• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tentang Anti Nyeri Parasetamol Dan Anti Nyeri Lainnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tentang Anti Nyeri Parasetamol Dan Anti Nyeri Lainnya"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Amarwati K Putri

Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 24 oktober 1992

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pancing komp IAIN no 7/11

Riwayat Pendidikan :

1998-2004 1.MIN Medan 2004-2007 2.SMP Galih Agung 2007-2010 3.SMA Galih Agung

Riwayat Kepanitian : Panitia PMB FK USU Tahun 2013 MOP HMI FK USU

(2)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN PENELITIAN

Dengan hormat,

Saya, Amarwati k putri, adalah seorang mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) angkatan tahun 2010. Saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Pengetahuan,Sikap dan PerilakuTtentang Anti nyeri

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat pengetahuan,sikap dan perilaku masyarakat kelurahan indra kasih tentang anti nyeri. Untuk keperluan tersebut, saya memohon kesediaan Anda untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. Saya memohon kesediaan Anda untuk menjawab beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Jika Anda bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelawanan.

Identitas pribadi Anda sebagai partisipan akan disamarkan, kerahasiaan data Anda akan dijamin sepenuhnya, dan semua informasi yang Anda berikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Anda dapat bertanya langsung kepada saya atau dapat menghubungi saya di nomor 082366343351

Demikian informasi ini saya sampaikan, atas bantuan, partisipasi dan kesediaan waktu Anda, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya, Peneliti,

(3)

Lampiran 1

Identitas LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ……… Umur : ……… tahun

Jenis Kelamin : Laki - laki / Perempuan *) Alamat : ………

pendidikan tertinggi yang responden pernah diselesaikan ? 1. Tidak sekolah 4. Tamat SLTP/sederajat

2. Tidak tamat SD 5. Tamat SLTA/sederajat 3. Tamat SD/sederajat 6. Akademi/Universitas

Setelah mendapat keterangan dan penjelasan yang cukup dari peneliti secara lengkap, maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan saya menyatakan ‘BERSEDIA’ berpartisipasi menjadi sukarelawan dalam penelitian ini yang berjudul Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan perilaku masyarakat Kelurahan Indra Kasih Tentang Anti Nyeri Parasetamol dan Anti NyeriLlainnya

Medan, ………,2013

(4)

Pertanyaan

Pengetahuan

1. Apa yang dilakukan jika ada anggota keluarga anda merasakan nyeri (nyeri gigi, nyeri anggota badan, dll)?

a. Dibawa ke RS/Puskesmas/dokter

b. Diberikan obat anti nyeri, sebutkan nama obatnya……….. c. Pengobatan tradisional, yang lainya sebutkan………... d.tidak diobati

2.Bagi anda, apa kegunaan obat anti nyeri? a. Menghilangkan nyeri saja

b. Menghilangkan nyeri dan demam c. Lain-lain, sebutkan... d.tidak tahu

3.kapan anda menggunakan obat anti nyeri? a.Bila perlu

b.Setiap merasa nyeri

c.Lainnya………. d.Tidak tahu

4. Apakah anda mengetahui cara pemakaian obat anti nyeri yang anda gunakan?

(5)

5. Apakah anda mengetahui dosis pemberian obat anti nyeri yang anda gunakan?

a.ya,3 kali serhari b. ya, 2 kali sehari c.ya,4 kali sehari d.tidak tahu

6. kapan waktu yang tepat untuk mengkonsumsi obat anti nyeri?

a. Setelah makan b. Sebelum makan c. Sebelum tidur d.tidak tahu

7. Efek samping yang dapat timbul dari obat anti nyeri yang anda gunakan?

a. Perut perih /Gangguan pencernaan b. Muntah

c. gangguan hati d.tidak tahu

8.Dibawah ini mana yang termasuk obat anti nyeri? (boleh menjawab lebih dari 1 a. parasetamol (panadol)

b.ponstan

(6)

SIKAP

Pernyataan setuju Tidak setuju Jika saya sakit kepala saya

akan ke apotik dan bertanya kepada apoteker obat yang saya perlukan Obat anti nyeri yang bagus adalah obat yang sering ada di iklan

Penggunaan obat anti nyeri perlu disesuaikan mengikut jenis rasa nyeri/ gejala yang dialami Jika saya mengetahui efek samping suatu obat, bila digunakan secara

berlebihan ,saya akan menggunakanya dengan hati-hati

(7)

PERILAKU

16.Apakah obat yang anda konsumsi selalu sesuai dengan nyeri yang anda rasakan? a.Ya,sebutkan jenis nyeri dan obatnya

b.Tidak

17. Apakah anda mempunyai penyakit yang berhubungan denhgan lambung? a.ya

b Tidak

18.Bila anda sakit kepala obat apakah yang anda gunakan? a.parasetamol

b.ibuprofen

c. Dan lain-lain, sebutkan………... 19. Dimanakah anda sering membeli obat anti nyeri yang anda konsumsi di atas?

a. Apotek b. Warung c. pasar

20.Dari mana anda tahu,jika obat yang anda beli cocok dengan rasa nyeri yang anda alami?

(8)

KETERANGAN NILAI

Untuk soal pengetahuan 1-7 kecuali nomor 4 Untuk pilihan jawaban A diberi skor 4 Untuk pilihan jawaban B di beri skor 3

Untuk pilihan jawaban C diberi skor skor tergantung jawaban yang diberikan responden jika benar diberi nilai 2 dan salah 1

Untuk pilihan jawaban d di beri skor 0

Untuk no 4 dan 8 diberi nilai 4 jika benar 0 jika salah Sikap

Jika responden menjawab pertanyaan dengan benar maka nilai 2 jika responden menjawab pertanyaan dengan salah maka nilai 1 perilaku

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

kelperilaku

(17)

kelumur * kelosikap Crosstabulation

kelosikap Total baik cukup baik kelumu

r

>50 Count 10 11 21

% within

kelumur 47.6% 52.4% 100.0% % within

kelosikap 15.9% 29.7% 21.0%

22-30 Count 22 16 38

% within

kelumur 57.9% 42.1% 100.0% % within

kelosikap 34.9% 43.2% 38.0%

31-50 Count 31 10 41

% within

kelumur 75.6% 24.4% 100.0% % within

kelosikap 49.2% 27.0% 41.0%

Total Count 63 37 100

% within

kelumur 63.0% 37.0% 100.0% % within

(18)

kelumur * kelperilaku Crosstabulation

Kelperilaku Total baik cukup kurang baik kelumu

r

>50 Count 16 5 0 21

% within

kelumur 76.2% 23.8% .0% 100.0%

% within

kelperilaku 21.3% 22.7% .0% 21.0%

22-30 Count 31 7 0 38

% within

kelumur 81.6% 18.4% .0% 100.0%

% within

kelperilaku 41.3% 31.8% .0% 38.0%

31-50 Count 28 10 3 41

% within

kelumur 68.3% 24.4% 7.3% 100.0%

% within

kelperilaku 37.3% 45.5% 100.0% 41.0%

Total Count 75 22 3 100

% within

kelumur 75.0% 22.0% 3.0% 100.0%

% within

(19)

pendidikan * kelpengetahuan Crosstabulation

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

tailed)

(29)

sikap ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

a Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

(30)

p4 Pearson

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(31)
(32)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengawasan Obat dan Makanan, 2013.” Gunankan Obat dengan Tepat " di

RRI Stasiun Kalimantan Selatan.Available from

http://www.pom.go.id/index.php/home/berita_aktual/3191/KIE__\

Corwin,elizabeth j .,2009. Patofisiologi;Buku Saku. Cetakan ketiga Jakarta : ecg

Dean,laura,2011.Comparing NSAIDs.Available from http: //www. ncbi.nlm.nih.gov /books /NBK45590 /

Farrel,S,2012. Acetaminophen Toxicity.Medscape Reference. Available from : http://emedicine.medscape.com/article/820200-overview (Accesed 19 April 2013)

(33)

Hartwig, M S and Wilson, L. M., 2005 .Nyeri. In: Price,S.A. and Wilson,

L.M..Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Edisi 6.Jakarta: EGC

International Association for the study of pain, 2012. IASP Taxonomy. Available

from:http://www.iasp-pain.org/AM/Template.cfm?Section=Pain_Definitions

(Accessed 19 April 2013)

Iqbal Mubarak,W., Chayatin,N.,Rozikin,khoirul and Supradi.,2007. Promosi kesehatan. Cetakan pertama.Yogyakarta:Graha ilmu

Medscape, 2013. NSAIDs. Medscape reference. Available from:

http://reference.medscape.com/drug/advil-motrin-ibuprofen-343289 (Accesed 20 April 2013)

Notoatmodjo, S., 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta.

Pubmed health, 2012.Ibuprofen. Available from :

(34)

Sastroasmoro,S and Ismael, S., 2011.Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Cetakan keempat . Jakarta: Sagung Seto.

Setter,S .M and Baker, D. E.,2010. Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs. In: Smith, Kelly M., Riche,Daniel M and Henyam,Nickole N, ed. Clinical Drug Data .11th ed. USA :McGraw.

Sherwood,lauralee, 2001.Fisiologi Manusia dariSel ke Sistem . Edisi 2.jakarta: EGC.

Syeima,Corin nur.,2009. Gambaran Pengetahuan dan Karakteristik Masyarakat RW 08

Kelurahan Pisangan Barat Ciputat Tentang Pengobatan Sendiri Terhadap Nyeri

Menggunakan obat anti nyeri . Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Wahyuni,A.S.,2007.Statistika Kedokteran. Jakarta: Bamboedoae communication.

Wilmana, P.F., dan Gan, S., 2008. Analgesik- Antipiretik, Analgesik Anti- Inflamasi Nonsteroid, dan Obat Gangguan Sendi Lainnya. In: Gunawan, S.G., Nafrialdi, R.S., dan Elysabeth, ed. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

(35)

BAB 3 1 Pengetahuan kemampuan

(36)
(37)
(38)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilakunya masyarakat tentang penggunaan obat anti nyeri yang dijual secara bebas baik di warung maupun di apotek. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross-sectional studi, yaitu melakukan pengamatan hanya dalam waktu satu saat atau hanya dalam satu kali pengamatan dengan menggunakan kuesioner.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

4.2.1 waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai september 2013. 4.2.2 Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelurahan Indrah Kasih, Kecamatan Medan Tembung.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di kelurahan Indrah Kasih Kecamatan Medan Tembung.

4.3.2 Sampel

(39)

Besarnya sampel yang akan diambil didalam penelitian ini agar dapat mewakili populasi ataupun sampel yaitu dihitung dengan menghitung besar sample untuk penelitian estimasi (Wahyuni, 2007)

Populasi finit (terbatas)

N.Z21-α/2.p.(1-p) n= —————————— (N-1)d2+ z21-α/2.p.(1-p)

Keterangan:

n = besar sampel minimum

Z1-α/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu (1,96) p = harga proporsi di populasi (0,50)

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir (10%) N = jumlah populasi (17.543)

Apbila diaplikasikasikan adalam rumus maka 17.543.(1,96)2.0,5.(1-0,5)

n= —————————————— (17.543-1).(0,1)2+ (1,96)2.0,5.(1-0,5) 16848.2972

n= ———— 176.3904 n =95,5=100

(40)

4.3.3. Kriteria Inklusi dan eksklusi

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya (Sastroasmoro, 2011).

Pada Penelititan ini sampel yang diambil adalah penduduk kelurahan IndrahKasih yang memenuhi kriteria inklusi. kriteria inklusi adalah kriteria subjek penelitian pada populasi (Sastroasmoro et al. 2011).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain adalah : 1.Masyarakat kelurahan indra kasih kecamatan Medan tembung. 2.Masyarakat yang berumur diatas umur 22 tahun .

3. Ibu yang bersedia menjawab kuesioner

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian

(Sastroasmoro et al,2011).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini antara lain adalah : 1. Masyarakat yang tidak tinggal di kelurahan indrah kasih 2.Masyarakat yang berumur dibawah 22 tahun

3.ibu yang tidak bersedia menjawab kuesioner

4.4 Teknik Pengumpulan Data 4.4.1 Data primer

(41)

4.4.2 Instrument penelitian

Instrument penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang akan di validasi. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada masyarakat yang mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel. Namun, diambil dari populasi yang berbeda,dibagi kepada 20 masyarakat Peneliti mengukur dengan memberikan pertanyaan sebanyak 20 pertanyaan dan kuesioner ini akan di analisa menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) pada kuesioner pertama yang dibuat pada 20 orang.

Pertanyaan dapat dikatakan valid apabila pada saat uji validitas dilakukan mempunyai nilai r >0,5 dan nilai s <0,005. Dikatakan reliable jika nilai r>0.06. Informed consent diberikan bersaman dengan kuesioner untuk menjelaskan tujuan dilakukan penelitian. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh masyarakat yang mempunyai kriteria inklusi.

4.5 Pengolahan dan Analisis data 1. Pengolahan data

Data yang diterima diolah menggunakan langlah-langkah (Notoatmodjo, 2005) : a. Editing

Editing adalah memeriksa kueioner . Editing bertujuan untuk mengurangi kesalahan dan kekurangan yang ada dalam lembar pertanyaan yangsudah diselesaikan sampai sejauh mungkin. Peneliti memeriksa kembali kuisioner yang sudah diisi oleh

b. Coding

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban dari para responden kedalam kategori-kategori. Dengan menandai masing-masing jawaban berupa angka-angka, kemudian dimasukan ke dalam lembar jawaban guna mempermudah membacanya.

c. Skoring

(42)

d. Tabulasi

Tabulasi adalah membuat tabel semua jawaban yang sudah diberi skor dan dimasukan ke dalam tabel yang tersedia.

e. Entri data

Setelah data penelitian di peroleh, peneliti memasukkan data yang telah ditabulasi ke dalam komputer dengan menggunakan program komputer SPSS.

(43)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1.HASIL PENELITIAN

5.1.1 Deskripsi lokasi penelitian

Kelurahan Indra Kasih merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Tembung berdasarkan luas geografisnya Kelurahan Indra Kasih memiliki luas wilayah sebesar 1,3 ha yang terbagi menjadi 13 lingkungan dengan letak sebagai berikut:

 Sebelah Utara berbatas dengan Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan

 Sebelah Selatan berbatas dengan Kelurahan Siderejo Kecamatan Medan Tembung

 Sebelah Timur berbaas dengan PTP Desa Sampali Kecamatan Percut Seituan

 Sebelah Barat berbatas dengan P.Brayan Darat 1 Kecamatan Medan Timur

Jumlah penduduk Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung sebanyak 17.543 jiwa dan terdiri dari 5328 kepala keluarga

5.1.2 Karakteristik Respoden

(44)

5.1.2.1 Umur

Table 5.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur frekuensi % 22-30 38 38

31-50 41 41 >50 21 21

Total 100 100

Dari tabel 5.1 dapat dilihat jumlah kelompok responden paling banyak berada pada umur 31-50 sebanyak 41 orang, umur 22-30 tahun sebanyak 38 orang (38%), sedangkan kelompok paling sedikit berumur diatas 50 tahun yaitu sebanyak 21 orang (21 %).

5.1.2.2 Tingkat pendidikan.

Tabel 5.2 Distribusi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah %

Tidak tamat SD 0 0

SD 14 14

SMP 12 12

SMA 51 51

PT/Akademi 23 23

(45)

Dari tabel 5.2 kelompok responden paling banyak menurut tingkat pendidikan adalah SMA yaitu 51 orang (51%), PT/Akademi 23 orang (23%), SD sebanyak 14 orang (14%), sedangkan kelompok responden paling sedikit menurut tingkat pendidikan adalah tidak tamat sd (0 %) dan SMP sebanyak 12 orang (12 %)

5.1.3 Hasil Analisis Data

5.1.3.1 Gambaran pengetahuan

Pengetahuan responden mengenai obat anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya pada masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung diukur menggunakan kuesioner yang berisi 8 pertanyaan. Kemudian pengetahuan dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu : baik, cukup dan kurang.

Table 5.3 Distribusi Gambaran Pengetahuan Responden

Pengetahuan jumlah (orang) % Baik 52 52 Cukup 45 45 Kurang 3 3 Total 100 100

Dari tabel 5.3 didapati bahwa resoponden yang memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori baik yaitu sebanyak 52 orang (52%), tingkat

(46)

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Atas Pertanyaan Aspek Pengetahuan Responden

Pertanyaan

Bobot jawaban

0 1 2 3 4

N % N % N % N % N %

1. Ketika sakit 1 1 0 0 8 8 53 53 38 38

2. Fungsi anti nyeri 5 5 0 0 1 1 39 39 55 55 3. Kapan

menggunakan obat

2 2 1 1 0 0 35 35 62 62

4. Cara pemakaian 38 38 2 2 0 0 1 1 59 59

5. Dosis obat 30 30 0 0 1 1 21 21 48 48

6. Waktu konsumsi

obat 0 0 3 3 0 0 5 5 92 92

7. Efek samping obat 56 56 0 0 5 5 10 10 29 29 8. Jenis anti nyeri 7 7 0 0 5 5 21 21 67 67

(47)

5.1.3.2 Gambaran Sikap

Sikap responden mengenai obat anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya pada masyarakat Kelurahan Indra Kasih diukur menggunakan kuesioner yang berisi 6 pertanyaan. Sikap dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu: baik, cukup dan kurang.

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi gambaran sikap responden

Sikap jumlah(orang) % Baik 63 63 Cukup 37 37 Kurang 0 0 Total 100 100

(48)

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Atas pertanyaan Aspek Sikap

Pertanyaan mengenai antinyeri harus sesuai jenis nyerinya dan mengenai jika responden mengetahui efek samping maka akan mengunakan dengan hati-hati adalah pertanyaan yang paling banyak dijawab setuju oleh responden sebanyak 88 orang (88%), sedangkan pertanyaan yang paling sedikit dijawab benar oleh responden adalah ketika sakit kepala ia akan ke apotik sebanyak 26 orang (26%)

(49)

5.1.3.3 Gambaran perilaku

Perilaku responden mengenai obat anti nyeri parasetamol dan antinyeri lainnya pada masyarakat Kelurahan Indra Kasih diukur menggunakan kuesioner yang berisi 5 pertanyaan. kemudian, sikap dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu: baik,cukup dan kurang

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Gambaran Perilaku Responden

Perilaku N % Baik 75 75 Cukup 22 22 Kurang 3 3 Total 100 100

(50)

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Jawaban Atas pertanyaan Aspek Perilaku Responden

pertanyaan

Skor

0 1 2

N % N % N %

Obat sesuai rasa nyeri 7 7 28 28 64 64

Memiliki sakit berhubungan

dengan lambung 0 0 26 26 74 74

Sakit kepala menggunakan

obat 4 4 11 11 85 85

Tempat membeli obat 0 0 35 35 65 65

Informasi obat yang cocok 0 0 57 57 43 43

(51)

5.1.4 Tabulasi silang

Tabel 5.9 Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Umur Responden

Umur

Pengetahuan

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

22-30 21 40,4 15 33.3 2 66,7 38 38

31-50 26 50 15 33,3 0 0 41 41

>50 5 9,6 15 33,3 1 33.3 21 21

Totak 52 100 45 100 3 100 100 100

(52)

Tabel 5.10 tabulasi silang tingkat pengetahuan berdasarkan kelompok umur responden

Umur

Pengetahuan

Baik Cukup kurang Total

N % N % N % N %

22-30 21 55,3 15 39,5 2 5,3 38 100

31-50 26 63,4 15 36,6 0 0 41 100

>50 5 23,8 15 71,4 1 4,8 21 100

Total 52 52 45 45 3 3 100 100

Pengetahuan yang paling baik dijumpai pada kelompok usia 31-50 tahun yaitu sebanyak 26 orang (63,4%) dan sebaliknya tidak dijumpai responden dengan pengetahuan yang kurang. Pengetahuan yang cukup paling banyak dijumpai pada kelompok usia diatas 50 tahun yaitu sebanyak 15 orang (71,4%) sedangkan pengetahuan kurang paling banyak dijumpai pada kelompok usia 22-30 tahun sebanyak 2 orang (5,3%).

(53)

Tabel 5.11 Tabulasi Silang Tingkat Sikap Berdasarkan Umur Responden

Umur

Sikap

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

22-30 22 34,9 16 43,2 0 0 38

41

38

31-50 31 49,2 10 27 0 0 41

>50 10 15,9 11 29,7 0 0 21 21

Total 63 100 37 100 0 0 100 100

Dari tabel 5.10 dapat dilihat bahwa tingkat sikap yang dikategorikan baik paling banyak ditemukan pada responden berumur 31-50 sebanyak 31 orang (49,2%) dan kategori yang cukup ditemukan pada responden berumur 22-30 tahun sebanyak 16 orang (43,2%).

Tabel 5.12 Tabulasi Silang Tingkat Sikap Berdasarkan Kelompok Umur Responden

Umur

Sikap Baik

Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

22-30 22 57,9 16 42,1 0 0 38 100

31-50 31 75,6 10 24,4 0 0 41 100

>50 10 47,6 11 52,4 0 0 21 100

(54)

Sikap yang paling baik dijumpai pada kelompok usia 31-50 tahun yaitu sebanyak 31 orang (75,6%) dan sebaliknya tidak dijumpai responden dengan sikap yang kurang. Sikap yang cukup paling banyak dijumpai pada kelompok usia diatas 50 tahun yaitu sebanyak 11 orang (52,4%) sedangkan sikap kurang tidak dijumpai pada responden.

Tabel 5.13 Tabulasi Silang Tingkat perilaku Berdasarkan Umur Responden

Umur

Perilaku

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

22-30 31 41,3 7 31,8 0 0 38 38

31-50 28 37,3 10 45,5 3 100 41 41

>50 16 21,3 5 22,7 0 0 21 21

Total 75 100 22 100 3 100 100 100

Dari tabel 5.13 dapat dilihat bahwa tingkat perilaku yang dikategorikan baik paling banyak ditemukan pada responden berumur 22-30 sebanyak 31 orang (41,3%), kategori sedang ditemukan pada responden berumur 31-50 sebanyak 10 orang (45,5%) dan kategori kurang pada responden berumur 31-50 sebanyak 3 orang (100%).

(55)

Tabel 5.14 Tabulasi Silang Tingkat Perilaku Berdasarkan Kelompok Umur Responden

Umur

Perilaku

Baik Cukup kurang Total

N % N % N % N %

22-30 31 81,6 7 18,4 0 0 38 100

31-50 28 68,3 10 24,4 3 7,3 41 100

>50 16 76,2 5 23,8 0 0 21 100

Total 75 75 22 22 3 3 100 100

(56)

Tabel 5.15 Tabulasi Silang Tingkat pengetahuan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan

Pengetahuan

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

Tidak tamat SD 0 0 0 0 0 0 0 0

SD 6 11,5 8 17,8 0 0% 14 14

SMP 3 5,8 8 17,8 1 33,3 12 12

SMA 30 57,7 21 46,7 0 0 51 51

Perguruan tinggi 13 25 8 17,8 2 66,7 23 23

Total 52 100 45 100 3 100 100 100

(57)

Tabel 5.16 Tabulasi Silang Tingkat pengetahuan Berdasarkan Kelompok Pendidikan

Tingkat pendidikan

Pengetahuan

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

Tidak tamat SD 0 0 0 0 0 0 0 100

SD 6 42,9 8 57,1 0 0 14 100

SMP 3 25 8 66,7 1 8,3 12 100

SMA 30 58,8 21 41,2 0 0 51 100

PT/Akademi 13 56,5 8 34,8 2 8,7 23 100

TOTAL 52 52 45 45 3 3 100 100

(58)

Tabel 5.17 Tabulasi Silang Tingkat sikap Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan

Sikap

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

Tidak tamat

SD 0 0 0 0 0 0 0 0

SD 6 9,5 8 21,6 0 0 14 14

SMP 9 14,3 3 8,1 0 0 12 12

SMA 34 54 17 45,9 0 0 51 51

Perguruan

tinggi 14 22,2 9 24,3 0 0 23 23

Total 63 100 37 100 0 0 100 100

(59)

Tabel 5.18 Tabulasi Silang Tingkat sikap Berdasarkan kelompok Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan

Sikap

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

Tidak tamat SD

0 0 0 0 0 0 0

SD 6 42,9 8 57,1 0 0 14 100

SMP 9 75 3 25 0 0 12 100

SMA 34 66,7 17 33,3 0 0 51 100

PT/Akademi 14 60,9 9 39,1 0 0 23 100

TOTAL 63 63 37 37 0 0 100 100

Sikap yang dikategorikan paling baik dijumpai pada tingkat kelompok pendidikan SMA yaitu sebanyak 34 orang (66,7%) dan sebaliknya tidak dijumpai responden dengan tingkat sikap yang kurang yakni 0%. Sikap yang cukup paling banyak dijumpai pada tingkat kelompok pendidikan SD yaitu sebanyak 8 orang (57,1%), sedangkan sikap kurang tidak dijumpai pada responden

(60)

Tabel 5.19 Tabulasi Silang Tingkat Perilaku Berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan

Perilaku

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

Tidak tamat

SD 0 0 0 0 0 0 0 0

SD 10 13,3 4 18,3 0 0 14 14

SMP 5 6,7 5 22,7 2 66,7 12 12

SMA 40 53,3 10 45,5 1 33,3 51 51

Perguruan

tinggi 20 26,7 3 13,6 0 0 23 23

Total 75 100 22 100 3 100 100 100

(61)

Tabel 5.20 Tabulasi Silang Tingkat Perilaku Berdasarkan kelompok

Perilaku yang dikategorikan paling baik dijumpai pada tingkat kelompok pendidikan PT/Akademi yaitu sebanyak 20 orang (87%) dan sebaliknya tidak dijumpai responden dengan perilaku yang kurang. Perilaku yang cukup paling banyak dijumpai pada tingkat kelompok pendidikan SMP yaitu sebanyak 5 orang (41,7%), sedangkan perilaku kurang paling banyak dijumpai pada tingkat kelompok pendidikan SMP sebanyak 2 orang (16,7%).

5.1.4 Pembahasan

(62)

lebih memilih berobat ke puskesmas atau ke praktek dokter ketika sakit dan 53 orang memilih pengobatan sendiri dengan obat bebas yang di jual di apotek maupun di warung.

Pada penelitian ini dijumpai jumlah responden berdasarkan umur dengan pengetahuan dengan kategori baik karena menjawab pertanyaan dengan benar (skor >24) sebanyak 52 orang, pengetahuan dengan kategori cukup dengan (skor >16) sebanyak 45 orang dan pengetahuan dengan kategori kurang (skor <16) sebanyak 3 orang seperti yang terdapat pada tabel 5.10. Tingkat pengetahuan yang baik menurut pengelompokan umur didapati pada responden dengan umur 22-30 tahun yaitu sebanyak 55,3,%,dan 31-50 yaitu sebanyak 63.4% dan diatas 50 yaitu sebanyak 23,8%. Menurut Notoatmodjo (2007), usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang, Pada usia 20-30 seseorang akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan sosial serta lebih banyak mempersiapkan diri untuk menuju usia tua. Pada umur ini mereka lebih banyak menggunakan waktu untuk membaca. Pada penelitian ini ternyata tidak sejalan dengan pernyataan literatur Notoatmodjo sebagaimana yang telah dikemukakan di atas ternyata pada responden 31-50 tahun yang berperan aktif dari umur lainnya.

(63)

Dalam penelitian Syeima (2009), pemakaian anti nyeri banyak dilakukan pada responden yang berpendidikan rendah, hal ini mungkin karena banyaknya informasi dari iklan tv, baliho atau di warung-warung yang mudah diketahui oleh responden yang berpendidikan rendah.

Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sumber informasi, umur dan tingkat pendidikan. Semakin banyak dapat informasi dari keluarga, iklan maupun informasi dari membaca kemasan obat dapat mempengaruhi pengetahuam seseorang.

Dari 100 responden, ternyata 92 responden mengerti waktu untuk mengkonsumsi obat. Mereka mengerti bagaimana cara menggunakan obat anti nyeri dan tidak ada responden yang tidak tahu cara menggunakan obat anti nyeri tersebut. Sedangkan responden yang pengetahuanya tentang efek samping obat anti nyeri sangat sedikit yang menjawab benar yakni sebanyak 29% sehingga mereka perlu diberikan penyuluhan agar mereka dapat mengetahui efek samping obat. Pengetahuan responden yang rendah tersebut kemungkinan karena responden tidak membaca aturan pakai sebelum minum obat anti nyeri.

Pada penelitian ini dijumpai jumlah seluruh responden berdasarkan umur dengan sikap yang baik karena menjawab pertanyaan dengan benar (skor >10) sebanyak 63 orang, cukup dengan (skor 7-10) sebanyak 37 orang dan kurang (skor <7) sebanyak 0 orang seperti yang terdapat pada tabel 5.12. Tingkat sikap yang baik menurut pengelompokan umur didapati pada responden dengan umur 31-50 tahun yaitu sebanyak 75,6%,dan 22-30 yaitu sebanyak 57,9% dan diatas 50 yaitu sebanyak 47,6%.

(64)

orang dan kurang (skor <7) sebanyak 0 orang seperti yang terdapat pada tabel 5.18, tingkat sikap menurut pengelompokan pendidikan masing-masing tingkat pendidikan responden SD 42,9%, SMP 75%, SMA 66,7 % dan PT/Akademi 60,9.

Dari tabel 5.6 dapat dilihat responden mengerti obat anti nyeri harus sesuai dengan rasa nyeri yaitu sebanyak 88 orang (88%). Dan 88 responden menjawab pertanyaan bahwa ia mengetahui jika obat mempunyai efek samping sehingga dia akan menggunakannya dengan hati-hati seperti yang ada pada tabel 5.6 akan tetapi jika kita lihat pada tabel 5.4 responden banyak yang tidak mengetahui efek samping obat, sehingga pengetahuan dan sikap tidak sinkron, dalam bersikap dia mengetahui efek samping obat tetapi dalam pengetahuan responden tidak mengetahui jenis efek samping obat tersebut.

Pada penelitian tingkat perilaku dijumpai jumlah seluruh responden berdasarkan umur dengan sikap yang baik karena menjawab pertanyaan dengan benar (skor >7) sebanyak 75 orang, cukup dengan (skor 5-7) sebanyak 22 orang dan kurang (skor <5) sebanyak 3 orang seperti yang terdapat pada tabel 5.14. Tingkat sikap yang baik menurut pengelompokan umur didapati responden dengan umur 31-50 tahun yaitu sebanyak 68,3%, dan 22-30 yaitu sebanyak 81,6% dan di atas 50 yaitu sebanyak 76,2%.

(65)

Dari tabel 5.8 dapat diketahui bahwa 85 responden yang menjawab benar untuk menggunakan obat yang sesuai ketika sakit kepala, dan responden yang membeli obat di apotek 65 orang (65%), walaupun membeli obat di apotek kemungkinan responden mengkonsumsi obat bukan dari dokter. Dari 57 responden yang mengetahui obat anti nyeri yang akan dikonsumsinya dari tetangga, teman maupun iklan. Mereka mengkonsumsi obat hanya untuk menghilangkan rasa sakit,tetapi penyebab rasa sakit tidak diketahui. Misalnya penyebabnya hipertensi, obat anti nyeri tidak akan mengurangi nyeri efek yang ditimbulkan akibat hipertensi, tetap memperberat sakit kepala

Kelemahan dalam penelitian ini adalah dalam pengisian kuesioner banyak responden yang kurang percaya diri atas jawaban yang diberikan oleh responden dengan jawaban yang meragukan. Adapun kesulitan dalam penelitian ini yaitu banyak responden yang menolak untuk mengisi kuesioner, karena kurangnya pemahaman responden dalam menjawab pertanyaaan tersebut.

(66)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat pengetahuan masyarakat kelurahan indra kasih kecamatan

Medan Tembung mengenai anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya yang di kategorikan baik ditemukan pada responden berumur 31-50 tahun adalah 26 orang (63,4%)

2. Sikap masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung mengenai anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya yang di kategorikan baik ditemukan pada responden berumur 31-50 tahun adalah 31 orang(75,6%)

3. Perilaku masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung mengenai anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya yang di kategorikan baik ditemukan pada responden berumur 22-30 tahun adalah 31 orang (81,6%)

4. Tingkat pengetahuan masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung mengenai anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya yang di kategorikan baik berdasarkan tingkat pendidikan ditemukan pada responden dengan tingkat pendidikan akhir SMA sebanyak 30 orang (58,8%)

(67)
(68)

6.2 Saran

Beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini adalah:

1. Diharapkan kepada masyarakat agar bias memanfaatkan hasil penelitian dan diharapkan kepada masyarakat untuk membaca aturan pakai sebelum minum obat.

2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pelayanan kesehatan dalam membuat kebijakan mengenai penyuluhan tentang pemberian obat anti nyeri kepada masyarakat.

3. Diharapkan kepada petugas apotek untuk memberikan informasi yang baik dalam pemberian anti nyeri kepada masyarakat.

(69)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Landasan Teori

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu dan domain yang sangat mempengaruhi dalam pembentukan tindakan seseorang (Notoatmodjo,2007).

Menurut Notoatmodjo (2007), sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Newcomb bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan. Menurut Notoatmodjo (2007), perilaku adalah kegiatan atau aktivitas manusia, baik dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh orang lain. Menurut Iqbal Mubarak (2007) pengukuran perilaku dapat dilakukan dengan wawancara terhadap kegiatan yang telah dilakukannya.

Menurut Mubarak (2007) Perilaku dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok 1. Perilaku pemeliharaan kesehatan Seperti mencegah penyakit, perilaku peningkatan kesehatan.

2. Perilaku pencarian dan penggunan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan Seperti mengobati sendiri.

(70)

WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku tertentu adalah karena adanya beberapa alasan pokok pemikiran dan perasaan yakni dalam pengetahuan, persepsi, kepercayaan dan penilaian-penilaian seseorang terhadap objek.

2.2 NYERI

2.2.1 Definisi Nyeri

Nyeri adalah mekanisme protektif yang ada untuk menimbulkan kesadaran bahwa telah atau akan terjadi kerusakan jaringan (Sherwood, 2001).

Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

2.2.2 Klasifikasi Nyeri

Menurut Hartwing dan Wilson, (2005) nyeri dapat diklasifikasikan bedasarkan 2.2.2.1 Durasi nyeri

a.Nyeri akut

Durasi nyeri akut barkaitan dengan faktor penyebab yang spesifik dan dapat diidentifikasi. Nyeri akut dapat mereda setelah pengobatan, karena nyeri akan menghilang apabila faktor yang merangsang reseptor nyeri dihilangkan. Nyeri akut adalah nyeri pasca operasi, kualitas, intensitas dan durasi berkaitan dengan prosedur bedah dan yang menimbulkan kerusakan jaringan (Hartwing dan Wilson, 2005) b.Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri yang berlanjut walaupun diberi pengobatan, sakit yang terus-menerus bisa karena keganasan atau non keganasan atau intermitten seperti pada nyeri migren rekuren (Hartwing dan Wilson, 2005)

(71)

2.2.2.2 lokasi a.Nyeri kulit

Nyeri yang dirasakan di kulit atau di jaringan subkutan, misalnya nyeri yang dirasakan ketika tertusuk jarum atau luka lecet.(Corwin, 2009)

b.Nyeri somatic dalam

Nyeri yang berasal dari tulang dan sendi, tendon, otot rangka, pembuluh darah dan tekanan saraf dalam. Nyerinya lambat yang dapat menyebar sepanjang rute saraf (Corwin, 2009). Misalnya sakit kepala, pada lokasi ini memiliki sedikit reseptor sehingga lokasinya sering tidak dapat dijelaskan. Pada peradangan kronik sendi (arthritis) yang dirasa adalan nyeri pegal tumpul yang disertai seperti tertusuk. Nyeri tulang berasal dari stimulus resptor di periosteum, sering dirasa seperi rasa linu, lokasi relative kurang jelas (Hartwig amd Wilson, 2005).

c.Nyeri viseral

Nyeri di rongga abdomen atau toraks, biasanya nyeri hebat dan terlokalisasi dengan baik pada satu titik, tetapi juga dapat dialihkan ke bagian tubuh yang berbeda.

2.2.3 Reseptor nyeri

(72)
(73)

Gambar 1: Reseptor Nyeri

Sumber :McGraw-hill

2.2.4 Perjalanan Nyeri

Antara stimulus dan pengalaman subjektif nyeri ada empat proses

(74)

2. Transmisi nyeri proses penyaluran implus nyeri dari transduksi melewati saraf perifer sampai ke terminal di medulla spinalis dan jaringan neuronpemancar yang naik dari medulla spinalis ke otak.

3. Modulasi nyeri melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur saraf desenden dari otak yang mempengaruhi transmisi nyeri melibatkan faktor-faktor kimiawi yang meningkatkan aktivitas di reseptor nyeri aferen primer.

4. Persepsi nyeri pengalaman subjektif nyeri yang dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri oleh saraf (Hartwig and Wilson, 2005).

2.2.5 Patofisiologi

Implus nyeri berasal dari nosiseptor disalurkan ke SSP melalui salah satu jenis saraf eferen. Sinyal-sinyal yang berasal dari nosiseptor mekanis dan termal disalurkan melalui serat A-delta dan implus dari nosiseptor polimodal diangkut oleh serabut c (Sherwood, 2001). Nyeri biasanya dipersepsi sebagai sensasi tertusuk yang mudah ditentukan lokasinya ( jalur nyeri cepat) diikuti sensasi nyeri tumpul yang lokasinya kurang jelas dan menetap lama ( jalur nyeri lambat,dialtifkan oleh zat kimia terutama bradikinin,dalam keaddaan normal dia inaktif dan diaktif oleh enzim-enzim yang dikeluarkan ke dalam CES oleh jaringan yang rusak). Serat-serat aferen bersinaps antarneuron di tanduk dorsal korda spinalis, salah satu neurotransmitter yang dikeluarkan adalah substansi p (Sherwood, 2001).

(75)

Gambar 2:Biosintesis Prostaglandin Sumber :Wilman and Gan, 2009

2.3 ANALGESIK (ANTI NYERI)

(76)

Obat merupakan bahan yang sangat berpotensi bila digunakan dengan tepat karena obat dapat mencegah, menyembuhkan penyakit atau mengatasi masalah kesehatan. Namun sebaliknya, jika tidak digunakan dengan tepat, obat bukan saja tidak berguna bahkan bisa merugikan, karena obat merupakan bahan kimia yang selain memiliki efek terapi, juga dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan (BPOM, 2013).

Food and Drug Administration menyarankan konsumen untuk mengikuti petunjuk bila menggunakan rasa sakit umum dan penurun demam. Bahan aktif, asetaminofen dan non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID), aman dan efektif bila arah label atau nasihat dari seorang profesional kesehatan diikuti. Menggunakan lebih dari yang direkomendasikan dapat menyebabkan cedera serius.

Ibuprofen termasuk ke dalam kelas obat yang dikenal sebagai obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat-obat ini mengurangi rasa sakit dengan memblokir produksi molekul nyeri. NSAID mengurangi nyeri yang terasa di sendi, otot, dan jaringan lunak lainnya. Sebuah enzim yang terkait COX-1, berperan dalam melindungi lapisan perut. Karena kebanyakan NSAID menghambat COX- 1 meningkatka risiko sakit maag dan gastrointestinal (GI) perdarahan (Dean, 2011)

(77)

2.3.1 JENIS-JENIS ANALGESIK a.Parasetamol (asetaminofen)

Di Indonesia asetaminofen lebih dikenal dengan nama parasetamol dan tersedia sebagai obat bebas, merupakan salah satu obat yang sering digunakan untuk mengobati nyeri dari ringan sampai sedang, parasetamol bekerja dengan menghambat pg yang lemah.

Farmakokinetik

Parasetamol diberikan secara oral, penyerapannya dihubungkan dengan tingkat pengosongan perut dan konsentrasi darah, puncak biasanya tercapai dalam 30-60 menit (Furst and Munster, 2002). Diabsorbsi dengan cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma di capai dalam waktu ½ jam dan massa paruh 1-3 jam. Dalam plasma 25 % parasetamol terikat protein plasma, dimetabolisme oleh enzim mikrosomal hati. Diekskresi melalui ginjal, sebagian kecil sebagai parasetamol (3%) dan sebagian besar dalam bentuk terkonjungasi (Wilman and Gan, 2009).

Indikasi

Obat ini berguna untuk nyeri ringan sampai sedang seperti sakit kepala, mialgia, nyeri pasca persalinan dan keadaan lain. Sebaiknya tidak diberikan terlalu lama karena kemungkinan menimbulkan nefropati anti nyeri. Jika dosis terapi tidak bermanfaat, dosis besar tidak menolong (Wilman and Gan, 2009)

Efek samping

(78)

terutama kombinasi berpotensi menjadi nefropati analgesic (Furst and Munster, 2002).

Kontra indikasi

Obat ini tidak dianjurkan pada seseorang yang mengalami kekurangan G-6-PD (Setter and Baker, 2010). Dosis yang dianjurkan tablet dengan 500 mg

parasetamol atau sirup yang mengandung 125mg/5ml.dan ada juga dosis untuk dewasa 300 mg-1g per kali beri dengan dosis maksimun 4 g/hari, bisa diberi 3 sampai 4 kali dalam sehari dengan pemberian maksimum 6 kali sehari (Wilman and Gan, 2009).

b.IBUPROFEN

Ibuprofen adalah pereda nyeri golongan non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) yang bisa ditemukan di banyak toko obat. Ibuprofen adalah derivate asam propionate. Obat ini bersifat analgesic dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat (Wilman and Gan, 2009). Menurut McGettigan, naproxen dan ibuprofen adalah obat penghilang rasa sakit yang paling aman untuk jantung, asalkan digunakan dalam dosis rendah.

Farmakodinamik

Menghambat sintesis prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat minimal 2 isoenzim siklooksigenase, COX-1 dan COX-2 (Medscape). Farmakokinetik

(79)

kira-kira 90 % dari dosis yang diabsorbsi akan diekskresi melalui urin sebagai metabolit atau konjugatnya (Wilman and Gan, 2009).

Indikasi

Ibuprofen adalah obat anti-inflamasi (NSAID) yang digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang, dan membantu untuk meredakan gejala arthritis (osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau remaja artritis), seperti peradangan, pembengkakan, kekakuan, dan nyeri sendi. Ibuprofen tidak menyembuhkan artritis, hanya membantu ketika anda menggunakan atau memimunnya (Pubmed, 2012) Efek samping

Obat anti-inflamasi dapat menyebabkan, Iritasi gastrointestinal dan perdarahan terjadi, Walaupun tidak sesering aspirin (Furst and Munster, 2002). Bisa juga menyebabkan gangguan ginjal, gagal jantung dan sirosis dan meningkatkan resiko penyakit kardiovascularskular seperti miokardiak infark (Setter and Baker , 2010). Efeknya yang jarang terjadi ialah eritema kulit, sakit kepala trombosipenia, ambilopia toksik yang reversible (Wilman and Gan, 2009).

(80)

d.ASAM MEFENAMAT

Asam mefenamat terikat sangat kuat pada protein plasma, terikat dengan protein sehingga interaksinya terhadap antikoagulan harus diperhatikan.

farmakodinamik

Menghambat sintesis prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat minimal 2 isoenzim siklooksigenase, COX-1 dan COX-2 (Medscape). farmakokinetik

Asam mefenamat mempunyai waktu paruh selama 2 jam, Puncak Plasma Waktu: 2-4 jam (1 g dosis) dicapai pada hari kedua administrasi (1 g dosis, 4x sehari),dimetabolosme di hati oksidasi / konjugasi, metabolit asam 3'-hidroksimetil dan 3'-karboksil dan konjugasi asam glukuronat mereka kskresi: urin 66% (dosis tunggal), feses 20-25 (Medscape).

Indikasi

Pada nyeri yang akut,dismenore. Efek samping

(81)

d.Diklofenak

Diklofenak adalah derivat sederhana dari phenilacetic acid yang menyerupai flurbiprofen dan meclofenamate.

farmakodinamik

Menghambat COX-1 & COX-2, sehingga menghambat sintesis prostaglandin (Medscape,2013). Obat ini menghambat siklooksigenase yang relative non selektif dan kuat, mengurangi bioavailabilitas asam arakidonat (Furst and Munster, 2002). Farmakokinetik

Obat ini diserap dengan cepat, tetapi bioavailabilitasnya hanya 30-70 % kerena mengalami metabolime first pass (lintas pertama), metabolism berlangsung dengan CYP3A4 dan CYP2C9 menjadi metabolit tidak aktif. Waktu paruhnya1-3 jam, diklofenak diaakumulasi di cairan synovial sehingga efek terapi di sendi jauh lebih panjang dari waktu paruh obat (Wilman and Gan, 2009).

Indikasi

Sebagai anti inflamasi, analgesik,antipiretik, rheumatoid arthritis,osteoarthritis dan dismenorrhea (Medscape)

Efek samping

(82)

Kontra indikasi

Obat ini tidak dapat digunakan oleh seseorang yang mengalami hipersensitivitas terhadap diklofenak aspirin, depresi sumsum tulang, CABG, ulkus peptikum, stomatitis, kolitis ulserativ, GI, akhir kehamilan (dapat menyebabkan penutupan dini ductus arteriosus)( Medscape, 2013). Dosis yang dianjurkan 100-150 mg dalam sehari dengan pemberian 2-3 kali dalam sehari (wilman and gan, 2009) e.INDOMETASIN

Indometasin merupakan derivate indol-asam asetat, karena toksisitasnya obat tidak dianjurkan diberi kepada anak ,wanita hamil, pasien dengan gangguan psikatri dan penyakit lambung.

farmakodinamik

Menghambat sintesis prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat minimal 2 isoenzim siklooksigenase ,COX-1 dan COX-2 (Medscape, 2013).

Menurut Furst and Munster (2002) indometasin menghambat COX yang potensial dan nonselektif, bisa juga menghambat phospholipase A dan C, mengurangi migrasi PMN dan pertumbuhans sel T dan B.

Farmakokinetik

(83)

Indikasi

Indometasin mempunyai efak analgesic-antipiretik disertai anti inflamasi, sehingga dapat digunakan untuk rheumatoid arthritis, bursitis ,dan tendonitis.

Efek samping

Efek sampingnya tergantung dosis efek terhadap saluran cerna dapat berupa nyeri abdomen, perdarahan lambung dan pankreatitis dan bisa sakit kepala yang berat (20-25%) (Wilman and Gan, 2007), dapat juga menyebabkan transient renal insufficiency (40%), Jaundice (15%), sakit kepala (12%) (Medscape).

Kontra indikasi

Obat ini dikontra indikasikan pada orang yang mengalami hipersensitivitas, alergi ASA, sejarah aspirin triad, CABG, gangguan perdarahan, ulkus duodenum / lambung / tukak, stomatitis, kolitis ulserativa, penyakit saluran cerna atas, akhir kehamilan (dapat menyebabkan penutupan dini ductus arteriosus),Pada neonatus: Gangguan ginjal, infeksi (Medscape).

(84)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT KELURAHAN INDRA KASIH KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

TENTANG ANTI NYERI PARASETAMOL DAN ANTI NYERI LAINNYA

Oleh:

AMARWATI K PUTRI MS

100100159

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(85)

TENTANG ANTI NYERI PARASETAMOL DAN ANTI NYERI LAINNYA

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

AMARWATI K PUTRI MS

100100159

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(86)

LEMBAR PENGESAHAN

Tingkat Pengetahuan,sikap dan perilaku masyarakat kelurahan indra kasih kecamatan medan tembung tentang anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya

Nama : Amarwati K Putri MS NIM : 100100159

Pembimbing Penguji I

( dr, Yunita Sari Pane M.Si) (dr.Nuryunita Nainggolan sp.P)

Penguji II

( dr.T. Ibnu alferraly sp.PA)

Medan, 4 Januari 2014

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(87)

ABSTRAK

Rasa nyeri dapat menganggu aktivitas seseorang, sehingga banyak orang mencoba mengobati sendiri rasa nyeri yang mereka rasakan.Menurut sebuah survey lebih dari 80% orang menggunakan obat anti nyeri yang dijual di apotek, akan tetapi banyak masyarakat tidak mengetahui bahaya penggunaan anti nyeri apabila digunakan tidak sesuai aturan pakai.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan,sikap dan perilaku masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung tentang anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya. Penelitian ini adalah penelitian deskritif desain penelitian yang digunakan adalah desain cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling

Dari 100 responden didapati tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku berdasarkan umur yang dikategorikan baik pada responden berumur 31-50 tahun yaitu sebanyak 63,4%, sikap yang dikategorikan baik pada umur 31-50 tahun sebanyak 75,6%,dan perilaku yang dikategorikan baik pada responden yang berumur 22-30 tahun sebanyak 81,6%. Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku berdasarkan tingkat pendidikann, pengetahuan yang dikategorikan baik pada responden tingkat pendidikan akhir SMA sebanyak 58.8%, sikap yang dikategorikan baik pada responden tingkat pendidikan akhir SMA sebanyak 66,7% dan perilaku yang dikategorikan baik pada responden tingkat pendidikan akhir PT/Akademi sebanyak 87%.

Kesimpulan: dari 100 responden di Kelurahan Indra Kasih, mayoritas masyarakat mempunyai pengetahuan yang baik tentang anti nyeri. Namun efek samping yang ditimbulkan oleh obat tersebut masih belum dimengerti oleh responden. Jadi responden perlu diberi penyuluhan tentang bahayanya efek samping obat dan membaca aturan pakai sebelum mengkonsumsi obat

(88)

ABSTRACT

Pain can disturb someone’s activity, so that many people try to treat the pain by their own way. According to a survey that more man 80 % people use the anti-pain drug sold in the drugstore, whereas many people do not realize the danger of the anti-pain drug if it is used inappropriate manner.

The aim of this research is to obtain the description of the level of the knowledge, attitude and behavior of the people in Kel. Indra Kasih Kec. Medan Tembung about the paracetamol anti-pain and others. This reaserch is a descriptive research. The concept of the research uses the cross-sectional design, and cluster sampling is used to get the sample.

The level of the knowledge, attitude and behavior from 100 respondents are first based on age. Respondents from the good knowledge based on age 31-50 years old are 63,4 %. Their good attitude based on age 31-50 years old are 75,6 %. And the good behavior based on age 22-30 years old are 81,6 %.

The level of the knowledge, attitude and behavior based on the education, the respondents from the good knowledge based on Senior High School graduation are 58,8 %. The good attitude based on Senior High School graduation are 66,7 %. The good behavior based on the university graduation is 87 %.

Conclusion : from 100 respondents in Kel. Indra Kasih the majority has a good knowledge about the anti-pain drug. However, the respondents do not realize the potential effect from the drug. So, it is necessary to give a deeply information about the dangerous side-effect drug and read the instruction before consuming the drug.

(89)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Karya tulis ilmiah ini berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan ,Sikap dan Perilaku Masyarakat kelurahan Indra Kasih Tentang Anti Nyeri Paracetamol dan Anti nyeri lainnya . Dalam penyelesaian penulisan proposal karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu dr.Yunita sari pane M.si, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberi arahan dan masukan kepada penulis, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. 3. Rasa hormat dan terima kasih yang tiada terhingga saya persembahkan kepada kedua orang

tua saya, ayah saya Maratua S dan ibunda farida atas doa, perhatian dan dukungan yang tak putus-putusnya sebagai bentuk kasih sayang kepada saya.

4. Adik saya alauddin sultoni yang selalu membantu saya 5. Kak vera khadijah yang banyak membantu dalam penulisan

6. Seluruh teman-teman Angkatan 2010 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.

Medan, 2 Januari 2014

(90)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1Latar Belakang Masalah ... 1 1.2Rumusan Masalah Penelitian ... 3 1.3Tujuan Penelitian ... 3 1.4Manfaat Penelitian ... 3

(91)

2.3 Analgesik ... 10 2.3.1 Jenis- Jenis Analgesik ... 12

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ..

3.1 Kerangka Konsep ... 19 3.2 Definisi Operasional ... 19

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 4.1 Jenis Penelitian ... 22 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22 4.2.1 Lokasi Penelitian ... 22 4.2.2 Waktu Penelitian ... 22 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 22 4.3.1 Populasi ... 22

4.3.2 Sampel ... 22 4.3.3 Kriteria Inklusi dan eksklusi……… 24

4.4 Teknik Pengumpulan Data ... 24 4.4.1 Data Primer ... 24 4.4.2 Instrumen Penelitian ... 25 4.5 Pengolahan dan Analisis Data ... 25

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(92)

5.1.3 Hasil Analisis Data ... 29

5.1.3.1 Gambaran Pengetahuan ... 29

5.1.3.2 Gambaran Sikap ... 31

5.1.3.3 Gambaran Perilaku ... 33

5.1.4 Tabulasi Silang ... 35

5.1.5 Pembahasan ... 45

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 50

6.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

(93)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

(94)

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Halaman

3.1 Definisi operasional ... 19 4.1 Uji validitas dan reliebel……… ... 26

5.1 Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur…… ... 27

5.2 Distribusi karakteristik responden berdasarkan tingkat

Pendidikan ... 28 5.3 Distribusi gambaran pengetahuan responden ... 29 5.4 Distribusi frekuensi jawaban atas pertanyaan aspek

pengetahuan responden ... 30 5.5 Distribusi frekuensi sikap responden ... 31 5.6 Distribusi frekuensi jawaban atas pertanyaan aspek

sikap responden ... 32 5.7 Distribusi frekuensi gambaran perilaku responden ... 33 5.8 Distribusi frekuensi jawaban atas pertanyaan aspek

perilaku responden ... 34 5.9 Tabulasi silang tingkat pengetahuan berdasarkan umur

responden ... 35 5.10 Tabulasi silang tingkat pengetahuan berdasarkan kelompok

(95)

5.12 Tabulasi silang tingkat sikap berdasarkan kelompok umur

responden ... 37 5.13 Tabulasi silang tilang perilaku berdasarkan umur responden ... 38 5.14 Tabulasi silang tingkat perilaku berdasarkan kelompok umur

responden ... 39 5.15 Tabulasi silang tingkat pengetahuan berdasarkan tingkat

pendidikan responden ... 40 5.16 Tabulasi silang tingkat pengetahuan berdasarkan kelompok

tingkat pendidikan responden ... 41 5.17 Tabulasi silang tingkat sikap berdasarkan tingkat pendidikan ... 42 5.18 Tabulasi silang tingkat sikap berdasarkan kelompok

tingkat pendidikan peserta ... 43 5.19 Tabulasi silang tingkat perilaku berdasarkan tingkat pendidikan

responden ... 44 5.20 Tabulasi silang tingkat perilaku berdasarkan kelompok

(96)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ... 56

Lampiran 2 Lembar Penjelasan kepada responden penelitian ... 57

Lampiran 3 Lembar persetujuan kepada responden penelitian ... 58

Lampiran 4 Kuesioner ... 59

Lampiran 5 Ethical Clearance ... 64

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian ... 65

(97)

ABSTRAK

Rasa nyeri dapat menganggu aktivitas seseorang, sehingga banyak orang mencoba mengobati sendiri rasa nyeri yang mereka rasakan.Menurut sebuah survey lebih dari 80% orang menggunakan obat anti nyeri yang dijual di apotek, akan tetapi banyak masyarakat tidak mengetahui bahaya penggunaan anti nyeri apabila digunakan tidak sesuai aturan pakai.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan,sikap dan perilaku masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung tentang anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya. Penelitian ini adalah penelitian deskritif desain penelitian yang digunakan adalah desain cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling

Dari 100 responden didapati tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku berdasarkan umur yang dikategorikan baik pada responden berumur 31-50 tahun yaitu sebanyak 63,4%, sikap yang dikategorikan baik pada umur 31-50 tahun sebanyak 75,6%,dan perilaku yang dikategorikan baik pada responden yang berumur 22-30 tahun sebanyak 81,6%. Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku berdasarkan tingkat pendidikann, pengetahuan yang dikategorikan baik pada responden tingkat pendidikan akhir SMA sebanyak 58.8%, sikap yang dikategorikan baik pada responden tingkat pendidikan akhir SMA sebanyak 66,7% dan perilaku yang dikategorikan baik pada responden tingkat pendidikan akhir PT/Akademi sebanyak 87%.

Kesimpulan: dari 100 responden di Kelurahan Indra Kasih, mayoritas masyarakat mempunyai pengetahuan yang baik tentang anti nyeri. Namun efek samping yang ditimbulkan oleh obat tersebut masih belum dimengerti oleh responden. Jadi responden perlu diberi penyuluhan tentang bahayanya efek samping obat dan membaca aturan pakai sebelum mengkonsumsi obat

(98)

ABSTRACT

Pain can disturb someone’s activity, so that many people try to treat the pain by their own way. According to a survey that more man 80 % people use the anti-pain drug sold in the drugstore, whereas many people do not realize the danger of the anti-pain drug if it is used inappropriate manner.

The aim of this research is to obtain the description of the level of the knowledge, attitude and behavior of the people in Kel. Indra Kasih Kec. Medan Tembung about the paracetamol anti-pain and others. This reaserch is a descriptive research. The concept of the research uses the cross-sectional design, and cluster sampling is used to get the sample.

The level of the knowledge, attitude and behavior from 100 respondents are first based on age. Respondents from the good knowledge based on age 31-50 years old are 63,4 %. Their good attitude based on age 31-50 years old are 75,6 %. And the good behavior based on age 22-30 years old are 81,6 %.

The level of the knowledge, attitude and behavior based on the education, the respondents from the good knowledge based on Senior High School graduation are 58,8 %. The good attitude based on Senior High School graduation are 66,7 %. The good behavior based on the university graduation is 87 %.

Conclusion : from 100 respondents in Kel. Indra Kasih the majority has a good knowledge about the anti-pain drug. However, the respondents do not realize the potential effect from the drug. So, it is necessary to give a deeply information about the dangerous side-effect drug and read the instruction before consuming the drug.

(99)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT KELURAHAN INDRA KASIH KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

TENTANG ANTI NYERI PARASETAMOL DAN ANTI NYERI LAINNYA

Oleh:

AMARWATI K PUTRI MS

100100159

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(100)

TENTANG ANTI NYERI PARASETAMOL DAN ANTI NYERI LAINNYA

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

AMARWATI K PUTRI MS

100100159

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(101)

LEMBAR PENGESAHAN

Tingkat Pengetahuan,sikap dan perilaku masyarakat kelurahan indra kasih kecamatan medan tembung tentang anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya

Nama : Amarwati K Putri MS NIM : 100100159

Pembimbing Penguji I

( dr, Yunita Sari Pane M.Si) (dr.Nuryunita Nainggolan sp.P)

Penguji II

( dr.T. Ibnu alferraly sp.PA)

Medan, 4 Januari 2014

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(102)

ABSTRAK

Rasa nyeri dapat menganggu aktivitas seseorang, sehingga banyak orang mencoba mengobati sendiri rasa nyeri yang mereka rasakan.Menurut sebuah survey lebih dari 80% orang menggunakan obat anti nyeri yang dijual di apotek, akan tetapi banyak masyarakat tidak mengetahui bahaya penggunaan anti nyeri apabila digunakan tidak sesuai aturan pakai.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan,sikap dan perilaku masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung tentang anti nyeri parasetamol dan anti nyeri lainnya. Penelitian ini adalah penelitian deskritif desain penelitian yang digunakan adalah desain cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling

Dari 100 responden didapati tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku berdasarkan umur yang dikategorikan baik pada responden berumur 31-50 tahun yaitu sebanyak 63,4%, sikap yang dikategorikan baik pada umur 31-50 tahun sebanyak 75,6%,dan perilaku yang dikategorikan baik pada responden yang berumur 22-30 tahun sebanyak 81,6%. Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku berdasarkan tingkat pendidikann, pengetahuan yang dikategorikan baik pada responden tingkat pendidikan akhir SMA sebanyak 58.8%, sikap yang dikategorikan baik pada responden tingkat pendidikan akhir SMA sebanyak 66,7% dan perilaku yang dikategorikan baik pada responden tingkat pendidikan akhir PT/Akademi sebanyak 87%.

Kesimpulan: dari 100 responden di Kelurahan Indra Kasih, mayoritas masyarakat mempunyai pengetahuan yang baik tentang anti nyeri. Namun efek samping yang ditimbulkan oleh obat tersebut masih belum dimengerti oleh responden. Jadi responden perlu diberi penyuluhan tentang bahayanya efek samping obat dan membaca aturan pakai sebelum mengkonsumsi obat

Gambar

Tabel 5.2 Distribusi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
Table 5.3 Distribusi Gambaran Pengetahuan Responden
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Atas Pertanyaan Aspek
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi gambaran sikap responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

selain membuka layanan 7 hari dalam seminggu, perpustakaan Daerah Kabupaten Purwakarta menyediakan fasilitas berupa Wireless hotspot dan beberapa komputer yang

Indicator : Mampu Mendeskripsikan kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah manusia, keterkaitan antara penyakit dengan gangguan struktur dan fungsi peredaran darah

Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa metode pembayaran upah buruh panen kopi di Desa Resapombo menggunakan beberapa metode yaitu: (1) metode rinjing , dimana upah

Berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta, opini yang menarik. Atau penting, atau keduanya yang dibutuhkan sejumlah orang.. Diklat Dasar Jabatan Fungsional Pranata

tertagih akan berdampak pada besarnya pendapatan yang merupakan indikator keberhasilan perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam pengendalian piutang tak tertagih

Sedangkan pada kelompok non KNF, sampel yang bertempat tinggal dekat dengan tempat kerja yang menggunakan atau menghasilkan formaldehid bentuk debu, asap, dan

Penelitian ini bertujuan menganalisis kebijakan transportasi laut dalam mewujudkan angkutan tol laut modern dan peningkatan pembangunan. Penelitian menggunakan

Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar,