BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
1. Puskesmas Pondok Aren
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai landasan promosi kesehatan pada masyarakat di Wilayah RW 2 Kelurahan Pondok Aren mengenai pentingnya program pencegahan filariasis melalui minum obat anti filaria sehingga diharapkan perilaku sehat masyarakat dapat meningkat.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran suatu intervensi agar program lebih efektif, petugas hendaknya membuat jadwal dalam pemberian obat sesuai masing-masing RT, sehingga tidak membagikan obat dalam satu hari. Waktu pemberiannyapun harus disesuaikan kapan kira-kira waktu yang tepat untuk minum obat, sehingga petugas bisa meminta agar obat langsung diminum dan pemantauan obat secara langsung dapat dilakukan.
2. Institusi pendidikan
Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan diharapkan dapat menjadi landasan dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan terkait dengan mata ajar Keperawatan Medikal Bedah dan dapat mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai Penyakit Infeksi Parasit dan Penyakit Tropis.
3. Peneliti lain
a. Melakukan penelitian serupa dengan desain kualitatif untuk mengkaji lebih dalam tentang faktor-faktor, dan alasan-alasan masyarakat dalam menanggapi program pencegahan filariasis.
b. Melakukan penelitian pada aspek petugas kesehatan di daerah kerja Puskesmas Pondok Aren
c. Melakukan penelitian lanjutan dengan metode yang berbeda dan tambahan variabel seperti sikap petugas kesehatan yang mungkin belum ada pada penelitian ini.
Arikunto,Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010 Azwar,Saifuddin. SIKAP MANUSIA: Teori dan Pengukurannya edisi ke 2.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2013
Brooker, Chris. Ensiklopedia Keperawatan (Churchill Livingstone’s Mini
Encyclopaedia Of Nursing, 1st Edition). Jakarta: EGC. 2009
Dahlan, Muhamad Sopiyudin. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan edisi ke 4. Jakarta: Salemba Medika. 2009
George, C Ray and Ryan J Kenneth. Sherris Medical Microbiology, Fourth Edition. United States of America: McGraw-Hill. 2004
Gunarsa,Singgih. Psikologi Perkembangan.Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2004 Heni,Yusri. IMPROVING OUR SAFETY CULTURE: Cara Cerdas Membangun
Budaya Keselamatan yang Kokoh. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2011
Hidayat, Aziz Alimul. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. 2008
Jaya, Nandang Tisna Ali Ami. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepatuhan Pasien dalam Minum Obat Antihipertensi di Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten Tahun 2009. Skripsi PSIK UIN.2009
Koentjaraningrat. KEBUDAYAAN, MENTALITAS DAN PEMBANGUNAN. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2004
Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010 Puji, dkk. Faktor Risiko Kejadian Filariasis di Kelurahan Jati Sampurna.
MAKARA, KESEHATAN, VOL. 14, NO. 1, JUNI 2010: 31-36
Randika. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Filariasis pada Penduduk Usia 15-65 Tahun di RW 09 Kelurahan Pondok Petir Kecamatan Bojong Sari Kota Depok Tahun 2011. UPNVJ. 2011
Sugiarto, Happy Tjandra. MOTIV-8: Koleksi Motivasi untuk Karier dan Kehidupan yang Lebih Baik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2004 Sunaryo, Drs. M.Kes. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 2004
Supali, Taniawati. Keberhasilan Program Eliminasi Filariasis di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Buletin Jendela Epidemiologi Filariasis di Indonesia. Volume 1, Juli 2010
TDR. Community Directed Treatment of Lymphatic Filariasis in Africa. Report of A Multi Centre study in Ghana and Kenya: 2000
Wahyono, Tri Yunis Miko. Analisis Epidemiologi Deskriptif Filariasis di
Indonesia. Buletin Jendela Epidemiologi Filariasis di Indonesia. Volume 1, Juli 2010
Widayati, Siti Nur. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio dengan Status Kelengkapan Imunisasi Polio di Wilayah Kerja Puskesmas Tanon 1 Sragen. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta: Surakarta. 2012
Widoyono. PENYAKIT TROPIS; Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasannya. Erlangga: Jakarta. 2008
Wigati, Mulat Abdullah. Sosiologi VIII. Jakarta: Grasindo. 2008
Yetti, Hilda. Hubungan Karakteristik Dukungan Keluarga dan Hasil Pendidikan Kesehatan dengan Kepatuhan Diit Hipertensi pada Lansia di Kelurahan Paseban Kecamatan Senen Jakarta Pusat. Tesis Pasca FIK UI. 2007
Yuliarti, Dwiretno. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada Usia Lanjut di Posbindu Kota Bogor Tahun 2007. Tesis Pasca FKM UI. 2007
BPS. Geliat Ekonomi Kelas Menengah. Diupload pada 12 Mei 2011 dan diakses
pada 12 Juli 2013 dari
diakses pada tanggal 8 Januari 2013 dari
http://www.cdc.gov/parasites/lymphaticfilariasis/gen_info/vectors.html
Depkes RI. Kejadian Pasca Pengobatan Massal Filariasis Telah Ditangani Serius. Jakarta 2008. Diambil pada tanggal 7 Januari 2013 dari
http://www.depkes.go.id/
Depkes RI. Menkes Canangkan Pengobatan Filariasis di Jawa Barat. Jakarta.2009. Diambil pada tanggal 19 Desember 2012 dari
http://depkes.go.id/
Kemdikbud. Sekolah Dasar. Jakarta 2012 diakses pada 1 Juli 2013 dari
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/peserta-didik-sekolah-dasar
Natadisastra, Djaenudin dan Agoes, Ridad. PARASITOLOGI KEDOKTERAN: Ditinjau Dari Organ Tubuh Yang Diserang. Jakarta: EGC. 2009. Diambil pada tanggal 7 Januari 2013 dari http://books.google.co.id/
Prianto,L.A Juni, Tjahaya, Darwanto. ATLAS PARASITOLOGI KEDOKTERAN. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2006. Diambil pada tanggal 7 Januari 2013 dari http://books.google.co.id/
Republika Online. Separuh Warga Tangsel Terjangkit Kaki Gajah.
diupload pada 23 Oktober jam 2009 diakses pada 19 Maret 2013 dari
http://www.republika.co.id
WHO. Lymphatic Filariasis, 2012. Diambil pada 19 Desember 2012 dari
http://who.int/lymphatic_filariasis/en/
WHO. Lymphatic Filariasis; Epidemiology. 2012. Diambil pada 19 Desember
2012 jam 19.08 WIB dari
http://www.who.int/lymphatic_filariasis/epidemiology/en/
WHO. Life-Cycle of Onchocerca Volvulus,2013. Diambil pada tanggal 7 Januari 2013 dari http://www.who.int/apoc/onchocerciasis/lifecycle/en/
WHO. LYMPHATIC FILARIASIS: Eliminating One of Humanity’s Most
Devastating Disease. Diambil pada tanggal 1 Mei 2013 dari
http://www.who.int/entity/neglected_diseases/preventive_chemotherapy/Ne wsletter14_En.pdf
Petunjuk:
1. Bacalah setiap pertanyaan dibawah ini dengan baik. 2. Pertanyaan dibawah ini mohon diisi semuanya 3. Isilah titik-titik dibawah ini
4. Lingkarilah jawaban yang sesuai
Nomor responden (diisi oleh peneliti):………
A. Faktor demografi :
1. Nama (inisial) : …………..
2. Usia : …………..
3. Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 4. Alamat Lengkap : ………Rt…….Rw……No…...
Kelurahan………..
5. Pendidikan terakhir :
1. SD dan SMP atau sederajat 2. SMA atau sederajat
3. Perguruan Tinggi 6. Pekerjaan : 1. Tidak bekerja 2. Petani/Buruh 3. Pedagang/Wiraswasta 4. PNS/Peg. Swasta/TNI 5. Lain-lain sebutkan…………
2. 1.500.000 – 2.600.000/ bulan 3. > 2.600.000/ bulan
Bagian 2 pengetahuan
Petunjuk 2
Berilah tanda cheklis () pada jawaban yang anda anggap paling benar.
No Pertanyaan BENAR SALAH
1. Penyakit filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria
2. Penyakit kaki gajah menyebabkan kecacatan seumur hidup 3. Penyakit kaki gajah adalah penyakit yang mematikan
4. Penyakit kaki gajah ditularkan oleh nyamuk yang membawa cacing filaria
5. Penyakit kaki gajah dapat disebabkan oleh cacing tanah
6. Penyakit kaki gajah dapat ditularkan dari penderita ke orang lain saat berdekatan
7. Pembengkakan pada penderita kaki gajah hanya di kaki saja 8. Penyakit kaki gajah juga dapat menyerang kemaluan, tangan, dan
organ-organ dalam
9. Anak penderita kaki gajah sudah pasti terkena kaki gajah
10. Minum Dietilkarbamazin (DEC) yang dibagikan petugas puskesmas dapat mencegah penyakit kaki gajah
No Pernyataan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
1. Filariasis (kaki gajah) adalah salah satu penyakit yang butuh perhatian serius dari masyarakat
2. Upaya pencegahan filariasis (kaki gajah) dapat dilakukan dengan minum obat anti filaria
3. Kita harus menjauhi orang yang terkena penyakit kaki gajah 4. Orang yang tidak minum obat
pencegahan kaki gajah, akan sangat mudah terkena penyakit kaki gajah 5. Lingkungan yang kotor dan kumuh
tidak menularkan penyakit kaki gajah 6. Pembengkakan kaki tangan pada
penderita kaki gajah sangat
mengganggu aktivitas dan pekerjaan saya
7. Penyakit kaki gajah dapat mengurangi keindahan dan memperburuk bentuk tubuh
8. Obat pencegahan kaki gajah (filariasis) yang diberikan petugas puskesmas harus dihabiskan
Berilah tanda ceklis () pada angka yang sesuai dengan jawaban anda. Pertanyaan
1. Saya mendapatkan obat anti filariasis (kaki gajah) dari petugas puskesmas atau kader: a. Ya
b. Tidak
2. Obat anti filariasis (kaki gajah) yang diberikan petugas puskesmas atau kader saya minum pada waktu:
a. Pagi b. Siang c. Malam
3. Obat anti filariasis (kaki gajah) yang diberikan petugas puskesmas atau kader saya minum secara teratur sesuai anjuran:
a. Ya b. Tidak
4. Obat anti filariasis (kaki gajah) yang diberikan petugas puskesmas atau kader telah saya minum: a. Habis
b. Tidak habis
5. Obat anti filariasis (kaki gajah) yang diberikan petugas puskesmas atau kader yang disebut Dietilkarbamazin (DEC) yang berjumlah 3 tablet diminum:
a. 1 hari 1 tablet berturut-turut selama 3 hari b. Diminum sekaligus 3 butir
Kepada Yth,
Bapak/ibu
di, RW 2 Pondok Aren, Tangerang Selatan Bapak/Ibu yang saya Hormati
Sehubungan dengan tugas akhir saya dalam menyusun Skripsi dengan judul penelitian: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Masyarakat dalam Kepatuhan Minum Obat Anti Filaria di RW II Kelurahan Pondok Aren. Sudilah kiranya Bapak/Ibu menjadi Responden.
Sebagai responden, informasi yang Bapak/Ibu berikan sangat berharga dalam penelitian ini. Dalam pengisian kuesioner ini, Bapak/Ibu tidak perlu ragu karena saya akan menjaga kerahasiaan informasi yang Bapak/Ibu berikan.
Apabila Bapak/Ibu setuju berpartisipasi dalam mengisi lembaran kuesioner ini, saya mohon kesediaannya untuk menandatangani di bawah ini untuk menjadi responden dan menjawab semua pertanyaan sesuai petunjuk yang ada.
Saya ucapkan terima kasih. Jika bapak/ibu ada yang ingin ditanyakan terkait dengan proses penelitian, dapat ditanyakan langsung kepada peneliti.
Pondok Aren, November 2013
Hormat saya, Responden
Jenis Kelamin Umur Pendidikan Pendapatan Pengetahuan N Valid 65 65 65 65 65 Missing 0 0 0 0 0 Mean 1.71 1.86 1.72 1.82 1.92 Median 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 Mode 2 2 2 2 2 Std. Deviation .458 .609 .573 .748 .756 Variance .210 .371 .328 .559 .572 Sum 111 121 112 118 125 Statistics Sikap Perilaku minum obat N Valid 65 65 Missing 0 0 Mean 2.42 .69 Median 2.00 1.00 Mode 2 1 Std. Deviation .583 .465 Variance .340 .216 Sum 157 45 Frequency Table Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Laki-laki 19 29.2 29.2 29.2 Perempuan 46 70.8 70.8 100.0 Total 65 100.0 100.0 Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Remaja 17 26.2 26.2 26.2 Dewasa 40 61.5 61.5 87.7 Lansia 8 12.3 12.3 100.0 Total 65 100.0 100.0
SMA atau sederajat 39 60.0 60.0 93.8
PT atau sederajat 4 6.2 6.2 100.0
Total 65 100.0 100.0
Pendapatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid < 1.500.000 25 38.5 38.5 38.5 1.500.000-2.500.000 27 41.5 41.5 80.0 > 2.500.000 13 20.0 20.0 100.0 Total 65 100.0 100.0 Pengetahuan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Kurang 21 32.3 32.3 32.3 Cukup 28 43.1 43.1 75.4 Baik 16 24.6 24.6 100.0 Total 65 100.0 100.0 Sikap
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Kurang 3 4.6 4.6 4.6 Cukup 32 49.2 49.2 53.8 Baik 30 46.2 46.2 100.0 Total 65 100.0 100.0
Perilaku minum obat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak minum obat 20 30.8 30.8 30.8
Minum obat 45 69.2 69.2 100.0
Sig. (2-tailed) .609
N 65 65
Sikap Pearson Correlation -.065 1
Sig. (2-tailed) .609
N 65 65
Correlations
Umur Sikap
Spearman's rho Umur Correlation Coefficient 1.000 .026
Sig. (2-tailed) . .835
N 65 65
Sikap Correlation Coefficient .026 1.000
Sig. (2-tailed) .835 .
N 65 65
Correlations
Sikap Pendidikan
Spearman's rho Sikap Correlation Coefficient 1.000 .018
Sig. (2-tailed) . .889
N 65 65
Pendidikan Correlation Coefficient .018 1.000
Sig. (2-tailed) .889 .
N 65 65
Correlations
Sikap Pendapatan
Sikap Pearson Correlation 1 .071
Sig. (2-tailed) .574
N 65 65
Pendapatan Pearson Correlation .071 1
Sig. (2-tailed) .574
N 65 65
Correlations
Sikap Pengetahuan
Sikap Pearson Correlation 1 -.139
Sig. (2-tailed) .270
N 65 65
Perilaku minum obat
Total Tidak minum
obat Minum obat
Jenis Kelamin Laki-laki Count 5 14 19
Expected Count 5.8 13.2 19.0 Perempuan Count 15 31 46 Expected Count 14.2 31.8 46.0 Total Count 20 45 65 Expected Count 20.0 45.0 65.0 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square .250a 1 .617 Continuity Correctionb .042 1 .838 Likelihood Ratio .254 1 .614
Fisher's Exact Test .770 .425
Linear-by-Linear Association
.246 1 .620
N of Valid Cases 65
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,85. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Jenis Kelamin (Laki-laki / Perempuan)
.738 .224 2.433
For cohort Perilaku minum obat = Tidak minum obat
.807 .342 1.906
For cohort Perilaku minum obat = Minum obat
1.093 .782 1.529
Spearman's rho Umur Correlation Coefficient 1.000 .086
Sig. (2-tailed) . .494
N 65 65
Perilaku minum obat Correlation Coefficient .086 1.000
Sig. (2-tailed) .494 .
N 65 65
Correlations
Perilaku minum
obat Pendidikan
Spearman's rho Perilaku minum obat Correlation Coefficient 1.000 .025
Sig. (2-tailed) . .845
N 65 65
Pendidikan Correlation Coefficient .025 1.000
Sig. (2-tailed) .845 .
N 65 65
Correlations
Perilaku minum
obat Pendapatan
Spearman's rho Perilaku minum obat Correlation Coefficient 1.000 .103
Sig. (2-tailed) . .413
N 65 65
Pendapatan Correlation Coefficient .103 1.000
Sig. (2-tailed) .413 .
N 65 65
Correlations
Perilaku minum
obat Pengetahuan
Perilaku minum obat Pearson Correlation 1 -.068
Sig. (2-tailed) .589
N 65 65
Pengetahuan Pearson Correlation -.068 1
Sig. (2-tailed) .589