• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai rasionalitas penggunaan antibiotika pada pasien pediatrik rawat inap di Puskesmas Mlati II yang dapat dilakukan dengan metode evaluasi penggunaan antibiotika secara kualitatif khususnya pada penggunaan antibiotika kotrimoksazol dan amoksisilin yang merupakan antibiotika dengan nilai DDD tertinggi pada pasien pediatrik rawat inap di Puskesmas Mlati II pada periode Juli 2012 – Juni 2013.

2. Penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotika dengan menggunakan metode DDD (Defined Daily Dose) pada pasien pediatrik rawat inap di Puskesmas Mlati II sebaiknya dilakukan pada periode yang berbeda-beda, sehingga dapat dilakukan perbandingan nilai DDD 100 patient-days per periode tersebut untuk menilai kuantitas penggunaan antibiotika.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, 2011, Evaluasi Penggunaan Antibiotika pada Pasien Pediatri Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD Purbalingga Tahun 2009, Skripsi, 17, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto.

Andarsini, M., 2011, Antibiotic Resistance Control Program (ARCP) Improving Antibiotic Use in Pediatrics Hematology and Oncology Patients at Dr.

Soetomo Hospital in 2006 and 2008,

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/abstrak_51123_tpjua.pdf, diakses tanggal 13 Mei 2014.

Antimicrobial Resistence in Indonesia Study, 2005, Antimicrobial Resistance, Antibiotic Usage and Infection Control; A Self-Asessment Program For

Indonesian Hospitals,

http://www.ino.searo.who.int/LinkFiles/Other_Content_WHD11-Seminar_Presentation-5-dr_Hari_Paraton.pdf , diakses tanggal 15 Mei 2013 Darmansjah, I., 2008, Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatrik, Majalah

Kedokteran Indonesia Volum: 58, pp.368.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Buku Panduan Peringatan Hari Kesehatan Sedunia : Gunakan Antibiotika secara Tepat untuk Mencegah Kekebalan Kuman, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 1-2.

Dinas Kesehatan Provinsi D.I. Yogyakarta, 2013, Profil Kesehatan Provinsi D. I.Yogyakarta Tahun 2012, http://dinkes.jogjaprov.go.id/files/7e804-Profil-DIY-2012.pdf, diakses tanggal 24 Maret 2014.

Direktorat Umum Perawatan Medis Departemen Kesehatan Indonesia, 2005,

Resistensi Antimikroba, Penggunaan Antibiotika, dan Pengendalian Infeksi, Direktorat Umum Perawatan Medis Departemen Kesehatan Indonesia, Jakarta, pp. 5-9.

Febiana, T., 2012, Kajian Rasionalitas Penggunaan Antibiotika di Bangsal Pediatrik RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Agustus – Desember 2011, Skripsi, 56, Universitas Dipenogoro, Semarang.

Gunawan, 2009, Farmakologi dan Terapi, Edisi.5, Departemen Farmakologi dan Teraupetik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pp. 585, 586, 587, 588, 590, 591, 606.

Hadi, 2005, Antimicrobial Resistance in Indonesia: Prevalence and Prevention, https://openaccess.leidenuniv.nl/bitstream/handle/1887/13821/08.pdf?sequenc e=13 , diakses tanggal 15 Mei 2013.

Hasan, I, M., 2002, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta, pp.14-22.

Kakkilaya, S., 2008, Rational Medicine : Rational use of antibiotics, http://www.rationalmedicine.org/antibiotics.htm , diakses tanggal 12 Mei 2013.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Pedoman Pelayanan Kefarmasian untuk Terapi Antibiotik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 15, 21, 35-36.

Laras, W, N., 2012, Kuantitas Penggunaan Antibiotika di Bangsal Bedah dan Obstetri-Ginekologi RSUP Dr. Kariadi setelah Kampanye PP-PPRA, Skripsi, Universitas Dipenogoro, Semarang.

Mansjoer, A., 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pp. 422.

Munaf dkk., 2004, Kumpulan Kuliah Farmakologi, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 10-11.

Nastiti, L, H, F., 2011, Pola Peresepan dan Kerasionalan Penggunaan Antimikroba pada Pasien Balita di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Skripsi, 33, Universitas Indonesia, Jakarta.

Nelwan, R, H, H., 2007, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi IV, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pp. 20. Notoatmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, pp.

25-49.

Pelczar, J, M., 2005, Dasar-dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia Press, Jakarta, pp. 511.

Pratiwi, S,T., 2008, Mikrobiologi Farmasi, Penerbit Erlangga, Jakarta, pp. 151 - 162. Schwartz, W., 2005, Pedoman Klinis Pediatri, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Soedarmo, S, S, P., 2002, Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis, Edisi Kedua, Ikatan Dokter Pediatrik Indonesia, Jakarta, pp. 68-69.

Sviestina, I., 2011, Trends in Antibiotic Use at the University Children’s Hospital in Latvia During 2005 – 2009, Medicina (Kaunas), pp: 91-94.

Tjay, H, T., dan Rahardja, K., 2007, Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Samping, Edisi Keenam, Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Kompas – Gramedia, Jakarta, pp. 144.

Wattimena, J, R., 1991, Farmakodinami dan Terapi Antibiotik, Gadjah Mada University, Yogyakarta, pp. 19-21.

Widyasih, A, M., 2011, Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatri Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD Purbalingga Tahun 2009, Skripsi, Universitas Muhammadiyah, Purwokerto.

World Health Organization, 2001, WHO Global Strategy for Containment of Antimicrobial Resistence, WHO, Switzerland, pp. 5.

World Health Organization, 2007, Paediatric Age Categories to be Used in Differentiating Between Listing on a Model Essential Medicines List for Children,http://archives.who.int/eml/expcom/children/Items/PositionPaperAg eGroups.pdf, diakses pada tanggal 30 Januari 2014.

World Health Organization Regional Office for Indonesia, 2009, Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, WHO Indonesia, Jakarta, pp. 167.

World Health Organization Regional Office for South-East Asia, 2011, Perceptions of Communities in Physicians in Use of Antibiotics,

http://www.searo.who.int/entity/antimicrobial_resistance/WHD-11_hisea_nl.pdf , di akses tanggal 13 Mei 2013.

World Health Organization, 2013, Guidelines for ATC Classification and DDD Assignment, 16th edition, WHO Collaborating Centre for Drug Statistics Methodology Norwegian Institute of Public Health, Oslo, pp. 15-22.

World Health Organization, 2013, ATC/DDD Index,

Yuniftiadi, F., 2010, Kajian Rasionalitas Penggunaan Antibiotika di Intensive Care Unit RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Juli – Desember 2009, Skripsi, Universitas Dipenogoro, Semarang.

Zhang, E., Shen, X., Wang, Y., et al., 2008, Antibiotic use in five children’s hospitals during 2002-2006 : the impact of antibiotic guidelines issued by the

Chinese Ministry of Health, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18165944, diakses tanggal 13 Mei 2014.

LAMPIRAN

Lampiran 2. Lembar Data Pasien

Lampiran 3. Lembar Penggunaan Antibiotika Pasien Nama Pasien: No.RM : Jenis Kelamin : Umur : Tgl Masuk : Pukul : Anamnese : Tgl Pulang : Pukul :

Diagnosis : Status Pulang :

Nama Obat dan Dosis Pemberian Waktu Pemberian Tanggal Pemberian Jam pemberian 6 12 18 24 6 12 18 24 6 12 18 24 Diagnosis Keluar :

Lampiran 4. Regimen Dosis Harian Penggunaan Antibiotika Pasien Pediatrik dan Perhitungan Nilai Defined Daily Dose (DDD) 100 patient-days

Pasien Regimen antibiotika LOS Total gram antibiotika yang digunakan oleh pasien P 1 Kotrimoksazol (480 mg/tab)

2x1 tab (9 kali pemberian)

5 hari [(9x1) x 480] = 4320 mg = 4,32 gram P 2 Kotrimoksazol (480 mg/tab)

2x1 tab (8 kali pemberian)

5 hari [(8x1) x 480] = 3840 mg = 3,84 gram P 3 Amoksisilin (500 mg/tab)

3x ½ tab (1 kali pemberian) ganti dosis 3 x ¾ tab (11 kali pemberian) 5 hari 0,5x1 = 0,5 0,75x11 = 8,25 Total = [(0,5+8,25) x 500] = 4375 mg = 4,375 gram P 4 Kotrimoksazol (240 mg/5 ml) 2x1 cth (9 kali pemberian) 6 hari [(9x1) x 240] = 2160 mg = 2,16 gram P 5 Amoksisilin (500mg/tab)

3x1 tab (7 kali pemberian)

3 hari [(7x1) x 500] = 3500 mg = 3,5 gram P 6 Kotrimoksazol (240mg/5 ml)

2x 1 ¼ cth (3 kali pemberian) ganti dosis 2x 1 ½ cth (4 kali pemberian) 4 hari 1,25x3 = 3,75 1,5x4 = 6 Total = [(3,75+6) x 240] = 2340 mg= 2,34 gram P 7 Amoksisilin (125mg/5ml) 3x2 cth (7 kali pemberian) 3 hari [(7x2) x 125] = 1750 mg = 1,750 gram P 8 Amoksisilin (500mg/tab)

2x1 tab(7 kali pemberian)

4 hari [(7x1) x 500] = 3500 mg = 3,5 gram P 9 Kotrimoksazol (240 mg/5 ml) 2x1 cth (2 kali pemberian) 2 hari [(2x1) x 240] = 480 mg = 0,48 gram P 10 Amoksisilin sirup (125mg/5ml) 3x ¾ cth (2 kali pemberian) ganti dosis 3x 1 ½ cth (3 kali pemberian) 3 hari 0,75x2 = 1,5 1,5x3 = 4,5 Total = [(1,5+4,5) x125] = 750 mg= 0,75 gram P 11 Kloramfenikol (125mg/5ml) 4x1 cth (7 kali pemberian) 3 hari [(7x1) x 125] = 875 mg = 0,875 gram P 12 Kotrimoksazol (240 mg/5 ml) 2x ¾ cth (2 kali pemberian) ganti dosis 2x 1 cth (6 kali pemberian)

5 hari 0,75x2 = 1,5 1x6 = 6

Total = [(1,5+6) x 240] = 1800 mg= 1,8 gram

Lampiran 4. Lanjutan P 13 Kotrimoksazol (240 mg/5 ml) 2x2 cth (2 kali pemberian) 4 hari [(2x2) x 240] = 960 mg = 0,96 gram P 14 Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x1 tab(4 kali pemberian)

5 hari [(4x1) x 480] = 1920 mg = 1,92 gram P 15 Amoksisilin (125mg/5ml) 3x 1 ¼

cth (3 kali pemberian) ganti dosis 3x1 ½ cth (5 kali pemberian) 6 hari 1,25x3 = 3,75 1,5x5 = 7,5 Total = [(3,75+7,5) x 125] =1406,25 mg = 1,40625 gram P 16 Kotrimoksazol (240mg/5 ml) 2 x 1 ½ cth (5 kali pemberian) 3 hari [(5x1,5) x 240] = 1800 mg = 1,8 gram P 17 Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x2 tab (7 kali pemberian)

4 hari [(7x2) x480] = 6720 mg = 6,72 gram P 18 Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x1 tab (10 kali pemberian)

6 hari [(10x1) x 480] = 4800 mg = 4,8 gram P 19 Amoksisilin (125mg/5ml)

3x1 ½ cth (7 kali pemberian) ganti dosis 3x2 cth (4 kali pemberian) 5 hari 1,5x7 = 10,5 2x4 = 8 Total = [(10,5+8) x 125 = 2312,5 mg = 2,3125 gram P 20 Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x1 tab (7 kali pemberian)

4 hari [(7x1) x 480] = 3360 mg = 3,36 gram P 21 Kotrimoksazol (240mg/5ml) 2x1 cth (5 kali pemberian) 3 hari [(5x1) x 240] = 1200 mg = 1,2 gram P 22 Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x1 tab (6 kali pemberian)

4 hari [(6x1) x 480] = 2880 mg = 2,88 gram P 23 Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x1 tab (4 kali pemberian)

3 hari [(4x1) x 480] = 1920 mg = 1,92 gram P 24 Kotrimoksazol (240mg/5ml) 2x2 cth (3 kali pemberian) 4 hari [(3x2) x240] = 1440 mg = 1,44 gram P 25 Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x1 tab (7 kali pemberian)

4 hari [(7x1) x 480] = 3360 mg = 3,36 gram P 26 Amoksisilin (125mg/5ml) 3x ¾ cth (7 kali pemberian) 3 hari [(7x0,75) x 125] = 656,25 mg = 0,65625 gram P 27 Kotrimoksazol (240mg/5ml) 2x2 cth (8 kali pemberian) 6 hari [(8x2) x240] = 3840 mg = 3,84 gram

Lampiran 4. Lanjutan P 28 Kotrimoksazol (240mg/5ml)

2x 1 ¼ cth (2 kali pemberian) ganti dosis 2x1 ½ cth (2 kali pemberian) 4 hari 1,25x2 = 2,5 1,5x2 = 3 Total = [(2,5+3) x 240 = 1320 mg = 1,32 gram P 29 Amoksisilin (125mg/5ml) 3x1 cth (4 kali pemberian) 3 hari [(4x1) x 125] = 500 mg = 0,5 gram P 30 Kotrimoksazol (240mg/5ml) 2x1 cth (9 kali pemberian) 7 hari [(9x1) x 240] = 2160 mg = 2,16 gram P 31 Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x1 tab (4 kali pemberian)

4 hari [(4x1) x 480] = 1920 mg = 1,92 gram P 32 Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x1 tab (10 kali pemberian)

5 hari [(10x1) x 480] = 4800 mg = 4,8 gram P 33 Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x1 tab (4 kali pemberian)

3 hari [(4x1) x 480] = 1920 mg = 1,92 gram P 34 Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x 1 ½ tab (4 kali pemberian)

3 hari [(4x1,5) x 480 = 2880 mg = 2,88 gram P 35 Metronidazol (250mg/tab)

3x1 tab (9 kali pemberian)

4 hari [(9x1) x 250] = 2250 mg = 2,25 gram Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x1 tab (6 kali pemberian)

[(6x1) x 480] =2880 mg = 2,88 gram P 36 Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x1 tab (2 kali pemberian)

3 hari [(2x1) x 480] = 960 mg = 0,96 gram P 37 Kotrimoksazol (240mg/5ml) 2x2 cth (7 kali pemberian) 4 hari [(7x2) x 240] = 3360 mg = 3,36 gram P 38 Amoksisilin (125mg/5ml) 3x ¾ cth (6 kali pemberian) 3 hari [(6x0,75) x 125= 562,5 mg = 0,5625 gram P 39 Amoksisilin (125mg/5ml) 3x ½ cth (5 kali pemberian) ganti jenis antibiotika Kotrimoksazol (480mg/tab) 2x1 tab (4 kali pemberian)

5 hari [(5x0,5) x 125] = 312,5 mg = 0,3125 gram [(4x1) x 480] = 1920 mg = 1,92 gram P 40 Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x1 tab (5 kali pemberian)

4 hari [(5x1) x 480] = 2400 mg = 2,4 gram P 41 Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x2 tab (5 kali pemberian)

5 hari [(5x2) x 480]= 4800 mg = 4,8 gram P 42 Kotrimoksazol (480mg/tab)

2x1 tab (5 kali pemberian)

3 hari [(5x1) x 480] = 2400 mg = 2,4 gram

Lampiran 4. Lanjutan P 43 Amoksisilin (125mg/5ml) 3x ¾ cth (8 kali pemberian) 4 hari [(8x0,75) x 125= 750 mg = 0,75 gram P 44 Kotrimoksazol (240mg/5ml) 2x1 cth (8 kali pemberian) 7 hari [(8x1) x 240] = 1920 mg = 1,92 gram

Total LOS (Length of Stay) : 183 hari

=

24,1

= 11,1

Total nilai DDD 100 patient-days semua jenis antibiotika

= DDD kotrimoksazol + DDD amoksisilin + DDD kloramfenikol + DDD metronidazol = 24,1 + 11,1 + 0,2 + 0,6 = 36,0

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Defined Daily Dose (DDD) pada Pasien Pediatrik Rawat Inap di Puskesmas Mlati II Kabupaten Sleman periode Juli 2012 – Juni 2013” memiliki nama lengkap Defilia Anogra Riani, lahir di Palangkaraya 9 Desember 1992 adalah pediatrik kedua dari pasangan Drs. Uket Bekuk Sarang dan Bintang Sumarni.

Awal pendidikannya ditempuh di TK Duhung Kota Palangkaraya (1997-1998). Selanjutnya penulis menempuh pendidikannnya di SD Negeri Langkai 10 Palangkaraya (1998-2004), SMP Negeri 2 Palangkaraya (2004-2007). Masa SMA ditempuh di SMA Negeri 2 Palangkaraya (2007-2010). Setelah lulus dari pendidikan di tingkat SMA, penulis melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2010-2014). Penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan di dalam fakultas, antara lain pengurus Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) Apostolos (2011-2013), panitia pelepasan wisuda (2012), panitia pelantikan apoteker (2012), anggota seni tari (2011-2013). Kegiatan di luar kampus yang diikuti oleh penulis adalah sebagai relawan tenaga kesehatan di “Persekutuan Mahasiswa Kristen Antar Universitas Yogyakarta” dan aktivis di “Gereja Kristen Indonesia Gejayan”.

Dokumen terkait