• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran praktis, yaitu : a. Pada remaja (Pekerja Anak)

Bagi remaja yang menjadi pekerja anak yang mengalami abuse, agar lebih memahami hak-hak mereka serta dapat melaporkan pelanggaran terhadap hak mereka kepada pihak yang berwajib. Selain itu diharapkan agar mampu membina hubungan yang baik dengan anggota keluarganya maupun orang dilingkungan sosialnya. Berani untuk bersikap tegas terhadap orang-orang yang dianggap memanfaatkan/menyalahgunakan hak-haknya.

b. Pada orangtua

Bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan kesejahteraan anak-anak mereka, selalu memberikan dukungan dan juga mengkomunikasikan segala masalah yang dihadapi dan berusaha untuk tidak memaksa anak untuk bekerja.

c. Praktisi/Pemerhati Masalah Pekerja Anak

Bagi lembaga dan institusi terkait yang menangani masalah pekerja anak yang mengalami abuse diharapkan mampu memberikan penanganan yang tepat kepada mereka agar bisa memiliki harapan dan masa depan yang lebih baik, seperti langsung terjun kelapangan melihat kondisi para pekerja anak serta memberikan penyuluhan/mensosialisasikan kepada masyarakat khususnya pekerja anak mengenai hak-hak mereka, cara

melaporkan kepada pihak yang berwenang apabila terjadi pelanggaran, dan upaya-upaya lain yang dapat ditempuh sesuai masalah yang diperoleh dilapangan.

d. Pemerintah

Bagi pemerintah agar lebih peduli dan memperhatikan kesejahteraan para remaja yang menjadi pekerja anak yang mengalami abuse.

2. Saran Penelitian Lanjutan

1. Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan bahwa religiusitas menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam pencapaian resiliensi ketiga responden, khususnya dalam faktor I am yaitu: Harapan, Keyakinan dan Kepercayaan, dimana ketiga responden mampu mengekspresikan harapan dan keyakinan akan masa depan yang lebih baik. Hal tersebut menunjukkan jika religiusitas mempengaruhi pencapaian resiliensi individu, maka penelitian selanjutnya diharapkan meneliti tentang pengaruh religiusitas terhadap resiliensi pada pekerja anak yang mengalami abuse.

2. Penelitian selanjutnya dapat membandingkan resiliensi pada pekerja anak yang mengalami abuse oleh remaja putri maupun remaja putra.

3. Penelitan selanjutnya dapat menambah responden penelitian, agar data yang dihasilkan lebih baik dan lebih dapat memberikan dinamika yang luas mengenai resiliensi pada pekerja anak yang mengalami abuse

DAFTAR PUSTAKA

Achdian dan Aminudin. (1995). Suatu Transformasi Dalam Kerangka Zona Bebas Pekerja Anak di Kutai Kartanegara. [On-line]. available FTP: http://mapeski002.blogspot.com/. Diakses pada 9 mei 2011.

Anggraeni, Rahayu Rezki. (2008). Resiliiensi pada penyandang tuna daksa pasca kecelakaan [On-Line]

http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2008/Art ikel_105 144.pdf . Diakses pada17 Maret 2011

Astika. 2010. Budaya Kemiskinan di Masyarakat :Tinjauan Kondisi Kemiskinan dan Kesadaran Budaya Miskin di Masyarakat. [online]. available FTP: http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/3%20pdf.pdf . Diakses pada

17 maret 2011.

Bagong, Suyanto. (2001). Pekerja Anak Disektor Berbahaya. Surabaya: Lutfansyah Mediatama.

Benard, B. (1991). Fostering Resiliency in Kids: Protective Factors in the Family, School, and Community. San Fancisco : Far West Laboratory for Educational Research and Development.

Chandra, S. (2009). Resiliensi [On-Line]

http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/resiliensi.html Tanggal Akses 17 Maret 2011

Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc: California.

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. (2005). Modul Penanganan Pekerja Anak. [On-line] available FTP:

http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/@asia/@ro-bangkok/@ilo-jakarta/documents/publication/wcms_120565.pdf - 22 juni 2011 Desmita. (2005). Psikologi perkembangan.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Grotberg, H. (2000). Resilience for today : Gaining strength from adversity. (Rev. Ed). United States of America : Greenwood Publishing Group, Inc Grothberg, E. (1995). A Guide to Promoting Resilience in Children:

Strengthening the Human Spirit. The Series Early Childhood

Development : Practice and Reflections. Number8. The Hague : Benard van Leer Voundation.

Grothberg, E. (1999). Tapping Your Inner Strength, Oakland, CA : New Harbinger Publication, Inc.

Hadi, Sutrisno. (2003). Metodologi research (Jilid 1). Yogyakarta: Andi Offset. Hardius. 2004. Pekerja Anak di Indonesia. Gramedia: Jakarta.

Hoffman, J.S. (2004). Youth violence, resilience, and rehabilitation. (Ed). New York : LFB Scholarly Publishing LL.

Huraerah, Abu. (2006). Kekerasan Terhadap Anak: Fenomena Masalah Sosial Kritis di Indonesia. Jakarta :Penerbit Nuansa.

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Penerbit Erlangga: Jakarta.

ILO, BPS. 2010. ILO – BPS keluarkan data nasional mengenai pekerja anak di

Indonesia. [On-line]. available FTP:

http://www.ilo.org/jakarta/info/public/pr/lang--en/contLang--id/WCMS_122351/index.htm. Diakses pada 2 Februari 2011.

Iskandar. (2009). Metoddologi penelitian kualitatif : Aplikasi untuk Penelitian Pendidikan, Hukum, Ekonomi, & Manajemen, Sosial, Humaniora, Politik, Agama dan Filsafat. Jakarta : Gaung Persada.

Kincaid, J. C. 1975. Poverty and Equality in Britain. Harmondsworth: Penguin. Koentjoro. (2010). Metodologi penelitian kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta : Salemba Humanika

Lestari, K. (2007). Hubungan antara bentuk-bentuk dukungan sosial dengan tingkat resiliensi penyintas gempa di Desa Canan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten [On-Line]

http://eprints.undip.ac.id/10434/1/KURNIYA_LESTARI-M2A003032.pdf Tanggal Akses 17 Maret 2011

Markum, M. Enoch. (2009). Pengentasan Kemiskinan dan Pendekatan Psikologi Sosial. Jurnal Psikobuana, Vol 1, No. 1, 1-12. Jakarta:Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Moleong, L.J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ke enam belas. Bandung: PT Rosdakarya Offset.

Monks, F. J. (1999). Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: UGM

Papalia, F. (2007). Human Development: A life Span Approach. Boston. McGraw-Hill.

Prasodjo, I. (2005). Remaja berdamai dengan kekerasan dan kriminalitas. [On- line] available FTP: www.tempointeraktif.co.id. Diakses pada

17 Maret 2011.

Prinst, Darwan. (2003). Hukum Anak Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti. Poerwandari, E.K. (2007). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku

manusia. Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Reivich, K & Shatte, A. 2002. The Resilience Factor ; 7 Essential Skill For Overcoming Life’s Inevitable Obstacle. New York, Broadway Books. Santrock, John. W. (2002). A Topical Approach ti Life Span Development.

New York: McGraw-Hill.

Santrock, J.W (2007). Remaja. (Rev. Ed). Jakarta : Erlangga

Sanni, Indah Kartika. (2009). Hubungan dukungan sosial dengan resiliensi pada remaja SMU 1 Pangkah Tengah [On-Line]

http://rac.uii.ac.id/server/document/Private/2010080403355403320092- hubungan%20antra%20dukungan%20sosial...pdf

Tanggal Akses 17 Maret 2011

Soemitro, Irma. S. (1990). Aspek Hukum Perlindungan Anak. Jakarta: Bumi Aksara.

Sulistyaningsih, W. (2009). Mengatasi trauma psikologis : Upaya memulihkan trauma akibat konflik dan kekerasan. Yogyakarta : Paradigma Indonesia Suharto, Edi (2008), Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat : Kajian

Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Bandung: Refika Aditama.

Suyanto, B. (2010). Masalah sosial anak. (Rev. Eds). Jakarta : Kencana Thompson, Rosemary A. (2006). Nurturing future generations : Promoting resilience in children and adolescents through social, emotional and cognitive skills. Second edition. New York : Routledge

Tugade, M. M. & Fredrickson, B. L. (2007). Regulation of positive emotions: Emotion regulation strategies that promote resilience. Journal of Happiness Studies, 8, 311-333.

Wirawan, E. Henny & Wiela. (2005). Gambaran Resiliensi Pada Individu yang Pernah Hidup di Jalanan. Jakarta: Universitas Tarumanegara.

REKONSTRUKSI DATA Langkah I

Rangkuman koding, analisa data, analisa tematik

Responden I

Koding Analisa Data Analisa

Tematik

R1/W2/b.555-557/h.18 Responden seringkali menceritakan atau

berkeluh kesah mengenai perilaku kasar ibunya kepada sang nenek.

Trusting Relationship

R1/W4/b.1535-1538/h.50 Responden mempercayai neneknya Trusting Relationship R1/W2/b.580-581/h.18 Responden enggan menceritakan masalah

kepada temannya karena sering ditertawakan

Trusting Relationship R1/W2/b. 584-585/h.19 Responden enggan menceritakan masalah

kepada temannya karena sering ditertawakan

Trusting Relationship R1/W2/b.588-589/h.19 Responden enggan menceritakan masalah

kepada temannya karena sering ditertawakan

Trusting Relationship R1/W2/b.600-602/h.19 Responden memiliki teman dan tetangga yang

baik terhadapnya

Trusting Relationship R1/W4/b.1546-1548/h.50 Tetangganya sering membawakan makanan

untuk keluarga responden

Trusting Relationship R1/W4/b.1550-1552/h.50 Ketika bulan puasa tetangga responden sering

membawakan bukaan kepada keluarga responden

R1/W2/b.623-626/h.20 Responden memiliki peraturan yang jelas dirumah

Struktur dan Aturan Di Rumah

R1/W1/b.387-390/h.12 Responden akan dihukum jika melanggar aturan yang diterpakan dirumah

Struktur dan Aturan Di Rumah

R1/W1/b.398-399/h.12 Responden pernah di usir dari rumah Struktur dan Aturan Di Rumah

R1/W1/b.401-406/h.13 Dihukum jika membawa uang sedikit Struktur dan Aturan Di Rumah

R1/W2/b.638-643/h.20 Tidak disuruh mengerjakan pekerjaan rumah jika banyak membawa uang

Struktur dan Aturan Di Rumah

R1/W2/b.695/h.22 Responden diajarkan shalat dan mengaji oleh neneknya

Role Models R1/W2/b.715-716/h.23 Nenek responden selalu memberikan contoh

yang baik kepada responden

R1/W2/b.732-735/h.23 Responden bekerja karena ingin membantu

perekonomian keluarga Dorongan Agar

menjadi Otonom R1/W2/b.741-742/h.24 Jika responden sakit tidak dipaksa untuk bekerja Akses Pada

Kesehatan, Pendidikan, Kesejahteraan dan Layanan Keamanan R1/W2/b.747-748/h.24 Responden dibelikan obat diwarung ketika sakit Akses Pada

Kesehatan, Pendidikan, Kesejahteraan dan Layanan Keamanan R1/W2/b.761-762/h.24 Jika responden sakit tidak dipaksa untuk bekerja Akses Pada

Kesehatan, Pendidikan, Kesejahteraan dan Layanan Keamanan R1/W2/b.791-794/h.25 Responden ingin sekali bisa sekolah Akses Pada

Kesehatan, Pendidikan, Kesejahteraan dan Layanan Keamanan R1/W1/b.465-470/h.14 Orang tua responden berusaha menyekolahkan

responden dan adik-adiknya sampai tamat SD

Akses Pada Kesehatan,

Pendidikan, Kesejahteraan dan Layanan Keamanan R1/W2/b.897/h.28 Responden merasa kasih sayang ibu

terhadapnya masih kurang

Perasaan Dicintai dan Perilaku yang Menarik

R1/W4/b.1555/h.50 Responden merasa kasih sayang ibu terhadapnya masih kurang

Perasaan Dicintai dan Perilaku yang Menarik

R1/W4/b.1659-1662/h.54 Responden mau membantu ibunya da mau menuruti ibunya

Perasaan Dicintai dan Perilaku yang Menarik

R1/W1/b.833-837/h.26-27 Responden menyayangi neneknya Mencintai, Empati dan Altruistik R1/W4/b.1521-1522/h.49 Responden sering mendengarkan keluh kesah

temannya

Mencintai, Empati dan Altruistik R1/W3/b.1024-1025/h.33 Responden bangga bisa menghasilkan uang

sendiri Bangga Pada Diri

Sendiri R1/W3/b.1031-1033/h.33 Bangga sudah bisa bekerja

Bangga Pada Diri Sendiri

R1/W4/b.1667-1669/h.54 Tidak malu bekerja karena halal dan bukan

mencuri Bangga Pada Diri

R1/W3/b. 1096-1099/h.35 Responden jarang meminta bantuan orang lain Otonomi dan Tanggung Jawab R1/W3/b.1160-1161/h.37 Responden jarang meminta bantuan orang lain Otonomi dan

Tanggung Jawab R1/W3/b.1086-1088/h.35 Responden mau mengakui kesalahannya jika

berbuat kesalahan

Otonomi dan Tanggung Jawab R1/W4/b.1672-1673/h.54 Responden memiliki keinginan untuk lebih baik

kedepannya

Harapan, Keyakinan dan Kepercayaan R1/W2/b.773-776/h.25 Responden memiliki keinginan untuk bisa

sekolah dan hidup seperti anak seusianya yang lain

Harapan, Keyakinan dan Kepercayaan R1/W3/b.1207-1208/h.39 Responden akan pindah kerja jika mendapatkan

pekerjaan yang lebih baik

Harapan, Keyakinan dan Kepercayaan R1/W4/b.1679-1684/h.54 Responden akan pindah kerja jika mendapatkan

pekerjaan yang lebih baik

Harapan, Keyakinan dan Kepercayaan R1/W4/b.1535-1538/h.50 Mengkomunikasikan masalahnya dengan sang

nenek

Berkomunikasi R1/W4/b.1521-1522/h.49 Responden jarang bercerita kepada teman,

melainkan sering mendengarkan cerita teman

Berkomunikasi R1/W3/b.1270-1271/h.41 Responden lebih banyak diam ketika bertengkar

dengan temannya Pemecahan Masalah

R1/W3/b.1288-1292/h.41 Responden kembali bersenda gurau bersama

R1/W3/b.1236-1239/h.40 Responden sering menangis sendiri dikamar

ketika dimarahi Pemecahan Masalah

R1/W1/b.683-686/h.22 Responden pernah lari dari rumah ketika tidak

tahan selalu dimarahi/dipukuli ibunya Pemecahan Masalah R1/W1/b.214-218/h.07 Responden mau mengantri giliran mencuci

motor untuk menghindari pertengkaran Mengelola Berbagai Perasaan dan

Ransangan R1/W3/b.1307/h.42 Ketika diganggu atau diejek temannya,

responden lebih memilih diam Mengelola Berbagai Perasaan dan

Ransangan R1/W4/b.1384-1385/h.45 Ketika diganggu atau diejek temannya,

responden lebih memilih diam, ketika sangat mengganggu baru bertindak

Mengelola Berbagai Perasaan dan

Ransangan R1/W2/b.933-934/h.30 Responden dapat mengetahui jika ada temannya

yang sedang mempunyai masalah Mengukur

Tempramen Diri Sendiri dan Orang lain

R1/W2/b.937-939/h.30 Responden tidak mau menganggu temannya yang sedang mengalami masalah, dan menunggu temannya yang menceritakan masalahnya sendiri

R1/W4/b.1513-1515/h.49 Responden jarang berkomunikasi dengan orang yang baru dikenal, hanya menjawab apa yang ditanyakan, tetapi tidak berinisiatif untuk memulai percakapan Mencari Hubungan yang Dapat Dipercaya  Responden II

Koding Analisa Data Analisa

Tematik

R2/W2/b.441-447/h.14 Responden jarang menceritakan atau berkeluh kesah mengenai perilaku kasar ibunya kepada sang ayah, karena menganggap dirinya sudah dewasa

Trusting Relationship

R2/W2/b.449-451/h.14-15 Responden mempercayai temannya untuk menceritakan masalahnya

Trusting Relationship R2/W2/b.657/h.21 Responden sering menceritakan

masalah kepada temannya

Trusting Relationship R2/W2/b.424-425/h.14 Responden sering menceritakan

masalah kepada temannya

Trusting Relationship R2/W2/b.474-477/h.15 Responden memiliki peraturan yang

harus diterapkannya dirumah

Struktur dan Aturan Di Rumah

R2/W2/b.480-481/h.15 Responden sering mengerjakan pekerjaan dirumah karena saudaranya

Struktur dan Aturan Di Rumah

semua laki-laki

R2/W2/b.490-492/h.16 Responden sering mengerjakan pekerjaan dirumah karena saudaranya semua laki-laki

Struktur dan Aturan Di Rumah

R2/W2/b.522/h.17 Pulang kerumah sampai malam dan tetap mengerjakan pekerjaan rumah

Struktur dan Aturan Di Rumah

R2/W2/b.554-557/h.18 Responden diajarkan nilai-nilai keagamaan oleh ayahnya

Role Models R2/W4/b.1571-1572/h.49 Responden diajarkan nilai-nilai

keagamaan oleh ayahnya

Role Models R2/W4/b.1576-1577/h.49 Responden diajarkan nilai-nilai

keagamaan oleh ayahnya

Role Models R2/W4/b.1561-1566/h.49 Responden bekerja karena tidak

tercukupinya kebutuhan keluarga dan untuk sekolahnya

Dorongan Agar menjadi Otonom

R2/W2/b.633-635/h.20 Responden membeli perlengkapan sekolah dengan uangnya sendiri

Dorongan Agar menjadi Otonom

R2/W2/b.571-574/h.18 Responden bekerja karena tidak tercukupinya kebutuhan keluarga dan untuk sekolahnya

Dorongan Agar menjadi Otonom

R2/W2/b.571-574/h.18 Responden bekerja karena tidak tercukupinya kebutuhan keluarga dan untuk sekolahnya

Dorongan Agar menjadi Otonom

R2/W4/b.1523-1530/h.48 Responden membeli perlengkapan sekolah dengan uangnya sendiri

Dorongan Agar menjadi Otonom

R2/W2/b.604-606/h.19 Responden dibelikan akan dibawa kedokter jika sakit parah, tapi kalau tidak hanya minum teh hangat saja

Akses Pada Kesehatan, Pendidikan, Kesejahteraan dan Layanan Keamanan R2/W2/b.599/h.19 Jika responden sakit tidak dipaksa untuk

bekerja

Akses Pada Kesehatan, Pendidikan, Kesejahteraan dan Layanan Keamanan R1/W2/b.791-794/h.25 Responden ingin sekali bisa sekolah Akses Pada Kesehatan,

Pendidikan, Kesejahteraan dan Layanan Keamanan R2/W2/b.620-624/h.20 Orang tua responden tidak sanggup

memenuhi semua kebutuhan responden dan keluarga

Akses Pada Kesehatan, Pendidikan, Kesejahteraan dan Layanan Keamanan R2/W3/b.745-747/h.24 Responden merasa hanya ayahnya saja

yang menyayanginya

Perasaan Dicintai dan Perilaku yang Menarik R2/W3/b.750-757/h.24-25 Responden merasa hanya ayahnya saja

yang menyayanginya

Perasaan Dicintai dan Perilaku yang Menarik R2/W3/b.766-769/h.25 Responden merasa hanya ayahnya saja

yang menyayanginya

Perasaan Dicintai dan Perilaku yang Menarik R2/W4/b.1383-1386/h.43 Responden memiliki teman-teman yang Perasaan Dicintai dan

baik kepadanya Perilaku yang Menarik R2/W2/b.571-574/h.18 Responden bekerja sebagai bentuk

sayang terhadap orang tuanya

Mencintai, Empati dan Altruistik

R2/W1/b.167-170/h.6 Responden bekerja sebagai bentuk sayang terhadap orang tuanya

Mencintai, Empati dan Altruistik

R2/W2/b.441-447/h.14 Responden menyayangi da disenagi teman-temannya

Mencintai, Empati dan Altruistik

R2/W2/b.449-451/h.14-15 Responden menceritakan masalah kepada temannya karena tidak mau menyusahkan orang tua dengan masalahnya

Mencintai, Empati dan Altruistik

R2/W3/b.1148-1153/h.36 Responden sangat menyayangi ayahnya karena ayahnya sangat perhatian

kepadanya

Mencintai, Empati dan Altruistik

R2/W2/b.589-591/h.19 Bangga sudah bisa menghasilkan uang

sendiri Bangga Pada Diri Sendiri

R2/W3/b.848-850/h.27 Bangga sudah bisa menghasilkan uang

sendiri Bangga Pada Diri Sendiri

R2/W3/b.856/h.27 Responden bangga bisa mandiri

Bangga Pada Diri Sendiri R2/W3/b.861-863/h.27-28 Bangga sudah bisa menghasilkan uang

sendiri Bangga Pada Diri Sendiri

R2/W3/b.939-941/h.30 Bangga sudah bisa menghasilkan uang

R2/W4/b.1365-1367/h.43 Tidak malu bekerja

Bangga Pada Diri Sendiri R2/W4/b.1545-1547/h.48 Bangga dan tidak malu bekerja

Bangga Pada Diri Sendiri R2/W2/b.633-635/h.20 Responden sering membeli

keperluannya sendiri

Otonomi dan Tanggung Jawab

R2/W2/b.441-447/h.14 Responden tidak menceritakan masalah kepada orang tua karena mersasa sudah dewasa

Otonomi dan Tanggung Jawab

R2/W4/b.1523-1526/h.48 Responden mampu bertahan karena sangat menyayangi ayahnya

Harapan, Keyakinan dan Kepercayaan

R2/W4/b.1444-1449/h.45 Responden memiliki keinginan untuk bisa hidup lebih baik kedepannya dan mendapat pekerjaan yang layak setelah tamat SMK

Harapan, Keyakinan dan Kepercayaan

R2/W4/b.1453-1457/h.45-46 Responden memiliki keinginan untuk bisa hidup lebih baik kedepannya dan mendapat pekerjaan yang layak setelah tamat SMK

Harapan, Keyakinan dan Kepercayaan

R2/W4/b.1461-1462/h.46 Responden tidak ingin hidupnya selalu begitu, ia ingin lebih baik kedepannya

Harapan, Keyakinan dan Kepercayaan

R2/W4/b.1467-1469/h.46 Responden tidak ingin hidupnya selalu begitu, ia ingin lebih baik kedepannya

Harapan, Keyakinan dan Kepercayaan

R2/W3/b.804-810/h.26 Berkomunikasi dengan baik dengan sang ayah dan teman-temannya

R2/W1/b.282-284/h.9 Responden bisa mengatur waktu

sekolah dengan bekerja Pemecahan Masalah R2/W1/b.290-293/h.9 Responden bisa mengatur waktu

sekolah dengan bekerja Pemecahan Masalah R2/W3/b.881-884/h.28 Responden bisa mengatur waktu

sekolah dengan bekerja Pemecahan Masalah R1/W1/b.214-218/h.07 Responden sering menghindari

pertengkaran jika diejek temannya Mengelola Berbagai Perasaan dan Ransangan R2/W3/b.961-968/h.30-31 Responden sering menghindari

pertengkaran jika diejek temannya Mengelola Berbagai Perasaan dan Ransangan R2/W3/b.1000-1006/h.31-32 Ketika diganggu atau diejek temannya,

responden lebih memilih diam, ketika sangat mengganggu baru bertindak

Mengelola Berbagai Perasaan dan Ransangan R2/W3/b.1019-1024/h.32 Responden sering mengalah untuk

menghindari pertengkaran yang lebih parah

Mengelola Berbagai Perasaan dan Ransangan R2/W3/b.892-898/h.28-29 Responden sering kesal ketika

diganggui belajarnya Mengukur Tempramen Diri Sendiri dan Orang lain R2/W3/b.906-911/h.29 Responden sering kesal ketika

diganggui belajarnya Mengukur Tempramen Diri Sendiri dan Orang lain

R2/W3/b.913-914/h.29 Responden sering bertengkar dengan abangnya dirumah karena tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah

Mengukur Tempramen Diri Sendiri dan Orang lain R2/W4/b.1406-1410/h.44 Responden sangat ramah dan bisa cepat

akrab, tapi untuk menceritakan masalahnya ia hanya mempercayai teman sebangkunya

Mencari Hubungan yang Dapat Dipercaya

Responden III

Koding Analisa Data Analisa

Tematik

R3/W1/b.425-431/h.13-14 Kedua orang tua responden sangat menyayangi responden

Trusting Relationship

R3/W1/b.443-448/h.14 Tetangga responden sangat menyukai dan sering memuji responden

Trusting Relationship

R3/W1/b.454-463/h.14-15) Tetangga responden sangat menyukai dan sering memuji responden

Trusting Relationship

R3/W2/b.879-888/h.28 Tetangga responden sangat menyukai dan sering memuji responden

Trusting Relationship

R3/W1/b.485-496/h.15-16 Responden memiliki peraturan yang jelas dirumah

Struktur dan Aturan Di Rumah

R3/W2/b.847-851/h.27 Responden sering membantu kakaknya mengerjakan pekerjaan dirumah

Struktur dan Aturan Di Rumah

R3/W2/b.552-554/h.17 Responden tidak pernah berniat kabur karena peraturan yang diterapkan

dirumah Rumah R3/W1/b.772-774/h.24 Responden diajarkan nilai-nilai

keagamaan oleh ayah dan ibunya

Role Models

R3/W1/b.793-795/h.25 Responden diajarkan nilai-nilai keagamaan oleh ayahnya serta dibawa ketempat guru mengaji agar dapat memahami nilai keagamaan dengan baik

Role Models

R3/W1/b.94-107/h.3-4 Responden bekerja karena tidak tercukupinya kebutuhan keluarga

Dorongan Agar menjadi Otonom

R3/W3/b.1307-1315/h.41 Orang tua responden menyekolahkan responden beserta saudara-saudara responden hingga tamat SD semua

Akses Pada Kesehatan, Pendidikan, Kesejahteraan dan Layanan Keamanan

R3/W3/b.1318-1324/h.41-42

Jika responden sakit dibawa kedokter Akses Pada Kesehatan, Pendidikan, Kesejahteraan dan Layanan Keamanan

R3/W3/b.1351-1356/h.42-43

Responden merasa ayahnya merupakan pelindungnya

Akses Pada Kesehatan, Pendidikan, Kesejahteraan dan Layanan Keamanan R3/W3/b.1296-1298/h.41 Tetangga responden kebanyakan

saudaranya sendiri

Perasaan Dicintai dan Perilaku yang Menarik

R3/W1/b.443-448/h.14 Responden sering dipuji oleh tetangganya

Perasaan Dicintai dan Perilaku yang Menarik

R3/W1/b.454-463/h.14-15 Responden sering dipuji oleh tetangganya

Perasaan Dicintai dan Perilaku yang Menarik

dikeluarganya karena masih kecil sudah mau membantu orang tua, orang tua responden juga sangat menyayangi responden

Perilaku yang Menarik

R3/W2/b.866-875/h.27-28 orang tua responden juga sangat menyayangi responden

Perasaan Dicintai dan Perilaku yang Menarik

R3/W1/b.425-431/h.13-14 Responden bekerja sebagai bentuk sayang terhadap orang tuanya

Mencintai, Empati dan Altruistik

R3/W1/b.435-440/h.14 Responden sering bersenda gurau dengan kakak/adiknya

Mencintai, Empati dan Altruistik

R3/W2/b.913-915/h.29 Bangga sudah bisa menghasilkan uang

sendiri Bangga Pada Diri Sendiri

R3/W2/b.926-930/h.29 Bangga dan tidak malu bekerja

Bangga Pada Diri Sendiri R3/W2/b.935-936/h.29 Responden sering mengerjakan segala

sesuatu sendiri

Otonomi dan Tanggung Jawab

tua untuk keputusan penting Jawab R3/W2/b.960-961/h.29 Merasa mandiri karena sudah mampu

mencari uang sendiri

Otonomi dan Tanggung Jawab

R3/W1/b.331-343/h.11 Responden mau mengakui kesalahannya jika berbuat kesalahan

Otonomi dan Tanggung Jawab

R3/W2/b.966-968/h.30-31 Responden percaya kehidupannya kelak akan lebih baik dari sekarang

Harapan, Keyakinan dan Kepercayaan

R3/W2/b.971-972/h.31 Responden terus berusaha untuk bekerja keras juga berdoa agar lebih baik

kedepannya

Harapan, Keyakinan dan Kepercayaan

R3/W2/b.1022-1025/h.32 Responden berharap selalu bisa membuat orang tuanya bahagia

Harapan, Keyakinan dan Kepercayaan

R3/W2/b.1099-1103/h.34-35

Berkomunikasi dengan baik dengan orang tua, keluarga

tetangga-tetangganyanya

R3/W1/b.573-574/h.18 Responden tetap berkomunikasi dengan kedua orang tuanya walapun berada ditempat kerja yang jauh dari rumah

Berkomunikasi

R3/W1/b.379-385/h.12 Responden sering menangis dikamar jika sedang mengalami masalah atau dimarahi oleh majikannya

Pemecahan Masalah

R3/W2/b.1143-1146/h.36 Responden sering menangis dikamar jika sedang mengalami masalah atau dimarahi oleh majikannya

Pemecahan Masalah

R3/W2/b.1152-1154/h.36 Responden lebih suka memendam

masalahnya sendiri Pemecahan Masalah R3/W1/b.648-654/h.20 Bersikap baik-baik saja ketika

dihubungi orang tuanya sewaktu berada dirumah majikannya

Pemecahan Masalah

R3/W1/b.303-304/h.10 Responden berusaha untuk selalu

bersabar Mengelola Berbagai Perasaan

R3/W2/b.983-984/h.31 Responden tidak pernah berniat kabur

dari rumah Mengelola Berbagai Perasaan

dan Ransangan R3/W2/b.1011-1018/h.32 Responden berusaha untuk selalu

bersabar Mengelola Berbagai Perasaan

dan Ransangan R3/W2/b.879-888/h.28 Responden dapat merasakan

kegundahan kedua orang tuanya Mengukur Tempramen Diri Sendiri dan Orang lain

R3/W2/b.1227-1229/h.38 Responden dapat merasakan

kegundahan kedua orang tuanya Mengukur Tempramen Diri Sendiri dan Orang lain

R3/W2/b.1179-1183/h.37 Responden sangat marah jika

majikannya menjelek-jelekkan orang tua responden

Mengukur Tempramen Diri Sendiri dan Orang lain

R2/W4/b.1406-1410/h.44 Responden sangat ramah dan bisa cepat akrab, tapi untuk menceritakan

Mencari Hubungan yang Dapat Dipercaya

masalahnya ia hanya mempercayai teman sebangkunya

REKONSTRUKSI DATA Langkah 2

Rangkuman koding, analisa data, analisa tematik

Responden I

Rumusan Masalah

Koding Analisa Data Analisa

Tematik Faktor Resiliensi 1. Gambaran resiliensi pekerja anak yang mengalami abuse 2. Faktor-faktor resiliensi yang berkemban g pada pekerja anak yang mengalami R1/W2/b.555-557/h.18

Responden seringkali menceritakan atau berkeluh kesah mengenai perilaku kasar ibunya kepada sang nenek.

Trusting Relationship

R1/W4/b.1535-1538/h.50

Responden mempercayai neneknya Trusting Relationship

R1/W2/b.580-581/h.18

Responden enggan menceritakan masalah kepada temannya karena sering ditertawakan

Trusting Relationship R1/W2/b.

584-585/h.19

Responden enggan menceritakan masalah kepada temannya karena sering ditertawakan

Trusting Relationship

R1/W2/b.588-589/h.19

Responden enggan menceritakan masalah kepada temannya karena sering ditertawakan

Trusting Relationship

abuse R1/W2/b.600-602/h.19

Responden memiliki teman dan tetangga yang baik terhadapnya

Trusting Relationship

I Have

R1/W4/b.1546-1548/h.50

Tetangganya sering membawakan makanan untuk keluarga responden

Trusting Relationship

R1/W4/b.1550-1552/h.50

Ketika bulan puasa tetangga responden sering membawakan bukaan kepada keluarga responden

Trusting Relationship

R1/W2/b.623-626/h.20

Responden memiliki peraturan yang jelas dirumah Struktur dan Aturan Di Rumah R1/W1/b.387-390/h.12

Responden akan dihukum jika melanggar aturan yang diterpakan dirumah Struktur dan Aturan Di Rumah R1/W1/b.398-399/h.12

Responden pernah di usir dari rumah Struktur dan Aturan Di Rumah

R1/W1/b.401-406/h.13

Dihukum jika membawa uang sedikit Struktur dan Aturan Di Rumah

R1/W2/b.638-643/h.20

Tidak disuruh mengerjakan pekerjaan rumah jika banyak membawa uang

Struktur dan Aturan Di Rumah

R1/W2/b.695/h.22 Responden diajarkan shalat dan mengaji oleh neneknya

Role Models R1/W2/b.715- Nenek responden selalu memberikan Role Models

716/h.23 contoh yang baik kepada responden

R1/W2/b.732-735/h.23

Responden bekerja karena ingin

Dokumen terkait