• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.2 Saran

a. Institusi Pendidikan

Agar dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih mengembangkan ilmu pengetahuan melalui melalui asuhan keperawatan yang lebih inovatif lagi.

b. Kebutuhan klien

Agar klien dapat melakukan semua asuhan dengan sendirinya jika memungkinkan dan membuat klien lebih mengerti tentang penanganan penyakitnya.

c. Bagi Masyarakat

Agar lebih mengerti dan memahami tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan aktivitas untuk meningkatkan mutu kesehatan lansia yang ada di masyarakat.

d. Praktik keperawatan

Agar dapat meningkatkan lagi penanganan pada pasien dengan gangguan aktivitas mobilisasi dan tidak hanya berhenti di sini dengan konsep dan teori yang sudah ada.

DAFTAR PUSTAKA

A. Potter, Perry. (2005). Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik, Ed.4. Jakarta : EGC.

Doengoes, Marilynn E. (1999).. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Prencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.Edisi 3. Jakarta : EGC. Engram, Barbara. (1999).Rencana Asuhan Kperawatan Medikal-Bedah. Volume 2. Jakarta : EGC.

Hardywinoto dan Setiabudhi, Tony. (1999). Panduan Gerontologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Herdman, T. Heather.(2006).Diagnosa Keperawatan : Defenisi dan Klasifikasi 2012-2014 (terjemahan). Jakarta : EGC.

Lueckennote, A Giesler. (1997).Pengkajian Gerontologi Edisi 2. Jakarta : EGC. Mubarak, W Iqbal. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar manusia : teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta : EGC.

Muttaqin, Arif. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Muttaqin, Arif. (2010). Pengkajian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Sananta, Arif. (2005). Hasil Skripsi Pemenuhan Mobilisasi pada Pasien Stroke di Ruang Unit Stroke RSU Dr Pringadi Medan. Medan :Universitas Sumatera Utara. Tarwoto dan Wartonah. (2010).Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika.

CATATAN PERKEMBANGAN

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No.Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

(SOAP) I Hari pertama Senin/17 Juni 2013 09.00-10.30 wib

1. Mengkaji kemampuan secara fungsional atau luasnya kerusakan awal dengan cara yang

teratur,mengklasifikasi melalui skala 0 – 4 dan mengkaji kekuatan otot pasien. 2.Mengubah posisi minimal setiap 2 jam (miring kanan dan miring kiri). 3. Mengajarkan klien latihan rentang gerak aktif dan pasif, melibatkan keluarga dalam melakukan tindakan. 4. Memposisikan lutut dan panggul dalam posisi ekstensi.

5. Menginspeksi kulit terutama pada daerah yang tertekan dan menonjol secara teratur.

S : Ny.M mengatakan bahwa tangan dan kaki sebelah kirinya terasa kaku dan sulit digerakkan.

O : 1. Tampak adannya ketidaksimetrisan antara tangan kanan dan tangan kiri serta antara kaki kanan dan kaki kiri.

2. Tidak terdapat tanda-tanda edema pada bagian ekstremitas.

3. Kekuatan otot bernilai 4 pada ekstremitas atas dextra, bernilai 3 pada ekstremitas atas sinistra. Dan pada bagian ekstremitas bawah dextra bernilai 4, Bagian ekstremitas bawah sinistra bernilai 2.

4. Tampak pada otot tangan dan kaki kiri pasien mengalami pengecilan atau athropi. 5. Pasien tidak dapat berdiri tegak. Tidak dapat melakukan pronasi dan supinasi

secara normal.

A :Masalah hambatan mobilisasi fisik belum teratasi. P:Intervensi dilanjutkan.

II Senin/17 Juni 2013

10.30-11.00 wib

1.Mengkaji pola eliminasi sebelumnya dengan pola eliminasi yang sekarang dan mengkaji adannya tanda – tanda nyeri pada saat berkemih.

2.Mengidentifikasi pola berkemih dan mengembangkan jadwal berkemih sering.

3. Menganjurkan untuk minum secara adekuat pada siang hari (paling sedikit 2 L sesuai toleransi),diet tinggi serat dan sari buah. Membatasi minum saat menjelang malam dan waktu tidur. 4. Mengajarkan teknik untuk mencetuskan refleks berkemih (rangsangan kutaneus dengan penepukan suprapubik, manuver regangan anal).

5. Memerikan penjelasan tentang

S : Ny.M mengatakan bahwa dia tidak dapat lagi menahan buang air kecil dan merasakan jika ia ingin buang air kecil.Tetapi pasien mengatakan tidak terdapat rasa nyeri ketika ia berkemih.

O : 1. Frekuensi BAK tidak diketahui karena pasien memakai pempers dan pasien tidak dapat mengontrol lagi perkemihannya.

2. Urin bewarna jernih kekuningan dan berbau amoniak.

3. Ketika di palpasi pada bagian kandung kemih pasien mengatakan tidak terasa nyeri.

4. Volume urin perhari sekitar 3000 CC. A : Masalah inkontinensia urin belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan.

III Senin/17 Juni 2013

11.00-11.20 wib

pentingnya hidrasi optimal (sedikitnya 2000 cc per hari bila tidak ada

kontraindikasi).

1. Memberikan kesempatan pasien untuk mendiskusikan keluhan yang mungkin menghalangi tidur.

2. Merencanakan asuhan keperawatan rutin yang memungkinkan pasien tidur tanpa terganggu selama beberapa jam. 3. Mengajarkan kepada keluarga untuk

memberikan bantuan tidur kepada pasien, seperti bantal yang nyaman, mandi air hangat sebelum tidur, makanan atau minuman yang hangat seperti susu dan bahan bacaan.

4. Mengajarkan kepada keluarga untuk Menciptakanlingkungan yang

kondusif untuk tidur.

5. Meminta pasien setiap pagi

S : Ny.M mengatakan ia sangat sulit untuk dapat tertidur lelap. Ia sulit untuk beristirahat pada siang hari. Sedangkan, pada malam hari ia baru dapat tertidur pada pukul 24.00 wib dan terbangun sekitar pukul 04.00 wib.

O : 1.Wajah tampak lesu dan pucat. 2.Konjungtiva pucat dan akral dingin. 3.TD : 140/80 mmHg

HR : 82 x/menit RR : 20 x/menit T : 36,5°C

4.Pasien tampak sering menguap dan sulit berkonsentrasi. A : Masalah gangguan pola tidur belum teratasi.

IV Senin/17 Juni 2013

11.20-11-50 wib

menjelaskan kualitas tidur malam sebelumnya.

1. Mengkaji kemampuan dan tingkat penurunan dalam skala 0-4 untuk melakukan ADL.

2. Menghindari apa yang tidak dapat dilakukan klien dan bantu bila perlu. 3. Menyadarkan tingkah laku atau sugesti tindakan pada perlindungan kelemahan. Mempertahankan dukungan pola pikir, izinkan klien melakukan tugas, memberi umpan balik positif untuk usahanya. 4. Merencanakan tindakan untuk defisit penglihatan seperti tempatkan makanan dan peralatan dalam suatu tempat, dekatkan tempat tidur ke dinding.

S : Ny.M mengatakan bahwa badannya bau dan tampak kotor serta tidak terawat. O : 1. Badan pasien tampak kotor dan tidak terawat.

2. Badan pasien tercium bau menyengat.

3. Rambut, kuku, kulit pasien tampak kurang terawat. 4. Gigi dan mulut pasien tampak sedikit kotor dan bau.

5. BAK dan BAB pasien dibantu oleh anaknya. A : Masalah defisit perawatan diri belum teratasi. P :Intervensi dilanjutkan.

V Senin/17 Juni 2013

11.50-12.10 wib

5. Mengkaji kemampuan komunikasi untuk BAK. Kemampuan

menggunakan urinal, pispot. Antarkan ke kamar mandi bila kondisi

memungkinkan.

6.Mengidentifikasi kebiasaan BAB. Anjurkan minum dan meningkatkan aktivitas.

1. Membantu klien

mengekspresikan perasaan marah, kehilangan, dan takut.

2. Mengkaji tanda verbal dan nonverbal ansietas, dampingi klien dan lakukan tindakan bila menunjukkan perilaku merusak.

3. Memulai melakukan tindakan untuk mengurangi kecemasan. Memberi linkungan yang tenang dan suasana penuh istirahat.

S : Ny.M mengatakan bahwa dia cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini. O : 1. Wajah klien tampak tegang dan tampak gelisah.

2. Klien tampak sulit untuk beristirahat dan tidur. 3. Sulit untuk berkonsentrasi.

4. TD :140/80 mmHg HR : 82 x/menit

5. Tampak adannya kelemahan pada pasien. A : Masalah ansietas belum teratasi.

I Selasa/18 Juni 2013

09.00-10.30 wib

4. Meningkatkan kontrol sensasi klien. 5. Mengorientasikan klien terhadap

prosedur rutin dan aktivitas yang diharapkan.

6. Memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan ansietasnya. 7. Memberikan privasi untuk klien dan

orang terdekat.

1. Mengkaji kemampuan secara fungsional atau luasnya kerusakan awal dengan cara yang

teratur,mengklasifikasi melalui skala 0 – 4 dan mengkaji kekuatan otot pasien. 2.Mengubah posisi minimal setiap 2 jam (miring kanan dan miring kiri). 3. Mengajarkan klien latihan rentang gerak aktif dan pasif, melibatkan keluarga dalam melakukan tindakan. 4. Memposisikan lutut dan panggul

S : Ny.M mengatakan bahwa tangan dan kaki sebelah kirinya masih terasa kaku dan sulit digerakkan.

O : 1. Kekuatan otot bernilai 4 pada ekstremitas atas dextra, bernilai 3 pada ekstremitas atas sinistra. Dan pada bagian ekstremitas bawah dextra bernilai 4, Bagian ekstremitas bawah sinistra bernilai 2.

2.. Pasien tidak dapat berdiri tegak. Tidak dapat melakukan pronasi dan supinasi secara normal.

A :Masalah hambatan mobilisasi fisik belum teratasi. P :Intervensi dilanjutkan

II Selasa/18 Juni 2013

10.30-11.00 wib

dalam posisi ekstensi.

5. Menginspeksi kulit terutama pada daerah yang tertekan dan menonjol secara teratur.

1.Mengkaji pola eliminasi sebelumnya dengan pola eliminasi yang sekarang dan mengkaji adannya tanda – tanda nyeri pada saat berkemih.

2.Mengidentifikasi pola berkemih dan mengembangkan jadwal berkemih sering.

3. Menganjurkan untuk minum secara adekuat pada siang hari (paling sedikit 2 L sesuai toleransi),diet tinggi serat dan sari buah. Membatasi minum saat menjelang malam dan waktu tidur. 4. Mengajarkan teknik untuk mencetuskan refleks berkemih (rangsangan kutaneus dengan

S : Ny.M mengatakan bahwa dia masih tidak dapat lagi menahan buang air kecil dan merasakan jika ia ingin buang air kecil. Tetapi pasien mengatakan tidak terdapat rasa nyeri ketika ia berkemih.

O : 1. Frekuensi BAK tidak diketahui karena pasien memakai pempers dan pasien tidak dapat mengontrol lagi perkemihannya.

2. Urin bewarna jernih kekuningan dan berbau amoniak.

3. Ketika di palpasi pada bagian kandung kemih pasien mengatakan tidak terasa nyeri.

4. Volume urin perhari sekitar 3000 CC. A : Masalah inkontinensia urin belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan.

III Selasa/18 Juni 2013

11.00-11.20 wib

penepukan suprapubik, manuver regangan anal).

5. Memerikan penjelasan tentang pentingnya hidrasi optimal (sedikitnya 2000 cc per hari bila tidak ada

kontraindikasi).

1.Memberikan kesempatan pasien untuk mendiskusikan keluhan yang mungkin menghalangi tidur.

2. Merencanakan asuhan keperawatan rutin yang memungkinkan pasien tidur tanpa terganggu selama beberapa jam. 3. Mengajarkan kepada keluarga untuk

memberikan bantuan tidur kepada pasien, seperti bantal yang nyaman, mandi air hangat sebelum tidur, makanan atau minuman yang hangat seperti susu dan bahan bacaan.

S : Ny.M mengatakan ia masih sangat sulit untuk dapat tertidur lelap. Ia sulit untuk beristirahat pada siang hari. Sedangkan, pada malam hari ia baru dapat tertidur pada pukul 24.00 wib dan terbangun sekitar pukul 04.00 wib.

O :1.Wajah tampak lesu dan pucat. 2.Konjungtiva pucat dan akral dingin. 3.TD : 130/80 mmHg

HR : 80 x/menit RR : 20 x/menit T : 36,5°C

4.Pasien tampak sering menguap dan sulit berkonsentrasi. A : Masalah gangguan pola tidur belum teratasi.

IV Selasa/18 Juni 2013

11.20-11-50 wib

4. Mengajarkan kepada keluarga untuk Menciptakanlingkungan yang

kondusif untuk tidur.

5. Meminta pasien setiap pagi menjelaskan kualitas tidur malam sebelumnya.

1. Mengkaji kemampuan dan tingkat penurunan dalam skala 0-4 untuk melakukan ADL.

2. Menghindari apa yang tidak dapat dilakukan klien dan bantu bila perlu. 3. Menyadarkan tingkah laku atau sugesti tindakan pada perlindungan kelemahan. Mempertahankan dukungan pola pikir, izinkan klien melakukan tugas, memberi umpan balik positif untuk usahanya.

4. Merencanakan tindakan untuk defisit penglihatan seperti tempatkan makanan

S : Ny.M mengatakan bahwa badannya sudah wangi dan sedikit tampak terawat. O : 1. Badan pasien tampak mulai bersih dan sedikit terawat.

2. Badan pasien wangi.

3. Rambut, kuku, kulit pasien tampak mulai bersih. 4. Gigi dan mulut pasien tampak mulai bersih .

5. BAK dan BAB pasien dibantu oleh anaknya. A : Masalah defisit perawatan diri sebahagian teratasi. P : Intervensi dilanjutkan.

V Selasa/18 Juni 2013

11.50- 12.00 wib

dan peralatan dalam suatu tempat, dekatkan tempat tidur ke dinding. 5. Mengkaji kemampuan komunikasi untuk BAK. Kemampuan

menggunakan urinal, pispot. Antarkan ke kamar mandi bila kondisi

memungkinkan.

6.Mengidentifikasi kebiasaan BAB. Anjurkan minum dan meningkatkan aktivitas.

1. Membantu klien

mengekspresikan perasaan marah, kehilangan, dan takut.

2. Mengkaji tanda verbal dan nonverbal ansietas, dampingi klien dan lakukan tindakan bila menunjukkan perilaku merusak.

3. Memulai melakukan tindakan untuk mengurangi kecemasan. Memberi

S : Ny.M mengatakan bahwa dia masih cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini. O : 1. Wajah klien tampak tegang dan tampak gelisah.

1. Klien tampak sulit untuk beristirahat dan tidur. 3. Sulit untuk berkonsentrasi.

4. TD :130/80 mmHg HR : 80 x/menit

5. Tampak adannya kelemahan pada pasien. A : Masalah ansietas belum teratasi.

I Rabu/19 Juni 2013

09.00-10.30 wib

linkungan yang tenang dan suasana penuh istirahat.

4. Meningkatkan kontrol sensasi klien. 5. Mengorientasikan klien terhadap

prosedur rutin dan aktivitas yang diharapkan.

6. Memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan ansietasnya. 7. Memberikan privasi untuk klien dan

orang terdekat.

1. Mengkaji kemampuan secara fungsional atau luasnya kerusakan awal dengan cara yang

teratur,mengklasifikasi melalui skala 0 – 4 dan mengkaji kekuatan otot pasien. 2.Mengubah posisi minimal setiap 2 jam (miring kanan dan miring kiri). 3. Mengajarkan klien latihan rentang gerak aktif dan pasif, melibatkan

S : Ny.M mengatakan bahwa tangan dan kaki sebelah kirinya masih terasa kaku dan sulit digerakkan.

O : 1. Kekuatan otot bernilai 4 pada ekstremitas atas dextra, bernilai 3 pada ekstremitas atas sinistra. Dan pada bagian ekstremitas bawah dextra bernilai 4, Bagian ekstremitas bawah sinistra bernilai 2.

2. Pasien tidak dapat berdiri tegak. Tidak dapat melakukan pronasi dan supinasi secara normal.

A :Masalah hambatan mobilisasi fisik belum teratasi. P :Intervensi dihentikan.

II Rabu/19 Juni 2013

10.30-11.00 wib

keluarga dalam melakukan tindakan. 4. Memposisikan lutut dan panggul dalam posisi ekstensi.

5. Menginspeksi kulit terutama pada daerah yang tertekan dan menonjol secara teratur.

1.Mengkaji pola eliminasi sebelumnya dengan pola eliminasi yang sekarang dan mengkaji adannya tanda – tanda nyeri pada saat berkemih.

2.Mengidentifikasi pola berkemih dan mengembangkan jadwal berkemih sering.

3. Menganjurkan untuk minum secara adekuat pada siang hari (paling sedikit 2 L sesuai toleransi),diet tinggi serat dan sari buah. Membatasi minum saat menjelang malam dan waktu tidur. 4. Mengajarkan teknik untuk

S : Ny.M mengatakan bahwa dia masih tidak dapat lagi menahan buang air kecil dan merasakan jika ia ingin buang air kecil.Tetapi pasien mengatakan tidak terdapat rasa nyeri ketika ia berkemih.

O : 1. Frekuensi BAK tidak diketahui karena pasien memakai pempers dan pasien tidak dapat mengontrol lagi perkemihannya.

2. Urin bewarna jernih kekuningan dan berbau amoniak.

3. Ketika di palpasi pada bagian kandung kemih pasien mengatakan tidak terasa nyeri.

4. Volume urin perhari sekitar 3000 CC. A : Masalah inkontinensia urin belum teratasi. P : Intervensi dihentikan.

III Rabu/19 Juni 2013

11.00-11.20 wib

mencetuskan refleks berkemih (rangsangan kutaneus dengan penepukan suprapubik, manuver regangan anal).

5. Memerikan penjelasan tentang pentingnya hidrasi optimal (sedikitnya 2000 cc per hari bila tidak ada

kontraindikasi).

1.Memberikan kesempatan pasien untuk mendiskusikan keluhan yang mungkin menghalangi tidur.

2. Merencanakan asuhan keperawatan rutin yang memungkinkan pasien tidur tanpa terganggu selama beberapa jam. 3. Mengajarkan kepada keluarga untuk

memberikan bantuan tidur kepada pasien, seperti bantal yang nyaman, mandi air hangat sebelum tidur, makanan atau minuman yang hangat

S : Ny.M mengatakan ia masih sangat sulit untuk dapat tertidur lelap. Ia sulit untuk beristirahat pada siang hari. Sedangkan, pada malam hari ia baru dapat tertidur pada pukul 24.00 wib dan terbangun sekitar pukul 04.00 wib.

O :1.Wajah tampak lesu dan pucat. 2.Konjungtiva pucat dan akral dingin. 3.TD : 140/80 mmHg

HR : 80 x/menit RR : 20 x/menit T : 36,5°C

4.Pasien tampak sering menguap dan sulit berkonsentrasi. A : Masalah gangguan pola tidur belum teratasi.

IV Rabu/19 Juni 2013

11.20-11-50 wib

seperti susu dan bahan bacaan.

4. Mengajarkan kepada keluarga untuk Menciptakanlingkungan yang

kondusif untuk tidur.

5. Meminta pasien setiap pagi menjelaskan kualitas tidur malam sebelumnya.

1. Mengkaji kemampuan dan tingkat penurunan dalam skala 0-4 untuk melakukan ADL.

2. Menghindari apa yang tidak dapat dilakukan klien dan bantu bila perlu. 3. Menyadarkan tingkah laku atau sugesti tindakan pada perlindungan kelemahan. Mempertahankan dukungan pola pikir, izinkan klien melakukan tugas, memberi umpan balik positif untuk usahanya.

4. Merencanakan tindakan untuk defisit

P : Intervensi dihentikan.

S : Ny.M mengatakan bahwa badannya sudah wangi dan tampak terawat. O : 1. Badan pasien tampak mulai bersih dan terawat.

2. Badan pasien wangi.

3. Rambut, kuku, kulit pasien tampak bersih.

4. Gigi dan mulut pasien tampak bersih 5. BAK dan BAB pasien dibantu oleh anaknya. A : Masalah defisit perawatan diri teratasi.

V Rabu/19 Juni 2013

11.50-12.00 wib

penglihatan seperti tempatkan makanan dan peralatan dalam suatu tempat, dekatkan tempat tidur ke dinding. 5. Mengkaji kemampuan komunikasi untuk BAK. Kemampuan

menggunakan urinal, pispot. Antarkan ke kamar mandi bila kondisi

memungkinkan.

6.Mengidentifikasi kebiasaan BAB. Anjurkan minum dan meningkatkan aktivitas.

1. Membantu klien

mengekspresikan perasaan marah, kehilangan, dan takut.

2. Mengkaji tanda verbal dan nonverbal ansietas, dampingi klien dan lakukan tindakan bila menunjukkan perilaku merusak.

3. Memulai melakukan tindakan untuk

S : Ny.M mengatakan bahwa cemas yang ia rasakan mulai berkurang. O : 1. Wajah klien tampak mulai tenang.

2. Mulai dapat berkonsentrasi. 4. TD :140/80 mmHg

HR : 80 x/menit. A : Masalah ansietas teratasi. P : Intervensi dihentikan.

mengurangi kecemasan. Memberi linkungan yang tenang dan suasana penuh istirahat.

4. Meningkatkan kontrol sensasi klien. 5. Mengorientasikan klien terhadap

prosedur rutin dan aktivitas yang diharapkan.

5. Memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan ansietasnya. 6. Memberikan privasi untuk klien dan

Dokumen terkait