BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah :
1. untuk penelitian lebih lanjut, perlu adanya penelitian dengan subjek uji yang benar-benar membeli di apotek yang bersangkutan sehingga dapat dilihat korelasi antara pemberian informasi oleh petugas dan perilaku penggunaan oleh masyarakat
2. untuk Apotek Pelengkap Kimia Farma, RSUP Dr. Sardjito, perlu dipertimbangkan agar penyerahan obat hanya dapat dilakukan oleh apoteker dan untuk memperpanjang waktu dalam penyerahan obat oleh apoteker kepada pasien agar dapat menjamin peningkatan pemahaman pasien terkait informasi obat
3. untuk pemerintah, perlu adanya anjuran maupun kampanye yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan untuk menggalakkan penggunaan alat bantu ukur dalam penggunaan sediaan cair oral.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, T.M., Satibi, Handayani, R.D., 2004, Evaluasi Pelayanan Informasi Obat di Apotek-Apotek Besar di Kota Yogyakarta, Seminar Ilmiah Nasional Hasil Penelitian Farmasi, 54-63.
Azwar, S., 1995, Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya, Edisi 2, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik, 1998b, Statistik Kesejahteraan rakyat (Welfare Statistics) 1998, Badan Pusat Statistik, Jakarta, pp. 7-9.
Bailey, S.C., Pandit, A.U., Shonna Yin, Federman, A., Davis, T.C., Parker, R.M., dkk, 2009, Predictors of Misunderstanding Pediatric Liquid Medication Instrustions, Clinical research and Methods, Vol.41, No. 10, 715-721, http://www.stfm.org/fmhub/fm2009/November/Stacy715.pdf, diakses tanggal 17 Maret 2010.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2004, Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No.HK.00.05.4.2411 tentang Ketentuan Pokok Pengelompokkan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta
Bayor, M. T., Kipo, S.L., Ofori-Kwakye, K., 2010, The Accuracy And Quality Of Household Spoons And Enclosed Dosing Devices Used In The Administration Of Oral Liquid Medications In Ghana, International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, Vol.2, 150-152, http://www.ijppsjournal.com/Vol2Suppl1/439.pdf, diakses tanggal 13 Maret 2010.
Bica, A. dan Farinha, A., 2005, Inaccurate Dosage; Result From The FIP-LPS Collaborative Study, International Pharmacy Journal, Vol. 19, No.1, 17-19, http://www.fip.org/files/fip/LMCS/Aug%202006/ipj%20article.pdf, diakses tanggal 14 Maret 2010.
Cipolle, R.J., Strand, L.M., dan Morley, P.C., 1998, Pharmaceutical Care Practice, 2nd Ed, McGraw-Hill, New York.
Cousins, D., Clarkson, A., Conroy, S., Choonara, I., 2005, Medication Errors in Children-an Eight Year Review Using Press Report, Paediatric and Perinatal Drug Therapy, 5 (2), 52-58, http://group.bmj.com/docs/pdf/5_2_s2.pdf, diaskes tanggal 1 Agustus 2010.
Covington, T.R., 2000, Self-Care and Nonprescription Pharmacotherapy, in Allen, L.V., Berardi, R.R., DeSimone, E.M., Engle,J.P., Popovich, N.G., Rosenthal, W.M., Tietze, K.J., (Eds), Handbook of Nonprescription Drug, 12th, AphA, Washington D.C, pp. 4-10.
Dharmasari, S., 2003, Faktor-Faktor Yanng Berhubungan Dengan Perilaku Pengobatan Sendiri Yang Aman, Tepat dan Rasional pada Masyarakat Kota Bandar Lampung Tahun 2003, Tesis (Online), Universitas Indonesia, Jakarta,http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=73786 &lokasi=lokal, diakses tanggal 1 Agustus 2010.
Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Republik Indonesia, 1997a, Undang-Undang RI No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan, 2008, Profil Kesehatan Indonesia 2008, www.depkes.go.id/.../Profil%20Kesehatan%20Indonesia%202008.pdf diakses 7 September 2010.
Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Republik Indonesia, 1997b, Undang-Undang RI No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Republik Indonesia, 2004, KepMenKes Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Republik Indonesia, 2006, Pedoman penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2007, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1979, Farmakope Indonesia, Jilid III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope
Indonesia, Jilid IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Djuanda, A., Sani, A., Azwar, A., Handaya, Almatsier, M., Setiabudy, R., dkk.
(Eds.), 2009c, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi 9 2009/2010, CMP Medica Asia Pte Ltd.
Dusdieker, L.B., Murph, J.R, and Milavetz, G., 2000, How Much Antibiotic Suspension Is Enough?, American Academy of Pediatrics, 106, e10, http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/106/1/e10, diakses tanggal 17 Maret 2010.
FDA Consumer Health Infrormation, 2008, Using Over-the-Counter Cough and
Cold Products in Children,
http://www.fda.gov/downloads/forconsumers/consumerupdates/ucm04852 4.pdf, diakses tanggal 2 Agustus 2010.
FDA Center for Drug Evaluation and Research (CDER), 2009 Anonim, 2009a, Guidance for Industry : Dosage Delivery Device for OTC Liquid Drug Product, http://www.fda.gov/download/Drugs/GuidanceCompliance Regulatory Informastion/Guidances/UCM188992.pdf, diakses tanggal 1 Agustus 2010.
Ganie, M. W., 2009, Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan tentang 3M (Mengubur Barang Bekas, Menutup, dan Menguras Tempat Penampungan Air) pada Keluarga di Kelurahan Padang Bulan Tahun 2009, 34-35, Skripsi (Online), Universitas Sumatera Utara, Medan, http://respiratory.usu.ac.id/bitstream/123456789/14262/1/09E12923.pdf, diakses tanggal 7 September 2010.
Griebmann, K., Breitkreutz, J., Schubert-Zsilavecz, M., Abdel-Tawab, M., 2007, Dosing Accuracy of Measuring Devices Provided with Antibiotic Oral Suspensions, Paediatric and Perinatal Drug Therapy, 8 (2), 61-70, http://group.bmj.com/docs/pdf/8_2_s4.pdf, diakses tanggal 2 Agustus 2010.
Grigoryan, L., Burgerhof, J.G.M., Haaijer-Ruskamp, F.M., Degener, J.E., Deschepper, R., Monnnet, D.M., dkk, 2006, Is Self-Medication with Antibiotics in Europe Driven by Prescribed use, Journal of Antimicrobial
Chemotherapy, 59, 152-156,
http://share.eldoc.ub.rug.nl/FILES/root2/2007/Issewia/Grigoryan_2007_J Antomicrobial_Chemother.pdf, diakses tanggal 29 Juli 2010.
Handayani, R,S., Gitawati,R., Muktiningsih, S.R., Raharni, 2006, Eksplorasi Pelayanan Informasi yang Dibutuhkan Konsumen Apotek dan Kesiapan Apoteker Memberi Informasi Terutama untuk Penyakit Kronik dan Degeneratif, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol III, No.1, 38-46, http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/05_Rinisasanti_Layout.pdf, diakses tanggal 3 Agustus 2010.
Harianto, Supardi, S., Khasanah, N., 2004, Penebusan Resep Oleh Pasien Rawat Jalan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, http://jurnal.farmasi.ui.ac.id/pdf/2004/v01n03/Harianto010302.pdf?PHPS
ESSID=318eefab886c0beef5840621254d64f5, diakses tanggal 8 April 2010.
Hartini, Y.S., dan Sulasmono, 2007, Apotek Edisi Revisi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Holt, G.A., and Hall, E.L., 1990, The Self Care Movement in Feldmann, E.G., (Ed.), Handbook of Non Prescription Drug, 9th, APHA, New York, pp. 1-10.
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, 2009, Informasi Spesialite Obat (ISO) Indonesia, Volume 44, 2009/2010, PT ISFI, Jakarta.
Jamal, S., Suhardi, Wiryowidagdo, 1999, Penggunaan Obat oleh Anggota Rumah Tangga di Jawa dan Bali (SKRT 1995), Cermin Dunia Kedokteran, 125, 15-18.
Jones, R.M., 2008, Pengkajian Pasien dan Peran Farmasis Dalam Perawatan Pasien, http://lyrawati.files.wordpress.com/2008/07/pengkajian-pasien-dan-peran-farmasis-dalam-perawatan-pasien.pdf, diakses tanggal 7 Mei 2010.
Khurana, C.M., 1995, Issues Concerning Antibiotic Use in Child Care Settings, The Pediatrics Infectious Disease Journal, Vol.14, No.4, 34-36, http://journals.lww.com/pidj/Abstract/1995/04002/Issues_concerning_anti biotic_use_in_child_care.3.aspx, diakses tanggal 9 Agustus 2010.
Kristina, S.A., Prabandari, Y.S., dan Sudjaswadi, R., 2008, Perilaku Pengobatan Sendiri yang Rasional pada Masyarakat Kecamatan Depok dan Cangkringan Kabupaten Sleman, Majalah Farmasi Indonesia, 19(1), 32-40.
MAT Independent Study, 2008, Oral Medication Admistration : Liquids Medicine Cup, http://e5/Handout_54_Adm_Oral_Liquid_Med_Cup.pdf, diakses tanggal 9 Maret 2010.
McMahon, S.R., Rimza, M.E., dan Bay, R.C., 1997, Parents Can Dose Liquid Medication Accurately, American Academy of Pediatrics, 100, 330-333, http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/100/3/330, diakses tanggal 17 Maret 2010.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1990, Kepmenkes RI Nomor 347/MENKES/PER/V/1990 tentang Obat Wajib Apotek, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1993a, Permenkes 919/MENKES/PER/X/1993 tentang Kriteria Obat yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1993b, Permenkes No:922/MENKES/PER/X/1993 tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pemberian Ijin Apotik, Departemen Kesehata Republik Indonesia, Jakarta. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Permenkes RI No:949/MENKES/VI/2000 tentang Registrasi Obat Jadi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Notoadmodjo, S., 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT. Rhineka Cipta, Jakarta.
Notoadmodjo, S., 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, 133-146, PT. Rhineka Cipta, Jakarta.
Pal, S., Self-care and Nonprescription Pharmacotherapy, in : Berardi, R.R., Handbook of Nonprescription Drug, 13th edition, AphA, Washington, pp. 4-20.
Pfizer Inc., 2008, Medication Safety for Children: A Guide for Parents and Caregivers,http://media.pfizer.com/files/health/medicine_safety/45_Med_ Safety_for_Children.pdf, diakses tanggal 2 Agustus 2010.
Pratiknya, A.W., 1993, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, CV Rajawali, Jakarta.
Pratiwiningsih, H.D, 2008, Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pemberian Informasi Obat pada Apotek di Kecamatan Kartasura Sukoharjo, Skripsi, 10, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Purwanti, A., Harianto, Supardi, S., 2004, Gambaran Pelaksanaan Standar
Pelayanan Farmasi di Apotek Dki Jakarta Tahun 2003, Majalah Kefarmasian Indonesia, Vol.I, No.2, 102-115, http://jurnal.farmasi.ui.ac.id/pdf/2004/v01n02/angki010205.pdf, diakses tanggal 13 februari 2010.
Riduwan, 2008, Dasar-Dasar Statistika, 20-21, Penerbit Alfa Beta, Bandung. Rinukti dan Widayati, 2005, Hubungan Antara Motivasi Dan Pengetahuan Orang
Tua Dengan Tindakan Penggunaan Produk Obat Demam Tanpa Resep Untuk Anak – Anak RW V Di Kelurahan Terban Tahun 2004, Sigma Jurnal Sains dan Teknologi, Vol.8, No. 1, 25-33.
Sartono, 1993, Apa Yang Sebaiknya Anda Ketahui Tentang Obat-Obat Bebas dan Bebas Terbatas, Gramedia, Jakarta, pp. 1.
Seto S., Nita, Y., Triana, L., 2004, Manajemen Farmasi, Airlangga University Press, Surabaya, pp. 259.
Sevilla, C.G., Ochave, J.A., Punsalan, T.G., Regala, B.P., Uriarte, G.G., 1993, Pengantar Metode Penelitian, UI Press, Jakarta.
Shankar, PR., Pharta, P., Shenoy N., 2002, Self-Medication and Non-Doctor Prescription Practices in Pokhara Valley, Western Nepal : A Questionnaire-Based Study, BMC Family Practice, 3:17, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC130019/pdf/1471-2296-3-17.pdf, diakses tanggal 1 Agustus 2010.
Siregar, C.J.P., dan Kumolosasi, E., 2006, Farmasi Klinik Teori dan Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Sobhani, P., Christopherson, J., Ambrose, P.J., Corelli, R.L., 2008, Accuracy of Oral Liquid Measuring Devices: Comparing of Dosing Cup and Dosing Syringe, http://www.medscape.com/viewarticle/571811, diakses tanggal 29 Juni 2010.
Sugiyono, 2006, Statistika untuk Penelitian, Penerbit CV.Alfabeta, Bandung, pp. 27.
Supardi, S., 1997, Pengobatan sendiri di Masyarakat dan Masalahnya, Cermin Dunia Kedokteran, 118, 48-49.
Supardi, S., dan Notosiswoyo, W., 2005, Pengobatan Sendiri Sakit Kepala, Demam, Batuk dan Pilek pada Masyarakat di Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol.II, No.3, 134-144, http://jurnal.farmasi.ui.ac.id/pdf/2005/vo2n03/sudibyo0203%5B1%5D.pdf , diakses tanggal 1 Agustus 2010.
Supardi, S., Azis, S., Sukasdiati, N., 1999, Pola Penggunaan Obat dan Obat Tradisional dalam Upaya Pengobatan Sendiri di Pedesaan, Cermin Dunia Kedokteran, 125, 5.
Tindall N.W., Beardsley S. R, Kimberlin, L.C., 1994, Communication Skills in Pharmacy Practice, 3 rd edition, Williams and Wilkins, USA, pp. 3.
Umar, H., 2003, Metode Riset Perilaku Kesehatan Konsumen Jasa, cetakan 1, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, pp. 74.
Vries,dkk., 1994, Guide to Good Prescribing, World Health Organization, diterjemahkan oleh dr. Zunilda S. Bustami, MS., 1998, Pedoman Penulisan Resep, Penerbit ITB, Bandung.
Wansink, B. dan van Ittersum, K., 2010, Spoon Systematically Bias Dosing of Liquid Medicine, Annals of Internal Medicine, 152, 66-67, http://www.annals.org/content/152/1/66.full.pdf+html, diakses tanggal 3 Maret 2010.
Wattimena, J.R., Sugiarso, N.C., Widianto, M.B., Sukandar, E.Y., Soemardji, A.A., Setiadi, A.R., 1991, Farmakodinamika dan Terapi Antibiotika, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, pp. 47-48.
Lampiran 1. Informed Consent
KERJASAMA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA DENGAN APOTEK KIMIA FARMA RSUP Dr. Sardjito
Judul Penelitian : Evaluasi Ketersediaan dan Penggunaan Cup Ukur Sediaan Obat Cair Oral pada Pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito.
Responden yang terhormat, kami Tim peneliti dari Fakultas Farmasi Sanata Dharma bekerja sama dengan Apotek Pelengkap Kimia Farma Rumah Sakit Sardjito melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana respon pengunjung apotek terhadap penggunaan cup ukur sediaan obat cair oral, ingin meminta kesediaan anda untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Responden dalam penelitian ini adalah orang yang terlibat atau termasuk sebagai pasien rawat jalan RSUP Dr. Sardjito periode Juni-Juli 2010. Usia responden adalah minimal 17 tahun. Dalam partisipasi Anda selama penelitian ini, kami membutuhkan kesediaan Anda untuk meluangkan waktu. Peneliti akan menemui anda dengan maksud:
1) meminta anda membaca dan menandatangani surat pernyataan kesediaan sebagai responden penelitian;
2) meminta anda untuk mengisi kuisioner yang telah disediakan; 3) melakukan wawancara lanjutan untuk melengkapi informasi.
Penelitian ini mengharapkan ketulusan anda untuk berpartisipasi. Penelitian ini nantinya diharapkan bermanfaat untuk dapat memberi sumbangan ilmu pengetahuan dan sebagai sumber referensi di bidang kesehatan, klinik dan komunitas sebagai sumber kajian mengenai cup ukur dan informasi cara penggunaan bentuk sediaan obat cair oral yang tepat di masyarakat.
Penelitian ini tidak memiliki risiko yang akan membahayakan Anda secara fisik. Kerahasiaan anda akan kami jaga. Kami tidak akan menyebutkan nama anda. Kami hanya akan memberikan nama samaran. Semua informasi yang anda berikan akan kami jaga kerahasiaannya sehingga identitas anda tetap kami lindungi. Wawancara akan direkam dan kemudian diketik. Semua informasi menjadi rahasia peneliti. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan sebagai skripsi.
Anda dengan sepenuh hati berpartisipasi dalam penelitian ini. Sewaktu-waktu, anda bisa menarik diri untuk terlibat dalam penelitian ini. Jika ada pertanyaan, anda tidak perlu sungkan atau ragu untuk bertanya. Jika anda menyetujui kerjasama ini, dimohon kesediaannya untuk melengkapi surat pernyataan kesediaan sebagai bukti kesediaan responden.
Atas kerjasamanya kami mengucapkan terima kasih.
Surat Pernyataan Kesediaan Sebagai Responden Penelitian
Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Pendidikan terakhir :
Saya (baru pertama kali/sudah berulang kali)* menggunakan cup ukur sediaan cair oral
Saya (pertama kali/berlangganan membeli obat)* di Apotek Kimia Farma Sardjito Saya (pernah/tidak pernah)* berkonsultasi obat di Apotek Kimia Farma Sardjito *(coret yang tidak perlu)
Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul
"EVALUASI KETERSEDIAAN DAN PENGGUNAAN CUP UKUR
SEDIAAN OBAT CAIR ORAL PADA PENGUNJUNG APOTEK
PELENGKAP KIMIA FARMA RSUP Dr. SARDJITO". Semua penjelasan
diatas telah disampaikan kepada saya. Saya mengerti bahwa bila masih memerlukan penjelasan, saya akan mendapat jawaban dari tim peneliti.
Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam penelitian ini.
Yogyakarta,
Responden/pasien
Lampiran 2. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan untuk penelitian Cup Ukur Sediaan Obat Cair Oral
Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan di bawah ini di tempat yang telah disediakan dengan memberi tanda silang ( X ).
Keterangan :
Benar : Bila saya cederung menganggap penyataan yang diajukan adalah benar Salah : Bila saya cenderung menganggap pernyataan yang diajukan adalah salah
Aspek Pengetahuan
No. Pernyataan Jawaban
1 Semua jenis obat harus digunakan sampai habis. Benar Salah 2 Cara penggunaan obat yang benar akan
mempengaruhi kesembuhan penyakit. Benar Salah
3 Penyimpanan obat cair harus di suhu kamar tempat
yang kering, dan terlindung cahaya. Benar Salah 4 Penggunaan obat cair tidak boleh menggunakan
sendok makan/sendok teh di rumah. Benar Salah
5 Semua obat cair yang diminum berbentuk sirup. Benar Salah 6 Walaupun rasa, warna, bau dan kejernihan dari
larutan obat sudah berubah, obat masih dapat digunakan kembali.
Benar Salah
7 Pengukuran volume obat cair dengan cup ukur harus
sejajar dengan mata Benar Salah
8 Pembacaan brosur pada kemasan obat akan
mengurangi risiko yang tidak dikehendaki Benar Salah 9 Sebelum meminum obat cair sebaiknya dikocok
terlebih dahulu. Benar Salah
10 Kebersihan adalah hal yang penting dalam
penggunaan obat cair Benar Salah
Aspek Sikap
No Pernyataan Jawaban
11 Saya merasa harus menggunakan cup ukur yang
tersedia di dalam kemasan obat. Benar Salah
12 Saya merasa perlu bertanya pada petugas apotek
penggunaan obat.
13 Saya memilih petugas apotek sebagai sumber
informasi cara penggunaan obat. Benar Salah
14 Saya yakin obat cair setelah dibuka masih dapat digunakan kembali asal belum lewat tanggal kadaluarsa.
Benar Salah
15 Saya yakin setelah segel obat dibuka maka
pemakaian obat harus memperhatikan rasa,warna, bau, kejernihan dari obat meskipun belum
kadaluwarsa.
Benar Salah
16 Saya merasa pengukuran volume obat dengan menggunakan sendok makan/sendok teh di rumah sudah tepat
Benar Salah
17 Saya merasa perlu mencuci tangan terlebih dahulu
sebelum menggunakan obat cair. Benar Salah
18 Saya merasa penggunaan obat cair dengan cup ukur
dengan benar akan mengurangi kesalahan dosis. Benar Salah 19 Saya merasa informasi penggunaan cup ukur akan
mempengaruhi kesembuhan saya. Benar Salah
20 Saya merasa ukuran sendok makan/sendok teh di
rumah sama dengan cup ukur di kemasan obat. Benar Salah Aspek Perilaku
No Pernyataan Jawaban
21 Saya selalu membersihkan cup ukur setelah selesai
digunakan Benar Salah
22 Saya akan bertanya pada petugas apotek bila tidak
mengerti cara penggunaan obat cair. Benar Salah 23 Saya akan langsung menutup rapat tutup botol obat
setelah menggunakan obat cair. Benar Salah
24 Apabila tidak terdapat cup ukur dalam kemasan obat, saya akan menggunakan sendok makan/sendok teh di rumah
Benar Salah
25 Sebelum meminum obat cair saya akan
mengocoknya botolnya terlebih dahulu. Benar Salah 26 Saya tidak memperhatikan tanggal kadaluarsa yang
tercantum pada obat cair. Benar Salah
27 Saya tetap memperhatikan label penggunaan yang tercantum pada obat cair meskipun sudah diberi informasi obat
Benar Salah
28 Saya lebih memilih menggunakan sendok
makan/sendok teh di rumah dalam meminum obat cair.
Benar Salah
mematuhi aturan penggunaannya.
30 Saya menuangkan isi cairan obat cair pada cup ukur
obat sejajar dengan mata Benar Salah
Pengukuran pengetahuan ( 1-10), sikap (11-20), perilaku (21-30)
Pertanyaan favorable : 2,3,4,7,8,9,10,11,12,13,15,17,18,19,21,22,23,24,25,27,30 Pertanyaan unfavorable : 1,5,6,14,16,20,26,28,29.
Lampiran 3. Panduan wawancara
Evaluasi Tentang Penggunaan Sendok Takar/Cup Ukur Sediaan Obat Cair Oral:
1. Bagaimana cara anda menuangkan obat cair ke dalam sendok takar atau cup ukur ?
2. Bagaimana cara anda menyimpan obat cair setelah dibuka (di lemari es/lemari obat/tempat terlindung cahaya) ?
3. Apakah anda menggunakan sendok makan/sendok teh sebagai ukuran dalam menuangkan obat cair? Mengapa ?
4. Apa yang menjadi kesulitan dalam menggunakan cup ukur atau sendok takar dalam menuangkan obat cair?
5. Manfaat apa yang bisa anda dapat dari informasi yang diberikan oleh Apoteker?
6. Bagaimana cara menyimpan obat?
7. Apa itu apoteker?Menurut anda, apa saja tugas apoteker?
Wawancara terstruktur untuk apoteker
1. Berapa lama durasi pemberian informasi obat kepada pasien ?
2. Sumber informasi apa yang sering digunakan dalam pemberian informasi kepada pasien?
3. Bagaimana teknik konseling/pemberian informasi yang dilakukan oleh apoteker pada pasien?
4. Kendala apakah yang sering terjadi dalam memberikan informasi kepada pasien?
Lampiran 6. Gambaran Karakteristik Responden A. Kajian umur
Interval data yang digunakan I = (R/K) Data min = 18 th Data max = 70 th N = 50 R = 70 – 18 = 52 K = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 50 = 1 + 5,606 = 6,606 I = 52/6,606 = 7,4 ≈ 7
Interval data yang digunakan = 7 Kelompok Umur Jumlah Responden % Responden
18-24 tahun 14 28 25-31 tahun 11 22 32-38 tahun 7 14 39-45 tahun 8 16 46-52 tahun 6 12 53-59 tahun 2 4 60-66 tahun 1 2 67-73 tahun 1 2
B. Kajian Jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden % Responden
Pria 19 38
Wanita 31 62
C. Kajian Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
SD SLTP SLTA dan sederajat Diploma Sarjana Jumlah Responden 3 3 23 7 14 % Responden 6 6 46 14 28 D. Kajian Pekerjaan Jenis Pekerjaan Tidak bekerja/ pensiunan Ibu Rmh Tangga PNS
/TNI swasta Wira swasta Pelajar/ Maha siswa TNI Jumlah Responden 5 9 5 1 20 9 1 % Responden 10 18 10 2 40 18 2
Baru pertama kali 3 6
Sudah berulang kali 47 94
F. Data Responden yang membeli obat di Loket Apotek Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito
Jumlah Responden % Responden Pertama kali membeli obat di Loket
Apotek Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito
22 44
Sering membeli obat di loket Apotek
Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito 28 56
G. Data Responden yang pernah berkonsultasi obat di Loket Apotek Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito
Jumlah Responden % Responden
Pernah berkonsultasi 8 16
Tidak pernah berkonsultasi 42 84
Lampiran 7. Daftar Obat Cair Oral Pada Bulan Juni-Juli di Apotek Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito
A. Antibiotik (Golongan Obat Keras) No Nama Generik Nama Merek Obat Sub Kelas Terapi
Keterangan Cup Sendok Takar
Tanpa cup / Sendok
takar 1
Amoxicilin Amoxsan® dry syrup Antiinfeksi golongan penisilin
+
2 Amoxsan forte ®dry sirup +
3 Kalmoxillin® dry syr
4
Amoxicilin, Clavulanic acid
Aclam® dry sirup
Antiinfeksi golongan
penisilin
+
5 Clabat® syrup +
6 Clabat forte® syrup +
7 Claneksi forte® dry syrup +
8 Claneksi® dry syrup +
9
Cefadroxil
Cefat ®dry syrup
Antiinfeksi golongan sefalosporin
+
10 Cefat forte ® dry syrup +
11 Doxef® dry sirup +
12 Ethicef ® dry syr +
13 Renasistin® dry syr +
14
Cefixime
Cefila® dry syrup
Antiinfeksi golongan sefalosporin
+
15 Cefspan ® dry syrup +
16 Ceptik ®oral suspension +
17 Comsporin® dry syrup +
18 Fixiphar® dry syr +
19 Sporetik® syr +
20 Chlorampheni-col Colsancetine® syr Antiinfeksi golongan
22 Cotrimoxazol Sanprima® syr Antiinfeksi golongan Antibakteria kombinasi + 23 Eritromisin Erysanbe® dry syrup Antiinfeksi golongan
makrolida +
24 Isoniazid,Vit B6 Pyravit® syr Anti
Tuberkulosis +
25 TB ®vit 6 syr +
26 Metronidazol Flagyl® oral suspension Antiamoeba +
27 Thiampenicol Thyamycin® oral suspension Antiinfeksi golongan
Chloramphenicol +
B. Obat Keras Lainnya (Non Antibiotik) No Nama Generik Nama Merek Obat Sub Kelas Terapi
Keterangan Cup Sendok Takar
Tanpa cup / Sendok takar 1 Betamethasone,Dex chlorpheniramin maleat Celestamine® sirup Antihistamin + 2 Nilacelin® syr + 3 Dexamethasone,Dechlorpheniramin
maleate Dextamine sirup +
4 Loratadine Claritin® syr +
5 Rihest® syr +
6
Cetirizine HCl Histrine® syr +
7 Ozen® syr +
8 Ryvel® Syr +
9 glyceryl guaiacolate Oxomemazine, Comtusi® syr
Obat batuk dan pilek + 10 Ambroxol HCl Epexol® sirup + 11 Mirapect ®syr + 12 Mucopect® syr + 13 Transbroncho® syrup + 14 Pipazethate, isothipendyl HCl,ekstrak liquorice, Glyceril guaiacolate Transpulmin® exp syrup + 15 asetaminofen,phenyisothipendhil HCl,
lephrine HCl Nipe ®syr +
16 pseudoefedrin,terfenadine Rhinofed® suspensi +
17 Levodro propizine Levopront® syr +
18 Erdosteine Vectrine ®dry syrup +