• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kualitas hidup

2.1.2 Pengukuran kualitas hidup

2.1.2.1 Dimensi-dimensi OPQOL

Penelitian ini dilakukan dengan melihat seberapa baiknya kualitas hidup seorang individu yang dinilai dengan menggunakan OPQOL-35 (Older People Quality Of Life – 35) yang terdiri dari 8 dimensi dan 35 pernyataan. Dimensi keseluruhan hidup meliputi pernyataan saya menikmati hidup kelangsungan hidup saya seutuhnya, saya sangat bahagia disetiap waktu, saya menatap untuk hal-hal di masa depan, dan kehidupan membuat saya jatuh.

Dimensi kesehatan meliputi pernyataan berikut saya memiliki fisik yang kuat, sakit mempengaruhi kesejahteraan saya, kesehatan membatasi saya untuk merawat diri atau rumah saya , saya cukup sehat untuk beraktivitas melakukan apa saja. Kesehatan merupakan salah satu domain penting dari kualitas hidup. Konsep kualitas kesehatan yang berhubungan

dengan kehidupan dan faktor-faktor penentu yang mulai dikenal dan dikembangkan sejak tahun 1980 untuk mencakup aspek-aspek kualitas hidup yang dapat sangat jelas mempengaruhi kesehatan baik fisik maupun mental, persepsi tentang kesehatan termasuk resiko kondisi kesehatan, status fungsional, dukungan sosial dan ekonomi. Kesehatan secara aktif terlibat dalam pengukuran kualitas hidup salah satunya dalam hal penuaan. Status kesehatan adalah merupakan salah satu penentu kualitas hidup karena merupakan salah satu komponen yang terlibat dalam membangun kesejahteraan psikologis. Ini lebih daripada kesehatan objektif seperti gangguan fisik atau kondisi medis, individu akan lebih menafsirkan kesehatan secara subjektif yang akan mempengaruhi keadaan emosional mereka.

Dimensi hubungan sosial/ waktu luang dan kegiatan sosial meliputi pernyataan yaitu Keluarga, teman dan tetangga saya akan menolong saya jika dibutuhkan, saya ingin berteman atau berhubungan dengan lebih banyak orang lagi, saya memiliki seseorang yang memberi saya cinta dan pengaruh, saya suka berbagi dengan sesama menikmati hidup, anak-anak disekitar saya itu penting, saya mempunyai kegiatan/ aktifitas/ hobi yang saya sukai,saya mencoba bertahan dengan berbagai hal, saya mengerjakan pekerjaan/ kegiatan yang dibayar atau tidak dibayar yang memberi saya peran dalam hidup, dan saya mempunyai tanggungjawab kepada orang lain yang membatasi kegiatan sosial dan waktu luang saya. Keterlibatan dengan

kegiatan sosial serta kualitas hidup menunjukkan hubungan yang positif dimana terlibat dalam kehidupan sosial bisa membangun kualitas hidup yang aktif.

Hubungan sosial meliputi hubungan interpersonal, dukungan sosial, kepuasan kehidupan seks dan perasaan dihormati dan diterima. Lansia yang terlibat dalam kegiatan sosial akan memperoleh kepuasan fisik dan mental sehingga kualitas hidupnyapun meningkat. Dukungan sosial memberi efek positif pada lansia, dimana dapat mengurangi dampak dari keadaan stress seperti kehilangan keluarga atau teman-teman atau perpindahan rumah dan mencegah dampak negatif dari isolasi sosial seperti peningkatan depresi.

Dimensi kemerdekaan, kontrol atas hidup dan kebebasan dengan menyetujui beberapa pernyataan berikut saya cukup sehat untuk mempunyai kebabasan, saya senang dengan apa yang saya lakukan, biaya hidup dibandingkan gaji membatasi hidup saya, saya sangat memperhatikan hal-hal penting dalam hidup. Kemandirian fungsional pada lansia merupakan indikator penting dari status kesehatan mereka. Hal ini diketahui bahwa hilangnya kemerdekaan adalah salah satu kekhawatiran terbesar para lansia. Kemerdekaan dalam melakukan aktivitas sehari-hari menjadi hal yang penting untuk pengembangan hidup para lansia yang merupakan pengaplikasian dari konsep success aging.

Dimensi rumah dan sekitar meliputi penyataan berikut saya merasa aman ditempat saya tinggal, toko-toko lokal serta pelayan dan fasilitas

disekitarnya semuanya bagus, saya memperoleh kesenangan dari rumah saya, dan saya mendapatkan tetangga yang ramah. Interaksi lingkungan meliputi keselamatan fisik, lingkungan sekitas, kesempatan memperoleh informasi, berpatisipasi dalam kegiatan hiburan atau rekreasi, terbebas dari pencemaran lingkungan dan kebisingan. Salah satu bagian dari pengukuran kualitas hidup adalah tinggal di rumah dan lingkungan yang aman, hubungan bertetangga yang harmonis dan memiliki akses akan fasilitas dan layan lokal dan tersedianya transportasi.

Dimensi psikologis dan kesejahteraan emosional dengan menjawab pernyataan yaitu saya menerima hidup sebagai anugerah dan melakukan yang terbaik, saya merasa beruntung dibandingkan orang lain, saya cenderung melihat sisi yang baik, jika kesehatan membatasi saya melakukan kegiatan sosial dan waktu luang saya, saya maka saya akan menggantikannya dan menemukan hal lain yang bisa saya lakukan. Psikologis meliputi kepuasan hidup, pencapaian tujuan hidup, kontrol atas kehidupan, kepercayaan diri dan persepsi akan penampilan. Prespektif psikologis dalam kualitas hidup dapat didefinisikan sebagai ukuran kesejahteraan secara subjektif. Pandangan terhadap psikologis adalah bahwa kesejahteraan berarti memiliki kesehatan emosional dan mental sebagai pilar mengukur kualitas hidup individu. Prespektif kesejahteraan psikologis ini meliputi cara individu untuk mengevaluasi kehidupan mereka di masa sekarang dan di masa lalu, yang masa penilaian ini mencakup reaksi

emosional individu, suasana hati dan penilaian individu berkaitan dengan cara mereka menjalani kehidupan mereka sendiri.

Dimensi keadaan keuangan dengan menjawab pernyataan yaitu saya memiliki cukup uang untuk membiayai kebutuhan rumah tangga, saya memiliki cukup uang untuk membiayai perbaikan rumah atau bantuan yang dibutuhkan dirumah, saya dapat berusaha membeli apa yang saya inginkan, dan saya tidak dapat mengusahakan hal-hal yang ingin saya nikmati. Pada penelitian gerontological mengenai kepuasan pada finansial lebih difokuskan kepada pengamatan dimana meskipun tingkat pendapatan lebih rendah namun kepuasan finansial lebih baik dari pada orang yang lebih muda. Hal ini dikarenakan salah satu yaitu kesadaran akan keterbatasan dan kesempatan untuk meningkatkan ekonomi, para lansia ini cenderung menyesuaikan kebutuhan dengan pendapatan untuk tetap mempertahankan kesejahteraan. Pendapat lain mengatakan bahwa orang yang lebih tua tampaknya segan untuk mengeluh atau mengekspresikan ketidakpuasan meskipun ketika kenyataan kebutuhan untuk melakukannya ada.

Dimensi agama atau kebudayaan meliputi pernyataan yaitu agama, keyakinan atau filsafat hidup penting untuk kualitas hidup saya, dan kebudayaan/ kegiatan keagamaan atau perayaan-perayaannya penting untuk kualitas hidup saya. Penelitian menujukkan bahwa orang-orang yang religius lebih puas dengan kehidupan mereka karena mereka secara teratur menghadiri kegiatan keagamaan dan sembari membangun jaringan atau

hubungan sosial dengan sesama. Penelitian lain mengungkapkan adanya hubungan antara kesejahteraan spiritual dan kesehatan umum seseorang, sehingga disimpulkan bahwa agama dan spiritualitas merupakan sumber penting mengatasi kondisi stress.

Dokumen terkait