• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

Beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini adalah:

1. Diharapkan kepada masyarakat agar bias memanfaatkan hasil penelitian dan diharapkan kepada masyarakat untuk membaca aturan pakai sebelum minum obat.

2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pelayanan kesehatan dalam membuat kebijakan mengenai penyuluhan tentang pemberian obat anti nyeri kepada masyarakat.

3. Diharapkan kepada petugas apotek untuk memberikan informasi yang baik dalam pemberian anti nyeri kepada masyarakat.

4. Diharapkan untuk Dinas Kesehatan melakukan penyuluhan kepada masyarakat, karena masyarakat sering menggunakan obat anti nyeri tetapi tidak mengetahui efek samping yang dapat ditimbulkannya, penggunaan obat tanpa sesuai aturan pemakaian dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal seperti gangguan cardiovascular.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Landasan Teori

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu dan domain yang sangat mempengaruhi dalam pembentukan tindakan seseorang (Notoatmodjo,2007).

Menurut Notoatmodjo (2007), sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Newcomb bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan. Menurut Notoatmodjo (2007), perilaku adalah kegiatan atau aktivitas manusia, baik dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh orang lain. Menurut Iqbal Mubarak (2007) pengukuran perilaku dapat dilakukan dengan wawancara terhadap kegiatan yang telah dilakukannya.

Menurut Mubarak (2007) Perilaku dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok 1. Perilaku pemeliharaan kesehatan Seperti mencegah penyakit, perilaku peningkatan kesehatan.

2. Perilaku pencarian dan penggunan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan Seperti mengobati sendiri.

3. Perilaku kesehatan lingkungan.

WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku tertentu adalah karena adanya beberapa alasan pokok pemikiran dan perasaan yakni dalam pengetahuan, persepsi, kepercayaan dan penilaian-penilaian seseorang terhadap objek.

2.2 NYERI

2.2.1 Definisi Nyeri

Nyeri adalah mekanisme protektif yang ada untuk menimbulkan kesadaran bahwa telah atau akan terjadi kerusakan jaringan (Sherwood, 2001).

Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

2.2.2 Klasifikasi Nyeri

Menurut Hartwing dan Wilson, (2005) nyeri dapat diklasifikasikan bedasarkan 2.2.2.1 Durasi nyeri

a.Nyeri akut

Durasi nyeri akut barkaitan dengan faktor penyebab yang spesifik dan dapat diidentifikasi. Nyeri akut dapat mereda setelah pengobatan, karena nyeri akan menghilang apabila faktor yang merangsang reseptor nyeri dihilangkan. Nyeri akut adalah nyeri pasca operasi, kualitas, intensitas dan durasi berkaitan dengan prosedur bedah dan yang menimbulkan kerusakan jaringan (Hartwing dan Wilson, 2005) b.Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri yang berlanjut walaupun diberi pengobatan, sakit yang terus-menerus bisa karena keganasan atau non keganasan atau intermitten seperti pada nyeri migren rekuren (Hartwing dan Wilson, 2005)

2.2.2.2 lokasi a.Nyeri kulit

Nyeri yang dirasakan di kulit atau di jaringan subkutan, misalnya nyeri yang dirasakan ketika tertusuk jarum atau luka lecet.(Corwin, 2009)

b.Nyeri somatic dalam

Nyeri yang berasal dari tulang dan sendi, tendon, otot rangka, pembuluh darah dan tekanan saraf dalam. Nyerinya lambat yang dapat menyebar sepanjang rute saraf (Corwin, 2009). Misalnya sakit kepala, pada lokasi ini memiliki sedikit reseptor sehingga lokasinya sering tidak dapat dijelaskan. Pada peradangan kronik sendi (arthritis) yang dirasa adalan nyeri pegal tumpul yang disertai seperti tertusuk. Nyeri tulang berasal dari stimulus resptor di periosteum, sering dirasa seperi rasa linu, lokasi relative kurang jelas (Hartwig amd Wilson, 2005).

c.Nyeri viseral

Nyeri di rongga abdomen atau toraks, biasanya nyeri hebat dan terlokalisasi dengan baik pada satu titik, tetapi juga dapat dialihkan ke bagian tubuh yang berbeda.

2.2.3 Reseptor nyeri

Reseptor nyeri disebut nosiseptor, nosiseptor adalah saraf aferen primer untuk menerima dan menyalurkan rangsangan nyeri, ujung saraf bebas nosiseptor berfungsi sebagai reseptor yang peka terhadap stimulus mekanis suhu, listrik atau kimiawi yang menimbulkan nyeri. Distribusi nosiseptor paling banyak di kulit, terletak di jaringan subkutis.otot rangka dan sendi yang peka terhadap stimulus mekanis suhu, listrik atau kimiawi yang menimbulkan nyeri (Hartwig and Wilson,2005). Adapun zat kimia yang memperparah nyeri seperti histamine, bradikinin, serotonin, beberapa prosraglandin (Corwin, 2009).

Saraf perifer terdiri dari dari akson dengan tipe yang berbeda ada neuron aferen atau sensorik primer, neuron motorik dan neuron pascaganglion simpatis. Serat pascaganlion simpatis dan motorik adalah serat aferen (membawa implus dari medula spinalis ke jaringan dan organ efektor), badan sel neuron aferen primer terletak di akar dorsal ( posterior) nervus spinalis, setelah keluar dari badan selnya di ganglion akar dorsal, akson saraf eferen terbagi dua; satu masuk ke kornu dorsalis medulla spinalis dan satu lagi mempersarafi jaringan. Serat-serat aferen sensori diklasifikasi bedasarkan diameter, derajat mielinisasi dan kecepatan hantarnya.Serat aferen alfa dan A-beta berukuran paling besar dan bermielin serta kecepatan hantaran tertinggi. Serat ini berespon terhadap sentuhan, tekanan dan sensasi kinestatik. Namun, tidak berespon jika mendapat rangsangan nyeri yang menggangu makanya ia tidak termasuk nosiseptor dan golongan serat aferen primer serabut myelin berdiameter kecil (A-delta) dan akson tidak bermielin ( serabut c), termasuk nosiseptor karena ia berespon apabila dirangsang nyeri yang menggangu. Kemapuan mendeteksi nyeri akan hilang jika akson delta dan C dihambat. Serat alfa dan A-beta yang besar dan bermielin membawa implus yang memerantarai sentuhan, tekanan, dan propriosepsi dan serat A-delta yang kecil bermielin dan serabut C yang tidak bemyelin,yang membawa implus nyeri. Aferen-aferen primer menyatu di sel-sel kornu dorsalis medulla spinalis,masuk ke zona lissauer. Serat pascaganglion simpatos adalah serat eferen dan terdiri dari serat-serat C tidak bermielin (Gambar.1) (Hartwig and Wilson, 2005).

Gambar 1: Reseptor Nyeri Sumber :McGraw-hill

2.2.4 Perjalanan Nyeri

Antara stimulus dan pengalaman subjektif nyeri ada empat proses

1. Transduksi nyeri adalah proses rangsangan yang menggangu sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptor nyeri, menyebabkan depolarisasi nosiseptor dan memicu stimulus nyeri, mengaktivkan nosiseptor oleh zat kimia penghasil nyeri yang berasl dari tempat cedera jaringan.

2. Transmisi nyeri proses penyaluran implus nyeri dari transduksi melewati saraf perifer sampai ke terminal di medulla spinalis dan jaringan neuronpemancar yang naik dari medulla spinalis ke otak.

3. Modulasi nyeri melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur saraf desenden dari otak yang mempengaruhi transmisi nyeri melibatkan faktor-faktor kimiawi yang meningkatkan aktivitas di reseptor nyeri aferen primer.

4. Persepsi nyeri pengalaman subjektif nyeri yang dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri oleh saraf (Hartwig and Wilson, 2005).

2.2.5 Patofisiologi

Implus nyeri berasal dari nosiseptor disalurkan ke SSP melalui salah satu jenis saraf eferen. Sinyal-sinyal yang berasal dari nosiseptor mekanis dan termal disalurkan melalui serat A-delta dan implus dari nosiseptor polimodal diangkut oleh serabut c (Sherwood, 2001). Nyeri biasanya dipersepsi sebagai sensasi tertusuk yang mudah ditentukan lokasinya ( jalur nyeri cepat) diikuti sensasi nyeri tumpul yang lokasinya kurang jelas dan menetap lama ( jalur nyeri lambat,dialtifkan oleh zat kimia terutama bradikinin,dalam keaddaan normal dia inaktif dan diaktif oleh enzim-enzim yang dikeluarkan ke dalam CES oleh jaringan yang rusak). Serat-serat aferen bersinaps antarneuron di tanduk dorsal korda spinalis, salah satu neurotransmitter yang dikeluarkan adalah substansi p (Sherwood, 2001).

Gambar 2:Biosintesis Prostaglandin Sumber :Wilman and Gan, 2009

2.3 ANALGESIK (ANTI NYERI)

Analgetika merupakan suatu senyawa atau obat yang dipergunakan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri diakibatkan oleh berbagai rangsangan pada tubuh,misalnya: rangsangan mekanis, kimiawi dan fisis sehingga menimbulkan kerusakan pada jaringan yang memicu pelepasan mediator nyeri seperti bradikinin dan prostaglandin yang akhirnya mengaktivasi reseptor nyeri di saraf perifer dan diteruskan ke otak (Syeima, 2009).

Obat merupakan bahan yang sangat berpotensi bila digunakan dengan tepat karena obat dapat mencegah, menyembuhkan penyakit atau mengatasi masalah kesehatan. Namun sebaliknya, jika tidak digunakan dengan tepat, obat bukan saja tidak berguna bahkan bisa merugikan, karena obat merupakan bahan kimia yang selain memiliki efek terapi, juga dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan (BPOM, 2013).

Food and Drug Administration menyarankan konsumen untuk mengikuti petunjuk bila menggunakan rasa sakit umum dan penurun demam. Bahan aktif, asetaminofen dan non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID), aman dan efektif bila arah label atau nasihat dari seorang profesional kesehatan diikuti. Menggunakan lebih dari yang direkomendasikan dapat menyebabkan cedera serius.

Ibuprofen termasuk ke dalam kelas obat yang dikenal sebagai obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat-obat ini mengurangi rasa sakit dengan memblokir produksi molekul nyeri. NSAID mengurangi nyeri yang terasa di sendi, otot, dan jaringan lunak lainnya. Sebuah enzim yang terkait COX-1, berperan dalam melindungi lapisan perut. Karena kebanyakan NSAID menghambat COX- 1 meningkatka risiko sakit maag dan gastrointestinal (GI) perdarahan (Dean, 2011)

Enzim siklooksigenase terdapat dalam 2 isomeform disebut COX-1 dan COX-2, dikode oleh gen yang berbeda dan ekspresinya bersifat unik. COX-1 esensial dalam melindungi beberapa fungsi dalam kondisi normal di berbagai jaringan khususnya ginjal, saluran cerna dan trombosit. Di mukosa lambung, aktivasi COX-1 menghasilkan prostasiklin yang bersifat sitoprotektif. Siklooksigenase 2 awalnya diduga diinduksi berbagai stimulus inflamatoar, termasuk sitokin,endotoksin dan growth factor. COX-2 juga mempunyai fungsi fisiologis yaitu di ginjal,jaringan vaskular dan pada proses perbaikan (Wilman and Gan, 2009).

2.3.1 JENIS-JENIS ANALGESIK a.Parasetamol (asetaminofen)

Di Indonesia asetaminofen lebih dikenal dengan nama parasetamol dan tersedia sebagai obat bebas, merupakan salah satu obat yang sering digunakan untuk mengobati nyeri dari ringan sampai sedang, parasetamol bekerja dengan menghambat pg yang lemah.

Farmakokinetik

Parasetamol diberikan secara oral, penyerapannya dihubungkan dengan tingkat pengosongan perut dan konsentrasi darah, puncak biasanya tercapai dalam 30-60 menit (Furst and Munster, 2002). Diabsorbsi dengan cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma di capai dalam waktu ½ jam dan massa paruh 1-3 jam. Dalam plasma 25 % parasetamol terikat protein plasma, dimetabolisme oleh enzim mikrosomal hati. Diekskresi melalui ginjal, sebagian kecil sebagai parasetamol (3%) dan sebagian besar dalam bentuk terkonjungasi (Wilman and Gan, 2009).

Indikasi

Obat ini berguna untuk nyeri ringan sampai sedang seperti sakit kepala, mialgia, nyeri pasca persalinan dan keadaan lain. Sebaiknya tidak diberikan terlalu lama karena kemungkinan menimbulkan nefropati anti nyeri. Jika dosis terapi tidak bermanfaat, dosis besar tidak menolong (Wilman and Gan, 2009)

Efek samping

Dalam dosis terapetik bisa terjadi peningkatan enzim hati kadang bisa terjadi tanpa adanya ikterus. Dengan menelan dosis 15 g parasetamol, bisa menyebabkan kejadian yang fatal kematian dapat terjadi karena hepatotoksisitas yang hebat dengan nekrosis lobules sentral. Penggunaan semua jenis analgesik secara menahun

terutama kombinasi berpotensi menjadi nefropati analgesic (Furst and Munster, 2002).

Kontra indikasi

Obat ini tidak dianjurkan pada seseorang yang mengalami kekurangan G-6-PD (Setter and Baker, 2010). Dosis yang dianjurkan tablet dengan 500 mg

parasetamol atau sirup yang mengandung 125mg/5ml.dan ada juga dosis untuk dewasa 300 mg-1g per kali beri dengan dosis maksimun 4 g/hari, bisa diberi 3 sampai 4 kali dalam sehari dengan pemberian maksimum 6 kali sehari (Wilman and Gan, 2009).

b.IBUPROFEN

Ibuprofen adalah pereda nyeri golongan non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) yang bisa ditemukan di banyak toko obat. Ibuprofen adalah derivate asam propionate. Obat ini bersifat analgesic dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat (Wilman and Gan, 2009). Menurut McGettigan, naproxen dan ibuprofen adalah obat penghilang rasa sakit yang paling aman untuk jantung, asalkan digunakan dalam dosis rendah.

Farmakodinamik

Menghambat sintesis prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat minimal 2 isoenzim siklooksigenase, COX-1 dan COX-2 (Medscape). Farmakokinetik

Ibuprofen dimetabolisme secara estensif via CYP2C8 dan CYP2C9 di dalam hati (Furst and Munster, 2002). Diabsorbsi cepat melalui lambung dan kadar maksimal dalam plasma dicapai setelah 1-2 jam. Waktu paruh dalam plasma sekitar 2 jam,90% ibuprofen terikat dalam protein plasma. Ekskresinya berlangsung cepat,

kira-kira 90 % dari dosis yang diabsorbsi akan diekskresi melalui urin sebagai metabolit atau konjugatnya (Wilman and Gan, 2009).

Indikasi

Ibuprofen adalah obat anti-inflamasi (NSAID) yang digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang, dan membantu untuk meredakan gejala arthritis (osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau remaja artritis), seperti peradangan, pembengkakan, kekakuan, dan nyeri sendi. Ibuprofen tidak menyembuhkan artritis, hanya membantu ketika anda menggunakan atau memimunnya (Pubmed, 2012) Efek samping

Obat anti-inflamasi dapat menyebabkan, Iritasi gastrointestinal dan perdarahan terjadi, Walaupun tidak sesering aspirin (Furst and Munster, 2002). Bisa juga menyebabkan gangguan ginjal, gagal jantung dan sirosis dan meningkatkan resiko penyakit kardiovascularskular seperti miokardiak infark (Setter and Baker , 2010). Efeknya yang jarang terjadi ialah eritema kulit, sakit kepala trombosipenia, ambilopia toksik yang reversible (Wilman and Gan, 2009).

Kontra indikasi Obat ini di kontra indikasikan terhadap orang mempunyai alergi asa, gangguan perdarahan, ulkus duodenum / lambung / tukak, stomatitis, SLE, ulcerative colitis, penyakit saluran cerna atas, akhir kehamilan (dapat menyebabkan penutupan dini ductus arteriosus) (Medscape). Dosis yang dianjurkan adalah 400 mg dalam 4 kali beri dalam sehari (Wilman and Gan, 2009).

d.ASAM MEFENAMAT

Asam mefenamat terikat sangat kuat pada protein plasma, terikat dengan protein sehingga interaksinya terhadap antikoagulan harus diperhatikan.

farmakodinamik

Menghambat sintesis prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat minimal 2 isoenzim siklooksigenase, COX-1 dan COX-2 (Medscape). farmakokinetik

Asam mefenamat mempunyai waktu paruh selama 2 jam, Puncak Plasma Waktu: 2-4 jam (1 g dosis) dicapai pada hari kedua administrasi (1 g dosis, 4x sehari),dimetabolosme di hati oksidasi / konjugasi, metabolit asam 3'-hidroksimetil dan 3'-karboksil dan konjugasi asam glukuronat mereka kskresi: urin 66% (dosis tunggal), feses 20-25 (Medscape).

Indikasi

Pada nyeri yang akut,dismenore. Efek samping

Terhadap saluran cerna misalnya dispepsia, diare dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung, obat ini meningkatkan efek dari antikoagulansi oral, Kontra indikasi pada ibu hamil, tidak boleh dipakai lebih dari 1 minggu (Furst and Munster, 2002).Dosis yang dianjurkan adalah 250-500mg dalam sehari dengan pemberian 2-3 kali dalam sehari.

d.Diklofenak

Diklofenak adalah derivat sederhana dari phenilacetic acid yang menyerupai flurbiprofen dan meclofenamate.

farmakodinamik

Menghambat COX-1 & COX-2, sehingga menghambat sintesis prostaglandin (Medscape,2013). Obat ini menghambat siklooksigenase yang relative non selektif dan kuat, mengurangi bioavailabilitas asam arakidonat (Furst and Munster, 2002). Farmakokinetik

Obat ini diserap dengan cepat, tetapi bioavailabilitasnya hanya 30-70 % kerena mengalami metabolime first pass (lintas pertama), metabolism berlangsung dengan CYP3A4 dan CYP2C9 menjadi metabolit tidak aktif. Waktu paruhnya1-3 jam, diklofenak diaakumulasi di cairan synovial sehingga efek terapi di sendi jauh lebih panjang dari waktu paruh obat (Wilman and Gan, 2009).

Indikasi

Sebagai anti inflamasi, analgesik,antipiretik, rheumatoid arthritis,osteoarthritis dan dismenorrhea (Medscape)

Efek samping

Menurut Furst and Munster (2002), Kira-kira 20% dari pengguna diclofenak mengalami distress gastrointestinal, pendarahan gastrointestinal yang terselubung dan dapat timbulnya ulserasi lambung. Dan kira-kira 1-10% dapat mengalami distensi perut & perut kembung, sakit perut atau kram, Sembelit, diare, dispepsia, mual, ulkus peptikum / perdarahan GI, dan edema (Medscape)

Kontra indikasi

Obat ini tidak dapat digunakan oleh seseorang yang mengalami hipersensitivitas terhadap diklofenak aspirin, depresi sumsum tulang, CABG, ulkus peptikum, stomatitis, kolitis ulserativ, GI, akhir kehamilan (dapat menyebabkan penutupan dini ductus arteriosus)( Medscape, 2013). Dosis yang dianjurkan 100-150 mg dalam sehari dengan pemberian 2-3 kali dalam sehari (wilman and gan, 2009) e.INDOMETASIN

Indometasin merupakan derivate indol-asam asetat, karena toksisitasnya obat tidak dianjurkan diberi kepada anak ,wanita hamil, pasien dengan gangguan psikatri dan penyakit lambung.

farmakodinamik

Menghambat sintesis prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat minimal 2 isoenzim siklooksigenase ,COX-1 dan COX-2 (Medscape, 2013).

Menurut Furst and Munster (2002) indometasin menghambat COX yang potensial dan nonselektif, bisa juga menghambat phospholipase A dan C, mengurangi migrasi PMN dan pertumbuhans sel T dan B.

Farmakokinetik

Absorbsinya setelah pemberian secara oral cukup baik, 92-99% terikat pada protein plasma. Metabolismenya terjadi di hati, diekskresikan dalam bentuk asal maupun metabolit melalui urin atau empedu.waktu paruh plasma kira-kira 2-4 jam (Wilman and Gan,2007). Kadar puncak serum mencapai 2 jam dengan konsentrasi efektif antara 0,3-3 mg/l (Setter and Baker, 2010).

Indikasi

Indometasin mempunyai efak analgesic-antipiretik disertai anti inflamasi, sehingga dapat digunakan untuk rheumatoid arthritis, bursitis ,dan tendonitis.

Efek samping

Efek sampingnya tergantung dosis efek terhadap saluran cerna dapat berupa nyeri abdomen, perdarahan lambung dan pankreatitis dan bisa sakit kepala yang berat (20-25%) (Wilman and Gan, 2007), dapat juga menyebabkan transient renal insufficiency (40%), Jaundice (15%), sakit kepala (12%) (Medscape).

Kontra indikasi

Obat ini dikontra indikasikan pada orang yang mengalami hipersensitivitas, alergi ASA, sejarah aspirin triad, CABG, gangguan perdarahan, ulkus duodenum / lambung / tukak, stomatitis, kolitis ulserativa, penyakit saluran cerna atas, akhir kehamilan (dapat menyebabkan penutupan dini ductus arteriosus),Pada neonatus: Gangguan ginjal, infeksi (Medscape).

Dosis yang dianjurkan 25 mg sehari dalam pemberian 2-4 kali,untuk mengurangi gejala rematik di mala hari obat ini diberi 50-100 mg sebelum tidur (Wilman and Gan, 2009).

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT KELURAHAN INDRA KASIH KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

TENTANG ANTI NYERI PARASETAMOL DAN ANTI NYERI LAINNYA

Oleh:

AMARWATI K PUTRI MS

100100159

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013

TENTANG ANTI NYERI PARASETAMOL DAN ANTI NYERI LAINNYA

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

AMARWATI K PUTRI MS

100100159

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013

LEMBAR PENGESAHAN

Tingkat Pengetahuan,sikap dan perilaku masyarakat kelurahan indra kasih kecamatan medan tembung tentang anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya

Nama : Amarwati K Putri MS NIM : 100100159

Pembimbing Penguji I

( dr, Yunita Sari Pane M.Si) (dr.Nuryunita Nainggolan sp.P)

Penguji II

( dr.T. Ibnu alferraly sp.PA)

Medan, 4 Januari 2014

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Rasa nyeri dapat menganggu aktivitas seseorang, sehingga banyak orang mencoba mengobati sendiri rasa nyeri yang mereka rasakan.Menurut sebuah survey lebih dari 80% orang menggunakan obat anti nyeri yang dijual di apotek, akan tetapi banyak masyarakat tidak mengetahui bahaya penggunaan anti nyeri apabila digunakan tidak sesuai aturan pakai.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan,sikap dan perilaku masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung tentang anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya. Penelitian ini adalah penelitian deskritif desain penelitian yang digunakan adalah desain cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling

Dari 100 responden didapati tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku berdasarkan umur yang dikategorikan baik pada responden berumur 31-50 tahun yaitu sebanyak 63,4%, sikap yang dikategorikan baik pada umur 31-50 tahun sebanyak 75,6%,dan perilaku yang dikategorikan baik pada responden yang berumur 22-30 tahun sebanyak 81,6%. Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku berdasarkan tingkat pendidikann, pengetahuan yang dikategorikan baik pada responden tingkat pendidikan akhir SMA sebanyak 58.8%, sikap yang dikategorikan baik pada responden tingkat pendidikan akhir SMA sebanyak 66,7% dan perilaku yang dikategorikan baik pada responden tingkat pendidikan akhir PT/Akademi sebanyak 87%.

Kesimpulan: dari 100 responden di Kelurahan Indra Kasih, mayoritas masyarakat mempunyai pengetahuan yang baik tentang anti nyeri. Namun efek samping yang ditimbulkan oleh obat tersebut masih belum dimengerti oleh responden. Jadi responden perlu diberi penyuluhan tentang bahayanya efek samping obat dan membaca aturan pakai sebelum mengkonsumsi obat

Kata kunci:obat,anti nyeri,efek samping

ABSTRACT

Pain can disturb someone’s activity, so that many people try to treat the pain by their own way. According to a survey that more man 80 % people use the anti-pain drug sold in the drugstore, whereas many people do not realize the danger of the anti-pain drug if it is used inappropriate manner.

The aim of this research is to obtain the description of the level of the knowledge, attitude and behavior of the people in Kel. Indra Kasih Kec. Medan Tembung about the paracetamol anti-pain and others. This reaserch is a descriptive research. The concept of the research uses the cross-sectional design, and cluster sampling is used to get the sample.

The level of the knowledge, attitude and behavior from 100 respondents are first based on age. Respondents from the good knowledge based on age 31-50 years old are 63,4 %. Their good attitude based on age 31-50 years old are 75,6 %. And the good behavior based on age 22-30 years old are 81,6 %.

The level of the knowledge, attitude and behavior based on the education, the respondents from the good knowledge based on Senior High School graduation are 58,8 %. The good attitude based on Senior High School graduation are 66,7 %. The good behavior based on the university graduation is 87 %.

Conclusion : from 100 respondents in Kel. Indra Kasih the majority has a good knowledge about the anti-pain drug. However, the respondents do not realize the potential effect from the drug. So, it is necessary to give a deeply information about the dangerous side-effect drug and read the instruction before consuming the drug.

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Karya tulis ilmiah ini berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan ,Sikap dan Perilaku Masyarakat kelurahan Indra Kasih Tentang Anti Nyeri Paracetamol dan Anti nyeri lainnya . Dalam penyelesaian penulisan proposal karya tulis ilmiah ini, penulis banyak

Dokumen terkait