BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.2 Saran
1. Bagi Puskesmas Sei Mencirim dapat kerjasama dengan pemerintah daerah setempat/ Kepala Desa dalam rangka penyuluhan untuk meningkatkan
pengetahuan tentang usia perkawinan dan dapat mencegah masalah komplikasi kehamilan yang sering terjadi pada WUS.
2. Perlu adanya upaya peningkatan pendapatan ekonomi keluarga agar pendidikan anak tinggi, pengetahuannya baik, dan terhindar dari pergaulan bebas melalui penambahan beban kerja
3. Bagi peneliti yang tertarik mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi usia menikah perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan mengikutsertakan variabel-variabel lain yang lebih spesifik yang dapat mengukur usia menikah.
DAFTAR PUSTAKA
Aleyamahu, T, Haider, J, Habte, D. 2010, “Determinants of Adolescent Fertility in Ethiopia”, Ethiopian Journal Health Development, 24(1), pp. 30-38
Al-Ghifari, A., 2000. Pernikahan Dini, Dilema Generasi Ekstravaganza. Bandung: Mujahid
Al-Mighwar, M., 2006. Psikologi Remaja. Bandung : Pustaka Setia BKKBN. 2004. Remaja Hari Ini adalah Pemimpin Masa Depan. Jakarta
Badan Pusat Statistik (BPS) dan ORC Macro. 2007. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2006-2007. Calverton, Maryland USA: ORC Macro
Bennet P. & Murphy S. 1997. Psychology and Health Promotion. Open University Press: Buckingham Philadelphia USA
Bintarto. 1987. Usia Kawin Muda dan Permasalahannya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta: The Indonesian Public Health Association.
Budioro, B. 1978. Pola Perkawinan, Kelahiran dan Kematian Penduduk Kota Madya Semarang 1975 Sample Survey. Skripsi Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Chariroh. 2004. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Perkawinan dan Perceraian Suami Isteri Usia Muda di Pasuruan. Skripsi Malang: Fakultas Universitas Muhammadiyah Malang
Choe, M. K., Thapa, S. & Achmad, S. 2007. Early Marriage and Childbearing in Indonesian and Nepal. Usaid organization. 50 paragraph [online].:http:// diakses tanggal 21 Maret 2011
Dariyo, A. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta
Duvall, E & Miller, C.M., 1985. Marriage and Family Development 6th ed. New York: Harper & Row Publisher
Fadlyana, E & Shinta Larasaty. 2009. Pernikahan Usia Dini dan Permasalahannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Padjajaran. Sari Pediatri, 11(2), Agustus 2009
Goodee, J.W. 1983 Sosiologi keluarga. Jakarta: PT Bina Aksara
Gokce, B.,Ozsahin, A., Zencir, M., 2006, “Determinants of Adolescent Pregnancy in An Urban Area in Turkey: A Population-Based Case-Control Study”, Journal of Biosocial Science (2007) 39, pp. 301-311, Cambridge University Press
Gunarsah, S.D., 2004. Psikologi Praktis : Anak, Remaja dan Keluarga, Jakarta: BPK Gunung Mulia
Gupta N, Leite IC. 1999, “Adolescent Fertility Behavior: Trends and Determinants in Northeastern Brazil”. International Family Planning Perspectives 1999;25(3):125-30. Cited in Aleyamahu, T, Haider, J, Habte, D. 2010, “Determinants of Adolescent Fertility in Ethiopia”, Ethiopian Journal Health Development, 24(1), pp. 30-38, Original Article
Gupta N, Mahy M. 2001. “Sexual Initiation among Adolescent Women and Men: Trends and Differentials in Sub-Saharan Africa”. USA:Demographic and Health Research Division, ORC Macro International; 2001 Cited in Aleyamahu, T, Haider, J, Habte, D. 2010, “Determinants of adolescent Fertility in Ethiopia”, Ethiopian Journal Health Development, 24(1), pp. 30- 38, Original article
Grogger, J. & Bronars, S. 1993. The Socioeconomic Consequences of Teenage Cchildbearing: Findings from a Natural Experiment. Fam Plann Perspect, 25(4), 156-161, 174
Hanum, S.H., 1997. Perkawinan Usia Belia.Yogyakarta: Kerjasama Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada dengan Ford Foundation Yogyakarta Universitas Gadjah Mada
Hidayat,A., 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Surabaya: Health Books Publishing
Hurlock, E.B. 1999. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi ke-5). Jakarta: Penerbit Erlangga
_________, 2000. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan (Edisi Kelima). Jakarta : Erlangga
Ikhsan, A.S.R., 2004. Menikah Muda, Siapa Takut!. Cetakan ke-1, Yogyakarta : Indiebooks Yogyakarta
Jones, G, 2001, “The Demise of Universal Marriage in East and South-East Asia”, in the continuing Demographic Transition, ed. Gavin W.Jones, Robert m. Douglas, John C. Caldwell and Rennie d’Souza, Oxford Clarendon Press 1997, pp. 51-79 cited in Jones, G.W., “Which Indonesian Women Marry Youngest and Why?”, 2001, Journal of Southeast Asian Studies, 32 (1), pp. 67-78, February 2001. Printed in the United Kingdom, 2001 The National University of Singapore
Kartika, S. 2002 Profil Perkawinan Perempuan di Indonesia. Jurnal Perempuan, 2(22):57-67
Klepinger, D. H., Lundberg, S. & Plotnick, R. D. 1995, “Adolescent Fertility and The Educational Attainment of Young Women”. Family Planning Perspectives 27, 23–28 in Magadi, M, Agwanda, A, 2008, “Determinants of Transition to First Sexual Intercourse, Marriage And Pregnancy Among Female Adolescents: Evidence From South Nyanza, Kenya”, Journal of Biosocial Science (2009) 41, pp. 409-427, Cambridge University Press
Krishnan, S., 2004. Adolescent Girls and Marriage Decision-making in India: Questions of Competency, Choice and Consent. India J Med Ethics, 1-3 Listyaningsih, U. 2004 Dinamika kemiskinan di Yogyakarta. Yogyakarta: Pusat
Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada kerjasama dengan Partnership for Economic Growth (PEG), USAID
Magadi, M, Agwanda, A, 2009, “Determinants of Transition to First Sexual Intercourse, Marriage And Pregnancy Among Female Adolescents: Evidence From South Nyanza, Kenya”, Journal of Biosocial Science (2009) 41, pp. 409-427, Cambridge University Press
Mallhotra, A., 1997. Gender and The Timing of Marriage: Rural-Urban Differences in Java. J Marriage Fam, 59, (2): 434-450.
Mathur, Greene, Malhotra,. 2003. Too Young too Wed (The Leves, Rights, and Health pf Young Married Girls). International Center for Research on Women (ICRW)
Muadz, M.M., Fathonah, S., Sapri, E.A, & Moeliono, L. 2008 Pendewasaan Usia Perkawinan dan Hak-Hak Reproduksi bagi Remaja Indonesia, Jakarta:
Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN)
Munajat, N., 2000. Risiko Reproduksi Remaja, Tim Sahabat Remaja PKBI DIY. Cetakan II. Yogyakarta: Lentera Sahaja
Nargis. 2006. Keluarga: Perannya dalam Mencegah Kehamilan Usia Remaja (10-19 tahun). Wanita Demografi, 36 (3):39-45
Nawawi, H. 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Notoatmodjo, S, 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: PT Rineka Cipta
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Nurwati N, Review: 2003. Hasil Studi Tentang Perkawinan dan Perceraian pada Masyarakat Jawa Barat. Bandung: Jurnal Kependudukan Padjadjaran 5(2): 59-67
Oyortey, N. & Pobi, S. (2003) Early Marriage and Proverty. Gen Dev, 11(2):42-51. Sarwono, S.W., 2006. Psikologi Remaja. Edisi 10. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Santoso, A.; S. Priyanto. 1995. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Cetakan ke-1. Jakarta : PT Kartika
Shawky S, & Milaat W, Early Teenage Marriage and Subsequent Pregnancy Outcome, East Mediterr Health J. 2000 Jan;6(1):46-54
Subiantoro, B.E. 2002 Perempuan dan Perkawinan: Sebuah Pertaruhan Eksistensi Diri. Jurnal Perempuan. 2(22):7-17.
Sukamdi. 2005 Pembangunan Manusia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Populasi, 16(1): 39-60.
Suryaningrum, M.A., 2009. Analisis Status Ekonomi Sebagai Salah Satu Faktor Risiko Pengambilan Keputusan Menikah Usia Dini Remaja Puteri di Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunungkidul. Tesis Program Pascasarjana Fakultas Kedoteran. UGM. Yogyakarta.
Shappiro, F., 2000. Mencegah Perkawinan yang Tidak Bahagia. Cetakan ke-1. Jakarta. Restu Agung
Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1974 tentang Pernikahan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
United Nations Children’s Fund (UNICEF), 2001, “Early Marriage, Child Spouses”, Innocenti Digest No.7 – March 2001, United Nations Children’s Fund, Innocenti Research Center, Florence, Italy
UNICEF. 2005. Early Marriage, A Harmful Traditional Practise; A Statistical Exploration, The United Nations Children’s Fund (UNICEF)
Vue, M. (2000) Perception of Early Marriage and Future Educational Goals Attainment for Among Female Adolescents. A Research Paper Submitted in Partial Fulfillment of The Requirements for the Master of Science Degree With a Major in Guidance and Counseling: K-12 The Graduate College, University of WI- Stout. Menomonie
Walgito, B. 1984. Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM
_________. 2004. Pengantar Psikologi Sosial, Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset Williams, L. B. (1990) Marriage and decision-making: Inter-generational dynamics in
Indonesia. J Comp Fam Stud, 21 (1): 55-56
Wilopo, S.A., 2005. Makalah Kunci. Seminar Kita Selamatkan Remaja dari Aborsi dalam Rangka Pemantapan Keluarga Berkualitas 2015. Medan 11 April 2005
WHO. 2006. Using Human Rights for Maternal and Neonatal Health: A Tool for Strengthening Laws, Policies and Standards of Care: A Report, Geneva
______.2012. AdolescentPregnancy.