• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian yang diperoleh

adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti Lainnya.

Peneliti lain dapat melanjutkan penelitian dengan memperhatikan

faktor-faktor yang mempengaruhi depresi dan sehingga didapatkan hasil yang

lebih baik lagi, pengambilan data dapat dilakukan dengan memperhatikan

waktu yang kondusif agar tidak mengganggu aktivitas dan memperbanyak

responden dengan variabel yang bervariasi.

2. Bagi Responden.

Responden hendaknya dapat menjaga kesehatan dan pikiran. Hal ini

diharapkan akan menurunkan hipertensi dan mengurangi tingkat depresi.

3. Bagi Rumah Sakit.

Meningkatkan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada

penderita terutama dalam memberikan pendidikan kesehatan, mengajarkan

hal-hal yang harus dilakukan agar dapat menjaga stabilitas tekanan

darahnya secara mandiri melalui perilaku hidup sehat, serta dapat juga

dengan meningkatkan pelayanan keperawatan jiwa di komunitas sehingga

dapat mengidentifikasi lebih dini tentang adanya gejala depresi di

Kabupaten Gunungkidul DIY.

4. Bagi Pemerintah.

Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan dalam pengembangan

lingkungan kesehatan di Kabupaten Gunungkidul DIY.

5. Bagi Pihak Keluarga.

Semua anggota keluarga maupun sahabat terdekat diharapkan untuk

senantiasa memberikan motivasi kepada penderita karena dukungan

keluarga sangat penting untuk dapat memonitor kepada penderita untuk

melakukan cek tekanan darah secara rutin ke pelayanan kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Adib, M. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung dan Stroke.Yogyakarta: Dianloka.

Aditomo, A dan Retnowati S. (2004). Perfeksionisme, Harga Diri dan Kecenderungan Depresi pada Remaja Akhir: Jurnal Psikologi. Jakarta: Renika Cipta.

Akdon dan Ridwan. (2006). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruci.

Anonim. (2008). Masalah Hipertensi Di Indonesia. Diakses 21 Maret 2016, dari http://www.depkes.go.id/index.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2007). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007: Laporan Nasional. Jakarta: Badan Litbangkes Depkes. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) 2013: Laporan Nasional. Jakarta: Badan Litbangkes Depkes. Beck, A. T. (1996). Beck Depression Inventory (BDI-II): The Psychological

Corporation. Diakses 21 Maret 2016, dari

http://www.thecommunityhouse.org/wpcontent/uploads/2012/01/BeckDep ression-Inventoryand-Scoring-Key1.pdf.

Brunner dan Suddarth. (2002). Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah Volume 2. Jakarta: EGC.

Budiarto, E. (2002). Biostatistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: EGC.

Candra, B. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC.

Darmaningtyas. (2002). Pulung Gantung: Menyingkap Tragedi Bunuh Diri Di Gunungkidul. Yogyakarta: Galang Lintas Media.

Darmojo, B. (2006). Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: FK UI.

Dekker, E. (1996). Hidup dengan Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: CV. Mulia Sari.

Depkes RI. (2006). Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul. (2015). Rekapitulasi Gangguan Jiwa Secara Umum Di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2015. Yogyakarta: Humas Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul.

Doengoes, M. E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan (Edisi ke-3). Jakarta: EGC.

Durand & Barlow. (2006). Abnormal Psychology. Diakses 28 Maret 2016, dari www.threeminutetheraphy.com.

Fahmi, M. A. (2014). Perbedaan Tingkat Depresi Antara Perawat Wanita Menikah dengan Perawat Wanita Lajang di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Fakih, M. (2012). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Friedman, M. M. (2003). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Praktek. Jakarta: EGC.

Gao, S. dkk. (2009). Correlates of Depressive Symptoms in Rural Elderly in Chinese. Int J Geriatry Psychiatry, 24 (12). 1358-1366.

Gunawan, L. (2001). Hipertensi: Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius. Gunawan, A. W. (2006). Hypnotherapy. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Guyton & Hall. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi ke–11). Jakarta: EGC.

Handayani, W. (2008). Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.

Hanum, M. (2000). Pendidikan Promosi dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Igwe, M. N., Uwakwe, R., Ahanotu, C. A., Onyeama, G. M., Bakare, M. O. & Ndukuba, A. C. (2013). Factors associated with depression and suicide among patients with diabetes mellitus and essential hypertension in a Nigerian teaching hospital. African Health Sciences, 13 (1). 68-77.

Kumala dkk. (1998). Kamus Saku Kedokteran Dorland (Edisi ke-25). Jakarta: EGC.

Kumala dkk. (2008). Kamus Saku Kedokteran Dorland (Edisi ke-28). Jakarta: EGC.

Mangoenprasodjo, A. S. (2004). Sehat Di Usia Tua. Yogyakarta: Thinkfresh. Maramis, W. F. (2009). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga

University Press.

Mudjaddid, E. (2001). Current Treatment In Internal Medicine 2000. Jakarta: Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

National Institute Of Mental Health (NIMH) Journal Description. (2010).

Depression. Diakses 14 Maret 2016, dari

http://www.nimh.nih.gov/health/publications/depression/index.shtml.

National Institute Of Mental Health (NIMH) Journal Description. (2011).

Depression. Diakses 14 Maret 2016, dari

http://www.nimh.nih.gov/health/publications/depression/index.shtml. Nevid, J. S., Rathus, S. A & Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal (Edisi ke-5,

jilid ke-2). Jakarta: Erlangga.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Palmer, A. & Williams, B. (2007). Simple Guides Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga.

Sadock BJ., Sadock VA. (1998). Synopsis of Psychiatric: Psychiatric Emergencies, Suicide. Tanggerang: Binarupa Aksara.

Sadock BJ., Sadock VA. (2010). Synopsis of Psychiatric: Behavioral Science. Tanggerang: Binarupa Aksara.

Santoso, H & Ismail, A. 2009. Memahami Krisis Lanjut Usia: Uraian Medis dan Pedagogis-Pastoral. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Sartika. (2014). Hubungan Tingkat Stress dengan Tingkat Hipertensi Pada Dewasa Madya di Niten Nogotirto Gamping Sleman. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah.

Sastroasmoro S & Ismael S. (2011). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis.

Shatri, H. (2002). Current Diagnosis And Treatment In Internal Medicine 2000.

Jakarta: Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Sidabutar, R. P & Wiguno, P. (1990). Hipertensi Essensial. Jakarta: Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

Simon. (2002). What is Blood Pressure. Jakarta: Cultural Psychology. Soerjono, S. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Staff Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah

Mada. (2012). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta: Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Suryabrata. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Tjokronegoro A & Sudarsono S. (2007). Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran.. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Wirasto, R. T. (2007). Bobot Pengaruh Faktor-Faktor Sosiodemografis Terhadap Depresi Pada Lansia di Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.

World Health Organization (WHO). (2000). Obesity: Preventif and Margering the Global Epidemic Report of a WHO Scientific Group. Diakses 21 Maret 2016, dari http://library.who.edu.au/~sthomas/papers/perseff.html.

World Health Organization (WHO). (2011). Depression. Diakses 14 Maret 2016, dari http://library.who.edu.au/~sthomas/papers/perseff.html.

World Health Organization (WHO). (2012). The World Health Statistics 2012. Diakses 21 Maret 2016, dari http://www.apps.whso.int.ghodata.

World Health Organization (WHO). (2013). Depression. Diakses 21 Maret 2016, dari http://library.who.edu.au/~sthomas/papers/perseff.html.

Woroasih, Sri. (2000). Hubungan Stressor Psikososial dan Dukungan Sosial dengan Depresi Pada Lanjut Usia. Diakses 14 Desember 2016, dari http://eprints.undip.ac.id/14287/.

Wulandari, D. (2014). Hubungan Lamanya Menderita Hipertensi dengan Tingkat Depresi Pada Pasien Poli Penyakit Dalam RSD dr. Soebandi Jember. Skripsi tidak diterbitkan. Jember: Fakultas Kedokteran Universitas Jember.

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa

Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta:

Nama : Nindya Putri Prasasya

NIM : 20130310142

Alamat : Anggajaya Residence, B.6., Condongcatur,

Yogyakarta.

Akan melaksanakan penelitian dengan judul “HUBUNGAN

ANTARA FAKTOR DEMOGRAFI DENGAN DEPRESI PADA

PENDERITA HIPERTENSI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DIY”.

Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi

responden sekalian, kerahasian semua informasi akan dijaga dan dipergunakan

untuk kepentingan penelitian. Jika responden sekalian tidak bersedia menjadi

responden dalam penelitian ini tidak ada ancaman dan jika menyetujui, maka saya

mohon kesediaan responden untuk menandatangi lembar persetujuan dan

menjawab pertanyaan yang saya lampirkan.

Atas perhatian dan kesediaannya sebagai responden saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Peneliti

oleh peneliti, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pekerjaan : Alamat :

Dengan ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi sebagai

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi

Penddikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta yang bernama Nindya Putri Prasasya dengan judul

“HUBUNGAN ANTARA FAKTOR DEMOGRAFI DENGAN DEPRESI PADA

PENDERITA HIPERTENSI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DIY”.

Saya memahami bahwa penelitian ini tidak membahayakan dan

merugikan saya, sehingga saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Yogyakarta, September 2016

Peneliti Responden

Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Status Perkawinan : Pekerjaan : Pendapatan : Suku :

Lama Rawatan (Jam/Hari) :

Lama Sakit :

Hubungan Kekerabatan :

Tanggal Pemeriksaan :

Adakah penyakit lain yang sedang diderita sekarang :

Pernahkah mengalami gangguan kejiwaan sebelumnya :

Skor PANSS :

lnstruksi:

Kuisioner ini terdiri dari 21 kelompok pernyataan. Silakan membaca

masing-masing kelompok pertanyaan dengan seksama dan pilih satu pernyataan

yang terbaik pada masing-masing kelompok yang menggambarkan dengan baik

bagaimana perasaan anda. Lingkari huruf abjad di depan pernyataan yang telah anda pilih. Jika beberapa pernyataan dalam beberapa kelompok sama

Pilihlah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan anda.

1.

A. Saya tidak merasa sedih.

B. Saya merasa sedih.

C. Saya sedih dan murung sepanjang waktu dan tidak bisa menghilangkan

perasaan itu.

D. Saya demikian sedih atau tidak bahagia sehingga saya tidak tahan lagi rasanya.

2.

A. Saya tidak terlalu berkecil hati mengenai masa depan.

B. Saya merasa kecil hati mengenai masa depan.

C. Saya merasa bahwa tidak ada satupun yang dapat saya harapkan.

D. Saya merasa bahwa masa depan saya tanpa harapan dan bahwa semuanya tidak

akan dapat membaik.

3.

A. Saya tidak menganggap diri saya sebagai orang yang gagal.

4.

A. Saya mendapat banyak kepuasan dari hal-hal yang biasa saya lakukan.

B. Saya tidak dapat lagi mendapat kepuasan dari hal-hal yang biasa saya lakukan.

C. Saya tidak mendapat kepuasan dari apapun lagi.

D. Saya rnerasa tidak puas atau bosan dengan segalanya.

5.

A. Saya tidak terlalu merasa bersalah.

B. Saya merasa bersalah di sebagian waktu saya.

C. Saya agak merasa bersalah di sebagian besar waktu.

D. Saya merasa bersalah sepanjang waktu.

6.

A. Saya tidak merasa seolah saya sedang dihukum.

B. Saya merasa mungkin saya sedang dihukum.

C. Saya pikir saya akan dihukum.

D. Saya merasa bahwa saya sedang dihukum.

D, Saya membenci diri saya sendiri.

8.

A. Saya tidak merasa lebih buruk dari pada orang lain.

B. Saya mencela diri saya karena kelemahan dan kesalahan saya.

C. Saya menyalahkan diri saya sepanjang waktu karena kesalahan-kesalahan saya.

D. Saya menyalahkan diri saya untuk semua hal buruk yang terjadi.

9.

A. Saya tidak punya sedikitpun pikiran untuk bunuh diri.

B. Saya mempunyai pikiran-pikiran untuk bunuh diri, namun saya tidak akan

melakukannya.

C. Saya ingin bunuh diri.

D. Saya akan bunuh diri jika saya punya kesempatan.

10.

A. Saya tidak lebih banyak menangis dibandingkan biasanya.

B. Sekarang saya lebih banyak menangis dari pada sebelumnya.

C. Sekarang saya menangis sepanjang waktu.

A. Saya tidak lebih terganggu oleh berbagai hal dibandingkan biasanya.

B. Saya sedikit lebih pemarah dari pada biasanya akhir-akhir ini.

C. Saya agak jengkel atau terganggu di sebagian besar waktu saya.

D. Saya merasa jengkel sepanjang waktu sekarang.

12.

A. Saya tidak kehilangan minat saya terhadap orang lain.

B. Saya agak kurang berminat terhadap orang lain dibanding biasanya.

C. Saya kehilangan hampir seluruh minat saya pada orang lain.

D. Saya telah kehilangan seluruh minat saya pada orang lain.

13.

A. Saya mengambil keputusan-keputusan hampir sama baiknya dengan yang biasa

saya lakukan.

B. Saya menunda mengambil keputusan-keputusan begitu sering dari yang biasa

saya lakukan.

C. Saya mengalami kesulitan lebih besar dalam mengambil keputusan-keputusan

daripada sebelumnya.

C. Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang menetap dalam penampilan

saya sehingga membuat saya tampak tidak menarik.

D. Saya yakin bahwa saya terlihat jelek.

15.

A. Saya dapat bekerja sama baiknya dengan waktu-waktu sebelumnya.

B. Saya membutuhkan suatu usaha ekstra untuk mulai melakukan sesuatu.

C. Saya harus memaksa diri sekuat tenaga untuk mulai melakukan sesuatu.

D. Saya tidak mampu mengerjakan apapun lagi.

16.

A. Saya dapat tidur seperti biasanya.

B. Tidur saya tidak senyenyak biasanya

C. Saya bangun 1-2 jam lebih awal dari biasanya dan merasa sukar sekali untuk

bisa tidur kembali.

D. Saya bangun beberapa jam lebih awal dari biasanya dan tidak dapat tidur

kembali.

17.

18.

A. Nafsu makan saya tidak lebih buruk dari biasanya.

B, Nafsu makan saya tidak sebaik biasanya.

C. Nafsu makan saya kini jauh lebih buruk.

D. Saya tak memiliki nafsu makan lagi.

19.

A. Berat badan saya tidak turun banyak atau bahkan tetap akhir-akhir ini.

B. Berat badan saya turun lebih dari 2,5 kg.

C. Berat badan saya turun lebih dari 5 kg.

D. Berat badan saya turun lebih dari 7,5 kg.

20.

A. Saya tidak lebih khawatir mengenai kesehatan saya dari pada biasanya.

B. Saya khawatir mengenai masalah-masalah fisik seperti rasa sakit dan tidak

enak badan atau perut mual atau sembelit.

C. Saya sangat cemas mengenai masalah-masalah fisik dan sukar untuk

21.

A. Saya tidak melihat adanya perubahan dalam minat saya terhadap seks.

B. Saya kurang berminat di bidang seks dibandingkan biasanya.

C. Kini saya sangat kurang berminat terhadap seks.

D. Saya telah kehilangan minat terhadap seks sama sekali.

Jenis Kelamin * Depresi Crosstab 8 1 2 1 12 66,7% 8,3% 16,7% 8,3% 100,0% 34,8% 20,0% 33,3% 50,0% 33,3% 22,2% 2,8% 5,6% 2,8% 33,3% 15 4 4 1 24 62,5% 16,7% 16,7% 4,2% 100,0% 65,2% 80,0% 66,7% 50,0% 66,7% 41,7% 11,1% 11,1% 2,8% 66,7% 23 5 6 2 36 63,9% 13,9% 16,7% 5,6% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 63,9% 13,9% 16,7% 5,6% 100,0% Count

% wit hin Jenis Kelamin % wit hin Depresi % of Total Count

% wit hin Jenis Kelamin % wit hin Depresi % of Total Count

% wit hin Jenis Kelamin % wit hin Depresi % of Total Laki-laki Perempuan Jenis Kelamin Total Normal Depresi Ringan Depresi

Sedang Depresi Berat Depresi Total Chi-Square Tests ,672a 3 ,880 ,694 3 ,875 ,015 1 ,902 36 Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by -Linear Association N of Valid Cases Value df Asy mp. Sig. (2-sided)

6 cells (75,0%) hav e expected count less t han 5. The minimum expected count is ,67.

a.

Symmetric Measures

,135 ,880

36 Contingency Coef f icient

Nominal by Nominal N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hy pothesis. a.

Using the asy mptotic standard error assuming the null hy pothesis. b.

Crosstab 6 0 1 1 8 75,0% ,0% 12,5% 12,5% 100,0% 26,1% ,0% 16,7% 50,0% 22,2% 16,7% ,0% 2,8% 2,8% 22,2% 4 0 2 0 6 66,7% ,0% 33,3% ,0% 100,0% 17,4% ,0% 33,3% ,0% 16,7% 11,1% ,0% 5,6% ,0% 16,7% 6 2 3 0 11 54,5% 18,2% 27,3% ,0% 100,0% 26,1% 40,0% 50,0% ,0% 30,6% 16,7% 5,6% 8,3% ,0% 30,6% 7 3 0 1 11 63,6% 27,3% ,0% 9,1% 100,0% 30,4% 60,0% ,0% 50,0% 30,6% 19,4% 8,3% ,0% 2,8% 30,6% 23 5 6 2 36 63,9% 13,9% 16,7% 5,6% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 63,9% 13,9% 16,7% 5,6% 100,0% Count

% wit hin Golongan Usia % wit hin Depresi % of Total Count

% wit hin Golongan Usia % wit hin Depresi % of Total Count

% wit hin Golongan Usia % wit hin Depresi % of Total Count

% wit hin Golongan Usia % wit hin Depresi % of Total Count

% wit hin Golongan Usia % wit hin Depresi % of Total Dewasa akhir ( 36 - 45 th) Lansia awal ( 46 - 55 th) Lansia akhir (56 - 65 th) Manula( > 65 th) Golongan Usia Total Normal Depresi Ringan Depresi

Sedang Depresi Berat Depresi Total Chi-Square Tests 9,367a 9 ,404 13,197 9 ,154 ,022 1 ,881 36 Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by -Linear Association N of Valid Cases Value df Asy mp. Sig. (2-sided)

13 cells (81,3%) hav e expected count less t han 5. The minimum expected count is ,33.

a.

Symmetric Measures

,454 ,404

36 Contingency Coef f icient

Nominal by Nominal N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hy pothesis. a.

Using the asy mptotic standard error assuming the null hy pothesis. b.

Crosstab 0 1 0 0 1 ,0% 100,0% ,0% ,0% 100,0% ,0% 20,0% ,0% ,0% 2,8% ,0% 2,8% ,0% ,0% 2,8% 15 3 3 1 22 68,2% 13,6% 13,6% 4,5% 100,0% 65,2% 60,0% 50,0% 50,0% 61,1% 41,7% 8,3% 8,3% 2,8% 61,1% 5 1 1 0 7 71,4% 14,3% 14,3% ,0% 100,0% 21,7% 20,0% 16,7% ,0% 19,4% 13,9% 2,8% 2,8% ,0% 19,4% 3 0 2 1 6 50,0% ,0% 33,3% 16,7% 100,0% 13,0% ,0% 33,3% 50,0% 16,7% 8,3% ,0% 5,6% 2,8% 16,7% 23 5 6 2 36 63,9% 13,9% 16,7% 5,6% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 63,9% 13,9% 16,7% 5,6% 100,0% Count

% wit hin Pendidikan % wit hin Depresi % of Total Count

% wit hin Pendidikan % wit hin Depresi % of Total Count

% wit hin Pendidikan % wit hin Depresi % of Total Count

% wit hin Pendidikan % wit hin Depresi % of Total Count

% wit hin Pendidikan % wit hin Depresi % of Total Tidak sekolah SD SMP SMA Pendidikan Total Normal Depresi Ringan Depresi

Sedang Depresi Berat Depresi Total Chi-Square Tests 10,250a 9 ,331 8,546 9 ,480 ,954 1 ,329 36 Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by -Linear Association N of Valid Cases Value df Asy mp. Sig. (2-sided)

15 cells (93,8%) hav e expected count less t han 5. The minimum expected count is ,06.

a.

Symmetric Measures

,471 ,331

36 Contingency Coef f icient

Nominal by Nominal N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hy pothesis. a.

Using the asy mptotic standard error assuming the null hy pothesis. b.

5 2 1 0 8 62,5% 25,0% 12,5% ,0% 100,0% 21,7% 40,0% 16,7% ,0% 22,2% 13,9% 5,6% 2,8% ,0% 22,2% 13 3 4 2 22 59,1% 13,6% 18,2% 9,1% 100,0% 56,5% 60,0% 66,7% 100,0% 61,1% 36,1% 8,3% 11,1% 5,6% 61,1% 1 0 0 0 1 100,0% ,0% ,0% ,0% 100,0% 4,3% ,0% ,0% ,0% 2,8% 2,8% ,0% ,0% ,0% 2,8% 3 0 1 0 4 75,0% ,0% 25,0% ,0% 100,0% 13,0% ,0% 16,7% ,0% 11,1% 8,3% ,0% 2,8% ,0% 11,1% 1 0 0 0 1 100,0% ,0% ,0% ,0% 100,0% 4,3% ,0% ,0% ,0% 2,8% 2,8% ,0% ,0% ,0% 2,8% 23 5 6 2 36 63,9% 13,9% 16,7% 5,6% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 63,9% 13,9% 16,7% 5,6% 100,0% Count

% wit hin Pekerjaan % wit hin Depresi % of Total Count

% wit hin Pekerjaan % wit hin Depresi % of Total Count

% wit hin Pekerjaan % wit hin Depresi % of Total Count

% wit hin Pekerjaan % wit hin Depresi % of Total Count

% wit hin Pekerjaan % wit hin Depresi % of Total Count

% wit hin Pekerjaan % wit hin Depresi % of Total IRT Petani Buruh Pensiunan Wiraswasta Pekerjaan Total Normal Depresi Ringan Depresi

Sedang Depresi Berat Depresi Total Chi-Square Tests 3,999a 12 ,983 5,647 12 ,933 ,341 1 ,559 36 Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by -Linear Association N of Valid Cases Value df Asy mp. Sig. (2-sided)

18 cells (90,0%) hav e expected count less t han 5. The minimum expected count is ,06.

Not assuming the null hy pothesis. a.

Using the asy mptotic standard error assuming the null hy pothesis. b.

19 4 4 2 29 65,5% 13,8% 13,8% 6,9% 100,0% 82,6% 80,0% 66,7% 100,0% 80,6% 52,8% 11,1% 11,1% 5,6% 80,6% 4 1 2 0 7 57,1% 14,3% 28,6% ,0% 100,0% 17,4% 20,0% 33,3% ,0% 19,4% 11,1% 2,8% 5,6% ,0% 19,4% 23 5 6 2 36 63,9% 13,9% 16,7% 5,6% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 63,9% 13,9% 16,7% 5,6% 100,0% Count % wit hin Status Perkawinan % wit hin Depresi % of Total Count % wit hin Status Perkawinan % wit hin Depresi % of Total Count % wit hin Status Perkawinan % wit hin Depresi % of Total Kawin Tidak kawin St at us Perkawinan Total Normal Depresi Ringan Depresi

Sedang Depresi Berat Depresi Total Chi-Square Tests 1,285a 3 ,733 1,572 3 ,666 ,054 1 ,817 36 Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by -Linear Association N of Valid Cases Value df Asy mp. Sig. (2-sided)

7 cells (87,5%) hav e expected count less t han 5. The minimum expected count is ,39.

a.

Symmetric Measures

,186 ,733

36 Contingency Coef f icient

Nominal by Nominal N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hy pothesis. a.

Using the asy mptotic standard error assuming the null hy pothesis. b.

1

Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta email: putriprasasya@gmail.com

2

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

INTISARI

Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik >140 mmHg dan tekanan diastolik >90 mmHg. Hipertensi yang berkepanjangan dapat berdampak depresi atau adanya hubungan timbal balik antara depresi terlebih dahulu yang menyebabkan hipertensi. Depresi merupakan gangguan mood dengan prevalensi pada penderita hipertensi sekitar 20-30%, hal ini dapat disebabkan karena adanya faktor biologi, faktor genetik dan faktor psikososial, selain itu juga karena adanya faktor demografi, seperti jenis kelamin, kelompok umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan status pernikahan. Faktor-faktor tersebut dapat saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, penelitian tentang hubungan antara faktor demografi dengan depresi pada penderita hipertensi di Kabupaten Gunungkidul DIY menjadi sangat penting untuk dilakukan.

Penelitian ini merupakan penelitian studi non-ekperimental dengan metode pendekatan cross sectional. 36 penderita hipertensi diukur skor depresi menggunakan kuisioner Beck Depression Inventory (BDI). Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling hingga didapat jumlah sampel sebanyak 36 orang. Data kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square test.

Dari 36 sampel pada penelitian ini didapatkan bahwa penderita hipertensi 63,9% mengalami depresi normal atau minimal, 13,9% mengalami depresi ringan, 16,7% mengalami depresi sedang dan 5,6% mengalami depresi berat. Hasil uji

chi-square test menunjukkan bahwa faktor demografi (jenis kelamin; kelompok umur; tingkat pendidikan; jenis pekerjaan dan status pernikahan) tidak berhubungan dengan depresi dengan nilai p= 0,880; 0,404; 0,331; 0,983 dan 0,733 (tidak signifikan) dimana p >0,05.

Pada penelitian ini tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara faktor demografi dengan depresi pada penderita hipertensi di Kabupaten Gunungkidul DIY.

Nindya Putri Prasasya 1, Ida Rochmawati 2 1

Student of Medical and Health Science Faculty of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta email: putriprasasya@gmail.com

2

Lecturer of Medical and Health Science Faculty of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ABSTRACT

Hypertension was defined as systolic blood pressure >140 mmHg and diastolic blood pressure >90 mmHg. Prolonged hypertension may affect depression or the reciprocal relation between depression that cause hypertension. Depression is a mood disturbance with prevalence in hypertension’s patient about 20-30%, this may be due to biological factor, genetic factor and psychosocial factor, but it is also because of demographic factor, such as gender, age group, education level, occupation and marital status. These factors can influence each other. Therefore, research on the relationship between demographic factor with depression in hypertension’s patient in Gunungkidul DIY is very important to do.

This study is a non-experimental with cross sectional approach. As 36 hypertension patients are measured the depression score using a Beck Depression Inventory (BDI) questionnaire. Purposive sampling technique is used so that we got 36 patient as samples. Then the data will be analyzed using chi-square test.

From 36 samples in this study, it was found that hypertension’s patients had 63,9% normal or minimal depression, 13,9% had mild depression, 16,7% had moderate depression and 5,6% had severe depression. The results of chi-square test showed that demographic factors (gender; age group; education level; occupation and marital status) is not associated with depression, with p value= 0,880; 0,404; 0,331; 0,983 and 0,733 (not significant), where p> 0,05.

In this study, there is no significant relationship between demographic factor with depression in hypertension’s patient in Gunungkidul DIY.

khususnya Indonesia, maka timbul

permasalahan yang kompleks pada

penderita hipertensi tersebut, seperti

masalah pada organ tubuh penderita,

misalnya pada jantung, pembuluh

Dokumen terkait