• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan, peneliti mencoba mengajukan masukan atau beberapa saran yang ditunjukkan kepada semua pihak yang mempunyai kepentingan. Adapun saran dari peneliti antara lain:

1. Bagi orangtua maupun keluarga diharapkan memberi kesempatan bagi anaknya untuk memperoleh pendidikan tinggi sehingga dengan itu diharapkan dapat menunda usia pernikahan anak.

2. Bagi remaja putri sebelum memutuskan untuk menikah harus

mempertimbangkan terlebih dahulu kematangan organ reproduksinya dimana usia terbaik wanita untuk hamil yaitu usia 20-35 tahun.

3. Bagi petugas kesehatan setempat diharapkan dapat bekerja sama dengan tokoh agama untuk mengadakan sosialisasi peningkatan usia menikah berupa penyuluhan kepada remaja maupun orangtua di Desa Mangkai Baru.

DAFTAR PUSTAKA

Adianingsih, N.U, 2004. Seks, Aborsi, HIV/AIDS. http:www.fenomena remaja.com (diakses 11 Desember 2013).

Adhim, Mohammad Fauzil, 2002. Indahnya Pernikahan Dini. Jakarta:Gema Insani.

Aritonang, E, 2010.Kebutuhan Gizi Ibu Hamil, Bogor : IPB Press. Bobak dkk, 2004.Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta :EGC.

BKkbN, 2007. Kesehatan Reproduksi Wanita.

www.bkkbn.go.id/hasil%20kesehatan %20reproduksi, diakses tanggal 20 Oktober 2013).

BKkbN, 2011. Pernikahan Usia Dini.www.bkkbn.go.id/hasil%20pernikahan %20usia.dini, diakses tanggal 20 oktober 2013).

BKkbN, 2011. Siaran Pers Pernikahan Dini.http://wwwbkkbn.go.id /View Siaran Pers .aspx? SiaranPersID=7, diakses tanggal 21 November 2013. Damayanti, Ira. 2012. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri tentang Dampak

Pernikahan Dini Pada Kesehatan Reproduksi Siswi Kelas XI di SMK Batik 2 Surakarta. http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01- gdl-iradamayan-33-1-iradama-i.pdf

Endjun, 2002.Mempersiapkan Kehamilan Sehat, Jakarta : Puspa Swara. Gunarsa,Y,S,D,2001.Psikologi Remaja, Jakarta :Gunung Mulia.

Iskandar, 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta : Referensi. Kartono, 2006.Psikologi Abnormal dan Amnormalitas Seksual. Bandung :

Mandar Maju.

Koran indonesia.2008.Menyelamatkan Generasi Muda. http: //www.koran indonesia .com /2008/11/05/menyelamatkan-generasimuda/ diakses pada pukul 20:00 WIB, 16 Agustus 2013).

Kusmiran,Eni.2011.Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita.Salemba Medika: Jakarta.

Manuaba, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta : EGC. Notoadmodjo, 2010. Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.

Prawirohardjo,S, 2011..Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

Sarwono,S.W. 2007.Psikologi Remaja.PT.Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Siagian, Matias. 2011. Metode Penelitian Sosial Pedoman Praktis Penelitian Bidang Ilmu-ilmu Sosial dan Kesehatan, Medan. Grasindo Monoratama. Sibagariang,Eva,dkk, 2010.Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta : Trans Info

Media.

Steve, 2007. Awas! Anak Anda Sudah Remaja, Yogyakarta: ANDI Offset. Sugiono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung :CV. Alfabeta.

Suprapto,A., Pradono, J. dan Hapsari, D. 2004. Determinan sosial ekonomi pada pertolongan persalinan di Indonesia. Majalah Kedokteran Perkotaan.Vol 2, no. 2, pp.18-29.

Tribunnews, 2013.Yang Muda Yang Berencana.(http://lampung .tribunnews.com /m/index.php/yang-muda-yang-harus berencana, 2013/diakses tanggal 25 agustus 2013.

WHO, 2012. Pernikahan anak : 39.000 setiap hari. http ://www .who.int /media centre /news / releases/ 2013/child_marriage_20130307/en, diakses tanggal 20 November 2013.

WHO,2013. Pernikahan Anak.(http ://www .who.int/mediacentre

/news/releases/2013/child _marriage _ 20130307 /en/di akses tanggal 20 November 2013)

Wikipedia, 2013. Pernikahan.http://id.wikipedia.org/wiki/pernikahan, diakses tanggal 12 November 2013.

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PARTISIPAN

Dengan ini saya menyatakan persetujuan saya untuk dapat ikut berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang berjudul “ Pernikahan Dini pada Remaja Putri di Desa Mangkai Baru Kecamatan Lima Puluh Kabupaten

Batubara Tahun 2014”. Saya menyatakan bahwa keikutsertaan saya dalam

penelitian ini, saya lakukan dengan sukarela atau tanpa paksaan dari pihak manapun.

Saya juga memperkenankan kepada peneliti untuk menggunakan data-data yang saya berikan untuk dipergunakan sesuai dengan kepentingan dan tujuan penelitian. Saya menyadari dan memahami bahwa data yang saya berikan dan yang akan digunakan memuat informasi-informasi yang jelas tentang diri saya. Walaupun demikian, berbagai informasi seperti nama jelas, alamat lengkap, nomor kontak dan informasi lengkap lainnya, hanya saya izinkan untuk diketahui oleh peneliti atau pihak pemerintah Desa Mangkai Baru tempat saya bertempat tinggal.

Sebagai responden dalam penelitian ini, saya menyetujui untuk bertemu dan melakukan wawancara pada waktu dan tempat yang akan kami sepakati kemudian antara saya dan peneliti. Dalam melakukan wawancara, saya juga memperkenankan peneliti untuk memakai alat bantu perekam suara untuk menghindari kesalahan dan atau adanya informasi yang tidak lengkap mengenai diri saya yang akan digunakan untuk menganalisis penelitian tersebut.

Mangkai Baru, Februari 2014

( ) ( )

PANDUAN PERTANYAAN UNTUK WAWANCARA MENDALAM TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA

PUTRI DI DESA MANGKAI BARU KECAMATAN LIMA PULUH KABUPATEN BATUBARA

TAHUN 2014 (STUDI KUALITATIF)

A. Karakteristik Umum Responden

Pasangan Yang menikah diusia muda ( berusia 16-20 tahun ) 1. Nama Responden :

2. Tempat/ Tanggal Lahir :

3. Usia Saat Menikah :

4. Istri keberapa :

5. Alamat :

6. Anak keberapa :

7. Dari berapa bersaudara :

8. Agama :

9. Jumlah Anak :

10.Usia suami :

B. Faktor- faktor yang mempengaruhi pernikahan dini B.1 Faktor Ekonomi

1. Apa pekerjaan orang tua anda?

2.Berapa penghasilan orang tua anda perbulan?

3.Berapa orang yang tinggal dengan anda dan menjadi tanggungan orang tua?

4. Sebelum menikah apakah anda bekerja? Kalau iya apa pekerjaan anda? 6.Jika anda sudah bekerja apakah untuk membantu perekonomian orang tua atau untuk memenuhi kebutuhan sendiri?

7.Apakah keluarga anda sering mengalami kesulitan dalam keuangan? 8.Menurut pendapat anda apakah dengan menikah diusia muda akan membantu perekonomian keluarga anda?

9.Jika iya, apa alasannya?

B.2 Faktor Pendidikan

2. Jika iya, sampai jenjang apa?

3. Apakah anda mengenyam bangku pendidikan? 4. Jika iya, sampai jenjang apa?

5. Apa cita-cita anda sewaktu kecil?

6. Apa alasan anda sehingga tidak melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi?

7.Pernakah anda mendengar atau membaca dampak dari pernikahan usia muda?

8.Menurut sepengetahuan anda berapa usia ideal untuk menikah?

B.3 Faktor Kemauan Sendiri

1. Sejak kapan anda mulai berpacaran?

2. Dan sudah berapa kali anda berganti pasangan selama berpacaran? 3. Sudah berapa lama anda berpacaran dengan pasangan anda?

4. Apakah pasangan hidup/ yang anda nikahi ini merupakan kekasih/ pacar anda?

5. Apakah pernikahan anda atas kehendak sendiri/ pihak lain yang mendorong anda untuk menikah diusia muda?

6. Apakah pernikahan anda sudah terencana? 7.Bila atas kehendak sendiri apa alasannya?

8.Ketika memutuskan untuk menikah sudahkah anda mempertimbangkan kesiapan finansial ?

B.4 Faktor Media Massa

a) Media Massa Cetak

1. Pernakah anda membaca artikel mengenai pernikahan usia muda? 2. Pernakah anda membeli majalah dewasa?

b)Media Massa Elektronik

1.Pernakah anda menonton filem/sinetron bertema pernikahan usia muda? 2.Adakah terlintas dibenak anda untuk menikah diusia muda karena filem/sinetron tersebut?

4.Pernakah anda menonton filem porno dari kepingan CD? 5.Pernakah anda menonton filem porno dengan pacar anda?

B.5 Faktor Keluarga/ Orang Tua

1.Adakah dikeluarga anda yang menikah diusia muda?, Jika ada siapa? 2.Adakah keinginan untuk mengikuti jejak keluarga yang menikah diusia muda untuk menikah diusia muda juga?

3.Apakah pernikahan anda mendapat persetujuan kedua orang tua? 4.Adakah dorongan dari keluarga untuk menikahkan anda di usia muda? 5.Apakah pasangan hidup anda merupakan pilihan keluarga anda/ dijodohkan?

6.Jika iya kenapa anda tidak menolak perjodohan tersebut?

B.6 Faktor MBA (Marriage By Acident)

1.Selama berpacaran apakah anda sering berdua-duaan dengan kekasih anda?

2.Pernakah anda melakukan hubungan sex pranikah dengan kekasih anda? 3.Ketika melakukan hubungan sex pranikah apakah anda mengunakan alat pengaman?

4.Jika anda pernah melakukan hubungan sex pranikah apakah sampai hamil?

5.Apa dampak sosial yang timbul akibat melakukan hubungan sex pranikah?

6.Ketika anda mengetahui bahwa anda hamil apa tindakan anda? 7.Apakah pasangan anda bersedia bertanggung jawab?

8.Apa tindakan kedua orang tua anda ketika mengetahui anda hamil?

C. Dampak Pernikahan Dini pada Kesehatan reproduksi

1. pada saat hamil apa yang Anda rasakan?

2. apakah anda rutin memeriksakan kandungan ke petugas kesehatan? Kalau rutin berapa kali kalau tidak berapa kali dan mengapa ?

3. pada saat memeriksakan kandungan bagaimana keadaan bayi anda dan keadaan Anda?

4. dimana Anda melahirkan ?

5. adakah masalah pada saat anda melahirkan ?

6. berapa lama waktu yang anda perlukan untuk pulih seperti biasa setelah melahirkan ?

7. apakah bayi Anda lahir selamat ? 8. berapa berat badan lahir bayi Anda ?

9. adakah masalah pada bayi Anda pada waktu baru lahir? 10. bagaimana keadaan bayi/ anak anda sekarang ?

11.Siapakah yang menentukan keputusan dalam pemilihan alat kontrasepsi dan jumlah anak?

Responden Tambahan

Tokoh agama dan petugas kesehatan (Bidan) yang bermukim di Desa Mangkai Baru Kecamatan Limapuluh Kabupaten Batubara.

1.Nama : 2.Tempat/ Tgl Lahir : 3.Alamat : 4.Pendidikan terakhir : 5.Agama : 6.Pekerjaan : 7.Jumlah Anak :

8.Apa dampak dari pernikahan yang tergolong masih muda?

9. Mengapa pernikahan usia muda banyakterjadi Di Desa Mangkai Baru Kecamatan Limapuluh Kabupaten Batubara?

Faktor yang mempengaruhi pernikahan dini page 1

Question No : A Faktor Ekonomi

Responden ID: 1

Response: “Bapak saya bekerja sebagai tukang las di bengkel las dan ibu saya Cuma ibu rumah tangga biasa, penghasilannya Kira-kira 700 ribu perbulan. Kami ada orang bersaudara yang menjadi tanggungan orang tua saya.”

“Sebelum menikah Ya.. saya bekerja di depot air minum, kebetulan ada dibangun dekat rumah . jadi saya yang jaga. Saya jadi pegawailah bisa dibilang, penghasilan saya lumayan perbulan 500 ribu. Ya, sebagian saya kasih sama ibu untuk bantu beli keperluan, selebihnya saya pakai untuk keperluan saya sendiri.”

“Ya..,, begitulah, keluarga kami sering kesulitan, kadang ayam di belakang rumah kami jual walaupun belum besar untuk keperluan sehari-hari, kadang daun ubi yang di belakang kami ikat-ikatin segenggam, itu kami jual buat beli perlengkapan sekolah”. Kalau menikah cepatkan lumayan juga terlepas kan dari orangtua, kan dah jadi beban orang tua lagi, pokoknya berkuranglah sedikit biaya yang keluar. jadi suami yang nanggungnya”.

Responden ID: 2

Response : “Orangtua saya bekerja sebagai Tukang bangunan, perbulan

penghasilannya 800 ribu, tanggungan orang tua 8 orang, “ Sebelum menikah saya bekerja saya bekerja di rumah bidan mencuci pakaian dan sekalian bersih-bersih rumah lumayan bantu untuk perekonomian keluarga, lumayan sedikit bisa membantu kan dan juga untuk memenuhi kebutuhan dirinya seperti untuk membeli bedak, pulsa, dan pakaian.

Ya begitu lah,, keuangan pas-pasan lah. menikah diusia muda akan membantu perekonomian keluarga saya Ya, tentu saja. Karena bisa mengurangi beban orangtua, kita akan menjadi tangguan dari suami kita nanti.”

Responden ID: 3

Page 2 tanggungan orangtua 4 orang kami anaknya, karna 2 lagi saudara aku dah nikah. “

“Kalo kerja, ga juga sih,paling jemurin coklat di halaman rumah sama sama ngupasin coklat itu trus di cuci langsung di jemur, depan rumah kan ada 4 pokok pohon coklat”.

“Lumayan juga kalo coklat juga, bisa untuk belanjain sebulan buat kami. kesulitan dalam keuangan ya ?, kami susah ,, ga punya banyak uang. menikah diusia muda akan membantu perekonomian keluarga ya?? Sebenarnya kalo laki kita berduit kenapa ga kan, orangtua pun ga susah-susah lagi ngasih makan”.

Responden ID: 4

Response : “ Bapak saya kerja di pabrik di PT. Sochfndo jadi mandor disana, disana dia kerja jadi ibu ga kerja, di rumah masak, kalo bapak pulang langsung menyediakan minum bapak. Bapakku kan udah lama kerja disana, gajinya sekarang dah sampe 5 juta gitu, kadang dapat tunjangan, lumayanlah kalau gaji bapak. tanggungan orang tua? Kami anaknya 2 orang sama ibu satu, jadi 3 deh. Sebelum menikah saya ga kerja, Keluarga saya cukuplah kalau masalah keuangan, ga susah, kalau minta bapak pasti ga susah lah untuk ngabulinnya.”

: Menikah diusia muda membantu perekonomian keluarga ya? Sebenarnya tidak. Dulu aku pernah dengar ada akibat pernikahan dini itu, katanya mungkin akan lebih sering terjadi pertengkaran dalam rumah tangga dan juga dapat mengakibatkan kematian pada bayi yang dikandung.”

Responden ID: 5

Response :“ Bapak bekerja sebagai supir truk untuk mengangkut kelapa sawit, sedangkan ibu tidak bekerja, tetapi terkadang ibu membantu nenek berjualan sembako disebelah rumah. Sekitar satu jutaanlah penghasilan Bapak. tanggungan orang tua? Kami anaknya ada 3 orang sama ibu jadi 4 oranglah tanggungan bapak. saya tidak bekerja sebelum nikah, karna saya pengangguran trus ga bisa lanjut ke kuliah makanya bapak nyuruh nikah, aku kan dah punya pacar temanku waktu SMA.”

“Kalau kesulitan keuanganya? Kesulitan sih ngak ya, kami cukuplah untuk makan sama beli baju. menikah diusia muda akan membantu

Page 3

perekonomian keluarga ?, Ya, bisalah,bisa mengurangi biaya makan, biaya hiduplah.. tanggungan orang tua berkurang”.

Question No: B Faktor Pendidikan :

Responden ID: I

Response : “orangtua saya sekolah juga dulunya. Tapi Cuma tama SMP bapak a

SD pun ga tamat, tapi bisa baca sama nulis kok. Ya, itu karna kakek nenek saya dari kedua orangtua saya kurang berada, jadi ga sanggup menyekolahkan anaknya. kalau saya sekolah tapi Cuma sampai SMA aja lumayan kan,, Cita-cita sih pengen jadi guru dulunya tapi ga ke sampaian, mahal katanya. Alasan ga lanjut Biaya ga ada, makan dan pakean bagus aja dah syukur. Kami kan banyak, ada 6 orang jadi susah buat kuliah, ngalah aja sama adik-adik, mudah- mudahan dapat rejeki banyak nantinya. aku ga pernah dengar, ga tau deh apa dampak pernikahan muda itu. Menurut saya Usia ideal nikah ya, kayaknya 18 dah cocok mungkin ya untuk cewek, karna cewek kan dah matang usia segitu.”

Responden ID: 2

Response: “ayah saya sampai SD saja ijasahnya, pernah SMP tapi tidak

sampai selesai katanya, kalau ibu saya tamatan SMA. Kalau saya Ya... hanya sampai SMP. Saya Pernah sempat ingin jadi perawat tapi sejak kelas VI SD ga pernah lagi, ibu saya selalu bilang ga usah punya cita-cita tinggi dapat uang dari mana untuk bayar sekolahnya, lagian kalau perempuan tugasnya kan melayani suami dan

mengurusi dapur, katanya ga perlu cita-cita tinggi, sekolahan itu bukan untuk orang seperti kami katanya. Saya tidak pernah baca pernikahan muda, Menurut saya usia ideal untuk menikah ya? Mungkin 19 ya kalau perempuan, laki-laki 27 ya.

Responden ID: 3

Response: Ayah itu hanya tamatan SMP dan ibunya juga tamatan SMP, kalau

saya juga Cuma tamat SMP. Dulu watu kecil sebenarnya pengen jadi guru. keluarga saya, termasuk bapak sama ibu bilang perempuan ga perlu pendidikan tinggi-tinggi pada ujung ujungnya hanya akan mengurus keluarga saja nanti. Dampak pernikahan usia muda ya? Ga tau saya, belum pernah dengar. Menurut saya... usia ideal untuk menikah kan? 20 ya... laki-laki 20, perempuan 20 juga

Page 4

Responden ID: 4

Response : “Bapak ya sekolahnya sampai ke jenjang perguruan tinggi (DIII), sedangkan ibu Cuma tamatan SMA. Kalau saya pendidikan saya sampai SMA, dulu cita-cita saya ingin menjadi bidan. Karena saya tidak melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi dikarenakan biaya yang kurang dan saya tidak mencari pekerjaan setelah lulus SMA, hanya berada dirumah saja maka saya segera diminta untuk menikah oleh orang tua. Padahal pada saat itu pacar saya belum ada persiapan finansial (pendapatan / gaji) untuk menikah, namun karena sudah dipaksa oleh orang tua saya maka saya terima saja untuk menikah dengan pacar saya. Orang tua saya juga berjanji akan memberikan pekerjaan untuk pacar saya dan jika sudah menikah tinggal bersama orang tua saya. Saya tidak keberatan begitu juga denga pacar saya karena kami saling mencintai. Saya segera menikah walaupun umur saya masih muda karena adanya dorongan dari orang tua saya,”

“Ketika duduk dibangku SMA saya pernah mendengar dampak dari pernikahan diusia muda, menurut saya akan lebih sering terjadi pertengkaran dalam rumah tangga dan juga dapat mengakibatkan kematian pada bayi yang dikandung”.

Responden ID: 5

Response: “ Bapak saya ya hanya tamatan SMP saja dan ibu saya tidak tamat

SD. Keluarga saya itu keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi padahal orangtua saya harus menghidupi saya dan saudara saya. Adanya keterbatasan ekonomi keluarga saya membuat saya hanya sekolah sampai tingkat SMA”.

“Sebenarnya cita-cita saya tinggi dulunya, saya ingin jadi dosen di perguruan tinggi, keluarga saya kan ada yang dosen gitu di Medan, saya pengen seperti dia tapi saya harus ngalah lah sama

keadaan.dampak dari pernikahan usia muda? tidak , saya tidak tahu dampaknya. Usia ideal ya, mungkin usia 20 tahun ya buat

perempuan dan 24 buat laki-laki.

Question :C Faktor keluarga/orangtua

Responden ID: 1

Response: “ dikeluarga saya yang menikah diusia muda ya? Ada, anaknya

wawak saya ada 3 orang yang nikah muda, Keinginan untuk mengikuti sebenarnya tidak ya. persetujuan kedua orang tua ya?

Page 5 Ya.. di setujui tapi bapak saya waktu marah sekali karna saya dah hamil, malu memang semua keluarga. dorongan dari keluarga untuk menikah muda sebenarnya tidak ada. pasangansaya sekarang ini ya, dia pacar saya”.

Responden ID: 2

Response: “Dikeluarga saya yang menikah diusia muda?, sepertinya Tidak ada, kalau persetujuan orang tua Ya.. disetujui.kalau dorongan sih ada ya dari orangtua, ya takut anaknya diapa-apain orang makanya cepat- cepat disuruh nikah.”

kalau di jodohkan sebenarnya tidak ya... tidak dijodohkan memang, saya sendiri yang nemu.’

Responden ID: 3

Response: “ dikeluarga anda yang menikah diusia muda ya Tidak ada. Bapak

saya sangat marah dan juga sempat memukuli pacar saya waktu itu karna saya dah hamil kan. Namun pada akhirnya keluarga meminta keluarga pacar saya yang suami saya sekarang untuk bertanggung jawab dan segera melangsungkan pernikahan dah itu langsung nikah kami. Karena mau ga mau rencana tersebut juga disetujui oleh orang tua suami saya. Adakah dorongan untuk menikah muda sebenarnya ada, Cuma maksud orangtua saya kalau dah siap sekolah SMA ini, bukan pada waktu masih sekolah, kalau pasangan saya

sebenararnya Cuma pacar saya dulu, bukan dijodohkan.

Responden ID: 4

Response: “dikeluarga saya yang menikah diusia muda? Tidak ada kayaknya.

Kalau persetujuan sebenarnya ya disetujui kok, Cuma pertama-tama kasih tau saya dah mau punya anak orangtua saya marah besar, pacar saya habis dipukuli bapak, saya juga di marah-marahi, karna ga tahan sempat saya minggat ke tempat nenek beberapa hari, waktu itu aku takut sekali sama bapak, jadi nunggu marah bapak reda dulu baru aku mau balik lagi, tapi ga beberapa lama bapak dah setuju kok aku nikah sama pacar aku, bapakku pergi ke rumah pacarku untuk minta pertanggung jawaban dia untuk nikahi aku, ya akhirnya kami menikah”.

Responden ID: 5

Page 6 muda?kalau dorongan sih memang ada, orangtua saya yang suruh supaya cepat nikah karna takut kalau saya sampai hamil duluan karna banyak orang disini nikah cepat-cepat karna hamil duluan, makanya orangtua saya menganjurkan dupaya saya cepat nikah. Lagian saya dan suami saya dah saling cocok dan saling cinta. Kalau dijodohkan sebenarnyatidak, Cuma karna dulu sewaktu berpacaran suami sering datang ke rumah dan kenal sama orang tua saya, ya akhirnya orang tua saya menganggap dia pantas menjadi pasangan saya, jadi bukan karna dijodohkan sebenarnya”.

QUESTION No: D Faktor MBA

Responden ID: 1

Response: “ Kami sering pergi keluar rumah untuk jalan-jalan jika ada

kesempatan. Disaat ada kesempatan tersebut mereka sering berdua- duaan.. “Awal pacaran kami hanya berani berciuman itu juga jika penghuni rumah tidak ada, tetapi ternyata hasrat kami sudah tidak terbendung lagi, sehingga pada suatu hari kami melakukan hubungan suami istri. Dan kami melakukan hubungan sex pranikah tidak hanya sekali”

“Kami sudah sering melakukan hubungan itu awal melakukan kami menggunakan kondom tapi setelah pernah melakukan tapi tidak hamil, kami tidak menggunakannya lagi. Akan tepatii beberapa kami melakukannya ternyata saya hamil itupun saya tahu pada saat usia kehamilan saya 2 bulan. Ketika kehamilan memasuki usia 2 bulan informan baru mengetahui dirinya sedang mengandung dan memberitau pacaranya untuk bertanggung jawab atas kehamilannya. Setelah mendengar kabar kehamilan , maka mereka segera memberitahu kedua orang tuanya mereka”.

“ kami menggunakan kondom tapi setelah pernah melakukan tapi tidak hamil, kami tidak menggunakannya lagi. Akan tetapi setelah beberapa kali lagi kami melakukannya sembunyi-sembunyi ternyata saya hamil itupun saya tahu pada saat usia kehamilan saya 2 bulan”. “ Saya memberi tahu dulu suami saya yang pada saat itu masih pacar saya bahwa saya mengandung dan meminta pacar saya bertanggung jawab, dia mau bertanggung jawab dan kami pun segera menghadap orangtua saya dan suami saya. Mendengar kabar tersebut orang tua saya sangat marah akan tetapi kami harus

Dokumen terkait