan menambah referensi tentang pemahaman kebutuhan oksigenasi, serta pada mahasiswa dapat memahami kesenjangan antara teori dan aplikasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan oksigenasi.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J.(2009). Diagnosis keperawatan aplikasi pada praktik klinis. Edisi 9.Jakarta : EGC

Doenges, M.E, dkk.(2000). Rencana asuhan keperawatan pedoman untuk

perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien.Edisi 3.Jakarta :

EGC

Hidayat, A.A.A.(2012). Buku ajar kebutuhan dasar manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam.(2009). Proses dan dokumentasi keperawatan: konsep dan praktik. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005).Keperawatan dasar: konsep, proses

dan praktik. (terjemahan). Vol. 2 Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Smeltzer, S.C & Bare, B.G.(2001).Buku ajar keperawatan medikal bedah

brunner suddarth. Volume 3 Edisi 8. Jakarta : EGC.

Tarwoto dan wartonah.(2003). Kebutuhan dasar manusia dan proses

keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Wilkinson, J.M.,& Ahern, N.R.(2011). Buku saku diagnosis keperawatan

LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Implementasi dan Evaluasi

Keperawatan Tindakan keperawatan

(Implementasi) Evaluasi Hari/ tanggal Pukul 1 Senin / 02-06-2014 14.45 15.00 15.25 15.55 16.00 17.00

Mengkaji kemampuan mobilitas dan tingkat ketergantungan pasien yaitu dengan

mengobservasi kemampuan pasien melakukan aktifitas sehari-hari di rumah sakit Mengkaji kekuatan otot

ekstremitas pasien yaitu dengan menginstruksikan pasien untuk mengangkat tangan kearah samping lurus sejajar dengan bahu dan kemudian saya

memberikan tahanan maksimal. begitu juga dengan kaki.

Mengkaji rentang gerak pasien pada leher, pergelangan tangan, jari-jari tangan, mata kaki, hingga jari-jari kaki yaitu

dengan menginstruksikan pasien untuk melakukan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi. Menentukan tingkat motivasi pasien yaitu dengan menanyakan persepsi pasien tentang

penyakitnya

Mencegah pasien jatuh yaitu dengan cara meletakkan pagar pengaman pada tempat tidur Mengukur tanda-tanda vital pasien (Tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nadi, dan frekuensi nafas)

S :

Pasien mengatakan tidak dapat duduk dan tidak dapat bergerak bebas karena tulang paha kirinya patah. Pasien optimis bahwa penyakitnya akan segera sembuh dan ia dapat beraktifitas kembali seperti biasanya

O :

tingkat keterbatasan mobilisasi pasien=3 yaitu Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain dan peralatan atau alat.

Kekuatan otot ekstremitas pasien (ekstremitas kiri atas=4, ektremitas kiri bawah=0, ekstremitas kanan atas=3, ekstremitas kanan bawah=3)

Rentang gerak leher dalam batas normal (fleksi 45˚, ekstensi 45˚, dan

hiperekstensi 10˚)

Rentang gerak pergelangan tangan dan jari dalam batas normal (fleksi 90˚, ekstensi

90˚, abduksi 30˚, adduksi

30˚)

Rentang gerak bahu tidak dapat dilakukan karena pasien tidak dapat duduk, rentang gerak panggul dan lutut ekstremitas bawah 0˚ TD : 110/70 mmHg, T :

37,1˚C, RR : 20 x/menit,

HR : 78 x/menit A :

P :

Intervensi dilanjutkan dan intervensi ditambahkan 2 Senin / 02-06-2014 14.30 14.40 17.30 17.50 18.10

Mengkaji membran mukosa oral dan kebersihan tubuh pasien yaitu dengan mengobservasi kebersihan kulit dan mulut pasien

Memantau kebersihan kuku sesuai kemampuan perawatan diri pasien yaitu dengan

mengobservasi kebersihan kuku tangan dan kaki pasien sesuai kemampuan pasien

Mengkaji kemampuan ambulasi pasien yaitu dengan

mengobservasi kemampuan pasien bergerak kekamar mandi untuk mandi

Membantu pasien dalam melakukan kebersihan badan, mulut, rambut, dan kuku yaitu dengan membantu pasien untuk memotong kuku tangan dan kaki Menutup sampiran tempat tidur, mendekatkan peralatan mandi pasien, dan menginstruksikan keluarga untuk berhati-hati saat memandikan pasien

S :

pasien tidak mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri, Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, pasien mengatakan badan terasa segar saat setelah mandi sore karena selama dirawat dirumah pasien jarang mandi.

O :

Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas mandi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang lain, Kuku pasien terlihat panjang dan kotor, ketergantungan sedang (+2) yaitu perawat memberikan seluruh peralatan, mengatur posisi pasien ditempat tidur, pasien mampu mandi sendiri kecuali untuk bagian kaki dan punggung A :

Masalah belum teratasi P :

Intervensi dilanjutkan dan intervensi ditambahkan 3 Senin / 02-06-2014 17.30 18.10 18.15

Mengkaji kemampuan ambulasi pasien yaitu dengan

mengobservasi kemampuan pasien bergerak kekamar mandi untuk melakukan eliminasi baik BAK ataupun BAB

Meletakkan pispot atau urinal ditempat yang mudah dijangkau pasien

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga caramenggunakan

S:

Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi O:

Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas eliminasi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang

lain, ketergantungan sedang (+3) yaitu perawat menyediakan pispot,

pispot dan urinal membantu pasien menggunakannya.

A:

Masalah belum teratasi P:

Intervensi dilanjutkan dan intervensi ditambahkan HARI KE-2 No. Dx Implementasi dan Evaluasi

Keperawatan Tindakan keperawatan

(Implementasi) Evaluasi Hari/ tanggal Pukul 1 Selasa / 03-06-2014 14.15 14.15 14.30 14.45

Mengkaji kemampuan mobilitas dan tingkat ketergantungan pasien yaitu dengan

mengobservasi kemampuan pasien melakukan aktifitas sehari-hari di rumah sakit Mengkaji kekuatan otot

ekstremitas pasien yaitu dengan menginstruksikan pasien untuk mengangkat tangan kearah samping lurus sejajar dengan bahu dan kemudian saya

memberikan tahanan maksimal. begitu juga dengan kaki.

Mengkaji rentang gerak pasien pada leher, pergelangan tangan, jari-jari tangan, mata kaki, hingga jari-jari kaki yaitu

dengan menginstruksikan pasien untuk melakukan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi. Menentukan tingkat motivasi pasien yaitu dengan menanyakan persepsi pasien tentang

penyakitnya

S :

Pasien mengatakan tangan dan kakinya terasa kaku dan otot terasa tegang saat dilakukan latihan ROM aktif maupun pasif, pasien terlihat antusias dalam mengikuti latihan ROM, dan pasien dapat

melakukan instruksi dari perawat dengan baik O :

tingkat keterbatasan mobilisasi pasien=3 yaitu Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain dan peralatan atau alat.

Kekuatan otot ekstremitas pasien (ekstremitas kiri atas=4, ektremitas kiri bawah=0, ekstremitas kanan atas=3, ekstremitas kanan bawah=3)

Rentang gerak leher dalam batas normal (fleksi 45˚, ekstensi 45˚, dan

14.50 14.55 15.15 15.35 17.00 17.35 19.35

Mencegah pasien jatuh yaitu dengan cara meletakkan pagar pengaman pada tempat tidur Mengajarkan dan melatih pasien latihan ROM aktif yaitu dengan menginstruksikan pasien melakukan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi (ROM aktif) pada daerah yang tidak mengalami cedera

Mengajarkan dan melatih ROM pasifyaitu dengan menggerakkan daerah yang cedera (kaki kanan, tangan kanan, pergelangan kaki kanan dan kiri, jari-jari kaki kanan dan kiri).

Mengubah posisi pasien (posisi sedikit miring kekiri dan

punggung diberi ganjalan bantal) dan Memonitor kulit yang tertekan, mengamati kemungkinan dekubitus Mengukur tanda-tanda vital pasien (Tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nadi, dan frekuensi nafas)

Mengubah posisi pasien (posisi sedikit miring kekanan dan punggung diberi ganjalan bantal) dan Memonitor kulit yang tertekan, mengamati kemungkinan dekubitus

Mengubah posisi pasien (posisi kepala diganjal bantal) karena pasien ingin beristirahat

Rentang gerak pergelangan tangan dan jari dalam batas normal (fleksi 90˚, ekstensi

90˚, abduksi 30˚, adduksi

30˚)

Rentang gerak bahu tidak dapat dilakukan karena pasien tidak dapat duduk, rentang gerak panggul dan lutut ekstremitas bawah 0˚ TD : 110/80 mmHg, T :

37˚C, RR : 20 x/menit, HR

: 84 x/menit A :

Masalah belum teratasi P :

Intervensi dilanjutkan dan intervensi ditambahkan

2 Selasa/

03-06-2014

14.05 Mengkaji kemampuan ambulasi

pasien yaitu dengan

S :

14.10

14.40

18.00

18.35

mengobservasi kemampuan pasien bergerak kekamar mandi untuk mandi

Mengkaji membran mukosa oral dan kebersihan tubuh pasien yaitu dengan mengobservasi kebersihan kulit dan mulut pasien

Memantau kebersihan kuku sesuai kemampuan perawatan diri pasien yaitu dengan

mengobservasi kebersihan kuku tangan dan kaki pasien sesuai kemampuan pasien

Membantu pasien dalam melakukan kebersihan badan, mulut, rambut, dan kuku yaitu dengan membantu pasien untuk memotong kuku tangan dan kaki, menutup sampiran tempat tidur, mendekatkan peralatan mandi pasien, dan

menginstruksikan keluarga untuk berhati-hati saat memandikan pasien Menganjurkan pasien

menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur

mengatakan takut

memandikan pasien karena tulang paha pasien belum dioperasi sehingga takut patah tulang akan semakin parah

O :

Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas mandi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang lain, Kuku pasien terlihat bersih, gigi pasien terlihat bersih, bau pada rambut masih menyengat. Pasien dan keluarga mampu menyebutkan tujuan melakukan kebersihan diri dan mulut, cara melakukan kebersihan gigi dan mulut, serta bersedia melakukan kebersihan gigi dan mulut secara rutin

A :

Masalah teratasi sebagian P :

Intervensi dilanjutkan dan intervensi ditambahkan 3 Selasa / 03-06-2014 14.05 17.30 17.45

Mengkaji kemampuan ambulasi pasien yaitu dengan

mengobservasi kemampuan pasien bergerak kekamar mandi untuk melakukan eliminasi baik BAK ataupun BAB

Meletakkan pispot atau urinal ditempat yang mudah dijangkau pasien

Menjelaskan kepada pasien dan S:

Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi O:

Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas eliminasi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang lain, perawat menyediakan pispot, membantu pasien

17.55

keluarga caramenggunakan pispot dan urinal

menganjurkan pasien dan keluarga memerhatikan

kebersihan saat setelah eliminasi

menggunakannya. A:

Masalah belum teratasi P:

Intervensi dilanjutkan dan intervensi ditambahkan HARI KE-3 No. Dx Implementasi dan Evaluasi

Keperawatan Tindakan keperawatan

(Implementasi) Evaluasi Hari/ tanggal Pukul 1 Rabu / 04-06-2014 08.30 08.30 08.45 09.00

Mengkaji kemampuan mobilitas dan tingkat ketergantungan pasien yaitu dengan

mengobservasi kemampuan pasien melakukan aktifitas sehari-hari di rumah sakit.

Mengkaji kekuatan otot

ekstremitas pasien yaitu dengan menginstruksikan pasien untuk mengangkat tangan kearah samping lurus sejajar dengan bahu dan kemudian saya

memberikan tahanan maksimal. begitu juga dengan kaki.

Mengkaji rentang gerak pasien pada leher, pergelangan tangan, jari-jari tangan, mata kaki, hingga jari-jari kaki yaitu

dengan menginstruksikan pasien untuk melakukan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi. Menentukan tingkat motivasi pasien yaitu dengan menanyakan persepsi pasien tentang

S :

Pasien mengatakan otot-otottangan dan kakinya terasa lebih rileks saat setelah dilakukan latihan ROM aktif maupun pasif, pasien terlihat antusias dalam mengikuti latihan ROM, dan pasien dapat melakukan instruksi dari perawat dengan baik O :

tingkat keterbatasan mobilisasi pasien=3 yaitu Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain dan peralatan atau alat.

Kekuatan otot ekstremitas pasien (ekstremitas kiri atas=5, ekstremitas kiri bawah=0, ekstremitas kanan atas=3, ekstremitas kanan bawah=3)

Rentang gerak leher dalam batas normal (fleksi 45˚, ekstensi 45˚, dan

hiperekstensi 10˚)

09.05 09.10 09.30 09.50 10.00 12.00 12.30 penyakitnya

Mencegah pasien jatuh yaitu dengan cara meletakkan pagar pengaman pada tempat tidur Mengajarkan dan melatih pasien latihan ROM aktif yaitu dengan menginstruksikan pasien melakukan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi (ROM aktif) pada daerah yang tidak mengalami cedera

Mengajarkan dan melatih ROM pasifyaitu dengan menggerakkan daerah yang cedera (kaki kanan, tangan kanan, pergelangan kaki kanan dan kiri, jari-jari kaki kanan dan kiri).

Mengukur tanda-tanda vital pasien (Tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nadi, dan frekuensi nafas)

Mengubah posisi pasien (sedikit miring kekiri dan punggung diberi ganjalan bantal) dan memonitor kulit yang tertekan, mengamati kemungkinan dekubitus

Mengubah posisi pasien (sedikit miring kekanan dan punggung diberi ganjalan bantal) dan memonitor kulit yang tertekan, mengamati kemungkinan dekubitus

Mengamati tanda-tanda infeksi pada daerah yang terpasang gips, mengamati daerah ektremitas yang terpasang gips, (melihat

tangan dan jari dalam batas normal (fleksi 90˚, ekstensi

90˚, abduksi 30˚, adduksi

30˚)

Rentang gerak bahu tidak dapat dilakukan karena pasien tidak dapat duduk, rentang gerak panggul dan lutut kiri 0˚

Rentang gerak lutut kanan TD : 110/80 mmHg, T :

37˚C, RR : 20 x/menit, HR

: 80 x/menit

Daerah yang terpasang gips (tulang radius pada lengan kanan, dan tulang tibia pada tungkai kanan) bebas dari tanda-tanda infeksi (-) merah, panas, gatal, dan edema.

A :

Masalah belum teratasi P :

14.00

keadaan gips, melihat kelancaran sirkulasi pada daerah

ekstremitas)

Mengubah posisi supin dengan kepala diberi ganjalan bantal

2 Rabu / 04-06-2014 08.00 08.05 08.05 08.10 08.10

Mengkaji kemampuan ambulasi pasien yaitu dengan

mengobservasi kemampuan pasien bergerak kekamar mandi untuk mandi

Mengkaji membran mukosa oral dan kebersihan tubuh pasien yaitu dengan mengobservasi kebersihan kulit dan mulut pasien

Memantau kebersihan kuku sesuai kemampuan perawatan diri pasien yaitu dengan

mengobservasi kebersihan kuku tangan dan kaki pasien sesuai kemampuan pasien

Membantu pasien dalam melakukan kebersihan rambut yaitu dengan membantu pasien menutup sampiran tempat tidur dan mencuci rambut pasien Menganjurkan pasien

menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur

S :

Keluarga pasien

mengatakan sekarang telah mengetahui cara

memandikan pasien dengan tingkat cedera yang

minimal, sehingga tindakan memandikan pasien telah dapat dilakukan keluarga secara rutin

O :

Kuku pasien terlihat bersih, gigi pasien terlihat bersih, bau pada rambut sudah tidak ada, namun pasien belum dapat melakukan kebersihan secara mandiri. A:

Masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan 3 Rabu / 04-06-2014 08.00 10.10

Mengkaji kemampuan ambulasi pasien yaitu dengan

mengobservasi kemampuan pasien bergerak kekamar mandi untuk melakukan eliminasi baik BAK ataupun BAB

Meletakkan pispot atau urinal ditempat yang mudah dijangkau

S:

Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi O:

Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas eliminasi dilakukan diatas tempat

10.15

10.20

pasien

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga caramenggunakan pispot dan urinal

menganjurkan pasien dan keluarga memerhatikan

kebersihan saat setelah eliminasi

tidur dengan bantuan orang lain, perawat menyediakan pispot, membantu pasien menggunakannya.

A:

Masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan HARI KE-4 No. Dx Implementasi dan Evaluasi

Keperawatan Tindakan keperawatan

(Implementasi) Evaluasi Hari/ tanggal Pukul 1 Kamis / 05-06-2014 08.30 08.30 08.45 09.05

Mengkaji kemampuan mobilitas dan tingkat ketergantungan pasien yaitu dengan

mengobservasi kemampuan pasien melakukan aktifitas sehari-hari di rumah sakit. Mengkaji kekuatan otot

ekstremitas pasien yaitu dengan menginstruksikan pasien untuk mengangkat tangan kearah samping lurus sejajar dengan bahu dan kemudian saya

memberikan tahanan maksimal. begitu juga dengan kaki.

Mengkaji rentang gerak pasien pada leher, pergelangan tangan, jari-jari tangan, mata kaki, hingga jari-jari kaki yaitu

dengan menginstruksikan pasien untuk melakukan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi. Menentukan tingkat motivasi pasien yaitu dengan menanyakan persepsi pasien tentang

S :

Pasien mengatakan otot-otottangan dan kakinya terasa lebih rileks saat setelah dilakukan latihan ROM aktif maupun pasif, pasien terlihat antusias dalam mengikuti latihan ROM, dan pasien dapat melakukan instruksi dari perawat dengan baik O :

tingkat keterbatasan mobilisasi pasien=3 yaitu Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain dan peralatan atau alat.

Kekuatan otot ekstremitas pasien (ekstremitas kiri atas=5, ekstremitas kiri bawah=0, ekstremitas kanan atas=3, ekstremitas kanan bawah=3)

Rentang gerak leher dalam batas normal (fleksi 45˚, ekstensi 45˚, dan

09.08 09.15 09.35 10.05 10.30 10.55 penyakitnya

Mencegah pasien jatuh yaitu dengan cara meletakkan pagar pengaman pada tempat tidur Mengajarkan dan melatih pasien latihan ROM aktif yaitu dengan menginstruksikan pasien melakukan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi (ROM aktif) pada daerah yang tidak mengalami cedera

Mengajarkan dan melatih ROM pasifyaitu dengan menggerakkan daerah yang cedera (kaki kanan, tangan kanan, pergelangan kaki kanan dan kiri, jari-jari kaki kanan dan kiri).

Mengubah posisi pasien sedikit miring kekanan dan punggung diberi ganjalan bantal

Mengukur tanda-tanda vital pasien (Tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi nadi, dan frekuensi nafas)

Mengamati tanda-tanda infeksi pada daerah yang terpasang gips, mengamati daerah ektremitas yang terpasang gips

hiperekstensi 10˚)

Rentang gerak pergelangan tangan dan jari dalam batas normal (fleksi 90˚, ekstensi

90˚, abduksi 30˚, adduksi

30˚)

Rentang gerak bahu tidak dapat dilakukan karena pasien tidak dapat duduk, rentang gerak panggul dan lutut 0˚

TD : 110/80 mmHg, T :

37˚C, RR : 20 x/menit, HR

: 80 x/menit

Daerah yang terpasang gips (tulang radius pada lengan kanan, dan tulang tibia pada tungkai kanan) bebas dari tanda-tanda infeksi (-) merah, panas, gatal, dan edema.

A :

Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan 2 Kamis / 05-06-2014 08.00 08.05

Mengkaji kemampuan ambulasi pasien yaitu dengan

mengobservasi kemampuan pasien bergerak kekamar mandi untuk mandi

Mengkaji membran mukosa oral dan kebersihan tubuh pasien yaitu dengan mengobservasi kebersihan kulit dan mulut pasien

S :

Keluarga pasien

mengatakan sekarang telah mengetahui cara

memandikan pasien dengan tingkat cedera yang

minimal, sehingga tindakan memandikan pasien telah dapat dilakukan keluarga secara rutin

08.08

08.10

08.15

Memantau kebersihan kuku sesuai kemampuan perawatan diri pasien yaitu dengan

mengobservasi kebersihan kuku tangan dan kaki pasien sesuai kemampuan pasien

Membantu pasien dalam melakukan kebersihan badan, yaitu dengan membantu pasien menutup sampiran tempat tidur, mendekatkan peralatan mandi pasien, dan menginstruksikan keluarga untuk berhati-hati saat memandikan pasien

Menganjurkan pasien

menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur

O :

Kuku pasien terlihat bersih, gigi pasien terlihat bersih, bau pada rambut sudah tidak ada, namun pasien belum dapat melakukan kebersihan secara mandiri. A:

Masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan 3 Kamis / 05-06-2014 12.00 12.05 12.15

Meletakkan pispot atau urinal ditempat yang mudah dijangkau pasien

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga caramenggunakan pispot dan urinal

Menganjurkan pasien dan keluarga memerhatikan

kebersihan saat setelah eliminasi S:

Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi O:

Pasien tidak mampu bergerak kekamar mandi, sehingga aktifitas eliminasi dilakukan diatas tempat tidur dengan bantuan orang lain, perawat menyediakan pispot, membantu pasien menggunakannya.

A:

Masalah teratasi sebagian P:

Intervensi dilanjutkan

Catatan :Pada hari jum’at (tanggal 06 juni 2014) tidak dilakukan implementasi karena pasien pindah ruangan pada hari kamis pukul 16.00 wib ke ruangan Mawar I

Dokumen terkait